Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
Menampilkan 6 halaman dengan kata kunci "Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016"
BADAN PUSAT Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Katalog 4301002.73 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 1 / 56 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 I Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 2 / 56 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 I Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ISBN Katalog 4301002.73 Nomor Publikasi 73520.1703 Ukuran Buku 14,8 Cm X 21 Cm Jumlah Halaman Vii 47 Halaman Naskah BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tim Penyusun Naskah Penanggung Jawab Umum Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan Penanggung Jawab Teknis Kabid. Statistik Sosial Koordinator Kasi. Statistik Kesejahteraan Rakyat Anggota Staf Stastistik Kesejahteraan Rakyat Penyunting Bidang Statistik Sosial Gambar Kulit Bidang Statistik Sosial Diterbitkan Oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan Dilarang Mengumumkan, Mendistribusikan, Mengomunikasikan Dan/Atau Menggandakan Sebagian Atau Seluruh Isi Buku Ini Untuk Tujuan Komersial Tanpa Izin Tertulis Dari Badan Pusat Statistik Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 3 / 56 Ii Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 KATA PENGANTAR Publikasi Dengan Judul Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Ini Merupakan Publikasi Yang Disusun Oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. Publikasi Ini Menyajikan Data Yang Dikumpulkan Langsung Oleh BPS Melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret Tahun 2016, Untuk Memberikan Gambaran Mengenai Kondisi Pendidikan Di Sulawesi Selatan Secara Umum. Publikasi Ini Menyajikan Informasi Dasar Yang Meliputi Enam Bagian, Yaitu Angka Partisipasi Sekolah APS, Angka Partisipasi Murni APM, Angka Partisipasi Kasar APK, Angka Buta Huruf, Penduduk Yang Tidak Bersekolah Lagi, Dan Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan. Penyajian Publikasi Ini Di Susun Secara Deskriptif Dalam Bentuk Narasi, Ulasan Singkat, Dan Grafik Yang Berbasis Gender, Serta Dilampirkan Tabel-Tabel Pendukung Untuk Menunjang Informasi. Terimakasih Kami Ucapkan Kepada Semua Pihak Yang Telah Berpartisipasi Baik Secara Langsung Maupun Tidak Langsung. Saran Dan Kritik Yang Konstruktif Sangat Kami Hargai Untuk Perbaikan Publikasi Yang Akan Datang. Semoga Publikasi Ini Bermanfaat. Makassar, Juni 2016 Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Kepala, Nursam Salam, SE Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 4 / 56 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Iii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .................................................................... Ii DAFTAR ISI .............................................................................. Iii DAFTAR TABEL ......................................................................... Iv DAFTAR GAMBAR ....................................................................... Vi BAB I. Pendahuluan ............................................................. 1 1.1. Latar Belakang ................................................... 1 1.2. Tujuan .............................................................. 4 1.3. Sumber Data ..................................................... 4 1.4. Sistematika Penulisan ......................................... 5 BAB II. Metodologi ................................................................. 6 2.1. Ruang Lingkup ................................................... 6 2.2. Kerangka Sampel ............................................... 7 2.3. Rancangan Sampel ............................................. 7 2.4. Metode Pengumpulan Data ................................. 8 2.5. Pengolahan Data ................................................ 8 BAB III. Konsep Dan Defenisi ................................................... 9 BAB IV. Pembahasan .............................................................. 12 4.1. Angka Partisipasi Sekolah ..................................... 13 4.1.1. Angka Partisipasi Sekoah APS PAUD ......... 13 4.1.2. Angka Partisipasi Sekolah APS SD, SLTP Dan SLTA .................................................. 15 4.1.3. Angka Partisipasi Kasar APK SD, SLTP Dan SLTA ................................................. 19 4.14. Angka Partisipasi Murni APM SD, SLTP Dan SLTA ................................................. 23 4.2. Angka Buta Huruf ................................................ 26 4.3. Penduduk Yang Tidak Bersekolah Lagi ................... 32 4.4. Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan ..................... 33 4.5. Fasilitas Pendidikan Dan Jumlah Siswa ................... 34 4.6. Rasio Murid/Siswa Terhadap Sekolah Dan Guru ...... 40 BAB V. Penutup .................................................................... 46 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 5 / 56 Iv Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Penduduk Usia 5-6 Tahun Yang Pernah/Sedang Sekolah Menurut Tingkat Kabupaten/Kota Dan Jenis Kelamin, Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ................................... 15 Tabel 2. Angka Partispasi Sekolah APS Menurut Tingkat Pendidikan, Kabupaten/Kota Dan Jenis Kelamin, Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ............................................... 17 Tabel 3. Angka Partispasi Kasar APK Menurut Tingkat Pendidikan, Kabupaten/Kota Dan Jenis Kelamin, Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ............................................... 21 Tabel 4. Angka Partispasi Murni APM Menurut Tingkat Pendidikan, Kabupaten/Kota Dan Jenis Kelamin, Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ............................................... 24 Tabel 5. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kemampuan Membaca Dan Menulis, Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ............ 29 Tabel 6. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Buta Huruf Menurut, Golongan Umur Dan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ................................... 31 Tabel 7. Persentase Penduduk Usia 7-18 Tahun Menurut Partisipasi Sekolah, Tipe Daerah Dan Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ................................... 33 Tabel 8. Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ....... 36 Tabel 9. Jumlah Pendidik Menurut Tingkat Pendidikan Dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ....... 37 Tabel 10. Jumlah Murid/Siswa Menurut Tingkat Pendidikan Dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ....... 39 Tabel 11. Rasio Murid/Siswa Terhadap Sekolah Tingkat SD, SLTP, SLTA Dan SMK Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ............................................... 41 Ht Tp // Su Ls El .B Ps Go .Id 6 / 56 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 V DAFTAR TABEL Halaman Tabel 12. Rasio Siswa/Murid Terhadap Guru Tingkat SD, SLTP, SLTA Dan SMK Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ................................................ 43 Tabel 13. Rasio Guru Terhadap Sekolah Tingkat SD, SLTP, SLTA Sederajat Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan 2016 ............................................................. 45 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 7 / 56 Vi Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Angka Partisipasi Sekolah APS Usia 7-18 Tahun Menurut Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatantahun 2016 ................................................ 16 Gambar 2. Angka Partisipasi Kasar APK SD, SLTA Dan SLTA Menurut Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatan, 2016 ..................................................................... 23 Gambar 3. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kemampuan Baca Tulis Dan Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 .................................. 28 Gambar 4. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Buta Huruf Menurut Kelompok Umur Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 .................................. 30 Gambar 5. Persentase Penduduk Usia 7-12 Tahun Menurut Partisipasi Sekolah Dan Jensi Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 .................................. 32 Gambar 6. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Dan Jensi Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 34 Gambar 7. Rasio Murid/Siswa Terhadap Sekolah Tingkat SD, SMP, SMA/SMK Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 ... 40 Gambar 8. Rasio Murid/Siswa Terhadap Guru Tingkat SD, SMP, SMA/SMK Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 ... 42 Gambar 9. Rasio Guru Terhadap Sekolah Tingkat SD, SMP, SMA/SMK Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 ... 44 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 8 / 56 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pembangunan Nasional Dibidang Pendidikan Adalah Upaya Untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Dan Meningkatkan Manusia Indonesia Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Maju, Adil, Dan Makmur Berdasarkan Pancasila Dan UUD 1945, Yang Memungkinkan Warganya Mengembangkan Diri Sebagai Manusia Indonesia Seutuhnya. Pendidikan Merupakan Upaya Yang Terorganisir, Berencana, Dan Berlangsung Kontinu Terus Menerus Sepanjang Hayat Ke Arah Membina Manusia/Anak Didik Menjadi Insan Paripurna, Dewasa, Dan Berbudaya Civilized. Terorganisir Memiliki Makna Bahwa Pendidikan Tersebut Dilakukan Oleh Usaha Sadar Manusia Dengan Dasar Dan Tujuan Yang Jelas, Ada Tahapan Dan Ada Komitmen Bersama. Adapun Berencana Mengandung Arti Bahwa Pendidikan Itu Direncanakan Sebelumnya, Dengan Suatu Perhitungan Yang Matang Dan Berbagai Sistem Pendukung Yang Disiapkan. Sementara Berlangsung Kontinu Berarti Bahwa Pendidikan Itu Berlangsung Terus Menerus Sepanjang Hayat, Yaitu Sepanjang Manusia Hidup Di Muka Bumi. