Deep Search Publikasi

Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi

Statistik Ketenagakerjaan 2017 Kabupaten Wakatobi Statistik Ketenagakerjaan 2017 Kabupaten Wakatobi
Statistik Ketenagakerjaan 2017 Kabupaten Wakatobi

BPS Kab. Wakatobi

Lihat Publikasi
Cari kata kunci:

Menampilkan 53 halaman dengan kata kunci "Statistik Ketenagakerjaan 2017 Kabupaten Wakatobi"

Halaman 15
Lihat Detail

Ps //W Ak Ato Bik Ab .Bp S.G O.I D 2 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017 10. Persentase Penduduk Yang Bekerja Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Di Kabupaten Wakatobi Tahun 2017 Masih Didominasi Oleh Pekerja Dengan Status Berusaha Sendiri 29,26 Persen, Buruh/Karyawan/Pegawai 28,84 Persen, Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar 20,35 Persen, Pekerja Keluarga 13,84 Persen, Pekerja Bebas Di Non Pertanian 5,25 Persen, Dan Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar 2,46 Persen. 11. Mayoritas 68,70 Persen Pekerja Di Kabupaten Wakatobi Berstatus Sebagai Pekerja Informal, Sisanya 31,30 Persen Berstatus Pekerja Formal.

Halaman 16
Lihat Detail

Ps //W Ak Ato Bik Ab .Bp S.G O.I D Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017 3 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pembangunan Ketenagakerjaan Merupakan Hal Yang Sangat Krusial. Ada Beberapa Faktor Yang Secara Simultan Dan Kompleks Saling Berpengaruh Di Dalamnya, Mencakup Dimensi Ekonomi, Sosial, Dan Politik. Dimensi Ekonomi Dalam Pembangunan Ketenagakerjaan Menjelaskan Kebutuhan Hidup Dan Peranan Tenaga Kerja Sebagai Salah Satu Faktor Produksi Yang Akan Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Tingkat Pendapatan, Sedangkan Dimensi Sosial Dari Ketenagakerjaan Adalah Berkaitan Dengan Harga Diri Dan Martabat Manusia Untuk Berkarya Dalam Suatu Bidang Pekerjaan, Dari Sisi Politik Isu Ketenagakerjaan Merupakan Komoditi Politik Untuk Mendapatkan Kekuasaan Dan Lemahnya Perlindungan Hukum Ketenagakerjaan Sering Menjadi Gejolak Massa. Fokus Pembangunan Ketenagakerjaan Selalu Diarahkan Pada Perluasan Kesempatan Berusaha. Dengan Demikian Penduduk Dapat Memperoleh Manfaat Langsung Dari Pembangunan. Di Samping Menggunakan Indikator Makro Ekonomi Seperti Tingkat Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Mata Uang Asing Dan Sebagainya, Penilaian Kemajuan Hasil Pembangunan Tentunya Juga Harus Memperhatikan Aspek Tenaga Kerja Karena Penduduk Secara Umum Sebagai Obyek Sekaligus Sebagai Subyek Pembangunan. Oleh Karena Itu Diperlukan Gambaran Atau Kondisi Ketenagakerjaan Dalam Bentuk Data Yang Terbanding Dan Tersedia Secara Kontinyu Dari Tahun Ke Tahun. Keterbandingan Ini Penting Karena Suatu Angka/Data Tidak Berarti Apa-Apa Jika Tidak Ada Angka/Data Lain Sebagai Pembandingnya. Berangkat Dari Kesadaran Pentingnya Indikator Ketenagakerjaan Guna Mendapatkan Gambaran Atau Kondisi Ketenagakerjaan Di Kabupaten Wakatobi, Badan Pusat Statistik Kabupaten Wakatobi Menyusun Publikasi Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017. Publikasi Ini Menampilkan Indikator-Indikator Umum Ketenagakerjaan Pada Tahun 2017. Beberapa Istilah Ketenagakerjaan Yang Digunakan Juga Ditampilkan Guna Membantu Para Pengguna Data Dalam Menginterpretasikan Dan Melakukan Analisis Atas Informasi Yang Disajikan.

