Filter Pencarian
Menampilkan 3.928 hasil pencarian dalam 0.185 detik
https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2023/07/03/1332/perkembangan-ekspor-dan-impor-daerah-istimewa-yogyakarta-mei-2023.html
Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, Mei 2023

  • Ekspor Mei 2023 mencapai US$41,5 juta, naik 32,17 persen dibanding bulan sebelumnya.
  • Impor Mei 2023 senilai US$11,8 juta, naik 66,20 persen.
  • Nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Mei 2023 mencapai US$41,5 juta atau naik 32,17 persen dibanding April 2023. Dibanding Mei 2022 nilai ekspor naik sebesar 16,25 persen.
  • Secara kumulatif, nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Januari-Mei 2023 mencapai US$191,5 juta atau turun 24,19 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
  • Ekspor Mei 2023 terbesar adalah ke Amerika Serikat yaitu US$16,1 juta, disusul Jerman US$3,9 juta dan Jepang US$3,4 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 56,39 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$11,6 juta dan ASEAN sebesar US$1,0 juta.
  • Kenaikan terbesar ekspor Mei 2023 terhadap April 2023 terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar US$6,2 juta. Sementara penurunan terbesar adalah barang- barang dari kulit sebesar US$0,8 juta.
  • Menurut sektor, ekspor hasil pertanian Mei 2023 naik 50,00 persen dibanding April 2023. Sementara, ekspor hasil industri pengolahan naik 32,05 persen. Dibanding Mei 2022, ekspor hasil pertanian naik 200,00 persen. Sementara ekspor hasil industri pengolahan naik 15,41 persen.
  • Menurut provinsi pelabuhan muat, ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta terbesar pada Mei 2023 dikirim melalui Jawa Tengah sebesar 75,91 persen, diikuti DKI Jakarta 23,13 persen, D.I. Yogyakarta 0,72 persen, dan Jawa Timur 0,24 persen.
  • Nilai impor Daerah Istimewa Yogyakarta Mei 2023 mencapai US$11,8 juta, naik 66,20 persen dibandingkan April 2023. Sementara jika dibandingkan Mei 2022, nilai impor naik 16,83 persen. Secara kumulatif, nilai impor Januari-Mei 2023 mencapai US$55,3 juta atau turun 14,00 persen dibanding periode yang sama 2022.
  • Tiga negara pemasok barang impor terbesar Mei 2023 adalah Tiongkok sebesar US$4,5 juta kemudian Hongkong US$2,6 juta dan Amerika Serikat US$1,3 juta. Kenaikan impor terbesar dari Tiongkok yaitu US$1,6 juta dan penurunan terbesar dari India US$0,1 juta. Negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-Mei 2023 adalah Tiongkok sebesar US$20,1 juta.
  • Tiga besar kelompok komoditas impor Mei 2023 adalah kain rajutan US$2,6 juta; kain tenunan khusus US$1,2 juta; dan kain ditenun berlapis US$1,0 juta. Kenaikan impor golongan barang terbesar Mei 2023 dibandingkan April 2023 adalah kain rajutan US$0,8 juta.
  • Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Mei 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya naik 266,67 persen pada barang konsumsi. Sementara bahan baku/penolong naik 9,68 persen dan barang modal menunjukkan nilai sama.
  • Neraca perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta Mei 2023 mengalami surplus US$29,7 juta. Nilai tersebut lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar US$25,6 juta.

Berita Resmi Statistik
BPS Provinsi Di Yogyakarta
https://yogyakarta.bps.go.id/infographic?id=297
Eksim Des 2021

Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, Oktober 2021

Infografis
BPS Provinsi Di Yogyakarta
https://yogyakarta.bps.go.id/infographic?id=288
Eksim Nov 2021

Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, September 2021

Infografis
BPS Provinsi Di Yogyakarta
https://yogyakarta.bps.go.id/infographic?id=114
IG BRS 03082020 - Eksim

Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, Juni 2020

Infografis
BPS Provinsi Di Yogyakarta
https://yogyakarta.bps.go.id/infographic?id=426
IG BRS 2 Mei 2024 - Eksim

Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, Maret 2024

Infografis
BPS Provinsi Di Yogyakarta
https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2023/08/01/1333/perkembangan-ekspor-dan-impor-daerah-istimewa-yogyakarta-juni-2023.html
Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, Juni 2023

