Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
BPS Prov. Sulawesi Selatan
Lihat PublikasiMenampilkan 1 halaman dengan kata kunci "PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 2011"
Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011 Katalog BPS 9302004.73 Nomor Publikasi 73552.1201 Ukuran Buku 21,6 Cm X 27,9 Cm Jumlah Halaman 34 Halaman Naskah/Editor Bidang Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN Gambaran Kulit Bidang Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN Diterbitkan Oleh Badan Pusat Statistik PROVINSI SULAWESI SELATAN Dicetak Oleh Boleh Mengutip Dengan Menyebutkan Sumbernya Ht Tp // Su L El .B Ps .G O. Id PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 I Kata Pengantar Publikasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 2011, Merupakan Lanjutan Dari Publikasi Sebelumnya. Dalam Publikasi Ini Dijelaskan Bagaimana PRODUK Yang Dihasilkan Oleh Sektor- Sektor Ekonomi Digunakan Untuk Konsumsi Rumahtangga, Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba, Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap BRUTO, Perubahan Stok, Dan Ekspor Neto. Buku Ini Terdiri Dari Dua Bab Bab Pertama Memuat Konsep Dan Definisi Serta Metode Penghitungan Untuk Memperoleh Angka PDRB. Bab Kedua, Memuat Uraian Singkat Tentang Besarnya Peranan Dan Pertumbuhan Masing- Masing Komponen PDRB MENURUT PENGGUNAAN Tahun 2007-2011. Akhirnya, Kepada Semua Pihak Yang Telah Membantu Terbitnya Publikasi Ini Diucapkan Banyak Terima Kasih Dan Bagi Pengguna Data, Kami Senantiasa Terbuka Menerima Saran Serta Kritik Untuk Perbaikan Publikasi Selanjutnya. Semoga Publikasi Ini Bermanfaat Bagi Kita Semua. Makassar, 02 April 2012 Badan Pusat Statistik PROVINSI SULAWESI SELATAN, Kepala, BAMBANG PRAMONO,SE,M.Si NIP. 19521129 197903 1 001 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Daftar Isi PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 Ii DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ............................................................................................................... I Daftar Isi .......................................................................................................................... Ii Daftar Lampiran Tabel ..................................................................................................... Iii Daftar Gambar ................................................................................................................. Iv BAB I. KONSEP DEFENISI DAN METODE PENGHITUNGAN 1.1 KONSEP DEFINISI 1 1.1.1 PDRB MENURUT PENGGUNAAN .......................................................... 1 1.1.2 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga ........................................... 2 1.1.3 Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba .......................................... 3 1.1.4 Pengeluaran Pemerintah ................................................................ 3 1.1.5 Pembentukan Modal Tetap BRUTO ................................................... 4 1.1.6 Perubahan Inventori ....................................................................... 5 1.1.7 Ekspor Dan Impor ........................................................................... 5 1.2. METODE PENGHITUNGAN 6 1.2.1 PDRB MENURUT PENGGUNAAN .......................................................... 6 1.2.2 Konsumsi Rumah Tangga ............................................................... 7 1.2.3 Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba .......................................... 9 1.2.4 Konsumsi Pemerintah .................................................................... 9 1.2.5 Pembentukan Modal Tetap BRUTO ................................................... 10 1.2.6 Perubahan Inventori ....................................................................... 11 1.2.7 Ekspor Dan Impor ........................................................................... 11 BAB II. ULASAN SINGKAT 2.1 PDRB MENURUT PENGGUNAAN ...................................................................... 12 2.2 Konsumsi Rumah Tangga ........................................................................... 14 2.3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah ........................................................... 15 2.4 Pembentukan Modal Tetap BRUTO................................................................ 16 2.5 Ekspor Dan Impor Barang Dan Jasa .......................................................... 