Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
Menampilkan 119 halaman dengan kata kunci "Statistik Sosial Budaya 2003"
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Dasarnya Manusia Mempunyai Dua Hasrat Yang Kuat Dalam Dirinya, Yakni Keinginan Untuk Menjadi Satu Dengan Sesamanya Atau Kelompoknya Masyarakat Dan Keinginan Untuk Menjadi Satu Dengan Lingkungan Alam Sekelilingnya Soekanto, 1990. Kenyataan Tersebut Menunjukkan Bahwa Manusia Tidak Akan Mungkin Dapat Hidup Sendiri Seperti Makhluk Hidup Lain, Misalnya Hewan. Karena Sejak Dilahirkan Manusia Sudah Mempunyai Naluri Yang Kuat Untuk Hidup Bersama Dengan Sesamanya, Maka Ia Disebut Sebagai Makhluk Sosial/Hewan Sosial Social Animal, Yaitu Makhluk/Hewan Yang Mempunyai Naluri Untuk Senantiasa Hidup Bersama Soekanto, 1990. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Cenderung Untuk Menjalin Hubungan Baik Antar Pribadi Maupun Antar Kelompok. Hubungan Demikian Disebut Interaksi Sosial. Apabila Terjadi Interaksi Sosial Yang Berulangkali, Maka Akan Timbul Kelompok Sosial. Kehidupan Berkelompok Di Dalam Kelompok-Kelompok Sosial Tersebut Cenderung Menghasilkan KeBudayaan. KeBudayaan Tadi Merupakan Hasil Karya, Cipta Dan Rasa Dari Kehidupan Bersama Soekanto, 1990. Sejalan Dengan Itu Selain Sebagai Makhluk Sosial, Manusia Juga Dikatakan Sebagai Makhluk Budaya. Sebagai Makhluk Sosial Dan Makhluk Budaya, Manusia Tidak Lepas Dari Kegiatan Sosial Budaya. Seiring Dengan Kemajuan Peradaban Manusia, Aspek-Aspek Kegiatan Sosial Budaya Juga Mengalami Perkembangan Di Masyarakat Dan Mencakup Banyak Hal, Yaitu Kegiatan-Kegiatan Yang Menimbulkan Interaksi Sosial Dan Kerjasama. Kegiatan-Kegiatan Tersebut Diantaranya Dalam Bidang Komunikasi, Kesenian, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Filsafat Serta Organisasi Sosial Dan Lingkungan. Salah Satu Kegiatan Sosial Budaya Yang Dapat Menyebabkan Berlangsungnya Suatu Interaksi Sosial Adalah Komunikasi. Arti Terpenting Dari Komunikasi Adalah Bahwa Seseorang Memberikan Tafsiran Pada Perilaku Orang Lain Yang Berwujud Pembicaraan, Gerak Badaniah Atau Sikap, Perasaan-Perasaan Apa Yang Ingin Disampaikan Oleh Orang Tersebut Soekanto, 1990. Aspek Lain Dari Komunikasi Adalah Proses Tukar Menukar
Ps //W Ww .Bp S.G O.I D BAB II. METODOLOGI 2.1. Sumber Data Data Yang Digunakan Dalam Penyusunan Publikasi Ini Merupakan Data Primer Yang Berasal Dari Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas Modul Sosial Budaya Dan Pendidikan Tahun 2003 Daftar VSEN2003.MSBP Yang Diselenggarakan Oleh Badan Pusat Statistik BPS. BPS Secara Berkala Setiap Tahun Menyelenggarakan Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas. Susenas Merupakan Survei Yang Dirancang Untuk Mengumpulkan Data Sosial Kependudukan Yang Relatif Sangat Luas, Mencakup Keseluruhan Aspek Sosial Dan Ekonomi. Karena Luasnya Cakupan Data Yang Harus Dikumpulkan, Pertanyaan- Pertanyaan Dalam Susenas Dikelompokkan Menjadi Dua Kelompok, Yaitu Kor Dan Modul. Kor Hanya Dibatasi Pada Pertanyaan-Pertanyaan Pokok Namun Mencakup