Filter Pencarian
Menampilkan 10.751 hasil pencarian dalam 0.451 detik
https://www.bps.go.id/publication/2019/12/23/9d9299d3e823e5996d4823a2/penyesuaian-musiman-dengan-efek-ramadhan-pada-pdb-pengeluaran.html
Penyesuaian Musiman dengan Efek Ramadhan pada PDB Pengeluaran

Salah satu hasil dekomposisi dari data deret waktu adalah komponenseasonal. Komponenseasonalmerupakan perubahan siklis periodik jangka pendek dengan periode kurang dari satu tahun.Moving holidayadalah salah satu bentuk fenomena dari efek kalender.Moving holidayterjadi ketika tanggal perayaan tertentu berubah dari tahun ke tahun dikarenakan perbedaan sistem kalender yang digunakan. Hal ini dapat mempengaruhi pola musiman dari data deret waktu.Ramadhan dan Idul fitri adalah salah satu contoh fenomenamoving holiday. Perayaan ini ditetapkan menggunakan kalender Hijriah sehingga jika dilihat pada kalender Masehi akan mengalami pergeseran. Adanya perayaan bulan Ramadhan dan Idul fitri ini secara langsung berpengaruh besarpada pola konsumsi masyarakat secara makro, khususnya di negara-negara yang mayoritas penduduknya adalahberagama Islam, termasuk Indonesia. Di antara berbagai data yang tersedia, PDB Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dapat memberikan gambaran yang tepat terkait fenomena puasa dan konsumsi masyarakat. Kajian ini membahas analisisseasonal adjustmentdata deret waktu PDB pengeluaran konsumsi makan minum rumah tangga triwulan I 2010-triwulan IV 2018 dengan menggunakan beberapa perlakuan yaitu, penerapan efek Ramadhan, penerapan efekseasonal break, dan penerapan kedua efek tersebut untuk kemudian disimpulkan perlakuan mana yang lebih baik diterapkan pada data tersebut.

Publikasi
BPS Pusat
https://www.bps.go.id/news/2013/01/23/75/implementation-of-2008-system-of-national-account-sna-in-gdp-grdp-compilation-in-base-year-2010.html
Implementation Of 2008 System Of National Account (SNA) In GDP/GRDP Compilation In Base Year 2010

Berita Kegiatan
BPS Pusat
https://www.bps.go.id/publication/2010/01/03/6787a2cb8bbdd44da2d647a8/seasonal-adjusment-dan-peramalan-pdb-triwulanan.html
Seasonal Adjusment dan Peramalan PDB Triwulanan

Publikasi ini menyajikan analisis penyesuaian musiman dan perancangan serta model peramalan data PDB triwulanan.

Publikasi
BPS Pusat
https://www.bps.go.id/statistics-table/2/MjQ3OCMy/perbandingan-pdb-pdn-dan-pdn1.html
Perbandingan PDB, PDN, dan PDN1


  • 2022 Angka sementara / Preliminary figures
  • 2023 Angka sangat sementara / Very preliminary figures
  • PDB / GDP : Produk Domestik Bruto / Gross Domestic Product
  • PDN / NDP : Produk Domestik Neto (PDB dikurangi penyusutan) / Net Domestic Product (GDP reduced by depreciation)
  • PDN1 / NDP1 : Produk Domestik Neto yang disesuaikan (PDN dikurangi deplesi sumber daya alam) / Adjusted Net Domestic Product (NDP reduced by depletion of natural resources)


PDB PDN PDN1 PDN/PDB*100 PDN1/PDB*100 PDN1/PDN*100

Indikator
BPS Pusat
https://www.bps.go.id/pressrelease/2005/08/15/501/pdb-indonesia-triwulan-ii-tahun-2005-meningkat-sebesar-1-01-.html
PDB Indonesia Triwulan II Tahun 2005 Meningkat Sebesar 1,01 %