Halaman 18
Lihat Detail

Ps //W Ak Tob Ika B.B Ps .Go .Id Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017 5 Konsep Dan Definisi Dalam Melaksanakan Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas, Badan Pusat Statistik Merujuk Pada Konsep/Definisi Ketenagakerjaan Yang Direkomendasikan Oleh Interntional Labour Organization ILO Sebagaimana Tercantum Dalam Buku Survey Of Economically Active Population Employment, Unemployment And Underemployment, An ILO Manual On Concept And Methods, ILO 1992. Berdasarkan Konsep Tersebut Penduduk Dibagi Menjadi Dua Kelompok, Yaitu Penduduk Usia Kerja Dan Penduduk Bukan Usia Kerja. Selanjutnya Penduduk Usia Kerja Dibedakan Pula Menjadi Dua Kelompok Berdasarkan Kegiatan Utama Yang Sedang Dilakukan. Kelompok Tersebut Adalah Angkatan Kerja Dan Bukan Angkatan Kerja. Pengukuran Berdasarkan Pada Periode Rujukan Time Reference Seperti Yang Banyak Diterapkan Di Negara-Negara Yang Melaksanakan Sakernas Standar Internasional, Yaitu Kegiatan Yang Dilakukan Selama Seminggu Yang Lalu. Definisi Yang Berkaitan Dengan Penerapan Konsep Tersebut Adalah 1. Penduduk Usia Kerja Adalah Penduduk Berusia 15 Tahun Ke Atas, Sesuai Dengan Ketentuan Dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. 2. Penduduk Yang Termasuk Angkatan Kerja Adalah Terdiri Dari Mereka Yang Bekerja Atau Punya Pekerjaan Tetapi Sementara Tidak Bekerja Atau Pengangguran. 3. Penduduk Yang Termasuk Bukan Angkatan Kerja Adalah Penduduk Usia Kerja Yang Sekolah, Mengurus Rumah Tangga Atau Melaksanakan Kegiatan Lainnya. 4. Bekerja Adalah Orang Yang Melakukan Kegiatan Ekonomi Dengan Maksud Memperoleh Atau Membantu Memperoleh Penghasilan Atau Keuntungan Dengan Waktu Bekerja Paling Sedikit Selama Satu Jam Dalam Satu Minggu Terakhir. Kegiatan Tersebut Termasuk Pula Kegiatan Pekerja Tak Dibayar Yang Membantu Dalam Suatu Usaha Atau Kegiatan Ekonomi Sesuai Rekomendasi ILO. Tidak Termasuk Penerima Pendapatan/Pensiun Yang Tidak Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu. Pendekatan Angkatan Kerja Dalam Sakernas Memiliki Beberapa Aturan Dasar Atau Azas Yang Mendasar Seperti Pertama, Azas Eksklusivitas, Dengan Azas Ini Penduduk Usia Kerja Hanya Digolongkan Dalam Satu Kategori. Seseorang Dikategorikan Bekerja Tidak

