Statistik Ekspor Indonesia menurut Moda Transportasi (Mode Of Transport) merupakan salah satu bagian dari publikasi Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia. Publikasi ini secara khusus menyajikan data ekspor menurut moda transportasi tahun 2014 dan tahun 2015. Selain itu, publikasi ini juga dilengkapi dengan data ekspor menurut provinsi, pelabuhan muat, negara tujuan, pelabuhan muat, dan HS 2 digit. Data tersebut disajikan dalam satuan kilogram (kg) untuk berat bersih dan satuan dollar AS (US$) untuk nilai.
Publikasi ini menyajikan data ekspor menurut moda transportasi yang digunakan dalam pengiriman barang ekspor dari Indonesia ke negara-negara tujuan selama tahun 2019 dan 2020. Data statistik yang disajikan dalam Publikasi Moda Transportasi ini bersumber dari dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan dokumen Non-PEB yang selanjutnya dikompilasi dan diolah oleh BPS. Moda transportasi yang digunakan dalam ekspor barang meliputi moda laut, darat, udara, pos dan pipa. Pengelompokan komoditas dalam publikasi ini menggunakan kodeHarmonized System(HS) 2017. Data yang disajikan dalam publikasi ini mengunakan satuan berat bersih (kilogram) dan nilai FOB (US$). Sebesar 92,06 persen dari total nilai ekspor Indonesia pada tahun 2020 dimuat dengan menggunakan moda transportasi laut, yaitu mencapai US$150,2 miliar. Moda transportasi lainnya adalah transportasi udara (US$11,1 miliar), pipa (US$1,8 miliar), darat (US$54,4 juta) dan pos (US$49,9 juta).
Publikasi ini
menyajikan data ekspor menurut moda transportasi yang digunakan dalam
pengiriman barang ekspor dari Indonesia ke negara-negara tujuan selama tahun 2022
dan 2023. Data statistik yang disajikan
dalam Publikasi Moda Transportasi ini bersumber dari
dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan dokumen Non-PEB. Moda transportasi yang digunakan dalam
ekspor barang meliputi moda laut, darat, udara, pos dan pipa. Pengelompokan
komoditas dalam publikasi ini menggunakan kodeHarmonized System(HS)
2022.
Sebesar 94,86 persen atau senilai US$245,47 miliar dari total nilai
ekspor Indonesia pada tahun 2023 dimuat dengan menggunakan moda transportasi
laut. udara (US$11,01 miliar), pipa (US$2,17 miliar), darat (US$99,2 juta), dan pos (US$25,0
juta).
Publikasi ini menyajikan data ekspor menurut moda transportasi yang digunakan dalam pengiriman barang ekspor dari Indonesia ke negara-negara tujuan selama tahun 2016 dan 2017. Moda transportasi yang digunakan meliputi moda transportasi laut, darat, udara dan pipa. Pengelompokkan komoditas dalam publikasi ini menggunakan kode Harmonized System (HS) 2017. Data yang disajikan dalam publikasi ini mengunakan satuan berat bersih (kilogram) dan nilai FOB (US$).
Transportasi laut
merupakan moda transportasi yang dominan digunakan dalam pengiriman barang ekspor
Indonesia yaitu mencapai US$156,6 miliar atau 92,75 persen dari seluruh nilai
ekspor Indonesia tahun 2017. Moda tranportasi lainnya adalah transportasi udara
(US$9,5 miliar), pipa (US$2,7 miliar) dan darat (US$98,8 juta).
Publikasi ini menyajikan data ekspor menurut moda transportasi yang digunakan dalam pengiriman barang ekspor dari Indonesia ke negara-negara tujuan selama tahun 2017 dan 2018. Moda transportasi yang digunakan meliputi moda transportasi laut, darat, udara, pos dan pipa. Pengelompokkan komoditas dalam publikasi ini menggunakan kode Harmonized System (HS) 2017. Data yang disajikan dalam publikasi ini mengunakan satuan berat bersih (kilogram) dan nilai FOB (US$). Transportasi laut merupakan moda transportasi yang dominan digunakan dalam pengiriman barang ekspor Indonesia yaitu mencapai US$167,8 miliar atau 93,24 persen dari seluruh nilai ekspor Indonesia tahun 2018. Moda tranportasi lainnya adalah transportasi udara (US$8,8 miliar), pipa (US$3,2 miliar), darat (US$109,4 juta) dan pos (US$48,0 juta).
Pada perdagangan antar wilayah baik ekspor maupun impor, transportasi menjadi kunci dalam rantai distribusi barang. Dalam International Merchandise Trade Statistics (IMTS), direkomendasikan bagi negara-negara kompilator untuk menyajikan data ekspor impor barang berdasarkan moda angkutannya pada level komoditas yang paling rinci. Selama 2022 impor Indonesia naik 21,03 persen menjadi US$237.447,1 juta. Transportasi laut menjadi moda transportasi utama atau sebanyak 90,88 persen (US$215.795,2 juta) dari total impor Indonesia dan meningkat 24,93 persen dibanding 2021. Aktivitas Impor Indonesia sampai tahun 2022 masih bergantung pada pelabuhan utama di pulau Jawa terutama Pelabuhan Tanjung Priok dengan nilai US$89.445,6 juta (37,67 persen).
