ABSTRAK Survei Komoditas Perikanan Potensi Tahun 2021 (SKPP-RL21) merupakan salah satu kegiatan pengumpulan data statistik perikanan yang dilakukan untuk memenuhi penyediaan data komoditas rumput laut di Indonesia. Dasar pelaksanaan kegiatan SKPP-RL21 adalah Perpres No.33 Tahun 2019 tentang Peta Panduan (Roadmap) Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional Tahun 2018-2021. Pendataan SKPP-RL21 diawali dengan listing blok sensus, dilanjutkan pencacahan rumah tangga menggunakan aplikasi Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI). Menurut hasil SKPP-RL21, pada tahun 2020, terdapat 4.297 rumah tangga usaha yang membudidayakan rumput laut di tambak, dimana 73,32% atau sebesar 3.151 rumah tangga terletak di Provinsi Sulawesi Selatan. Mayoritas anggota rumah tangga usaha yang membudidayakan rumput laut di tambak, cenderung menggunakan air isi ulang sebagai sumber air minum/memasak utamanya, menggunakan air leding sebagai sumber air utama untuk mencuci, dan menggunakan listrik PLN dengan meteran sebagai sumber penerangan utamanya. Di sisi lain, terdapat 63.260 rumah tangga usaha yang membudidayakan rumput laut di laut yang tersebar di 23 Provinsi di Indonesia, dimana 39,67% atau sebesar 25.098 rumah tangga terletak di Provinsi Sulawesi Selatan. Secara umum, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan provinsi dengan potensi budidaya rumput laut terbesar di Indonesia.
ABSTRAK Survei Komoditas Perikanan Potensi Tahun 2021 (SKPP-RL21) merupakan salah satu kegiatan pengumpulan data statistik perikanan yang dilakukan untuk memenuhi penyediaan data komoditas rumput laut di Indonesia. Dasar pelaksanaan kegiatan SKPP-RL21 adalah Perpres No.33 Tahun 2019 tentang Peta Panduan (Roadmap) Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional Tahun 2018-2021. Pendataan SKPP-RL21 diawali dengan listing blok sensus, dilanjutkan pencacahan rumah tangga menggunakan aplikasi Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI). Menurut hasil SKPP-RL21, pada tahun 2020, terdapat 4.257 rumah tangga usaha yang membudidayakan rumput laut di tambak, dimana 73,06% atau sebesar 3.110 rumah tangga terletak di Provinsi Sulawesi Selatan. Mayoritas
Publikasi Hasil Pencacahan Survei Rumah Tangga Usaha Budidaya Tanaman Kehutanan (ST2013 SBK) adalah hasil pengolahan Kuesioner ST2013-SBK.S. Kegiatan ST2013 SBK merupakan salah satu survei dari kegiatan lanjutan Sensus Pertanian 2013 (ST2013) yang dilaksanakan pada Mei - Juli 2014 di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. Data yang disajikan dalam publikasi ini terbatas pada komoditas strategis yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan mencakup profil rumah tangga usaha budidaya tanaman kehutanan, struktur ongkos usaha komoditas kehutanan strategis, dan sosial ekonomi rumah tangga usaha budidaya tanaman kehutanan.
Analisis Profil Rumah tangga Usaha Perikanan ini merupakan analisis hasil Survei Rumah Tangga Usaha Budidaya Ikan (SBI) 2014 dan Survei Rumah Tangga Usaha Penangkapan Ikan (SPI) 2014, yang bertujuan untuk menggali lebih dalam keadaan sosial ekonomi rumah tangga usaha perikanan, menggambarkan intensitas dan penggunaan faktor produksi dan menggambarkan kinerja usahanya.
Publikasi ini merupakan ringkasan dari publikasi angka nasional hasil survei ST 2013-Subsektor Rumah Tangga Usaha Budidaya Tanaman Kehutanan 2014. Data dan informasi yang disajikan terdiri dari profil rumah tangga dan struktur ongkos usaha tanaman kehutanan, diharapkan dapat memberi gambaran tentang profil rumah tangga dan struktur ongkos usaha tanaman kehutanan 2014.
