Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2012: TA 2012/2013
2013: TA 2013/2014
2014: TA 2014/2015
2015: TA 2015/2016
2016: TA 2016/2017
2017: TA 2017/2018
2018: TA 2018/2019
Publikasi Statistik
Kriminal 2019 ini menyajikan
gambaran umum mengenai tingkat dan perkembangan kriminalitas di Indonesia
selama periode tahun 2016–2018. Informasi yang disajikan mencakup tiga
pendekatan utama statistik kriminal, yakni pendekatan pelaku, korban, dan kewilayahan. Data yang disajikan
diperoleh dari dua sumber utama statistik kriminal, yaitu (1) Data berbasis registrasi (administrative based data) yakni data kriminal yang dihimpun oleh Kepolisian Republik
Indonesia (POLRI) dan (2) Data berbasis survei (survey based data) yakni data kriminal yang bersumber dari Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) dan Pendataan Potensi Desa (Podes) yang dihasilkan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS).Data
registrasi Polri mencatat
bahwa tingkat kejahatan (crime rate) selama periode tahun 2016-2018 mengalami penurunan.
Tingkat resiko terkena tindak kejahatan setiap 100 ribu
penduduk pada tahun 2015 sekitar 140, menjadi
129 pada tahun 2017,
dan menurun menjadi 113
pada tahun 2018.Data
Susenas yang menggambarkan persentase penduduk menjadi
korban kejahatan di Indonesia selama periode tahun 2016–2018 juga memperlihatkan
pola yang fluktuatif. Persentase penduduk korban
kejahatan mengalami penurunan dari 1,22 persen
pada tahun 2016 menjadi 1,08 persen pada tahun 2017, dan meningkat menjadi 1,11
persen pada 2018.
Berdasarkan
data Podes, selama tahun 2011-2018 jumlah desa/kelurahan yang menjadi ajang konflik
massal cenderung meningkat, dari sekitar 2.500 desa pada tahun 2011
menjadi sekitar 2.700
desa/kelurahan pada tahun 2014, dan
kembali meningkat menjadi sekitar 3.100 desa/kelurahan pada tahun 2018.
Penyusunan publikasi Statistik Pemuda Indonesia 2010 ini bersumber dari Hasil Sensus Penduduk 2010. Publikasi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran lebih rinci dan menyeluruh tentang profil pemuda di Indonesia, baik tingkat nasional maupun regional. Publikasi ini menyajikan data mengenai pemuda Indonesia yang sekaligus memberikan gambaran kondisi pemuda Indonesia antara lain mengenai profil demografis pemuda, pendidikan pemuda, ketenagakerjaan dan kesehatan pemuda serta kegiatan sosial budaya pemuda.
Publikasi Statistik
Kriminal 2018 ini menyajikan
gambaran umum mengenai tingkat dan perkembangan kriminalitas di Indonesia
selama periode tahun 2015–2017. Informasi yang disajikan mencakup tiga
pendekatan utama statistik kriminal, yakni pendekatan pelaku, pendekatan korban, dan pendekatan kewilayahan. Data yang disajikan
diperoleh dari dua sumber utama statistik kriminal, yaitu (1) Data berbasis registrasi (administrative based data) yakni data kriminal yang dihimpun oleh Kepolisian Republik
Indonesia (POLRI) dan (2) Data berbasis survei (survey based data) yakni data kriminal yang bersumber dari Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) dan Pendataan Potensi Desa (Podes) yang dihasilkan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS).Data registrasi Polri mencatat bahwa tingkat kejahatan (crime
rate) selama periode tahun 2015-2017 mengalami penurunan. Jumlah orang yang terkena tindak
kejahatan setiap 100 ribu penduduk pada tahun 2015 sekitar 140 orang, menjadi 140 orang pada tahun
2016, dan menurun menjadi 129 orang pada tahun 2017.Data Susenas yang menggambarkan persentase penduduk menjadi korban kejahatan di
Indonesia selama periode tahun 2016–2017 juga memperlihatkan pola yang mirip. Persentase penduduk korban kejahatan mengalami penurunan
dari 1,22 persen pada tahun 2016 menjadi 1,18 persen pada tahun 2017.
Berdasarkan
data Podes periode tahun 2011-2018 jumlah desa/kelurahan yang menjadi ajang konflik massal
cenderung meningkat, dari sekitar 2.500 desa pada tahun 2011 menjadi
sekitar 2.800 desa/kelurahan pada tahun 2014, dan
kembali meningkat menjadi sekitar 3.100 desa/kelurahan pada tahun 2018.
Pemuda merupakan garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa. Segala potensi yang ada pada pemuda menjadi penentu kualitas bangsa di masa depan. Menyadari pentingnyanya peran dan fungsi yang melekat pada pemuda, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemudaan di segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional. Untuk dapat mencapai tujuan pembangunan tersebut, maka diperlukan data informasi kepemudaan yang akurat dan mutakhir guna mendukung perencanaan, sasaran, pengambilan kebijakan dan evaluasi pembangunan.Publikasi Statistik Pemuda Indonesia 2017 bertujuan menyediakan data dan informasi terkait kepemudaan, dengan mengulas kondisi pemuda Indonesia secara khusus berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor 2017. Sementara itu, informasi terkait dengan ketenagakerjaan bersumber dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2017. Publikasi ini terbit secara berkala setiap tahun dengan menyajikan gambaran ringkas mengenai pemuda Indonesia yang meliputi struktur demografi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, fertilitas dan KB, sosial ekonomi dan program pemerintah yang terkait dengan pemuda Indonesia.
Publikasi ini menyajikan gambaran secara makro mengenai kondisi dan situasi pemuda Indonesia baik tingkat nasional maupun provinsi pada tahun 2016 antara lain mencakup profil demografi, pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesehatan pemuda. Publikasi ini diharapkan bermanfaat sebagai salah satu rujukan dalam merumuskan kebijakan pembangunan, khususnya bidang kepemudaan.
Publikasi Statistik Pemuda Indonesia Tahun 2018 merupakan publikasi tahunan yang menyediakan data dan informasi kepemudaan melalui berbagai dimensi, di antaranya : demografi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kondisi sosial ekonomi, kesehatan reproduksi, dan program kepemudaan yang datanya bersumber pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2018, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2018 dan Kementerian/Lembaga terkait kepemudaan.
Publikasi ini menyajikan gambaran secara makro mengenai kondisi dan situasi pemuda Indonesia baik tingkat nasional maupun provinsi pada tahun 2011 antara lain mencakup profil demografi, pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesehatan pemuda. Publikasi ini diharapkan bermanfaat sebagai salah satu rujukan dalam merumuskan kebijakan pembangunan, khususnya bidang kepemudaan.
Publikasi ini menyajikan gambaran secara makro mengenai kondisi dan situasi pemuda Indonesia baik tingkat nasional maupun provinsi pada tahun 2013 antara lain mencakup profil demografi, pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesehatan pemuda. Publikasi ini diharapkan bermanfaat sebagai salah satu rujukan dalam merumuskan kebijakan pembangunan, khususnya bidang kepemudaan.
Publikasi ini menyajikan gambaran secara makro mengenai kondisi dan situasi pemuda Indonesia baik tingkat nasional maupun provinsi pada tahun 2015 antara lain mencakup profil demografi, pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesehatan pemuda. Publikasi ini diharapkan bermanfaat sebagai salah satu rujukan dalam merumuskan kebijakan pembangunan, khususnya bidang kepemudaan.