Transportasi berperan penting dalam mendukung kegiatan distribusi perdagangan. International Merchandise Trade Statistics (IMTS) merekomendasikan untuk menyajikan data ekspor impor barang berdasarkan moda angkutannya pada level komoditas yang paling rinci untuk memantau rute transportasi barang dan bahan penyusunan kebijakan di sektor transportasi Selama 2021, total impor Indonesia meningkat 38,58 persen menjadi US$196.190,1 juta. Transportasi laut menjadi moda utama dalam pengangkutan barang impor senilai US$172.736,0 juta (88,05 persen), naik 39,97 persen dibanding 2020. Aktivitas Impor Indonesia masih bergantung pada pelabuhan utama di pulau Jawa, terutama Pelabuhan Tanjung Priok dengan nilai bongkar US$75.786,3 juta (38,63 persen)
Sektor transportasi merupakan bagian dari sistem distribusi global. Dalam kaitannya dengan distribusi barang, transportasi dan perdagangan merupakan dua sektor yang saling terkait. Transportasi menjadi kunci dari distribusi barang, baik pada kegiatan perdagangan antar negara (ekspor dan impor) maupun perdagangan antar wilayah.Dalam International Merchandise Trade Statistics (IMTS), direkomendasikan bagi negara-negara kompilator untuk menyajikan data ekspor impor barang berdasarkan moda angkutannya pada level komoditas yang paling rinci. Hal tersebut bermanfaat untuk memantau rute transportasi barang internasional, sebagai bahan penyusunan kebijakan di sektor transportasi, dan beberapa kepentingan analisis lainnya.Pengembangan sistem transportasi baik untuk penumpang maupun barang yang memadai perlu didukung oleh data terkait. Data yang akurat menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan serta menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan mengeksekusi program secara tepat sasaran. Ketersediaan data perdagangan internasional menurut moda transportasi salah satunya bermanfaat untuk menunjang kepentingan tersebut.Selama periode 2020 total impor Indonesia mengalami penurunan 9,24 persen, dari US$171.275,7 juta menjadi US$162.628,7 juta. Transportasi laut masih menjadi moda utama dalam kegiatan pengangkutan barang impor. Pada tahun 2020, sebanyak 98,21 persen barang impor Indonesia masuk melalui moda transportasi laut, yaitu sebesar USD139.035,1 juta. Nilai tersebut menurun 17,50 persen dibanding 2019. Aktivitas Impor Indonesia sampai tahun 2020 masih bergantung pada pelabuhan utama di pulau Jawa. Pelabuhan yang menjadi pintu masuk impor terbesar adalah Tanjung Priok. Nilai impor yang dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok pada 2020 sebesar USD56.129,4 juta (39,65 persen).
Publikasi ini menyajikan data ekspor menurut moda transportasi yang digunakan dalam pengiriman barang ekspor dari Indonesia ke negara-negara tujuan selama tahun 2018 dan 2019. Moda transportasi yang digunakan meliputi moda transportasi laut, darat, udara, pos dan pipa. Pengelompokkan komoditas dalam publikasi ini menggunakan kode Harmonized System (HS) 2017. Data yang disajikan dalam publikasi ini mengunakan satuan berat bersih (kilogram) dan nilai FOB (US$). Sebesar 91,98 persen dari total nilai ekspor Indonesia pada tahun 2019 dimuat dengan menggunakan moda transportasi laut, yaitu mencapai US$154,2 miliar. Moda tranportasi lainnya adalah transportasi udara (US$10,2 miliar), pipa (US$3,0 miliar), darat (US$142,1 juta) dan pos (US$74,4 juta).
Publikasi ini menyajikan data ekspor menurut moda transportasi yang digunakan dalam pengiriman barang ekspor dari Indonesia ke negara-negara tujuan selama tahun 2021 dan 2022. Data statistik yang disajikan dalam Publikasi Moda Transportasi ini bersumber dari dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan dokumen Non-PEB. Moda transportasi yang digunakan dalam ekspor barang meliputi moda laut, darat, udara, pos dan pipa. Pengelompokan komoditas dalam publikasi ini menggunakan kode Harmonized System (HS) 2022. Sebesar 95,54 persen atau US$278,87 miliar dari total nilai ekspor Indonesia pada tahun 2022 dimuat dengan menggunakan moda transportasi laut. udara (US$9,91 miliar), pipa (US$3,04 miliar), darat (US$61,7 juta), dan pos (US$21,5 juta).