Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
Menampilkan 61 halaman dengan kata kunci "Statistik Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2018"
Ps //B Im Ak Ab .Bp S.G O.I D Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2018 Ix Halaman Kata Pengantar V Ringkasan Vii Daftar Isi Ix Daftar Tabel X Daftar Gambar Xi I Pendahuluan 1 1.1 Umum 1 1.2 Metode Survei 2 1.3 Konsep Dan Definisi 4 II Penjelasan Teknis 7 2.1 Konversi Zat Gizi 7 2.2 Zat Gizi Kalori Dan Protein 7 III Konsumsi Kalori Dan Protein Penduduk Kabupaten Bima 8 3.1 Standar Kecukupan Konsumsi Kalori Dan Protein 8 3.2 Konsumsi Kalori Dan Protein Pada Tingkat Kabupaten Bima 8 IV Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Kabupaten Bima 13 4.1 Pola Pengeluaran 13 4.2 Pola Konsumsi Makanan 14 Lampiran A Tabel-Tabel 17 Lampiran B Tabel-Tabel 33 Daftar Isi
Ps //B Im Ak Ab .Bp S.G O.I D X Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2018 Halaman Tabel 3.1 Rata-Rata Konsumsi Kalori Kkal Dan Protein Gram Per Kapita Sehari Menurut Tempat Tinggal, 2018 8 Tabel 3.2 Rata-Rata Konsumsi Kalori Kkal Dan Protein Gram Per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan, 2018 10 Tabel 3.3 Rata-Rata Konsumsi Kalori Kkal Dan Protein Gram Per Kapita Sehari Beberapa Jenis Makanan, 2018 11 Tabel 4.1 Rata-Rata Pengeluaran Dan Persentase Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang, 2018 15 Tabel A.1 Rata-Rata Konsumsi Kalori Per Kapita Sehari Kkal Menurut Kelompok Makanan, 2018 17 Tabel A.2 Rata-Rata Konsumsi Protein Per Kapita Sehari Gram Menurut Kelompok Makanan, 2018 18 Tabel A.3 Rata-Rata Konsumsi Kalori Per Kapita Sehari Kkal Menurut Kelompok Makanan Dan Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Rupiah, 2018 19 Tabel A.4 Rata-Rata Konsumsi Protein Per Kapita Sehari Gram Menurut Kelompok Makanan Dan Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Rupiah, 2018 22 Tabel A.5 Daftar Konversi Zat Gizi Kalori Dan Protein 24 Tabel A.6 Konsumsi Makanan Per Kapita Per Bulan, 2018 31 Tabel B.1 Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Dan Daerah Tempat Tinggal, 2018 33 Tabel B.2 Persentase Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Dan Daerah Tempat Tinggal, 2018 35 Tabel B.3 Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Dan Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Rupiah, 2018 37 Daftar Tabel
Ps //B Im Ak Ab .Bp S.G O.I D Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2018 Xi Halaman Gambar 4.1 Persentase Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2018 14 Daftar Gambar
Ps //B Im Ak Ab .Bp S.G O.I D Xii Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2018
Ps //B Im Ak Ab .Bp S.G O.I D Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Umum Kegiatan Pengumpulan Data Sosial Dan Ekonomi Yang Dilaksanakan Secara Rutin Oleh BPS Diperoleh Dari Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas. Data Hasil Survei Ini Dapat Dimanfaatkan Oleh Pemerintah Sebagai Alat Monitoring Program Pembangunan Khususnya Bidang Sosial. Susenas Pertama Kali Dilaksanakan Pada Tahun 1963, Dengan Mengumpulkan Data Konsumsi Pengeluaran Rumah Tangga, Dan