Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
Menampilkan 14 halaman dengan kata kunci "Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015"
P/ /Ba Tam Ko Ta.B Ps. Go .Id Bab 3 - Kependudukan 16 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015
P/ /Ba Tam Ko Ta.B Ps. Go .Id Bab 2 - Metode Survei 10 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015 Menghasilkan Output Berupa Informasi. Komputer Terdiri Dari Perangkat Keras Berupa Monitor, CPU, Keyboard Dan Mouse Serta Perangkat Lunak Seperti Program Windows, Microsoft Word, Atau SPSS. Internet Interconnected Network Adalah Sebuah Sistem Komunikasi Global Yang Menghubungkan Komputer-Komputer Dan Jaringan-Jaringan Komputer Di Seluruh Dunia.
P/ /Ba Tam Ko Ta.B Ps. Go .Id Bab 3 - Kependudukan Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015 15 Tabel 3.3 Persentase Penduduk Menurut Status Perkawinan, Jenis Kelamin, Dan Daerah Tempat Tinggal, Kota Batam 2015 Status Perkawinan Jenis Kelamin Daerah Tempat Tinggal Laki-Laki Perempuan L P PerKotaan Perdesaan K D 1 2 3 4 5 6 7 Belum Kawin 53,35 48,55 51,00 51,14 47,04 51,00 Kawin 45,49 47,13 46,29 46,26 47,26 46,29 Cerai Hidup 0,55 1,71 1,12 1,05 3,07 1,12 Cerai Mati 0,61 2,61 1,59 1,55 2,64 1,59 Kota Batam 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber BPS, Susenas 2015
P/ /Ba T M Ko Ta.B Ps. Go .Id Bab 3 - Kependudukan 14 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015 Tabel 3.1 Persentase Penduduk Menurut Daerah Tempat Tinggal Dan Jenis Kelamin, Kota Batam 2015 Daerah Tempat Tinggal Laki-Laki Perempuan Laki-Lakiperempuan 1 2 3 4 Perdesaan 96,39 96,69 96,54 PerKotaan 3,61 3,31 3,46 Kota Batam 100,00 100,00 100,00 Sumber BPS, Susenas 2015 Tabel 3.2 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Dan Daerah Tempat Tinggal, Kota Batam 2015 Kelompok Umur Jenis Kelamin Daerah Tempat Tinggal Laki-Laki Perempuan L P PerKotaan Perdesaan K D 1 2 3 4 5 6 7 0 - 14 31,23 31,02 31,13 31,03 33,84 31,13 15 - 64 67,59 68,09 67,83 67,95 64,42 67,83 65 1,18 0,90 1,05 1,02 1,74 1,05 Kota Batam 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber BPS, Susenas 2015
P/ /Ba Tam Ko Ta.B Ps. Go .Id Bab 3 - Kependudukan 12 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015 Gambar 3.1 Piramida Penduduk Kota Batam, 2015 Sumber BPS, Susenas 2015 Komposisi Penduduk Menurut Status Perkawinan Menunjukkan Bahwa Persentase Penduduk Yang Berstatus Belum Kawin Pada Kelompok Laki-Laki Lebih Tinggi Dibanding Perempuan, Yakni 53,35 Persen Berbanding 48,55 Persen. Sementara Itu, Persentase Penduduk Perempuan Yang Berstatus Cerai Cerai Hidup Dan Cerai Mati Yaitu 4,32 Persen, Jauh Lebih Besar Dibanding Laki-Laki Yang Hanya 1,16 Persen. Penduduk Yang Belum Kawin Di Wilayah PerKotaan Menunjukkan Persentase Yang Lebih Tinggi Jika Dibandingkan Wilayah Perdesaan, Yakni 51,14 Persen Dibanding 47,04 Persen. Persentase Penduduk Yang Bercerai Di Wilayah Perdesaan Baik Cerai Hidup Maupun Cerai Mati Sebesar 5,71 Persen, Jauh Lebih Tinggi Jika Dibandingkan Wilayah PerKotaan Yang Hanya Sebesar 2,60 Persen. Salah Satu Indikator Kependudukan Yang Biasa Menjadi Dasar Pengambilan Kebijakan Adalah Tingkat Sex Ratio. Secara Umum Indikator Tersebut Memberikan Gambaran Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki Dengan Perempuan. Kajian Kependudukan Yang Didasarkan Pada Perbandingan Jenis Kelamin Tersebut Biasanya Digunakan Untuk Menerangkan Tingkat Kesetaraan Gender.