  • Ekspor Juni 2023 mencapai US$41,2 juta, turun 0,72 persen dibanding bulan sebelumnya.
  • Impor Juni 2023 senilai US$8,3 juta, turun 29,66 persen.
  • Nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Juni 2023 mencapai US$41,2 juta atau turun 0,72 persen dibanding Mei 2023. Dibanding Juni 2022 nilai ekspor turun sebesar 24,82 persen.
  • Secara kumulatif, nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Januari-Juni 2023 mencapai US$232,7 juta atau turun 24,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
  • Ekspor Juni 2023 terbesar adalah ke Amerika Serikat yaitu US$17,3 juta, disusul Jepang US$3,6 juta dan Jerman US$3,4 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 58,98 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$9,6 juta dan ASEAN sebesar US$0,9 juta.
  • Kenaikan terbesar ekspor Juni 2023 terhadap Mei 2023 terjadi pada minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian sebesar US$0,8 juta. Sementara penurunan terbesar adalah perabot, penerangan rumah sebesar US$0,9 juta.
  • Menurut sektor, ekspor hasil pertanian Juni 2023 turun 66,67 persen dibanding Mei 2023. Sementara, ekspor hasil industri pengolahan turun 0,24 persen. Dibanding Juni 2022, ekspor hasil pertanian turun 50,00 persen. Sementara ekspor hasil industri pengolahan turun 24,73 persen.
  • Menurut provinsi pelabuhan muat, ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta terbesar pada Juni 2023 dikirim melalui Jawa Tengah sebesar 75,01 persen, diikuti DKI Jakarta 22,82 persen, Jawa Timur 1,21 persen, dan D.I. Yogyakarta 0,97 persen.
  • Nilai impor Daerah Istimewa Yogyakarta Juni 2023 mencapai US$8,3 juta, turun 29,66 persen dibandingkan Mei 2023. Sementara jika dibandingkan Juni 2022, nilai impor turun 25,54 persen. Secara kumulatif, nilai impor Januari-Juni 2023 mencapai US$63,6 juta atau turun 15,64 persen dibanding periode yang sama 2022.
  • Tiga negara pemasok barang impor terbesar Juni 2023 adalah Tiongkok sebesar US$2,5 juta kemudian Amerika Serikat US$2,4 juta dan Hongkong US$1,2 juta. Penurunan impor terbesar dari Tiongkok yaitu US$2,0 juta dan kenaikan terbesar dari Amerika Serikat US$1,1 juta. Negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-Juni 2023 adalah Tiongkok sebesar US$22,6 juta.
  • Tiga besar kelompok komoditas impor Juni 2023 adalah kain rajutan US$1,6 juta; lokomotif dan peralatan kereta api US$1,1 juta; dan filamen buatan US$0,7 juta. Penurunan impor golongan barang terbesar Juni 2023 dibandingkan Mei 2023 adalah kain rajutan US$1,0 juta.
  • Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Juni 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya barang konsumsi turun 25,00 persen. Sementara bahan baku/penolong turun 26,47 persen. Sedangkan, barang modal mempunyai nilai sama.
  • Neraca perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta Juni 2023 mengalami surplus US$32,9 juta. Nilai tersebut lebih rendah dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar US$43,7 juta

Berita Resmi Statistik
BPS Provinsi Di Yogyakarta
https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2024/09/02/1558/perkembangan-ekspor-dan-impor-daerah-istimewa-yogyakarta-juli-2024.html
Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, Juli 2024