Keseluruhan Aspek Sosial Ekonomi Diselenggarakan Setiap Tahun. Sedangkan Modul Susenas Mencakup Pertanyaan-Pertanyaan Yang Lebih Rinci Dari Salah Satu Aspek Sosial Ekonomi. Secara Keseluruhan, Susenas Mempunyai Tiga Modul Yaitu Modul Konsumsi/Pengeluaran, Modul Kesehatan Dan Perumahan Serta Modul Sosial Budaya Dan Pendidikan. Pengumpulan Data Modul Dilakukan Bergiliran Setiap Tiga Tahun. Modul Sosial Budaya Dan Pendidikan Memuat Keterangan Diantaranya, Keterangan Penduduk 5 Tahun Keatas Tentang Keluhan Kesehatan, Pola Makan, Ketersediaan Tempat Tidur, Keterangan Penduduk 10 Tahun Keatas Yang Mencakup Kegiatan Di Bidang KeBudayaan, Olahraga Dan Organisasi Sosial, Dan Akses Terhadap Media Massa, Selain Itu Keterangan Pendidikan Anggota Rumah Tangga Yang Bersekolah Serta Keterangan Tentang Penyandang Cacat. Berikut Ini Adalah Ruang Lingkup Survei, Kerangka Sampel, Rancangan Sampel, Metode Pengumpulan Data, Dan Petugas Lapangan Sehubungan Dengan Kegiatan Susenas 2003.
Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 10 2.1.1 Ruang Lingkup Susenas 2003 Dilaksanakan Di Seluruh Wilayah Indonesia Dengan Jumlah Sampel Sebanyak 229.120 Rumah Tangga Yang Tersebar Di Seluruh Propinsi Baik Didaerah Perkotaan Maupun Perdesaan. Dari Jumlah Tersebut, Sebanyak 160.512 Rumah Tangga Dicacah Dengan Kuesioner Kor VSEN2003.K Saja Dan Selebihnya Yaitu Sebanyak 68.608 Rumah Tangga Selain Dicacah Dengan Kuesioner Kor, Juga Dicacah Dengan Kuesioner Modul Sosial Budaya Dan Pendidikan VSEN2003.MSBP. Rumah Tangga Yang Tinggal Dalam Blok Sensus Khusus Seperti Asrama, Penjara Dan Sejenisnya Yang Berada Di Blok Sensus Biasa Tidak Dipilih Dalam Sampel. Data Yang Dihasilkan Dari Sampel Kor Cukup Representatif Disajikan Sampai Dengan Tingkat Kabupaten/Kota Asal Tidak Dibedakan Menurut Tipe Daerah, Sedangkan Data Dari Sampel Modul Hanya Representatif Sampai Dengan Tingkat Propinsi, Tetapi Dapat Dibedakan Menurut Tipe Daerah Perkotaan/Perdesaan. 2.1.2 Kerangka Sampel Kerangka Sampel Yang Digunakan Dalam Susenas 2003 Terdiri Dari 3 Jenis, Yaitu Kerangka Sampel Untuk Pemilihan Blok Sensus, Kerangka Sampel Untuk Pemilihan Kelompok Segmen Kelseg Dalam Blok Sensus Khusus Untuk Blok Sensus Yang Mempunyai Jumlah Rumahtangga Lebih Besar Dari 150 Rumahtangga, Dan Kerangka Sampel Untuk Pemilihan Rumahtangga Dalam Blok Sensus/Kelompok Segmen Terpilih. Kerangka Sampel Untuk Pemilihan Blok Sensus Di Daerah Perkotaan Adalah Daftar Blok Sensus Yang Terdapat Di Daerah Perkotaan Di Setiap Kabupaten/Kota. Sedangkan Kerangka Sampel Untuk Pemilihan Blok Sensus Di Daerah Perdesaan Adalah Daftar Blok Sensus Yang Terdapat Di Daerah Perdesaan Di Setiap Kabupaten/Kota. Kerangka Sampel Untuk Pemilihan Kelseg Adalah Daftar Kelseg Dalam Blok Sensus Terpilih Yang Mempunyai Jumlah Rumahtangga Lebih Besar Dari 150 Rumahtangga. Kelseg Ini Dibentuk Oleh Pengawas Di Bawah Bimbingan Instruktur Nasional Innas Pada Saat Pelatihan Petugas Lapangan Susenas 2003. Pembentukan Kelseg Berdasarkan Pada Jumlah Rumah Tangga Hasil Listing Sensus Penduduk 2000 SP2000.
Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 11 2.1.3 Rancangan Sampel Kor Sampel Kor Susenas 2003 Didesain Untuk Estimasi Sampai Tingkat Kabupaten/Kota. Rancangan Sampel Kor Susenas 2003 Adalah Rancangan Sampel Bertahap Dua Untuk Blok Sensus Dengan Jumlah Rumah Tangga Kurang Atau Sama Dengan 150 Rumah Tangga Dan Rancangan Sampel Bertahap Tiga Untuk Blok Sensus Dengan Jumlah Rumahtangga Lebih Besar Dari 150 Rumah Tangga, Baik Untuk Daerah Perkotaan Maupun Daerah Perdesaan. Pemilihan Sampel Untuk Daerah Perkotaan Dan Daerah Perdesaan Dilakukan Secara Terpisah. Setiap Tahap Dalam Rancangan Pemilihan Sampel Dijelaskan Sebagai Berikut Blok Sensus Memiliki Jumlah Rumah Tangga Kurang Atau Sama Dengan 150 Rumah Tangga Tahap Pertama, Dari Kerangka Sampel Blok Sensus Dipilih Sejumlah Blok Sensus Secara Probability Proportional To Size PPS Linear Systematic Sampling Dengan Size Banyaknya Rumah Tangga Hasil Listing Di Setiap Blok Sensus Pada Sensus Penduduk 2000. Tahap Kedua, Dari Sejumlah Rumah Tangga Hasil Listingdi Setiap Blok Sensus Terpilih Dipilih 16 Rumah Tangga Secara Linear Systematic Sampling. Blok Sensus Memiliki Jumlah Rumah Tangga Lebih Besar Dari 150 Rumah Tangga Tahap Pertama, Dari Kerangka Sampel Blok Sensus Dipilih Sejumlah Blok Sensus Secara PPS Linear Systematic Sampling Dengan Size Banyaknya Rumah Tangga Hasil Listing Di Setiap Blok Sensus Pada Sensus Penduduk 2000. Tahap Kedua, Dari Setiap Blok Sensus Terpilih Dibentuk Kelompok Segmen Kelseg, Selanjutnya Dipilih Satu Kelseg Secara PPS Sampling Dengan Size Banyaknya Rumah Tangga Hasil Lsiting Sensus Penduduk 2000 Di Setiap Kelseg. Tahap Ketiga, Dari Sejumlah Rumah Tangga Hasil Listing Di Setiap Kelseg Terpilih Dipilih 16 Rumah Tangga Secara Linear Systematic Sampling. Modul Sosial Budaya Dan Pendidikan Sampel Modul Ini Merupakan Subsampel Dari Sampel Terpilih Untuk Estimasi Data Tingkat Kabupaten/Kota, Baik Daerah Perkotaan Maupun Daerah Perdesaan. Subsampel Tersebut Dipilih Secara Linear Systematic Sampling Dari Daftar Blok Sensus Terpilih Di
Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 12 Setiap Kabupaten/Kota Baik Untuk Daerah Perkotaan Maupun Perdesaan. Selanjutnya Blok Sensus Terpilih Subsampel Tersebut Disebut Blok Sensus Kor-Modul, Karena Di Samping Dicacah Dengan Kuesioner Modul, Juga Dicacah Dengan Kuesioner Kor. Dengan Kata Lain, Blok Sensus Yang Akan Digunakan Untuk Estimasi Di Tingkat Propinsi Blok Sensus Kor- Modul Dipilih Secara Linear Systematic Sampling Dari Daftar Blok Sensus Terpilih Di Setiap Kabupaten/Kota Blok Sensus Kor. Blok Sensus Yang Tidak Terpilih Kor-Modul 2003 Disebut Blok Sensus Kor. 2.1.4 Metode Pengumpulan Data Setiap Rumah Tangga Yang