Laporan hasil pelaksanaan SKD 2024 disajikan dalam bentuk publikasi yang berjudul “Analisis Hasil Survei Kebutuhan Data BPS 2024”. Publikasi ini berisikan gambaran mengenai kebutuhan data konsumen dan persepsi konsumen terhadap kinerja pelayanan PST BPS serta persepsi konsumen terhadap kualitas data BPS. Indikator utama yang disajikan dalam publikasi ini mencakup Indeks Kepuasan Konsumen (IKK) dan Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK).Publikasi ini terwujud berkat kerja sama yang baik antar unit kerja terkait. Semoga publikasi ini dapat bermanfaat untuk memperbaiki kualitas data dan kinerja pelayanan BPS. Saran dan masukan yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan ke depan.
Laporan hasil pelaksanaan SKD 2023 disajikan dalam bentuk publikasi yang berjudul “Analisis Hasil Survei Kebutuhan Data BPS 2023”. Publikasi ini berisikan gambaran mengenai kebutuhan data konsumen dan persepsi konsumen terhadap kinerja pelayanan PST BPS serta persepsi konsumen terhadap kualitas data BPS. Indikator utama yang disajikan dalam publikasi ini mencakup Indeks Kepuasan Konsumen (IKK) dan Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK).Publikasi ini terwujud berkat kerja sama yang baik antar unit kerja terkait. Kami berharap publikasi ini dapat bermanfaat untuk memperbaiki kualitas data dan kinerja pelayanan BPS. Saran dan masukan yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan ke depan.
Secara umum, tujuan pelaksanaan SKD 2021
adalah mendapatkan bahan evaluasi dari konsumen sebagai pendukung peningkatan
kualitas data dan informasi statistik. Tujuan tersebut sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Kepala BPS No. 99 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Survei
Kebutuhan Data di Lingkungan Badan Pusat Statistik. Selain itu, pelaksanaan SKD
2021 juga
dapat memberikan indikasi kualitas pelayanan BPS. Hal ini ditujukan untuk
menjawab amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Survei Kebutuhan Data (SKD) adalah survei yang dirancang dan dilakukan oleh BPS untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kepuasan konsumen dalam rangka meningkatkan kualitas data serta pelayanan publik. SKD dilaksanakan sejak tahun 2005 di BPS Pusat. Tahun 2014 lokasi pelaksanaan SKD dikembangkan hingga BPS Kabupaten/Kota. Sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin dinamis dan berkembang pesat, sejak tahun 2019 pengumpulan data SKD dilaksanakan dengan metode CAWI (Computer Aided Web Interviewing).
Sumber Data: Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Maret Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan Kabupaten Cirebon Kabupaten Majalengka Kabupaten Sumedang Kabupaten Indramayu Kabupaten Subang Kabupaten Purwakarta Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar Provinsi Jawa Barat 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Statistik kesejahteraan rakyat yang disajikan dalam publikasi ini bersumber dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang merupakan survei berbasis rumah tangga. BPS menyelenggarakan Susenas secara periodik setiap tahun pada bulan Maret dan September. Publikasi ini menyajikan data-data hasil Susenas yang dilaksanakan pada bulan Maret 2017 terhadap 760 rumah tangga sampel untuk wilayah Kota Bogor. Susenas mengumpulkan data mengenai kependudukan, pendidikan, kesehatan, fertilitas dan keluarga berencana, perumahan, teknologi informasi dan komunikasi, tindak kejahatan, kegiatan bepergian, dan perlindungan sosial. Publikasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna data akan data-data sosial ekonomi.
Infografis Indeks Pembangunan Manusia Kota Bogor Tahun 2023
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dirancang untuk menghasilkan data sosial ekonomi penduduk di sektor pendidikan, kesehatan, perumahan, kriminalitas, sosialbudaya, perjalanan wisata, dan persepsi masyarakat mengenai kesejahteraan rumah tangga. Mulai tahun 2015, pengumpulan data Susenas dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan bulan September. Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bogor tahun 2016 merupakan hasil pengumpulan data melalui kuesioner Kor Susenas Maret 2015 (Daftar VSEN2015.K) yang dilaksanakan di Kota Bogor. Sejumlah data dibedakan menurut jenis kelamin untuk memenuhi kebutuhan analisis kesenjangan gender.