//B At Mk Ota .Bp S.G O.I D Bab 3 - Kependudukan Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015 13 Indonesia Sebagai Salah Satu Negara Dengan Variasi Adat Kebudayaan. Secara Umum, Sistem Garis Keturunan Yang Dianut Oleh Sebagian Besar Wilayah Di Indonesia Adalah Patrilineal. Hal Ini Berpengaruh Pada Persepsi Umum Masyarakat Pada Tingginya Preferensi Anak Laki-Laki Dibandingkan Perempuan. Preferensi Jenis Kelamin Tersebut Memberikan Pengaruh Pada Ketidaksetaraan Antara Penduduk Laki-Laki Dibandingkan Dengan Perempuan. Beberapa Kasus Memperlihatkan Ketidakmerataan Dalam Beberapa Aspek Antara Penduduk Laki-Laki Dengan Perempuan. Seperti Pada Tingkat Pendidikan, Lapangan Usaha, Dan Aspek Lainnya. Perbandingan Antara Jumlah Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Dinyatakan Dalam Indikator Nilai Sex Ratio. Data Susenas Tahun 2015 Memperlihatkan Bahwa Nilai Sex Ratio Di Kota Batam Lebih Dari 100 Atau Tepatnya Sebesar 104,62. Hal Ini Berarti Bahwa Pada Tahun 2015 Jumlah Penduduk Laki-Laki Lebih Besar Daripada Penduduk Perempuan Di Kota Batam. Jika Dibandingkan Wilayah Perdesaan Dan PerKotaan Maka Sex Ratio Di Wilayah Perdesaan Menunjukan Persentase Yang Jauh Lebih Tinggi Dibandingkan Wilayah PerKotaan. Sex Ratio Di Wilayah Perdesaan Sebesar 114,07 Persen Dan Di Wilayah PerKotaan Sebesar 104,29 Persen. Gambar 3.2 Sex Ratio Kota Batam Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2015 Sumber BPS, Susenas 2015
P/ /B Tam Ko Ta.B Ps. Go .Id Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015 3 2.1 Ruang Lingkup Susenas 2015 Dilaksanakan Secara Semesteran Di Seluruh Kabupaten/Kota Di Indonesia Termasuk Kota Batam. Ukuran Sampel Yang Digunakan Secara Nasional Adalah Sebanyak 300.000 Rumah Tangga Pada Semester I Dan Sebanyak 75.000 Rumah Tangga Pada Semester II. Banyaknya Sampel Yang Berada Di Kota Batam Adalah Sebesar 800 Rumah Tangga Pada Semester I Dan 200 Rumah Tangga Pada Semester II, Tidak Termasuk Rumah Tangga Yang Tinggal Dalam Blok Sensus Khusus Dan Rumah Tangga Khusus Seperti Asrama, Penjara, Dan Sejenisnya. Seluruh Rumah Tangga Sampel Di Atas Dicacah Dengan Kuesioner Kor Daftar VSEN2015.K Data Hasil Pencacahan Setiap Semester Dapat Disajikan Untuk Tingkat Provinsi, Sedangkan Untuk Penyajian Tingkat Kabupaten/Kota Hanya Bisa Dilakukan Pada Data Hasil Pencacahan Susenas Semester I Yang Dilaksanakan Pada Bulan Maret. 2.2 Kerangka Sampel Kerangka Sampel Yang Digunakan Terdiri Dari Tiga Tahap, Yaitu Kerangka Sampel Untuk Penarikan Sampel Tahap Pertama, Kerangka Sampel Untuk Penarikan Sampel Tahap Kedua Dan Kerangka Sampel Untuk Penarikan Sampel Tahap Ketiga. Kerangka Sampel Pemilihan Tahap Pertama Adalah Daftar Blok Sensus BS SP2010 Yang Disertai Dengan Informasi Banyaknya Rumah Tangga Hasil Listing SP2010, Muatan Blok Sensus Dominan Pemukiman Biasa, Pemukiman Mewah, Pemukiman Kumuh, Informasi Daerah Sulit/Tidak Sulit, Dan Klasifikasi PerKotaan/Perdesaan Urban/Rural. Kerangka Sampel Pemilihan Tahap Kedua Adalah Daftar Blok Sensus SP2010 Yang Sudah Ada Kode Stratanya. Kerangka Sampel Pemilihan Tahap Ketiga Adalah Daftar Rumah Tangga Biasa