Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
Menampilkan 1 halaman dengan kata kunci "Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011"
Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 I Publikasi Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Adalah Publikasi Terakhir PDRB Dengan Menggunakan Tahun Dasar 2000. Untuk Publikasi PDRB Berikutnya Akan Menggunakan Tahun Dasar Terbaru, Yakni Tahun 2010. Pergantian Tahun Dasar Dilakukan Karena Struktur Ekonomi Indonesia Secara Umum Dan Kabupaten Musi Rawas Khususnya Pada Tahun 2010 Sudah Berbeda Dengan Struktur Ekonomi Tahun 2000. PDRB Menurut Lapangan Usaha Yang Disajikan Dalam Publikasi Ini Dapat Dijadikan Dasar Dalam Evaluasi Keberhasilan Pembangunan Di Bidang Ekonomi, Sekaligus Sebagai Salah Satu Tolok Ukur Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Di Daerah Ini. Selain Itu Dapat Membantu Dalam Upaya Penyusunan Skala Prioritas Bagi Pembangunan Ekonomi Di Tingkat Regional Maupun Nasional. Dari Publikasi Ini Diketahui Bahwa Ekonomi Kabupaten Musi Rawas Berbasis Agraris, Sektor Pertanian Merupakan Sektor Yang Memberikan Kontribusi Terbesar Dalam Membentuk PDRB Kabupaten, Sehingga Perumusan Kebijakan Pembangunan Daerah Dapat Difokuskan Pada Sektor Yang Mempunyai Kontribusi Dominan. Dalam Kesempatan Ini Kami Mengucapkan Terima Kasih Kepada Semua Pihak Yang Telah Membantu Dalam Proses Pengumpulan Data Serta Bantuan Lainnya Sehingga Publikasi Ini Bisa Terwujud. Segala Kritik Dan Saran Dari Pengguna Data Sangat Diharapkan Demi Penyempurnaan Publikasi Ini Di Masa Mendatang. Semoga Publikasi Ini Bermanfaat. Lubuklinggau, Juli 2011 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas Ir. Taufiq Hidayat NR, MM NIP. 19680412 199402 1 001 Kata Pengantar Ht Tp // M U Ira Wa Sk A .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Ii Penyelenggara Sadar Untuk Menggunakan Teknik Statistik Yang Tepat Guna Dan Untuk Menjadikan Data Statistik Yang Diperlukan Konsumen Secara Tepat Waktu, Akurat Dan Mudah Dipahami. Responden Sadar Untuk Memberikan Jawaban Apa Adanya Sesuai Dengan Kenyataan Tanpa Ragu-Ragu Pengguna Sadar Untuk Memahami Metode, Konsep, Definisi Serta Memanfaatkan Data Statistik Secara Optimal Sadar Statistik Ht Tp // Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Iii Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Katalog BPS 9302001.16.05 Ukuran Buku 21 Cm X 29 Cm Jumlah Halaman 79 Halaman Naskah Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas Gambar Kulit Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas Diterbitkan Oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas Dicetak Oleh CV Vika Jaya Palembang Boleh Dikutip Dengan Menyebut Sumbernya Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Iv Daftar Isi HAL Kata Pengantar Sadar Statistik Katalog Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik BAB I. Pendahuluan 1.1. Umum 1.2. Konsep Dan Definisi 1.3. Kegunaaan Statistik Pendapatan Regional 1.4. Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan BAB II.Tinjauan Perekonomian 2.1. Gambaran Umum Perekonomian Kabupaten Musi Rawas Dan Provinsi Sumatera Selatan 2.2. Struktur Ekonomi Kabupaten Musi Rawas Dan Provinsi Sumatera Selatan 2.3. Inflasi Sektoral Kabupaten Musi Rawas Dan Provinsi Sumatera Selatan 2.4. Pendapatan Per Kapita 2.5. Pertumbuhan Ekonomi Dan Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita 2.6. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral BAB III. PDRB Sektoral 3.1. Sektor Pertanian 3.2. Sektor Pertambangan Dan Penggalian 3.3. Sektor Industri Pengolahan 3.4. Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih 3.5. Sektor Bangunan 3.6. Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran 3.7. Sektor Angkutan Dan Komunikasi 3.8. Sektor Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan 3.9. Sektor Jasa-Jasa I Ii Iii Iv V Vi 2 3 5 6 25 28 32 34 37 38 42 47 51 53 56 57 59 61 63 Ttp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 V Daftar Tabel JUDUL TABEL HAL Tabel 2.1. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Musi Rawas Dan Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2009-2010 Tabel 2.2. Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2009-2010 Tabel 2.3. Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009-2010 Tabel 2.4. Struktur PDRB Propinsi Sumatera Selatan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2010 Persen Tabel 2.5. Inflasi Sektoral PDRB Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2009-2010 Persen Tabel 2.6. Inflasi Sektoral PDRB Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009-2010 Persen Tabel 2.7. Pendapatan Per Kapita Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Atas Dasar Harga Berlaku Tabel 2.8. Pendapatan Per Kapita Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Tabel 3.2. Inflasi Sektor Pertanian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Tabel 3.3. Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan Dan Penggalian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Tabel 3.4. Inflasi Sektor Pertambangan Dan Penggalian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Tabel 3.5. Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 26 27 28 30 33 34 36 36 44 46 48 51 55 Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Vi Daftar Grafik JUDUL GRAFIK HAL Grafik 2.1. Peranan Sektor-Sektor Terhadap Pembentukan PDRB Dengan Migas ADHB Kabupaten Musi Rawas Grafik 2.2. Pertumbuhan Ekonomi Dan Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Dengan Migas Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 2.3. Pertumbuhan Ekonomi Dan Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 2.4. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Primer Di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009-2010 Grafik 2.5. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Sekunder Di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009-2010 Grafik 2.6. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Tersier Di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009-2010 Grafik 3.1. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Pembentukan PDRB Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.2. Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.3. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Pertanian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.4. Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Pertambangan Dan Penggalian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006- 2010 Grafik 3.5. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Pertambangan Dan Penggalian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.6. Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.7. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.8. Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006 2010 Grafik 3.9 Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 31 37 38 39 39 40 42 43 46 48 49 52 53 54 56 Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Vii Grafik 3.10.Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Bangunan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.11.Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.12.Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.13.Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Angkutan Dan Komunikasi Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.14.Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Angkutan Dan Komunikasi Kabupaten Musi Rawas Tahun 2005 - 2009 Grafik 3.15.Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.16.Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.17.Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Jasa-Jasa Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Grafik 3.18.Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Jasa-Jasa Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 57 57 58 59 60 61 62 63 64 Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 2 1.1. Umum Embangunan Ekonomi Merupakan Usaha Dan Kebijakan Yang Bertujuan Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat, Memperluas Kesempatan Kerja, Meningkatkan Pemerataan Distribusi Pendapatan Masyarakat, Memperlancar Hubungan Ekonomi, Serta Mengusahakan Pergeseran Kegiatan Ekonomi Dari Sektor Primer Ke Sektor Sekunder Maupun Sektor Tersier. Untuk Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Diperlukan Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Yang Tepat, Agar Pembangunan Yang Dilaksanakan Bisa Tepat Waktu Dan Tepat Sasaran. Data Statistik Mempunyai Peranan Penting Sebagai Bahan Analisis Dalam Menentukan Dan Mengarahkan Program Pembangunan Untuk Mencapai Daya Guna Yang Tinggi. PDRB Merupakan Salah Satu Indikator Ekonomi Makro Regional Yang Bisa Mencerminkan Kinerja Perekonomian Suatu Daerah. Besaran PDRB Pada Suatu Waktu Dapat Digunakan Sebagai Gambaran Struktur Ekonomi Suatu Daerah, Sedangkan Perbandingan PDRB Antar Waktu Dapat Digunakan Sebagai Indikator Kemajuan Ekonomi. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Dihitung Untuk Mengetahui Total Produksi Barang Dan Jasa Suatu Daerah Pada Satu Periode Tertentu. PDRB Merupakan Neraca Makro Ekonomi Yang Dihitung Secara Konsisten Dan Terintegrasi Dengan Berdasar Pada Konsep, Definisi, Klasifikasi, Dan Cara Penghitungan Yang Telah Disepakati Secara Internasional. Perubahan Nilai PDRB Dari Waktu Ke Waktu Terjadi Karena Dua Hal, Yaitu Karena Terjadinya Perubahan P Pendahuluan I Ht Tp // Us Ir Wa Sk Ab .B Ps .G .Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 3 Harga Barang Dan Jasa Atau Karena Terjadinya Perubahan Volume. 1.2 . Konsep Dan Definisi PDRB Didefinisinikan Sebagai Jumlah Nilai Tambah Yang Dihasilkan Oleh Seluruh Unit Usaha Dalam Suatu Wilayah Kurun Waktu Tertentu. PDRB Disajikan Dalam Dua Versi Penilaian Yaitu A. Atas Dasar Harga Berlaku, Yaitu Apabila Semua Produksi Barang Dan Jasa Yang Dihasilkan Dinilai Berdasarkan Harga Pasar Pada Tahun Yang Bersangkutan. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Digunakan Untuk Melihat Perubahan Struktur Ekonomi Suatu Wilayah. B. Atas Dasar Harga Konstan, Yaitu Apabila Semua Produksi Barang Dan Jasa Dinilai Dengan Harga Pada Tahun Tertentu Yang Dipilih Sebagai Tahun Dasar. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Dapat Digunakan Untuk Mengukur Pertumbuhan Ekonomi Suatu Wilayah. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Disebut Sebagai PDRB Volume Atau PDRB Real. Metode Pendekatan Penghitungan PDRB Dapat Dilakukan Melalui Tiga Metode A. Pendekatan Produksi Production Approach Pendekatan Dengan Cara Ini Dilakukan Untuk Menghitung Nilai Tambah Bruto Gross Value Added, Yaitu Selisih Antara Jumlah Nilai Output Dengan Biaya Antara Intermediate Cost. Biaya Antara Inter-Mediate Cost Adalah Barang-Barang Tidak Tahan Lama Umur Pemakaian Kurang Dari Satu Tahun Atau Habis Dalam Satu Kali Pemakaian Dan Jasa- Jasa Pihak Lain Yang Digunakan Dalam Proses Produksi. Sehingga, Jika Nilai Output Dikurangi Dengan Biaya-Biaya Antara, Maka Akan Diperoleh Nilai Tambah Bruto. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku ADHB Menggambarkan Pergeseran Struktur Ekonomi. PDRB Atas Dasar Harga Konstan ADHK Menggambarkan Pertumbuhan Ekonomi. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 4 Sektor-Sektor Produksi Dikelompokkan Ke Dalam 9 Sektor, Yaitu 1. Sektor Pertanian 2. Sektor Pertambangan Dan Penggalian 3. Sektor Industri Pengolahan 4. Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih 5. Sektor Bangunan 6. Sektor Perdagangan, Hotel, Dan Restoran 7. Sektor Angkutan Dan Komunikasi 8. Sektor Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan 9. Sektor Jasa-Jasa B. Pendekatan Pendapatan Income Approach Pendekatan Dengan Cara Ini Dilakukan Dengan Menjumlahkan Semua Balas Jasa Faktor Produksi Berupa Upah/Gaji, Surplus Usaha Bunga, Sewa Tanah Dan Keuntungan, Penyusutan Dan Pajak Tak Langsung Netto Pada Jangka Waktu Tertentu Di Suatu Wilayah. Surplus Usaha Untuk Sektor Pemerintahan Dan Usaha Nirlaba Tidak Diperhitungkan. C. Pendekatan Pengeluaran Pendekatan Dengan Cara Ini Digunakan Untuk Menghitung Nilai Barang Dan Jasa Yang Digunakan Oleh Berbagai Golongan Dalam Masyarakat. Barang Dan Jasa Yang DiProduksi Oleh Unit-Unit Produksi Akan Digunakan Untuk Keperluan Konsumsi, Pembentukan Modal Investasi, Dan Ekspor. Barang-Barang Yang Digunakan Ada Yang Berasal Dari Dalam Daerah Domestik Dan Berasal Dari Luar Daerah/Luar Negeri Impor. Karena Yang Dihitung Nilai Barang Dan Jasa Yang Berasal Dari Produk Domestik Saja, Maka Nilai Barang Dan Jasa Yang DiProduksi Tersebut Perlu Dikurangi Nilai Impor Sehingga Komponen Nilai Ekspor Akan Menjadi Nilai Ekspor Netto. Dalam Pendekatan Pengeluaran Nilai Tambah Dihitung Dengan Menjumlahkan Seluruh Permintaan Akhir Yang Terdiri Dari Konsumsi Rumah Tangga Dan Lembaga Nirlaba, Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, Perubahan Stok Dan Ekspor Neto. Tiga Pendekatan Dalam Penghitungan PDRB Pendekatan Produksi, Pengeluaran, Pendapatan. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. I Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 5 Berbagai Peristiwa Yang Tidak Terkait Dengan Proses Ekonomi, Seperti Terjadinya Bencana Alam, Kebakaran, Serta Munculnya Sumber Daya Baru Seperti Ditemukannya Ladang Minyak, Cadangan Mineral Dan Sebagainya, Tidak Serta Merta Dapat Dilihat Dampaknya Melalui Besaran PDRB Wilayah Tersebut, Tetapi Dapat Merubah Volume. PDRB Mencakup Semua Barang Dan Jasa Yang Penghasilannya Mendapatkan Kompensasi. Produksi Barang Untuk Dikonsumsi Sendiri. Jasa Yang Dihasilkan Oleh Pemerintah Dan Lembaga Nirlaba. Jasa Sewa Rumah Yang Dihuni Oleh Unit Rumah Tangga Sendiri. Jasa Rumah Tangga Dan Perseorangan Untuk Konsumsi Sendiri Oleh Pekerja Rumah Tangga Yang Dibayar. PDRB Tidak Mencakup Produksi Jasa Perseorangan Dan Rumah Tangga Untuk Digunakan Sendiri Yang Dihasilkan Oleh Anggota Rumah Tangga Yang Tidak Dibayar. Aktivitas Sosial, Budaya Serta Sukarela Dari Lembaga Nirlaba Atau Pemerintah Yang Tidak Dibayar. Dekorasi, Perbaikan Besar Dan Kecil Barang Tahan Lama Dan Rumah Yang Dilakukan Sendiri Oleh Rumah Tangga. 1.3. Kegunaan Statistik Pendapatan Regional Manfaat Statistik Pendapatan Regional Antara Lain 1. PDRB Nominal Harga Berlaku Menunjukkan Kemampuan Sumber Daya Ekonomi Suatu Daerah. Semakin Besar Nilai PDRB Menunjukkan Semakin Besar Kekuatan Ekonomi Wilayah Tersebut. 2. Distribusi PDRB Nominal Harga Berlaku Menurut Sektor Menunjukkan Struktur Ekonomi Dan Menunjukkan Peranan Masing-Masing Sektor Dalam Perekonomian Suatu Wilayah. Semakin Besar Peranan Suatu Sektor Menunjukkan Basis Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 6 Perekonomian Dalam Wilayah Tersebut. 3. PDRB Riil Harga Konstan Dapat Digunakan Untuk Menunjukkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Atau Sektor Ekonomi Dari Periode Ke Periode. Dalam Uraian Sebelumnya Telah Dikemukakan Bahwa Pendapatan Regional Menggambarkan Perekonomian Suatu Wilayah/Daerah. Perkembangan Tersebut Sebenarnya Didasarkan Atas Beberapa Faktor A. Perubahan Harga, Yaitu Kenaikan Atau Penurunan Perekonomian Yang Diakibatkan Oleh Perubahan Harga Yang Terjadi Di Pasar. Pada Umumnya Harga Tersebut Cenderung Naik Sehingga Pendapatan Regional Atas Dasar Harga Yang Berlaku Dari Tahun Ke Tahun Selalu Menunjukkan Peningkatan. B. Perubahan Riil, Yaitu Kenaikan Atau Penurunan Perekonomian Yang Dihitung Berdasarkan Perubahan Riil, Artinya Tidak Termasuk Lagi Pengaruh Harga. Pengertian Yang Umum Digunakan Para Ekonom Yaitu Pendapatan Yang Telah Dihilangkan Pengaruh Inflasinya. 1.4. Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan Menurut System Of Nation Accounts SNA Yang Diterbitkan Oleh United Nation, Secara Makro Perekonomian Suatu Wilayah Menurut Lapangan Usaha Terdiri Tiga Sektor Utama Yaitu Sektor Primer, Sektor Sekunder Dan Sektor Tersier. Lebih Rinci Lagi Ketiga Sektor Tersebut Dibagi Menjadi Sembilan Sektor Yaitu Terdiri Dari 1. Pertanian Sektor Ini Terdiri Dari Lima Sub Sektor, Yaitu Tanaman Bahan Makanan, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, Dan Perikanan. 1.A. Tanaman Bahan Makanan Subsektor Ini Mencakup Komoditi Bahan Makanan Seperti Padi, Jagung, Ketela Pohon, Ketela Rambat, Umbi-Umbian, Kacang Tanah, Kacang Kedelai, Kacang-Kacangan Lainnya, Sayur-Sayuran, Buah-Buahan, Padi- Padian Serta Bahan Makanan Lainnya. 1.B. Tanaman Perkebunan Subsektor Ini Mencakup Semua Jenis Kegiatan Tanaman Perkebunan Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 7 Yang Diusahakan Baik Oleh Rakyat Maupun Oleh Perusahaan Perkebunan. Komoditi Yang Dicakup Meliputi Antara Lain Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Kopi, Lada, Panili, Teh, Tebu, Tembakau, Serta Tanaman Perkebunan Lainnya. 1.C. Peternakan Dan Hasilnya Subsektor Ini Mencakup Semua Kegiatan Pembibitan Dan Budidaya Segala Jenis Ternak Dan Unggas Dengan Tujuan Untuk Dikembangbiakkan, Dibesarkan, Dipotong Dan Diambil Hasilnya, Baik Yang Dilakukan Rakyat Maupun Oleh Perusahaan Peternakan. Jenis Ternak Yang Dicakup Adalah Sapi, Kerbau, Kambing, Babi, Kuda, Ayam, Itik, Telur Ayam, Telur Itik, Susu Sapi Serta Hewan Peliharaan Lainnya. 1.D. Kehutanan Subsektor Ini Mencakup Kegiatan Penebangan Segala Jenis Kayu Serta Pengambilan Daun-Daunan, Getah-Getahan Dan Akar-Akaran, Termasuk Juga Kegiatan Perburuan. Komoditi Yang Dicakup Meliputi Kayu Gelondongan Baik Yang Berasal Dari Hutan Rimba Maupun Hutan Budidaya, Kayu Bakar, Rotan, Arang, Bambu, Serta Hasil Hutan Lainnya. 1.E. Perikanan Subsektor Ini Mencakup Semua Kegiatan Penangkapan, Pembenihan Dan Budidaya Segala Jenis Ikan Dan Biota Air Lainnya. Komoditi Hasil Perikanan Antara Lain Seperti Ikan Mas, Ikan Mujair, Ikan Sepat. Ikan Gabus, Ikan Baung, Ikan Lele, Udang Dan Ikan Darat Lainnya. Metode Penghitungan Output Dan Nilai Tambah Pendekatan Yang Digunakan Dalam Memperkirakan Nilai Tambah Sektor Pertanian Adalah Melalui Pendekatan Produksi. Pendekatan Ini Didasarkan Pada Pertimbangan Tersedianya Data Produksi Dan Harga Untuk Masing-Masing Komoditi Pertanian. Secara Umum, Nilai Output Setiap Komoditi Diperoleh Dari Hasil Perkalian Antara Produksi Yang Dihasilkan Dengan Harga Produsen Komoditi Bersangkutan. Menurut Sifatnya, Output Dibedakan Atas Dua Jenis Yaitu Output Utama Dan Output Ikutan. Di Samping Itu Diperkirakan Melalui Besaran Persentase Pelengkap Mark-Up Yang Diperoleh Dari Berbagai Survey Khusus. Total Output Suatu Subsektor Merupakan Penjumlahan Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 8 Dari Nilai Output Utama Dan Ikutan Dari Seluruh Komoditi Ditambah Dengan Nilai Pelengkapnya. Nilai Tambah Bruto NTB Suatu Subsektor Diperoleh Dari Penjumlahan NTB Tiap-Tiap Komoditi. NTB Ini Didapat Dari Pengurangan Nilai Output Atas Harga Produsen Terhadap Seluruh Biaya-Biaya Antara, Yang Dalam Prakteknya Biasa Dihitung Melalui Perkalian Antara Rasio NTB Terhadap Output Komoditi Tertentu. Untuk Keperluan Penyajian Data NTB Atas Dasar Konstan 2000 2000100, Digunakan Metode Revaluasi, Yaitu Metode Dimana Seluruh Produksi Dan Biaya-Biaya Antara Dinilai Berdasarkan Harga Tahun Dasar 2000. 2. Pertambangan Dan Penggalian Seluruh Jenis Komoditi Yang Dicakup Dalam Sektor Pertambangan Dan Penggalian, Dikelompokkan Dalam Tiga Subsektor, Yaitu Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi Migas, Pertambangan Tanpa Migas Dan Penggalian. 