Terpilih Dalam Susenas, Dikunjungi Oleh Petugas Pencacah Yang Diberikan Tanggung Jawab Untuk Mewawancarai Responden Untuk Mendapatkan Data-Data Yang Diinginkan. Wawancara Dilakukan Langsung Terhadap Kepala Rumah Tangga Atau Anggota Rumah Tangga Selain Kepala Rumah Tangga Yang Dianggap Mengetahui Keadaan Rumah Tangga Yang Bersangkutan. Sebelum Diterjunkan Ke Lapangan Untuk Mengumpulkan Data, Terlebih Dahulu Para Petugas Ini Dilatih Oleh Instruktur Pelatih Tentang Tata Cara Pengisian Kuesioner Dan Pemakaian Konsep/Definisi Yang Digunakan Dalam Kegiatan Survei. Hal Ini Dimaksud Untuk Mengurangi Bias Yang Diakibatkan Oleh Salah Satu Factor Non-Sampling Error. 2.1.5 Petugas Lapangan Dalam Kegiatan Survei-Survei BPS Yang Berskala Besar Seperti Susenas, Mantri Statistik Dilibatkan Sebagai Pengawas PMS, Sedangkan Yang Menjadi Petugas Pencacah PCL Adalah Mitra Statistik, Yaitu Petugas Yang Direkrut Dari Luar BPS. Seperti Halnya Untuk Mantri Statistik, Kualifikasi Pendidikan Yang Dipersyaratkan Bagi Mitra Statistik Untuk Dapat Menjadi PCL Dalam Kegiatan Survei Minimal Adalah Tamat SLTA Dan Dinyatakan Lulus Dalam Pelatihan Petugas PCL.
Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 13 2.2. Konsep Dan Definisi Konsep Dan Definisi Yang Digunakan Untuk Mengumpulkan Data Sosial Budaya Pada Susenas 2003 Adalah Sebagai Berikut Rumah Tangga Biasa Adalah Seseorang Atau Sekelompok Orang Yang Mendiami Atau Tinggal Bersama Di Sebagian Atau Seluruh Bangunan Fisik/Bangunan Sensus Dan Biasanya Makan Dari Satu Dapur. Yang Dimaksud Satu Dapur, Adalah Jika Pengurusan Kebutuhan Sehari-Hari Dikelola Menjadi Satu. Beberapa Orang Yang Bersama-Sama Mendiami Satu Kamar Dalam Satu Bangunan Sensus Walaupun Mengurus Makannya Sendiri-Sendiri Dianggap Satu Rumah Tangga Biasa. Anggota Rumah Tangga Adalah Semua Orang Yang Biasanya Bertempat Tinggal Di Suatu Rumah Tangga, Baik Yang Pada Waktu Pencacahan Berada Di Rumah Tangga Tersebut Maupun Yang Sedang Bepergian Tidak Berniat Pindah Kurang Dari 6 Bulan. Tidak Termasuk Anggota Rumah Tangga Yaitu Orang Yang Telah Bepergian Selama 6 Bulan Atau Lebih, Atau Kurang Dari 6 Bulan Tetapi Dengan Tujuan Pindah Akan Meninggalkan Rumah Selama 6 Bulan Atau Lebih. Di Sisi Lain, Orang Yang Telah 6 Bulan Atau Lebih Tinggal Di Rumah Tangga Yang Sedang Dicacah Atau Yang Telah Tinggal Kurang Dari 6 Bulan Tetapi Berniat Menetap Dianggap Sebagai Anggota Rumah Tangga Dari Rumah Tangga Yang Sedang Dicacah Tersebut. Mendengarkan Radio Adalah Kegiatan Seseorang Mengarahkan Pendengarannya Pada Materi Yang Disiarkan Radio Atau Meluangkan Waktu Untuk Mendengarkan Siaran Radio Sehingga Ia Dapat Mengikuti, Mengerti Atau Menikmatinya, Baik Radio Milik Sendiri