Publikasi Statistik Pendapatan Rumah Tangga Usaha Perikanan 2011 merupakan terbitan publikasi hasil dari Survei Pendapatan Rumah Tangga Perikanan 2011 (SPRTP 2011) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik. Publikasi ini menyajikan tabel-tabel terkait dengan karakteristik demografi rumah tangga, profil rumah tangga, dan struktur pendapatan dan penerimaan rumah tangga usaha perikanan. Data yang disajikan pada publikasi ini hanya mencakup delapan propinsi potensi wilayah perikanan yaitu Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan.
nbsp nbsp Nilai Produksi dan Biaya Produksi per Hektar per Siklus Usaha Budidaya Rumput Laut Bandeng dan Udang Windu Uraian Rumput Laut Bandeng Udang Windu Nilai Juta Rupiah Nilai Juta Rupiah Nilai Juta Rupiah A Nilai Produksi nbsp nbsp B Biaya Produksi Benih Bibit Pupuk dan Obat obatan Pakan Upah Pekerja Sewa Lahan Alat Sarana Usaha Lainnya Catatan Data dikutip dari Publikasi Statistik Indonesia Nilai produksi adalah adalah nilai dari produksi budidaya yang dihasilkan rumah tangga usaha budidaya ikan per siklus per satuan tertentu dalam satu hektar Sedangkan Biaya produksi yang dikeluarkan untuk usaha budidaya ikan meliputi a Biaya benih bibit pupuk dan obat obatan pakan dihitung baik yang berasal dari pembelian maupun bukan pembelian untuk bukan pembelian diperkirakan nilainya b Upah pekerja dihitung untuk pekerja dibayar maupun perkiraan upah untuk pekerja tidak dibayar pekerja keluarga c Biaya lainnya mencakup sewa lahan termasuk perkiraan sewa lahan milik sendiri dan bebas sewa alat sarana usaha termasuk perkiraan bebas sewa dan perbaikan kecil pemeliharaan dan lainnya bunga kredit pinjaman penyusutan barang modal pajak tak langsung pengangkutan jasa perikanan dan sebagainya
Booklet hasil pencacahan Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Hortikultura Tahun 2018 (SOUH2018) adalah hasil pengolahan Daftar SOUH2018-S. Kegiatan SOUH2018 merupakan survei yang dilaksanakan untuk mendapatkan data statistik yang akurat tentang struktur ongkos usaha, profil petani, dan karakteristik usaha tanaman hortikultura yang dilaksanakan pada Agustus sampai September 2018 di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Data yang disajikan dalam booklet ini mencakup profil rumah tangga usaha hortikultura, struktur ongkos usaha komoditas hortikultura strategis, dan sosial ekonomi rumah tangga usaha hortikultura. Dengan terbitnya booklet ini, diharapkan dapat menambah informasi bagi pengguna data, khususnya pemerintah dalam rangka menyusun perencanaan dan kebijakan dalam upaya meningkatkan pengembangan usaha hortikultura.
Publikasi Hasil Pencacahan Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Palawija (ST2013 SPW) adalah hasil pengolahan Kuesioner ST2013-SPW.S. Kegiatan ST2013 SPW merupakan salah satu survei ST2013 Subsektor dari kegiatan lanjutan Sensus Pertanian 2013 (ST2013) yang dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2014 di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali DKI Jakarta. Data yang disajikan dalam publikasi ini mencakup enam komoditas palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar) serta mencakup keterangan umum usaha tanaman palawija, profil usaha tanaman palawija, struktur ongkos usaha tanaman palawija, dan sosial ekonomi rumah tangga usaha tanaman palawija.
Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2017 (SOUT2017) merupakan kegiatan integrasi antara Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Survei Struktur Ongkos Usaha Peternakan. Pelaksanaan Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan ini direncanakan setiap 3 tahun sekali. Data yang disajikan dalam publikasi ini terbatas pada komoditas strategis yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan mencakup profil rumah tangga usaha tanaman padi, struktur ongkos usaha tanaman padi, dan sosial ekonomi rumah tangga usaha tanaman padi.