18 Ht Tp // Su Ls El Bp S. Go .Id Daftar Lampiran Tabel PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 Iii DAFTAR LAMPIRAN TABEL No. Lampiran Judul Tabel Hal Lampiran 1.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Propinsi SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Dalam Juta Rupiah, Berdasarkan Harga Berlaku. 21 Lampiran 1.2 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Propinsi SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Dalam Juta Rupiah, Berdasarkan Harga Konstan 2000. 22 Lampiran 2.1 Distribusi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Propinsi SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Dalam Persentase, Berdasarkan Harga Berlaku. 23 Lampiran 2.2 Distribusi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Propinsi SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Dalam Persentase, Berdasarkan Harga Konstan 2000. 24 Lampiran 3.1 Indeks Berantai PDRB MENURUT PENGGUNAAN Propinsi SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Dalam Persentase, Berdasarkan Harga Berlaku. 25 Lampiran 3.2 Indeks Berantai PDRB MENURUT PENGGUNAAN Propinsi SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Dalam Persentase, Berdasarkan Harga Konstan 2000. 26 Lampiran 4 Indeks Implisit PDRB MENURUT PENGGUNAAN Propinsi SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Dalam Persentase 27 Lampiran 5 Angka Inflasi PDRB Propinsi SULAWESI SELATAN MENURUT PENGGUNAAN Tahun 2007-2011 Dalam Persentase 28 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Daftar Grafik PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 Iv DAFTAR GRAFIK No. Grafik Judul Grafik Hal Grafik 1 Porsi PENGGUNAAN PDRB Untuk Konsumsi Rumah Tangga PROVINSI SULAWESI SELATAN, 2007-2011 Persen 14 Grafik 2 Perkembangan Investasi Propinsi SULAWESI SELATAN, 2007-2011 Milyar Rupiah 17 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 1 BAB I KONSEP DEFINISI DAN METODE PENGHITUNGAN 1.1. Konsep Definisi 1.1.1. PDRB MENURUT PENGGUNAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PDRB MENURUT PENGGUNAAN Sering Juga Disebut PDRB MENURUT Permintaan Atau PDRB MENURUT Pengeluaran. Dipandang Dari Sisi PENGGUNAAN, PDRB Merupakan Jumlah Seluruh Nilai Barang Dan Jasa Yang Digunakan Habis Di Suatu Wilayah Selama Satu Tahun. Yang Dimaksud Dengan Barang Yang Digunakan Habis Barang Jadi Adalah Barang Yang Tidak Digunakan Untuk Proses Kembali Oleh Suatu Industri, Tetapi Untuk Dikonsumsi Oleh Penduduk. Oleh Karena Itu Barang Setengah Jadi Tidak Termasuk Dalam Penghitungan PDRB PENGGUNAAN, Karena Digunakan Untuk Diproses Kembali Menjadi Barang Jadi, Sehingga Nilai Barang Tersebut Sudah Termasuk Di Dalam Barang Jadi Yang Dihasilkan. Dipandang Dari Sisi Pengeluaran, PDRB Merupakan Jumlah Seluruh Pengeluaran Yang Dilakukan Oleh Seluruh Institusi Pada Suatu Wilayah Selama Satu Tahun. Institusi Tersebut Terdiri Dari Rumahtangga, Perusahaan Dan Pemerintah Serta Luar Negeri Wilayah. Jadi Secara Umum PDRB PENGGUNAAN Terdiri Dari Empat Jenis Pengeluaran Yaitu Konsumsi Rumah Tangga, Investasi, Pemerintah, Dan Ekspor Neto Ekspor Dikurangi Impor. Komponen Lengkap PDRB MENURUT PENGGUNAAN Adalah Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga, Pengeluaran Lembaga Swasta Yang Tidak Mencari Untung Nirlaba, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap BRUTO, Perubahan Inventori, Dan Ekspor Neto. Penghitungan PDRB MENURUT PENGGUNAAN Disajikan Dalam Dua Versi Penilaian Yaitu Atas Dasar Harga Berlaku Dan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000. Penghitungan Atas Dasar Harga Berlaku Adalah Penghitungan Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 2 Terhadap Seluruh Komponen PDRB Yang Dinilai Atas Dasar Harga Pada Masing-Masing Tahun. Sedangkan Penghitungan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Adalah Penghitungan Terhadap Seluruh Komponen PDRB Yang Dinilai Atas Dasar Harga Pada Tahun 2000. Komponen PDRB MENURUT PENGGUNAAN Atas Dasar Harga Berlaku Memberikan Gambaran Tentang Agregat Permintaan Pada Tahun Tersebut, Sedangkan Berdasarkan Harga Konstan Mencerminkan Tentang Nilai Riil Pada Tahun Tertentu. 1.1.2. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Meliputi Semua Pengeluaran Untuk Konsumsi Barang Dan Jasa Yang Tujuannya Hanya Untuk Dikonsumsi, Setelah Dikurangi Hasil Penjualan Neto Dari Barang Bekas Atau Apkiran Yang Dilakukan Oleh Rumah Tangga Yang Berdomisili Di Suatu Wilayah Dalam Periode Waktu Satu Tahun. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Terdiri Dari Pengeluaran Makanan Dan Bukan Makanan. Pengeluaran Untuk Konsumsi Makanan, Seperti Bahan Makanan, Minuman, Rokok, Tembakau Dan Sebagainya, Sedangkan Pengeluaran Untuk Konsumsi Bukan Makanan Seperti Barang Tahan Lama, Pakaian, Bahan Bakar, Jasa-Jasa, Pemeliharaan Kesehatan, Pendidikan, Rekreasi, Pengangkutan Dan Sebagainya. Pengeluaran Rumah Tangga Tersebut Untuk Dikonsumsi Jadi Bukan Digunakan Untuk Keperluan Usaha, Dan Seandainya Terdapat Pembelian/Pengeluaran Rumah Tangga Yang Diperuntukan Untuk Keperluan Usaha Maka Harus Dikeluarkan. Pembelian Rumah Dan Perbaikan Besar Untuk Rumah Tidak Termasuk Pengeluaran Konsumsi, Melainkan Sebagai Pembentukan Modal, Tetapi Pengeluaran Atas Rumah Yang Ditempati Seperti Sewa Rumah, Perbaikan Ringan, Pembayaran Rekening Air, Listrik Telepon Dan Lain-Lain Dimasukkan Sebagai Pengeluaran Rumah Tangga. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 3 1.1.3. Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba Lembaga Swasta Yang Tidak Mencari Untung Nirlaba Adalah Lembaga Atau Badan Swasta Yang Memberikan Pelayanan Atau Jasa Kepada Masyarakat Seperti Organisasi Serikat Buruh, Persatuan Para Ahli, Organisasi Politik, Badan Keagamaan, Lembaga Penelitian, Pendidikan, Kesehatan, Dan Organisasi-Organisasi Kesejahteraan Masyarakat Yang Khusus Melayani Masyarakat Dan Tidak Mengutamakan Keuntungan/Nonkomersial. Yang Dimaksud Dengan Nonkomersial Adalah Lembaga Nirlaba Yang Menjual Jasa Layanannya Pada Tingkat Dibawah Harga Pasar Yaitu Harga Yang Tidak Didasarkan Atas Biaya PRODUKsi, Bahkan Kadangkala Layanan Yang Diberikan Dengan Cuma-Cuma. Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba Meliputi Semua Pengeluaran Untuk Pembelian Barang Dan Jasa, Pembayaran Upah Dan Gaji, Penerimaan Transfer, Penyusutan Dan Pajak Tak Langsung Neto Dikurangi Dengan Penjualan Barang Bekas. Pada Umumnya Sumber Pembiayaan Dari Lembaga Ini Berasal Dari Sumbangan Dan Bantuan Perorangan, Masyarakat, Organisasi Baik Dalam Negeri Maupun Luar Negari Dan Pemerintah. Apabila Bantuan Dana Dan Pengawasan Sepenuhnya Atau Sebagian Besar Dari Pemerintah Maka Lembaga Ini Dimasukkan Ke Dalam Konsumsi Pemerintah. 1.1.4. Pengeluaran Pemerintah Yang Dimaksud Dengan Pemerintah Adalah Sistem Yang Menjalankan Dan Mengatur Kegiatan Pemerintahan Dalam Menyediakan Jasa Pelayanan Umum Kepada Masyarakat, Seperti Kegiatan Administrasi Pemerintahan, Menjaga Kestabilan Keamanan Negara, Meningkatkan Pendidikan Dan Kesehatan Masyarakat, Mengatur Ekonomi Dan Lain-Lain. Pemerintah Sebagai Konsumen Akhir Mencakup Departemen, Lembaga Bukan Departemen Pemerintah Daerah PROVINSI, Kabupaten/Kota Dan Pemerintah Desa. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Mencakup Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 4 Seluruh Pengeluaran Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Dalam Rangka Penye- Lenggaraan Kegiatan Administrasi Dan Pertahanan. Pengeluaran Ini Berupa Belanja Pegawai, Penyusutan Barang Modal, Belanja Barang Dan Jasa. Belanja Barang Disini Termasuk Biaya Perjalanan Dinas, Pemeliharaan Dan Pengeluaran Lain Yang Bersifat Rutin Artinya Biaya-Biaya Yang Dikeluarkan Habis Digunakan Dalam Proses PRODUKsi/Pelayanan Masyarakat. Pengeluaran Untuk Belanja Pegawai Yaitu Pengeluaran Pemerintah Untuk Pembayaran Upah Dan Gaji Dalam Bentuk Uang Dan Barang Berserta Tunjangannya, Iuran Jaminan Sosial, Dana Pensiun, Asuransi Kecelakaan, Tabungan Hari Tua Dan Sejenisnya 1.1.5. Pembentukan Modal Tetap BRUTO Pembentukan Modal Tetap BRUTO PMTB Adalah Pengadaan, Pembuatan, Pembelian Barang Modal Baru Dari Dalam Negeri Dan Barang Modal Baru Maupun Bekas Dari Luar Negeri, Termasuk Juga Perbaikan Besar Barang Modal Yang Menyebabkan Bertambahnya Umur Pemakaian Atau Bertambahnya Kapasitas PRODUKsi, Dikurangi Penjualan Barang Modal Bekas. Barang Modal Adalah Barang Atau Peralatan Yang Digunakan Dalam Proses PRODUKsi Dan Mempunyai Umur Pemakaian Satu Tahun Atau Lebih. Oleh Karena Itu Disebut Sebagai Barang Modal Tetap, Sedangkan BRUTO Mencerminkan Bahwa Penghitungan PMTB Belum Dikurangi Penyusutan Barang Modal. Pembentukan Modal Disini Termasuk Margin Perdagangan Dan Biaya Pengangkutan, Biaya-Biaya Lain Yang Berkaitan Dengan Pemindahan Hak Milik Dalam Transaksi Jual Beli Barang-Barang Modal. Termasuk Juga Dalam Pembentukan Modal Tetap BRUTO Adalah Pengeluaran Untuk Meningkatkan Pendayagunaan Seperti Pembukaan Tanah Untuk Lahan Pertanian Dan Perluasan Areal Pertambangan. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 5 Pembentukan Modal Tetap BRUTO Menggambarkan Investasi DOMESTIK Fisik Yang Telah Direalisasikan Pada Suatu Tahun Tertentu Dalam Bentuk Berbagai Jenis Barang Modal Seperti Bangunan, Mesin-Mesin, Alat- Alat Perlengkapan Angkutan Dan Lainnya. 1.1.6 Perubahan Inventori Inventori Stok Adalah Persediaan Barang Pada Akhir Tahun Yang Menggambarkan Output Suatu Sektor Yang Belum Selesai Diproses, Diperoleh Dari Pembelian Yang Akan Digunakan Sebagai Input Pada Suatu Kegiatan Ekonomi Ataupun Untuk Dijual Kembali. Selain Itu, Termasuk Juga Barang-Barang Yang Dihasilkan Oleh Unit-Unit PRODUKsi Yang Belum Terjual, Barang Tersebut Baik Berbentuk Barang Jadi Maupun Barang Setengah Jadi. Inventori Termasuk Sebagai Bagian Dari Investasi Karena Inventori Termasuk Dalam Modal Kerja Yang Merupakan Bagian Dari Investasi Yang Direncanakan. Perubahan Inventori Adalah Jumlah Persediaan Barang Pada Akhir Tahun Dikurangi Dengan Jumlah Persedian Barang Pada Awal Tahun. Data Tentang Inventori Dari Berbagai Jenis Barang Masih Sangat Sulit Diperoleh, Sehingga Komponen Perubahan Inventori Dalam PDRB PENGGUNAAN Masih Merupakan Perkiraan Kasar, Karena Dihitung Dari Hasil Penjumlahan Nilai Tambah BRUTO PDRB Sektoral Dikurangi Dengan Komponen PDRB PENGGUNAAN Lainnya. Sehingga Nilai Perubahan Inventori Tersebut Masih Terkandung Selisih Statistik. 1.1.7 Ekspor Impor Ekspor Dan Impor Merupakan Kegiatan Transaksi Barang Dan Jasa Penduduk Antar PROVINSI Dan Atau Dengan Penduduk Negara Lain. Yang Dimaksud Dengan Ekspor Dan Impor Disini Batasan Wilayahnya Adalah Antar PROVINSI Dan Luar Negeri. Transaksi Antar PROVINSI Adalah Transaksi Barang Dan Jasa Yang Terjadi Antar Wilayah PROVINSI Di Indonesia, Sedangkan Luar Negeri Adalah Transaksi Yang Terjadi Antar Negara. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 6 Ekspor Barang Dinilai MENURUT Harga Free On Board FOB Sedangkan Impor MENURUT Cost Insurance Freight CIF. Yang Dimaksud Dengan FOB Adalah Penyerahan Barang Antara Eksportir Dengan Importir, Dengan Penetapan Harga Dihitung Berdasarkan Nilai Barang Ditambah Dengan Semua Biaya Sampai Barang Berada Di Atas Kapal. Biaya Yang Menjadi Tanggungan Pihak Penjual Terdiri Atas Bea Pajak Ekspor, Biaya Pengangkutan Komoditas Dari Gudang Penjual Ke Dermaga Pelabuhan, Biaya Muat Dari Dermaga Ke Atas Kapal Serta Biaya Memadatkan Atau Menyusun Komoditas. Sedangkan Yang Dimaksud Dengan CIF Adalah Penyerahan Barang Diantara Eksportir Dengan Importir, Dimana Harga Jual Sudah Mencakup Harga Pokok Barang Yang Bersangkutan Serta Ongkos Transportasi. Artinya Eksportir Mengatur Dan Menanggung Semua Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Pengiriman Barang Dari Tempat Pelaku Ekspor Ke Tempat Pelaku Impor. Penghitungan Ekspor Maupun Impor Nilainya Diperoleh Dalam Satuan Kurs Dolar US, Sehingga Perlu Dikonversi Ke Dalam Satuan Rupiah. Untuk Konversi Nilai Ekspor Digunakan Rata-Rata Kurs Beli US Bulanan, Sedangkan Impor Digunakan Rata-Rata Kurs Jual US Bulanan. 1.2. METODE PENGHITUNGAN 1.2.1. PDRB MENURUT PENGGUNAAN Seperti Telah Dijelaskan Terlebih Dahulu, Bahwa Dipandang Dari Sisi PENGGUNAAN, PDRB Merupakan Jumlah Seluruh Nilai Barang Dan Jasa Yang Digunakan Habis Di Suatu Wilayah Selama Satu Tahun. Dengan Demikian Dapat Diformulasikan Dalam Model Persamaan Sebagai Berikut Sf Pnr III CCCC MEICY Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 7 Dimana, Y C Cr Cn Cp I If Is E M PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Konsumsi Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Nirlaba Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Pembentukan Modal Tetap BRUTO Perubahan Inventori Ekspor Impor 1.2.2. Konsumsi Rumah Tangga Seperti Telah Diungkapkan Sebelumnnya, Konsumsi Rumahtangga Teridiri Dari Dua Komponen Yaitu Untuk Pengeluaran Makanan Dan Bukan Makanan. Sumber Data Yang Digunakan Adalah Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas. Metode Penghitungan Untuk Konsumsi Makanan Digunakan Adalah Gabungan Dari Metode Langsung Dan Penilaian Harga Eceran/Harga Yang Dibayar Oleh Rumah Tangga. Metode Tersebut Digunakan Untuk Memperkirakan Konsumsi Rumah Tangga Perkapita Per Jenis Barang Selama Satu Tahun. Data Konsumsi Yang Dipakai Adalah Rata-Rata Konsumsi Perkapita Dalam Kuantum Selama Seminggu. Untuk Memperoleh Selama Satu Tahun Rata-Rata Konsumsi Tersebut Dikali Dengan 52. Sedangkan Untuk Memperoleh Perkiraan Konsumsi Pada Tahun-Tahun Yang Tidak Dilaksanakan Survei Susenas Dengan Modul Pengeluaran