Pandemi Covid-19 telah berdampak pada perubahan tatanan kehidupan sosial serta menurunnya kinerja ekonomi di sebagian besar negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Untuk itu, diperlukan data yang valid dan akurat sebagai kunci utama menuju sukses dalam upaya program pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi ini. Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha Jilid 2 ini bertujuan untuk menyediakan indikator terkini tentang pelaku usaha (usaha atau perusahaan) yang terdampak pandemi Covid-19. Survei yang dilakukan secara daring ini memberikan gambaran informasi kondisi perusahaan di tengah pandemi dari berbagai aspek, antara lain operasional, tenaga kerja, pendapatan, kendala yang dialami, adaptasi, optimisme, hingga bantuan yang dibutuhkan. Penyajian statistik tambahan (additional statistics) berupa indikator-indikator dampak Covid-19 ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan, guna menyusun perencanaan serta langkah-langkah cepat dan strategis dalam pemulihan ekonomi nasional.
Pandemi Covid-19 telah berdampak pada perubahan tatanan kehidupan sosial serta menurunnya kinerja ekonomi di sebagian besar negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Untuk itu, diperlukan data yang valid dan akurat sebagai kunci utama menuju sukses dalam upaya program pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi ini. Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha merupakan experimental statistics yang bertujuan untuk menyediakan indikator terkini (an early indicator) tentang pelaku usaha (usaha atau perusahaan) yang terdampak pandemi Covid-19. Survei yang dilakukan secara daring ini memberikan gambaran informasi kondisi perusahaan di tengah pandemi dari berbagai aspek, antara lain operasional, tenaga kerja, pendapatan, kendala yang dialami, adaptasi, optimisme, hingga bantuan yang dibutuhkan.Penyajian statistik tambahan (additional statistics) berupa indikator-indikator dampak Covid-19 ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan, guna menyusun perencanaan serta langkah-langkah cepat dan strategis dalam pemulihan ekonomi nasional.
Wabah pandemi COVID19 yang melanda berbagai belahan dunia selama lebih dari satu tahun ke belakang telahterbukti membawa dampak buruk bagi perekonomian dan aktivitasberbagai sektor dan wilayah. Banyak sektor ekonomi mengalami kelesuan dikarenakan penerapan kebijakan pembatasan di berbagai wilayah. Akhir pandemi yang masih belum terlihat, membuat berbagai pelaku sektor ekonomi perlu beradaptasi di tengah masa pandemi ini. Tujuan kajianbig datakali ini adalah memberikan gambaran berbagai sinyal pemulihan Indonesia setelah setahun pandemi COVID19 melanda. Analisis dari berbagai sumber big data digunakan sebagai indikator pendukung lainnya. Semoga publikasi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dan pihak lain yang berkepentingan.
Publikasi ini merupakan hasil pengolahan SBH07 yang utama, yaitu paket komoditas dan diagram timbangan yang menggambarkan pola konsumsi masyarakat, khususnya di daerah perkotaan. Bobot tiap komoditas dalam diagram timbangan ini digunakan sebagai dasar dalam penyusunan IHK. Dalam publikasi ini disajikan langkah-langkah untuk memperoleh nilai konsumsi akhir tiap komoditas dalam paket komoditas di masingmasing kota. Oleh karena itu, di dalam tabel-tabel yang disajikan dicantumkan nilai konsumsi hasil survei, nilai imputasi, faktor koreksi harga dan nilai konsumsi dasar per komoditas, serta persentase setiap komoditas terhadap total, terhadap kelompok, dan terhadap subkelompok pengeluaran. Di samping itu, publikasi ini terbit dalam dua jilid (buku 1 dan buku 2) yang dibedakan dalam cakupan wilayah. Sebelumnya, publikasi ini terbit dengan nomor katalog 7201.
Pola distribusi perdagangan minyak goreng menggambarkan rantai distribusi minyak goreng mulai dari produsen hingga ke konsumen akhir yang melibatkan pelaku usaha distribusi perdagangan. Setiap pelaku kegiatan perdagangan memperoleh margin pengangkutan dan perdagangan (MPP) dalam kegiatan perdagangan yang terlibat, semakin berpotensi panjangnya rantai distribusi yang ditengarai dapat mengakibatkan kenaikan harga di tingkat konsumen. Publikasi ini menganalisis distribusi perdagangan dalam negeri komoditas minyak goreng di 34 provinsi di Indonesia yang meliputi 331 kabupaten/kota. Dengan menggunakan metode survei pada sampel produsen pedagang, diperoleh informasi mengenai gambaran pola distribusi komoditas minyak goreng secara nasional maupun regional. Hasil survei menunjukkan bahwa pendistribusian minyak goreng dari produsen sampai dengan konsumen akhir di setiap provinsi melibatkan 2 sampai 4 pelaku kegiatan perdagangan. Pola utama distribusi perdagangan minyak goreng nasional adalah Produsen - Distributor - Supermarket - Rumah Tangga dengan margin perdagangan dan pengangkutan sebesar 17,05 persen.