Halaman 19
Lihat Detail

Ps //W Ak Ato Bik Ab .Bp S.G O.I D 6 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017 Dimasukkan Dalam Kategori Yang Lain Seperti Sekolah, Sekalipun Orang Tersebut Bekerja Tetapi Juga Sekolah. Kedua, Azas Prioritas, Dengan Azas Ini Urutan Kategori Ditentukan Secara Pasti Yaitu Bekerja, Mencari Pekerjaan, Sekolah, Mengurus Rumah Tangga Atau Lainnya. Misalnya, Seorang Ibu Yang Sebagian Besar Waktunya Digunakan Untuk Mengurus Rumah Tangga Tetapi Secara Aktual Dia Juga Bekerja Walaupun Hanya Satu Jam Lamanya, Maka Ibu Tersebut Digolongkan Sebagai Penduduk Bekerja. Seorang Mahasiswa Yang Nyambi Bekerja, Juga Dikategorikan Sebagai Bekerja Sekalipun Sebagian Besar Waktu Yang Digunakan Untuk Kuliah. Ketiga, Azas Lain Yang Melekat Dalam Pendekatan Angkatan Kerja Adalah, Bahwa Dalam Penentuan Kategori Ketenagakerjaan Seseorang Didasarkan Pada Kegiatan Sebenarnya Dalam Suatu Rujukan Periode Waktu Tertentu Seminggu Terakhir. Ada Beberapa Hal Yang Diperhatikan Dalam Mendefinisikan Seseorang Dikategorikan Bekerja Motivasi Ekonomi, Untuk Dikatakan Bekerja Kegiatan Seseorang Harus Memiliki Motivasi Ekonomis, Yaitu Memeroleh Penghasilan Atau Keuntungan, Sehingga Jelas Bahwa Kegiatan Yang Bermotivasi Selain Kegiatan Ekonomis, Misalnya Sekedar Hobi Tidak Dikategorikan Bekerja. Membantu, Seseorang Yang Hanya Membantu Untuk Memeroleh Penghasilan Misalnya Seorang Anak Yang Sekedar Membantu Ibunya Di Warung Secara Relatif Tetap, Atau Seorang Isteri Yang Membantu Suami Di Sawah Termasuk Kategori Bekerja, Bukan Sekolah Atau Mengurus Rumah Tangga. Rujukan Waktu, Penentuan Kategori Ketenagakerjaan Didasarkan Kegiatan Aktual Atau Sebenarnya Selama Seminggu Yang Lalu, Bukan Biasanya Yang Tidak Jelas Rujukan Waktunya, Misal Seorang Ibu Rumah Tangga Yang Biasanya Hanya Mengurus Rumah Tangga, Tetapi Dalam Waktu Kurun Seminggu Terakhir Dia Membantu Memasak Untuk Hajatan Tetangganya Dengan Motivasi Ekonomi Mendapatkan Upah, Maka Ibu Tersebut Dikategorikan Sebagai Bekerja. Bekerja Paling Sedikit Satu Jam Dalam Seminggu Yang Lalu Digunakan Untuk Mengkategorikan Seseorang Sebagai Bekerja, Tanpa Melihat Lapangan Usaha, Jabatan Maupun Status Pekerjaannya. 5. Punya Pekerjaan Tetapi Sedang Tidak Bekerja Adalah Keadaan Seseorang Yang Mempunyai Pekerjaan Tetapi Selama Seminggu Yang Lalu Tidak Bekerja

Halaman 20
Lihat Detail

Ps //W Ak Tob Ika B.B Ps .Go .Id Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017 7 Karena Sakit, Cuti, Menunggu Panen, Mogok Dan Sebagainya. Tidak Termasuk Mereka Yang Sudah Diterima Bekerja Tapi Belum Mulai Bekerja Konsep ILO An ILO Manual On Concept And Methods. Contoh A. Pegawai Pemerintah/Swasta Yang Sedang Tidak Masuk Bekerja Karena Cuti, Sakit, Mogok, Mangkir, Mesin/Peralatan Perusahaan Mengalami Kerusakan Dan Sebagainya. B. Petani Yang Mengusahakan Lahan Pertanian Dan Sedang Tidak Bekerja Karena Alasan Sakit, Atau Menunggu Pekerjaan Berikutnya Menunggu Panen Atau Menunggu Hujan Untuk Menggarap Sawah. C. Orang-Orang Yang Bekerja Atas Tanggungan/Risikonya Sendiri Dalam Suatu Bidang Keahlian, Yang Sedang Tidak Bekerja Karena Sakit, Menunggu Pesanan Dan Sebagainya. Misalnya Dalang, Tukang Cukur, Tukang Pijat, Dan Sebagainya. 6. Pengangguran Terbuka Adalah Mereka Yang Terdiri Dari A. Mereka Yang Sedang Mencari Pekerjaan B. Mereka Yang Sedang Mempersiapkan Usaha C. Mereka Yang Tidak Mencari Pekerjaan/Mempersiapkan Usaha, Karena Alasan Tidak Mungkin Mendapatkan Pekerjaan Tetapi Jika Ada Penawaran Mau Bekerja D. Mereka Yang Sudah Mempunya Pekerjaan Tetapi Belum Mulai Bekerja Mencari Pekerjaan Adalah Kegiatan Seseorang Yang Tidak Bekerja Pada Saat Survei Dan Orang Tersebut Sedang Mencari Pekerjaan, Seperti Mereka Yang Belum Pernah Bekerja Dan Sedang Berusaha Mendapatkan Pekerjaan Yang Sudah Pernah Bekerja, Karena Sesuatu Hal Berhenti Atau Diberhentikan Dan Sedang Berusaha Untuk Mendapatkan Pekerjaan Usaha Mencari Pekerjaan Ini Tidak Terbatas Pada Seminggu Yang Lalu/Seminggu Sebelum Pencacahan, Jadi Mereka Yang Sedang Berusaha Mendapatkan Pekerjaan Dan Yang Permohonannya Telah Dikirim Lebih Dari Satu Minggu Yang Lalu Tetap Dianggap Sebagai Mencari Pekerjaan. Tetapi Sebaliknya Mereka Yang Sedang Bekerja Atau Sedang Dibebastugaskan, Baik Akan Dipanggil Kembali Maupun Tidak, Dan Berusaha Untuk Mendapatkan Pekerjaan Tidak Dapat Disebut Sebagai Pengangguran Terbuka.