  • PDB Indonesia pada triwulan II tahun 2005 meningkat sebesar 1,01 persen dibanding triwulan I tahun 2005.
  • PDB Indonesia pada triwulan II tahun 2005 dibanding triwulan yang sama tahun 2004 mengalami pertumbuhan sebesar 5,54 persen.
  • Secara kumulatif, PDB semester pertama tahun 2005 dibandingkan dengan semester pertama tahun 2004 meningkat sebesar 5,86 persen.
  • Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan II tahun 2005 mencapai Rp 660,0 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan II tahun 2005 adalah Rp 434,3 triliun.
  • Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan II tahun 2005 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2005 meningkat secara riil sebesar 1,23 persen. Pada periode yang sama pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat sebesar 7,52 persen dan pembentukan modal tetap bruto (investasi fisik) meningkat sebesar 2,10 persen. Sebaliknya ekspor dan impor pada periode tersebut menunjukkan penurunan masing-masing sebesar minus 0,33 persen dan minus 0,87 persen.
  • Dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, pada triwulan II tahun 2005 pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil meningkat sebesar 3,46 persen. Demikian pula pembentukan modal tetap bruto (investasi fisik), ekspor dan impor pada periode tersebut meningkat masing-masing sebesar 13,21 persen, 7,29 persen, dan 10,08 persen.
  • Dibandingkan dengan semester yang sama tahun 2004, pada semester pertama tahun 2005 hampir semua komponen PDB penggunaan mengalami peningkatkan terutama komponen investasi fisik, impor, ekspor dan konsumsi rumah tangga masing-masing sebesar 13,64 persen, 12,78 persen, 10,22 persen dan 3,34 persen.

Berita Resmi Statistik
BPS Pusat
https://www.bps.go.id/publication/2012/04/10/e66cb7377e423694e12b693d/executive-summary-of-consumption-and-expenditure-of-indonesia-march-2011.html
Executive Summary of Consumption and Expenditure of Indonesia March 2011

Buku Executive Summary berisi data dasar yang dihasilkan dari Susenas Panel 2011. Susenas Panel menghasilkan kuantitas dan nilai data konsumsi penduduk Indonesia (termasuk konsumsi kalori dan data protein), yang menjadi dasar untuk menghitung indikator terkait dengan kemiskinan dan pola konsumsi.

Publikasi
BPS Pusat
https://www.bps.go.id/pressrelease/2004/05/24/413/pdb-indonesia-pada-triwulan-i-tahun-2004-meningkat-3-54-.html
PDB Indonesia Pada Triwulan I Tahun 2004 Meningkat 3,54 %

  • Mulai Triwulan I tahun 2004, BPS melakukan perubahan tahun dasar Produk Domestik Bruto, yang semula tahun 1993 menjadi tahun 2000. Pergeseran ke tahun dasar 2000 ini menggunakan basis angka tabel Input Output 2000.
  • PDB Indonesia pada triwulan I tahun 2004 meningkat sebesar 3,54 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2003. Pertumbuhan ini terjadi pada sektor ekonomi dari yang paling tinggi adalah sektor pertanian, sektor perdagangan-hotel-restoran, sektor industri pengolahan, sektor keuangan, sektor jasa-jasa dan sektor pengangkutan-komunikasi. Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pertanian sebesar 17,07 persen. Pertumbuhan pertanian ini disebabkan karena faktor musim panen pada triwulan I
  • PDB Indonesia pada triwulan I tahun 2004 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2003 (Y on Y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,46 persen.
  • Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2004 mencapai Rp. 551,6 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp. 404,0 triliun.
  • Pengeluaran konsumsi rumahtangga pada triwulan I tahun 2004 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2003 naik secara riil sebesar 0,56 persen, namun demikian pengeluaran konsumsi pemerintah menurun sebesar minus 15,90 persen. Seperti pengeluaran konsumsi rumah tangga, investasi fisik naik sebesar 0,02 persen, ekspor barang-jasa naik sebesar 1,97 persen, dan impor barang-jasa naik sebesar 0,72 persen.
  • Dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2003, terjadi peningkatan pada semua komponen penggunaan, yaitu pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 12,75 persen, pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 5,71 persen, impor sebesar 6,54 persen, investasi fisik sebesar 4,24 persen dan ekspor sebesar 0,85 persen.

Berita Resmi Statistik
BPS Pusat
https://www.bps.go.id/pressrelease/2006/02/15/533/pdb-tahun-2005-dibanding-tahun-2004-mencapai-5-60-.html
PDB Tahun 2005 Dibanding Tahun 2004 Mencapai 5,60 %

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2005 dibanding tahun 2004 mencapai 5,60 persen. Pertumbuhan PDB terjadi di hampir semua sektor ekonomi di mana pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 12,97 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,59 persen, dan sektor bangunan 7,34 persen.