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Menggariskan Bahwa Pendidikan Adalah Usaha Sadar Dan Terencana Untuk Mewujudkan Suasana Belajar Dan Proses Pembelajaran Agar Peserta Didik Secara Aktif Mengembangkaan Potensi Dirinya Untuk Memiliki Kekuatan Spiritual Keagamaan, Pengendalian Diri, Kepribadian, Kecerdasan, Akhlak Mulia, Serta Keterampilan Yang Diperlukan Dirinya, Masyarakat, Bangsa, Dan Negara. Adapun Sistem Pendidikan Nasional Adalah Keseluruhan Komponen Pendidikan Yang Saling Terkait Secara Terpadu Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Ht Tp // Su Ls El .B Ps . O. Id 9 / 56 2 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Tujuan Dari Pendidikan Nasional Adalah Untuk Meningkatkan Kecerdasan Dan Keterampilan, Mempertinggi Budi Pekerti, Memperkuat Kepribadian Dan Mempertebal Semangat Kebangsaan, Dan Cinta Tanah Air Agar Dapat Menumbuhkan Manusia-Manusia Pembangunan Yang Dapat Membangun Dirinya Sendiri Serta Bersama-Sama Bertanggung Jawab Atas Pembangunan Bangsa. Melihat Pentingnya Pembangunan Dibidang Pendidikan, Sejak Awal Kemerdekaannya Indonesia Telah Mencanangkan Kebulatan Tekad Bahwa Pembangunan Dibidang Pendidikan Adalah Suatu Keharusan Dan Mesti Diutamakan. Ikrar Tersebut Terpatri Dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 Dalam Suatu Kalimat MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA. Pada Umumnya, Pendidikan Dilakukan Secara Berjenjang Dimulai Dari Jenjang Pendidikan Pra Sekolah, Pendidikan Dasar Meliputi SD Dan SMP Atau Sederajat, Pendidikan Menengah Meliputi SMA Dan SMK, Atau Sederajat, Dan Pendidikan Tinggi Strata Dan Non Strata. Pentingnya Pendidikan Yang Berkualitas Semakin Disadari Sebab Terciptanya Kualitas Manusia Dan Kualitas Masyarakat Yang Maju Dan Mandiri Hanya Dapat Diwujudkan Jika Pendidikan Masyarakat Berhasil Ditingkatkan Mutofin,199624. Tidak Sedikit Kendala Yang Dihadapi Dalam Meningkatkan Kualitas Manusia. Disamping Sarana Dan Prasarana Pendidikan, Seperti Jumlah Sekolah, Serta Kuantitas Dan Kualitas Guru, Berbagai Hal Lain Yang Menunjang Kegiatan Pendidikan Sangat Diperlukan Sebagai Satu Kesatuan Yang Saling Menunjang Dan Saling Mengkait. Betapa Sulit Dan Peliknya Masalah Yang Dihadapi. Terkadang Ketika Satu Masalah Dapat Diselesaikan, Akan Muncul Lagi Satu Atau Beberapa Masalah Lain. Ketimpangan Pembangunan Di Bidang Ekonomi Adalah Salah Satu Fakor Yang Mempengaruhi Berbedanya Tingkat Pendidikan Antar Penduduk Di Daerah Perkotaan Dan Perdesaan, Disamping Kultur Sosial Dan Budaya Yang Berbeda Antar Daerah Juga Masih Cukup Kuat Memberi Warna Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 10 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 3 Terhadap Kesempatan Memperoleh Pendidikan Bagi Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan. Bidang Pendidikan Merupakan Bidang Penentu Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Pembangunan Di Bidang Pendidikan Mendapat Perhatian Serius Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan, Mengingat Sulawesi Selatan Tidak Memiliki Kekayaan Sumber Daya Alam Yang Melimpah Sehingga Hanya Mengandalkan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Inovasi Dan Kreasinya Untuk Mampu Membawa Sulawesi Selatan Bersaing Dalam Tataran Global. Dalam Publikasi Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Ini Disajikan Data Pendidikan Yang Dihasilkan Dari Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas Tahun 2016 Berupa Rangkuman Beberapa Indikator Pendidikan. Gambaran Keadaan Pendidikan Di Provinsi Sulawesi Selatan Akan Dilihat Secara Khusus Melalui Beberapa Indikator Penting, Yakni Kemampuan Baca Tulis Penduduk Angka Melek Huruf, Tingkat Partisipasi Sekolah Yang Meliputi Angka Partisipasi Sekolah APS, Angka Partisipasi Murni APM, Dan Angka Partisipasi Kasar APK, Serta Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Siswa Menurut Jenjang Pendidikan Dan Partisipasi Sekolah Anak Usia Pra Sekolah. Indikator-Indikator Tersebut Merupakan Indikator Pendidikan Yang Biasanya Dipakai Untuk Mengukur Hasil Pembangunan Di Bidang Pendidikan, Misalnya Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Dan Penghitungan Indek Pembangunan Manusia IPM. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 11 / 5 6 4 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 1. 2. TUJUAN Publikasi Ini Disusun Untuk Menyediakan Data Tentang Keadaan Kesejahteraan Penduduk Dilihat Dari Sektor Pendidikan Yang Meliputi Kemampuan Baca Tulis, Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Dan Atau Status Pendidikan Yang Sedang Diikuti. Secara Spesifik, Tujuan Penyusunan Publikasi Ini, Antara Lain 1. Menyediakan Data Statistik Berupa Gambaran Pendidikan Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Menyediakan Data Dasar Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Untuk Membantu Pemangku Kepentingan Dalam Mengambil Berbagai Kebijakan Publik, Khususnya Di Bidang Pendidikan. 3. Memberikan Gambaran Kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Mengevaluasi Pembangunan, Khususnya Dalam Bidang Pendidikan. 1. 3. SUMBER DATA Indikator Pendidikan Bersumber Dari Data Hasil Susenas Kor Tahun 2016. Susenas Merupakan Survei Triwulanan Yang Dirancang Untuk Mengumpulkan Data Sosial Ekonomi Dengan Cakupan Yang Relatif Luas. Pelaksanaan Susenas Dilaksanakan Secara Serempak Diseluruh Indonesia. Untuk Provinsi Sulawesi Selatan, Sampelnya Tersebar Di Sembilan Kabupaten/Kota Yang Mencakup Seluruh Kecamatan Baik Wilayah Perkotaan Dan Perdesaan. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 12 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 5 1. 4. SISTEMATIKA PENULISAN Publikasi Ini Tersusun Dalam 5 Lima Bab, Dilengkapi Tabel-Tabel Lampiran Dengan Sistematika BAB I. PENDAHULUAN, Meliputi Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Sumber Data, Dan Sistematika Penulisan. BAB II. METODOLOGI, Meliputi Ruang Lingkup, Kerangka Sampel, Rancangan Sampel, Metode Pengumpulan Data, Pengolahan Data. BAB III. KONSEP DAN DEFINISI, Meliputi Berbagai Konsep Dan Definisi Yang Digunakan Dalam Publikasi Ini. BAB IV. PEMBAHASAN, Meliputi Angka Partisipasi Sekolah, Angka Buta Huruf, Angka Putus Sekolah, Penduduk Tidak Sekolah, Dan Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan BAB V. PENUTUP Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 13 / 5 6 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 BAB II METODOLOGI Publikasi Ini Disusun Berdasarkan Data Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS, Yang Dilaksanakan Badan Pusat Statistik BPS Pada Tahun 2016. Data Yang Digunakan Dalam Publikasi Ini Merupakan Sampel Dari Kegiatan Susenas Maret 2016. Seperti Halnya Publikasi Tahun Sebelumnya, Metodologi, Konsep Dan Definisi Susenas Tetap Dicantumkan Untuk Memberikan Arah Dan Panduan Dalam Pemanfaatan Data Yang Disajikan. 2.1. RUANG LINGKUP Susenas 2016 Dilaksanakan Di Seluruh Wilayah Geografis Indonesia Dengan Ukuran Sampel Sebesar 300.000 Rumah Tangga Yang Tersebar Dalam Daerah Perkotaan Maupun Perdesaan. Untuk Provinsi Sulawesi Selatan, Jumlah Sampelnya Sebanyak 13.840 Rumah Tangga, Tersebar Dalam 1.384 Blok Sensus1 Di Wilayah Perkotaan Dan Perdesaan. Data Yang Dikumpulkan Dalam Susenas Meliputi Keterangan Umum Anggota Rumah Tangga, Kesehatan, Pendidikan, Ketenagakerjaan, Fertilitas, Perumahan, Pengeluaran Rumah Tangga, Dan Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga. 1Blok Sensus Adalah Bagian Dari Suatu Wilayah Desa/Kelurahan Yang Merupakan Daerah Kerja Seorang Petugas Pencacah. Syarat Blok Sensus Adalah Harus Memiliki Batas-Batas Yang Mudah Dikenali, Terletak Dalam Satu Hamparan, Serta Setiap Desa/Kelurahan Dibagi Habis Menjadi Beberapa Blok Sensus. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 14 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 7 2.2. KERANGKA SAMPEL Kerangka Sampel Yang Digunakan Untuk Pemilihan Blok Sensus Terdiri Dari 2 Jenis, Yaitu Kerangka Sampel Untuk Pemilihan Blok Sensus, Dan Kerangka Sampel Untuk Pemilihan Rumah Tangga Dalam Blok Sensus Terpilih. Kerangka Sampel Blok Sensus Daerah Perkotaan/Perdesaan Adalah Daftar Blok Sensus Yang Terdapat Di Daerah Perkotaan/Perdesaan Di Setiap Kabupaten/Kota Dari Hasil Sensus Penduduk 2010 SP2010. Sedangkan Kerangka Sampel Untuk Pemilihan Rumah Tangga Adalah Daftar Rumah Tangga Hasil Update Daftar Hasil SP2010 Dengan Menggunakan Daftar VSEN12.P. 2.3. RANCANGAN SAMPEL Pencacahan Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Dilaksanakan Setiap Triwulanan. Data Yang Dikumpulkan Triwulanan Selama Setahun Akan Digunakan Untuk Memperkirakan Estimasi Sampai Tingkat Kabupaten/Kota. Metode Pengambilan Sampel Dilakukan Dua Tahap. Tahap Pertama, Dari Kerangka Sampel Blok Sensus Dipilih Sejumlah Blok Sensus Secara Probability Proportional To Size PPS2 Linear Systematic Sampling Dengan Size Banyaknya Rumah Tangga Hasil Listing Di Setiap Blok Sensus Hasil Sensus Penduduk 2010. Tahap Kedua, Dari Sejumlah Rumah Tangga Hasil Update Di Setiap Blok Sensus Terpilih Dipilih Sebanyak 10 Rumah Tangga Secara Linear Systematic Sampling3. 2Proportional Probability To Size PPS Adalah Salah Satu Desain Pengambilan Sampel, Dimana Probabilita Setiap Unit Sampel Ditentukan Oleh Besarnya Size Unit Sampel Tersebut. Dalam Hal Ini Unit Sampelnya Blok Sensus Dengan Size Banyaknya Rumah Tangga Tiap Blok Sensus. Semakin Banyak Rumah Tangga Dalam Suatu Blok Sensus Maka Probabilita Terpilihnya Blok Sensus Tersebut Sebagai Sampel Semakin Besar 3Linear Systematic Sampling Adalah Metode Pengambilan Sampel Dengan Menggunakan Angka Kelipatan Tertentu Setelah Unit Sampel Diurutkan Berdasarkan Kriteria Tertentu. Dalam Hal Ini Unit Sampelnya Adalah Rumah Tangga Dalam Satu Blok Sensus Yang Diurutkan Berdasarkan Pendidikan Terakhir Kepala Rumah Tangga. Dimaksudkan Supaya Yang Sampel Yang Terpilih Meliputi Semua Kelompok Pendidikan Terakhir. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 15 / 5 6 8 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 2.4. METODE PENGUMPULAN DATA Pengumpulan Data Setiap Rumah Tangga Terpilih Dilakukan Dengan Wawancara Langsung Antara Pencacah Dengan Responden. Keterangan Tentang Rumah Tangga Dapat Dikumpulkan Melalui Wawancara Dengan Kepala Rumah Tangga Atau Anggota Rumah Tangga Lainnya Yang Mengetahui Karakteristik Yang Ditanyakan. Sedangkan Pertanyaan Yang Ditujukan Untuk Individu Diusahakan Individu Bersangkutan Yang Menjadi Responden. 2.5. PENGOLAHAN DATA Pengolahan, Dilakukan Mulai Dari Pengolahan Manual Prakomputer Yang Meliputi Pengecekan Awal Atas Kelengkapan Isian Daftar Pertanyaan Pemeriksaan, Pengelompokan Batching, Pemberian Kode Coding Serta Penyuntingan Editing Terhadap Isian Yang Tidak Wajar. Selanjutnya Tahap Perekaman Data Data Entry, Kompilasi Data, Pemeriksaan Konsistensi Antar Isian Dalam Kuesioner Validation Sampai Dengan Tabulasi Dilakukan Dengan Menggunakan Komputer. Ht Tp // Su Ls El .B S. Go .Id 16 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 9 BAB III KONSEP DAN DEFINISI Untuk Menghindari Salah Pengertian Dalam Membaca Dan Memahami Data, Maka Perlu Dibuat Batasan Kerangka Berpikir Sehingga Diperoleh Kesamaan Persepsi Tentang Angka Yang Disajikan. Beberapa Konsep Dan Definisi Yang Perlu Diperhatikan Dalam Publikasi Ini, Yaitu Sekolah Adalah Sekolah Formal Maupun Non Formal Mulai Dari Pendidikan Dasar Sampai Pendidikan Tinggi. Pendidikan Prasekolah Play Group Dan Taman Kanak-Kanak, Kursus-Kursus Mengetik, Komputer, Bahasa Dan Sejenisnya, Kursus Kedinasan Seskoad, Diklatpim IV, III, II, Lemhanas Dan Kejar Paket A, B, Atau C Sebagai Sekolah Nonformal. Seseorang Dikatakan Sedang/Masih Bersekolah Apabila Ia Terdaftar Dan Aktif Mengikuti Pendidikan Disuatu Jenjang Pendidikan Formal Maupun Non Formal. Aktif Mengikuti Pendidikan Maksudnya Bahwa Ia Secara Fisik Mengikuti Pelajaran Di Kelas, Termasuk Yang Tidak Mengikuti Pelajaran Di Kelas Tetapi Diperbolehkan Mengikuti Ujian. Jenjang Pendidikan Dikelompokkan Menjadi Tiga, Yaitu 1. Jenjang Pendidikan Dasar, Meliputi Sekolah Dasar SD, Madrasah Ibtidaiyah MI Atau Yang Sederajat, Serta Sekolah Menengah Tingkat Pertama SMP, Madrasah Tsanawiyah Mts Atau Yang Sederajat. 