Publikasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tntang dampak pembangunan terhadap ketersediaan dan peranan sumber daya alam dalam aktivitas kegiatan ekonomi. Publikasi ini memuat kajian tentang tutupan lahan di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, serta Papua, dan penghitungan tingkat penipisan cadangan beberapa komoditas yang terangkum dalam neraca fisik dan neraca moneter. Dalam rangka penyempurnaan metodologi pada publikasi sebelumnya, perbaikan metodologi telah dilakukan dalam penyajian data di publikasi ini.
Publikasi “Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia (Sisnerling) Tahun 2019-2023” memberikan gambaran tentang dampak pembangunan terhadap ketersediaan dan peranan sumber daya alam dalam aktivitas kegiatan ekonomi. Publikasi ini memuat kajian tentang tutupan lahan menurut kelompok pulau dan penghitungan tingkat penipisan cadangan beberapa sumber daya alam yang terangkum dalam neraca fisik dan neraca moneter.
Publikasi “Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia Tahun 2017-2021” memberikan gambaran tentang dampak pembangunan terhadap ketersediaan dan peranan sumber daya alam dalam aktivitas kegiatan ekonomi. Publikasi ini memuat kajian tentang tutupan lahan menurut kelompok pulau dan penghitungan tingkat penipisan cadangan beberapa sumber daya alam yang terangkum dalam neraca fisik dan neraca moneter.
Publikasi “Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Indonesia (Sisnerling) Tahun 2018-2022” memberikan gambaran tentang dampak pembangunan terhadap ketersediaan dan peranan sumber daya alam dalam aktivitas kegiatan ekonomi. Publikasi ini memuat kajian tentang tutupan lahan menurut kelompok pulau dan penghitungan tingkat penipisan cadangan beberapa sumber daya alam yang terangkum dalam neraca fisik dan neraca moneter.
Publikasi Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi (Sisnerling) ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang dampak pembangunan terhadap ketersediaan dan peranan sumber daya alam dalam kegiatan ekonomi. Publikasi ini memuat kajian tentang tutupan lahan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, serta penghitungan tingkat penipisan sumber daya kayu dan cadangan beberapa komoditas mineral dan energi di Indonesia, yang terangkum dalam neraca fisik dan neraca moneter.
Publikasi Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi (Sisnerling) ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang dampak pembangunan terhadap ketersediaan dan peranan sumber daya alam dalam kegiatan ekonomi. Publikasi ini memuat kajian tentang tutupan lahan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, serta penghitungan tingkat penipisan sumber daya kayu dan beberapa cadangan mineral dan energi di Indonesia, yang terangkum dalam neraca fisik dan neraca moneter.
Pembangunan nasional Indonesia saat
ini tidak hanya berfokus pada pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, namun juga harus
mengacu pada pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan. Pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan ini dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
kualitas kehidupan, tanpa harus mengorbankan
kesempatan generasi mendatang di antaranya
dengan mempertimbangkan keberlanjutan
lingkungan. Dalam mengukur perkembangan
ekonomi jangka panjang yang berkaitan dengan
aspek lingkungan, penyajian angka Produk
Domestik Bruto seharusnya diperluas dengan
memperhitungkan penipisan ketersediaan
sumber daya alam dan kerusakan lingkungan,
agar mampu memberikan gambaran menyeluruh
bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Penyusunan publikasi “Sistem
Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi
Indonesia Tahun 2016-2020”, dimaksudkan
untuk memberikan gambaran tentang dampak
pembangunan terhadap ketersediaan dan
peranan sumber daya alam dalam aktivitas
kegiatan ekonomi. Publikasi ini memuat kajian
tentang tutupan lahan menurut kelompok pulau
dan penghitungan tingkat penipisan cadangan
beberapa sumber daya alam yang terangkum
dalam neraca fisik dan neraca moneter.
Publikasi ini merupakan pelengkap publikasi Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi (Sisnerling) Indonesia yang menyajikan hasil penyusunan Neraca Arus Energi dan Neraca Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia berdasarkan System of Environmental-Economic Accounting (SEEA) 2012. Neraca Arus Energi menyajikan informasi mengenai arus input energi alam dari lingkungan ke ekonomi, arus penyediaan dan penggunaan produk energi di dalam ekonomi, dan arus residu energi yang kembali ke lingkungan dari aktivitas ekonomi. Publikasi ini juga dilengkapi dengan Neraca Emisi GRK yang menyajikan informasi mengenai emisi GRK yang dilepaskan ke lingkungan oleh unit-unit ekonomi residen Indonesia.
Publikasi ini merupakan pelengkap publikasi Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi (Sisnerling) yang menyajikan hasil penyusunan neraca arus energi dan neraca emisi gas rumah kaca Indonesia berdasarkan System of Environmental-Economic Accounting (SEEA) 2012. Neraca arus energi menyajikan informasi mengenai arus input energi alam dari lingkungan ke ekonomi, arus penyediaan dan penggunaan produk energi di dalam ekonomi, dan arus residu energi yang kembali ke lingkungan dari aktivitas-aktivitas ekonomi. Publikasi ini juga dilengkapi dengan neraca emisi gas rumah kaca yang menyajikan informasi mengenai emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke lingkungan karena penggunaan energi.
Publikasi ini merupakan pelengkap publikasi Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi (Sisnerling) yang menyajikan hasil penyusunan neraca arus energi dan neraca emisi gas rumah kaca Indonesia berdasarkan System of Environmental-Economic Accounting (SEEA) 2012. Neraca arus energi menyajikan informasi mengenai arus penyediaan input energi alam dari lingkungan ke ekonomi, arus penyediaan dan penggunaan produk energi di dalam ekonomi, dan arus limbah energi yang kembali ke lingkungan dari aktivitas-aktivitas ekonomi. Publikasi ini juga dilengkapi dengan neraca emisi gas rumah kaca yang menyajikan informasi mengenai emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke lingkungan karena penggunaan energi.