2.A. Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi Pertambangan Migas Meliputi Kegiatan Pencarian Kandungan Minyak Gas Bumi, Penyiapan Pengeboran, Penambangan, Penguapan, Pemisahan Serta Penampungan Untuk Dapat Dijual Atau Dipasarkan. Komoditi Yang Dihasilkan Adalah Minyak Bumi, Kondensat Dan Gas Bumi. Metode Penghitungan Yang Digunakan Pendekatan Produksi. Output Atas Dasar Harga Berlaku, Diperoleh Melalui Perkalian Antara Kuantum Barang Yang Dihasilkan Dengan Harga Per Unit Produksi Pada Masing-Masing Tahun. NTB Atas Dasar Harga Berlaku Diperoleh Dengan Mengalikan Output Tersebut Dengan Rasio NTB Terhadap Output Pada Masing-Masing Tahun. Sedangkan Output Atas Dasar Harga Konstan 2000 Diperoleh Dengan Cara Revaluasi, Yaitu Mengalikan Kuantum Barang Yang Dihasilkan Pada Masing-Masing Tahun Dengan Harga Per Unit Produksi Pada Tahun 2000. NTB Atas Dasar Harga Konstan Diperoleh Melalui Perkalian Antara Output Atas Dasar Harga Konstan Dengan Rasio NTB Tahun Dasar. 2.B. Pertambangan Tanpa Minyak Pertambangan Tanpa Migas Meliputi Pengambilan Dan Persiapan Pengolahan Lanjutan Benda Padat, Baik Ht Tp // M Us Ira Wa Sk B. Bp S. Go .Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 9 Di Bawah Maupun Di Atas Permukaan Bumi Serta Seluruh Kegiatan Lainnya Yang Bertujuan Untuk Memanfaatkan Bijih Logam Dan Hasil Tambang Lainnya. Hasil Dari Kegiatan Ini Adalah Batu Bara, Pasir Besi, Biji Timah, Biji Nikel, Ferro Nikel, Nikel Mattes, Bijih Bauksit, Bijih Tembaga, Bijih Emas Dan Perak Bijih Mangan, Belerang, Yodium, Fosfat, Aspal Alam Serta Komoditi Tambang Selain Tersebut Diatas. Untuk Memperoleh Output Beberapa Komoditi Tambang Seperti Batubara, Bijih Bauksit, Bijih Timah, Bijih Tembaga, Bijih Nikel, Ferro Nikel, Nikel, Nikel Mates, Bijih Emas Dan Bijih Perak Tetap Digunakan Metode Pendekatan Produksi. Cara Yang Digunakan Untuk Memperoleh Output Dan NTB Atas Dasar Harga Berlaku Dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Ditempuh Cara Yang Sama Dengan Cara Yang Digunakan Pada Subsektor Pertambangan Migas, Yakni Revaluasi. 2.C. Penggalian Subsektor Ini Mencakup Penggalian Dan Pengambilan Segala Jenis Barang Galian Seperti Batu- Batuan, Pasir Dan Tanah Yang Pada Umumnya Berada Pada Permukaan Bumi. Hasil Dari Kegiatan Ini Adalah Batu Gunung, Batu Kali, Batu Kapur, Koral, Kerikil, Batu Karang, Batu Marmer, Pasir Untuk Bahan Bangunan, Pasir Silika, Pasir Kwarsa, Kaolin, Tanah Liat. Output Penggalian Lainnya Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Diestimasi Melalui Pergeseran Output Tahun 1993 Menjadi Output Tahun 2000, Dengan Menggunakan Perubahan Output Sektor Bangunan Atas Dasar Harga Konstan 1993100. Lalu Output Ini Dikalikan Dengan Rasio NTB Terhadap Output Tahun 2000 Sehingga Diperoleh NTB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000. Output Harga Berlaku Diperoleh Setelah Output Atas Dasar Harga Konstan 2000 Dikalikan Dengan Indeks HPB Penggalian 2000100. Selanjutnya Untuk Memperoleh NTB Atas Dasar Harga Berlaku, Output Ini Dikalikan Dengan Rasio NTB Terhadap Output Pada Masing-Masing Tahun. 3. Industri Pengolahan Seperti Halnya Pada Seri Tahun Dasar 2000, Industri Pengolahan Dibedakan Atas Dua Kelompok Besar Yaitu Pertama Industri Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi Migas, Kedua Industri Pengolahan Tanpa Migas. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 10 3.A. Industri Pengolahan Migas Pengilangan Minyak Bumi Pengilangan Minyak Bumi Meliputi Produk LPG Yang Dihasilkan Oleh Pengilangan Gas Alam. Pendekatan Penghitungan Output Untuk Subsektor Ini Menggunakan Pendekatan Produksi. Output Atas Dasar Harga Berlaku Adalah Merupakan Perkalian Antara Produksi Dengan Harga Untuk Masing-Masing Tahun, Sedangkan Atas Dasar Harga Konstan Digunakan Cara Revaluasi, Yaitu Produksi Pada Masing-Masing Tahun Dikalikan Dengan Harga Pada Tahun Dasar. NTB Atas Dasar Harga Berlaku Diperoleh Dari Output Atas Dasar Harga Berlaku Dikalikan Dengan Rasio NTB Untuk Masing-Masing Tahun, Sedangkan NTB Atas Dasar Harga Konstan Diperoleh Dari Output Atas Dasar Harga Konstan Dikalikan Dengan Rasio NTB Pada Tahun Dasar. Gas Alam Cair Pendekatan Estimasi Output Menggunakan Pendekatan Produksi. Output Atas Dasar Harga Berlaku Adalah Perkalian Antara Produksi Dengan Harganya Untuk Masing- Masing Tahun, Sedangkan Atas Dasar Harga Konstan Digunakan Cara Revaluasi. NTB Atas Dasar Harga Berlaku Diperoleh Dari Output Atas Dasar Harga Berlaku Dikalikan Dengan Rasio NTB Untuk Masing-Masing Tahun. Sedangkan Untuk NTB Atas Dasar Harga Konstan Diperoleh Dari Output Atas Dasar Harga Konstan Dikalikan Dengan Rasio NTB Pada Tahun Dasar. 3.B. Industri Tanpa Migas Sejak Tahun 2000 Industri Pengolahan Tanpa Migas Disajikan Menurut Dua Digit Kode Klasifikasi Lapangan Usaha Industri KLUI Yaitu Industri Makanan, Minuman Dan Tembakau 31 Industri Tekstil, Pakaian Jadi Dan Kulit 32 Industri Kayu, Bambu Dan Rotan 33 Industri Kertas Dan Barang Dari Kertas 34 Industri Kimia Dan Barang-Barang Dari Kimia Dan Karet 35 Industri Barang Galian Bukan Logam 36 Industri Logam Dasar 37 Industri Barang Dari Logam, Mesin Peralatannya 38 Dan Industri Pengolahan Lainnya 39. Dalam Penghitungan Pada Tahun Dasar 2000100 Yang Digunakan Sebagai Acuan Adalah Tabel Input-Output Indonesia Tahun 1993 Sehingga Semua Kode KLUI Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 11 Yang Dimulai Dengan Angka 3 Tiga Sudah Dimasukkan Ke Dalam Sektor Industri. Seperti Halnya Pada Seri Tahun Dasar 1993, Maka Pada Industri Pengolahan Tanpa Migas Ini Juga Dibedakan Atas Tiga Bagian Yaitu Industri Pengolahan Tanpa Migas Besar Sedang Tenaga Kerja 20 Orang, Industri Pengolahan Tanpa Migas Kecil Tenaga Kerja 5-19 Orang Dan Industri Pengolahan Tanpa Migas Kerajinan Rumah Tangga Tenaga Kerja 4 Orang. Industri Besar Sedang Metode Penghitungannya Menggunakan Pendekatan Produksi, Yaitu Output Dihitung Lebih Dahulu, Kemudian Setelah Dikurangi Dengan Biaya Antara Diperoleh Nilai Tambah Brutonya. Pada Prinsipnya Metode Estimasi Yang Digunakan, Baik Pada Seri Lama Maupun Pada Seri Baru Tidak Berbeda Yaitu Menggunakan Cara Inflasi Untuk Menghitung Atas Dasar Harga Berlaku Dan Cara Ekstrapolasi Untuk Menghitung Atas Dasar Harga Konstannya. Industri Kecil Dan Kerajinan Rumah Tangga Pada Prinsipnya Cakupan Dan Definisi Kegiatan Industri Kecil Dan Kerajinan Rumah Tangga IKKR Sama Dengan Cakupan Dan Definisi Kegiatan Industri Besar/Sedang Tanpa Migas. Perbedaannya Terletak Pada Jumlah Tenaga Kerja Yang Terlibat Dalam Kegiatan Industri Tersebut. Suatu Perusahaan Dikatakan Sebagai Industri Kecil Jika Tenaga Kerjanya Berjumlah Antara 5 Sampai 19 Orang. Sedangkan Perusahaan Digolongkan Sebagai Industri Kerajinan Rumah Tangga Jika Tenaga Kerjanya Berjumlah Kurang Dari 5 Orang. Dengan Adanya Pergeseran Tahun Dasar 1983 Ke 2000, Serta Penyempurnaan Yang Berkaitan Dengan Kelengkapan Data Pendukung, Maka Metode Penghitungan Output Dan NTB Subsektor Ini Diperbaiki Dengan Menggunakan Pendekatan Tenaga Kerja, Yang Dihitung Secara Rinci Menurut Kegiatan Industri Yang Dikelompokkan Dalam Tiga Digit KLUI. 4. Listrik, Gas Dan Air Bersih 4.A. Listrik Kegiatan Ini Mencakup Pembangkitan Dan Penyaluran Tenaga Listrik, Baik Yang Diselenggarakan Oleh Perusahaan Umum Listrik Negara PLN Maupun Oleh Perusahaan Non- PLN Seperti Pembangkitan Listrik Oleh Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 12 Perusahaan Pemerintah Daerah Dan Listrik Yang Diusahakan Oleh Swasta Perorangan Maupun Perusahaan, Dengan Tujuan Untuk Dijual. Listrik Yang Dibangkitkan Atau Yang DiProduksi Meliputi Listrik Yang Dijual, Dipakai Sendiri, Hilang Dalam Transmisi, Dan Listrik Yang Dicuri. Metode Penghitungan Untuk Seri 2000 Pada Subsektor Ini Adalah Sama Dengan Metode Penghitungan Yang Dipakai Pada Seri 1993 Yaitu Dengan Menggunakan Pendekatan Produksi. Penghitungan Atas Dasar Harga Konstan Digunakan Metode Revaluasi, Yaitu Outpu Diperoleh Dari Perkalian Antara Produksi Masing-Masing Tahun Dengan Harga Pada Tahun Dasar. 4.B. Air Bersih Kegiatan Subsektor Air Bersih Mencakup Proses Pembersihan, Pemurnian Dan Proses Kimiawi Lainnya Untuk Menghasilkan Air Minum, Serta Pendistribusian Dan Penyalurannya Secara Langsung Melalui Pipa Dan Alat Lain Ke Rumahtangga, Instansi Pemerintah Maupun Swasta. Metode Penghitungan Yang Digunakan Pada Seri 2000 Ini Masih Sama Dengan Metode Penghitungan Yang Digunakan Pada Seri 4. Listrik, Gas Dan Air Bersih Yaitu Dengan Menggunakan Pendekatan Produksi. 5. Bangunan Kegiatan Sektor Bangunan Terdiri Dari Bermacam-Macam Kegiatan Meliputi Pembuatan, Pembangunan, Pemasangan Dan Perbaikan Berat Maupun Ringan Semua Jenis Kontruksi Yang Keseluruhan Kegiatan Sesuai Dengan Rincian Menurut KLUI. Metode Yang Digunakan Untuk Mendapatkan NTB Sektor Bangunan Adalah Melalui Pendekatan Arus Barang Commodity Flows. Penggunaan Metode Ini Didasarkan Pada Pemikiran Bahwa Besarnya Output Pada Sektor Bangunan Sejalan Dengan Besarnya Input Komoditi Yang Dipergunakan Untuk Bangunan. Metode Estimasi Untuk Memperoleh Output Dan NTB Sektor Bangunan, Menggunakan Cara Ektrapolasi Yang Mana Output Dan Nilai Tambah Bruto Dengan Harga Konstan Harus Diperoleh Dahulu Sebelum Memperoleh Output Dan NTB Harga Berlaku. Ht Tp // M Us Ra Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 13 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 6.A. Perdagangan Kegiatan Yang Dicakup Dalam Subsektor Perdagangan Meliputi Kegiatan Membeli Dan Menjual Barang, Baik Barang Baru Maupun Bekas, Untuk Tujuan Penyaluran/Pendistribusian Tanpa Mengubah Sifat Barang Tersebut Barang Baru Atau Bekas Oleh Pedagang Dari Produsen Atau Importir Ke Pedagang Besar Subsektor Perdagangan Dalam Perhitungannya Dikelompokan Ke Dalam Dua Jenis Kegiatan Yaitu Perdagangan Besar Dan Perdagangan Eceran. Perdagangan Besar Meliputi Pengumpulan Dan Penjualan Kembali Lainnya, Pedagang Eceran, Perusahaan Dan Lembaga Yang Tidak Mencari Untung. Sedangkan Perdagangan Eceran Mencakup Kegiatan Pedagang Yang Umumnya Melayani Konsumen Perorangan Atau Rumahtangga Tanpa Merubah Sifat, Barang Baru Atau Barang Bekas. Metode Yang Digunakan Yaitu Metode Arus Barang. Output Atau Margin Perdagangan Merupakan Selisih Antara Nilai Jual Dan Nilai Beli Barang Yang Diperdagangkan Setelah Dikurangi Dengan Biaya Angkut Barang Dagangan Yang Dikeluarkan Oleh Pedagang. Dengan Cara Metode Arus Barang, Output Dihitung Berdasarkan Margin Perdagangan Yang Timbul Akibat Memperdagangkan Barang-Ba Rang Dari Sektor Pertanian, Pertambangan Dan Penggalian, Industri Serta Barang-Barang Yang Berasal Dari Impor. NTB Diperoleh Berdasarkan Perkalian Antara Total Output Dengan Rasio NTB. Kemudian Untuk Memperoleh Total NTB Subsektor Perdagangan Adalah Dengan Menjumlahkan NTB Tersebut Dengan Pajak Penjualan Dan Bea Masuk Barang Impor. 6.B. Hotel Subsektor Ini Mencakup Kegiatan Penyediaan Akomodasi Yang Menggunakan Sebagian Atau Seluruh Bangunan Tempat Penginapan. Yang Dimaksud Akomodasi Disini Adalah Hotel Berbintang Maupun Tidak Berbintang, Serta Tempat Tinggal Lainnya Yang Digunakan Untuk Menginapan Seperti Losmen, Motel Dan Sejenisnya. Termasuk Pula Kegiatan Penyediaan Makanan Dan Minuman Serta Penyediaan Fasilitas Lainnya Bagi Para Tamu Yang Menginap Dimana Kegiatan-Kegiatan Tersebut Berada Dalam Satu Kesatuan Manajemen Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 14 Dengan Penginapan. Alasan Penggabungan Ini Karena Datanya Sulit Dipisahkan. NTB Subsektor Hotel Diperoleh Dengan Menggunakan Pendekatan Produksi. Indikator Produksi Yang Digunakan Adalah Malam Kamar Dan Indikator Harganya Adalah Rata- Rata Tarif Per Malam Kamar. Output Atas Dasar Harga Berlaku Diperoleh Berdasarkan Perkalian Indikator Produksi Dengan Indikator Harganya. Sedangkan NTB Diperoleh Berdasarkan Perkalian Output Dengan Rasio Ntbnya. Output Dan NTB Atas Dasar Harga Konstan Dihitung Dengan Menggunakan Metode Ekstrapolasi. 6.C. Restoran Kegiatan Subsektor Restoran Mencakup Usaha Penyediaan Makanan Dan Minuman Jadi Yang Pada Umumnya Dikonsumsi Di Tempat Penjualan. Kegiatan Yang Termasuk Dalam Subsektor Ini Seperti Rumah Makan, Warung Nasi, Warung Kopi, Katering Dan Kantin. Pendekatan Yang Digunakan Untuk Menghitung NTB Subsektor Restoran Yaitu Pendekatan Pengeluaran Konsumsi Makanan Dan Minuman Jadi Di Luar Rumah. 7. Pengangkutan Dan Komunikasi 7.A. Pengangkutan Kegiatan Yang Dicakup Dalam Kegiatan Subsektor Pengangkutan Terdiri Atas Jasa Angkutan Rel Angkutan Jalan Raya Angkutan Sungai Dan Jasa Penunjang Angkutan. Kegiatan Pengangkutan Meliputi Kegiatan Pemindahan Penumpang Dan Barang Dari Satu Tempat Ke Tempat Lainnya Dengan Menggunakan Alat Angkut Atau Kendaraan, Baik Bermotor Maupun Tidak Bermotor. Sedangkan Jasa Penunjang Angkutan Mencakup Kegiatan Yang Sifatnya Menunjang Kegiatan Pengangkutan Seperti Terminal, Pelabuhan Dan Pergudangan. Angkutan Rel Meliputi Pengangkutan Barang Dan Penumpang Menggunakan Alat Angkut Kereta Api Yang Sepenuhnya Dikelola Oleh Perusahaan Kereta Api Indonesia PT KAI. Metode Estimasi Yang Digunakan Yaitu Pendekatan Produksi. Output Dan NTB Atas Dasar Harga Berlaku Diolah Dari Laporan Keuangan PT KAI. Sedangkan Output Atas Dasar Harga Konstan 2000 Ht Tp // M Us Ira Wa Sk B. Bp S. Go .Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 15 Diperoleh Dengan Metode Ekstrapolasi Yaitu Dengan Menggunakan Penumpang Dan Barang Sebagai Ekstrapolatornya. NTB Diperoleh Berdasarkan Perkalian Antara Output Atas Dasar Harga Konstan Dengan Rasio NTB Tahun 2000. Angkutan Jalan Raya Meliputi Kegiatan Pengangkutan Barang Dan Penumpang Menggunakan Alat Angkut Kendaraan Jalan Raya, Baik Bermotor Maupun Tidak Bermotor. Termasuk Pula Kegiatan Carter/Sewa Kendaraan Baik Dengan Atau Tanpa Pengemudi. Kendaraan Tersebut Merupakan Kendaraan Wajib Uji Baik Yang Memakai Plat Nomor Kuning Umum Maupun Plat Hitam Pribadi Yang Tujunannya Digunakan Untuk Usaha Komersial. Metode Estimasi Yang Digunakan Adalah Pendekatan Produksi. Output Atas Dasar Harga Berlakunya Merupakan Perkalian Antara Indikator Produksi Dengan Indikator Harga Untuk Masing-Masing Jenis Angkutan. Sedangkan Output Atas Dasar Harga Konstan Diperoleh Dengan Menggunakan Metode Ekstrapolasi. NTB Dihitung Berdasarkan Perkalian Antara Rasio NTB Dengan Outputnya. Angkutan Sungai Kegiatan Yang Dicakup Meliputi Kegiatan Pengangkutan Barang Dan Penumpang Dengan Menggunakan Kapal/Angkutan Sungai Baik Bermotor Maupun Tidak Bermotor. Termasuk Pula Kegiatan Carter/Sewa Kendaraan Baik Dengan Atau Tanpa Pengemudi. Metode Estimasi Yang Digunakan Adalah Pendekatan Produksi. Indikator Produksi Yang Digunakan Adalah Jumlah Penumpang Dan Barang Yang Diangkut. Output Atas Dasar Harga Berlaku Diperoleh Berdasarkan Perkalian Indikator Produksi Dengan Indikator Harga Dari Angkutan Sungai. Untuk Output Atas Dasar Harga Konstan Dapat Diperoleh Dengan Metode Ekstrapolsi. Sedangkan NTB Diperoleh Berdasarkan Perkalian Antara Rasio NTB Dengan Outputnya. Jasa Penunjang Angkutan Mencakup Kegiatan Yang Bersifat Menunjang Dan Memperlancar Kegiatan Pengangkutan, Yaitu Meliputi Jasa-Jasa Pengangkutan Sungai, Pengangkutan Darat Terminal Dan Parkir, Dan Keagenan Penumpang. Metode Estimasi Yang Digunakan Adalah Pendekatan Produksi. Output Dan NTB Atas Dasar Harga Berlaku Dari Ht Tp // M Us Ira Wa Sk B. Bp S. Go .Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 16 Kegiatan-Kegiatan Yang Sifatnya Monopoli Diperoleh Dari Pengolahan Laporan Keuangan BUMN Yang Terkait. Kegiatan Lainnya Diperhitungkan Dengan Mengalikan Indikator Produksi Dengan NTB, Rasio Mark-Up Dan Rasio Lainnya Yang Sesuai. 7.B. Komunikasi Subsektor Ini Terdiri Dari Kegiatan Pos Dan Giro, Telekomunikasi, Dan Jasa Penunjang Komunikasi. Pos Dan Giro Mencakup Kegiatan Pemberian Jasa Kepada Pihak Lain Dalam Hal Pengiriman Surat, Wesel Dan Paket Pos Yang Diusahakan Oleh PT. Pos Indonesia. Kegiatan Telekomunikasi Meliputi Pemberian Jasa Kepada Pihak Lain Dalam Hal Pengiriman Berita Melalui Telegram, Telepon Dan Telex Yang Diusahakan Oleh Perusahaan Seperti PT Telkom Dan PT Indosat. Jasa Penunjang Komunikasi Mencakup Jasa Yang Menunjang Kegiatan Pos Giro Dan Telekomunikasi Antara Lain Penjualan Benda Pos Dan Usaha Telekomunikasi Yang Dilakukan Oleh Perorangan/Badan Usaha Tertentu Lainnya Seperti Warung Telekomunikasi Wartel, Warung Internet Warnet, Radio Panggil Pager Dan Telepon Seluler Ponsel. Metode Estimasi Yang Digunakan Adalah Pendekatan Produksi. Output Atas Dasar Harga Berlaku Berupa Pendapatan/ Penerimaan Pos Dan Giro Serta Telekomunikasi Diperoleh Dari Laporan Keuangan. NTB Atas Dasar Harga Berlaku Diperoleh Pula Dari Laporan Keuangan Berupa Penjumlahan Upah Dan Gaji, Penyusutan, Laba/Rugi, Dan Komponen-Komponen Lainnya Dari NTB. Sedangkan Output Dan NTB Dari Harga Konstan Diperolah Dengan Metode Ekstrapolasi. Output Dan NTB Jasa Penunjang Angkutan Diestimasi Dengan Pendekatan Produksi, Yaitu Dengan Menggunakan Jumlah Perusahaan Sebagai Indikator Produksi, Dan Rata- Rata Pendapatan Per Perusahaan Sebagai Indikator Harganya. Sedangkan Output Dan NTB Atas Dasar Harga Konstan Dihitung Dengan Metode Ekstrapolasi. 8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan 8.A. Bank Kegiatan Yang Dicakup Adalah Kegiatan Yang Menerima Jasa Keuangan Pada Pihak Lain Seperti Menerima Simpanan Terutama Dalam Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 17 Bentuk Giro Dan Deposito, Memberikan Kredit/Pinjaman Baik Kredit Jangka Pendek/Menengah Dan Panjang, Mengirim Uang, Membeli Dan Menjual Surat-Surat Berharga, Mendiskonto Surat Wesel/Kertas Dagang/Surat Hutang Dan Sejenisnya, Menyewakan Tempat Penyimpanan Barang Berharga, Dan Sebagainya. Output Dari Usaha Perbankan Adalah Jumlah Penerimaan Atas Jasa Pelayanan Bank Yang Diberikan Kepada Pemakainya, Seperti Biaya Administrasi Atas Transaksi Dengan Bank, Biaya Pengiriman Wesel, Dan Sebagainya. Dalam Output Bank Dimasukkan Pula Imputasi Jasa Bank Yang Besarnya Sama Dengan Selisih Antara Bunga Yang Diterima Dengan Bunga Yang Dibayarkan. 