Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Malinau Tahun 2022
Publikasi “Indeks Pembangunan Manusia 2022” merupakan publikasi rutin setiap tahun yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malinau. Publikasi ini bersumber dari data yang dikumpulkan langsung oleh BPS (data primer) dan data yang berasal dari instansi lain (data sekunder) dengan maksud untuk memberikan gambaran secara makro tentang situasi, status, dan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Malinau. Publikasi ini menyajikan informasi yang meliputi tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu umur panjang dan sehat yang mengukur peluang hidup; berpengetahuan dan berketerampilan; serta akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak.
Publikasi “Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Malinau 2021” merupakan publikasi rutin setiap tahun yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malinau. Publikasi ini bersumber dari data yang dikumpulkan langsung oleh BPS (data primer) dan data yang berasal dari instansi lain (data sekunder), dengan maksud untuk memberikan gambaran secara makro tentang situasi, status dan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Malinau. Publikasi ini menyajikan informasi yang meliputi tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan status kemampuan dasar penduduk yaitu umur panjang dan sehat yang mengukur peluang hidup; berpengetahuan dan berketerampilan; serta akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak.
Publikasi “Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Malinau 2020” merupakan publikasi
rutin setiap tahun yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malinau. Publikasi ini
bersumber dari data yang dikumpulkan langsung oleh BPS (data primer) dan data yang berasal dari
instansi lain (data sekunder), dengan maksud untuk memberikan gambaran secara makro tentang
situasi, status dan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Malinau.
Publikasi ini menyajikan informasi yang meliputi tiga dimensi pokok pembangunan manusia
yang dinilai mencerminkan status kemampuan dasar penduduk yaitu umur panjang dan sehat yang
mengukur peluang hidup; berpengetahuan dan berketerampilan; serta akses terhadap sumber daya
yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Malinau Tahun 2023
Peningkatan IPM 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Pertumbuhan IPM 2023 mengalami percepatan dari tahun sebelumnya. Seluruh dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama standar hidup layak dan pengetahuan.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 73,25 tahun, meningkat 0,02 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. Sumber data umur harapan hidup saat lahir menggunakan hasil Long Form SP2020 (SP2020-LF).
Pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,33 menjadi 13,34 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,02 tahun, dari 9,41 tahun menjadi 9,43 tahun pada tahun 2023. Sumber data HLS dan RLS menggunakan hasil Susenas Maret.
Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) meningkat 404 ribu rupiah (3,92 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Sumber data pengeluaran riil per kapita per tahun menggunakan hasil Susenas Maret
Publikasi “Indeks Pembangunan Manusia 2023” merupakan publikasi rutin setiap tahun yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malinau. Publikasi ini bersumber dari data yang dikumpulkan langsung oleh BPS (data primer) dan data yang berasal dari instansi lain (data sekunder) dengan maksud untuk memberikan gambaran secara makro tentang situasi, status, dan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Malinau. Publikasi ini menyajikan informasi yang meliputi tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu umur panjang dan sehat yang mengukur peluang hidup; berpengetahuan dan berketerampilan; serta akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak.
Publikasi “Indeks Pembangunan Manusia 2024” merupakan publikasi rutin setiap tahun yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malinau. Publikasi ini bersumber dari data yang dikumpulkan langsung oleh BPS (data primer) dan data yang berasal dari instansi lain (data sekunder) dengan maksud untuk memberikan gambaran secara makro tentang situasi, status, dan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Malinau. Publikasi ini menyajikan informasi yang meliputi tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu umur panjang dan sehat yang mengukur peluang hidup; berpengetahuan dan berketerampilan; serta akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Malinau Tahun 2024
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Malinau tahun 2024 mencapai 74,72, meningkat 0,72 poin atau 0,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 74,00.
Selama 2020–2024, IPM Kabupaten Malinau rata-rata meningkat sebesar 0,68 persen per tahun
Peningkatan IPM Kabupaten Malinau tahun 2024 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Pertumbuhan IPM Kabupaten Malinau 2024 mengalami percepatan dari tahun sebelumnya, yakni tumbuh sebesar 0,97 persen dibanding tahun sebelumnya. Seluruh dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama standar hidup layak dan pengetahuan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Malinau Tahun 2020
Pada tahun 2020, pandemi COVID-19 menjadi pengaruh terhadap pembangunan manusia di Kabupaten Malinau yang terlihat bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami penurunan. Sebelumnya, pada periode 2013-2019, angka IPM terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Akan tetapi, angka IPM Kabupaten Malinau pada tahun 2020 turun 0,12 poin menjadi 71,94.
Penurunan IPM Kabupaten Malinau dipengaruhi oleh turunnya rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Indikator ini mengalami penurunan dari 10,12 juta rupiah pada tahun 2019 menjadi 9,61 juta rupiah pada tahun 2020 atau menurun sebesar 510 ribu rupiah.
Dari indikator pendidikan, anak-anak yang pada tahun 2020 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,30 tahun atau setara dengan masa pendidikan untuk menamatkan jenjang Diploma I. Selain itu, rata-rata lama sekolah penduduk berumur 25 tahun ke atas meningkat dari 9,05 tahun pada 2019 menjadi 9,39 tahun pada 2020 atau meningkat sebesar 0,34 tahun.
Dari indikator kesehatan, bayi yang lahir pada tahun 2020 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,45 tahun, lebih lama 0,03 tahun dibandingkan dengan bayi yang lahir pada tahun 2019.
Pada tahun 2020, status IPM Kabupaten Malinau masih berada pada kategori Tinggi. IPM Kabupaten Malinau sudah pada kategori ini semenjak tahun 2014. Untuk tingkat Provinsi, IPM Kabupaten Malinau tertinggi kedua di Provinsi Kalimantan Utara.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Malinau Tahun 2016
Pembangunan manusia di Kabupaten Malinau terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Malinau. Pada tahun 2016, IPM Kabupaten Malinau telah mencapai 70,71. Angka ini meningkat sebesar 0,56 poin dibandingkan dengan IPM Kabupaten Malinau pada tahun 2015 yang sebesar 70,15.
Pada tahun 2016, status Indeks Pembangunan Indonesia berada pada kategori tinggi. IPM Kabupaten Malinau sudah pada kategori ini semenjak tahun 2014.
Selama periode 2015 hingga 2016, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 71,24 tahun, meningkat 0,21 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 13,24 tahun, meningkat 0,01 tahun dibandingkan pada 2015. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,56 tahun, meningkat 0,27 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai Rp9,529 juta rupiah pada tahun 2016, meningkat Rp114 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.