Publikasi 'Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Provinsi Sumatera Barat 2023' memotret tentang pengeluaran penduduk dalam memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Jika kebutuhan pokok tersebut sudah terpenuhi, barulah kebutuhan lainnya yang akan dipenuhi. Publikasi ini menggunakan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 untuk Provinsi Sumatera Barat. Cakupan data yang disajikan meliputi nilai konsumsi makanan dan bukan makanan (rupiah per kapita per bulan). Komoditas yang dicakup cukup banyak, yaitu mencapai 320 komoditas yang biasa dikonsumsi dan digunakan penduduk Indonesia.
1. Data Tahun 1971, 1980, bersumber Sensus Penduduk 2. Data tahun 1981 s.d tahun 1989 bersumber registrasi Penduduk 3. Data Tahun 1990 - 1999 bersumber dari Proyeksi Penduduk Indonesia per Kabupaten/Kota 1990-2000 4. Tahun 2000- 2002 bersumber Estimasi Parameter Demografi Tahun 2000 dan Proyeksinya tahun 2001-2005 Provinsi Sumatera Barat 5. Data Tahun 2003-2009 Bersumber dari Proyeksi Penduduk (Estimasi Parameter Demografi) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2003 - 2010 6. Data Tahun 2010 - 2019 bersumber dari Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2010 - 2020 7. Data Tahun 2020 bersumber dari Sensus Penduduk 2020 (SP2020). 8. Data Tahun 2021-2022 bersumber dari Hasil Proyeksi Penduduk Interim 2020-2023 (Pertengahan Tahun/Juni) Kepulauan Mentawai SUMATERA BARAT (Provinsi) Pesisir Selatan Kab.Solok Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Lima Puluh Kota Pasaman Solok Selatan Dharmasraya Pasaman Barat Padang Kota Solok Sawahlunto Padang Panjang Bukittinggi Payakumbuh Pariaman Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan
Data pengeluaran dapat memberikan informasi tentang pemenuhan kebutuhan pangan maupun non pangan serta pola konsumsi penduduk yang mampu mengindikasikan tingkat kesejahteraan penduduk.Publikasi ini menggunakan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2013-2014. Cakupan data yang disajikan meliputi nilai konsumsi makanan dan non makanan (Rp perkapita perbulan). Komoditas yang dicakup cukup banyak yaitu mencapai 323 komoditi.
Data pengeluaran
dapat memberikan informasi tentang pemenuhan kebutuhan makanan maupun bukan makanan, serta pola konsumsi
penduduk yang mampu mengindikasikan tingkat kesejahteraan penduduk. Buku ini
merupakan publikasi yang telah diterbitkan tiap tahunnya untuk mendukung
data series mengenai tingkat kesejahteraan penduduk tersebut.
Publikasi Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Provinsi Sumatera Barat 2024 memotret tentang pengeluaran penduduk dalam memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Jika kebutuhan pokok tersebut sudah terpenuhi, barulah kebutuhan lainnya yang akan dipenuhi
Publikasi
ini memotret tentang pengeluaran pendudukdalam memenuhi kebutuhannya baik
kebutuhan pokok maupunkebutuhan lainnya. Kebutuhan pokok manusia adalah
kebutuhanpangan, sandang dan papan. Jika kebutuhan pokok tersebutsudah
terpenuhi, barulah kebutuhan lainnya yang akan dipenuhi.
Publikasi ini memotret tentang pengeluaran
penduduk dalam memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan
lainnya. Kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Jika kebutuhan pokok tersebutsudah terpenuhi, barulah kebutuhan lainnya yang
akan dipenuhi. Publikasi ini menggunakan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) 2022 untuk Provinsi Sumatera Barat.
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI SUMATERA BARAT 2020 merupakan publikasi tahunan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat yang menyajikan tingkat perkembangan kesejahteraan rakyat Sumatera Barat antar waktu dan perbandingannya antar daerah tempat tinggal (perkotaan dan perdesaan). Data yang digunakan bersumber dari BPS dan Instansi lain di Sumatera Barat. Data BPS bersumber dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Publikasi ini menyajikan berbagai aspek kesejahteraan yang datanya tersedia dan terukur. Untuk memudahkan interpretasi, perubahan taraf kesejahteraan dikaji menurut delapan bidang yang mencakup Kependudukan, Kesehatan dan Gizi, Pendidikan, Ketenagakerjaan, Taraf dan Pola Konsumsi, Perumahan dan Lingkungan, Kemiskinan, serta Sosial Lainnya yang menjadi acuan dalam upaya peningkatan kualitas hidup.
Kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan pangan, sandang dan papan. Jika kebutuhan pokok tersebut sudah terpenuhi, baru kebutuhan lainnya dipenuhi. Ini menggambarkan bagaimana pengeluaran penduduk dalam memenuhi kebutuhannya baik kebutuhan pokok ataupun yang lainnya. Data pengeluaran dapat memberikan informasi tentang pemenuhan kebutuhan makanan maupun bukan makanan serta pola konsumsi penduduk yang mampu mengindikasikan tingkat kesejahteraan penduduk. Buku ini merupakan publikasi yang telah diterbitkan tiap tahunnya untuk mendukung data series mengenai tingkat kesejahteraan penduduk tersebut.
Publikasi
Keadaan Angkatan Kerja di Provinsi Sumatera Barat Februari 2022 ini memuat
tabel-tabel yang menggambarkan keadaan angkatan kerja di Provinsi Sumatera
Barat pada Semester I tahun 2022. Data yang disajikan diperoleh dariSurvei
Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilaksanakan di seluruh wilayah
Provinsi Sumatera Barat pada bulan Februari 2022. Jumlah sampel Sakernas
Februari 2022 lebih kurang sebanyak 2.550 rumah tangga dan ditujukan untuk
menghasilkan angka estmasi sampai dengan tingkat provinsi. Pada publikasi ini,
untuk Februari 2022 penghitungan indikator ketenagakerjaan menggunakan
penimbang hasil proyeksi penduduk interim yang merupakan proyeksi sementara
hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020). Sementara untuk 2020-2021 penghitungan
indikator ketenagakerjaan masih menggunakan penimbang hasil proyeksi Survei Penduduk
Antar Sensus (SUPAS) 2015.