Tidak Termasuk Institutional Household Panti Asuhan, Barak Polisi/Militer, Penjara, Dsb. Dalam Setiap Blok Sensus Sampel Hasil Pencacahan Lengkap SP2010 SP2010-C1 Yang Telah Dimutakhirkan Pada Setiap Menjelang Pelaksanaan Survei. METODE SURVEI 2 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam Disajikan Berdasarkan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Semester I Ht P/ /Ba Ta Ko Ta.B Ps. O.I D Bab 2 - Metode Survei 4 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015 2.3 Rancangan Penarikan Sampel Kerangka Sampel Yang Digunakan Untuk Pemilihan Rumah Tangga Adalah Daftar Rumah Tangga Biasa Hasil Pemutakhiran Rumahtangga SP2010-C1 Dengan Menggunakan Daftar VSEN15-P Hasil Pemutakhiran. Pemilihan Sampel Rumah Tangga Secara Sistematik Sampling Dilakukan Oleh Pengawas Menggunakan Daftar VSEN15-P. Ukuran Sampel Rumah Tangga Yang Harus Dipilih Di Setiap Blok Sensus Adalah 10 Rumah Tangga. Pemilihan Sampel Rumah Tangga Di Kota Batam Menggunakan Program Komputer Yang Telah Disiapkan Setelah Hasil Pemutakhiran Dilakukan Perekaman Data Entry. 2.4 Metode Pengumpulan Data Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas Merupakan Salah Satu Survei Yang Dilaksanakan Oleh Badan Pusat Statistik BPS Yang Dirancang Di Antaranya Untuk Memenuhi Kebutuhan Data Yang Menggambarkan Kualitas Sumber Daya Manusia, Khususnya Yang Berhubungan Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi. Pengumpulan Data Dari Rumah Tangga Terpilih Dilakukan Melalui Wawancara Tatap Muka Antara Pencacah Dengan Responden. Untuk Pertanyaan-Pertanyaan Dalam Kuesioner Yang Ditujukan Kepada Individu Diusahakan Agar Individu Yang Bersangkutan Yang Menjadi Responden. Keterangan Tentang Rumah Tangga Dikumpulkan Melalui Wawancara Dengan Kepala Rumah Tangga, Suami/Istri Kepala Rumah Tangga, Atau Anggota Rumah Tangga Lain Yang Mengetahui Tentang Karakteristik Yang Ditanyakan. 2.5 Pengolahan Data Pengolahan Data Dimulai Dari Tahap Perekaman Data Data Entry, Pemeriksaan Konsistensi Antar Isian Dalam Kuesioner, Sampai Dengan Tahap Tabulasi, Sepenuhnya Dilakukan Dengan Menggunakan Komputer. Sebelum Tahap Ini Dimulai, Terlebih Dahulu Dilakukan Pengecekan Awal Atas Kelengkapan Isian Daftar Pertanyaan, Penyuntingan Editing Terhadap Isian Yang Tidak Wajar, Termasuk Hubungan Keterkaitan Konsistensi Antara Satu Jawaban Dengan Jawaban Lainnya. Proses Perekaman Data Kor Dilakukan Oleh BPS Kabupaten/Kota. 2.6 Konsep Dan Definisi 2.6.1 Tipe Daerah Untuk Menentukan Apakah Suatu Desa/Kelurahan Tertentu Termasuk Daerah PerKotaan Atau Pedesaan Digunakan Suatu Indikator Komposit Indikator Gabungan Yang Skor Atau Nilainya Didasarkan Pada Pengumpulan Data Susenas Dilakukan Dengan Cara Wawancara Langsung Antara Petugas Dengan Responden