Maka Dilakukan Perkiraan Dengan Cara Menghitung Elastisitas Konsumsi Perjenis Barang. Model Regresi Yang Digunakan Untuk Memperkirakan Koefisien Elas- Tisitas Konsumsi Perkapita Tersebut Adalah Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 8 Dimana Qi Yi A B I Rata-Rata Konsumsi Dalam Kuantum Rata-Rata Pendapatan Konstanta Koefisien Elastisitas Komoditas Ke-I Setelah Itu, Dihitung Perkiraan Konsumsi Perkapita Dengan Rumus Sebagai Berikut C N1 Cn B X Dp N1 X Cn Dimana C N1 Rata-Rata Konsumsi Kuantum Perkapita Sebulan Tahun N 1 Cn Rata-Rata Konsumsi Kuantum Perkapita Sebulan Tahun Dasar N B Koefisien Elastisitas Dp N1 Perubahan Pendapatan Perkapita Harga Konstan Tahun Ke N Dan N1 Metode Penghtiungan Untuk Memperkirakan Konsumsi Bukan Makanan, Caranya Hampir Sama Dengan Perkiraan Konsumsi Makanan. Bedanya Hanya Terdapat Pada Model Regresinya, Dimana Pada Konsumsi Bukan Makanan Digunakan Model Regresi Linier Sederhana B Ii Ayq Ii Byaq Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 9 Dimana Qi Yi A B I Rata-Rata Konsumsi Perkapita Sebulan Rp. Rata-Rata Pendapatan Perkapita Sebulan Konstanta Koefisien Elastisitas Komoditas Ke-I 1.2.3. Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba PRODUKsi Lembaga Swasta Nirlaba Adalah Biaya Antara Ditambah Dengan Nilai Tambah BRUTO, Sedangkan Pengeluarannya Adalah Output Dikurangi Dengan Penerimaan Hasil Penjualan Barang PRODUKsi Dan Penerimaan Atas Pelayanan Jasa. Penghitungan Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba Ini, Dengan Menjumlahkan Semua Output Atau Pengeluaran. Sumber Data Diperoleh Dari Sub Sektor Jasa Sosial Kemasyarakatan Dari PDRB Sektoral. 1.2.4. Konsumsi Pemerintah Sumber Data Yang Digunakan Dalam Penghitungan Besarnya Konsumsi Pemerintah Adalah Pengeluaran Pemerintah Pusat Dan Pertahan- An, Realisasi Pengeluaran Daerah PROVINSI, Kabupaten/Kota, Dan Pemerintah- An Desa, Serta Jumlah Pegawai Negeri Pusat Dan Daerah. Metode Penghitungan Dalam Memperkirakan Besarnya Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Sama Dengan Total Output Dikurangi Dengan Nilai Barang Dan Jasa Yang Dihasilkan Oleh Kegiatan Pemerintahan Yang Tidak Dapat Dipisahkan Dengan Kegiatan Pemerintahan. Terdapat Dua Tahap Penghitungan Konsumsi Pemerintahan Sebagai Berikut Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 10 Untuk Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pusat Dan Pertahanan Keamanan Di Daerah Dilakukan Dengan Cara Alokasi Alokatornya Adalah Jumlah Pegawai Negeri. Untuk Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Di Daerah Diperoleh Dari Pengeluaran Kelompok Rutin Dan Pembangunan. Cara Penghitungannya Dapat Diformulaiskan Sebagai Berikut Kp Gp 0,0575 Gb Br 0,0913 Bp Pr Pd Sgp - Pbj Dimana Gp Gb Br Bp Pr Pd Sgp Pbj Belanja Pegawai Dari Belanja Rutin Belanja Pegawai Dari Belanja Pembangunan Belanja Barang Dari Belanja Rutin Belanja Barang Dari Belanja Pembangunan Perbaikan Ringan Dan Pemeliharaan Rutin Perjalanan Dinas Dsb Penyusutan Dari Belanja Pegawai 0,05Gb Penerimaan Barang Dan Jasa 1.2.5. Pembentukan Modal Tetap BRUTO Pembentukan Modal Tetap BRUTO Dapat Dibedakan Atas I. Pembentukan Modal Dalam Bentuk Bangunan/Konstruksi Ii. Pembentukan Modal Dalam Bentuk Mesin Dan Peralatan. Metode Yang Digunakan Dalam Penghitungan Pembentukan Modal Tetap BRUTO Adalah Pendekatan Arus Barang. Untuk Mengestimasi Pembentukan Modal Dalam Bentuk Bangunan/Konstruksi Diperoleh Dengan Menggunakan Rasio Sebesar 0,9157 Dari Output Sektor Kontruksi Yang Merupakan Pembentukan Modal. Sedangkan Pembentukan Modal Dalan Bentuk Mesin Dan Peralatan Diperoleh Dengan Cara Ekstrapolasi. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB I Konsep Definisi Dan Metode Perhitungan PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 11 1.2.6. Perubahan Inventori Nilai Perubahan Inventori Dalam Konponen PENGGUNAAN PDRB Masih Merupakan Selisih Statistik. Perhitungan Dari PDRB Hasil Penjumlahan Nilai Tambah BRUTO Sektoral Dikurangi Dengan Komponen Permintaan Akhir Lainnya. 1.2.7. Ekspor Dan Impor Sumber Data Yang Digunakan Untuk Penghitungan Ekspor Dan Impor Bersumber Dari Publikasi Statistik Ekspor Dan Impor Yang Diterbitkan Oleh BPS Untuk Perdagangan Luar Negeri, Sedangkan Perdagangan Antar Pulau/PROVINSI Dari Publikasi Bongkar Muat PROVINSI SULAWESI SELATAN Yang Diterbitkan Oleh BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN. Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Baik Nilai Jual Maupun Beli Diperoleh Dari Laporan Perbankan Bank Indonesia Makassar. Metode Estimasi Untuk Komponen Ekspor Dan Impor Dilakukan Dengan Menghitung Nilai Ekspor Dan Impor Barang Dan Jasa Masih Dalam US, Setelah Nilai Ekspor Dan Impor Diperoleh Maka Dikonversi Dengan Nilai Rupiah. Untuk Ekspor Menggunakan Nilai Rata-Rata Kurs Beli, Sedangkan Impor Menggunakan Kurs Jual. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB II Ulasan Singkat PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 12 BAB II ULASAN SINGKAT 2.1. PDRB MENURUT PENGGUNAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Povinsi SULAWESI SELATAN Baik Atas Dasar Berlaku Maupun Atas Dasar Harga Konstan 2000 Dari Tahun Ke Tahun Terus Menunjukan Peningkatan Yang Cukup Signifikan. Sampai Dengan Tahun 2011, PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI SULAWESI SELATAN Atas Dasar Harga Berlaku Mencapai Angka 137.389,88 Milyar Rupiah. Artinya Dalam Kurun Waktu Lima Tahun Telah Terjadi Peningkatan Sebesar 68.118,05 Milyar Rupiah Atau 98,33 Persen Dibanding Tahun 2007. Sedangkan Atas Dasar Harga Konstan, PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI Terjadi Peningkatan Sebesar 13.784,49 Milyar Rupiah Atau 33,35 Persen Yaitu 41.332,43 Milyar Rupiah Pada Tahun 2007 Menjadi 55.116,92 Milyar Rupiah Pada Tahun 2011. Dengan Membandingkan PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Atas Dasar Harga Konstan Antar Tahun, Akan Tergambar Besarnya Pertumbuhan Ekonomi Yang Terjadi Pada Tahun Berjalan. Selama 5 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi PROVINSI SULAWESI SELATAN Berfluktiatif Dengan Rata-Rata Pertumbuhan 7,24 Persen Pertahun. Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Terjadi Pada Tahun 2010 Yaitu 8,19 Persen. Sedangkan Ditahun 2011 Pertumbuhan Ekonomi PROVINSI SULAWESI SELATAN Sedikit Melambat 0,54 Point Menjadi 7,65 Persen. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB II Ulasan Singkat PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 13 Tabel 1. PDRB PENGGUNAAN Atas Dasar Harga Berlaku MENURUT Komponen, Distribusi Dan Pertumbuhan Riil PROVINSI SULAWESI SELATAN Tahun 2011 Komponen Nilai Juta Rupiah Distribusi Pertumbuhan Riil 1. Komsumsi Rumah Tangga 66.264.062,13 48,23 5,51 2. Konsumsi Nirlaba 1.057.787,01 0,77 6,79 3. Konsumsi Pemerintah 40.471.286,02 29,46 2,29 4. Pembentukan Modal 32.502.998,34 23,66 10,20 5. Perubahan Inventori 2.380.556,57 1,73 2.837,54 6. Ekspor 30.148.742,66 21,94 -3,76 7. Import 35.435.553,34 25,79 -0,73 PDRB 137.389.879,40 100,00 7,65 Pada Tahun 2011, Dengan Total PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Sebesar 117.830,27 Milyar Sebagian Besar Digunakan Untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumsi Rumah Tangga Yaitu Sebesar 66.264,06 Milyar Rupiah Atau 48,23 Persen Dari Total PDRB Dimana 31,10 Persen Digunakan Untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumsi Makanan Dan 17,13 Persen Untuk Memenuhi Kebutuhan Bukan Makanan. Besarnya Porsi Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Tersebut Merupakan Faktor Pendorong Utama Besarnya Permintaan Barang Dan Jasa Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Di SULAWESI SELATAN. Selain Konsumsi Rumahtangga, Komponen PDRB PENGGUNAAN Lain Yang Tampak Dominan Adalah Konsumsi Pemerintah Sebesar 40.471,29 Milyar Rupiah Atau 29,46 Persen. Kemudian Digunakan Untuk Pembentukan Modal Sebesar 32.503,00 Milyar Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB II Ulasan Singkat PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 14 Rupiah Atau 23,66 Persen Dan Permintaan Ekspor Barang Dan Jasa Sebesar 30.148,74 Milyar Rupiah Atau 21,94 Persen. Sedangkan Untuk Konsumsi Nirlaba Hanya Sebesar 1.057,79 Milyar Rupiah Atau 0,77 Persen. Kemudian Untuk Memenuhi Seluruh Permintaan Barang Dan Jasa, PROVINSI SULAWESI SELATAN Melakukan Impor Barang Dan Jasa Sebesar 35.435,55 Milyar Rupiah Atau 325,79 Persen Dari Total PDRB PENGGUNAAN PROVINSI SULAWESI SELATAN. 