Halaman 21
Lihat Detail

Ps //W Ak Ato Bik Ab .Bp S.G O.I D 8 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017 Mempersiapkan Suatu Usaha Adalah Suatu Kegiatan Yang Dilakukan Seseorang Dalam Rangka Mempersiapkan Suatu Usaha/Pekerjaan Yang Baru Yang Bertujuan Untuk Memperoleh Penghasilan/Keuntungan Atas Resiko Sendiri, Baik Dengan Atau Tanpa Mempekerjakan Buruh/Pekerja Dibayar Maupun Tidak Dibayar. Mempersiapkan Usaha Yang Dimaksud Adalah Apabila Ada Tindakan Nyata Seperti Telah/Sedang Mengumpulkan Modal Atau Perlengkapan/Alat, Mencari Lokasi/Tempat, Mengurus Izin Usaha Dan Sebagainya. Mempersiapkan Usaha Tidak Termasuk Yang Baru Merencanakan, Berniat Atau Mengikuti Kursus/Pelatihan Dalam Rangka Membuka Usaha. Kegiatan Mempersiapkan Suatu Usaha/Pekerjaan Tidak Terbatas Dalam Jangka Waktu Seminggu Yang Lalu Saja, Tetapi Bila Dilakukan Beberapa Waktu Yang Lalu Asalkan Seminggu Yang Lalu Masih Berusaha Mempersiapka Suatu Kegiatan Usaha. 7. Pekerja Dengan Jumlah Jam Kerja Di Bawah Jam Kerja Normal Adalah Mereka Yang Bekerja Dengan Jumlah Jam Kerja Kurang Dari 35 Jam Seminggu, Terdiri Dari Setengah Pengangguran Adalah Mereka Yang Bekerja Kurang Dari 35 Jam Seminggu Dan Masih Mencari Pekerjaan/Sedang Mempersiapkan Usaha Atau Masih Bersedia Menerima Pekerjaan. Pekerja Paruh Waktu Part Time Worker Adalah Mereka Yang Bekerja Kurang Dari 35 Jam Seminggu Tetapi Tidak Mencari Pekerjaan/Tidak Sedang Mempersiapkan Usaha Atau Tidak Bersedia Menerima Pekerjaan. 8. Sekolah Adalah Kegiatan Seseorang Yang Bersekolah Untuk Mengikuti Proses Belajar Baik Di Suatu Jenjang Pendidikan Formal Maupun Non Formal Paket A/B/C, Mulai Dari Pendidikan Dasar Sampai Pendidikan Tinggi Selama Seminggu Sebelum Pencacahan. Termasuk Pula Kegiatan Dari Mereka Yang Sedang Libur Sekolah. 9. Mengurus Rumah Tangga Adalah Kegiatan Seseorang Yang Mengurus Rumah Tangga Tanpa Mendapatkan Upah. 10. Kegiatan Lainnya Selain Kegiatan Pribadi Adalah Kegiatan Seseorang Selain Bekerja, Sekolah, Dan Mengurus Rumah Tangga, Misalnya Kursus, Piknik, Dan Kegiatan Sosial Berorganisasi, Kerja Bakti. 11. Pendidikan Tinggi Yang Ditamatkan Adalah Tingkat Pendidikan Yang Dicapai Seseorang Setelah Mengikuti Pelajaran Pada Kelas Tertinggi Suatu Tingkatan Sekolah Dengan Mendapatkan Ijazah.