Maupun Orang Lain. Mendengarkan Musik, Lagu-Lagu Atau Cerita Dari Tape Recorder Tidak Dikategorikan Mendengarkan Radio. Menonton Televisi TV Adalah Kegiatan Seseorang Mengarahkan Perhatian Pada Tayangan TV Atau Meluangkan Waktu Untuk Menonton Tayangan TV Sehingga Ia Dapat Mengerti Atau Menikmati Acara Yang Ditayangkan. Orang Tuli Yang Dapat Menikmati/Mengerti Acara TV Yang Ditonton, Dikategorikan Sebagai Menonton TV. Mengakses Situs Internet Adalah Kegiatan Seseorang Membaca, Melihat Maupun Merekam Informasi Yang Ada Di Dalam Komputer. Bila Seseorang Telah Masuk Ke Dalam
Ps //W Ww .Bp S.G O.I 14 Suatu Situs Internet, Namun Karena Alasan Kejadian Tertentu Menyebabkan Ia Gagal Mengakses Membaca, Melihat Atau Merekam Informasi Yang Ada, Maka Orang Tersebut Dianggap Tidak Mengakses Internet. Situs Internet Adalah Suatu Alamat Website Dalam Komputer Yang Berisi Suatu Informasi Baik Berupa Tulisan Naskah Maupun Gambar. Membaca Adalah Kegiatan Seseorang Selama Seminggu Yang Lalu Setidak-Tidaknya Pernah Membaca Satu Topik Dan Mengetahui/Mengerti Isi Dari Topik Tersebut. Orang Tua Yang Membacakan Buku Cerita Untuk Anaknya Dikategorikan Membaca, Sedangkan Anak Yang Hanya Mendengarkan Tidak Dikategorikan Sebagai Membaca. Menonton Pertunjukan Kesenian Adalah Kegiatan Seseorang Dengan Sengaja Meluangkan Waktu Untuk Menonton Dan Menikmati Pertunjukan Yang Bersifat Seni, Sehingga Ia Dapat Menikmati Hasil Seni Tersebut. Pertunjukan Dibatasi Di Tempat Khusus Yang Dipersiapkan. Contoh Seni Tari, Seni Musik, Seni Drama, Seni Wayang, Dsb. Menonton Pameran Seni Rupa/Kerajinan Adalah Kegiatan Seseorang Dengan Sengaja Meluangkan Waktu Untuk Menonton Atau Menikmati Pameran Seni Rupa/Kerajinan, Sehingga Ia Dapat Menikmati Hasil Seni Rupa/Kerajinan Tersebut. Contoh Seni Lukis, Seni Patung, Seni Kerajinan Sulaman, Dsb. Melakukan Pertunjukan Kesenian Adalah Kegiatan Seseorang Dengan Sengaja Meluangkan Waktu Untuk Melakukan Kegiatan Pertunjukan Kesenian Atau Untuk Memberikan Hiburan Langsung Kepada Penonton. Pertunjukan Dapat Berupa Di Atas Panggung, Pagelaran Seni Maupun Pameran Yang Dapat Ditonton Umum. Melakukan Pameran Seni Rupa/Kerajinan Adalah Kegiatan Seseorang Dengan Sengaja Melakukan Pameran Seni Rupa/Kerajinan Baik Untuk Masyarakat Umum Maupun Masyarakat Tertentu. Menciptakan/Menghasilkan Karya Seni Adalah Kegiatan Seseorang Menghasilkan Karya Seni Dan Karya Seni Yang Dihasilkannya Tersebut Telah Menjadi Public Domain Atau Telah Diketahui Orang Banyak, Sehingga Orang Yang Sudah Mengetahuinya Tersebut Dapat Merasakan Keindahannya. Contoh Tarian, Lagu, Naskah Drama Minimal Telah Dilatih Dan Siap Dipertontonkan/Dipentaskan Lukisan/Patung Telah Dipertontonkan/Dipamerkan.
Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 15 Olahraga Adalah Kegiatan Seseorang Dengan Sengaja Meluangkan Waktunya Untuk Melakukan Satu Atau Lebih Kegiatan Fisik, Dengan Tujuan Meningkatkan Kesegaran Jasmani Secara Teratur, Atau Meningkatkan Prestasi Atau Untuk Hiburan. Kegiatan Olahraga Dapat Berupa Latihan Atau Pertandingan Atau Untuk Rekreasi Hiburan. Melakukan Kegiatan Seperti Berjalan Kaki Ke Tempat Bekerja, Mengayuh Sepeda Ke Pasar Dan Kegiatan Lain Yang Tidak Dikhususkan Untuk Olahraga Tidak Dikategorikan Sebagai Melakukan Olahraga. Organisasi Kemasyarakatan/Sosial Adalah Organisasi Yang Melaksanakan Pelayanan Dalam Bidang Kesejahteraan Sosial Baik Untuk Anggotanya Sendiri Maupun Masyarakat Selain Organisasi Politik, Dan Telah Mempunyai Struktur Yang Tetap Susunan Pengurus, Seperti Ketua, Sekretaris Dan Bendahara, Baik Yang Berbadan Hukum Maupun Tidak, Dikelola Oleh Pemerintah Maupun Swasta. Orang Tua Asuh Adalah Seseorang Yang Memberikan Bantuan Biaya Atau Sarana Pendidikan Untuk Satu Tahun Ajaran Kepada Anak Kurang Mampu, Anak Cacat, Atau Anak Dari Daerah Terpencil, Dengan Maksud Agar Mereka Dapat Mengikuti Pendidikan Dasar. Partisipasi Sosial Masyarakat Adalah Keikutsertaan Dalam Kegiatan Kesejahteraan Sosial Misalnya Penyantunan Anak Terlantar/Orang Jompo Dan Ikut Gerakan Orang Tua Asuh Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Memerlukan Bantuan Dalam Bentuk Uang, Barang Atau Tenaga. Pembinaan Anak Putus Sekolah Adalah Pemberian Bimbingan Keterampilan Atau Mental Spiritual Kepada Anak Putus Sekolah Dengan Jalan Memberikan Kursus, Ceramah, Pelatihan Ketrampilan Dan Sebagainya. Anak Putus Sekolah Adalah Seseorang Yang Meninggalkan Sekolah Sebelum Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Pada Tingkat Sekolah Tersebut. Kehidupan Gotong Royong Adalah Kehidupan Yang Sejak Lama Tumbuh Dalam Masyarakat Yaitu Kehidupan Yang Diliputi Rasa Kebersamaan Dalam Menangani Suatu Pekerjaan Tanpa Memperhitungkan Untung Rugi. Tempat Berkumpul Remaja/Pemuda Yang Meresahkan Penduduk Adalah Tempat Yang Biasa Berkumpulnya Remaja/Pemuda, Kemungkinan Dapat Menimbulkan Hal-Hal Negatif Yang Dapat Mengganggu Lingkungan Tempat Tinggal.
Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 16 Konflik Antar Kelompok Adalah Konflik/Perkelahian/Situasi Permusuhan Atau Perdebatan Yang Tidak Ada Kata Sepakat, Yang Dilakukan Oleh Dua Kelompok/Desa Atau Lebih. Korban Narkoba/Napza Adalah Pemakai Dan Atau Pengedar Obat-Obatan Yang Termasuk Narkoba/Napza Obat Daftar G Seperti Narkotik, Psikotropika BK, Nipam, Rohipnol, Pexotan, Shabu-Shabu, Mogadon, Pink Lady, Dextro, Ecstasy, Inex, Dll, Heroin, Morfin, Puthaw Dan Sejenisnya. 2.3. Metode Analisis Metode Analisis Yang Digunakan Dalam Kajian Ini Adalah Analisis Deskriptif Dengan Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel Ulasan Sederhana Dan Visualisasi Berupa Gambar/Grafik Untuk Memudahkan Pembaca Dalam Memahaminya. Kajian Ini Juga Disertai Dengan Analisis Diferensial Untuk Melihat Perbedaan Pola Serta Gambaran Antar Daerah Perkotaan Dan Perdesaan Serta Antar Wilayah Propinsi. Selain Itu Disertakan Juga Analisis Trend Dalam Upaya Memperoleh Gambaran Secara Rinci Mengenai Kecenderungan Perkembangan Kegiatan Sosial Budaya Selama Beberapa Periode Waktu. Pada Bagian Akhir Publikasi Ini Dilengkapi Pula Dengan Tabel Lampiran Untuk Melihat Data Pada Tingkat Propinsi.