2. Jenjang Pendidikan Menengah, Meliputi Sekolah Menengah Umum SMU, Sekolah Menengah Kejuruan SMK, Madrasah Aliyah MA Atau Yang Sederajat. 3. Jenjang Pendidikan Tinggi, Meliputi Semua Pendidikan Yang Lebih Tinggi Dari Jenjang Pendidikan Menengah. Terbagi Dalam Dua Jalur Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 17 / 5 6 10 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Program Gelar Strata Atau Disebut Juga Jalur Akademik, Yaitu Program Yang Menekankan Pada Pembentukan Keahlian Akademik Mengenai Penelitian Dalam Suatu Bidang Ilmu, Teknologi, Atau Seni Yang Dikelola Oleh Suatu Perguruan Tinggi Mencakup Pendidikan Sarjana Muda S0, Sarjana/Strata-1 S1, Strata-2 S2, Dan Strata-3 S3 Program Non Gelar Non Strata Atau Disebut Juga Jalur Profesional, Yaitu Program Yang Menekankan Pada Pembentukan Keahlian Profesional, Yaitu Keahlian Pada Ketrampilan Dan Penerapan Suatu Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Atau Seni. Program Ini Pada Umumnya Adalah Program Pendidikan Diploma Yang Meliputi Diploma I DI, Diploma II DII, Diploma III DIII Atau Setara Dengan Sarjana Muda Dan Diploma IV DIV Atau Setara Dengan Sarjana. Status Pendidikan Adalah Keadaan Seseorang/Penduduk Pada Saat Pencacahan, Dibedakan Menjadi 1. Tidak/Belum Pernah Bersekolah Adalah Penduduk Yang Tidak Atau Belum Pernah Terdaftar Dan Aktif Mengikuti Pendidikan Di Suatu Jenjang Pendidikan. 2. Masih Bersekolah Adalah Penduduk Yang Terdaftar Dan Aktif Mengikuti Pendidikan Disuatu Jenjang Pendidikan Formal Maupun Non Formal. Tidak Termasuk Penduduk Yang Mengikuti Pendidikan Di Madrasah Diniyah Dan Kursus-Kursus. 3. Tidak Bersekolah Lagi Adalah Penduduk Yang Pernah Terdaftar Dan Aktif Mengikuti Pendidikan Di Suatu Jenjang Pendidikan, Tetapi Pada Saat Pencacahan Yang Bersangkutan Tidak Lagi Terdaftar Dan Atau Tidak Aktif Lagi Mengikuti Pendidikan. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Adalah Jenjang Pendidikan Tertinggi Yang Telah Ditamatkan Seseorang Yang Ditandai Dengan Lulus Ujian Akhir Serta Mendapatkan Surat Tanda Tamat Belajar Atau Ijasah. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 18 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 11 Penduduk Dikatakan Mampu Baca Tulis Jika Dapat Membaca Dan Menulis Kalimat Sederhana Dalam Aksara Tertentu. Orang Buta Yang Dapat Membaca Huruf Braille Digolongkan Dapat Membaca Dan Menulis. Orang Yang Dapat Membaca Saja Tetapi Tidak Dapat Menulis Atau Sebaliknya, Dianggap Tidak Dapat Baca Tulis. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 19 / 5 6 12 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 BAB IV PEMBAHASAN Dalam Menyusun Indikator Pendidikan, Indikator-Indikator Diklasifikasikan Menurut Bentuk Pendidikan, Yaitu 1 Pendidikan Umum, 2 Pendidikan Masyarakat, Dan 3 Pendidikan Kedinasan. Oleh Karena Sebagian Besar Sumber Data Publikasi Ini Berasal Dari Susenas, Maka Dalam Ulasannya Hanya Mencoba Menguraikan Tentang Pendidikan Umum Saja. Berhubung Makna Pendidikan Umum Kurang Lebih Sama Dengan Pendidikan Formal, Maka Indikator Yang Diidentifikasikan Berlaku Untuk 1. Jenjang Pendidikan Dasar Yang Meliputi Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Sekolah Dasar Termasuk Madrasah Ibtidaiyah, SDLB Dan SD Terpadu. 2. Pendidikan Menengah Yang Meliputi Menengah Pertama Umum/Madrasah Tsanawiyah Maupun Kejuruan Dan Menengah Lanjutan Umum/Madrasah Aliyah Maupun Kejuruan. 3. Pendidikan Tinggi Yang Meliputi Universitas, Institut, Sekolah Tinggi Maupun Akademi. Gambaran Tentang Pendidikan Di Provinsi Sulawesi Selatan Dapat Diukur Dengan Beberapa Indikator Pendidikan. Ada Empat Indikator Utama Yang Sering Digunakan. Pertama, Angka Partisipasi Sekolah Bagi Penduduk Usia Sekolah 7-18 Tahun SD Hingga SLTA, Sebagaimana Harapan Pemerintah Bahwa Penduduk Usia Tersebut Adalah Penduduk Yang Dijadikan Sasaran Utama Pembangunan Bidang Pendidikan. Kedua, Angka Buta Huruf Ketidak Mampuan Baca Tulis Penduduk Penduduk Usia 15 Tahun Atau Lebih, Diharapkan Pada Kelompok Umur Tersebut Penduduk Sudah Dapat Membaca Dan Menulis. Ketiga, Angka Anak Putus Sekolah Dengan Mencoba Melihat Gambaran Anak Yang Berada Pada Kelompok Usia Pendidikan 7-18 Tahun Tetapi Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 20 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 13 Kondisi Mereka Dalam Keadaan Tidak Aktif Bersekolah. Dan Keempat, Angka Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Berupa Persentase Penduduk Yang Minimal Tamat SLTA, Diharapkan Dengan Lulus SLTA Penduduk Sudah Memiliki Kualitas Yang Cukup Memadai Untuk Bersaing Dipasar Kerja. Empat Indikator Utama Bidang Pendidikan Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Diuraikan Seperti Berikut Ini. 4.1. ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH Angka Partisipasi Sekolah APS Dapat Menunjukkan Proporsi Dari Semua Anak Yang Masih Sekolah Pada Satu Kelompok Umur Tertentu Terhadap Penduduk Dengan Kelompok Umur Yang Sesuai. Sejak Tahun 2009, Pendidikan Non Formal Paket A, Paket B Dan Paket C Turut Diperhitungkan. Umur Penduduk Dalam Penghitungan APS Tingkat Pendidikan SD, SLTP, Dan SLTA Dibagi Ke Dalam Tiga Kelompok. Kelompok Pertama Umur 7- 12 Tahun Untuk Tingkat Pendidikan SD, Kelompok Kedua Umur 13-15 Tahun Untuk Tingkat Pendidikan SLTP, Dan Kelompok Ketiga Umur 16-18 Tahun Untuk Tingkat Pendidikan SLTA. Kajian Tentang Angka Partisipasi Prasekolah/Sekolah Digambarkan Dalam Ulasan Berikut. 4.1.1. Partisipasi Siswa Pada Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Adalah Jenjang Pendidikan Sebelum Jenjang Pendidikan Dasar Yang Merupakan Suatu Upaya Pembinaan Yang Ditujukan Bagi Anak Sejak Lahir Sampai Dengan Usia Enam Tahun Yang Dilakukan Melalui Pemberian Rangsangan Pendidikan Untuk Membantu Pertumbuhan Dan Perkembangan Jasmani Dan Rohani Anak Agar Memiliki Kesiapan Dalam Memasuki Pendidikan Lebih Lanjut, Yang Diselenggarakan Pada Jalur Formal, Nonformal, Dan Informal. Kegiatan Prasekolah Meliputi Pendidikan Taman Kanak-Kanak TK, RA, BA, Kelompok Bermain, Dan Tempat Penitipan Anak Yang Mempunyai Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 21 / 5 6 14 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Program Pengembangan Anak. Bila Syarat-Syaraf Motorik Ini Telah Dirangsang Dengan Berbagai Jenis Permainan Maka Dia Akan Tumbuh Dan Berkembang Menjadi Jutaan Sel Motorik Yang Akan Menjadi Cikal Bakal Dari Kecerdasan Anak Di Masa Yang Akan Datang.Ketika Anak Memasuki Pendidikan Usia Dini, Yang Harus Dilatih Adalah Bagaimana Cara Bermain Yang Benar, Bernyanyi Dan Berkreasi Sesuai Dengan Kekuatan Fisik Anak. Jadi, Ketika Anak Memasuki Dunia Pendidikan Usia Dini Setingkat Taman Kanak-Kanak, Play Group, Kelompok Bermain, Tempat Penitipan Anak/TPA Maka Anak Bukanlah Harus Belajar Membaca, Menulis Apalagi Berhitung Hilary Clinton -1998. Hasil Pengolahan Data Susenas Tahun 2016, Menunjukkan Bahwa Angka Partisipasi PAUD 5-6 Tahun Di Provinsi Sulawesi Selatan Mencapai 41,70 Persen. Angka Partisipasi PAUD Di Sulawesi Selatan Tiga Tahun Terakhir Terus Mengalami Peningkatan, Hal Ini Terjadi Karena Perhatian Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Yang Cukup Serius Terhadap Anak Usia Dini Di Sulawesi Selatan. Dari Angka Tersebut Dapat Dikatakan Bahwa Dari 100 Penduduk Usia 5-6 Tahun, Lebih Dari 41 Orang Yang Sudah Mengikuti Pendidikan. Ini Berarti Pemahaman Orang Tua Sudah Mulai Berkembang Akan Pentingnya Pendidikan Pada Anak Usia Dini. Dilihat Dari Paritas Gender PG Yang Merupakan Selisih Antara Penduduk Laki-Laki Terhadap Perempuan, Terlihat Bahwa Nilai PG Partisipasi PAUD Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sebesar -2,19 Persen. Ini Menandakan Persentase Anak Perempuan Umur 5-6 Tahun Yang Mengikuti Pendidikan Lebih Banyak Dibandingkan Anak Laki-Laki Diusia Yang Sama. Indikator Kesenjangan Lainnya Adalah Indek Paritas Gender IPG Yang Merupakan Perbandingan Capaian Penduduk Perempuan Terhadap Laki-Laki. Pada Tahun 2016, IPG Sulawesi Selatan Menunjukan Nilai 1,05 Persen Yang Berarti Angka Kesetaraan Gender Di Sulawesi Selatan Berada Sudah Di Atas Ambang Batas Kesenjangan Gender, Yaitu Persentase Perempuan Yang Sekolah PAUD Pada Usia 5-6 Tahun Lebih Banyak Dibandingkan Persentase Laki-Laki. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 22 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 15 Tabel 1 Persentase Penduduk Usia 5-6 Tahun Yang Pernah/Sedang Sekolah Menurut Kabupaten/Kota Dan Jenis Kelamin, Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Kabupaten/Kota Ya, Pernah/Sedang Sekolah PG IPG L P LP 1 2 3 4 5 6 Kepulauan Selayar 36,42 46,33 41,57 -9,91 1,27 Bulukumba 33,70 22,57 28,07 11,14 0,67 Bantaeng 37,52 35,98 36,69 1,55 0,96 Jeneponto 19,19 18,77 18,98 0,42 0,98 Takalar 43,96 29,30 38,47 14,66 0,67 Gowa 29,61 52,41 40,20 -22,80 1,77 Sinjai 55,22 66,74 61,04 -11,53 1,21 Maros 43,82 34,41 38,73 9,42 0,79 Pangkep 33,72 47,60 40,36 -13,88 1,41 Barru 44,20 43,81 43,99 0,39 0,99 Bone 50,01 48,75 49,30 1,26 0,97 Soppeng 54,15 71,52 63,39 -17,37 1,32 Wajo 63,36 71,47 67,19 -8,10 1,13 Sidrap 51,18 80,61 65,19 -29,43 1,58 Pinrang 51,47 34,52 43,57 16,95 0,67 Enrekang 51,75 52,76 52,13 -1,01 1,02 Luwu 31,04 24,67 28,04 6,37 0,79 Tana Toraja 24,57 39,61 31,94 -15,04 1,61 Luwu Utara 24,76 24,86 24,80 -0,10 1,00 Luwu Timur 44,06 54,52 50,22 -10,46 1,24 Toraja Utara 23,11 23,76 23,50 -0,65 1,03 Makassar 44,69 40,94 42,82 3,75 0,92 Parepare 43,85 34,81 39,23 9,04 0,79 Palopo 39,94 24,60 33,21 15,34 0,62 SULSEL 40,61 42,80 41,70 -2,19 1,05 Sumber Susenas 2016 4.1.2. Angka Partisipasi Sekolah APS SD, SMP Dan SMA Untuk Menunjukkan Tingkat Partisipasi Pendidikan Menurut Kelompok Umur Tertentu, Maka Dilakukan Penghitungan Angka Partisipasi Sekolah APS. APS Merupakan Proporsi Dari Semua Anak Yang Masih Sekolah Pada Satu Kelompok Umur Tertentu Terhadap Penduduk Dengan Kelompok Umur Yang Sesuai. Penghitungan APS Biasanya Dikelompokkan Untuk Kelompok Umur Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan, SD 7-12 Tahun, SLTP 13-15 Tahun, Dan SLTA 16-18 Tahun. Secara Matematis APS Dapat Dihitung Dengan Formulasi Berikut APS SD 7 12 7 12 100 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 23 / 5 6 16 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 APS SMP 13 15 13 15 100 APS SMA 16 18 16 18 100 Dengan Melakukan Pengolahan Data Dari Hasil Pendataan Susenas 2015 Dan Menggunakan Formulasi Diatas Dapat Disajikan Pada Gambar 1. Gambar 1 Angka Partisipasi Sekolah APS Usia 7-18 Tahun Menurut Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sumber Susenas 2016 Pada Gambar 1 Terlihat Bahwa APS SD Mendekati 100 Persen. Artinya, Hampir Semua Anak Usia 7-12 Tahun Di Sulawesi Selatan Sedang Mengikuti Pendidikan Sekolah Dasar. Sementara Pada Jenjang Pendidikan SLTP 13-15 Tahun Baru Mencapai 92,80 Persen. Lain Halnya Pada Jenjang Pendidikan SLTA 16-18 Tahun, Angka APS Baru Mencapai 70,03 Persen. Jika Dilihat Menurut Jenis Kelamin, Terlihat Tidak Ada Perbedaan Yang Sangat Mencolok Antara Laki-Laki Dan Perempuan. Artinya, Pandangan Bahwa Laki-Laki Lebih Diprioritaskan Untuk Mendapatkan Pendidikan Sudah Semakin Terkikis. Mengkaji Lebih Dalam Tentang APS, Tabel 2 Dibawah Menyajikan Angka Partisipasi Sekolah APS Menurut Kelompok Usia Sekolah 7-12 Tahun, 13-15 Tahun Dan 16-18 Tahun Yang Terjadi Di Kabupaten/Kota Se-Sulawesi Selatan. 