  • Perekonomian Indonesia tahun 2005 yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2.729,7 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 1.749,5 triliun.
  • Secara triwulanan, pertumbuhan PDB triwulan IV tahun 2005 dibandingkan dengan PDB triwulan III tahun 2005 (q-to-q) menurun sebesar minus 2,18 persen. Kemudian PDB triwulan III dibanding triwulan II meningkat sebesar 3,05 persen, dan PDB triwulan II terhadap triwulan I meningkat sebesar 1,69 persen.
  • Selanjutnya, perbandingan PDB riil triwulanan tahun 2005 dengan triwulan yang sama tahun 2004 (year-on-year) menunjukkan laju pertumbuhan triwulan IV mencapai 4,90 persen, triwulan III 5,63 persen, triwulan II sebesar 5,63 persen, dan triwulan I 6,25 persen.
  • Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 3,95 persen, konsumsi pemerintah sebesar 8,06 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 9,93 persen, kemudian ekspor sebesar 8,60 persen; selain itu dipengaruhi juga oleh pertumbuhan impor sebesar 12,35 persen.
  • Ditinjau dari sisi penggunaan, sebagian besar PDB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 65,41 persen, konsumsi pemerintah 8,24 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 21,97 persen serta ekspor 33,54 persen dan impor sebesar 29,21 persen.
  • PDB per-kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2005 mencapai Rp 12.450,7 ribu yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2004 yang sebesar Rp 10.453,4 ribu. Kemudian PNB per-kapita tahun 2005 sebesar Rp 12.061,4 ribu yang juga meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
  • PDB lebih banyak diciptakan di KBI (sekitar 83%) dari pada di KTI (17%). Di KBI sendiri, propinsi-propinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat merupakan 3 propinsi yang memberikan kontribusi terbesar kepada PDB Indonesia. Sedangkan di KTI, propinsi-propinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua merupakan 3 propinsi yang memberikan kontribusi terbesar (dengan porsi lebih kecil) kepada PDB Indonesia. "

    Berita Resmi Statistik
    BPS Pusat
  • https://www.bps.go.id/pressrelease/2004/11/26/449/pdb-indonesia-triwulan-iii-tahun-2004-meningkat-sebesar-3-05-.html
    PDB Indonesia Triwulan III Tahun 2004 Meningkat Sebesar 3,05 %

    • PDB Indonesia pada triwulan III tahun 2004 meningkat sebesar 3,05 persen terhadap triwulan II tahun 2004. Pertumbuhan PDB triwulan III tahun 2004 ini terjadi pada semua sektor ekonomi.
    • PDB Indonesia pada triwulan III tahun 2004 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2003 mengalami pertumbuhan sebesar 5,03 persen.
    • Secara kumulatif, pertumbuhan PDB triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2004 dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2003 tumbuh sebesar 4,89 persen.
    • PDB Indonesia selama 3 triwulan pertama tahun 2003 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 1 562,5 triliun, sedang selama 3 triwulan pertama tahun 2004 sudah mencapai Rp. 1 725,3 triliun.
    • Di sisi penggunaan, pertumbuhan PDB triwulan III tahun 2004 terhadap triwulan II tahun 2004 didorong oleh kenaikan konsumsi rumah tangga sebesar 0,99 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 5,13 persen, ekspor sebesar 12,31 persen dan impor sebesar 9,75 persen, terkecuali konsumsi pemerintah turun sebesar minus 1,04 persen.

    Berita Resmi Statistik
    BPS Pusat
    https://www.bps.go.id/pressrelease/2004/02/16/396/pdb-indonesia-selamatahun-2003-meningkat-sebesar-4-10-.html
    PDB Indonesia SelamaTahun 2003 Meningkat Sebesar 4,10%

    • PDB Indonesia selama tahun 2003 meningkat sebesar 4,10 persen dibandingkan tahun 2002. Pertumbuhan ini terjadi pada semua sektor ekonomi, tertinggi pada sektor pengangkutan-komunikasi sebesar 10,69 persen, diikuti oleh sektor listrik-gas-air bersih sebesar 6,82 persen, dan sektor bangunan sebesar 6,70 persen.
    • Perekonomian Indonesia tahun 2003 yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 1.786,7 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 1993 sebesar Rp. 444,5 triliun.
    • Fluktuasi jangka pendek perekonomian Indonesia selama tahun 2003 tercermin pada PDB triwulanan. Pertumbuhan PDB triwulan IV tahun 2003 dibandingkan dengan PDB triwulan III tahun 2003 (q to q) menurun sebesar minus 2,78 persen. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pola musiman di sektor pertanian yang turun sebesar minus 22,29 persen. Kemudian PDB triwulan III dibanding triwulan II meningkat sebesar 3,04 persen, dan PDB triwulan II terhadap triwulan I meningkat sebesar 1,12 persen.

    Berita Resmi Statistik
    BPS Pusat