Halaman 31
Lihat Detail

Ps //W Ak Ato Bik Ab .Bp S.G O.I D 18 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017 Grafik 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Wakatobi Persen, 2017 Sumber Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas Agustus 2017, Diolah Tabel 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Menurut Tingkat Pendidikan Dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Wakatobi Persen, 2017 Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD 73,75 49,18 58,55 SD/Paket A 86,57 57,33 71,46 SLTP/Paket B 56,36 41,10 48,24 SLTA/Paket C 88,25 48,92 70,72 Diploma Keatas 95,41 89,30 92,28 Sumber Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas Agustus 2017, Diolah Besar Kecilnya TPAK Dipengaruhi Oleh Berbagai Faktor, Antara Lain Struktur Umur, Tingkat Pendidikan, Status Perkawinan, Dll. Struktur Umur Mempengaruhi TPAK Pada Kelompok Umur Tertentu. Status Perkawinan Mempengaruhi TPAK Wanita, Karena Wanita Dihadapkan Pada Pilihan Antara Bekerja Atau Mengurus Rumah Tangga Setelah Terikat Perkawinan. Faktor Lain Yang Mempengaruhi TPAK Adalah Pendidikan. Tabel 4 Menggambarkan Distribusi TPAK Terhadap Tingkat Pendidikan Penduduk Di Wakatobi. Terlihat Kembali Adanya Perbedaan TPAK 78.31 9.41 9.64 2.65 53.09 10.23 34.65 2.03 64.88 9.85 22.95 2.32 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya A N Gk At An K E Rj A B U Ka N A N Gk At An K Er Ja Wakatobi Perempuan Laki-Laki

Halaman 32
Lihat Detail

Ps //W Ak Ato Bik Ab .Bp S.G O.I D Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017 19 Yang Cukup Besar Antara Penduduk Laki-Laki Dan Penduduk Perempuan Pada Sebagian Besar Tingkat Pendidikan. TPAK Tertinggi Ada Pada Tingkat Pendidikan Diploma Ke Atas Yaitu 95,41 Persen Untuk Angkatan Kerja Laki-Laki Dan 89,30 Persen Untuk Angkatan Kerja Perempuan. Sementara TPAK Terendah Pada Tingkat Pendidikan SLTP/Paket B Yang Berkisar 56,36 Persen Untuk Laki-Laki Dan 41,10 Persen Untuk Perempuan. 3.4 Penduduk Bekerja Jumlah Penduduk Kabupaten Wakatobi Yang Bekerja Tahun 2017 Adalah 40.954 Pekerja. Pada Kurun Waktu 2013 2017, Penduduk Bekerja Di Wakatobi Masih Didominasi Laki-Laki Walaupun Marginnya Tidak Terlalu Lebar. Pada Tahun 2017 Sekitar 55,72 Persen Penduduk Bekerja Adalah Penduduk Laki-Laki, Lebih Besar Dibandingkan Persentase Penduduk Perempuan Bekerja 44,28 Persen. Untuk Melihat Keterlibatan Penduduk Suatu Wilayah Dalam Dunia Kerja, Digunakan Indikator Rasio Jumlah Penduduk Yang Bekerja Terhadap Jumlah Penduduk. Berdasrkan Rasio Ini Dapat Diketahui Kemampuan Ekonomi Untuk Menciptakan Lapangan Kerja. Pada Tahun 2017 Rasio Jumlah Penduduk Bekerja Di Wakatobi Mencapai 63,30 Persen. Angka Ini Menunjukkan Bahwa Sekitar 63 Sampai 64 Orang Dari 100 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Telah Bekerja. Rasio Tertinggi Penduduk Bekerja Berada Pada Kelompok Umur 30 59 Tahun. Bahkan Jika Dilihat Lebih Lanjut Menurut Jenis Kelamin Pada Kelompok Umur Tersebut, Maka Rasio Penduduk Laki-Laki Yang Bekerja Mencapai Lebih Dari 90 Persen. Hal Ini Menunjukkan Bahwa Hampir Seluruh Laki-Laki Pada Kelompok Umur 30 59 Tahun Telah Bekerja. Hal Tersebut Berkaitan Erat Dengan Kewajiban Mencari Nafkah Bagi Laki-Laki Dewasa Baik Untuk Dirinya Maupun Keluarganya. Tabel 5. Rasio Penduduk Bekerja Terhadap Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Wakatobi, 2017 Kelompok Umur Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 15 - 29 50,83 35,14 42,67 30 - 44 92,72 64,67 77,73 45 - 59 96,66 72,66 84,06 60 65,04 37,60 49,40 Wakatobi 75,45 52,64 63,30 Sumber Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas Agustus 2017, Diolah