0 20 40 60 80 100 APS 7-12 APS 13-15 APS 16-18 98 .9 6 91 .0 6 68 .2 7 99 .1 1 94 .5 4 7 1 .9 9 99 .0 3 9 2 .8 70 .0 3 Laki-Laki Perempuan Total Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 24 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 17 Tabel 2 Angka Partisipasi Sekolah APS Menurut Kabupaten/Kota Dan Jenis Kelamin, Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sumber Susenas 2016 Kabupaten/Kota APS 7-12 APS 13-15 APS 16-18 L P LP L P LP L P LP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kepulauan Selayar 98,43 99,29 98,84 91,72 100,00 95,79 61,87 63,08 62,28 Bulukumba 99,20 98,18 98,73 87,69 95,13 91,70 80,50 72,58 76,66 Bantaeng 98,58 98,67 98,62 90,24 94,10 92,20 65,97 56,11 60,97 Jeneponto 98,59 100,00 99,25 90,22 87,89 89,06 59,85 50,12 55,44 Takalar 98,02 100,00 98,97 85,00 95,10 89,96 63,77 60,30 61,95 Gowa 99,21 100,00 99,53 91,27 96,01 93,75 68,46 76,57 72,70 Sinjai 100,00 98,97 99,50 91,83 91,79 91,81 77,80 86,73 82,13 Os 99,39 99,19 99,29 96,13 96,59 96,37 67,65 74,49 71,15 Pangkajene Dan Kepulauan 98,65 100,00 99,26 89,53 89,85 89,69 56,83 70,99 63,67 Barru 98,15 100,00 98,99 91,03 100,00 96,20 70,79 85,98 77,29 Bone 98,95 99,74 99,34 87,46 96,91 91,85 65,30 63,47 64,46 Soppeng 98,58 97,08 97,88 94,35 95,53 94,96 63,03 75,02 69,12 Wajo 96,96 98,17 97,60 84,07 84,86 84,52 51,61 64,84 56,97 Sidenreng Rappang 98,95 96,53 97,68 85,06 98,03 91,21 66,82 62,89 65,08 Pinrang 97,63 100,00 98,74 91,54 95,67 93,69 57,43 68,93 63,71 Enrekang 100,00 100,00 100,00 100,00 98,20 99,10 80,29 94,63 86,85 Luwu 99,42 100,00 99,71 88,98 97,44 93,23 65,55 70,56 68,01 Tana Toraja 99,53 99,44 99,49 93,15 98,24 95,26 60,66 78,20 69,00 Luwu Utara 99,61 99,24 99,41 93,47 93,25 93,37 61,87 66,90 64,33 Luwu Timur 100,00 100,00 100,00 96,90 97,28 97,07 71,52 85,76 79,40 Toraja Utara 99,20 99,49 99,34 95,78 100,00 97,71 79,19 86,91 82,49 Makassar 98,85 97,74 98,29 92,41 91,71 92,05 75,68 71,89 74,06 Parepare 99,28 100,00 99,64 88,54 96,73 92,33 67,92 84,20 76,45 Palopo 100,00 100,00 100,00 95,14 98,35 96,57 85,33 91,24 88,41 SULSEL 2016 98,96 99,11 99,03 91,06 94,54 92,80 68,27 71,99 70,03 2015 99,11 98,95 99,03 91,46 93,90 92,66 68,05 71,34 69,66 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 25 / 5 6 18 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 A. Angka Partisipasi Sekolah APS Usia 7-12 Tahun Secara Umum, Angka Partisipasi Sekolah APS Usia 7-12 Tahun Di Provinsi Sulawesi Selatan Tidak Mengalami Perubahan Jika Dibanding Dengan Tahun Sebelumnya. APS Sulawesi Selatan Tahun 2015 Ke Tahun 2016 Sebesar 99,03 Persen. Jika Dilihat Lebih Rinci Menurut Kabupaten/Kota, APS Usia 7-12 Tahun Seluruh Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2016 Mencapai Lebih Dari 97 Persen. Bahkan APS Kabupaten Enrekang, Luwu Timur Dan Kota Palopo Mencapai 100 Persen. Tingginya Angka APS Di Sulawesi Selatan Ini Menunjukkan Bahwa Program Wajib Belajar 9 Tahun Sebagai Upaya Untuk Pengentasan Buta Aksara Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Daerah Sudah Cukup Berhasil. B. Angka Partisipasi Sekolah APS Usia 13-15 Tahun Angka Partisipasi Sekolah APS Usia 13-15 Tahun Capaiannya Tidak Secemerlang APS Pada Tingkat SD Meskipun Mengalami Sedikit Peningkatan Dibanding Tahun Sebelumnya. APS Sulawesi Selatan Tahun 2016 Masih Berada Di Angka 93 Persen. APS Sulawesi Selatan Tahun 2015 Sebesar 92,66 Persen Sedikit Meningkat Menjadi 92,80 Persen Di Tahun 2016. Pada Tahun 2016 Pada Umumnya APS Kabupaten/Kota Mencapai Lebih Dari 91 Persen. Namun Ada 4 Empat Kabupaten Yang APS-Nya Kurang Dari 90 Persen Yaitu Kabupaten Jeneponto, Takalar, Pangkajene Dan Kepulauan Dan Kabupaten Wajo. Pencapaian APS Ini Tentu Tidak Terlepas Dari Program-Program Pendidikan Yang Dicanangkan Oleh Pemerintah Masing-Masing Daerah. Dilihat Dari Sisi Gender, APS Perempuan Sedikit Lebih Tinggi Dibandingkan Laki-Laki. Ini Menunjukkan Bahwa Perhatian Orang Tua Dari Sisi Pendidikan Hampir Setara Antara Laki- Laki Maupun Perempuan. Ht Tp // Su L El .B Ps .G O. Id 26 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 19 C. Angka Partisipasi Sekolah APS Usia 16-18 Tahun Seiring Dengan Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah APS Usia 7-12 Tahun Dan 13-15 Tahun, APS Usia 16-18 Tahun Juga Mengalami Peningkatan Dibandingkan Tahun Sebelumnya. APS Sulawesi Selatan Tahun 2016 Mencapai 70,03 Persen Atau Naik Sebesar 0,37 Poin Dibandingkan Tahun 2015. Meskipun Perhatian Pemerintah Daerah Sudah Cukup Serius Pada Bidang Pendidikan, Namun Pada Kelompok Umur Ini, APS Yang Dicapai Kabupaten/Kota Masih Dikisaran 55 Hingga 88 Persen. Kabupaten Wajo Dan Jeneponto Mempunyai Angka APS Yang Terendah Yaitu 56,97 Persen Dan 55,44 Pesen. Rendahnya APS Sulawesi Selatan Mengisyaratkan Perlunya Peningkatan Upaya Pemerintah Daerah Untuk Meningkatkan Pencapaian Pendidikan Pada Tahun-Tahun Yang Akan Datang. Dilihat Dari Sisi Gender, Dari Tahun Ke Tahun APS Usia 16-18 Tahun Untuk Perempuan Selalu Lebih Tinggi Dibanding Laki-Laki. 4.1.3 Angka Partisipasi Kasar APK SD, SLTP Dan SLTA Angka Partisipasi Kasar APK Merupakan Proporsi Anak Sekolah Pada Suatu Jenjang Tertentu, Berapapun Umurnya, Terhadap Jumlah Penduduk Kelompok Umur Tertentu. Indikator APK Digunakan Untuk Menunjukkan Tingkat Partisipasi Penduduk Secara Umum Pada Suatu Tingkat Pendidikan. Selain Itu, APK Juga Merupakan Indikator Yang Paling Sederhana Untuk Mengukur Daya Serap Penduduk Umur Sekolah Di Masing-Masing Jenjang Pendidikan. Jika Nilai APK Menunjukkan Angka Mendekati Atau Lebih Dari 100 Persen Berarti Ada Penduduk Yang Sekolah Belum Mencukupi Umur Atau Melebihi Umur Yang Seharusnya. Hal Ini Menggambarkan Bahwa Wilayah Tersebut Mampu Menampung Penduduk Usia Sekolah Lebih Daripada Target Yang Sesungguhnya. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 27 / 5 6 20 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Tidak Berbeda Dengan APS Dan APM, Analisis APK Juga Perlu Dilakukan Pada 3 Tiga Jenjang/Tingkat Pendidikan, Yaitu SD, SLTP, Dan SLTA. APK Pada Msing-Masing Jenjang Pendidikan Tersebut Dapat Diformulasikan Sebagai Berikut APK SD 7 12 100 APK SLTP 13 15 100 APK SLTA 16 18 100 Dengan Melakukan Pengolahan Data Dari Hasil Pendataan Susenas 2016 Dan Menggunakan Formulasi Diatas Diperoleh Hasil Sebagai Berikut Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 28 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 21 Tabel 3 Angka Partisipasi Kasar APK Menurut Kabupaten/Kota, Tingkat Pendidikan, Dan Jenis Kelamin, Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Kabupaten/Kota APK SD APK SLTP APK SLTA L P LP L P LP L P LP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kepulauan Selayar 108,20 112,57 110,29 110,48 102,96 106,79 69,53 52,48 63,80 Bulukumba 108,76 109,27 108,99 72,08 94,55 84,19 92,53 76,13 84,59 Bantaeng 112,23 118,73 115,26 72,87 69,26 71,04 85,26 85,92 85,60 Jeneponto 119,25 119,49 119,36 77,32 68,44 72,90 78,76 73,31 76,29 Takalar 101,77 111,40 106,39 93,50 66,26 80,14 82,10 80,19 81,10 Gowa 111,38 111,29 111,34 76,64 69,36 72,84 90,97 112,95 102,46 Sinjai 108,67 109,11 108,89 85,50 93,29 89,46 85,41 85,66 85,53 Maros 105,74 100,94 103,46 74,83 107,13 91,76 96,05 76,32 85,96 Pangkajene Dan Kepulauan 116,56 114,66 115,70 79,25 76,00 77,59 74,42 79,17 76,72 Barru 98,26 110,84 104,00 114,30 101,03 106,66 65,10 73,85 68,84 Bone 112,78 119,41 116,03 76,03 89,68 82,38 74,94 66,46 71,04 Soppeng 103,84 100,98 102,51 84,61 81,72 83,12 77,01 90,39 83,80 Wajo 108,54 105,14 106,75 69,18 71,63 70,57 65,58 92,03 76,30 Sidenreng Rappang 115,56 104,13 109,57 83,14 86,72 84,84 73,20 72,11 72,72 Pinrang 102,93 107,09 104,87 78,41 82,00 80,28 85,92 86,96 86,49 Enrekang 109,57 108,38 108,96 98,46 101,65 100,04 92,95 86,35 89,93 Luwu 96,20 110,47 103,36 110,07 85,19 97,56 79,18 91,83 85,39 Tana Toraja 113,92 110,90 112,52 95,08 97,06 95,90 56,04 65,55 60,56 Luwu Utara 116,45 109,17 112,66 77,79 68,28 73,36 79,12 99,17 88,92 Luwu Timur 111,38 104,05 107,85 86,25 109,72 96,63 94,83 86,97 90,48 Toraja Utara 111,05 125,29 118,12 97,48 89,59 93,88 85,58 81,50 83,83 Makassar 103,82 110,82 107,30 82,29 77,23 79,68 95,52 81,91 89,69 Parepare 104,08 101,24 102,67 60,31 118,02 87,01 92,97 54,50 72,83 Palopo 115,31 107,83 111,66 79,70 94,21 86,17 100,47 90,66 95,35 SULSEL 2016 108,76 110,74 109,71 82,76 84,00 83,38 84,01 83,28 83,66 2015 111,18 111,49 111,33 85,38 85,75 85,56 78,08 77,98 78,03 Sumber Susenas 2016 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 29 / 5 6 22 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Dari Tabel Diatas Terlihat Bahwa APK SD Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sebesar 109,71 Persen, Yang Berarti Selain Penduduk Berumur 7 Hingga 12 Tahun Yang Duduk Di Bangku SD, Terdapat Penduduk Yang Berumur Kurang Dari 7 Tahun Atau Lebih Dari 12 Tahun Yang Duduk Tingkat Pendidikan Yang Sama. Kondisi Ini Terjadi Secara Merata Di Seluruh Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan. Pada Tahun 2016, APK SD Tertinggi Dicapai Oleh Kabupaten Jeneponto Yaitu Sebesar 119,36 Persen, Sedangkan Yang Terendah Adalah Kabupaten Soppeng 102,51 Persen. Namun Demikian APK SD Turun Dari Tahun 2015 Sebesar 111,33 Persen Menjadi 109,71 Persen Pada Tahun 2016. Penurunan Juga Terjadi Pada APK SLTP Yaitu Dari 85,56 Persen Di Tahun 2015 Turun Menjadi 83,38 Persen Di Tahun 2016. Kabupaten Selayar, Barru Dan Enrekang Memiliki Persentase Diatas 100 Persen Yang Berarti Selain Penduduk Berumur 7 Hingga 12 Tahun Yang Duduk Di Bangku SD, Terdapat Penduduk Yang Berumur Kurang Dari 7 Tahun Atau Lebih Dari 12 Tahun Yang Duduk Tingkat Pendidikan Yang Sama Di Kedua Kabupaten Tersebut. Penuurunan APK SD Dan APK SMP Tidak Terjadi Pada APK SMA Yang Mengalami Peningkatan Dari Tahun 2015 Sebesar 78,03 Persen Naik Menjadi 83,66 Persen Atau Naik Sebesar 5,63 Poin. Hal Ini Menandakan Bahwa Penduduk Semakin Berusaha Untuk Meningkatkan Pendidikannya. Tingginya Angka APK Pada Jenjang Pendidikan SD Menunjukkan Bahwa Masih Banyak Penduduk Yang Berminat Untuk Menuntaskan Pendidikan Dasar 6 Tahunnya Mengingat APK Tidak Memperhatikan Umur Dalam Penghitungannya. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 30 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 23 Gambar 2 Angka Partisipasi Kasar APK SD, SLTP, Dan SLTA Menurut Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sumber Susenas 2016 4.1.4 Angka Partisipasi Murni APM SD, SLTP Dan SLTA Selain APS Dan APK Diatas, Masih Ada Lagi Penghitungan Angka Partisipasi Sekolah Yang Lain, Yaitu Angka Partisipasi Murni APM Yang Merupakan Terjemahan Dari Net Enrolment Ratio NER. APM Merupakan Proporsi Anak Sekolah Pada Satu Kelompok Usia Tertentu Yang Bersekolah Pada Jenjang Yang Sesuai Dengan Kelompok Usianya Terhadap Seluruh Anak Pada Kelompok Usia Tersebut. Seperti Halnya APS, APM Juga Bisa Digunakan Untuk Melakukan Kajian Di Ketiga Jenis/Jenjang Pendidikan, Yaitu Pada Jenjang SD, SLTP, Dan SLTA. Untuk Pengkajiannya Di Masing-Masing Jenjang Pendidikan, Digunakan Formula Sebagai Berikut APM SD 7 12 7 12 100 APM SLTP 13 15 13 15 100 APM SLTA 16 18 16 18 100 0 20 40 60 80 100 120 APK SD APK SLTP APK SLTA 1 0 8 .7 6 8 2 .7 6 8 4 .0 1 1 1 0 .7 4 8 4 .0 0 8 3 .2 8 1 0 9 .7 1 8 3 .3 8 8 3 .6 6 Laki-Laki Perempuan Total Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 31 / 5 6 24 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Tabel 4 Angka Partisipasi Murni APM Menurut Kabupaten/Kota, Tingkat Pendidikan, Dan Jenis Kelamin, Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Kabupaten/Kota APM SD APM SLTP APM SLTA L P LP L P LP L P LP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kepulauan Selayar 94,00 99,29 96,52 79,56 96,53 87,89 47,67 52,31 49,23 Bulukumba 98,84 98,18 98,53 66,55 92,42 80,49 73,97 64,60 69,43 Bantaeng 98,58 98,67 98,62 70,04 67,66 68,83 61,34 54,45 57,85 Jeneponto 97,26 100,00 98,54 67,85 63,85 65,86 52,93 43,93 48,85 Takalar 90,82 100,00 95,22 72,97 64,88 69,00 58,22 52,28 55,10 Gowa 98,32 100,00 99,00 69,80 66,76 68,21 58,70 68,62 63,88 Sinjai 100,00 98,97 99,50 70,48 85,79 78,27 64,43 72,56 68,37 Maros 99,39 86,24 93,16 71,45 78,17 74,97 61,23 54,46 57,77 Pangkajene Dan Kepulauan 98,65 99,61 99,08 69,85 72,41 71,16 45,54 63,16 54,06 Barru 91,34 96,61 93,75 77,52 86,48 82,68 42,73 60,82 50,46 Bone 98,14 97,80 97,97 71,98 78,26 74,90 58,48 48,20 53,75 Soppeng 97,65 97,08 97,38 81,50 77,04 79,20 60,74 66,44 63,63 Wajo 94,60 96,34 95,52 59,28 64,89 62,47 46,71 59,12 51,74 Sidenreng Rappang 98,15 94,54 96,26 70,94 79,70 75,09 55,21 53,34 54,38 Pinrang 97,06 98,88 97,91 71,29 75,67 73,57 50,00 59,84 55,37 Enrekang 100,00 100,00 100,00 84,54 86,40 85,47 62,88 75,49 68,65 Luwu 87,76 98,60 93,20 73,49 79,75 76,64 49,29 62,97 56,00 Tana Toraja 97,36 99,44 98,32 78,90 84,67 81,30 41,34 52,57 46,68 Luwu Utara 99,61 98,51 99,04 73,25 62,76 68,36 56,70 63,46 60,01 Luwu Timur 98,26 92,70 95,58 80,95 80,42 80,71 66,05 69,82 68,14 Toraja Utara 99,20 99,49 99,34 82,81 81,16 82,06 63,55 70,14 66,36 Makassar 93,11 96,59 94,84 68,26 71,74 70,05 70,57 60,86 66,41 Parepare 97,18 91,86 94,53 55,24 93,04 72,73 43,17 52,35 47,97 Palopo 100,00 90,52 95,37 77,50 75,52 76,61 66,80 64,73 65,72 SULSEL 2016 96,56 97,28 96,90 71,71 75,53 73,62 59,04 60,14 59,57 2015 96,11 97,60 96,84 71,21 75,90 73,51 58,62 60,35 59,47 Sumber Susenas 2016 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 32 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 25 Pada Tahun 2016, Angka Partisipasi Murni APM Sulawesi Selatan Di Seluruh Jenjang Pendidikan Mengalami Peningkatan Dibandingkan Tahun Sebelumnya. Peningkatan Yang Terjadi Menunjukkan Bahwa Proporsi Anak Yang Bersekolah Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Yang Seharusnya Diikuti Terus Bertambah. Manfaat Dari Angka Ini Adalah Untuk Mengukur Proporsi Anak Yang Bersekolah Tepat Pada Waktunya. Selain Itu, APM Juga Dapat Digunakan Untuk Mengetahui Seberapa Banyak Penduduk Usia Sekolah Yang Sudah Dapat Memanfaatkan Fasilitas Pendidikan Sesuai Dengan Usia Pada Jenjang Pendidikannya. A. Angka Partisipasi Murni APM SD APM SD Digunakan Untuk Mengetahui Partisipasi Sekolah Anak SD Ditinjau Dari Ketepatan Usia Sekolah Pada Jenjang Pendidikan SD. Pada Tahun 2016, APM SD Di Sulawesi Selatan Mencapai 96,90 Sedikit Meningkat 0,06 Poin Dibanding Tahun 2015. Pada Tabel 4 Terlihat Jelas Perbedaan Angka APM Sulawesi Selatan Dari Tahun 2016 Antara Laki-Laki Dan Perempuan. Seiring Dengan Waktu, Perbedaan APM SD Antara Laki- Laki Dan Perempuan Semakin Berkurang. Tinggi Rendahnya Nilai APM Ini Lebih Disebabkan Oleh Kesesuaian Penduduk Usia 7-12 Tahun Yang Sedang Duduk Di SD. B. Angka Partisipasi Murni APM SLTP Angka Partisipasi Murni APM SLTP Di Sulawesi Selatan Mengalami Peningkatan Dari 73,51 Persen Di Tahun 2015 Menjadi 73,62 Di Tahun 2016. Peningkatan APM SLTP Ini Terjadi Setengah Dari Seluruh Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan. Jika Dilihat Dari Sisi Gender, APM SLTP Tidak Menunjukan Perbedaan Jauh Antara Laki-Laki Dan Perempuan. Dengan Kata Lain, Perhatian Dan Wawasan Masyarakat Tentang Pendidikan Sudah Mulai Terbuka. Perbedaan Antara Laki-Laki Dan Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 33 / 5 6 26 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Perempuan Tidak Lagi Menjadi Penghalang Dalam Menuntut Pendidikan. Artinya, Kesempatan Bersekolah Sudah Terbuka Lebar Bagi Siapapun. C. Angka Partisipasi Murni APM SLTA Seiring Dengan Peningkatan Angka Partisipasi Murni APM SD Dan SLTP, Pada Tahun 2016 APM SLTA Sulawesi Selatan Juga Mengalami Peningkatan Dibandingkan Tahun 2015. Pada Tahun 2015 APM SLTA Mencapai 59,47 Persen, Meningkat Menjadi 59,57 Persen Di Tahun 2016. Meskipun APM SLTA Terendah Dibandingkan APM Kelompok Lainnya, Namun Peningkatan APM SLTA Ini Dapat Menggambarkan Peningkatan Pencapaian Program-Program Pendidikan Yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah. 4.2. ANGKA BUTA HURUF Angka Buta Huruf Merupakan Proporsi Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Tidak Mempunyai Kemampuan Membaca Dan Menulis, Baik Huruf Latin Maupun Huruf Lainnya, Terhadap Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas. Kemampuan Membaca Yang Dimaksud Disini Tidak Dituntut Harus Bisa Mengerti Apa Yang Dibaca/Ditulisnya. Manfaat Angka Ini Adalah Untuk Melihat Pencapaian Indikator Dasar Yang Telah Dicapai Oleh Suatu Daerah, Karena Membaca Merupakan Dasar Utama Dalam Memperluas Ilmu Pengetahuan. Negara Indonesia Sendiri Telah Ikut Serta Menandatangi Mdgs Milenium Development Goals Yang Di Luncurkan Oleh United Nation PBB. Salah Satu Tujuannya Adalah Pada Tahun 2015 Diharapkan Buta Aksara Di Kalangan Marginal Dapat Dikurangi Minimal Menjadi 50 Persen. Sebagai Bagian Dari Dunia Global, Sulawesi Selatan Juga Wajib Mencapai Target Tersebut. Pada Tingkat Makro, Ukuran Yang Sangat Mendasar Dari Tingkat Pendidikan Adalah Tingkat Melek Huruf Yang Mengindikasikan Kemampuan Penduduk Untuk Dapat Membaca Dan Menulis. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 34 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 27 Angka Melek Huruf AMH Merupakan Indikator Penting Untuk Melihat Sejauh Mana Penduduk Suatu Daerah Terbuka Terhadap Pengetahuan. Tingkat Melek Huruf Yang Tinggi Atau Tingkat Buta Huruf Rendah Menunjukkan Adanya Sistem Pendidikan Dasar Yang Efektif Dan/Atau Program Keaksaraan Yang Memungkinkan Penduduknya Untuk Memperoleh Kemampuan Menggunakan Kata-Kata Tertulis Dalam Kehidupan Sehari-Hari Dan Melanjutkan Pembelajaran. Angka Melek Huruf Berbanding Terbalik Dengan Angka Buta Huruf, Yaitu Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas Yang Tidak Bisa Membaca Dan Menulis, Baik Huruf Latin Dan Atau Huruf Lainnya. Semakin Tinggi Angka Melek Huruf Suatu Wilayah Berarti Angka Buta Hurufnya Akan Semakin Rendah. Tahun 2016 Tercatat Penduduk Sulawesi Selatan Yang Berusia 15 Tahun Ke Atas Yang Memiliki Kemampuan Membaca Dan Menulis Mencapai 91,52 Persen. Dengan Kata Lain, Kedepan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Mempunyai Kewajiban Untuk Menuntaskan Buta Aksara Pada Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Sekitar 8,48 Persen. Usaha-Usaha Yang Telah Dilakukan Pemerintah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Menulis Penduduk, Antara Lain Melalui Program Kejar Paket A, Paket B, Dan Program Keaksaraan Fungsional. Melalui Program Ini Diharapkan Penduduk Yang Tidak Pernah Sekolah Mampu Membaca Dan Menulis Huruf Latin, Termasuk Juga Mampu Berbahasa Indonesia. Harapannya, Mereka Mempunyai Kesempatan Untuk Memperoleh Tambahan Pengetahuan Melalui Media Cetak Dan Elektronik. Pada Tahun 2016, Sebanyak 8,48 Persen Penduduk Sulawesi Selatan Usia 15 Tahun Ke Atas Masih Buta Huruf. Pada Gambar 3 Tersaji Potret Penduduk Sulawesi Selatan Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kemampuan Baca Tulis Dan Jenis Kelamin Tahun 2016. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 35 / 5 6 28 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Gambar 3 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kemampuan Baca Tulis Dan Jenis Kelamin, Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sumber Susenas 2016 Bila Dilihat Menurut Gender, Buta Huruf Kaum Perempuan Lebih Tinggi Dari Kaum Laki-Laki. Angka Buta Huruf Perempuan Tahun 2016 Sebesar 10,37 Persen Sedangkan Angka Buta Huruf Laki-Laki Hanya 6,41 Persen. Keadaan Ini Perlu Diwaspadai Dan Menjadi Kajian Serius Untuk Kemudian Secara Tegas Harus Diimplementasikan Dalam Kegiatan Pengarusutamaan Gender PUG Di Sulawesi Selatan. Upaya Pemberantasan Buta Huruf Melalui Kursus/Pelatihan Keaksaraan Fungsional Atau Program Kejar Paket A Dan Paket B Yang Mengarah Pada Tujuan Penuntasan Buta Aksara Harus Lebih Ditingkatkan, Sehingga Upaya Mewujudkan Komitmen MDGS Dapat Terwujud Tuntas Di Tahun 2016. Dalam Tabel 5, Menjelaskan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kemampuan Membaca Dan Menulis. Pada Tabel Tersebut Nampak Bahwa Ada Tiga Kabupaten Yang Mempunyai Persentase Penduduk Yang Tidak Mampu Membaca Dan Menulis Paling Besar Yaitu Kabupaten Bantaeng 15.55 Persen, Takalar 15,06 Persen Dan Jeneponto 14,81 Persen. Sementara Persentase 0 20 40 60 80 100 Laki-Laki Perempuan Total 6.41 10.37 8.48 93.59 89.63 91.52 Dapat Membaca Dan Menulis Tidak Dapat Membaa Dan Menulis Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 36 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 29 Terkecil Penduduk Yang Tidak Mampu Membaca Dan Menulis Terdapat Di Kota Makassar Yaitu 1,14 Persen. Tabel 5 Perentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kemampuan Membaca Dan Menulis, Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan, 2016 Sumber Susenas 2016 Guna Memperjelas Kajian Di Atas, Perlu Dilakukan Kajian Yang Spesifik Mengarah Pada Angka Buta Huruf Menurut Kelompok Umur. Angka Buta Huruf Di Masing-Masing Kelompok Umur Dapat Membantu Menentukan Kebijakan Program Pembangunan Yang Tepat, Khususnya Dalam Pemberantasan Buta Huruf. Dengan Demikian, Program Dapat Diarahkan Pada Sasaran Yang Lebih Efektif Dan Terarah. Gambar 4 Menyajikan Angka Buta Aksara Menurut Kelompok Remaja 15- Kabupaten/Kota Laki-Laki Perempuan Total Dapat Membca Tdak Dapat Membca Tdak Dapat Membca Tdak 1 2 3 4 5 6 7 Kepulauan Selayar 94,73 5,27 88,72 11,28 91,58 8,42 Bulukumba 93,63 6,37 90,24 9,76 91,8 8,20 Bantaeng 86,82 13,18 82,35 17,65 84,45 15,55 Jeneponto 88,62 11,38 82,10 17,90 85,19 14,81 Takalar 87,43 12,57 82,77 17,23 84,94 15,06 Gowa 91,45 8,55 89,10 10,90 90,22 9,78 Sinjai 90,84 9,16 87,69 12,31 89,19 10,81 Maros 93,31 6,69 87,30 12,70 90,17 9,83 Pangkajene Dan Kepulauan 91,82 8,18 86,88 13,12 89,23 10,77 Barru 89,32 10,68 89,85 10,15 89,6 10,40 Bone 91,51 8,49 86,13 13,87 88,62 11,38 Soppeng 89,64 10,36 87,81 12,19 88,64 11,36 Wajo 91,03 8,97 84,24 15,76 87,44 12,56 Sidenreng Rappang 93,38 6,62 89,34 10,66 91,29 8,71 Pinrang 93,50 6,50 89,67 10,33 91,47 8,53 Enrekang 94,89 5,11 90,29 9,71 92,59 7,41 Luwu 94,87 5,13 91,54 8,46 93,14 6,86 Tana Toraja 92,90 7,10 87,69 12,31 90,29 9,71 Luwu Utara 94,87 5,13 91,02 8,98 92,91 7,09 Luwu Timur 96,79 3,21 91,23 8,77 94,06 5,94 Toraja Utara 91,77 8,23 82,53 17,47 87,17 12,83 Makassar 99,37 0,63 98,36 1,64 98,86 1,14 Pare Pare 98,37 1,63 94,71 5,29 96,48 3,52 Palopo 98,05 1,95 95,28 4,72 96,61 3,39 Sulsel 93,59 6,41 89,63 10,37 91,52 8,48 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 37 / 5 6 30 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 24 Tahun, Kelompok Dewasa 25-59 Tahun Dan Kelompok Lansia 60 Tahun Ke Atas, Di Sulawesi Selatan Tahun 2015. Gambar 4 Persentase Penduduk Buta Huruf Menurut Kelompok Umur, Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sumber Susenas 2016 Gambar 4 Menunjukkan Bahwa Sebaran Buta Aksara Pada Penduduk 15 Tahun Ke Atas Sebagian Besar Berada Pada Kelompok Umur 60 Tahun Keatas Atau Pada Kelompok Lansia. Secara Total Laki-Laki Dan Perempuan, Sebesar 35,71 Persen Penduduk Lansia Tergolong Sebagai Buta Aksara. Sedangkan Untuk Kelompok Lain, Kelompok Dewasa Terdapat 5,96 Persen Penduduk Yang Masih Belum Bisa Baca Tulis, Dan Untuk Kelompok Umur Remaja Hanya Sebesar 0,66 Persen Saja Yang Buta Aksara. Jika Dilihat Perkembangannya, Proporsi Penduduk Berusia 15 Tahun Ke Atas Yang Buta Aksara Dari Tahun Ke Tahun Cenderung Menurun, Baik Itu Dari Kelompok Penduduk Remaja, Dewasa, Maupun Lansia. Dilihat Sisi Gender, Di Semua Kelompok Umur, Buta Huruf Perempuan Selalu Lebih Tinggi Dibandingkan Laki-Laki. Meski Sudah Dilakukan Program Pengentasan, Tetapi Buta Huruf Perempuan Masih Tetap Tinggi. Ini Terjadi Karena Kebanyakan 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 Laki-Laki Perempuan Total 0.80 0.52 0.66 5.10 6.75 5.96 25.85 43.37 35.71 6.41 10.37 8.48 15 - 24 25 - 60 60 Total Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 38 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 31 Perempuan Di Desa Sibuk Dengan Urusan Rumah Tangga Sehingga Waktunya Menjadi Terbatas Untuk Mengikuti Pendidikan. Jika Dilihat Lebih Rinci, Di Kelompok Umur Remaja Selisih Buta Huruf Perempuan Dengan Laki-Laki Hampir Tidak Terlihat. Menurunnya Perbedaan Gender Dan Kecilnya Angka Buta Huruf Di Usia Remaja Menunjukkan Semakin Tingginya Tingkat Kesadaran Penduduk Akan Pendidikan Dan Semakin Menipisnya Bias Gender Di Masyarakat. Tabel 6 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Buta Huruf Menurut Golongan Umur Dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Kabupaten/Kota Laki-Laki Perempuan Total 15-24 25-59 60 15-24 25-59 65 15-24 25-59 65 1 2 3 4 5 4 7 8 9 10 Kepulauan Selayar 1,91 3,00 20,62 1,27 4,15 48,24 1,63 3,62 36,36 Bulukumba 0,47 5,26 20,97 1,16 4,19 43,65 0,83 4,68 34,09 Bantaeng 0,41 12,76 44,86 1,65 15,61 60,69 1,06 14,27 53,73 Jeneponto 1,77 10,93 35,82 - 15,36 59,39 0,91 13,30 49,17 Takalar 1,27 12,14 41,73 1,10 13,26 60,62 1,18 12,74 53,07 Gowa 1,00 7,19 34,78 - 8,04 48,14 0,47 7,62 42,29 Sinjai - 6,40 38,43 0,35 6,78 48,34 0,17 6,60 44,18 Maros 0,63 4,95 32,87 0,43 10,10 50,67 0,53 7,64 42,91 Pangkajene Dan Kepulauan 1,27 6,25 36,17 - 9,52 53,09 0,65 7,99 45,90 Barru - 9,56 32,01 0,45 6,82 32,66 0,21 8,07 32,38 Bone 0,32 5,84 34,01 0,93 7,70 50,73 0,60 6,87 43,73 Soppeng 0,81 7,50 30,10 1,47 4,50 43,94 1,14 5,85 37,99 Wajo 0,49 7,00 33,29 1,94 10,19 56,78 1,19 8,71 46,53 Sidenreng Rappang 0,51 3,86 31,06 - 6,28 42,94 0,26 5,11 37,72 Pinrang 0,59 4,06 28,79 - 5,42 45,34 0,28 4,77 38,20 Enrekang 0,86 3,92 17,38 - 4,82 37,37 0,50 4,38 28,33 Luwu 1,29 3,77 20,50 0,47 5,04 39,42 0,88 4,43 30,80 Tana Toraja 2,95 5,87 18,91 1,29 8,83 38,13 2,17 7,36 29,31 Luwu Utara 1,72 4,02 17,71 0,90 6,38 39,24 1,28 5,19 28,74 Luwu Timur 3,17 1,68 14,45 - 6,58 44,32 1,49 4,03 29,07 Toraja Utara 0,40 7,99 23,09 0,52 13,15 53,68 0,46 10,62 39,31 Makassar 0,37 0,76 0,68 - 0,84 11,87 0,20 0,80 6,97 Pare Pare - 1,20 9,03 - 3,42 26,69 - 2,32 19,21 Palopo - 1,08 15,99 2,14 3,10 22,86 1,11 2,12 19,89 Sulsel 0,80 5,10 25,85 0,52 6,75 43,37 0,66 5,96 35,71 Sumber Data Referensi Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
P//Referensi.Data.Kemdikbud.Go.Id Keterangan N Negeri, S Swasta Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 47 / 5 6 40 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 4.6. RASIO MURID/SISWA TERHADAP SEKOLAH DAN GURU Pada Gambar 7, Memperlihatkan Rasio Murid Terhadap Sekolah Tingkat SD, SMP, SMA Dan SMK Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016. Rasio Murid Terhadap Sekolah Dasari Selatan Tahun 2016 Mencapai 131,86 Murid Per Sekolah. Sedang Untuk Rasio Siswa SMP Terhadap Sekolah Mencapai 157,86 Siswa Per Sekolah Dan Rasio Siswa SMA Umum Terhadap Sekolah Sekitar 233,89 Siswa Per Sekolah Serta Rasio SMK Terhadap Sekolah Mencapai 280,67 Siswa Per Sekolah. Gambar 7 Rasio Murid/Siswa Terhadap Sekolah Tingkat SD, SMP, SMA/SMK Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sumber Tabel 9 Kota Makassar Dan Palopo Merupakan Dua Kota Yang Paling Tinggi Rasio Murid Terhadap Sekolah SD Yaitu 254,98 Dan 230,18. Namun Demikian Ada Empat Kabupaten Yang Rasionya Di Bawah Seratus Per Sekolah Yaitu Kabupaten Bone 98,62 Murid Per Sekolah, Wajo 85,72 Murid Per Sekolah, Barru 82,46 Murid Per Sekolah Dan Soppeng 72,70 Murid Per Sekolah. Lihat Tabel 11. 131.86 157.86 233.89 280.67 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 SD/MI SMP/Mts SMA/MA SMK Sederajatht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 48 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 41 Tabel 11 Rasio Siswa/Murid Terhadap Sekolah Tingkat SD, SLTP, SLTA Dan SMK Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan, 2016 Sumber Tabel 8 Dan Tabel 10 Sedang Untuk Rasio Siswa Setingkat SMP Terhadap Sekolah Rata-Rata Mencapai Di Atas 100 Per Sekolah Kecuali Dua Kabupaten Yaitu Kabupaten Jeneponto 98,86 Siswa Per Sekolah Dan Bantaeng 88,03 Siswa Per Sekolah. Rasio Siswa SMP Terhadap Sekolah Yang Paling Tinggi Terdapat Di Kota Palopo Yaitu Sekitar 288,90 Siswa Per Sekolah. Untuk Rasio Siswa SMA Umum Terhadap Sekolah Sebagian Besar Kabuten/Kota Mencapai Sekitar 200 Siswa Per Sekolah Begitu Pula Ratio Siswa SMK Terhadap Sekolah Bahkan Ada Tiga Kabupaten Mencapai Kisaran 400 Siswa Per Sekolah Yaitu Kabupaten Pinrang, Luwu Timur Dan Gowa. Lihat Tabel 11 Kabupaten/Kota SD SMP SMA SMK 1 2 3 4 5 Kepulauan Selayar 103,81 103,08 269,75 192,67 Bulukumba 118,93 145,50 279,12 165,64 Bantaeng 123,95 88,03 150,33 213,00 Jeneponto 133,04 98,86 113,83 258,35 Takalar 132,09 186,00 243,50 377,90 Gowa 150,26 175,05 204,15 441,05 Sinjai 100,94 132,31 186,49 187,91 Maros 136,20 125,58 163,89 165,05 Pangkajene Dan Kepulauan 124,94 139,46 159,51 378,79 Barru 82,46 153,61 186,59 314,00 Bone 98,62 129,67 238,70 252,65 Soppeng 72,70 105,80 268,35 297,83 Wajo 85,72 121,70 248,26 165,75 Sidenreng Rappang 122,21 154,14 210,19 275,83 Pinrang 118,83 228,17 358,96 486,25 Enrekang 106,34 143,96 252,96 360,75 Luwu 129,84 123,54 295,42 235,21 Tana Toraja 142,79 176,80 311,19 223,10 Luwu Utara 125,71 126,35 260,08 267,69 Luwu Timur 173,57 215,03 356,39 423,25 Toraja Utara 181,04 211,04 468,06 308,09 Makassar 254,98 250,76 242,81 307,22 Pare Pare 157,84 224,73 221,44 317,77 Palopo 230,18 288,90 454,77 255,80 Sulsel 131,86 157,86 233,89 280,67 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 49 / 5 6 42 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Gambar 8 Rasio Murid/Siswa Terhadap Guru Tingkat SD, SMP, SMA/SMK Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sumber Tabel 11 Pada Gambar 8, Memperlihatkan Rasio Siswa/Murid Terhadap Guru Menurut Tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama Dan Sekolah Menengah Atas. Jika Diamati Gamabr 8, Nampak Bahawa Rasio Murid/Siswa SD Sampai SMA/SMK Sekitar 12-15 Siswa/Murid. Rasio Murid SD Terhadap Guru Kota Makassar Mencapai Rasio Tertinggi Yaitu Sekitar 20,87 Murid Per Guru Sedang Rasio Yang Terendah Ada Di Kabupaten Soppeng Sekitar 7,63 Murid Per Guru. Untuk Ratio Murid Terhadap Guru Setingkat SMP Rata-Rata Rationya Di Atas 10 Siswa Per Guru Kecuali Kabupaten Selayar Yang Hanya 8 Siswa Per Guru. Sementara Rasio Siswa SMA Terhadap Guru Di Kabuapten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Berkisar 11-18 Siswa Per Guru. Sedang Rasio Siswa Terhadap Guru Di Tingkat SMK Menurut Kabupaten/Kota Sebagian Besar Di Atas 10 Siswa Per Guru Kecuali Tujuh Kabupaten Yang Di Bawah 10 Siswa Per Guru Bahkan Ada 2 Kabupaten Yang Hanya Sekitar Tujuh Siswa Per Guru Yaitu Kabupaten Selayar Dan Sinjai. Lihat Tabel 12 1 3 .1 1 1 3 .2 3 1 5 .3 7 1 2 .0 4 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 SD/MI SMP/Mts SMA/MA SMK