  • Ekspor Juli 2024 mencapai US$47,94 juta, naik 7,85 persen dibanding
    bulan sebelumnya.
  • Impor Juli 2024 senilai US$16,81 juta, naik 27,83 persen dibanding bulan
    sebelumnya.
  • Nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Juli 2024 mencapai US$47,94 juta atau naik 7,85 persen dibanding Juni 2024. Dibanding Juli 2023, nilai ekspor naik sebesar 28,35 persen.
  • Ekspor Juli 2024 terbesar adalah ke Amerika Serikat sebesar US$21,74 juta, disusul Jerman sebesar US$3,68 juta, dan Australia sebesar US$2,37 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 57,97 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$11,43 juta dan ASEAN sebesar US$0,95 juta.
  • Kenaikan terbesar ekspor Juli 2024 terhadap Juni 2024 terjadi pada minyak atsiri,kosmetik wangi-wangian sebesar US$1,56 juta. Sebaliknya, penurunan terbesar adalah barang-barang rajutan sebesar US$1,19 juta.
  • Menurut sektor, ekspor hasil industri pengolahan Juli 2024 naik 7,93 persen
    dibanding Juni 2024. Sebaliknya, ekspor hasil pertanian turun 10,00 persen. Dibanding Juli 2023, ekspor hasil pertanian naik 5,88 persen, sedangkan ekspor hasil industri pengolahan naik 28,46 persen.
  • Menurut provinsi pelabuhan muat, ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta terbesar pada Juli 2024 dikirim melalui Jawa Tengah sebesar 67,65 persen, diikuti DKI Jakarta 30,66 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 1,31 persen, Jawa Timur 0,38 persen, dan Bali dengan persentase mendekati nol
  • Nilai impor Daerah Istimewa Yogyakarta Juli 2024 mencapai US$16,81 juta, naik 27,83 persen dibandingkan Juni 2024. Sementara itu, jika dibandingkan Juli 2023, nilai impor naik 82,72 persen.
  • Tiga negara pemasok barang impor terbesar Juli 2024 adalah Tiongkok sebesar US$5,39 juta, diikuti Amerika Serikat US$4,75 juta, dan Hongkong US$2,93 juta. Kenaikan impor tertinggi dari Amerika Serikat yaitu US$1,80 juta dan penurunan terbesar dari Taiwan sebesar US$0,09 juta.
  • Tiga besar kelompok komoditas impor Juli 2024 adalah lokomotif dan peralatan kereta api sebesar US$4,58 juta; kain rajutan sebesar US$3,21 juta; dan filamen buatan sebesar US$1,22 juta. Kenaikan impor golongan barang tertinggi Juli 2024 dibandingkan Juni 2024 adalah lokomotif dan peralatan kereta api sebesar US$1,64 juta.
  • Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Juli 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, bahan baku/penolong naik 88,43 persen, diikuti barang konsumsi naik 48,21 persen, dan barang modal naik 44,93 persen.
  • Neraca perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta Juli 2024 mengalami surplus US$31,13 juta. Nilai tersebut lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar US$28,15 juta.

Berita Resmi Statistik
BPS Provinsi Di Yogyakarta
https://yogyakarta.bps.go.id/infographic?id=336
IG Eksim - BRS 01122022

Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, Oktober 2022

Infografis
BPS Provinsi Di Yogyakarta
https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2024/02/01/1551/perkembangan-ekspor-dan-impor-daerah-istimewa-yogyakarta-desember-2023.html
Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, Desember 2023

  • Ekspor Desember 2023 mencapai US$47,0 juta, naik 20,51 persen dibanding bulan sebelumnya.
  • Impor Desember 2023 senilai US$12,5 juta, turun 18,30 persen dibanding bulan sebelumnya.
  • Nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Desember 2023 mencapai US$47,0 juta atau naik 20,51 persen dibanding November 2023. Dibanding Desember 2022 nilai ekspor turun sebesar 14,23 persen.
  • Secara kumulatif, nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Januari-Desember 2023 mencapai US$472,3 juta atau turun 19,03 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
  • Ekspor Desember 2023 terbesar adalah ke Amerika Serikat yaitu US$18,0 juta, disusul Jepang sebesar US$5,6 juta dan Jerman sebesar US$5,2 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 61,28 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$10,8 juta dan ASEAN sebesar US$1,1 juta.
  • Kenaikan terbesar ekspor Desember 2023 terhadap November 2023 terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar US$9,2 juta. Sementara penurunan terbesar adalah barang-barang dari kulit sebesar US$0,9 juta.
  • Menurut sektor, ekspor hasil pertanian Desember 2023 turun 50,00 persen
    dibanding November 2023. Sedangkan, ekspor hasil industri pengolahan naik 21,24 persen. Dibanding Desember 2022, ekspor hasil pertanian turun 50,00 persen. Sementara ekspor hasil industri pengolahan turun 13,97 persen
  • Menurut provinsi pelabuhan muat, ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta terbesar pada Desember 2023 dikirim melalui Jawa Tengah sebesar 74,04 persen, diikuti DKI Jakarta 24,68 persen, D.I. Yogyakarta 0,85 persen, dan Jawa Timur 0,43 persen.
  • Nilai impor Daerah Istimewa Yogyakarta Desember 2023 mencapai US$12,5 juta, turun 18,30 persen dibandingkan November 2023. Sementara jika dibandingkan Desember 2022, nilai impor naik 12,61 persen. Secara kumulatif, nilai impor Januari- Desember 2023 mencapai US$132,1 juta atau turun 9,27 persen dibanding periode yang sama 2022.
  • Tiga negara pemasok barang impor terbesar Desember 2023 adalah Tiongkok sebesar US$5,1 juta kemudian Amerika Serikat US$2,6 juta dan Hongkong US$2,2 juta. Penurunan impor terbesar dari Amerika Serikat yaitu US$2,0 juta dan kenaikan terbesar dari Tiongkok US$0,6 juta. Negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-Desember 2023 adalah Tiongkok sebesar US$49,2 juta.
  • Tiga besar kelompok komoditas impor Desember 2023 adalah kain rajutan sebesar US$2,4 juta; lokomotif dan peralatan kereta api sebesar US$1,8 juta; dan kain ditenun berlapis sebesar US$1,3 juta. Penurunan impor golongan barang terbesar Desember 2023 dibandingkan November 2023 adalah lokomotif dan peralatan kereta api sebesar US$1,7 juta.
  • Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Desember 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya barang konsumsi naik 80,00 persen. Sementara bahan baku/penolong naik 8,65 persen. Sedangkan, barang modal naik 50,00 persen.
  • Neraca perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta Desember 2023 mengalami surplus US$34,5 juta. Nilai tersebut lebih rendah dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar US$43,7 juta.