Selanjutnya Susenas Telah Mengalami Beberapa Kali Pengembangan. Sejak Tahun 2011 Sampai Dengan 2014, Pengumpulan Data Susenas Konsumsi Pengeluaran Rumah Tangga Dilaksanakan Secara Triwulanan. Mulai Tahun 2015 Pengumpulan Data Susenas Dilaksanakan Dua Kali Dalam Setahun, Yaitu Pada Maret Untuk Pengumpulan Data Kor Dan Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga Dan September Untuk Pengumpulan Data Modul Dan Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga. Target Sampel Susenas Maret 2017 Kabupaten Kabupaten Bimaadalah 640 Rumah Tangga Yang Tersebar Di Seluruh Kecamatan Di Kabupaten Bima. Data Hasil Pencacahan Susenas Maret Dapat Disajikan Hingga Tingkat Kabupaten/Kota. Data Konsumsi/Pengeluaran Dibagi Menjadi 2 Dua Kelompok, Yaitu Makanan Dan Bukan Makanan. Pada Tahun 2018, Jumlah Komoditi Makanan Sebanyak 112 Komoditi, Sama Seperti Tahun Sebelumnya. Pengumpulan Data Kelompok Makanan Masih Meliputi Banyaknya Komoditi Yang Dikonsumsi Beserta Nilai Pengeluarannya. Pengumpulan Data Pada Sebagian Besar Kelompok Bukan Makanan Hanya Mencakup Nilai Pengeluaran Barang Yang Dikonsumsi, Kecuali Beberapa Jenis Barang Tertentu Jugadikumpulkan Kuantitasnya, Seperti Listrik, Air, Gas, Dan Bahan Bakar Minyak BBM. Beberapa Jenis Barang Bukan Makanan Mengalami Perubahan Pengelompokan Dibandingkan Dengan Susenas Tahun Sebelumnya. Seperti Susenas Sebelumnya, Perangkat Data Empiris Susenas 2018 Juga Berguna Untuk Penelitian Penerapan Hukum Ekonomi Atau Pengujian Hipotesis Baru. Salah Satunya Hukum Ekonomi Yang Dinyatakan Oleh Ernst Engel 1857, Yaitu Bila Selera Tidak Berbeda Maka Persentase Pengeluaran Untuk Makanan Cenderung Menurun Dengan Semakin Meningkatnya Pendapatan. Engel Menemukan Hukum Tersebut Dari Perangkat Data Survei Pendapatan Dan Pengeluaran. Oleh Karena Itu Data Susenas Juga Berguna Untuk Mendapatkan Gambaran Kesejahteraan Penduduk. Data Yang Disajikan Dalam Publikasi Pengeluaran Dan Konsumsi Penduduk Kabupaten Bima 2018 Adalah Data Hasil Susenas Maret 2018. Perlu Dicatat Bahwa Data Yang Dimuat Dalam Publikasi
Ps // Im Ak Ab .Bp S.G O.I D 2 Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2017 Terbatas Hanya Untuk Memenuhi Keperluan Yang Umum Saja Berdasarkan Hasil Pengumpulan Data Kuesioner Konsumsi/Pengeluaran. 1.2 Metode Survei 1.2.1 Ruang Lingkup Seperti Dijelaskan Sebelumnya, Susenas Maret 2018 Di Kabupaten Bima Mencakup 640 Rumah Tangga Sampel Yang Tersebar Di Seluruh Kecamatan. . 1.2.2 Kerangka Sampel Kerangka Sampel Induk Atau Sampling Frame Induk Kegiatan Susenas, Sakernas, Dan SUPAS 2015 Adalah Sekitar 180.000 Blok Sensus 25 Persen Populasi Yang Ditarik Secara Probability Proportional To Size PPS Dengan Size Banyaknya Rumah Tangga Hasil SP2010. Kerangka Sampel Susenas Yang Digunakan Terdiri Dari Tiga, Yaitu Kerangka Sampel Tahap Pertama Adalah Daftar Bloksensusbiasa SP2010. Kerangka Sampel Tahap Kedua Adalah Daftar 25 Persen Blok Sensus SP2010 Yang Sudah Ada Kode Stratanya. 25 Persen Blok Sensus Ini Disebut Sampling Frame Induk. Kerangka Sampel Tahap Ketiga Adalah Daftar Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran Di Setiap Blok Sensus Terpilih. 