8.B. Lembaga Keuangan Tanpa Bank Usaha Jasa Asuransi Asuransi Adalah Salah Satu Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank Yang Usaha Pokoknya Menanggung Resiko- Resiko Atas Terjadinya Musibah/Kecelakaan Atas Barang/Orang Tersebut Termasuk Tunjangan Hari Tua. Pada Pihak Ditanggung Dapat Menerima Biaya Atas Hancur/Rusaknya Barang Atau Mengakibatkan Terjadinya Kematian Tertanggung. Jasa Asuransi Ini Dapat Dibedakan Menjadi Asuransi Jiwa, Asuransi Sosial, Serta Asuransi Kerugian. Asuransi Jiwa Adalah Usaha Perasuransian Yang Khusus Menanggung Resiko Kematian, Kecelakaan Atau Sakit, Termasuk Juga Jaminan Hari Tua/Masa Depan Pihak Tertanggung. Nilai Pertanggungan Ditentukan Dan Disetujui Oleh Kedua Belah Pihak Yang Dicantumkan Dalam Surat Perjanjian. Asuransi Kerugian Adalah Usaha Perasuransi Yang Khusus Menanggung Resiko Atas Kerugian, Kehilangan Atau Kerusakan Harta Milik/Benda Termasuk Juga Tanggung Jawab Hukum Pada Pihak Ketiga Yang Mungkin Terjadi Terhadap Benda/Harta Milik Tertanggung Karena Sebab-Sebab Tertentu Dengan Suatu Nilai Pertanggungan Yang Besarnya Telah Ditentukan Dan Disetujui Oleh Kedua Belah Pihak Yang Dicantumkan Dalam Surat Perjanjian. Asuransi Sosial Adalah Usaha Perasuransian Yang Mencakup Usaha Asuransi Jiwa Kerugian Yang Dibentuk Pemerintah Berdasarkan Peraturan- Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 18 Peraturan Yang Mengatur Hubungan Antara Pihak Asuransi Dengan Seluruh/Segolongan Masyarakat Untuk Tujuan Sosial. Pihak Asuransi Ini Akan Menerima/Menampung Sejumlah Iuran/ Sumbangan Wajib Dari Masyarakat Yang Menggunakan Jasa Pelayanan Umum, Seperti Jasa Angkutan, Jasa Kesehatan, Jasa/Pelayanan Terhadap Pemilik Kendaraan Bermotor Dan Pelayanan Hari Tua. Output Dari Kegiatan Asuransi Merupakan Rekapitulasi Dari Output Asuransi Jiwa, Asuransi Bukan Jiwa Asuransi Sosial, Asuransi Dan Reasuransi Kerugian Serta Broker Asuransi. Biaya Antara Yang Dikeluarkan Dalam Kegiatan Asuransi Berupa Biaya Umum Seperti Alat Tulis Kantor, BBM, Rekening Listrik Dan Sebagainya, Biaya Pemeliharaan, Sewa Gedung, Dan Biaya Administrasi. NTB Atas Dasar Harga Berlaku Diperoleh Berdasarkan Selisih Antara Output Dan Biaya Antara Yang Diperoleh Dari Laporan Keuangan Perusahaan. Sedangkan Untuk NTB Atas Dasar Harga Konstan Diperoleh Dengan Cara Sebagai Berikut Untuk Asuransi Jiwa Menggunakan Metode Ektrapolasi Dan Sebagai Ekstrapolatornya Adalah Jumlah Pemegang Polis Untuk Asuransi Sosial Menggunakan Metode Ekstrapolasi Dan Sebagai Ekstrapolatornya Adalah Jumlah Peserta Untuk Asuransi Kerugian Menggunakan Metode Deflasi Dan Sebagai Deflatornya Adalah Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB Umum. Pegadaian Mencakup Usaha Lembaga Perkreditan Pemerintah Yang Bersifat Monopoli Dan Dibentuk Berdasarkan Ketentuan Undang-Undang, Yang Tugasnya Antara Lain Membina Perekonomian Rakyat Kecil Dengan Menyalur Kan Kredit Atas Dasar Hukum Gadai Dengan Cara Yang Mudah, Cepat, Aman Dan Hemat. Kegiatan Utamanya Adalah Memberikan Pinjaman Uang Kepada Segolongan Masyarakat Dengan Menerima Jaminan Barang Bergerak. Besarnya Pinjaman Sesuai Dengan Nilai Barang Jaminan Yang Diserahkan Pihak Peminjam Tanpa Syarat Apapun Mengenai Penggunaan Dananya. Output Dan NTB Atas Dasar Harga Berlaku Dari Kegiatan Pegadaian Diperoleh Dari Hasil Pengolahan Laporan Keuangan Perum Pegadaian. Outputnya Terutama Terdiri Dari Sewa Ht T // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 19 Modal, Bunga Deposito Dan Lain-Lain Sewa Rumah. NTB Diperoleh Dengan Mengurangkan Output Dengan Biaya Antara. Sedangkan Output Dan NTB Atas Dasar Harga Konstan Diperoleh Dengan Menggunakan Metode Ekstrapolasi, Dan Sebagai Ekstrapolatornya Adalah Jumlah Nasabah. 8.C. Sewa Bangunan Subsektor Ini Meliputi Usaha Persewaan Bangunan Dan Tanah, Baik Yang Menyangkut Bangunan Tempat Tinggal Maupun Bukan Tempat Tinggal Seperti Perkantoran, Pertokoan, Serta Usaha Persewaan Tanah Persil. Output Untuk Persewaan Bangunan Tempat Tinggal Diperoleh Dari Perkalian Antara Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Perkapita Untuk Sewa Rumah, Kontrak Rumah, Sewa Beli Rumah Dinas, Perkiraan Sewa Rumah, Pajak Dan Pemeliharaan Rumah Dengan Jumlah Penduduk Pada Pertengahan Tahun. Sedangkan Output Usaha Persewaan Bangunan Bukan Tempat Tinggal Diperoleh Dari Perkalian Antara Luas Bangunan Yang Disewa Kan Dengan Rata-Rata Tarif Sewa Per M. NTB Diperoleh Dari Hasil Perkalian Antara Rasio NTB Dengan Outputnya, NTB Atas Dasar Harga Konstan Diproleh Dengan Menggunakan Metode Ekstrapolasi Dan Sebagai Ekstrapolatornya Indeks Luas Bangunan. 8.D. Jasa Perusahaan Cakupan Dari Subsektor Jasa Perusahaan Meliputi Kegiatan Pemberian Jasa Yang Pada Umumnya Melayani Perusahaan, Seperti Jasa Hukum Dan Notaris, Jasa Akuntan Dan Pembukuan, Jasa Pengolahan Dan Penyajian Dta, Jasa Tehnik Dan Arsitektur, Jasa Periklanan, Jasa Riset, Jasa Persewaan Alat-Alat Dan Jasa Perusahaan Lainnya. Output Atas Dasar Harga Berlaku Dapat Diperoleh Dengan Pendekatan Produksi, Yaitu Perkalian Antara Indikator Produksi Dengan Indikator Harga. Sedangkan Output Dan Nilai Tambah Bruto Atas Dasar Harga Konstan Dapat Dihitung Dengan Cara Ekstrapolasi. 9. Jasa Jasa 9.A. Pemerintahan Umum Jasa Pemerintahan Pada Prinsipnya Terbagi Dua, Yang Pertama Adalah Pelayanan Dari Pemerintahan Departemen Dan Pertahanan, Dan Yang Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 20 Kedua Adalah Pelayanan Yang Diberikan Oleh Badan-Badan Di Bawah Departemen Tersebut. Pelayanan Kedua Ini Disebut Jasa Pemerintahan Lainnya. Administrasi, Pemerintahan Dan Pertahanan Subsektor Pemerintah Dan Pertahanan Mencakup Semua Depatemen Dan Non Departemen, Badan/Lembaga Tinggi Negara, Kantor- Kantor Dan Badan-Badan Yang Berhubungan Dengan Administrasi Pemerintah Dan Pertahanan. Belanja Pegawai Guru Pemerintah Yang Memegang Tata Usaha Dikategorikan Sebagai Administrasi Pemerintahan, Sedangkan Belanja Pegawai Negeri Guru Pemerintah Yang Tugasnya Mengajar Dikategorikan Sebagai Jasa Pendidikan. Begitu Juga Dokter Pemerintah Yang Tidak Melayani Masyarakat Dikelompokkan Sebagai Administrasi Pemerintahan Sedangkan Dokter Pemerintah Yang Melayani Masyarakat Dikelompokkan Sebagai Kesehatan. Kegiatan-Kegiatan Ini Meliputi Semua Tingkat Pemerintahan, Baik Pemerintah Pusat Maupun Pemerintah Daerah Yang Terdiri Dari Pemerintahan Daerah Tingkat I, Tingkat II Dan Desa, Termasuk Angkatan Bersenjata. Jasa Pemerintahan Lainnya Jasa Pemerintah Lainnya Meliputi Kegiatan Yang Bersifat Jasa Seperti Sekolah-Sekolah Pemerintah, Universitas Pemerintah, Rumah Sakit Pemerintah Bimbingan Masyarakat Terasing, Museum, Perpustakaan, Tempat-Tempat Rekreasi Yang Dibiayai Dari Keuangan Pemerintah, Dimana Pemerintah Memungut Pembayaran Yang Pada Umumnya Tidak Mencapai Besarnya Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Kegiatan Tersebut. Unit-Unit Usaha Semacam Ini Menyediakan Pelayanan Jasa Untuk Masyarakat. Aparat Pemerintah Yang Melayani Penyuluhan KB Atau Memberi Penyuluhan Kepada Masyarakat Terasing Dikategorikan Sebagai Jasa Kemasyarakatan Lainnya. Sedangkan Pegawai Pemerintah Yang Melakukan Penjualan Karcis Masuk Taman Hiburan, Museum Atau Melayani Masyarakat Di Perpustakaan Dikategorikan Sebagai Jasa Hiburan Dan Kebudayaan. Belanja Pegawai Dari Sektor Ini Terdiri Dari Gaji Pokok, Honorarium Dan Tunjangan Lainnya. Belanja Pegawai Yang Dipisahkan Dari Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 21 Belanja Pembangunan Ditransfer Ke Belanja Rutin, Seperti Pembayaran Honor Pegawai Negeri Yang Turut Dalam Kegiatan Proyek. Belanja Pegawai Jasa Pemerintahan Lainnya Yang Dikeluarkan Oleh Pemerintah Pusat Maupun Daerah, Baik Rutin Maupun Pembangunan Adalah Untuk Guru-Guru Sekolah Negeri, Pekerja Rumah Sakit Pemerintah, Pekerja Bimbingan Masyarakat Terasing, Pekerja Perpustakaan Dan Tempat-Tempat Rekreasi Serta Museum Pemerintah. Penyusutan Barang Modal Untuk Sektor Pemerintah Umum Datanya Belum Tersedia, Sehingga Nilai Penyusutan Diadakan Estimasi Berdasarkan Rasio Terhadap Belanja Pegawai. Struktur Biaya Dari Sektor Ini Tidak Memuat Unsur Surplus Usaha. Sedangkan Pemerintah Tidak Melakukan Pembayaran Pajak Tak Langsung, Untuk Memperoleh Nilai Tambah Bruto Diperkirakan Dari Penjumlahan Belanja Pegawai Serta Perkiraan Penyusutan. Data Untuk Estimasi NTB Sektor Pemerintahan Umum Didasarkan Pada Realisasi Pengeluaran Pemerintah. Belanja Pegawai Jasa Pemerintahan Lainnya Yang Ditransfer Dari Pemerintah Pusat Dan Daerah Diperoleh Dari Realisasi Anggaran Belanja Pembangunan Menurut Sektor Dan Subsektor. Sedangkan Belanja Pegawai Jasa Pemerintahan Lainnya Untuk Pemerintah Daerah Diperoleh Dari Laporan Belanja Pegawai Menurut Jenis Pengeluaran. Disamping Belanja Pegawai Di Atas, Penyusutan Juga Termasuk Dalam Penghitungan NTB Jasa Pemerintahan Lainnya. Dimana Nilai Penyusutan Diperkirakan Sekitar 5 Persen Dari Nilai Belanja Pegawai. Perkiraan NTB Sektor Pemerintahan Umum Dan Jasa Lainnya Atas Dasar Harga Konstan 2000 Dihitung Dengan Cara Ekstrapolasi Menggunakan Indeks Tertimbang Jumlah Pegawai Negeri Menurut Golongan Kepangkatan. 9.B. Swasta Jasa Sosial Kemasyarakatan Meliputi Jasa Pendidikan, Kesehatan, Riset/Penelitian, Palang Merah, Panti Asuhan, Panti Wreda, Yayasan Pemeliharaan Anak. Kegiatan- Kegiatan Sejenis Yang Dikelola Oleh Pemerintah Tidak Termasuk Disini Tetapi Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 22 Termasuk Dalam Subsektor Pemerintahan. Output Jasa Sosial Dan Kemasyarakatan Diperoleh Dari Hasil Perkalian Antara Masing-Masing Indikator Produksi Seperti Jumlah Murid Menurut Jenjang Pendidikan, Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit, Jumlah Dokter, Jumlah Anak Yang Diasuh, Jumlah Orang Lanjut Usia Yang Dirawat, Jumlah Rumah Ibadah, Jumlah Anak Cacat Yang Dirawat Dengan Rata-Rata Output Per Masing-Masing Indikator. Jasa Hiburan Dan Rekreasi Meliputi Kegiatan Produksi Dan Distribusi Film Komersial Dan Film Dokumenter Untuk Kepentingan Pemerintah Serta ReProduksi Film Video, Jasa Bioskop Dan Panggung Hiburan, Studio Radio, Perpustakaan, Musium, Kebun Binatang, Gedung Olah Raga, Kolam Renang, Klab Malam, Taman Hiburan, Bilyar, Artis Panggung, Karaoke Dan Video Klip. Output Atas Dasar Harga Berlaku Diperoleh Dengan Menggunakan Metode Pendekatan Produksi, Yaitu Output Diperoleh Dari Hasil Perkalian Antara Indikator Produksi Dengan Indikator Harga. Output Kegiatan Produksi Film Diperoleh Dari Perkalian Antara Jumlah Film Yang DiProduksi Dengan Indikator Harga. Output Kegiatan Distribusi Film Diperoleh Dari Perkalian Antara Rasio Biaya Sewa Film Dengan Output Bioskop, Sedangkan Output Bioskop Diperoleh Dari Perkalian Antara Jumlah Penonton Dengan Rata-Rata Output Per Penonton. Output Panggung Hiburan/Kesenian Dihitung Berdasarkan Pajak Tontonan Yang Diterima Pemerintah. Output Untuk Jasa Hiburan Dan Rekreasi Lainnya Pada Umumnya Didasarkan Pada Hasil Perkalian Antara Jumlah Perusahaan Dan Jumlah Tenaga Kerja Masing-Masing Dengan Rata-Rata Output Per Indikatornya. Dan NTB Atas Dasar Harga Berlaku Diperoleh Dari Hasil Perkalian Antara Rasio NTB Dengan Output. Sedangkan Output Dan NTB Atas Dasar Harga Konstan Menggunakan Metode Deflasi/Ekstrapolasi Dengan Deflatornya Adalah IHK Hiburan Rekreasi/Indeks Indikator Produksi Yang Sesuai. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga Meliputi Segala Kegiatan Jasa Yang Pada Umumnya Melayani Perorangan Dan Rumah Tangga Yang Terdiri Dari A Jasa Perbengkelan/Reparasi Kendaraan Bermotor, Mencakup Perbaikan Kecil-Kecilan Dari Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. I Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 23 Kendaraan Roda Empat Dan Dua, Seperti Mobil Pribadi, Mobil Umum, Sepeda Motor, Dan Sebagainya. B Jasa Perbengkelan/Reparasi Lainnya Seperti Perbaikan/Reparasi Jam, Televisi, Radio, Lemari Es, Mesin Jahit, Sepeda Dan Barang-Barang, Sepeda Dan Barang-Barang Rumah Tangga Lainnya. C Jasa Pembantu Rumah Tangga, Mencakup Koki, Tukang Kebun, Penjaga Malam, Pengasuh Bayi Dan Anak-Anak Dan Sejenisnya. D Jasa Perorangan Lainnya, Mencakup Tukang Binatu, Tukang Cukur, Tukang Jahit, Tukang Semir Sepatu, Dan Sejenisnya. Output Atas Dasar Harga Berlaku Untuk Jasa Perbengkelan Serta Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga Diperoleh Dari Perkalian Antara Masing- Masing Jumlah Tenaga Kerja Dengan Rata-Rata Output Pertenaga Kerja. Sedangkan Output Jasa Pembantu Rumah Tangga, Pengasuh Bayi Dan Sejenisnya Di Peroleh Dari Perkalian Antara Pengeluaran Per Kapita Untuk Pembantu Rumah Tangga Dengan Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun Untuk Jasa Perorangan Yang Belum Dicakup. NTB Atas Dasar Harga Berlaku Diperoleh Dari Hasil Perkalian Antara Rasio NTB Dengan Output. Sedangkan Output Dan NTB Atas Dasar Harga Konstan Diperoleh Dengan Menggunakan Metode Ekstrapolasi. Sembilan Sektor Dalam PDRB 1. Sektor Pertanian 2. Sektor Pertambangan Dan Penggalian 3. Sektor Industri Pengolahan 4. Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih 5. Sektor Bangunan 6. Sektor Perdagangan, Hotel, Dan Restoran 7. Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi 8. Sektor Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan 9. Sektor Jasa-Jasa Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 25 Nalisa Data PDRB Bertujuan Untuk Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Yang Dicapai Oleh Suatu Daerah Dari Tahun Ke Tahun. Dengan Mengamati Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Yang Tercapai Dari Tahun Ke Tahun Dapat Dinilai Kinerja Suatu Daerah Dalam Mengendalikan Kegiatan Ekonominya Dalam Jangka Pendek Dan Usaha Mengembangkan Ekonominya Dalam Jangka Panjang. Sehingga Data PDRB Dapat Digunakan Sebagai Dasar Evaluasi Hasil Pembangunan Serta Menentukan Penyusunan Kebijakan Di Masa Yang Akan Datang. 2.1. Gambaran Umum Perekonomian Kabupaten Musi Rawas Dan Provinsi Sumatera Selatan Salah Satu Indikator Penting Guna Menganalisis Pembangunan Ekonomi Yang Terjadi Di Suatu Daerah Adalah Pertumbuhan Ekonomi. Di Samping Digunakan Untuk Mengukur Tingkat Pertumbuhan Nilai Tambah Yang Diciptakan Dalam Suatu Perekonomian, Angka Ini Juga Memberikan Indikasi Tentang Sejauh Mana Aktivitas Perekonomian Yang Terjadi Pada Suatu Periode Tertentu Telah Menghasilkan Tambahan Pendapatan Bagi Penduduk. Hal Ini Dapat Dijelaskan Karena Pertumbuhan Ekonomi Pada Dasarnya Merupakan Suatu Proses Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Untuk Menghasilkan Barang Dan Jasa Output. Pada Gilirannya, Proses Ini Tentunya Juga Menghasilkan Suatu Aliran Balas Jasa Terhadap Faktor Produksi Yang Dimiliki Oleh Penduduk. Laju Pertumbuhan Ekonomi Merupakan Suatu Indikator Ekonomi Makro Yang Menggambarkan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi. Indikator Ini Biasanya Digunakan Untuk Menilai Sampai Seberapa Jauh Keberhasilan Pembangunan Suatu Daerah Dalam Periode Waktu Tertentu. A Tinjauan Perekonomian II Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 26 Besarnya Laju Pertumbuhan Tersebut Dapat Dihitung Dari Data PDRB Atas Dasar Harga Konstan, Karena Hanya Dicerminkan Oleh Pertumbuhan Barang Dan Jasa Yang Dihasilkan Pada Periode Tertentu Sebab Pengaruh Perubahan Harga Telah Ditiadakan. Perekonomian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Secara Keseluruhan Cenderung Lebih Baik Dibanding Tahun 2009. Hal Ini Terlihat Dari Pertumbuhan Ekonomi Yang Mengalami Percepatan. Pada Tahun 2010 Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Tumbuh Sebesar 5,43 Persen, Lebih Tinggi Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yang Tumbuh Di Bawah 5 Persen. Jika Penghitungan Dilakukan Dengan Mengeluarkan Komponen Migas Maka Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Tumbuh Sebesar 6,94 Persen. Perekonomian Kabupaten Musi Rawas Identik Dengan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Yang Mengalami Percepatan Laju Pertumbuhan. Pada Tahun 2010 Perekonomian Kabupaten Musi Rawas Mampu Tumbuh Sebesar 5,20 Persen, Dimana Tahun Sebelumnya Hanya Tumbuh Sebesar 4,85 Persen. Jika Komponen Migas Dikeluarkan Dalam Penghitungan, Maka Ekonomi Kabupaten Musi Rawas Mampu Tumbuh Sebesar 6,89 Persen Di Tahun 2010. Tabel 2.1. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Musi Rawas Dan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009 2010 INDIKATOR Tahun 2009 2010 PDRB Sumsel - Dengan Migas 4,10 5,43 - Tanpa Migas 5,05 6,94 PDRB Musi Rawas - Dengan Migas 4,85 5,20 - Tanpa Migas 6,28 6,89 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Hampir Semua Sektor Dalam PDRB Provinsi Sumatera Selatan Tumbuh Lebih Tinggi Dibandingkan Tahun Sebelumnya. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 27 Tabel 2.2. Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009 2010 SEKTOR Tahun 2009 2010 1. Pertanian 3,11 4,42 2. Pertambangan Dan Penggalian 1,62 1,21 3. Industri Pengolahan 2,14 5,76 4. Listrik, Gas Dan Air Bersih 5,09 6,31 5. Bangunan 7,34 8,75 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 3,13 6,91 7. Angkutan Dan Komunikasi 13,76 12,68 8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan 6,85 7,39 9. Jasa-Jasa 9,36 7,38 PDRB Dengan Migas 4,11 5,43 PDRB Tanpa Migas 5,06 6.94 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Laju Pertumbuhan Tiap-Tiap Sektor Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan Selama Tahun 2009-2010 Dapat Terlihat Pada Tabel 2.2. Selama Tahun 2010 Hampir Semua Sektor Ekonomi Pembentuk PDRB Sumatera Selatan Mengalami Percepatan Pertumbuhan, Kecuali Sektor Pertambangan Dan Penggalian, Angkutan Dan Komunikasi Serta Sektor Jasa-Jasa. Sektor Yang Mengalami Pertumbuhan Paling Tinggi Adalah Sektor Angkutan Dan Komunikasi Yang Mampu Tumbuh Hampir 13 Persen, Diikuti Oleh Sektor Bangunan Dengan Pertumbuhan Di Atas 8 Persen. Kondisi Yang Sama Terjadi Di Kabupaten Musi Rawas. Percepatan Pertumbuhan Juga Terjadi Di Hampir Semua Sektor Ekonomi, Kecuali Sektor Pertambangan Dan Penggalian Dan Bangunan, Hal Ini Dapat Dilihat Pada Tabel 2.3. Identik Dengan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Rawas Pada Tahun 2010 Juga Mengalami Percepatan Laju Pertumbuhan Di Hampir Semua Sektor Ekonomi. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 28 Tabel 2.3. Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009 2010 SEKTOR Tahun 2009 2010 1. Pertanian 6,72 7,29 2. Pertambangan Dan Penggalian 2,44 2,21 3. Industri Pengolahan 3,77 4,42 4. Listrik, Gas Dan Air Bersih 6,27 7,13 5. Bangunan 8,02 6,57 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 4,13 5,33 7. Angkutan Dan Komunikasi 10,93 13,45 8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan 6,06 7,27 9. Jasa-Jasa 6,24 7,55 PDRB Dengan Migas 4,85 5,20 PDRB Tanpa Migas 6,28 6,89 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Pada Tahun 2010 Sektor Pertanian Tumbuh Di Atas 7 Persen. Peningkatan Laju Pertumbuhan Ini Disebabkan Karena Peningkatan Pertumbuhan Pada Hampir Semua Subsektor Pembentuknya. Sektor Pertambangan Dan Penggalian Pada Tahun Ini Mengalami Perlambatan Pertumbuhan Yaitu Berada Pada Kisaran 2 Persen. 2.2. Struktur Ekonomi Kabupaten Musi Rawas Dan Provinsi Sumatera Selatan Proses Pembangunan Ekonomi Biasanya Diikuti Dengan Terjadinya Perubahan Dalam Struktur Ekonomi Baik Itu Struktur Permintaan Domestik, Struktur Produksi Serta Struktur Distribusinya. Perubahan Struktur Ini Terjadi Akibat Adanya Interaksi Antara Dua Proses Yaitu Proses Akumulasi Pembentukan Modal Dan Perubahan Konsumsi Masyarakat Yang Terjadi Karena Meningkatnya Pendapatan Per Kapita. Perubahan Pola Permintaan Ini Yang Kemudian Mengubah Komposisi Barang Dan Jasa Yang DiProduksi Dan Diperdagangkan. Struktur Ekonomi Yang Dinyatakan Dalam Persentase, Menunjukan Besarnya Peranan Atau Kontribusi Masing-Masing Sektor Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 29 Ekonomi Dalam Menciptakan Nilai Tambah Dan Mencerminkan Peringkat Nilai Tambah Sektor Tersebut. Sehingga Untuk Melihat Kekuatan Setiap Sektor Dalam Pembentukan PDRB Suatu Daerah Dapat Dilihat Dari Peranan Masing-Masing Sektor Tersebut. Dengan Memperhatikan Peranan Sektoral Maka Dapat Ditentukan Skala Prioritas Dalam Perencanaan Pembangunan. Salah Satu Tujuan Pembangunan Ekonomi Adalah Merubah Struktur Ekonomi Dengan Pola Primer-Sekunder-Tersier. Namun Untuk Mencapai Hal Tersebut Dibutuhkan Investasi Yang Besar Atau Penerapan Teknologi Baru. Hal Seperti Itu Sulit Dilakukan, Sehingga Yang Mungkin Dilakukan Saat Ini Adalah Mengidentifikasi Keunggulan Sektor Dan Meningkatkan Daya Tahan Sektor Tersebut. Struktur Ekonomi Suatu Daerah Menjadi Indikator Penentu Apakah Daerah Tersebut Didominasi Oleh Sektor Primer, Sekunder Ataupun Tersier. Sektor Primer Adalah Sektor Yang Masih Banyak Mengandalkan Peran Sumber Daya Alam Dalam Proses Produksi, Yaitu Sektor Pertanian Dan Sector Pertambangan Dan Penggalian. Sektor Sekunder Adalah Sektor Yang Sudah Tidak Terlalu Mengandalkan Peran Sumber Daya Alam Lagi, Tapi Lebih Banyak Mengandalkan Kemajuan Teknologi Dan Peran Sumber Daya Manusia, Yaitu Sektor Industri Pengolahan, Listrik Dan Air, Dan Konstruksi. Sedangkan Sektor Tersier Adalah Sektor Yang Bisa Dikatakan Sudah Tidak Mengandalkan Sumber Daya Alam Lagi, Yaitu Sektor Perdagangan, Pengangkutan Dan Telekomunikasi, Bank Dan Lembaga Keuangan Lain, Dan Sektor Jasa-Jasa. Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Provinsi Sumatera Selatan Juga Menunjukkan Peranan Dan Perubahan Struktur Ekonomi Dari Tahun Ke Tahun. Tiga Sektor Yang Memberikan Sumbangan Terbesar Di Tahun 2010 Adalah Sektor Industri Pengolahan Sebesar 23,7 Persen, Sektor Pertambangan Dan Penggalian 21,6 Persen, Dan Sektor Pertanian 16,8 Persen. Tabel 2.4. Menunjukkan Peranan Setiap Sektor Ekonomi Di Sumatera Selatan. Hampir Seluruh Sektor Ekonomi Mengalami Kenaikan Peranan Kecuali Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran, Serta Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 30 Sektor Keuangan, Sewa Dan Jasa Perusahaan. Tabel 2.4. Struktur PDRB Provinsi Sumatera Selatan Dan Kabupaten Musi Rawas Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 2010 Persen SEKTOR SUMSEL MURA 2009 2010 2009 2010 1. Pertanian 17,4 16,8 39,8 40,5 2. Pertambangan Dan Penggalian 21,0 21,6 30,4 30,3 Sektor Primer 38,4 38,4 70,2 70,8 3. Industri Pengolahan 23,6 23,7 9,5 9,3 4. Listrik, Gas Dan Air Bersih 0,5 0,5 0,1 0,1 5. Bangunan 6,5 6,5 5,1 4,8 Sektor Sekunder 30,6 30,7 14,7 14,2 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 12,8 12,7 5,2 5,2 7. Angkutan Dan Komunikasi 4,5 4,5 0,5 0,5 8. Keuangan, Sewa Dan Jasa Perusahaan 3,7 3,5 1,8 1,7 9. Jasa-Jasa 10,0 10,2 7,5 7,6 Sektor Tersier 31,0 30,9 15,1 15,0 PDRB Dengan Migas 100,0 100,0 100,0 100,0 PDRB Tanpa Migas 68,1 67,4 73,0 73,1 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Pada Tahun 2010 Tidak Terjadi Perubahan Struktur Ekonomi Yang Berarti Di Provinsi Sumatera Selatan. Sementara Itu, Struktur Ekonomi Kabupaten Musi Rawas Masih Berbasis Pada Pemanfaatan Sumber Daya Alam Atau Masih Berstruktur Primer. Hal Ini Terlihat Dari Kontribusi Sektor Pertanian Dan Sektor Pertambangan Dan Penggalian Memberikan Kontribusi Terbesar Terhadap Pembentukan Nilai Tambah PDRB Kabupaten Musi Rawas Selama Kurun Waktu 2006-2010, Seperti Yang Terlihat Pada Grafik 2.1. Pada Tahun 2010 Sektor Primer Yang Terdiri Atas Sektor Pertanian Dan Sektor Pertambangan Dan Penggalian Memberikan Kontribusi Sebesar 70,8 Persen Dari Total PDRB Kabupaten Musi Rawas. Sektor Pertanian Memberikan Sumbangan 40,5 Persen, Sedangkan Sisanya 30,3 Persen Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 31 Diberikan Oleh Sektor Pertambangan Dan Penggalian. Melihat Peranan Sektor Primer Yang Meningkat Dari Tahun Sebelumnya Dapat Dilihat Bahwa Struktur Perekonomian Musi Rawas Sejalan Dengan Visi Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Yaitu Terwujudnya Bumi Agropolitan Dan Kawasan Pertambangan Menuju Musi Rawas Darussalam. Sektor Sekunder Yang Terdiri Atas Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih, Serta Sektor Bangunan Pada Tahun 2010 Memberikan Kontribusi 14,2 Persen Terhadap Total Nilai Tambah Kabupaten Musi Rawas. Dari 14,2 Persen Tersebut, 9,3 Persen Berasal Dari Sektor Industri Pengolahan, 4,8 Persen Dari Sektor Bangunan, Dan Hanya 0,1 Persen Yang Berasal Dari Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih. Sektor Tersier Yang Terdiri Atas Empat Sektor Ekonomi, Yakni Sektor Perdagangan, Hotel, Dan Restoran, Sektor Angkutan Dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan, Serta Sektor Jasa-Jasa Pada Tahun 2010 Memberikan Kontribusi Sebesar 15 Persen Dari Total PDRB Kabupaten Musi Rawas. Dari Keempat Sektor Tersebut, Sektor Jasa- Jasa Memberikan Sumbangan Sebesar 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 2006 2007 2008 2009 2010 73.6 72.8 73.0 70.2 70,8 13.4 14.1 13.7 14.7 14.2 13.0 13.1 13.3 15.1 15,0 P E R S E N T A S E Tahun Grafik 2.1. Peranan Sektor-Sektor Terhadap Pembentukan PDRB Dengan Migas ADHB Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006 - 2010 Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 32 7,6 Persen, Sisanya Berasal Dari Tiga Sektor Lainnya. Jika Diamati Dengan Seksama, Pada Grafik 2.1. Terlihat Bahwa Peranan Sektor Primer Dalam Lima Tahun Terakhir Cenderung Menurun, Dari 73,6 Persen Pada Tahun 2006 Hingga 70,8 Persen Pada Tahun 2010. Peranan Sektor Sekunder Perlahan- Lahan Cenderung Meningkat Dari Tahun Ke Tahun. Sektor Tersebut Pada Tahun 2010 Memberikan Kontribusi Sebesar 14,2 Persen, Mengalami Sedikit Penurunan Kontribusi Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yang Mencapai Peranan Sebesar 14,7 Persen. Sedangkan Sektor Tersier Selama Lima Tahun Terakhir Meningkat Sebesar 2 Persen. Tahun 2006 Sektor Ini Hanya Memberikan Kontribusi Sebesar 13 Persen, Dan Pada Tahun 2010 Kontribusinya Sebesar 15 Persen. Hal Ini Menunjukkan Bahwa Selama Kurun Waktu Lima Tahun Terakhir Mulai Ada Pergeseran Struktur Ekonomi Di Kabupaten Musi Rawas, Dari Sektor Primer Menuju Sektor Sekunder Dan Tersier, Meskipun Pergeseran Tersebut Masih Terbilang Lamban. 2.3. Inflasi Sektoral Kabupaten Musi Rawas Dan Provinsi Sumatera Selatan Inflasi Sektoral Yang Dibahas Dalam Publikasi Ini Digunakan Untuk Melihat Besaran Kenaikan Harga Barang Dan Jasa Yang Terjadi Di Tingkat Produsen, Bukan Di Tingkat Konsumen Seperti Yang Lazim Dibicarakan. Dari Tabel 2.5. Inflasi Dengan Migas Provinsi Sumatera Selatan Pada Tahun 2010 Sebesar 8,97 Persen, Meningkat Dari Tahun Sebelumnya Yang Mengalami Deflasi Sebesar 1,31 Persen. Inflasi Tertinggi Terjadi Pada Sektor Pertambangan Dan Penggalian Yaitu Sebesar 16,63 Persen, Dimana Tahun Sebelumnya Sektor Ini Mengalami Deflasi Sebesar 16,38 Persen. Inflasi Terendah Terjadi Pada Sektor Angkutan Dan Komunikasi Yaitu Sebesar 0,83 Persen. Jika Dibandingkan Dengan Tahun- Tahun Sebelumnya, Sektor Pertambangan Dan Penggalian Merupakan Salah Satu Sektor Yang Struktur Perekonomian Musi Rawas Sejalan Dengan Visi Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Yaitu Terwujudnya Bumi Agropolitan Dan Kawasan Pertambangan Menuju Musi Rawas Darussalam. Ht Tp // M Si Ra Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 33 Tingkat Inflasinya Sangat Berfluktuatif. Dirinci Menurut Subsektor Pembentuknya Akan Terlihat Bahwa Inflasi Sektor Pertambangan Dan Penggalian Yang Berfluktuatif Bersumber Dari Subsektor Minyak Dan Gas Bumi. Suatu Hal Yang Wajar Mengingat Harga Minyak Mentah Dunia Mengalami Naik Turun Yang Sangat Signifikan Tiap Tahunnya. Tabel 2.5. Inflasi Sektoral PDRB Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009 2010 Persen SEKTOR Tahun 2009 2010 1. Pertanian 0,62 6,85 2. Pertambangan Dan Penggalian -16,38 16,63 3. Industri Pengolahan 2,22 8,80 4. Listrik, Gas Dan Air Bersih 2,92 3,09 5. Bangunan 3,91 5,21 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 6,75 6,86 7. Angkutan Dan Komunikasi -1,27 0,83 8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan 4,19 3,55 9. Jasa-Jasa 14,50 8,82 PDRB Dengan Migas -1,31 8,97 PDRB Tanpa Migas 5,66 6,31 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Kondisi Yang Sama Juga Terjadi Di Kabupaten Musi Rawas. Inflasi Kabupaten Musi Rawas Dengan Migas Pada Tahun 2010 Sebesar 8,46 Persen, Lebih Tinggi Jika Dibandingkan Dengan Tahun 2009 Yang Mengalami Inflasi Minus 0,94 Persen. Begitupun Dengan Inflasi Tanpa Migas Yang Pada Tahun Ini Sebesar 6,94 Persen, Sedangkan Tahun Sebelumnya Sebesar 4,31 Persen. Dari Tabel 2.6 Tampak Bahwa Sektor Yang Memiliki Inflasi Tertinggi Pada Tahun 2010 Adalah Sektor Pertambangan Dan Penggalian Yaitu Sebesar 11,27 Persen. Untuk Sektor Pertanian Mengalami Inflasi Sebesar 7,96 Persen, Meningkat Dari Tahun Sebelumnya Yang Hanya 1,04 Persen. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 34 Hal Ini Terjadi Karena Peningkatan Harga Pada Subsektor Perkebunan, Yaitu Komoditi Karet. Pada Tahun Ini Tiga Sektor Yang Mengalami Inflasi Rendah Adalah Sektor Bangunan, Sektor Angkutan Dan Komunikasi, Serta Sektor Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan. Tabel 2.6. Inflasi Sektoral PDRB Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009 2010 Persen SEKTOR Tahun 2009 2010 1. Pertanian 1.04 7.96 2. Pertambangan Dan Penggalian -10,87 11.27 3. Industri Pengolahan 5.75 6.54 4. Listrik, Gas Dan Air Bersih 3.93 4.85 5. Bangunan 5.84 0.93 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 8.26 8.34 7. Angkutan Dan Komunikasi -3.08 1.97 8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan 5.37 1.08 9. Jasa-Jasa 16.02 7.47 PDRB Dengan Migas -0.94 8.46 PDRB Tanpa Migas 4.31 6.94 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara 2.4. Pendapatan Per Kapita Pendapatan Perkapita Menunjukkan Besarnya Pendapatan Yang Diperoleh Setiap Penduduk Secara Rata-Rata. Besaran Ini Diperoleh Dari Hasil Bagi PDRB Dengan Jumlah Penduduk Pada Pertengahan Tahun. Dengan Melihat Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Dapat Dilihat Peningkatan Dalam Pendistribusian PDRB Per Kapita Maupun Pendapatan Regional Per Kapita. Angka Pendapatan Per Kapita Digunakan Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Melihat Kesejahteraan Penduduk. Namun, Hal Ini Perlu Diinterpretasikan Secara Hati-Hati Karena Angka Ini Belum Memperhitungkan Net Factor Income Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 35 Yaitu Selisih Dari Income Outflow Dengan Income In Flow. Indikator Tersebut Hanya Dapat Dipakai Untuk Menggambarkan Apakah Ada Peningkatan Produktivitas Pembangunan Setiap Orangnya. Secara Umum Apabila Pendapatan Per Kapita Suatu Daerah Naik Maka Dapat Diartikan Bahwa Kondisi Kesejahteraan Penduduk Meningkat. Demikian Sebaliknya Turunnya Perekonomian Suatu Daerah Dapat Dilihat Dari Menurunnya Pula Pendapatan Per Kapita Daerah Tersebut. Tumbuhnya Ekonomi Suatu Daerah Selain Memberikan Gambaran Terjadinya Peningkatan Produksi Barang Dan Jasa, Juga Memberikan Gambaran Tentang Peningkatan Pendapatan Per Kapita. PDRB Per Kapita Juga Dibedakan Atas Harga Berlaku Dan Harga Konstan. PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Diukur Berdasarkan Harga Pada Saat Sekarang Sehingga Terkandung Pengaruh Kenaikan Harga. Sedangkan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan Kita Dapat Melihat Kenaikan Secara Riil Atas Harga Pada Tahun Dasar. Atau Dapat Dikatakan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan Dapat Mengukur Tingkat Produktivitas Sesungguhnya. Pendapatan Per Kapita Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Musi Rawas Dalam Rentang Waktu 5 Tahun Dari Tahun 2006-2010 Terus Mengalami Peningkatan. Pada Tahun 2006 Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Musi Rawas Sebesar Rp. 9.677.258 Menjadi Rp. 14.635.667 Pada Tahun 2010. Pendapatan Per Kapita Dengan Migas Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Naik Sebesar 9,85 Persen Dibandingkan Dengan Tahun Sebelumnya Yang Hanya 2,36 Persen. Apabila Pengaruh Migas Dieliminasi Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Penduduk Kabupaten Musi Rawas Pada Tahun 2010 Sebesar Rp. 10.701.947 Naik Sebesar 10,06 Persen Dari Tahun 2009. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 36 Tabel 2.7. Pendapatan Per Kapita Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Atas Dasar Harga Berlaku Tahun PENDAPATAN PER KAPITA DENGAN MIGAS PERTUMBUHAN PENDAPATAN PER KAPITA TANPA MIGAS PERTUMBUHAN 2006 2007 2008 2009 2010 9 677 258 11 004 462 13 016 524 13 323 554 14 635 667 11,98 13,71 18,28 2,36 9,85 6 522 851 7 669 914 8 900 858 9 724 127 10 701 947 14,57 17,59 16,05 9,25 10,06 Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan Dengan Migas Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Sebesar Rp. 6.945.915 Mengalami Peningkatan Sebesar 1,28 Persen Dari Tahun 2009, Sedangkan Pendapatan Per Kapita Tanpa Migas Tahun 2010 Sebesar Rp. 4.746.672 Yang Mengalami Peningkatan Sebesar 2,91 Persen Dari Tahun Sebelumnya Yang Nilai Pendapatannya Sebesar Rp. 4.612.432. Tabel 2.8. Pendapatan Per Kapita Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun PENDAPATAN PER KAPITA DENGAN MIGAS PERTUMBUHAN PENDAPATAN PER KAPITA TANPA MIGAS PERTUMBUHAN 2006 2007 2008 2009 2010 6 140 973 6 351 109 6 637 498 6 858 226 6 945 915 3,90 3,42 4,51 3,33 1,28 3 913 188 4 171 356 4 403 948 4 612 432 4 746 672 4,85 6,60 5,58 4,73 2,91 Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 37 2.5. Pertumbuhan Ekonomi Dan Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Pertumbuhan Ekonomi Dengan Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Mempunyai Hubungan Yang Positif, Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Senantiasa Diikuti Dengan Peningkatan Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita. Pada Tahun 2009 Pertumbuhan Ekonomi Dengan Migas Kabupaten Musi Rawas Sebesar 4,85 Persen Diikuti Dengan Kenaikan Pendapatan Per Kapita Sebesar 3,31 Persen, Kemudian Pada Tahun 2010 Pendapatan Per Kapita Mengalami Perlambatan Pertumbuhan Menjadi 1,28 Persen Dengan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Sebesar 5,2 Persen. . Kondisi Yang Sama Juga Ditunjukkan Jika Komponen Migas Tidak Diikutsertakan Dalam Penghitungan. Pada Tahun 2009 Perekonomian Tanpa Migas Kabupaten Musi Rawas Tumbuh Sebesar 6,28 Persen Diikuti Oleh Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Sebesar 4,73 Persen. Di Tahun 2010 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Musi Rawas Sebesar 6,89 Persen, 0 2 4 6 2006 2007 2008 2009 2010 5.21 5.17 5.82 4.85 5.2 3.90 3.42 4.51 3.33 1.28 P E R S E N T A S E Tahun Grafik 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Dan Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Dengan Migas Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Pertumbuhan Ekonomi Dengan Migas Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Dengan Migas ADHK 2000 Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 38 Dengan Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Sebesar 2,91 Persen. . 2.6 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Sektor Yang Dikelompokkan Pada Sektor Primer Adalah Sektor Pertanian Dan Sektor Pertambangan Dan Penggalian. Dari Kedua Sektor Ini Yang Mengalami Pertumbuhan Di Atas Pertumbuhan Ekonomi Secara Keseluruhan Adalah Sektor Pertanian. Tahun 2009 Pertumbuhan Sektor Pertanian Sebesar 6,72 Persen Di Tahun 2010 Pertumbuhan Ekonominya Meningkat Menjadi 7,29 Persen. Selama Dua Tahun Terakhir Pertumbuhan Sektor Pertanian Selalu Lebih Besar Dibanding Pertumbuhan Ekonomi Secara Keseluruhan. Pada Tahun 2010 Sektor Pertambangan Dan Penggalian Mengalami Sedikit Perlambatan Pertumbuhan Yaitu Sebesar 2,21 Persen, Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yaitu Sebesar 2,44 Persen. 0 2 4 6 8 10 2006 2007 2008 2009 2010 6.18 8.4 6.9 6.28 6.89 4.85 6.60 5.58 4.73 2.91 P E R S E N T A S E Tahun Grafik 2.3 Pertumbuhan Ekonomi Dan Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Tanpa Migas Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Tanpa Migas ADHK 2000 Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 39 Di Kelompok Sektor Sekunder Pada Tahun 2010, Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih Tumbuh Di Atas Pertumbuhan Ekonomi Secara Keseluruhan, Pada Tahun Ini Sektor Tersebut Tumbuh Sebesar 7,13 Persen. Sektor Industri Pengolahan Mengalami Peningkatan Pertumbuhan Menjadi 4,42 Persen, Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yang Hanya 3,77 Persen. Sedangkan Sektor Bangunan Pada Tahun 2010 Mengalami Perlambatan Laju Pertumbuhan Menjadi 6,57 Persen, Dibandingkan Tahun 2009 Sebesar 8,02 Persen. 2009 2010 0 2 4 6 8 6.72 7.29 2.44 2.21 T A H U N Persentase Grafik 2.4 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Primer Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009-2010 Sektor Pertambangan Dan Penggalian Sektor Pertanian 0 2 4 6 8 10 2009 2010 3.77 4.42 6.27 7.13 8.02 6.57 Persentase T A H U N Grafik 2.5 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Sekunder Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009-2010 Sektor Bangunan Sektor Listrik, Gas, Air Bersih Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 40 Pada Tahun 2010 Sektor Tersier Yang Terdiri Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran, Sektor Angkutan Dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan, Dan Sektor Jasa-Jasa Mengalami Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Dibandingkan Tahun Sebelumnya. Sektor Angkutan Dan Komunikasi Mengalami Peningkatan Pertumbuhan Paling Tinggi Pada Sektor Tersier Yaitu Sebesar 13,45 Persen, Dibandingkan Tahun 2009 Yaitu Sebesar 10,93 Persen. 0 5 10 15 2009 2010 4.13 5.33 10.93 13.45 6.06 7.27 6.24 7.55 Pertumbuhan T A H U N Grafik 2.6 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Tersier Kabupaten Musi Rawas Tahun 2009-2010 Sektor Jasa-Jasa Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Sektor Angkutan Dan Komunikasi Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 42 Roduk Domestik Regional Bruto PDRB Yang Dihitung Berdasarkan Pendekatan Produksi Dapat Digunakan Untuk Melihat Peranan Tiap-Tiap Sektor Ekonomi. 3.1. Sektor Pertanian Sektor Pertanian Merupakan Sektor Unggulan Di Kabupaten Musi Rawas. Selama Tahun 2006-2010 Sektor Ini Selalu Memberikan Kontribusi Terbesar Dalam Pembentukan PDRB Kabupaten Musi Rawas. Kontribusi Yang Diberikan Selalu Berada Di Atas 35 Persen. Pada Tahun 2010 Sektor Pertanian Mampu Memberikan Kontribusi Sebesar 40,45 Persen. Ada 5 Subsektor Dalam Sektor Pertanian, Yakni Subsektor Tanaman Bahan Makanan, Tanaman Perkebunan, Peternakan Dan Hasil- Hasilnya, Kehutanan, Dan Perikanan. Diantara Kelima Subsektor Tersebut, Subsektor Yang Paling Menonjol Kontribusinya Adalah Subsektor Tanaman Perkebunan. Komoditi Unggulan Dari Subsektor Ini Adalah Karet Dan Kelapa Sawit. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 2006 2007 2008 2009 2010 38.43 39.52 38.38 39.85 40.45 61.57 60.48 61.62 60.15 59.55 Persentase T A H U N Grafik 3.1 Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Pembentukan PDRB Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Sektor Bukan Pertanian Sektor Pertanian P Pdrb Sektoral III Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 43 Grafik 3.2. Menunjukkan Bahwa Komposisi Kontribusi Yang Diberikan Oleh Subsektor-Subsektor Pembentuk PDRB Sektor Pertanian Ini Selama Tahun 2006-2010 Tidak Mengalami Perubahan Yang Berarti Dari Tahun Ke Tahun. Selama Tahun 2006-2010 Kontribusi Subsektor Tanaman Perkebunan Selalu Memberikan Kontribusi Di Atas 49 Persen Dari Total PDRB Sektor Pertanian. Pada Tahun 2010 Sektor Perkebunan Memberikan Kontribusi Sebesar 51,17 Persen, Meningkat Dari Tahun Sebelumnya Yang Memberikan Kontribusi Sebesar 49,91 Persen. Subsektor Yang Memiliki Kontribusi Terbesar Kedua Adalah Subsektor Tanaman Bahan Makanan. Selama Tahun 2006-2009 Kontribusinya Terus Meningkat Dari 27,71 Sampai 30,66 Persen. Pada Tahun 2010 Subsektor Ini Mampu Memberikan Kontribusi Sebesar 30,55 Persen, Sedikit Menurun Dari Tahun Sebelumnya. Subsektor Perikanan Selama Lima Tahun Terakhir Selalu Memberikan Sumbangan Di Atas 9 Persen, Diikuti Dengan Subsektor Peternakan Dan Hasil-Hasilnya Yang Memberikan Sumbangan Dengan Kisaran 7 Persen. Sedangkan Subsektor Kehutanan Hanya Mampu Memberikan Sumbangan Kurang Dari 2 Persen Terhadap Pembentukan PDRB Pada Sektor Pertanian. 