Berita Resmi Statistik
BPS Provinsi Di Yogyakarta
https://yogyakarta.bps.go.id/pressrelease/2023/01/02/1326/perkembangan-ekspor-dan-impor-daerah-istimewa-yogyakarta-november-2022.html
Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, November 2022

  • Ekspor November 2022 mencapai US$42,8 juta, naik 8,63 persen dibanding bulan sebelumnya.
  • Impor November 2022 senilai US$12,6 juta, naik 18,87 persen.
  • Nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta November 2022 mencapai US$42,8 juta atau naik 8,63 persen dibanding Oktober 2022. Dibanding November 2021 nilai ekspor turun sebesar 23,30 persen.
  • Secara kumulatif, nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Januari–November 2022 mencapai US$528,5 juta atau naik 7,01 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
  • Ekspor November 2022 terbesar adalah ke Amerika Serikat yaitu US$16,4 juta, disusul Jerman sebesar US$4,2 dan Jepang sebesar US$3,2 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 55,61 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$11,6 juta dan ASEAN sebesar US$0,9 juta.
  • Kenaikan terbesar ekspor November 2022 terhadap Oktober 2022 terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar US$4,5 juta. Kenaikan terbesar kedua adalah jerami / bahan anyaman sebesar US$0,6 juta dan ketiga adalah perabot, penerangan rumah US$0,5 juta.
  • Menurut sektor, ekspor hasil pertanian November 2022 menunjukkan nilai sama dibanding Oktober 2022. Sementara, ekspor hasil industri pengolahan naik 8,70 persen. Dibanding Oktober 2021, ekspor hasil pertanian menunjukkan nilai sama. Sementara ekspor hasil industri pengolahan turun 23,42 persen.
  • Menurut provinsi pelabuhan muat, ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta terbesar pada November 2022 dikirim melalui Jawa Tengah dengan nilai US$29,1 juta (67,99 persen), diikuti DKI Jakarta US$12,3 juta (28,74 persen), Jawa Timur US$1,0 juta (2,34 persen), dan D.I. Yogyakarta US$0,4 juta (0,93 persen).
  • Nilai impor Daerah Istimewa Yogyakarta November 2022 mencapai US$12,6 juta, naik 18,87 persen dibandingkan Oktober 2022. Sebaliknya jika dibandingkan November 2021, nilai impor turun 16,00 persen. Secara kumulatif, nilai impor Januari-November 2022 mencapai US$134,5 juta atau turun 3,58 persen dibanding periode yang sama 2021.
  • Tiga negara pemasok barang impor terbesar November 2022 adalah Tiongkok sebesar US$4,9 juta kemudian Hongkong US$2,1 juta dan Amerika Serikat US$1,6 juta. Kenaikan impor terbesar dari Amerika Serikat yaitu US$1,3 juta dan penurunan terbesar dari Korea Selatan US$0,6 juta. Tiga negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-November 2022 adalah Tiongkok sebesar 37,99 persen, Hongkong 18,51 persen dan Taiwan 8,55 persen.
  • Tiga besar kelompok komoditas impor November 2022 adalah filamen buatan sebesar US$2,8 juta; kapas gumpalan, tali US$1,2 juta; dan kain ditenun berlapis US$1,1 juta. Kenaikan impor golongan barang terbesar November 2022 dibandingkan Oktober 2022 adalah serat stafel buatan 250,00 persen. Sedangkan penurunan terbesar adalah kapas 37,50 persen.
  • Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor November 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi sebesar 50,00 persen. Sementara bahan baku/penolong turun 17,86 persen dan barang modal turun 16,67 persen.
  • Neraca perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta November 2022 mengalami surplus US$30,2 juta. Nilai tersebut lebih rendah dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar US$40,8 juta.

Berita Resmi Statistik
BPS Provinsi Di Yogyakarta