1.2.3 Desain Sampel A. Estimasi Kabupaten/Kota Sampel Dipilih Dengan Metode Two Stages One Phase Stratified Sampling. Tahap 1 Memilih 25 Persen Blok Sensus Populasi Secara Probability Proportional To Size PPS, Dengan Size Jumlah Rumah Tangga Hasil SP2010 Di Setiap Strata. Tahap 2 Memilih Sejumlah N Blok Sensus Sesuai Alokasi Secara Systematic Di Setiap Strata Urban/Rural Per Kabupaten/Kota Per Strata Kesejahteraan. Tahap 3 Memilih 10 Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran Secara Systematic Sampling Dengan Implicit Stratification Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Kepala Rumah Tangga KRT. B. Estimasi Provinsi Sampel Untuk Susenas Estimasi Provinsi Merupakan Subsampel Dari Susenas Estimasi Kabupaten/Kota Dan Dipilih Menggunakan Metode Two Stages Stratified Sampling Seperti Berikut Tahap 1 Memilih 7 500 Blok Sensus Secara Systematic Sampling Dari 30 000 Blok Sensus Estimasi Kabupaten/Kota Sesuai Alokasi Dan Mempertimbangkan Distribusi Sampel Per Strata Di Tingkat Kabupaten/Kota.
Ps //B Im Ak Ab .Bp S.G O.I D Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2018 3 Tahap 2 Memilih 10 Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran Secara Systematic Sampling Dengan Implicit Stratification Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan KRT. 1.2.4 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan Data Dari Rumah Tangga Terpilih Dilakukan Melalui Wawancara Tatap Muka Antara Pencacah Dengan Responden. Untuk Pertanyaan-Pertanyaan Yang Ditujukan Kepada Individu Diusahakan Individu Yang Bersangkutan Yang Diwawancarai. Keterangan Dalam Rumah Tangga Dikumpulkan Melalui Wawancara Dengan Kepala Rumah Tangga, Suami/Istri Kepala Rumah Tangga Atau Anggota Rumah Tangga Lain Yang Mengetahui Tentang Karakteristik Yang Ditanyakan. Referensi Waktu Survei Yang Digunakan Adalah Selama Seminggu Terakhir Untuk Konsumsi Makanan, Dan Sebulan Atau Setahun Terakhir Untuk Konsumsi Bukan Makanan. 1.2.5 Pengolahan Data Sejak Tahun 2007, Proses Pengolahan Dokumen Susenas Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab BPS Daerah. Hal Ini Dimaksudkan Untuk Lebih Memaksimalkan Kualitas Data Melalui Proses Pengecekan Data Yang Lebih Dekat Ke Sumber Utamanya. Proses Pengolahan Dokumen Dimulai Dengan Editing Cek Kelengkapan Isian, Kewajaran, Dan Konsistensi, Dilanjutkan Dengan Proses Perekaman Dokumen Ke Media Komputer Untuk Menghasilkan Data Mentah Raw Data. Setelah Terbentuk Raw Data, Setiap Provinsi Mengirimkan File Datanya Ke BPS Pusat Untuk Dilakukan Proses Pengolahan Selanjutnya Yaitu Pengecekan Kewajaran Dan Konsistensi Antar Isian Untuk Menghasilkan Data Yang Bersih Clean Data. Selanjutnya Dilakukan Pengecekan Terhadap Data-Data Pencilan Outlier Antara Lain Konsumsi Kalori Per Kapita Per Hari Di Bawah 1000 Kalori Dan Di Atas 4500 Kalori, Selanjutnya Data Pencilan Tersebut Dikeluarkan Dari Proses Tabulasi. Untuk Menentukan Apakah Desa/Kelurahan Tertentu Termasuk Daerah Perkotaan Atau Perdesaan Dilakukan Penghitungan Skor Terhadap Tiga Variabel Potensi Desa Yaitu Kepadatan Penduduk, Persentase Rumah Tangga Pertanian, Dan Akses Fasilitas Umum.