Sederajat Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 50 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 43 Tabel 12 Rasio Siswa/Murid Terhadap Guru Tingkat SD, SMP, SMA Dan SMK Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan, 2016 Sumber Tabel 9 Dan Tabel 10 Pada Gambar 9, Memperlihatkan Bahwa Rasio Guru Terhadap Jumlah Sekolah Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Menurut Jenjang Pendidikan. Dalam Gambar Tersebur Terlihat Bahwa Rasio Guru Terhadap Sekolah Di Jenjang SD Hnya Sekitar 10 Guru Setiap Sekolah Sementara Di Jenjang SMP Rasionya Sekitar 19 Guru Setiap Sekolah Dan Di Jenjang SMA Sederajat Sekitar 17 Guru Per Sekolah. Kabupaten/Kota SD SMP SMA SMK 1 2 3 4 5 Kepulauan Selayar 9,03 8,73 11,05 7,17 Bulukumba 12,59 11,58 14,86 8,19 Bantaeng 8,77 10,32 12,68 8,43 Jeneponto 15,61 13,73 11,93 14,89 Takalar 9,93 11,24 18,14 10,35 Gowa 16,02 16,33 16,45 14,68 Sinjai 10,02 11,52 13,05 7,92 Maros 14,71 13,25 15,97 11,87 Pangkajene Dan Kepulauan 12,19 10,97 11,77 12,66 Barru 8,63 10,37 13,78 10,21 Bone 12,33 13,21 16,58 12,42 Soppeng 7,67 10,06 13,80 9,63 Wajo 10,13 11,38 13,50 9,90 Sidenreng Rappang 13,15 11,81 14,88 9,22 Pinrang 12,28 14,40 18,07 14,28 Enrekang 10,06 10,97 12,70 10,31 Luwu 13,07 11,39 18,20 11,99 Tana Toraja 13,95 13,40 15,16 12,71 Luwu Utara 12,37 12,88 16,96 11,23 Luwu Timur 15,66 16,34 18,28 14,98 Toraja Utara 15,60 13,14 17,75 13,32 Makassar 20,87 18,04 16,51 15,23 Pare Pare 13,07 12,68 12,65 10,35 Palopo 15,94 14,64 14,25 9,78 Sulsel 13,11 13,23 15,37 12,04 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 51 / 5 6 44 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Gambar 9 Rasio Guru Terhadap Sekolah Tingkat SD, SMP, SMA/SMK Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sumber Tabel 11 Sementara Jika Dilihat Tabel 13, Dapat Dilihat Rasio Guru Terhadap Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan Dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016. Pada Tersebut Nampak Bahwa Rasio Guru Terhadap Sekolah Untuk Jenjang Pendidikan SD Tertinggi Terdapat Di Kota Palopo Yaitu 14 Guru Per Sekolah Sedang Yang Terendah Rationya Diduduki Oleh Kabupaten Bone Sekitar 8 Guru Per Sekolah. Sementara Untuk Tingkat SMP Sederajat Rasio Guru Terhadap Sekolah Tertinggi Ada Di Kota Makassar Sekitar 41 Guru Per Sekolah Dan Yang Terendah Terdapat Di Kabupaten 13 Guru Per Sekolah. Pada Tingkat SMA Sederajat Ratio Guru Terhadap Sekolah Yang Tertinggi Terdapat Di Kota Palopo Sekitar 28 Guru Per Sekolah Dan Yang Terendah Ada Di Kabupaten Jeneponto Dan Maros Masing- Masing Sekitar 11 Guru Per Sekolah. 10.06 19.46 17.73 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 SD/MI SMP/Mts SMA/MA/SMK Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 52 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 45 Tabel 13 Rasio Guru Terhadap Sekolah Tingkat SD, SMP, SMA Sederajat Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan, 2016 Sumber Tabel 8 Dan Tabel 9 Kabupaten/Kota SD SMP SMA Sederajat 1 2 3 4 Kepulauan Selayar 11,49 14,14 25,48 Bulukumba 9,45 19,14 19,29 Bantaeng 14,14 18,38 15,74 Jeneponto 8,52 13,58 11,36 Takalar 13,30 28,45 18,23 Gowa 9,38 19,05 15,63 Sinjai 10,08 20,95 16,29 Maros 9,26 19,91 11,21 Pangkajene Dan Kepulauan 10,25 16,00 17,19 Barru 9,56 21,74 18,13 Bone 8,00 17,28 15,74 Soppeng 9,48 23,13 23,75 Wajo 8,46 15,46 17,83 Sidenreng Rappang 9,29 20,91 18,43 Pinrang 9,68 22,72 25,69 Enrekang 10,57 19,42 23,37 Luwu 9,94 17,19 17,45 Tana Toraja 10,23 14,58 18,80 Luwu Utara 10,16 16,30 17,46 Luwu Timur 11,08 23,42 20,59 Toraja Utara 11,61 17,35 24,46 Makassar 12,22 41,52 16,66 Pare Pare 12,08 36,14 23,03 Palopo 14,44 32,93 28,42 Sulsel 10,06 19,46 17,73 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 53 / 5 6 46 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari Hasil Kajian Data Susenas 2016 Sebelumnya, Dan Hasil Analisis Dengan Menggunakan Beberapa Indikator Pendidikan Yang Ada, Dapat Disimpulkan Beberapa Hal Penting Untuk Menjadi Bahan Evaluasi Pembangunan Di Bidang Pendidikan, Khususnya Di Provinsi Sulawesi Selatan. 1. Partisipasi Sekolah Anak Usia Dini 5-6 Tahun Baru Mencapai 41,70 Persen. Mengingat Betapa Pentingnya Upaya Peningkatan Kualitas Manusia Sejak Usia Dini, Maka Program Ini Perlu Dipacu Terutama Di Beberapa Kabupaten Yang Capaian Angka Partisipasinya Masih Berada Dibawah Rata-Rata Sulawesi Selatan. 2. Dari Hasil Perhitungan Angka Partisipasi Sekolah, Baik APS Maupun APM Di Ketiga Jenjang Pendidikan SD, SLTP, Dan SLTA Di Provinsi Sulawesi Selatan, Ada Tendensi Bahwa Semakin Tinggi Jenjang Pendidikan, Makin Kecil Angka Partisipasinya. Semakin Rendahnya Angka Partisipasi Tersebut Lebih Banyak Disebabkan Oleh Menurunnya Partisipasi Sekolah Dari Penduduk Laki- Laki. 3. Hingga Tahun 2016 Masih Terdapat 8,48 Persen Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Masih Buta Huruf Di Sulawesi Selatan. 4. Di Sulawesi Selatan Masih Ada Sekitar 9,16 Persen Dari Penduduk Berusia 7-18 Tahun Yang Tidak Bersekolah. Dilihat Dari Segi Gender, Persentase Penduduk Laki-Laki Yang Tidak Bersekolah Lebih Banyak Dibandingkan Perempuan. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 54 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 47 5. Kualitas SDM Penduduk Sulawesi Selatan Tahun 2016 Kurang Baik, Hal Ini Terlihat Dengan Semakin Rendahnya Kategori Jenjang Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, Maka Semakin Kecil Persentase Penduduk Yang Menamatkan Jenjang Pendidikan Tersebut. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 55 / 5 6 BADAN PUSAT Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Jl. Haji Bau No. 6 Makassar, 90125 Telp. 0411-854838, Fax. 0411-851225 E-Mail Sulselbps.Go.Id, Website
P//Referensi.Data.Kemdikbud.Go.Id Keterangan N Negeri, S Swasta Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 39 / 5 6 32 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 4.3. PENDUDUK YANG TIDAK BERSEKOLAH LAGI Sebagaimana Tersirat Dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, Indonesia Mempunyai Cita-Cita Luhur Untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Cita-Cita Luhur Ini Diimplementasikan Kedalam Kegiatan Pembangunan Di Bidang Pendidikan Dengan Melaksanakan Berbagai Program Kearah Tersebut. Salah Satu Upaya Yang Kini Sedang Dilakukan Adalah Dengan Melaksanakan Program Pembangunan Pendidikan Untuk Semua Education For All/EFA. Program EFA Diarahkan Pada Upaya-Upaya Memberikan Pendidikan Secara Terus Menerus Kepada Semua Penduduk Usia 7 Hingga 18 Tahun Sehingga Diharapkan Tidak Ada Penduduk Di Usia 7-18 Tahun Yang Tidak Bersekolah. Gambar 5 Persentase Penduduk Usia 7-12 Tahun Menurut Partisipasi Sekolah Dan Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Sumber Susenas 2016 Pada Tahun 2016, Tercatat Penduduk Yang Masih Mengenyam Bangku Pendidikan Usia 7-18 Tahun Yang Masih Bersekolah Sebesar 90,84 Persen. Namun Demikian, Pada Tahun 2016 Masih Terdapat Penduduk Sulawesi Selatan Usia 7-18 Tahun Yang Tidak Atau Belum Pernah Bersekolah, Yaitu Sebesar 0,71 Persen. Jika 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Laki-Laki Perempuan Total 0.76 0.66 0.71 89.87 91.87 90.84 9.37 7.47 8.45 Tidak/Belum Pernah Bersekolah Masih Bersekolah Tidak Bersekolah Lagi Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 40 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 33 Dilihat Berdasarkan Gender, Penduduk Usia 7-18 Tahun Yang Tergolong Dalam Kategori Tidak Sekolah Selalu Lebih Tinggi Pada Kelompok Laki-Laki Dibandingkan Perempuan, Meskipun Perbedaan Ini Menurun Dibandingkan Tahun 2016. Lihat Gambar 5 Dilihat Dari Sebaran Wilayahnya, Tergambar Bahwa Persentase Penduduk Usia 7-18 Tahun Yang Tidak Bersekolah Daerah Pedesaan Lebih Tinggi Dibandingkan Daerah Perkotaan. Tabel 7 Menunjukkan Bahwa Didaerah Pedesaan Persentase Penduduk Yang Tidak Pernah/Belum Sekolah Dan Tidak Bersekolah Lagi Tercatat Sebesar 9,70 Persen, Sedikit Lebih Tinggi Dibandingkan Perkotaan Yang Mencapai 8,26 Persen. Tingginya Penduduk Yang Tidak Bersekolah Di Daerah Pedesaan Dimungkinkan Disebabkan Oleh Program-Program Pendidikan Yang Diselenggarakan Pemerintah Lebih Menunjukkan Hasil Di Daerah Perkotaan Dibandingkan Pedesaan. Tabel 7 Persentase Penduduk Usia 7-18 Tahun Menurut Partisipasi Sekolah, Tipe Daerah Dan Jenis Kelamin, Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Partisipasi Sekolah Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan L P LP L P LP L P LP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Tidak/Belum Pernah Sekolah 0,86 0,76 0,81 0,70 0,60 0,65 0,76 0,66 0,71 2. Masih Sekolah 91,06 92,47 91,74 89,16 91,52 90,30 89,87 91,87 90,84 3. Tidak Bersekolah Lagi 8,08 6,77 7,45 10,14 7,88 9,05 9,37 7,47 8,45 4. Jumlah 1 Dan 3 8,94 7,53 8,26 10,84 8,48 9,70 10,13 8,13 9,16 Sumber Susenas 2016 4.4. TINGKAT Pendidikan TERTINGGI YANG DITAMATKAN Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Oleh Penduduk Dapat Menjadi Salah Satu Indikator Dari Tingkat Kemampuan SDM. Tahun 2016 Persentase Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Penduduk Sulawesi Selatan Terbanyak Berada Pada Kategori SLTP Ke Bawah, Yaitu Sebesar 44,40 Persen, Dan Terkecil Pada Kategori Tidak Punya Ijasah, Sebesah 21,00 Persen. Semakin Tinggi Jenjang Pendidikan, Semakin Kecil Persentase Penduduk Yang Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 41 / 5 6 34 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Menamatkan Jenjang Pendidikan Tersebut. Komposisi Ini Menunjukkan Kurang Baiknya Kualitas SDM Penduduk Sulawesi Selatan Di Tahun 2016. Dari Sudut Pandang Gender, Perlu Diperhatikan Bahwa Masih Ada Tendensi Diskriminatif Terhadap Kesempatan Pendidikan Bagi Kaum Perempuan. Ketimpangan Pemerataan Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Perempuan Hanya Unggul Pada Tingkat Pendidikan SLTP Ke Bawah Saja. Ditingkat SLTA Ke Atas Tingkat Pendidikan Kaum Perempuan Berada Di Bawah Laki-Laki. Pola Semacam Ini Terlihat Pada Gambar 6. Gambar 6 Persentase Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Dan Jenis Kelamin, Di Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Sumber Susenas 2016 4.5. FASILITAS Pendidikan DAN JUMLAH SISWA Fasilitas Pendidikan Baik Berupa Gedung Maupun Pendidiknya Merupakan Faktor Yang Paling Utama Untuk Memajukan Pendidikan. Pada Tabel 8, Menunjukkan Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Di Provinsi Sulawesi Selatan. Pada Tabel 8, Terlihat Bahwa Jumlah Sekolah Negeri Dan Swasta Tingkat SD/MI Sebesar 7.134 Buah, SMP/Mts Berjumlah 2.430 Buah Dan Sekolah SMA/MA/SMK Berjumlah 1.432 Buah. Bila Diamati Lebih Jauh Table 6, Jumlah 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 Tidak Punya Ijazah SD Ke Bawah SMA Ke Atas 19 .1 4 44 .9 0 35 .9 5 22 .7 2 4 3. 