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015 1 1.1 Latar Belakang Tujuan Pembangunan Pada Dasarnya Adalah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Berbagai Program Pembangunan Telah Dilakukan Oleh Pemerintah, Baik Di Bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Perumahan, Lingkungan Hidup, Keamanan, Politik, Dan Lain Sebagainya. Hasil Pembangunan Diharapkan Dapat Dinikmati Secara Merata Oleh Seluruh Lapisan Masyarakat. Namun, Diakui Bahwa Keragaman Budaya, Adat Istiadat, Sumber Daya, Luas Wilayah, Kondisi Geografis, Serta Potensi Alam Yang Ada Mengakibatkan Pencapaian Hasil-Hasil Pembangunan Beraneka Ragam Antarwilayah. Oleh Sebab Itu, Evaluasi Terhadap Hasil-Hasil Pembangunan Mutlak Diperlukan Untuk Melihat Sampai Sejauh Mana Pembangunan Yang Telah Dilaksanakan Bermanfaat Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, Sehingga Program Pembangunan Berikutnya Dapat Lebih Dioptimalkan. Untuk Mengevaluasi Pencapaian Kesejahteraan Rakyat, Diperlukan Gambaran Mengenai Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pada Periode Tertentu Sesuai Kondisi Lapangan Dengan Melihat Berbagai Indikator Keluaran Pembangunan. Salah Satu Sumber Informasinya Berasal Dari Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas Yang Diselenggarakan Oleh BPS Setiap Tahun Yang Cakupannya Tidak Hanya Pada Level Provinsi Tetapi Juga Sampai Ke Level Kabupaten/Kota. Susenas Mengumpulkan Informasi Mengenai Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sebagai Dasar Untuk Memperoleh Berbagai Indikator Pencapaian Kesejahteraan Rakyat. Indikator Kesejahteraan Rakyat Yang Dihasilkan Dari Susenas Antara Lain Meliputi Angka Partisipasi Sekolah Dan Angka Melek Huruf Untuk Bidang Pendidikan Angka Morbiditas, Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan, Pemberian ASI Pada Baduta, Imunisasi Pada Balita, Dan Penolong Persalinan Untuk Bidang Kesehatan Umur Perkawinan Pertama, Partisipasi KB, Dan Rata-Rata Jumlah Anak Yang Dilahirkan Untuk Bidang Fertilitas Dan KB Kondisi Tempat Tinggal, Sumber Air Minum, Memasak, Mandi, Dan Mencuci Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam Menyajikan Data Dan Indikator Kesejahteraan Rakyat Di Kota Batam PENDAHULUAN 1
P/ /B Tam Ko Ta.B Ps. Go .Id Bab 1 - Pendahuluan 2 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015 Untuk Bidang Perumahan, Kepemilikan HP, Akses Internet Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi, Serta Bantuan/Program Pemerintah Untuk Kesejahteraan Masyarakat. Masih Banyak Indikator-Indikator Lain Yang Dapat Dihasilkan Dari Susenas, Tetapi Karena Indikator Yang Disajikan Dalam Publikasi Ini Telah Dianggap Cukup Mewakili Berbagai Bidang Dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat, Maka Tidak Semua Indikator Tersebut Dipublikasikan. 1.2 Sistematika Penyajian Data Yang Disajikan Dalam Publikasi Ini Seluruhnya Berasal Dari Kuesioner Kor Susenas 2015 Daftar VSEN15.K. Publikasi Ini Disusun Dalam Sembilan Bab. Pada Bab Satu Berisi Mengenai Gambaran Umum Dan Sistematika Penyajian Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam. Bab Dua Mengenai Metode Survei Yang Meliputi Ruang Lingkup, Kerangka Sampel, Rancangan Penarikan Sampel, Metode Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Serta Konsep Dan Definisi. Bab Tiga Mengulas/Membahas Masalah Kependudukan, Yang Datanya Disajikan Dalam Bentuk Persentase, Meliputi Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Dan Status Perkawinan. Bab Empat