Ps //B Im Ak Ab .Bp S.G O.I D 4 Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2017 1.3 Konsep Dan Definisi 1.3.1 Tipe Daerah Tempat Tinggal Tipe Daerah Tempat Tinggal Penduduk Dapat Dikategorikan Menjadi Dua Tipe, Yaitu Daerah Perkotaan Dan Perdesaan. Untuk Menentukan Apakah Suatu Desa Tertentu Termasuk Daerah Perkotaan Atau Perdesaan Digunakan Suatu Indikator Komposit Indikator Gabungan Yang Skor Atau Nilainya Didasarkan Pada Skor Atau Nilai-Nilai Tiga Buah Variabel Kepadatan Penduduk, Persentase Rumah Tangga Pertanian, Dan Akses Ke Fasilitas Umum 1.3.2 Blok Sensus Blok Sensus Merupakan Daerah Kerja Dari Sebuah Tim Petugas Lapangan Pada Susenas 2017. Blok Sensus Terpilih Sudah Ditentukan Oleh BPS Dan Terdapat Pada Daftar Sampel Blok Sensus DSBS. Suatu Blok Sensus Memenuhi Kriteria Sebagai Berikut 1 Setiap Wilayah Desa/Kelurahan Dibagi Habis Menjadi Beberapa Blok Sensus. 2 Blok Sensus Harus Mempunyai Batas-Batas Yang Jelas/Mudah Dikenali, Baik Batas Alam Maupun Buatan. Batas Satuan Lingkungan Setempat SLS Seperti RT, RW, Dusun, Lingkungan, Dsb. Diutamakan Sebagai Batas Blok Sensus Bila Batas SLS Tersebut Jelas Batas Alam Atau Buatan. 3 Satu Blok Sensus Harus Terletak Dalam Satu Hamparan. Ada Tiga Jenis Blok Sensus Yaitu Blok Sensus Biasa Adalah Blok Sensus Yang Sebagian Besar Muatannya Antara 80 Sampai 120 Rumah Tangga Atau Bangunan Sensus Tempat Tinggal Atau Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal Atau Gabungan Keduanya Dan Sudah Jenuh. Blok Sensus Khusus Adalah Blok Sensus Yang Mempunyai Muatan Sekurang-Kurangnya 100 Orang Kecuali Lembaga Pemasyarakatan Tidak Ada Batas Muatannya. Tempat-Tempat Khusus Yang Biasa Dijadikan Blok Sensus Khusus, Antara Lain Asrama Militer Tangsi, Dan PeRumahan Militer Dengan Pintu Keluar Masuk Yang Dijaga. Blok Sensus Persiapan Adalah Blok Sensus Yang Kosong Seperti Sawah, Kebun, Tegalan, Rawa, Hutan, Daerah Yang Dikosongkan Digusur Atau Bekas Pemukiman Yang Terbakar. Blok Sensus Khusus Dan Persiapan Bukan Merupakan Bagian Dari Kerangka Sampel Susenas Triwulanan
Ps //B Im Ak Ab .Bp S.G O.I D Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2018 5 1.3.3 Rumah Tangga Dan Anggota Rumah Tangga Rumah Tangga Dibedakan Menjadi Dua, Yaitu Rumah Tangga Biasa Dan Rumah Tangga Khusus. A. Rumah Tangga Biasa Adalah Seorang Atau Sekelompok Orang Yang Mendiami Sebagian Atau Seluruh Bangunan Fisik/Sensus, Dan Biasanya Tinggal Bersama Serta Makan Dari Satu Dapur. Makan Dari Satu Dapur Adalah Mengurus Kebutuhan Sehari-Hari Bersama Menjadi Satu. Ada Bermacam- Macam Bentuk Rumah Tangga Biasa, Diantaranya 1. Orang Yang Tinggal Bersama Isteri Dan Anaknya 2. Orang Yang Menyewa Kamar