0.00 20.00 40.00 60.00 2006 2007 2008 2009 2010 27.71 27.90 28.43 30.66 30.50 54.16 53.10 52.41 49.91 51.17 7.52 7.96 8.10 8.00 7.42 1.61 1.52 1.54 1.75 1.63 9.01 9.51 9.52 9.67 9.28 Persentase T A H U N Grafik 3.2 Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Perikanan Kehutanan Peternakan Dan Hasil-Hasilnya Tanaman Perkebunan Tanaman Bahan Makanan Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 44 Jika Berbicara Mengenai Laju Pertumbuhan, Maka Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Selama Kurun Waktu Lima Tahun Terakhir Sangat Berfluktuatif Dengan Kisaran 6 Sampai Dengan 8 Persen. Pertumbuhan Tertinggi Terjadi Pada Tahun 2007 Lalu Yang Mencapai Lebih Dari 8 Persen, Sedangkan Pada Tahun 2010 Laju Pertumbuhan Sektor Ini Mencapai 7,29 Persen. Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006 2010 LAPANGAN USAHA Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 PERTANIAN 6,39 8,57 7,09 6,72 7,29 A. Tanaman Bahan Makanan 7,81 8,91 10,64 9,49 7,67 B. Tanaman Perkebunan 6,43 9,05 6,07 6,17 7,64 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 5,30 8,26 3,58 2,40 4,13 D. Kehutanan -3,65 2,56 2,69 1,83 0,68 E. Perikanan 7,08 6,73 8,05 7,11 8,44 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Peningkatan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Disebabkan Meningkatnya Pertumbuhan Pada Subsektor Pembentuknya, Yaitu Subsektor Perkebunan, Subsektor Peternakan Dan Hasil-Hasilnya, Dan Subsektor Perikanan. Pada Tahun 2010 Subsektor Yang Mengalami Perlambatan Laju Pertumbuhan Adalah Subsektor Tanaman Bahan Makanan Dan Subsektor Kehutanan. Selama Tahun 2006-2008 Laju Pertumbuhan Subsektor Tanaman Bahan Makanan Semakin Meningkat, Dari 7,81 Hingga 10,64 Persen. Akan Tetapi Pada Tahun 2009-2010 Subsektor Ini Mengalami Perlambatan Laju Pertumbuhan Yaitu 9,49 Persen Pada Tahun 2009 Dan 7,67 Persen Pada Tahun 2010. Laju Pertumbuhan Subsektor Tanaman Perkebunan Selama Kurun Waktu Lima Tahun Terakhir Tergolong Cukup Berfluktuatif. Pertumbuhan Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 45 Tertinggi Terjadi Pada Tahun 2007 Dengan Laju Pertumbuhan 9 Persen. Pada Tahun 2010, Subsektor Ini Mampu Tumbuh Sebesar 7,64 Persen, Meningkat Dari Tahun Sebelumnya Yaitu Sebesar 6,17 Persen. Pertumbuhan Ini Lebih Disebabkan Karena Meningkatnya Produksi Komoditi Karet Yang Merupakan Komoditi Unggulan Kabupaten Musi Rawas. Sama Halnya Dengan Laju Pertumbuhan Subsektor Tanaman Perkebunan, Laju Pertumbuhan Subsektor Peternakan Selama Tahun 2006-2010 Cukup Fluktuatif. Pada Tahun 2010 Laju Pertumbuhan Subsektor Peternakan Mengalami Peningkatan Pertumbuhan Yaitu Sebesar 4,13 Persen Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yang Hanya Mampu Tumbuh Sebesar 2,4 Persen. Sedangkan Selama Dua Tahun Terakhir Subsektor Kehutanan Mengalami Perlambatan Pertumbuhan. Pada Tahun 2009 Pertumbuhan Subsektor Kehutanan Sebesar 1,83 Persen Dan Tahun Ini Sebesar 0,68 Persen. Untuk Subsektor Perikanan, Selama Lima Tahun Terakhir Laju Pertumbuhannya Di Kisaran 6 Sampai 8 Persen. Pada Tahun 2010 Subsektor Perikanan Mengalami Peningkatan Laju Pertumbuhan Yaitu Sebesar 8,44 Persen, Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yang Tumbuh Sebesar 7,11 Persen. Peningkatan Laju Pertumbuhan Pada Tahun Ini Disebabkan Karena Meningkatnya Produksi Ternak Terutama Komoditi Ikan Budidaya. Sektor Pertanian Merupakan Sektor Dengan Kontribusi Terbesar Dalam Pembentukan PDRB Kab. Musi Rawas Dengan Subsektor Tanaman Perkebunan Sebagai Kontributor Utama Dalam Pembetukan Total PDRB Sektor Pertanian. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 46 Grafik 3.3. Menggambarkan Laju Pertumbuhan Dan Inflasi Sektor Pertanian Selama Tahun 2006-2010. Terlihat Bahwa Baik Laju Pertumbuhan Maupun Inflasi Cenderung Naik Turun. Pada Tahun 2010 Inflasi Sektor Pertanian Naik Drastis Hingga 7,96 Persen. Tabel 3.2. Inflasi Sektor Pertanian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006 2010 LAPANGAN USAHA Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 PERTANIAN 8,64 9,53 8,62 1,04 7,96 A. Tanaman Bahan Makanan 8,73 9,94 7,15 6,21 7,02 B. Tanaman Perkebunan 8,25 6,93 8,23 -3,29 10,33 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 8,75 16,29 14,20 4,13 3,09 D. Kehutanan 6,57 9,88 14,58 20,51 6,58 E. Perikanan 8,64 17,68 7,66 2,28 2,51 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara 6.39 8.57 7.09 6.72 7.29 8.64 9.53 8.62 1.04 7.96 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Grafik 3.3. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Pertanian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Laju Pertumbuhan Laju Inflasi Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 47 Dalam Batas Tertentu Inflasi Diperlukan Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi. Kenaikan Harga Pada Produk Pertanian Akan Memacu Petani Untuk Meningkatkan Produksinya, Tetapi Inflasi Juga Dapat Menyebabkan Ongkos Produksi Mengalami Peningkatan. Jika Dirinci Menurut Subsektor, Terlihat Bahwa Meningkatnya Inflasi Sektor Pertanian Pada Tahun Ini Dikarenakan Meningkatnya Inflasi Di Hampir Semua Subsektor Pembentuknya. Angka Inflasi Tertinggi Terjadi Pada Subsektor Tanaman Perkebunan, Khususnya Pada Komoditi Karet. Pada Tahun 2009 Lalu Rata-Rata Harga Karet Rp 6.000/Kg, Sedangkan Pada Tahun 2010 Di Triwulan I Dan II Rata-Rata Harga Karet Naik Perlahan Di Kisaran Rp 8.000 S.D. Rp 12.000 Per Kg. Pada Triwulan Berikutnya Harga Karet Perlahan-Lahan Naik Menjadi Rp 13.000/Kg, Dan Di Triwulan IV Harga Karet Mulai Stabil Dengan Kisaran Rp 15.000/Kg. 3.2. Sektor Pertambangan Dan Penggalian Suatu Kenyataan Bahwa Pertambangan Memegang Peranan Yang Sangat Penting Dalam Perekonomian Kabupaten Musi Rawas. Dalam Kurun Waktu Lima Tahun 2006-2010, Peranan Sektor Ini Cenderung Menurun, Namun Demikian Kontribusi Yang Diberikan Terhadap Total PDRB Kabupaten Musi Rawas Selalu Berada Di Atas 30 Persen. Pada Tahun 2009 Sektor Pertambangan Dan Penggalian Mampu Memberikan Kontribusi Sebesar 30,37 Persen, Tetapi Pada Tahun 2010 Sedikit Menurun Menjadi 30,27 Persen. Sektor Ini Didominasi Oleh Subsektor Minyak Dan Gas Bumi. Peranan Subsektor Ini Dalam Lima Tahun Terakhir Cenderung Menurun, Namun Tetap Memberikan Kontribusi Di Atas 85 Persen Terhadap Total PDRB Sektor Pertambangan Dan Penggalian. Sementara Itu, Subsektor Penggalian Dalam Lima Tahun Terakhir Menunjukkan Kondisi Sebaliknya. Selama Tahun 2006-2010, Peranan Subsektor Ini Cenderung Meningkat. Pada Tahun 2006 Subsektor Penggalian Hanya Memberikan Kontribusi Tidak Lebih Dari 7 Persen, Sedangkan Pada Tahun 2010 Subsektor Ini Mampu Memberikan Kontribusi Di Atas 11 Persen Terhadap PDRB Sektor Pertambangan Dan Penggalian. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 48 Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan Dan Penggalian Dalam Kurun Waktu Lima Tahun Terakhir Cenderung Menurun. Namun Pada Tahun 2008, Sektor Ini Mengalami Peningkatan Pertumbuhan Yang Cukup Signifikan Yaitu Sebesar 4,1 Persen, Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yang Pertumbuhannya Hanya Sebesar 0,38 Persen. Selama Dua Tahun Terakhir Sektor Pertambangan Dan Penggalian Mengalami Perlambatan Laju Pertumbuhan. Sektor Ini Hanya Mampu Tumbuh Di Atas 2 Persen. Perlambatan Laju Pertumbuhan Tersebut Disebabkan Karena Menurunnya Laju Pertumbuhan Dua Subsektor Pembentuknya. Tabel 3.3. Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan Dan Penggalian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006 2010 LAPANGAN USAHA Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 3,78 0,38 4,10 2,44 2,21 A. Minyak Dan Gas Bumi 3,56 -0,50 3,75 2,03 1,71 B. Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Penggalian 7,33 13,83 8,73 7,62 8,13 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 2006 2007 2008 2009 2010 92.55 90.95 91.51 88.95 88.79 7.45 9.05 8.49 11.05 11.21 Persentase T A H U N Grafik 3.4. Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Pertambangan Penggalian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Penggalian Minyak Dan Gas Bumi Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 49 Pertumbuhan Subsektor Minyak Dan Gas Bumi Selama Lima Tahun Terakhir Cenderung Menurun. Peningkatan Pertumbuhan Terjadi Pada Tahun 2008 Yaitu Sebesar 3,75 Persen, Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yang Mengalami Penurunan Pertumbuhan Yaitu Sebesar Minus 0,50 Persen. Selama Dua Tahun Terakhir Subsektor Minyak Dan Gas Bumi Mengalami Penurunan Pertumbuhan. Pada Tahun 2009 Subsektor Ini Tumbuh Sebesar 2,03 Persen. Tahun 2010 Subsektor Ini Tumbuh Sebesar 1,71 Persen. Penurunan Ini Disebabkan Karena Menurunnya Produksi Minyak Mentah. Data Dari Dinas Pertambangan Dan Energi Menunjukkan Bahwa Pada Tahun Ini Ada Penurunan Produksi Minyak Mentah Sekitar 150 Ribu Barel. Sementara Itu, Pertumbuhan Subsektor Penggalian Selama Lima Tahun Terakhir Cukup Fluktuatif. Pertumbuhan Tertinggi Terjadi Pada Tahun 2007 Yang Mencapai Hampir 14 Persen. Dalam Dua Tahun Terakhir Pertumbuhan Subsektor Ini Perlahan Meningkat Hingga Di Tahun 2010 Mampu Tumbuh Sebesar 8,13 Persen. 3.56 -0.50 3.75 2.03 1.71 4.61 8.04 20.45 -13.02 11.60 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Grafik 3.5. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Pertambangan Dan Penggalian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Laju Pertumbuhan Laju Inflasi Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 50 Grafik 3.5 Menunjukkan Bahwa Inflasi Sektor Pertambangan Dan Penggalian Pada Tahun 2006 Hingga 2008 Cenderung Meningkat, Namun Pada Tahun 2009 Turun Drastis Hingga Minus 10,87 Persen. Sedangkan Inflasi Sektor Pertambangan Dan Penggalian Pada Tahun 2010 Sebesar 11,27 Persen. Selama Lima Tahun Terakhir Inflasi Tertinggi Terjadi Pada Tahun 2008 Yaitu Sebesar 19,31 Persen. Dari Grafik Juga Terlihat Bahwa Ada Gap Antara Inflasi Dan Laju Pertumbuhan. Dalam Tiga Tahun Terakhir, Gap Tersebut Tampak Semakin Melebar Dan Gap Terbesar Terjadi Pada Tahun 2008 Dengan Kisaran 15 Persen. Jika Dirinci Menurut Subsektornya, Tampak Bahwa Inflasi Subsektor Minyak Dan Gas Bumi Sangat Berfluktuatif. Pada Tahun 2010 Inflasi Subsektor Minyak Dan Gas Bumi Mencapai 11,60 Persen, Sedangkan Tahun Sebelumnya Mengalami Deflasi Sebesar 13,02 Persen. Selama Lima Tahun Terakhir Inflasi Tertinggi Pada Subsektor Minyak Dan Gas Bumi Terjadi Pada Tahun 2008, Yaitu Mencapai 20,45 Persen. Hal Ini Tidaklah Mengherankan Mengingat Harga Energi Dunia Terutama Minyak Bumi Dunia Berfluktuasi Dari Tahun Ke Tahun. Harga Minyak Mentah Di Tahun 2009 Berada Pada Kisaran US70-80/Barel, Turun Drastis Dibandingkan Tahun 2008 Yang Mencapai US140/Barel. Sedangkan Untuk Tahun 2010 Harga Minyak Mentah Dunia Berada Pada Kisaran US94/Barel, Dimana Pada Pekan- Pekan Terakhir 2010 Harga Minyak Dunia Melonjak Dipicu Oleh Badai Salju Yang Melanda Eropa Dan Sebagian Amerika Serikat Di Mana Permintaan Minyak Melambung. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 51 Tabel 3.4. Inflasi Sektor Pertambangan Dan Penggalian Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006 2010 LAPANGAN USAHA Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 4,92 8,98 19,31 -10,87 11,27 A. Minyak Dan Gas Bumi 4,61 8,04 20,45 -13,02 11,60 B. Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Penggalian 8,39 16,84 7,07 10,42 6,75 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Inflasi Subsektor Penggalian Selama Kurun Waktu Lima Tahun Terakhir Juga Menunjukkan Kondisi Naik Turun. Inflasi Tertinggi Terjadi Pada Tahun 2007 Yang Hampir Menembus Angka 17 Persen. Pada Tahun 2010 Inflasi Subsektor Penggalian Sebesar 6,75 Persen, Menurun Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yang Mencapai 10,42 Persen. 3.3. Sektor Industri Pengolahan Nilai Tambah Bruto NTB Dari Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Musi Rawas Hanya Berasal Dari Industri Tanpa Migas. Industri Tanpa Migas Yang Ada Di Kabupaten Musi Rawas Ada 5 Jenis Subsektor, Yakni Industri Makanan, Minuman Dan Tembakau, Industri Barang Kayu Dan Hasil Hutan, Industri Kertas Dan Barang Cetakan, Industri Semen Dan Barang Galian Bukan Logam, Serta Industri Alat Angkutan, Mesin Dan Peralatannya. Kontribusi Yang Diberikan Sektor Industri Pengolahan Dalam Pembentukan PDRB Kabupaten Musi Rawas Tergolong Stabil Dari Tahun Ke Tahun. Selama Lima Tahun Terakhir Sektor Industri Pengolahan Selalu Memberikan Kontribusi Yang Berkisar 9 Persen. Komposisi Kontribusi Yang Diberikan Oleh Subsektor-Subsektor Industri Pengolahan Tidak Mengalami Perubahan Yang Berarti Dari Tahun Ke Tahun. Subsektor Industri Makanan, Minuman Dan Tembakau Merupakan Kontributor Utama Dalam Membentuk PDRB Sektor Industri Pengolahan. Subsektor Ini Selama Tahun 2006- 2010 Selalu Memberikan Kontribusi Di Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 52 Kisaran 70 Persen. Pada Tahun 2010 Subsektor Industri Makanan, Minumam Dan Tembakau Memberikan Kontribusi Sebesar 70,43 Persen. Subsektor Industri Barang Kayu Dan Hasil Hutan Merupakan Kontributor Utama Kedua Yang Selalu Memberikan Kontribusi Di Atas 23 Persen. Pada Tahun 2010 Subsektor Ini Memberikan Kontribusi Sebesar 23,51 Persen. Sedangkan Subsektor Alat Angkutan, Mesin, Dan Peralatannya Hanya Mampu Memberikan Kontribusi Dengan Kisaran 4 Persen Per Tahunnya. Pada Tahun 2010 Subsektor Ini Memberikan Kontribusi Sebesar 4,61 Persen. Sementara Itu Dua Subesektor Lainnya, Yakni Industri Kertas Dan Barang Cetakan Serta Industri Semen Dan Barang Galian Hanya Memberikan Kontribusi Dalam PDRB Sektor Industri Pengolahan Kurang Dari 2 Persen. Selama Lima Tahun Terakhir Pertumbuhan Tertinggi Sektor Ini Terjadi Pada Tahun 2007 Dengan Pertumbuhan Sebesar 8,18 Persen. Pada Tahun 2008 Pertumbuhannya Menurun Hingga 4,75 Persen, Dan Di Tahun 2009 Terus Menurun Hingga Hanya Mampu Tumbuh 3,77 Persen. Perlambatan Laju 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 2006 2007 2008 2009 2010 70.88 70.63 70.46 69.92 70.43 23.47 23.60 23.51 23.97 23.51 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 1.05 1.17 1.26 1.29 1.32 4.47 4.48 4.64 4.69 4.61 Persentase T A H U N Grafik 3.6. Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Ind. Alat Angk., Mesin Peralatannya Ind. Semen Brg. Galian Bukan Logam Ind. Kertas Dan Barang Cetakan Ind. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya Ind. Makanan, Minuman Dan Tembakau Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 53 Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Pada Tahun 2009 Disebabkan Karena Perlambatan Pertumbuhan Pada Sektor Lain Seperti Sektor Pertanian Dan Sektor Pertambangan Dan Penggalian Yang Menjadi Pemasok Bahan Baku Sektor Ini. Sedangkan Pada Tahun 2010 Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Meningkat Antara Lain Disebabkan Meningkatnya Pertumbuhan Pada Sektor Pertanian. Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Pada Tahun 2010 Adalah Sebesar 4,42 Persen. Dari Grafik 3.7. Terlihat Bahwa Pergerakan Laju Pertumbuhan Dan Inflasi Sektor Industri Pengolahan Cenderung Sama. Dari Grafik Juga Terlihat Bahwa Gap Antara Laju Pertumbuhan Dan Inflasi Tidak Begitu Besar Dan Cenderung Mengecil. Sektor Ini Mengalami Inflasi Tertinggi Sebesar 10,34 Persen Pada Tahun 2007 Lalu, Dan Inflasi Terendah Yakni Sebesar 5,75 Persen Pada Tahun 2009. 3.4. Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih Produksi Listrik Dilakukan Oleh PLN Perusahaan Listrik Negara, Sedangkan Air Bersih Dihasilkan Oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM. Sumbangan Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih Terhadap Pembentukan PDRB Kabupaten Musi Rawas Masih Sangat Kecil, Yaitu Sekitar 0,08 Persen. Angka Ini Tidak Bergeser Selama Lima Tahun Terakhir. 5.49 8.18 4.75 3.77 4.42 9.48 10.34 7.80 5.75 6.64 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Grafik 3.7. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Laju Pertumbuhan Laju Inflasi Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 54 Sektor Ini Merupakan Sektor Terkecil Dalam Pembentukan Total Nilai Tambah Kabupaten Musi Rawas. Seperti Yang Tampak Pada Grafik 3.8. Kontribusi Sektor Ini Didominasi Oleh Subsektor Listrik. Selama Kurun Waktu 2006-2010 Subsektor Listrik Selalu Memberikan Kontribusi Di Atas 93 Persen Dari PDRB Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih, Sedangkan Subsektor Air Bersih Hanya Memberikan Kontribusi Tidak Lebih Dari 7 Persen. Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih Pada Tahun 2010 Adalah Sebesar 7,31 Persen, Meningkat Dari Tahun Sebelumnya Yang Mencapai Laju Pertumbuhan Sebesar 6,46 Persen. Selama Lima Tahun Terakhir, Laju Pertumbuhan Tertinggi Sektor Ini Terjadi Pada Tahun 2007, Yaitu Sebesar 15,10 Persen. Laju Pertumbuhan Sektor Ini Searah Dengan Laju Pertumbuhan Subsektor Pembentuknya, Yakni Subsektor Listrik Dan Air Bersih. Subsektor Air Bersih Laju Pertumbuhannya Tergolong Stabil Dari Tahun Ke Tahun, Dengan Kisaran 3-4 Persen. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 2006 2007 2008 2009 2010 93.96 94.31 94.24 94.33 94.40 6.04 5.69 5.76 5.67 5.60 Persentase T A H U N Grafik 3.8.Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Air Bersih Listrik Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih Merupakan Sektor Terkecil Dalam Pembentukan Total Nilai Tambah Kabupaten Musi Rawas Dengan Persentase 0,08 Persen. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab . Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 55 Tabel 3.5. Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006 2010 LAPANGAN USAHA Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 6,27 14,26 7,25 6,27 7,13 A. Listrik 6,52 15,10 7,51 6,46 7,31 B. Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Air Bersih 3,21 3,73 3,59 3,47 4,47 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Sementara Itu, Inflasi Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih Selama Kurun Waktu 2006-2010 Cenderung Menurun Dari 13,34 Persen Hingga 4,85 Persen Di Tahun 2010. Kebijakan Pemerintah Untuk Perlahan-Lahan Menurunkan Tarif Dasar Listrik Berdampak Pada Tingkat Inflasi Sektor Ini. Sejak Tahun 2007 Hingga Tahun 2009 Inflasi Sektor Ini Mulai Stabil Di Kisaran Angka 3 Persen, Yang Berarti Bahwa Selama Tiga Tahun Terakhir Tidak Ada Perubahan Yang Berarti Pada Tarif Dasar Listrik. Tetapi Pada Tahun 2010 Pemerintah Perlahan Menaikkan Tarif Dasar Listrik Untuk Mengurangi Beban Subsidi Sehingga Inflasi Sektor Ini Meningkat Sebesar 4,85 Persen. Pengamatan Pada Grafik 3.9. Menunjukkan Bahwa Laju Pertumbuhan Dan Tingkat Inflasi Sektor Ini Selama Lima Tahun Terakhir Cenderung Berbanding Terbalik. Pada Tahun 2007, Gap Diantara Keduanya Tampak Lebar, Namun Dua Tahun Berikutnya Menjadi Sangat Kecil Hingga 3-4 Persen. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 56 3.5. Sektor Bangunan Selama Tahun 2006 - 2009 Kontribusi Sektor Bangunan Terhadap Total PDRB Kabupaten Musi Rawas Terus Meningkat. Kontribusi Sektor Bangunan Terhadap PDRB Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006 Sebesar 4,01 Persen Dan Tahun 2009 Kontribusinya Mencapai 5,11 Persen. Ini Berkaitan Dengan Program Kerja Pemerintah Selama Beberapa Tahun Terakhir Dalam Membangun Infrastruktur Dasar, Seperti Jalan Dan Jembatan Dengan Tujuan Agar Terciptanya Aktivitas- Aktivitas Ekonomi Dalam Jangka Panjang. Akan Tetapi Pada Tahun 2010 Kontribusi Sektor Bangunan Terhadap PDRB Kabupaten Musi Rawas Sedikit Mengalami Penurunan, Yaitu Sebesar 4,81 Persen. Grafik 3.10. Menggambarkan Pertumbuhan Ekonomi Dan Inflasi Sektor Bangunan Kabupaten Musi Rawas Tahun 20062010. Dibandingkan Tahun Sebelumnya, Sektor Ini Juga Mengalami Perlambatan Laju Pertumbuhan. Namun Tahun 2010 Pertumbuhan Sektor Bangunan Sebesar 6,57 Persen. Hal Ini Mengindikasikan Bahwa Aktivitas Ekonomi Di Sektor Ini Terus Berlanjut, Terkait Dengan Pengerjaan Pembangunan Dan Peningkatan Jalan Kabupaten Di Beberapa Tempat. Sama Halnya Dengan Tingkat Inflasi Sektor-Sektor Lain, Pada Tahun Ini Inflasi Sektor Bangunan Juga Menurun Hingga Berada Pada Level 0,93 Persen. 6.52 15.10 7.51 6.46 7.31 13.34 3.04 3.98 3.93 4.85 2006 2007 2008 2009 2010 Grafik 3.9. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Listrik, Gas, Dan Air Bersih Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Laju Pertumbuhan Laju Inflasi Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 57 3.6. Sektor Perdagangan, Hotel, Dan Restoran Pusat Perdagangan Masih Berada Di Kota Lubuklinggau Yang Merupakan Daerah Hasil Pemekaran Kabupaten Musi Rawas, Sehingga Peranan Sektor Ini Dalam Pembentukan PDRB Kabupaten Musi Rawas Masih Tergolong Kecil, Yakni Tidak Lebih Dari 5 Persen. Namun Demikian, Kontribusi Yang Diberikan Oleh Sektor Ini Stabil Bahkan Cenderung Meningkat Dari Tahun Ke Tahun Meskipun Peningkatannya Tersebut Masih Sangat Kecil. 7.17 12.13 9.33 8.02 6.57 10.31 13.00 15.52 5.84 0.93 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Grafik 3.10. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Bangunan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Laju Pertumbuhan Laju Inflasi 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 2006 2007 2008 2009 2010 95.90 95.96 95.99 96.03 96.05 4.10 4.04 4.01 3.97 3.95 Persentase T A H U N Grafik 3.11.Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Restoran Perdagangan Besar Eceran Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 58 Subsektor Perdagangan Besar Dan Eceran Merupakan Subsektor Dengan Kontribusi Terbesar Dalam Pembentukan PDRB Sektor Perdagangan. Selama Lima Tahun Terakhir Kontribusi Subsektor Perdagangan Mengalami Peningkatan Secara Perlahan. Pada Tahun 2010 Subsektor Ini Memberikan Kontribusi 96,05 Persen Dalam Pembentukan Nilai Tambah Sektor Perdagangan, Hotel, Dan Restoran, Sedangkan Sisanya 3,95 Persen Berasal Dari Subsektor Restoran. Meningkatnya Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Dan Sektor Industri Pengolahan Berdampak Pada Meningkatnya Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan Karena Sektor Ini Berperan Sebagai Distributor Penyalur Output Dari Kedua Sektor Tersebut. Pada Tahun 2010 Sektor Ini Mampu Tumbuh Sebesar 5,33 Persen. Seiring Dengan Meningkatnya Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Tingkat Inflasi Sektor Ini Juga Meningkat. Meningkatnya Tingkat Inflasi Di Dua Sektor PDRB Sektor Pertanian Dan Industri Pengolahan Berdampak Pada Meningkatnya Inflasi Di Sektor Perdagangan. Meningkatnya Harga-Harga Pada Sektor Pertanian Dan Industri Pengolahan Sebagai Supply Utama Sektor Perdagangan Berakibat Pada Meningkatnya Harga Di Sektor Ini. 6.24 6.98 6.41 4.13 5.33 9.18 8.42 11.90 8.26 8.34 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Grafik 3.12. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Laju Pertumbuhan Laju Inflasi Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 59 3.7. Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Peranan Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Dalam PDRB Kabupaten Musi Rawas Relatif Kecil, Kontribusi Yang Diberikan Masih Di Bawah 1 Persen. Kontribusi Yang Diberikan Oleh Sektor Ini Didominasi Oleh Subsektor Angkutan. Selama Tahun 2006-2010, Subsektor Angkutan Cenderung Mengalami Penurunan Kontribusi Terhadap Sektor Angkutan Dan Komunikasi. Tahun 2010 Kontribusi Subsektor Pengangkutan Sebesar 73,19 Persen. Kondisi Sebaliknya Terjadi Pada Subsektor Komunikasi. Kontribusi Subsektor Ini Dalam Pembentukan PDRB Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Selama Kurun Waktu 2006- 2010 Ada Kecenderungan Terus Meningkat, Dari 17,63 Persen Pada Tahun 2006 Hingga Mencapai 26,81 Persen Pada Tahun 2010. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 2006 2007 2008 2009 2010 82.37 80.56 80.15 76.61 73.19 17.63 19.44 19.85 23.39 26.81 Persentase T A H U N Grafik 3.13.Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Komunikasi Pengangkutan Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 60 Di Kabupaten Musi Rawas Ada Kegiatan Ekonomi Angkutan Sungai, Danau, Dan Penyeberangan, Begitu Juga Dengan Kegiatan Jasa Penunjang Angkutan, Namun Nilai Kedua Subsektor Ini Belum Begitu Signifikan Sehingga Kontribusinya Terhadap Total PDRB Kabupaten Musi Rawas Mendekati 0 Persen. Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Dalam Lima Tahun Terakhir Cenderung Mengalami Percepatan. Pada Tahun 2006 Sektor Ini Mampu Tumbuh Sebesar 6,76 Persen, Di Tahun 2010 Pertumbuhannya Mencapai 13,45 Persen. Jika Dilihat Dari Subsektor Pembentuknya, Tampak Bahwa Percepatan Laju Pertumbuhan Sektor Ini Disebabkan Karena Percepatan Laju Pertumbuhan Subsektor Komunikasi. Selama Lima Tahun Terakhir Subsektor Ini Berpotensi Untuk Terus Tumbuh Dari Pertumbuhan Sekitar 3 Persen Menjadi Hampir 32 Persen. Ini Merupakan Suatu Kondisi Yang Wajar Mengingat Semakin Pesatnya Perkembangan Tekhnologi Dan Kebutuhan Akan Komunikasi. Sementara Itu, Pertumbuhan Subsektor Angkutan Relatif Stabil Dengan Kisaran 6 Persen. Sedangkan Tingkat Inflasi Sektor Ini Selama Kurun Waktu 2006 2010 Cukup Fluktuatif. Pada Tahun 2010 Laju Inflasi Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Sebesar 1,97 Persen. 6.76 9.68 11.66 10.93 13.45 9.38 7.22 10.90 -3.08 1.97 2006 2007 2008 2009 2010 Grafik 3.14. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006- 2010 Laju Pertumbuhan Laju Inflasi Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 61 3.8. Sektor Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan Nilai Tambah Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Di Kabupaten Musi Rawas Dibentuk Oleh Subsektor-Subsektor Berikut 1. Perbankan, 2. Lembaga Keuangan Bukan Bank, 3. Sewa Bangunan, Dan 4. Jasa Perusahaan Dari Keempat Subsektor Ini, Subsektor Sewa Bangunan Yang Memberikan Kontribusi Terbesar Dalam Pembentukkan Nilai Tambah Sektor Keuangan. Selama Lima Tahun Terakhir Subsektor Sewa Bangunan Memberikan Kontribusi Lebih Dari 95 Persen Dan Dari Tahun Ke Tahun Cenderung Mengalami Peningkatan, Kecuali Tahun 2010. Pada Tahun 2010 Kontribusi Subsektor Sewa Bangunan Memberikan Kontribusi Sebesar 95,48 Persen. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 2006 2007 2008 2009 2010 1.34 1.22 1.05 0.97 0.97 2.03 1.99 1.83 1.77 1.82 95.14 95.34 95.65 95.67 95.48 1.49 1.46 1.46 1.58 1.73 Persentase T A H U N Grafik 3.15.Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Keu, Sewa, Dan Jasa Perusahaan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Jasa Perusahaan Sewa Bangunan Lembaga Keuangan Bukan Bank Bank Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 62 Kontribusi Sektor Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan Dalam Perekonomian Kabupaten Musi Rawas Selama Lima Tahun Terakhir Masih Kecil Sekali Yakni Di Bawah 2 Persen, Namun Dari Tahun Ke Tahun Cenderung Mengalami Peningkatan. Pada Tahun 2006 Kontribusi Sektor Ini 1,63 Persen Dan Tahun 2009 Sebesar 1,73 Persen. Dalam Beberapa Tahun Terakhir, Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan Mengalami Percepatan Pertumbuhan. Dilihat Dari Kelima Subsektor Pembentuknya, Pertumbuhan Subsektor Sewa Bangunan Merupakan Subsektor Dengan Pertumbuhan Tertinggi Yakni Sebesar 7,37 Persen. Sementara Itu, Inflasi Sektor Ini Selama Empat Tahun Terakhir Tergolong Tinggi, Namun Pada Tahun 2010 Menurun Cukup Signifikan Hingga Sebesar 1,08 Persen. 4.17 5.08 5.80 6.06 7.27 15.29 14.49 12.92 5.37 1.08 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Grafik 3.16. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Sektor Keu, Sewa, Dan Jasa Perusahaan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Laju Pertumbuhan Laju Inflasi Peranan Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Dalam PDRB Kabupaten Musi Rawas Masih Di Bawah 1 Persen. Sedangkan Laju Pertumbuhan Sektor Ini Dalam Beberapa Tahun Terakhir Mengalami Percepatan Hingga Hampir Mencapai 13,45 Persen Di Tahun 2010. Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 63 3.9. Sektor Jasa-Jasa Sektor Jasa-Jasa Terdiri Dari Dua Subsektor Yaitu Jasa Pemerintahan Umum Dan Jasa Swasta. Peranan Sektor Ini Terhadap PDRB Kabupaten Musi Rawas Cenderung Meningkat Mengikuti Trend Subsektor Jasa Pemerintahan Umum. Peranan Sektor Ini Pada Tahun 2006 Sekitar 6,03 Persen, Terus Meningkat Hingga 7,57 Persen Pada Tahun 2010. Komposisi Kontribusi Dari Subsektor Jasa Pemerintahan Umum Dan Jasa Swasta Dalam Pembentukan PDRB Sektor Jasa-Jasa Selama Tahun 2006-2010 Tidak Mengalami Perubahan Yang Signifikan. Subsektor Jasa Pemerintahan Umum Secara Konsisten Memberikan Kontribusi Di Atas 70 Persen. Pada Tahun 2010 Kontribusi Subsektor Jasa Pemerintahan Terhadap Sektor Jasa-Jasa Yaitu Sebesar 72,35 Persen. Grafik 3.18. Menunjukkan Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa Selama Lima Tahun Terakhir Yang Cenderung Mengalami Percepatan. Meningkatnya Laju Pertumbuhan Sektor Ini Pada Tahun 2010 Disebabkan Karena Peningkatan Laju Pertumbuhan Subsektor Jasa Pemerintahan Umum, Seperti Kenaikan Gaji Pegawai. Apabila Dirinci Menurut Subsektornya, Terlihat Bahwa Subsektor Swasta Khususnya Sosial Kemasyarakatan Tumbuh Di Atas 10 Persen. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 2006 2007 2008 2009 2010 70.50 70.36 71.32 71.91 72.35 29.50 29.64 28.68 28.09 27.65 Persentase T A H U N Grafik 3.17.Kontribusi Tiap-Tiap Subsektor Terhadap Pembentukan PDRB Sektor Jasa-Jasa Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Jasa Swasta Jasa Pemerintahan Umum Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 64 Pada Tahun 2010 Inflasi Sektor Jasa-Jasa Sebesar 7,47 Persen. Tingkat Inflasi Sektor Ini Mengikuti Trend Inflasi Subsektor Pembentuknya Yaitu Subsektor Jasa Pemerintahan Umum Yaitu Sebesar 8,77 Persen. 5.22 5.08 6.49 6.24 7.55 11.08 10.73 16.77 16.02 7.47 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Grafik 3.18. Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Inflasi Sektor Sektor Keu, Sewa, Dan Jasa Perusahaan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006-2010 Laju Pertumbuhan Laju Inflasi Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 1. PDRB Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA Juta Rp 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 1,558,102 1,800,846 2,141,551 2,490,914 2,685,954 3,111,155 A. Tanaman Bahan Makanan 425,642 498,960 597,413 708,227 823,593 949,030 B. Tanaman Perkebunan 846,541 975,281 1,137,265 1,305,611 1,340,562 1,592,067 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 118,254 135,410 170,468 201,647 215,004 230,822 D. Kehutanan 28,214 28,970 32,646 38,411 47,136 50,581 E. Perikanan 139,451 162,225 203,759 237,018 259,659 288,655 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 1,515,664 1,650,386 1,805,499 2,242,326 2,047,224 2,328,220 A. Minyak Dan Gas Bumi 1,410,023 1,527,493 1,642,055 2,052,038 1,821,096 2,067,201 B. Pertambangan Tanpa Migas 0 0 0 0 0 0 C. Penggalian 105,641 122,893 163,444 190,288 226,128 261,019 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 376,366 434,662 518,849 585,921 642,978 716,012 A. Industri Migas 0 0 0 0 0 1. Pengilangan Minyak Bumi 0 0 0 0 0 2. Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 B. Industri Tanpa Migas 376,366 434,662 518,849 585,921 642,978 716,012 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 264,451 308,102 366,457 412,850 449,547 504,318 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0 0 0 0 0 0 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 90,125 102,025 122,430 137,755 154,116 168,304 4. Kertas Dan Barang Cetakan 480 557 652 763 847 944 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0 0 0 0 0 0 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 3,856 4,562 6,070 7,364 8,320 9,462 7. Logam Dasar Besi Baja 0 0 0 0 0 0 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 17,454 19,416 23,240 27,189 30,148 32,984 9. Barang Lainnya 0 0 0 0 0 0 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 3,160 3,806 4,481 4,997 5,519 6,199 A. Listrik 2,954 3,576 4,226 4,709 5,206 5,852 B. Gas 0 0 0 0 0 0 C. Air Bersih 206 230 255 288 313 347 5. BANGUNAN 159,135 188,114 238,363 301,053 344,189 370,234 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 195,669 226,964 263,247 313,470 353,368 403,262 A. Perdagangan Besar Eceran 187,541 217,665 252,600 300,885 339,346 387,350 B. Hotel 0 0 0 0 0 0 C. Restoran 8,128 9,299 10,647 12,585 14,022 15,912 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 19,228 22,454 26,407 32,702 35,161 40,677 A. Pengangkutan 15,872 18,496 21,274 26,212 26,938 29,770 1. Angkutan Rel 0 0 0 0 0 0 2. Angkutan Jalan Raya 15,542 18,114 20,800 25,620 26,283 29,023 3. Angkutan Laut 0 0 0 0 0 0 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 155 178 221 276 293 323 5. Angkutan Udara 0 0 0 0 0 0 6. Jasa Penunjang Angkutan 175 204 253 316 362 424 B. Komunikasi 3,356 3,958 5,133 6,490 8,223 10,907 1. Pos Dan Telekomunikasi 3,215 3,800 4,958 6,309 8,027 10,701 2. Jasa Penunjang Komunikasi 141 158 175 181 196 206 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, JASA PERUSAHAAN 63,529 76,295 91,790 109,664 122,560 132,893 A. Bank 926 1,024 1,118 1,156 1,189 1,288 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 1,348 1,548 1,823 2,010 2,175 2,420 C. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 0 0 0 D. Sewa Bangunan 60,250 72,584 87,512 104,892 117,255 126,889 E. Jasa Perusahaan 1,005 1,139 1,337 1,606 1,941 2,296 9. JASA-JASA 241,775 282,598 328,817 408,888 503,968 582,508 A. Pemerintahan Umum 169,513 199,228 231,363 291,636 362,382 421,473 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 169,513 199,228 231,363 291,636 362,382 421,473 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0 0 0 0 0 0 B. Swasta 72,262 83,370 97,454 117,252 141,586 161,035 1. Sosial Kemasyarakatan 39,654 45,782 54,641 68,193 86,117 97,869 2. Hiburan Rekreasi 463 552 670 822 1,001 1,170 3. Perorangan Rumahtangga 32,145 37,036 42,143 48,237 54,468 61,996 PDRB DENGAN MIGAS 4,132,628 4,686,125 5,419,004 6,489,935 6,740,921 7,691,160 PDRB TANPA MIGAS 2,722,605 3,158,632 3,776,950 4,437,897 4,919,825 5,623,959 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 2. PDRB Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA KONSTAN Tahun 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA Juta Rp 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 1,051,814 1,118,988 1,214,865 1,300,965 1,388,334 1,489,561 A. Tanaman Bahan Makanan 257,621 277,742 302,489 334,667 366,427 394,530 B. Tanaman Perkebunan 598,434 636,921 694,562 736,745 782,202 841,966 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 75,463 79,459 86,022 89,100 91,234 95,006 D. Kehutanan 36,741 35,399 36,304 37,281 37,963 38,221 E. Perikanan 83,555 89,467 95,488 103,172 110,508 119,838 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 1,107,487 1,149,365 1,153,732 1,200,986 1,230,250 1,257,378 A. Minyak Dan Gas Bumi 1,041,725 1,078,785 1,073,391 1,113,630 1,136,237 1,155,720 B. Pertambangan Tanpa Migas 0 0 0 0 0 0 C. Penggalian 65,762 70,580 80,341 87,356 94,013 101,658 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 219,276 231,315 250,239 262,137 272,025 284,051 A. Industri Migas 0 0 0 0 0 0 1. Pengilangan Minyak Bumi 0 0 0 0 0 0 2. Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0 B. Industri Tanpa Migas 219,276 231,315 250,239 262,137 272,025 284,051 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 144,065 152,900 163,909 172,366 179,468 190,816 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0 0 0 0 0 0 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 61,063 63,573 70,716 73,368 75,547 75,530 4. Kertas Dan Barang Cetakan 295 316 341 362 382 403 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0 0 0 0 0 0 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 2,203 2,368 2,492 2,618 2,757 2,910 7. Logam Dasar Besi Baja 0 0 0 0 0 0 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 11,650 12,158 12,781 13,423 13,871 14,392 9. Barang Lainnya 0 0 0 0 0 0 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 2,058 2,187 2,499 2,680 2,848 3,051 A. Listrik 1,902 2,026 2,332 2,507 2,669 2,864 B. Gas 0 0 0 0 0 0 C. Air Bersih 156 161 167 173 179 187 5. BANGUNAN 98,335 105,381 118,164 129,187 139,548 148,720 6. PERD., HOTEL RESTORAN 117,819 125,168 133,900 142,488 148,375 156,289 A. Perdag. Besar Eceran 111,726 118,750 127,142 135,152 140,720 148,246 B. Hotel 0 0 0 0 0 0 C. Restoran 6,093 6,418 6,758 7,336 7,655 8,043 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 11,445 12,219 13,402 14,965 16,601 18,834 A. Pengangkutan 9,431 10,036 10,684 11,335 12,021 12,789 1. Angkutan Rel 0 0 0 0 0 0 2. Angkutan Jalan Raya 9,205 9,798 10,435 11,073 11,745 12,497 3. Angkutan Laut 0 0 0 0 0 0 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 106 111 114 118 122 127 5. Angkutan Udara 0 0 0 0 0 0 6. Jasa Penunjang Angkutan 120 127 135 144 154 165 B. Komunikasi 2,014 2,183 2,718 3,630 4,580 6,045 1. Pos Dan Telekomunikasi 1,842 2,004 2,528 3,429 4,370 5,825 2. Jasa Penunjang Komunikasi 172 179 190 201 210 220 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 45,590 47,491 49,904 52,799 56,000 60,072 A. Bank 664 682 702 720 735 770 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 980 999 1,020 1,041 1,072 1,134 C. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 0 0 0 D. Sewa Bangunan 43,407 45,254 47,607 50,441 53,573 57,520 E. Jasa Perusahaan 539 556 575 597 620 648 9. JASA-JASA 172,586 181,597 190,816 203,196 215,870 232,178 A. Pemerintahan Umum 129,526 136,389 143,372 152,486 160,733 171,870 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 129,526 136,389 143,372 152,486 160,733 171,870 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0 0 0 0 0 0 B. Swasta 43,060 45,208 47,444 50,710 55,137 60,308 1. Sosial Kemasyarakatan 26,043 27,464 28,892 31,247 34,425 38,102 2. Hiburan Rekreasi 322 345 370 405 436 464 3. Perorangan Rumahtangga 16,695 17,399 18,182 19,058 20,276 21,742 PDRB DENGAN MIGAS 2,826,410 2,973,711 3,127,521 3,309,403 3,469,851 3,650,134 PDRB TANPA MIGAS 1,784,685 1,894,926 2,054,130 2,195,773 2,333,614 2,494,414 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 3. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA DENGAN MIGAS 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 37.70 38.43 39.52 38.38 39.85 40.45 A. Tanaman Bahan Makanan 10.30 10.65 11.02 10.91 12.22 12.34 B. Tanaman Perkebunan 20.48 20.81 20.99 20.12 19.89 20.70 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 2.86 2.89 3.15 3.11 3.19 3.00 D. Kehutanan 0.68 0.62 0.60 0.59 0.70 0.66 E. Perikanan 3.37 3.46 3.76 3.65 3.85 3.75 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 36.68 35.22 33.32 34.55 30.37 30.27 A. Minyak Dan Gas Bumi 34.12 32.60 30.30 31.62 27.02 26.88 B. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Penggalian 2.56 2.62 3.02 2.93 3.35 3.39 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 9.11 9.28 9.57 9.03 9.54 9.31 A. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Industri Tanpa Migas 9.11 9.28 9.57 9.03 9.54 9.31 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 6.40 6.57 6.76 6.36 6.67 6.56 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 2.18 2.18 2.26 2.12 2.29 2.19 4. Kertas Dan Barang Cetakan 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 0.09 0.10 0.11 0.11 0.12 0.12 7. Logam Dasar Besi Baja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 0.42 0.41 0.43 0.42 0.45 0.43 9. Barang Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 A. Listrik 0.07 0.08 0.08 0.07 0.08 0.08 B. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Air Bersih 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5. BANGUNAN 3.85 4.01 4.40 4.64 5.11 4.81 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 4.73 4.84 4.86 4.83 5.24 5.24 A. Perdag. Besar Eceran 4.54 4.64 4.66 4.64 5.03 5.04 B. Hotel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Restoran 0.20 0.20 0.20 0.19 0.21 0.21 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 0.47 0.48 0.49 0.50 0.52 0.53 A. Pengangkutan 0.38 0.39 0.39 0.40 0.40 0.39 1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya 0.38 0.39 0.38 0.39 0.39 0.38 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 0.01 B. Komunikasi 0.08 0.08 0.09 0.10 0.12 0.14 1. Pos Dan Telekomunikasi 0.08 0.08 0.09 0.10 0.12 0.14 2. Jasa Penunjang Komunikasi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 1.54 1.63 1.69 1.69 1.82 1.73 A. Bank 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 C. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D. Sewa Bangunan 1.46 1.55 1.61 1.62 1.74 1.65 E. Jasa Perusahaan 0.02 0.02 0.02 0.02 0.03 0.03 9. JASA-JASA 5.85 6.03 6.07 6.30 7.48 7.57 A. Pemerintahan Umum 4.10 4.25 4.27 4.49 5.38 5.48 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 4.10 4.25 4.27 4.49 5.38 5.48 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Swasta 1.75 1.78 1.80 1.81 2.10 2.09 1. Sosial Kemasyarakatan 0.96 0.98 1.01 1.05 1.28 1.27 2. Hiburan Rekreasi 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02 3. Perorangan Rumahtangga 0.78 0.79 0.78 0.74 0.81 0.81 J U M L A H 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 4. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TANPA MIGAS 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 57.23 57.01 56.70 56.13 54.59 55.32 A. Tanaman Bahan Makanan 15.63 15.80 15.82 15.96 16.74 16.87 B. Tanaman Perkebunan 31.09 30.88 30.11 29.42 27.25 28.31 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 4.34 4.29 4.51 4.54 4.37 4.10 D. Kehutanan 1.83 1.70 1.59 0.87 0.96 0.90 E. Perikanan 5.12 5.14 5.39 5.34 5.28 5.13 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 3.88 3.89 4.33 4.29 4.60 4.64 A. Minyak Dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Penggalian 3.88 3.89 4.33 4.29 4.60 4.64 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 13.82 13.76 13.74 13.20 13.07 12.73 A. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Industri Tanpa Migas 13.82 13.76 13.74 13.20 13.07 12.73 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 9.71 9.75 9.70 9.30 9.14 8.97 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 3.31 3.23 3.24 3.10 3.13 2.99 4. Kertas Dan Barang Cetakan 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 0.14 0.14 0.16 0.17 0.17 0.17 7. Logam Dasar Besi Baja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 0.64 0.61 0.62 0.61 0.61 0.59 9. Barang Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 0.12 0.12 0.12 0.11 0.11 0.11 A. Listrik 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.10 B. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Air Bersih 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 5. BANGUNAN 5.84 5.96 6.31 6.78 7.00 6.58 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 7.19 7.19 6.97 7.06 7.18 7.17 A. Perdag. Besar Eceran 6.89 6.89 6.69 6.78 6.90 6.89 B. Hotel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Restoran 0.30 0.29 0.28 0.28 0.29 0.28 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 0.71 0.71 0.70 0.74 0.71 0.72 A. Pengangkutan 0.58 0.59 0.56 0.59 0.55 0.53 1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya 0.57 0.57 0.55 0.58 0.53 0.52 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 B. Komunikasi 0.12 0.13 0.14 0.15 0.17 0.19 1. Pos Dan Telekomunikasi 0.12 0.12 0.13 0.14 0.16 0.19 2. Jasa Penunjang Komunikasi 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 2.33 2.42 2.43 2.47 2.49 2.36 A. Bank 0.03 0.03 0.03 0.03 0.02 0.02 B. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 0.05 0.05 0.05 0.05 0.04 0.04 C. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D. Sewa Bangunan 2.21 2.30 2.32 2.36 2.38 2.26 E. Jasa Perusahaan 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 9. JASA-JASA 8.88 8.95 8.71 9.21 10.24 10.36 A. Pemerintahan Umum 6.23 6.31 6.13 6.57 7.37 7.49 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 6.23 6.31 6.13 6.57 7.37 7.49 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Swasta 2.65 2.64 2.58 2.64 2.88 2.86 1. Sosial Kemasyarakatan 1.46 1.45 1.45 1.54 1.75 1.74 2. Hiburan Rekreasi 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 3. Perorangan Rumahtangga 1.18 1.17 1.12 1.09 1.11 1.10 J U M L A H 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 5. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA KONSTAN Tahun 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA DENGAN MIGAS 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 37.21 37.63 38.84 39.31 40.01 40.81 A. Tanaman Bahan Makanan 9.11 9.34 9.67 10.11 10.56 10.81 B. Tanaman Perkebunan 21.17 21.42 22.21 22.26 22.54 23.07 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 2.67 2.67 2.75 2.69 2.63 2.60 D. Kehutanan 1.30 1.19 1.16 1.13 1.09 1.05 E. Perikanan 2.96 3.01 3.05 3.12 3.18 3.28 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 39.18 38.65 36.89 36.29 35.46 34.45 A. Minyak Dan Gas Bumi 36.86 36.28 34.32 33.65 32.75 31.66 B. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Penggalian 2.33 2.37 2.57 2.64 2.71 2.79 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 7.76 7.78 8.00 7.92 7.84 7.78 A. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Industri Tanpa Migas 7.76 7.78 8.00 7.92 7.84 7.78 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 5.10 5.14 5.24 5.21 5.17 5.23 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 2.16 2.14 2.26 2.22 2.18 2.07 4. Kertas Dan Barang Cetakan 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 7. Logam Dasar Besi Baja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 0.41 0.41 0.41 0.41 0.40 0.39 9. Barang Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 0.07 0.07 0.08 0.08 0.08 0.08 A. Listrik 0.07 0.07 0.07 0.08 0.08 0.08 B. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Air Bersih 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 5. BANGUNAN 3.48 3.54 3.78 3.90 4.02 4.07 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 4.17 4.21 4.28 4.31 4.28 4.28 A. Perdag. Besar Eceran 3.95 3.99 4.07 4.08 4.06 4.06 B. Hotel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Restoran 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 0.40 0.41 0.43 0.45 0.48 0.52 A. Pengangkutan 0.33 0.34 0.34 0.34 0.35 0.35 1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya 0.33 0.33 0.33 0.33 0.34 0.34 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Komunikasi 0.07 0.07 0.09 0.11 0.13 0.17 1. Pos Dan Telekomunikasi 0.07 0.07 0.08 0.10 0.13 0.16 2. Jasa Penunjang Komunikasi 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 1.61 1.60 1.60 1.60 1.61 1.65 A. Bank 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 C. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D. Sewa Bangunan 1.54 1.52 1.52 1.52 1.54 1.58 E. Jasa Perusahaan 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 9. JASA-JASA 6.11 6.11 6.10 6.14 6.22 6.36 A. Pemerintahan Umum 4.58 4.59 4.58 4.61 4.63 4.71 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 4.58 4.59 4.58 4.61 4.63 4.71 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Swasta 1.52 1.52 1.52 1.53 1.59 1.65 1. Sosial Kemasyarakatan 0.92 0.92 0.92 0.94 0.99 1.04 2. Hiburan Rekreasi 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 3. Perorangan Rumahtangga 0.59 0.59 0.58 0.58 0.58 0.60 J U M L A H 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 6. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA KONSTAN Tahun 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TANPA MIGAS 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 58.94 59.05 59.14 59.25 59.49 59.72 A. Tanaman Bahan Makanan 14.44 14.66 14.73 15.24 15.70 15.82 B. Tanaman Perkebunan 33.53 33.61 33.81 33.55 33.52 33.75 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 4.23 4.19 4.19 4.06 3.91 3.81 D. Kehutanan 2.06 1.87 1.77 1.70 1.63 1.53 E. Perikanan 4.68 4.72 4.65 4.70 4.74 4.80 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 3.68 3.72 3.91 3.98 4.03 4.08 A. Minyak Dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Penggalian 3.68 3.72 3.91 3.98 4.03 4.08 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 12.29 12.21 12.18 11.94 11.66 11.39 A. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Industri Tanpa Migas 12.29 12.21 12.18 11.94 11.66 11.39 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 8.07 8.07 7.98 7.85 7.69 7.65 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 3.42 3.35 3.44 3.34 3.24 3.03 4. Kertas Dan Barang Cetakan 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 7. Logam Dasar Besi Baja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 0.65 0.64 0.62 0.61 0.59 0.58 9. Barang Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 A. Listrik 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 B. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Air Bersih 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 5. BANGUNAN 5.51 5.56 5.75 5.88 5.98 5.96 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 6.60 6.61 6.52 6.49 6.36 6.27 A. Perdagangan Besar Eceran 6.26 6.27 6.19 6.16 6.03 5.94 B. Hotel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Restoran 0.34 0.34 0.33 0.33 0.33 0.32 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 0.64 0.64 0.65 0.68 0.71 0.76 A. Pengangkutan 0.53 0.53 0.52 0.52 0.52 0.51 1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya 0.52 0.52 0.51 0.50 0.50 0.50 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 B. Komunikasi 0.11 0.12 0.13 0.17 0.20 0.24 1. Pos Dan Telekomunikasi 0.10 0.11 0.12 0.16 0.19 0.23 2. Jasa Penunjang Komunikasi 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 2.55 2.51 2.43 2.40 2.40 2.41 A. Bank 0.04 0.04 0.03 0.03 0.03 0.03 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 C. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D. Sewa Bangunan 2.43 2.39 2.32 2.30 2.30 2.31 E. Jasa Perusahaan 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 9. JASA-JASA 9.67 9.58 9.29 9.25 9.25 9.31 A. Pemerintahan Umum 7.26 7.20 6.98 6.94 6.89 6.89 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 7.26 7.20 6.98 6.94 6.89 6.89 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Swasta 2.41 2.39 2.31 2.31 2.36 2.42 1. Sosial Kemasyarakatan 1.46 1.45 1.41 1.42 1.48 1.53 2. Hiburan Rekreasi 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 3. Perorangan Rumahtangga 0.94 0.92 0.89 0.87 0.87 0.87 J U M L A H 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 7. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 193.64 223.81 266.15 309.57 333.81 386.66 A. Tanaman Bahan Makanan 214.49 251.43 301.04 356.88 415.02 478.23 B. Tanaman Perkebunan 194.95 224.60 261.91 300.68 308.73 366.65 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 206.17 236.08 297.20 351.56 374.85 402.42 D. Kehutanan 60.23 61.85 69.70 82.00 100.63 107.99 E. Perikanan 205.79 239.40 300.69 349.77 383.18 425.97 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 143.13 155.85 170.49 211.74 193.32 219.86 A. Minyak Dan Gas Bumi 140.14 151.82 163.21 203.95 181.00 205.46 B. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Penggalian 199.88 232.53 309.25 360.05 427.86 493.88 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 226.08 261.10 311.67 351.96 386.23 430.10 A. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Industri Tanpa Migas 226.08 261.10 311.67 351.96 386.23 430.10 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 254.39 296.39 352.52 397.15 432.45 485.14 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 176.04 199.28 239.14 269.07 301.03 328.74 4. Kertas Dan Barang Cetakan 204.26 237.02 277.45 324.68 360.43 401.70 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 215.30 254.72 338.92 411.17 464.54 528.31 7. Logam Dasar Besi Baja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 187.68 208.77 249.89 292.35 324.17 354.67 9. Barang Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 214.24 258.03 303.80 338.78 374.17 420.27 A. Listrik 218.17 264.11 312.11 347.78 384.49 432.20 B. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Air Bersih 170.25 190.08 210.74 238.02 258.68 286.78 5. BANGUNAN 209.34 247.46 313.56 396.02 452.77 487.03 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 212.89 246.94 286.42 341.07 384.48 438.76 A. Perdagangan Besar Eceran 215.26 249.84 289.93 345.36 389.50 444.60 B. Hotel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Restoran 169.83 194.30 222.47 262.95 292.98 332.47 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 233.38 272.53 320.51 396.91 426.76 493.71 A. Pengangkutan 231.54 269.82 310.35 382.37 392.97 434.28 1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya 232.42 270.88 311.06 383.13 393.05 434.02 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 193.75 222.50 276.25 344.76 366.25 403.75 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 198.86 231.82 287.50 359.23 411.36 481.82 B. Komunikasi 242.49 285.98 370.87 468.93 594.15 788.08 1. Pos Dan Telekomunikasi 257.61 304.49 397.26 505.53 643.19 857.45 2. Jasa Penunjang Komunikasi 103.68 116.18 128.68 133.09 144.12 151.47 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 179.52 215.60 259.38 309.89 346.33 375.53 A. Bank 164.18 181.56 198.23 204.96 210.82 228.37 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 160.10 183.85 216.51 238.70 258.31 287.41 C. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D. Sewa Bangunan 179.70 216.48 261.00 312.84 349.71 378.45 E. Jasa Perusahaan 221.85 251.43 295.14 354.53 428.48 506.84 9. JASA-JASA 177.08 206.98 240.84 299.48 369.12 426.65 A. Pemerintahan Umum 167.05 196.33 228.00 287.40 357.11 415.35 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 167.05 196.33 228.00 287.40 357.11 415.35 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Swasta 206.13 237.82 278.00 334.47 403.89 459.37 1. Sosial Kemasyarakatan 183.41 211.75 252.72 315.40 398.30 452.66 2. Hiburan Rekreasi 186.69 222.58 270.16 331.45 403.63 471.77 3. Perorangan Rumahtangga 243.76 280.85 319.58 365.79 413.04 470.13 PDRB DENGAN MIGAS 173.67 196.93 227.72 272.73 283.27 323.21 PDRB TANPA MIGAS 198.22 229.97 274.98 323.10 358.19 409.46 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 8. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA KONSTAN Tahun 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 130.72 139.07 150.98 161.68 172.54 185.12 A. Tanaman Bahan Makanan 129.82 139.96 152.43 168.64 184.65 198.81 B. Tanaman Perkebunan 137.82 146.68 159.95 169.67 180.14 193.90 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 131.56 138.53 149.97 155.34 159.06 165.64 D. Kehutanan 78.44 75.57 77.51 79.59 81.05 81.60 E. Perikanan 123.30 132.03 140.91 152.25 163.08 176.85 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 104.58 108.54 108.95 113.41 116.17 118.74 A. Minyak Dan Gas Bumi 103.54 107.22 106.69 110.69 112.93 114.87 B. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Penggalian 124.43 133.55 152.01 165.29 177.88 192.35 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 131.72 138.95 150.32 157.46 163.40 170.63 A. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Industri Tanpa Migas 131.72 138.95 150.32 157.46 163.40 170.63 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 138.59 147.09 157.68 165.81 172.64 183.56 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 119.27 124.18 138.13 143.31 147.56 147.53 4. Kertas Dan Barang Cetakan 125.53 134.47 145.11 154.25 162.55 171.49 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 123.00 132.22 139.14 146.17 153.94 162.48 7. Logam Dasar Besi Baja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 125.27 130.73 137.43 144.33 149.15 154.75 9. Barang Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 139.53 148.27 169.42 181.69 193.08 206.85 A. Listrik 140.47 149.63 172.22 185.16 197.12 211.52 B. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Air Bersih 128.93 133.06 138.02 142.98 147.93 154.55 5. BANGUNAN 129.36 138.62 155.44 169.94 183.57 195.64 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 128.19 136.19 145.69 155.03 161.44 170.05 A. Perdagangan Besar Eceran 128.24 136.30 145.93 155.13 161.52 170.16 B. Hotel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Restoran 127.31 134.10 141.20 153.28 159.95 168.05 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 138.91 148.31 162.67 181.64 201.49 228.60 A. Pengangkutan 137.58 146.40 155.86 165.35 175.36 186.56 1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya 137.66 146.52 156.05 165.59 175.64 186.89 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 132.50 138.75 142.91 147.50 152.50 158.75 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 136.36 144.32 153.41 163.64 175.00 187.50 B. Komunikasi 145.52 157.73 196.36 262.28 330.92 436.78 1. Pos Dan Telekomunikasi 147.60 160.58 202.54 274.76 350.16 466.75 2. Jasa Penunjang Komunikasi 126.47 131.62 139.71 147.79 154.41 161.76 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 128.83 134.20 141.02 149.20 158.25 169.75 A. Bank 117.73 120.92 124.47 127.66 130.32 136.52 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 116.39 118.65 121.14 123.63 127.32 134.68 C. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D. Sewa Bangunan 129.46 134.97 141.99 150.44 159.78 171.55 E. Jasa Perusahaan 118.98 122.74 126.93 131.79 136.87 143.05 9. JASA-JASA 126.41 133.01 139.76 148.83 158.11 170.06 A. Pemerintahan Umum 127.64 134.41 141.29 150.27 158.40 169.37 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 127.64 134.41 141.29 150.27 158.40 169.37 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Swasta 122.83 128.96 135.34 144.65 157.28 172.03 1. Sosial Kemasyarakatan 120.45 127.02 133.63 144.52 159.22 176.23 2. Hiburan Rekreasi 129.84 139.11 149.19 163.31 175.81 187.10 3. Perorangan Rumahtangga 126.60 131.94 137.88 144.52 153.76 164.87 PDRB DENGAN MIGAS 118.77 124.96 131.43 139.07 145.81 153.39 PDRB TANPA MIGAS 129.94 137.96 149.55 159.86 169.90 181.61 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 9. LAJU PERTUMBUHAN PDRB Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA Dalam 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 21.11 15.58 18.92 16.31 7.83 15.83 A. Tanaman Bahan Makanan 23.29 17.23 19.73 18.55 16.29 15.23 B. Tanaman Perkebunan 21.96 15.21 16.61 14.80 2.68 18.76 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 23.63 14.51 25.89 18.29 6.62 7.36 D. Kehutanan -6.46 2.68 12.69 17.66 22.71 7.31 E. Perikanan 14.95 16.33 25.60 16.32 9.55 11.17 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 9.72 8.89 9.40 24.19 -8.70 13.73 A. Minyak Dan Gas Bumi 8.83 8.33 7.50 24.97 -11.25 13.51 B. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Penggalian 23.16 16.33 33.00 16.42 18.83 15.43 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 19.25 15.49 19.37 12.93 9.74 11.36 A. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Industri Tanpa Migas 19.25 15.49 19.37 12.93 9.74 11.36 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 20.29 16.51 18.94 12.66 8.89 12.18 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 17.58 13.20 20.00 12.52 11.88 9.21 4. Kertas Dan Barang Cetakan 18.81 16.04 17.06 17.02 11.01 11.45 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 18.35 18.31 33.06 21.32 12.98 13.73 7. Logam Dasar Besi Baja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 12.86 11.24 19.70 16.99 10.88 9.41 9. Barang Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 29.35 20.44 17.74 11.52 10.45 12.32 A. Listrik 30.82 21.06 18.18 11.43 10.55 12.41 B. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Air Bersih 11.35 11.65 10.87 12.94 8.68 10.86 5. BANGUNAN 14.56 18.21 26.71 26.30 14.33 7.57 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 19.14 15.99 15.99 19.08 12.73 14.12 A. Perdag. Besar Eceran 19.77 16.06 16.05 19.12 12.78 14.15 B. Hotel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Restoran 6.32 14.41 14.50 18.20 11.42 13.48 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 30.55 16.78 17.61 23.84 7.52 15.69 A. Pengangkutan 34.66 16.53 15.02 23.21 2.77 10.51 1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya 34.89 16.55 14.83 23.17 2.59 10.42 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 33.62 14.84 24.16 24.80 6.23 10.24 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 17.45 16.57 24.02 24.95 14.51 17.13 B. Komunikasi 14.11 17.94 29.68 26.44 26.70 32.64 1. Pos Dan Telekomunikasi 14.33 18.20 30.47 27.25 27.23 33.31 2. Jasa Penunjang Komunikasi 9.30 12.06 10.76 3.43 8.29 5.10 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 19.95 20.09 20.31 19.47 11.76 8.43 A. Bank 9.59 10.58 9.18 3.40 2.85 8.33 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 10.04 14.84 17.76 10.25 8.22 11.26 C. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D. Sewa Bangunan 20.53 20.47 20.57 19.86 11.79 8.22 E. Jasa Perusahaan 11.05 13.33 17.38 20.12 20.86 18.29 9. JASA-JASA 15.97 16.88 16.36 24.35 23.25 15.58 A. Pemerintahan Umum 16.45 17.53 16.13 26.05 24.26 16.31 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 16.45 17.53 16.13 26.05 24.26 16.31 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Swasta 14.86 15.37 16.89 20.32 20.75 13.74 1. Sosial Kemasyarakatan 14.47 15.45 19.35 24.80 26.28 13.65 2. Hiburan Rekreasi 14.04 19.22 21.38 22.69 21.78 16.88 3. Perorangan Rumahtangga 15.36 15.22 13.79 14.46 12.92 13.82 PDRB DENGAN MIGAS 15.91 13.39 15.64 19.76 3.87 14.10 PDRB TANPA MIGAS 19.96 16.02 19.58 17.50 10.86 14.31 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 10. LAJU PERTUMBUHAN PDRB Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA KONSTAN Tahun 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA Dalam 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 7.11 6.39 8.57 7.09 6.72 7.29 A. Tanaman Bahan Makanan 8.29 7.81 8.91 10.64 9.49 7.67 B. Tanaman Perkebunan 8.52 6.43 9.05 6.07 6.17 7.64 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 4.83 5.30 8.26 3.58 2.40 4.13 D. Kehutanan -12.78 -3.65 2.56 2.69 1.83 0.68 E. Perikanan 6.39 7.08 6.73 8.05 7.11 8.44 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 3.36 3.78 0.38 4.10 2.44 2.21 A. Minyak Dan Gas Bumi 3.28 3.56 -0.50 3.75 2.03 1.71 B. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Penggalian 4.69 7.33 13.83 8.73 7.62 8.13 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 6.67 5.49 8.18 4.75 3.77 4.42 A. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Industri Tanpa Migas 6.67 5.49 8.18 4.75 3.77 4.42 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 7.52 6.13 7.20 5.16 4.12 6.32 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 5.02 4.11 11.24 3.75 2.97 -0.02 4. Kertas Dan Barang Cetakan 5.36 7.12 7.91 6.30 5.38 5.50 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 5.56 7.49 5.24 5.05 5.32 5.55 7. Logam Dasar Besi Baja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 5.23 4.36 5.12 5.02 3.34 3.76 9. Barang Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 6.80 6.27 14.26 7.25 6.27 7.13 A. Listrik 7.03 6.52 15.10 7.51 6.46 7.31 B. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Air Bersih 4.00 3.21 3.73 3.59 3.47 4.47 5. BANGUNAN 3.34 7.17 12.13 9.33 8.02 6.57 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 5.09 6.24 6.98 6.41 4.13 5.33 A. Perdag. Besar Eceran 5.14 6.29 7.07 6.30 4.12 5.35 B. Hotel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Restoran 4.19 5.33 5.30 8.55 4.35 5.07 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 6.40 6.76 9.68 11.66 10.93 13.45 A. Pengangkutan 6.30 6.42 6.46 6.09 6.05 6.39 1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya 6.26 6.44 6.50 6.11 6.07 6.40 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 7.07 4.72 3.00 3.21 3.39 4.10 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 9.09 5.83 6.30 6.67 6.94 7.14 B. Komunikasi 6.84 8.39 24.49 33.57 26.17 31.99 1. Pos Dan Telekomunikasi 7.28 8.79 26.13 35.66 27.44 33.30 2. Jasa Penunjang Komunikasi 2.38 4.07 6.15 5.79 4.48 4.76 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 4.94 4.17 5.08 5.80 6.06 7.27 A. Bank 1.37 2.71 2.93 2.56 2.08 4.76 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 1.77 1.94 2.10 2.06 2.98 5.78 C. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D. Sewa Bangunan 5.08 4.26 5.20 5.95 6.21 7.37 E. Jasa Perusahaan 4.46 3.15 3.42 3.83 3.85 4.52 9. JASA-JASA 4.64 5.22 5.08 6.49 6.24 7.55 A. Pemerintahan Umum 5.08 5.30 5.12 6.36 5.41 6.93 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 5.08 5.30 5.12 6.36 5.41 6.93 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Swasta 3.33 4.99 4.95 6.88 8.73 9.38 1. Sosial Kemasyarakatan 3.23 5.46 5.20 8.15 10.17 10.68 2. Hiburan Rekreasi 6.62 7.14 7.25 9.46 7.65 6.42 3. Perorangan Rumahtangga 3.42 4.22 4.50 4.82 6.39 7.23 PDRB DENGAN MIGAS 5.17 5.21 5.17 5.82 4.85 5.20 PDRB TANPA MIGAS 6.31 6.18 8.40 6.90 6.28 6.89 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 11. INDEKS IMPLISIT PDRB Kabupaten Musi Rawas MENURUT LAPANGAN USAHA 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 148.13 160.94 176.28 191.47 193.47 208.86 A. Tanaman Bahan Makanan 165.22 179.65 197.50 211.62 224.76 240.55 B. Tanaman Perkebunan 141.46 153.12 163.74 177.21 171.38 189.09 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 156.70 170.41 198.17 226.32 235.66 242.96 D. Kehutanan 76.79 81.84 89.92 103.03 124.16 132.34 E. Perikanan 166.90 181.32 213.39 229.73 234.97 240.87 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 136.86 143.59 156.49 186.71 166.41 185.16 A. Minyak Dan Gas Bumi 135.35 141.59 152.98 184.27 160.27 178.87 B. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Penggalian 160.64 174.12 203.44 217.83 240.53 256.76 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 171.64 187.91 207.34 223.52 236.37 252.07 A. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Industri Tanpa Migas 171.64 187.91 207.34 223.52 236.37 252.07 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 183.56 201.51 223.57 239.52 250.49 264.30 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 147.59 160.48 173.13 187.76 204.00 222.83 4. Kertas Dan Barang Cetakan 162.71 176.27 191.20 210.49 221.73 234.24 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 175.03 192.65 243.58 281.30 301.78 325.15 7. Logam Dasar Besi Baja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 149.82 159.70 181.83 202.56 217.35 229.18 9. Barang Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 153.55 174.03 179.32 186.46 193.79 203.18 A. Listrik 155.31 176.51 181.22 187.83 195.05 204.33 B. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Air Bersih 132.05 142.86 152.69 166.47 174.86 185.56 5. BANGUNAN 161.83 178.51 201.72 233.04 246.65 248.95 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 166.08 181.33 196.60 220.00 238.16 258.02 A. Perdagangan Besar Eceran 167.86 183.30 198.68 222.63 241.15 261.29 B. Hotel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Restoran 133.40 144.89 157.55 171.55 183.17 197.84 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 168.00 183.76 197.04 218.52 211.80 215.98 A. Pengangkutan 168.30 184.30 199.12 231.25 224.09 232.78 1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya 168.84 184.87 199.33 231.37 223.78 232.24 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 146.23 160.36 193.30 233.74 240.16 254.33 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 145.83 160.63 187.41 219.53 235.06 256.97 B. Komunikasi 166.63 181.31 188.87 178.79 179.54 180.43 1. Pos Dan Telekomunikasi 174.54 189.62 196.15 183.99 183.68 183.71 2. Jasa Penunjang Komunikasi 81.98 88.27 92.11 90.05 93.33 93.64 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 139.35 160.65 183.93 207.70 218.86 221.22 A. Bank 139.46 150.15 159.26 160.56 161.77 167.27 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 137.55 154.95 178.73 193.07 202.89 213.40 C. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D. Sewa Bangunan 138.80 160.39 183.82 207.95 218.87 220.60 E. Jasa Perusahaan 186.46 204.86 232.52 269.01 313.06 354.32 9. JASA-JASA 140.09 155.62 172.32 201.23 233.46 250.89 A. Pemerintahan Umum 130.87 146.07 161.37 191.25 225.46 245.23 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 130.87 146.07 161.37 191.25 225.46 245.23 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Swasta 167.82 184.41 205.41 231.22 256.79 267.02 1. Sosial Kemasyarakatan 152.26 166.70 189.12 218.24 250.16 256.86 2. Hiburan Rekreasi 143.79 160.00 181.08 202.96 229.59 252.16 3. Perorangan Rumahtangga 192.54 212.86 231.78 253.11 268.63 285.14 PDRB DENGAN MIGAS 146.21 157.59 173.27 196.11 194.27 210.71 PDRB TANPA MIGAS 152.55 166.69 183.87 202.11 210.82 225.46 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 12. LAJU INFLASI PDRB Kabupaten Musi Rawas MENURUT LAPANGAN USAHA Dalam 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. PERTANIAN 13.07 8.64 9.53 8.62 1.04 7.96 A. Tanaman Bahan Makanan 13.85 8.73 9.94 7.15 6.21 7.02 B. Tanaman Perkebunan 12.39 8.25 6.93 8.23 -3.29 10.33 C. Peternakan Dan Hasil-Hasilnya 17.94 8.75 16.29 14.20 4.13 3.09 D. Kehutanan 7.24 6.57 9.88 14.58 20.51 6.58 E. Perikanan 8.04 8.64 17.68 7.66 2.28 2.51 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 6.15 4.92 8.98 19.31 -10.87 11.27 A. Minyak Dan Gas Bumi 5.37 4.61 8.04 20.45 -13.02 11.60 B. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Penggalian 17.64 8.39 16.84 7.07 10.42 6.75 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 11.79 9.48 10.34 7.80 5.75 6.64 A. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Industri Tanpa Migas 11.79 9.48 10.34 7.80 5.75 6.64 1. Makanan, Minuman Dan Tembakau 11.88 9.77 10.95 7.13 4.58 5.51 2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya 11.96 8.73 7.88 8.45 8.65 9.23 4. Kertas Dan Barang Cetakan 12.77 8.33 8.47 10.09 5.34 5.64 5. Pupuk, Kimia Brg. Dari Karet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 12.12 10.07 26.43 15.49 7.28 7.75 7. Logam Dasar Besi Baja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin Peralatannya 7.25 6.59 13.86 11.40 7.30 5.45 9. Barang Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 21.12 13.34 3.04 3.98 3.93 4.85 A. Listrik 22.23 13.65 2.67 3.65 3.84 4.76 B. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Air Bersih 7.07 8.18 6.89 9.02 5.04 6.12 5. BANGUNAN 10.85 10.31 13.00 15.52 5.84 0.93 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 13.37 9.18 8.42 11.90 8.26 8.34 A. Perdagangan Besar Eceran 13.91 9.20 8.39 12.06 8.32 8.35 B. Hotel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 C. Restoran 2.04 8.61 8.74 8.89 6.78 8.00 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 22.71 9.38 7.22 10.90 -3.08 1.97 A. Pengangkutan 26.68 9.51 8.04 16.14 -3.09 3.88 1. Angkutan Rel 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya 26.95 9.49 7.82 16.07 -3.28 3.78 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 24.80 9.67 20.54 20.92 2.75 5.90 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 7.66 10.15 16.67 17.14 7.08 9.32 B. Komunikasi 6.80 8.81 4.17 -5.34 0.42 0.49 1. Pos Dan Telekomunikasi 6.57 8.64 3.44 -6.20 -0.17 0.01 2. Jasa Penunjang Komunikasi 6.76 7.67 4.35 -2.23 3.65 0.32 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 14.30 15.29 14.49 12.92 5.37 1.08 A. Bank 8.10 7.66 6.07 0.81 0.76 3.40 B. Lembaga Keuangan Bukan Bank 8.13 12.65 15.34 8.03 6.21 5.18 C. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D. Sewa Bangunan 14.70 15.55 14.61 13.13 5.25 0.79 E. Jasa Perusahaan 6.31 9.87 13.50 15.69 16.38 13.18 9. JASA-JASA 10.83 11.08 10.73 16.77 16.02 7.47 A. Pemerintahan Umum 10.82 11.62 10.47 18.52 17.88 8.77 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 10.82 11.62 10.47 18.52 17.88 8.77 2. Jasa Pemerintah Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B. Swasta 11.16 9.89 11.38 12.57 11.06 3.98 1. Sosial Kemasyarakatan 10.89 9.48 13.45 15.40 14.63 2.68 2. Hiburan Rekreasi 6.96 11.27 13.18 12.08 13.12 9.83 3. Perorangan Rumahtangga 11.55 10.55 8.89 9.20 6.13 6.15 PDRB DENGAN MIGAS 10.21 7.78 9.95 13.18 -0.94 8.46 PDRB TANPA MIGAS 12.83 9.27 10.31 9.92 4.31 6.94 Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 13. PENDAPATAN Regional DAN PENDAPATAN PER KAPITA Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA DENGAN MIGAS 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. Produk Domestik Regional Bruto 4,132,628 4,686,125 5,419,004 6,489,935 6,740,921 7,691,160 Juta Rp 2. PENYUSUTAN 287,518 306,482 449,777 538,665 559,496 638,366 Juta Rp 3. Produk Domestik Regional Bruto 3,845,110 4,379,643 4,969,227 5,951,270 6,181,425 7,052,794 ATAS DASAR HARGA PASAR Juta Rp 4. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO 161,254 189,556 368,492 441,316 458,383 522,999 Juta Rp 5. Produk Domestik Regional Bruto 3,683,856 4,190,087 4,600,735 5,509,954 5,723,042 6,529,795 ATAS DASAR BIAYA FAKTOR Juta Rp 6. JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN 478,189 484,241 492,437 498,592 505,940 525,508 Tahun JIWA 7. Produk Domestik Regional Bruto 8,642,248 9,677,258 11,004,462 13,016,524 13,323,558 14,635,667 PER KAPITA Rp 8. PENDAPATAN Regional PER KAPITA 7,703,766 8,652,896 9,342,789 11,051,029 11,311,701 12,425,681 Rp Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara TABEL 14. PENDAPATAN Regional DAN PENDAPATAN PER KAPITA Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TANPA MIGAS 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. Produk Domestik Regional Bruto 2,722,605 3,158,632 3,776,950 4,437,897 4,919,825 5,623,959 Juta Rp 2. PENYUSUTAN 187,441 201,560 302,156 355,032 393,586 449,917 Juta Rp 3. Produk Domestik Regional Bruto 2,535,164 2,957,072 3,474,794 4,082,865 4,526,239 5,174,042 ATAS DASAR HARGA PASAR Juta Rp 4. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO 157,263 182,704 260,610 306,215 339,468 388,053 Juta Rp 5. Produk Domestik Regional Bruto 2,377,901 2,774,368 3,214,184 3,776,650 4,186,771 4,785,989 ATAS DASAR BIAYA FAKTOR Juta Rp 6. JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN 478,189 484,241 492,437 498,592 505,940 525,508 Tahun JIWA 7. Produk Domestik Regional Bruto 5,693,575 6,522,851 7,669,914 8,900,858 9,724,127 10,701,947 PER KAPITA Rp 8. PENDAPATAN Regional PER KAPITA 4,972,722 5,729,312 6,527,097 7,574,630 8,275,232 9,107,357 Rp Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id TABEL 15. PENDAPATAN Regional DAN PENDAPATAN PER KAPITA Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA KONSTAN Tahun 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA DENGAN MIGAS 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. Produk Domestik Regional Bruto 2,826,410 2,973,711 3,127,521 3,309,403 3,469,851 3,650,134 Juta Rp 2. PENYUSUTAN 179,452 193,328 281,477 297,846 312,287 328,512 Juta Rp 3. Produk Domestik Regional Bruto 2,646,958 2,780,383 2,846,044 3,011,557 3,157,564 3,321,622 ATAS DASAR HARGA PASAR Juta Rp 4. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO 113,316 125,926 212,671 225,039 235,950 248,209 Juta Rp 5. Produk Domestik Regional Bruto 2,533,642 2,654,457 2,633,373 2,786,518 2,921,615 3,073,413 ATAS DASAR BIAYA FAKTOR Juta Rp 6. JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN 478,189 484,241 492,437 498,592 505,940 525,508 Tahun JIWA 7. Produk Domestik Regional Bruto 5,910,655 6,140,973 6,351,109 6,637,498 6,858,226 6,945,915 PER KAPITA Rp 8. PENDAPATAN Regional PER KAPITA 5,298,411 5,481,686 5,347,634 5,588,773 5,774,627 5,848,461 Rp Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara TABEL 16. PENDAPATAN Regional DAN PENDAPATAN PER KAPITA Kabupaten Musi Rawas ATAS DASAR HARGA KONSTAN Tahun 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TANPA MIGAS 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. Produk Domestik Regional Bruto 1,784,685 1,894,926 2,054,130 2,195,773 2,333,614 2,494,414 Juta Rp 2. PENYUSUTAN 128,124 135,961 188,980 202,011 214,692 229,486 Juta Rp 3. Produk Domestik Regional Bruto 1,656,561 1,758,965 1,865,150 1,993,762 2,118,922 2,264,928 ATAS DASAR HARGA PASAR Juta Rp 4. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO 97,354 172,341 140,913 150,630 160,086 171,117 Juta Rp 5. Produk Domestik Regional Bruto 1,559,207 1,586,624 1,724,237 1,843,132 1,958,836 2,093,811 ATAS DASAR BIAYA FAKTOR Juta Rp 6. JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN 478,189 484,241 492,437 498,592 505,940 525,508 Tahun JIWA 7. Produk Domestik Regional Bruto 3,732,175 3,913,188 4,171,356 4,403,948 4,612,432 4,746,672 PER KAPITA Rp 8. PENDAPATAN Regional PER KAPITA 3,260,650 3,276,517 3,501,436 3,696,674 3,871,676 3,984,356 Rp Keterangan Angka Sementara Angka Sangat Sementara LAPANGAN USAHA Tahun LAPANGAN USAHA Tahun Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Ht Tp // M Us Ira Wa Sk Ab .B Ps .G O. Id Po We Red By TC PD F W Ww .Tcp Df.O Rg