Halaman 33
Lihat Detail

Ps //W Ak Ato Bik Ab .Bp S.G O.I D 20 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017 Grafik 3. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Wakatobi Persen, 2017 Sumber Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas Agustus 2017, Diolah Jika Ditinjau Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, Maka Lebih Dari Setengah 61,81 Persen Penduduk Wakatobi Yang Bekerja Tahun 2017 Berijazah SLTP Ke Bawah. Hanya 15,96 Persen Yang Berpendidikan Diploma Ke Atas. Ditinjau Lebih Jauh Berdasarkan Jenis Kelamin, Pekerja Laki-Laki Dengan Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD Sebanyak 21,64 Persen, Tamat SD/Paket A Sebanyak 20,54 Persen, Tamat SLTP/Paket B Sebanyak 16,29 Persen, Tamat SLTA/Paket C Sebanyak 27,64 Persen, Dan Tamat Diploma Keatas Sebanyak 13,88 Persen. Sedangkan Pekerja Perempuan Dengan Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD Sebanyak 29,46 Persen, Tamat SD/Paket A Sebanyak 18,76 Persen, Tamat SLTP/Paket B Sebanyak 17,78 Persen, Tamat SLTA/Paket C Sebanyak 15,41 Persen, Dan Tamat Diploma Keatas Sebanyak 18,59 Persen. Oleh Karena Itu Terlihat Bahwa Pada Tingkat Pendidikan SD Dan SLTA Lebih Didominasi Oleh Pekerja Laki-Laki Sedangkan Pada Pendidikan SD Ke Bawah, SLTP, Dan Diploma Ke Atas Pekerja Perempuan Lebih Mendominasi. 21.64 29.46 25.10 20.54 18.76 19.76 16.29 17.78 16.95 27.64 15.41 22.23 13.88 18.59 15.96 0 20 40 60 80 100 Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD SD/Paket A SLTP/Paket B SLTA/Paket C Diploma Keatas

Halaman 34
Lihat Detail

Ps //W Ak Ato Bi Ab .Bp S.G O.I D Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Wakatobi 2017 21 Grafik 4. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama Di Kabupaten Wakatobi Persen, 2017 Sumber Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas Agustus 2017, Diolah Keterangan Lainnya Termasuk Pertambangan Penggalian Industri Listrik, Gas, Dan Air Minum Transportasi, Pergudangan, Dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, Jasa Perusahaan Sementara Komposisi Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Disajikan Pada Grafik 5. Distribusi Sektoral Penyerapan Menunjukkan Bahwa 39,92 Persen Pekerja Di Wakatobi Memiliki Lapangan Usaha Utama Di Sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, Dan Perikanan. Pada Sektor Konstruksi Hanya Mampu Menyerap Sebanyak 10,22 Persen Tenaga Kerja. Sementara Sektor Perdagangan, Rumah Makan, Dan Jasa Akomodasi Menyerap Tenaga Kerja Sebesar 11,00 Persen. Sebesar 23,94 Persen Terserap Di Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial, Dan Perorangan. Dari Persentase Sebesar 23,94 Persen Yang Bekerja Di Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial, Dan Perorangan Tesebut Sejumlah 3.041 Orang Merupakan Pegawai Negeri Sipil PNS Di Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Wakatobi. Sedangkan Sisanya Sebesar 14,92 Persen Diserap Oleh Sektor Lainnya Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan Perikanan 39.92 Konstruksi 10.22 Perdagangan, Rumah Makan Dan Jasa Akomodasi 11.00 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Dan Perorangan 23.94 Lainnya 14.92