Atau Sebagian Bangunan Sensus Dan Mengurus Makannya Sendiri 3. Keluarga Yang Tinggal Terpisah Di Dua Bangunan Sensus Tetapi Makannya Dari Satu Dapur, Asal Kedua Bangunan Sensus Tersebut Masih Dalam Satu Segmen 4. Rumah Tangga Yang Menerima Pondokan Dengan Makan Indekos Yang Pemondoknya Kurang Dari 10 Orang 5. Pengurus Asrama, Panti Asuhan, Lembaga Pemasyarakatan Dan Sejenisnya Yang Tinggal Sendiri Maupun Bersama Anak, Isteri Serta Anggota Rumah Tangga Lainnya, Makan Dari Satu Dapur Yang Terpisah Dari Lembaga Yang Diurusnya 6. Masing-Masing Orang Yang Bersama-Sama Menyewa Kamar Atau Sebagian Bangunan Sensus Tetapi Mengurus Makannya Sendiri. B. Rumah Tangga Khusus Adalah I Orang-Orang Yang Tinggal Di Asrama, Tangsi, Panti Asuhan, Lembaga Pemasyarakatan, Atau Rumah Tahanan Yang Pengurusan Kebutuhan Sehari-Harinya Dikelola Oleh Suatu Yayasan Atau Lembaga, Dan Ii Kelompok Orang Yang Mondok Dengan Makan Indekos Dan Berjumlah 10 Orang Atau Lebih. Rumah Tangga Khusus Tidak Dicakup Dalam Susenas. Anggota Rumah Tangga Adalah Semua Orang Yang Biasanya Bertempat Tinggal Di Suatu Rumah Tangga, Baik Yang Berada Di Rumah Pada Saat Pencacahan Maupun Sementara Tidak Ada. Anggota Rumah Tangga Yang Telah Bepergian 6 Bulan Atau Lebih, Dan Anggota Rumah Tangga Yang Bepergian Kurang Dari 6 Bulan Tetapi Bertujuan Pindah/Akan Meninggalkan Rumah, Tidak Dianggap Sebagai Anggota Rumah Tangga. Orang Yang Telah Tinggal Di Suatu Rumah Tangga 6 Bulan Atau Lebih Atau Yang Telah Tinggal Di Suatu Rumah Tangga Kurang Dari 6 Bulan Tetapi Berniat Menetap Di Rumah Tangga Tersebut Dianggap Sebagai Anggota Rumah Tangga. Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Adalah Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Konsumsi Semua Anggota Rumah Tangga Selama Sebulan Dibagi Dengan Banyaknya Anggota Rumah Tangga.
Ps //B Im Ak Ab .Bp S.G O.I D 6 Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Bima 2017 Konsumsi Rumah Tangga Dibedakan Atas Konsumsi Makanan Maupun Bukan Makanan Tanpa Memperhatikan Asal Barang Dan Terbatas Pada Pengeluaran Untuk Kebutuhan Rumah Tangga Saja, Tidak Termasuk Konsumsi/Pengeluaran Untuk Keperluan Usaha Atau Yang Diberikan Kepada Pihak Lain. 1. Pengeluaran Untuk Konsumsi Makanan Dihitung Selama Seminggu Terakhir, Sedangkan Konsumsi Bukan Makanan Sebulan Dan Setahun Terakhir. Baik Konsumsi Makanan Maupun Bukan Makanan Selanjutnya Dikonversikan Ke Dalam Pengeluaran Rata-Rata Sebulan. Angka-Angka Konsumsi/Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Yang Disajikan Dalam Publikasi Ini Diperoleh Dari Hasil Bagi Jumlah Konsumsi Seluruh Rumah Tangga Baik Mengkonsumsi Makanan Maupun Tidak Terhadap Jumlah Penduduk.