Publikasi ini menyajikan distribusi
perdagangan dalam negeri komoditas bawang merah di 34 provinsi di Indonesia
yang meliputi 254 kabupaten/kota. Berdasarkan hasil pendataan terhadap petani
dan sampel pelaku usaha perdagangan, dapat diperoleh informasi mengenai
gambaran pola distribusi komoditas bawang merah secara nasional maupun di
setiap provinsi. Hasil survei menunjukkan bahwa pendistribusian bawang merah
dari petani ke konsumen melibatkan dua sampai enam rantai pasokan dengan
melibatkan satu sampai lima pelaku usaha perdagangan. Pola utama distribusi
perdagangan bawang merah di Indonesia adalah Petani – Pedagang Pengepul – Pedagang Eceran – Konsumen
Akhir.
Selain pola distribusi perdagangan bawang
merah, publikasi ini juga memberikan gambaran mengenai perbandingan besarnya
margin yang diterima oleh setiap tingkat pelaku usaha perdagangan.
Salah satu arah kebijakan rencana kerja pemerintah tahun 2018 dalam 30
program prioritas pemerintah adalah pembangunan sarana dan prasarana
transportasi. Dimana salah satu butir dalam RPJPN 2005-2025 yakni membangunan
transportasi dimasa mendatang dan mempercepat dan memperlancar pergerakan
muatan barang dan penumpang.Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi (SE2016) pencacahan lengkap, jumlah
sektor pengangkutan dan pergudangan di Indonesia 1,33 juta usaha. Hal ini
menunjukkan bahwa kajian usaha jasa transportasi logistik semakin menarik,
relevan dan bermanfaat sebagai dasar pengambilan kebijakan yang tepat sasaran.
Publikasi Kajian Usaha Jasa Pos dan Kurir
merupakan analisis terhadap hasil
pencacahan SE2016 Lanjutan. Penyusunan publikasi tersebut bertujuan untuk
mengetahui karakteristik dan sebaran usaha jasa pos dan kurir, menganalisis aksesibilitas kredit usaha jasa pos dan kurir
dan determinannya, menganalisis pendapatan usaha jasa pos dan kurir dan determinannya. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengambilan kebijakan yang tepat sasaran. Dengan demikian, pemerintah dan pelaku usaha dapat memanfaatkan
hasil kajian ini untuk peningkatan usaha jasa aktivitas pos dan kurir modern di
kemudian hari.
Pada publikasi ini menyajikan Tabel Input Output Indonesia 2005 dalam tiga jilid. Buku pertama memuat uraian tentang pengenalan konsep Tabel Input Output, sistem klasifikasi, metode estimasi dan sumber data. Buku I ini menyajikan tabel-tabel dasar dan beberapa tabel hasil analisa untuk klasifikasi 66 dan 19 sektor. Buku II berisi tabel-tabel hasil analisa dan tenaga kerja untuk klasifikasi 66 dan 19 sektor. Selanjutnya, Buku III akan menyajikan tabel struktur input dan alokasi output untuk klasifikasi 175 sektor. Khusus Buku III hanya dicetak dalam jumlah terbatas dan digunakan untuk kepentingan intern.
Pola distribusi perdagangan menggambarkan rantai distribusi suatu komoditas dari produsen hingga ke konsumen akhir pada suatu wilayah yang melibatkan pelaku kegiatan perdagangan. Setiap pelaku kegiatan perdagangan memperoleh margin pengangkutan dan perdagangan (MPP) dalam kegiatan perdagangannya sehingga semakin banyaknya pelaku kegiatan perdagangan yang terlibat, semakin berpotensi panjangnya rantai distribusi yang ditengarai dapat mengakibatkan kenaikan harga di tingkat konsumen. Publikasi ini menganalisis distribusi perdagangan komoditas daging sapi di 34 provinsi yang meliputi 288 kabupaten/kota.
Dengan menggunakan metode survei pada sampel produsen dan pedagang, diperoleh informasi mengenai gambaran pola distribusi komoditas daging sapi secara nasional maupun regional. Hasil survei menunjukkan bahwa pendistribusian daging sapi dari produsen sampai dengan konsumen akhir di setiap provinsi melibatkan 2 sampai 7 pelaku kegiatan perdagangan. Pola utama distribusi perdagangan daging sapi nasional adalah Produsen – Pedagang eceran – Konsumen Akhir dengan MPP total dari petani sampai dengan konsumen akhir adalah sebesar 19,88 persen.