Ps //W Ww .Bp S. O.I D 4 Informasi. Suatu Komunikasi Bisa Bersifat Langsung Bertemu Muka, Atau Secara Tidak Langsung Misalnya Melalui Alat-Alat Media Massa Seperti Telepon, Telegraf, Televisi, Radio, Internet, Suratkabar Dan Majalah. Sebagai Media Komunikasi Dan Informasi, Televisi Ternyata Lebih Diminati Sebagian Besar Masyarakat Dibandingkan Suratkabar/Majalah. Berdasarkan Hasil Susenas 2000, Persentase Penduduk Yang Menonton Televisi Sebesar 78,9 Persen Dan Hanya 19,8 Persen Yang Membaca Suratkabar/Majalah. Gencarnya Tayangan Televisi Seperti Yang Dinyatakan Anwas 2000 Merupakan Salah Satu Penyebab Rendahnya Minat Membaca. Untuk Itu Perlu Diciptakan Iklim Yang Kondusif Sehingga Timbul Kesadaran Masyarakat Untuk Suka Menonton Televisi Dan Juga Cinta Dan Gemar Baca Buku. Aspek Kegiatan Sosial Budaya Yang Cukup Penting Adalah Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Olahraga. Selain Sebagai Sarana Interaksi Sosial Antar Individu Maupun Kelompok, Kegiatan Olahraga Juga Merupakan Sarana Untuk Meningkatkan Kesehatan Dan Prestasi. Manfaat Kegiatan Olahraga Sebagai Sarana Meningkatkan Kesehatan Telah Dibuktikan Oleh Beberapa Hasil Penelitian. Penelitian Departemen Kesehatan Amerika Serikat Pada Tahun 1996 USDHHS, 1996 Menghasilkan Beberapa Temuan Antara Lain Bahwa Olahraga Dapat Mencegah Berbagai Penyakit Seperti Penyakit Jantung, Diabetes Dan Kanker. Lee Dan Paffenbarger 2000 Menemukan Bahwa Olahraga Yang Dilakukan Secara Teratur Dapat Mengurangi Risiko Mortalitas Yaitu Risiko Terjadinya Kematian Sewaktu Melahirkan. Meskipun Demikian, Dilihat Dari Data Yang Ada Partisipasi Masyarakat Dalam Melakukan Olahraga Cenderung Menurun. Hasil Susenas Menunjukkan Bahwa Tingkat Partisipasi Olahraga Pada Tahun 1994 Sebesar 35,5 Persen Menurun Tajam Menjadi Sebesar 22,6 Persen Pada Tahun 2000. Sejalan Dengan Itu, Perlu Segera Dilakukan Upaya-Upaya Untuk Mengatasi Masalah Yang Melatarbelakangi Kondisi Tersebut. Kegiatan Sosial Budaya Lainnya Yang Juga Akan Diulas Dalam Publikasi Ini Adalah Kegiatan Yang Berkaitan Dengan Organisasi Dan Lingkungan Sosial. Organisasi Sosial Pada Umumnya Tumbuh/Lahir Karena Adanya Kesadaran Bekerja Sama Untuk Mencapai Suatu Tujuan/Kepentingan Bersama. Jenis Organisasi Sosial Yang Banyak Berkembang Di Indonesia Diantaranya Organisasi Kepemudaan, Keagamaan, Kesenian, Kematian Dan Lainnya. Sedangkan Kegiatan Lingkungan Sosial Yang Banyak Ditemukan Di Dalam Masyarakat Antara Lain Kegiatan Gotong-Royong Dan Pembinaan Anak Putus Sekolah.