Menyajikan Kondisi Kesehatan Penduduk Yang Menyangkut Keluhan Kesehatan, Jumlah Hari Sakit, Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan, Penolong Kelahiran Balita, Pemberian Imunisasi, Dan Riwayat Pemberian ASI. Bab Lima Menampilkan Kondisi Pendidikan Penduduk Yang Mencakup Status Pendidikan, Tingkat Pendidikan, Dan Melek Huruf. Gambaran Mengenai Fertilitas Dan Keluarga Berencana Disajikan Di Bab Enam, Kemudian Disusul Dengan Data Perumahan Dan Teknologi Komunikasi Dan Informasi Pada Bab Tujuh, Serta Data Konsumsi/ Pengeluaran Rumah Tangga Pada Bab Delapan. Terakhir, Disajikan Data Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Lainnya, Di Antaranya Pelayanan Kesehatan Gratis, Pembelian Beras Murah/Raskin, Dan Bantuan Kredit Usaha. Selain Itu, Bab Terakhir Juga Menyajikan Persentase Penduduk Yang Mengakses Internet, Penduduk Yang Menjadi Korban Tindak Kejahatan, Dan Penduduk Yang Melakukan Kegiatan. Penyajian Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Terdiri Dari Sembilan Bab Yang Di Antaranya Mencakup Bidang Kependudukan, Kesehatan, Pendidikan, Fertilitas, Perumahan, Konsumsi, Dan Lainnya.
P/ /Ba Tam Ko Ta.B Ps. Go .Id Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Batam 2015 11 Salah Satu Masalah Yang Perlu Diperhatikan Dalam Proses Pembangunan Adalah Masalah Kependudukan Yang Mencakup Antara Lain Jumlah, Komposisi Dan Distribusi Penduduk. Oleh Karena Itu, Diperlukan Data Mengenai Penduduk Menurut Lokasi, Serta Kesejahteraannya Seperti Kesehatan, Pendidikan, Tempat Tinggal, Keamanan, Dan Fertilitas. Publikasi Ini Menampilkan Hasil Susenas 2015 Mengenai Aspek Tersebut. Estimasi Jumlah Penduduk Kota Batam Pada Tahun 2015 Yang Digunakan Sebagai Dasar Untuk Penyusunan Tabulasi Hasil Susenas 2015 Adalah Sebesar 1.180.677 Jiwa. Secara Umum Penduduk Laki-Laki Lebih Banyak Dibanding Perempuan Tabel 3.1. Sementara Itu, Komposisi Penduduk Kota Batam Berdasarkan Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin, Yang Digambarkan Dalam Bentuk Piramida Penduduk Menunjukkan Bahwa Frekuensi Terbesar Untuk Penduduk Laki-Laki Berada Pada Kelompok Umur 30-34 Dan 35-39 Tahun, Sedangkan Untuk Perempuan Berada Pada Kelompok Umur 30-34 Dan 0-4 Tahun Gambar 3.1. Persentase Penduduk Usia Produktif 15-64 Tahun Dan Tidak Produktif 0-14 Tahun Dan 65 Tahun Ke Atas Secara Rinci Dapat Dilihat Pada Tabel 3.2. Secara Umum 31,13 Persen Penduduk Kota Batam Berusia Muda Umur 0-14 Tahun, 67,83 Persen Berusia Produktif Umur 15-64 Tahun, Dan Hanya 1,05 Persen Yang Berumur 65 Tahun Lebih. Persentase Penduduk Usia Produktif Di Wilayah Perdesaan Lebih Rendah Dibandingkan Wilayah PerKotaan, Yaitu 64,42 Persen Dibanding 67,95 Persen. Sebanyak 96,54 Persen Penduduk Kota Batam Tinggal Di Wilayah PerKotaan. Sementara 3,46 Persen Sisanya Tinggal Di Wilayah Perdesaan. Wilayah Perdesaan Di Kota Batam Meliputi Wilayah Pulau Dan Pesisir Yang Sebagaian Besar Berada Di Kecamatan Galang, Kecamatan Bulang, Dan Kecamatan Belakang Padang. KEPENDUDUKAN 3 Sekitar 96,54 Persen Penduduk Kota Batam Tinggal Di Daerah PerKotaan Penduduk Usia Produktif Di Kota Batam Mencapai 67,83 Persen