92 3 3 .3 6 21 .0 0 44 .4 0 34 .6 0 Laki-Laki Perempuan Totalht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. D 42 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 35 Sekolah SD/MI Yang Paling Banyak Ada Di Kabupaten Bone Sebesar 767 Buah Sedang Kota Palopo Merupakan Daerah Yang Memiliki Jumlah Sekolah SD/MI Paling Sedikit Yaitu Sebesar 80 Buah. Kabupaten/Kota Yang Jumlah Sekolah SMP/Mts Paling Banyak Adalah Kota Makassar Sebesar 258 Buah Dan Kota Palopo Mempunyai Jumlah Sekolah SMP/Mts Paling Sedikit Yaitu 30 Buah. Jumlah Sekolah Setingkat Sekolah Menengah Atas Yang Paling Banyak Terdapat Di Kota Makassar Yaitu Sebesar 147 Buah Yang Terdiri Dari Sekolah SMA/MA Sebanyak 159 Buah Dan SMK Sebanyak 88 Buah. Sedang Kabupaten Selayar Mempunyai Jumlah Sekolah Setingkat Sekolah Menengah Atas Yang Paling Sedkit Yaitu Sebanyak 21 Buah Terdiri Dari SMA/MA 12 Buah Dan SMK 9 Buah. Pada Tabel 9, Memperlihatkan Jumlah Pendidik/Guru Menurut Tingkat Pendidikan Dan Kabupaten/Kota. Jumlah Pendidik/Guru Tingkat SD/MI Di Provinsi Sulawesi Selatan Sebanyak 71.752 Orang Teridiri Dari 38.499 Orang Guru SD Negeri Dan 3.253 Orang Guru SD Swasta. Kota Makassar Mempunyai Tenaga Pendidik Yang Paling Banyak Yaitu 6.903 Orang, Sedang Kota Palopo Adalah Yang Mempunyai Tanaga Pendidik Paling Sedikit Yaitu 1.155 Orang. Tenaga Pendidik Untuk Tingkat Sekolah Pertama Di Provinsi Sulawesi Selatan Sebanyak 28.995 Orang Yang Terdiri Dari Untuk SMP Negeri Sebanyak 25.065 Orang Dan Swasta Sebanyak 3.930 Orang. Tenaga Pendidik Tingkat SMP Paling Banyak Terdapat Di Kota Makassar 3.586 Orang Sementara Kabupaten Bantaeng Mempunyai Tenaga Pendidik Setingkat SMP Yang Paling Sedikit Yaitu 580 Orang. Dalam Tabel 9, Juga Memperlihatkan Jumlah Tenaga Pendidik Setingkat SMA Dan SMK. Di Provinsi Sulawesi Selatan Jumlah Tenaga Pendidik Setingkat SMA Sebanyak 15.018 Orang Terdiri Dari SMA Negeri 12.267 Orang Dan SMA Swasta 2.751 Orang. Tenaga Pendidik Setingkat SMA Yang Paling Banyak Terdapat Di Kota Makassar Sebanyak 2.339 Orang Sementara Yang Paling Sedikit Terdapat Di Kabupaten Selayar Yaitu 293 Orang. Sementara Untuk Tenaga Pendidik Setingkat SMK Jumlah Terbanyak Terdapat Di Kota Makassar Yaitu Sebanyak 1.775 Orang Dan Yang Paling Sedikit Jumlahnya Terdapat Di Kabupaten Luwu Timur Sebanyak 113 Orang. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 43 / 5 6 36 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Tabel 8 Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Kabupaten/Kota SD/MI SMP/Mts SMA/MA SMK Total N S JML N S JML N S JML N S JML 1 2 3 4 5 4 7 8 9 10 11 12 13 14 Kepulauan Selayar 143 10 153 50 14 64 10 2 12 8 1 9 238 Bulukumba 355 32 387 70 43 113 21 20 41 11 11 22 563 Bantaeng 146 22 168 26 42 68 7 20 27 5 6 11 274 Jeneponto 289 41 330 69 67 136 15 51 66 10 10 20 552 Takalar 236 14 250 38 31 69 13 25 38 7 3 10 367 Gowa 400 94 494 82 95 177 23 62 85 5 14 19 775 Sinjai 243 28 271 44 37 81 16 25 41 4 7 11 404 Maros 248 43 291 45 76 121 14 43 57 2 18 20 489 Pangkajene Dan Kepulauan 300 10 310 80 30 110 26 23 49 9 5 14 483 Barru 198 26 224 35 19 54 8 14 22 5 3 8 308 Bone 672 95 767 118 97 215 34 45 79 9 14 23 1 085 Soppeng 255 31 286 32 48 80 10 10 20 5 7 12 398 Wajo 385 51 436 71 35 106 16 15 31 9 7 16 589 Sidenreng Rappang 230 18 248 45 31 76 12 20 32 8 4 12 368 Pinrang 316 35 351 53 25 78 12 11 23 10 6 16 468 Enrekang 219 20 239 43 25 68 13 14 27 5 3 8 342 Luwu 260 56 316 80 65 145 20 23 43 13 11 24 528 Tana Toraja 214 14 228 65 23 88 14 7 21 4 25 29 366 Luwu Utara 245 26 271 71 49 120 20 19 39 8 5 13 443 Luwu Timur 151 29 180 31 32 63 14 14 28 2 2 4 275 Toraja Utara 181 9 190 65 12 77 9 7 16 5 18 23 306 Makassar 364 201 565 46 212 258 26 133 159 13 75 88 1 070 Pare Pare 80 19 99 14 19 33 7 11 18 3 10 13 163 Palopo 65 15 80 15 15 30 7 6 13 7 13 20 143 Sulsel 6 195 939 7 134 1 288 1 142 2 430 367 620 987 167 278 445 10 997 Sumber Data Referensi Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
P//Referensi.Data.Kemdikbud.Go.Id Keterangan N Negeri, S Swasta Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 45 / 5 6 38 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 Jumlah Murid Di Kota Makassar Sebanyak 144.065 Orang Atau Sekitar 15,31 Dari Total Murid Yang Ada Di Provinsi Sulawesi Selatan Sebanyak 940.809 Orang. Dari Jumlah Total Murid Tersebut Yang Sekolah Di SD Negeri Sebanyak 893.489 Orang Dan Yang Sekolah Di SD Swasta Sebanyak 47.320 Orang. Lihat Tabel 10 Selain Jumlah Murid Juga Dapat Diamati Jumlah Siswa Baik Setingkat SMP Maupun SMA Pada Tabel 10. Dalam Tabel Tersebut, Jumlah Siswa SMP Di Provinsi Sulawesi Selatan Sebanyak 383.588 Orang Terdiri Dari Siswa SMP Negeri Sebanyak 328.776 Orang Dan Siswa SMP Swasta Sebanyak 54.812 Orang. Jumlah Siswa SMP Yang Paling Banyak Terdapat Di Kota Makassar Yaitu 64.697 Orang Dan Kabupaten Bantaeng Merupakan Daerah Yang Paling Sedikit Jumlah Siswa Smpnya Yaitu 5.986 Orang. Bila Diamati Lebih Jauh Lagi Tabel 10, Juga Dapat Diketahui Jumlah Siswa Setingkat SMA Umum Dan SMK Di Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah Siswa SMA Umum Di Provinsi Sulawesi Selatan Sebanyak 230.853 Orang Terdiri Dari 194.676 Orang Di SMA Umum Negeri Dan 36.177 Orang Di SMA Umum Swasta. Populasi Siswa SMA Umum Terbanyak Ada Di Kota Makassar Yaitu 38.606 Orang Sementara Kabuapten Selayar Mempunyai Populasi Jumlah Siswa Setingkat SMA Umum Yaitu 3.237 Orang. Sedang Jumlah Siswa Yang Sekolah Tingkat SMK Di Provinsi Sulawesi Selatan Berjumlah 124.899 Orang Yang Terdiri Dari Siswa SMK Negeri 84.887 Orang Dan SMK Swasta 40.012 Orang. Jumlah Siswa Terbanyak Masih Di Tempati Oleh Kota Makassar 27.035 Orang Sedang Yang Terendah Ada Di Kabupaten Luwu Timur 1.693 Orang. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 46 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 39 Tabel 10 Jumlah Murid/Siswa Menurut Tingkat Pendidikan Dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Kabupaten/Kota SD/MI SMP/Mts SMA/MA SMK Total N S JML N S JML N S JML N S JML Kepulauan Selayar 15 844 39 15 883 6 213 384 6 597 2 998 239 3 237 1 731 3 1 734 27 451 Bulukumba 45 815 212 46 027 16 061 381 16 442 11 085 359 11 444 3 161 483 3 644 77 557 Bantaeng 20 638 185 20 823 5 280 706 5 986 3 994 65 4 059 1 923 420 2 343 33 211 Jeneponto 43 605 298 43 903 12 762 683 13 445 6 540 973 7 513 4 537 630 5 167 70 028 Takalar 32 803 220 33 023 12 525 309 12 834 8 702 551 9 253 3 510 269 3 779 58 889 Gowa 72 292 1 935 74 227 25 882 5 101 30 983 14 237 3 116 17 353 5 744 2 636 8 380 130 943 Sinjai 27 199 155 27 354 10 636 81 10 717 7 488 158 7 646 1 806 261 2 067 47 784 Maros 36 987 2 648 39 635 12 251 2 944 15 195 7 297 2 045 9 342 1 801 1 500 3 301 67 473 Pangkajene Dan Kepulauan 38 251 479 38 730 13 783 1 558 15 341 6 795 1 021 7 816 4 265 1 038 5 303 67 190 Barru 18 470 - 18 470 8 071 224 8 295 3 802 303 4 105 2 409 103 2 512 33 382 Bone 74 964 774 75 738 27 184 694 27 878 18 268 589 18 857 4 883 928 5 811 128 284 Soppeng 20 680 112 20 792 7 381 1 083 8 464 5 015 352 5 367 2 649 925 3 574 38 197 Wajo 36 234 1 138 37 372 12 455 445 12 900 7 584 112 7 696 2 173 479 2 652 60 620 Sidenreng Rappang 29 926 381 30 307 11 271 444 11 715 5 970 756 6 726 3 019 291 3 310 52 058 Pinrang 40 837 871 41 708 17 372 425 17 797 7 743 513 8 256 6 663 1 117 7 780 75 541 Enrekang 25 283 133 25 416 9 030 759 9 789 5 948 882 6 830 1 688 1 198 2 886 44 921 Luwu 39 967 1 064 41 031 16 053 1 860 17 913 11 200 1 503 12 703 4 218 1 427 5 645 77 292 Tana Toraja 30 733 1 824 32 557 11 786 3 772 15 558 5 084 1 451 6 535 2 302 4 168 6 470 61 120 Luwu Utara 34 068 - 34 068 15 003 159 15 162 10 143 - 10 143 3 118 362 3 480 62 853 Luwu Timur 28 851 2 391 31 242 12 180 1 367 13 547 8 999 980 9 979 1 418 275 1 693 56 461 Toraja Utara 32 146 2 252 34 398 14 317 1 933 16 250 4 898 2 591 7 489 2 820 4 266 7 086 65 223 Makassar 117 361 26 704 144 065 37 132 27 565 64 697 22 122 16 484 38 606 12 414 14 621 27 035 274 403 Pare Pare 14 601 1 025 15 626 6 591 825 7 416 3 726 260 3 986 3 187 944 4 131 31 159 Palopo 15 934 2 480 18 414 7 557 1 110 8 667 5 038 874 5 912 3 448 1 668 5 116 38 109 Sulsel 893 489 47 320 940 809 328 776 54 812 383 588 194 676 36 177 230 853 84 887 40 012 124 899 1 680 149 Sumber Data Referensi Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
P//Referensi.Data.Kemdikbud.Go.Id Keterangan N Negeri, S Swasta Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 44 / 5 6 Statistik Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan 2016 37 Tabel 9 Jumlah Pendidik Menurut Tingkat Pendidikan Dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Kabupaten/Kota SD/MI SMP/Mts SMA/MA SMK Total N S JML N S JML N S JML N S JML 1 2 3 4 5 4 7 8 9 10 11 12 13 14 Kepulauan Selayar 1 752 6 1 758 707 49 756 259 34 293 241 1 242 3 049 Bulukumba 3 643 13 3 656 1 340 80 1 420 726 44 770 316 129 445 6 291 Bantaeng 2 355 20 2 375 478 102 580 297 23 320 226 52 278 3 553 Jeneponto 2 789 23 2 812 937 42 979 564 66 630 299 48 347 4 768 Takalar 3 297 29 3 326 1 081 61 1 142 423 87 510 283 82 365 5 343 Gowa 4 457 177 4 634 1 562 335 1 897 741 314 1 055 353 218 571 8 157 Sinjai 2 706 25 2 731 922 8 930 563 23 586 187 74 261 4 508 Maros 2 518 177 2 695 896 251 1 147 447 138 585 94 184 278 4 705 Pangkajene Dan Kepulauan 3 151 25 3 176 1 280 119 1 399 568 96 664 345 74 419 5 658 Barru 2 141 - 2 141 761 39 800 268 30 298 224 22 246 3 485 Bone 6 081 61 6 142 2 039 71 2 110 1 084 53 1 137 350 118 468 9 857 Soppeng 2 692 18 2 710 740 101 841 361 28 389 227 144 371 4 311 Wajo 3 580 109 3 689 1 098 36 1 134 545 25 570 208 60 268 5 661 Sidenreng Rappang 2 272 32 2 304 941 51 992 406 46 452 311 48 359 4 107 Pinrang 3 328 69 3 397 1 204 32 1 236 418 39 457 469 76 545 5 635 Enrekang 2 515 11 2 526 835 57 892 443 95 538 193 87 280 4 236 Luwu 3 043 97 3 140 1 375 198 1 573 644 54 698 356 115 471 5 882 Tana Toraja 2 228 105 2 333 948 213 1 161 354 77 431 162 347 509 4 434 Luwu Utara 2 753 - 2 753 1 157 20 1 177 598 - 598 260 50 310 4 838 Luwu Timur 1 852 143 1 995 726 103 829 474 72 546 91 22 113 3 483 Toraja Utara 2 102 103 2 205 1 128 109 1 237 306 116 422 234 298 532 4 396 Makassar 5 153 1 750 6 903 1 910 1 676 3 586 1 176 1 163 2 339 806 969 1 775 14 603 Pare Pare 1 097 99 1 196 506 79 585 273 42 315 281 118 399 2 495 Palopo 994 161 1 155 494 98 592 329 86 415 353 170 523 2 685 Sulsel 68 499 3 253 71 752 25 065 3 930 28 995 12 267 2 751 15 018 6 869 3 506 10 375 126 140 Sumber Data Referensi Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
P//Sulsel.Bps.Go.Id Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Po We Red By TC PD F W Ww .Tcp Df.O Rg 56 / 5 6