2.2. Konsumsi Rumahtangga Sebagai Komponen Utama Yang Menggerakan Perekonomian PROVINSI SULAWESI SELATAN, Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Terus Meningkat Setiap Tahunnya. Atas Dasar Harga Berlaku, Pada Tahun 2011 Terjadi Peningkatan Lebih Seperdua Kali Dibanding Tahun 2007, Yaitu Dari 40.034,93 Milyar Rupiah Menjadi 66.264,06 Milyar Rupiah Meskipun Secara Nominal Pengeluaran Untuk Konsumsi Rumah Tangga Terus Meningkat Akan Tetapi Persentasenya Terus Mengalami Penurunan. Dengan Mengamati Pola Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Seperti Yang Disajikan Pada Lampiran Tabel 2.1, Terlihat Bahwa Dalam Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB II Ulasan Singkat PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 15 Tabel 2. Neraca Pemerintahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2011 Milyar Rupiah Jenis Pengeluaran 2007 2008 2009 2010 2011 Rasio Thd Kon. Pemerintah 2007- 2011 A. Pengeluaran Pemerintah 11.687 15.353 22.970 34.040 42.223 104,50 Belanja Barang 4.110 5.617 8.554 13.636 16.915 40,41 Belanja Pegawai 6.626 8.538 11.930 17.295 21.453 54,49 Penyusutan 951 1.198 2.485 3.108 3.855 9,60 B. Penerimaan Barang/Jasa - 445 634 1.190 1.412 1.752 4,50 Konsumsi Pemerintah 11.242 14.719 21.780 32.627 40.471 100,00 Persentase Terhadap PDRB 16,23 17,29 21,80 27,69 27,69 XXXXXXXXXXXX Kurun Waktu 2007-2011 Persentasenya Terus Menurun. Tercatat Pada Tahun 2007 Persentasenya Masih Sekitar 57,79 Persen Berkurang Menjadi 48,23 Persen Pada Tahun 2011. Namun Demikian Konsumsi Rumah Tangga Masih Mendominasi Dibandingkan Komponen Yang Lain. 2.3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Merupakan Akumulasi Dari Pengeluaran Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah PROVINSI, Pemerintah Daerah Kabubaten/Kota Dan Pemerintah Desa. Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Terdiri Dari Belanja Pegawai , Belanja Barang Termasuk Belanja Sosial Dan Penyusutan Barang Modal. Distribusi Komponen Neraca PRODUKsi Terhadap Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Dari Seluruh Kegiatan Pemerintahan Di PROVINSI SULAWESI SELATAN Dapat Dilihat Pada Tabel 2. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB II Ulasan Singkat PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 16 Dari Tabel Tersebut Terlihat Belanja Pegawai Merupakan Komponen Yang Paling Dominan Dalam Pembentukan Konsumsi Pemerintah. Dalam Periode Tahun 2007-2011 Porsi Belanja Pegawai Rata-Rata 54,49 Persen Pertahun Dengan Kenaikan Rata-Rata 44,75 Persen Per Tahun. Komponen Lain, Yang Juga Memiliki Porsi Relatif Besar Yaitu Belanja Barang. Tercatat Dalam Periode 2007- 2011 Rata-Rata Meningkat Sebesar 62,31 Persen Pertahun Dengan Porsi Rata- Rata 40,41 Persen Per Tahun. Seiring Dengan Meningkatnya Belanja Barang Dan Belanja Pegawai, Maka Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Juga Terus Meningkat Setiap Tahun, Yaitu Pada Tahun 2006 Komponen Tersebut Masih Berkisar 10.384 Milyar Rupiah Meningkat Menjadi 32.627 Milyar Rupiah Pada Tahun 2010 Atau Meningkat Rata- Rata 32,78 Persen Pertahun. 2.4. Pembentukan Modal Tetap BRUTO Pembentukan Modal Tetap BRUTO Atau Dikenal Dengan Investasi Fisik Merupakan Komponen PENGGUNAAN PDRB Yang Berkaitan Erat Dengan Proses Kegiatan Ekonomi Dalam Rangka Peningkatan PRODUKsi Dimasa Yang Akan Datang. Dalam Uraian Berikut Pembentukan Modal Tetap BRUTO Tidak Termasuk Komponen Perubahan Stok, Karena Komponen Tersebut Masih Termasuk Diskrepansi Statistik. Namun Pada Tabel Lampiran Dalam Publikasi Ini Komponen Pembentukan Modal Tetap BRUTO PMTB Dan Perubahan Stok PS Rinciannya Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB II Ulasan Singkat PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 17 Tetap Dipisahkan, Hal Ini Dilakukan Agar Dapat Dilihat Masing-Masing Perkem- Bangannya. Dalam Kurun Waktu 2007-2011, Besarnya Investasi PMTB MENURUT Harga Berlaku Rata-Rata Tumbuh 26,52 Persen Pertahun, Sedangkan Secara Riil Rata-Rata Tumbuh 14,33 Persen Pertahun. Dalam Periode Tersebut, Besarnya Investasi Terus Mengalami Peningkatan. Sebagai Ilustrasi, Pada Tahun 2007 Investasi MENURUT Harga Berlaku Sebesar 11.983,11 Milyar Rupiah Meningkat Menjadi 32.503,00 Milyar Rupiah Pada Tahun 2011. Sedangkan Secara Riil Pada Tahun 2007 Sebesar 6.973,38 Milyar Rupiah Menjadi 12.279,15 Milyar Rupiah Pada Tahun 2011. Porsi Investasi Dalam PDRB PENGGUNAAN Pada Tahun 2007 MENURUT Harga Berlaku Dan Harga Konstan Masing-Masing Sekitar 17,30 Persen Dan 16,87 Persen, Kemudian Mengalami Pergeseran Pada Tahun 2011 Menjadi 23,66 Persen Untuk Harga Berlaku Dan 22,28 Persen Untuk Harga Konstan. Bila Diamati Porsi Tersebut Dari Tahun 2007 Hingga Tahun 2010 Tampaknya Terus Meningkat. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB II Ulasan Singkat PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 18 Tabel 3. Perkembangan Nilai Investasi PROVINSI SULAWESI SELATAN, 2007-2011 Milyar Rupiah Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 1. Berlaku A Investasi 11.983,11 17.239,19 22.274,61 27.581,96 32.503,00 B Tumbuh 17,87 43,86 29,21 23,83 17,84 C Andil 17,30 20,25 22,30 23,41 23,66 2. Konstan A Investasi 6.973,39 8.414,11 9.783,92 11.142,66 12.279,15 B Tumbuh 10,62 20,66 16,28 13,89 10,20 C Andil 16,87 18,89 20,68 21,76 22,28 Melihat Perkembangan Investasi Yang Secara Riil Tumbuh Sekitar 14,33 Persen Pertahun Dalam Periode 2007-2011, Ternyata Telah Mampu Mendorong Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata 7,24 Persen Pertahun Dalam Periode Yang Sama. 2.5. Ekspor Dan Impor Barang Dan Jasa Ekspor Merupakan Kegiatan Ekonomi Yang Mengakibatkan Arus Barang Dan Jasa Keluar Dari Suatu Wilayah. Sedangkan Impor Adalah Kejadian Yang Sebaliknya, Yaitu Kegiatan Ekonomi Yang Mengakibatkan Arus Barang Dan Jasa Masuk Ke Suatu Wilayah. Dalam Hal Ini Baik Ekspor Maupun Impor PROVINSI SULAWESI SELATAN Terbagi Dua, Yaitu Yang Behubungan Dengan Negara Asing Disebut Antar Negara Dan Yang Berhubungan Dengan PROVINSI Lain Di Indonesia Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB II Ulasan Singkat PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 19 Disebut Antar PROVINSI Yang Kemungkinannya Bisa Melalui Darat, Laut, Dan Udara. Tabel 4. Perkembangan Nilai Ekspor Dan Impor Atas Dasar Harga Berlaku PROVINSI SULAWESI SELATAN Tahun 2007 - 2011 Milyar Rupiah Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 I. Ekspor 32.896 32.153 28.582 36.426 30.149 A. Antar Negara 24.551 21.110 13.519 22.658 17.320 B. Antar PROVINSI 8.345 11.043 15.063 13.768 12.829 II. Impor 27.798 28.225 26.420 39.643 35.435 A. Antar Negara 4.931 8.102 6.561 9.403 13.012 B. Antar PROVINSI 22.867 20.123 19.859 30.240 22.423 Surplus/Defisit 5.098 3.929 2.163 3.217 5.286 Total Nilai Ekspor SULAWESI SELATAN Atas Dasar Harga Berlaku Pada Tahun 2007 Sebesar 32.896 Milyar Rupiah Yang Terdiri Dari Ekspor Antar Negara Sebesar 24.551 Milyar Rupiah Dan Ekspor Antar PROVINSI 8.345 Milyar Rupiah. Sempat Mengalami Penurunan Pada Kurun Waktu 2008-2009, Pada Tahun 2010 Kembali Meningkat Menjadi 36.426 Milyar Rupiah. Namun Tahun 2011 Kembali Menurun Menjadi 30.149 Milyar Rupiah Dimana Sebesar 17.320 Milyar Rupiah Adalah Ekspor Antar Negara Sedangkan 12.829 Milyar Rupiah Merupakan Ekspor Antar PROVINSI. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id BAB II Ulasan Singkat PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 20 Seiring Dengan Meningkatnya Nilai Total Ekspor SULAWESI SELATAN, Impor Juga Cenderung Meningkat Dalam Kurun Waktu Yang Sama. Pada Tahun 2007 Nilai Impor SULAWESI SELATAN Atas Dasar Harga Berlaku Sebesar 27.798 Milyar Rupiah Yang Terdiri Dari Impor Antar Negara 4.931 Milyar Rupiah Dan Impor Antar PROVINSI 22.867 Milyar Rupiah. Sedangkan Pada Tahun 2011 Impor SULAWESI SELATAN Mencapai 35.436 Milyar Rupiah Terdiri Dari Impor Antar Negara 13.012 Milyar Rupiah Dan Impor Antar PROVINSI 22.423 Milyar Rupiah. Jika Dalam Kurun Waktu 2007-2009 Nilai Ekspor SULAWESI SELATAN Lebih Besar Dibanding Nilai Impornya, Sebaliknya Pada Tahun 2010 Dan 2011 Nilai Ekspor SULAWESI SELATAN Lebih Kecil Dibanding Nilai Impornya. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Lampiran Tabel Tabel Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Lampiran Tabel Pokok PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 22 Tabel 1.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Atas Dasar Harga Berlaku PROVINSI SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Juta Rp Komponen 2007 2008 2009 2010 2011 1. Konsumsi Rumah Tangga 40.034.930,91 47.393.155,07 52.780.918,53 59.616.780,13 66.264.062,13 A. Makanan 25.778.650,61 30.311.514,53 33.656.117,20 38.340.540,37 42.723.727,42 B. Bukan Makanan 14.256.280,30 17.081.640,54 19.124.801,34 21.276.239,76 23.540.334,71 2. Konsumsi Nirlaba 464.622,55 569.680,36 785.657,90 913.608,10 1.057.787,01 3. Konsumsi Pemerintah 11.242.005,73 14.718.799,81 21.779.659,32 32.627.339,98 40.471.286,02 4. Pembentukan Modal 11.983.114,70 17.239.191,22 22.274.612,09 27.581.958,11 32.502.998,34 5. Perubahan Stok 449.048,91 1.293.645,73 171.148,55 339.385,32 2.380.556,57 6. Ekspor 32.895.835,60 32.153.469,60 28.582.418,22 36.426.092,70 30.148.742,66 A. Antar Negara 24.550.941,04 21.110.421,48 13.518.786,84 22.658.150,34 17.320.013,47 B. Antar PROVINSI 8.344.894,56 11.043.048,12 15.063.631,38 13.767.942,36 12.828.729,19 7. Impor 27.797.633,84 28.224.750,50 26.419.824,87 39.642.954,17 35.435.553,34 A. Antar Negara 4.930.694,07 8.101.903,99 6.560.963,62 9.403.250,76 13.012.456,84 B. Antar PROVINSI 22.866.939,77 20.122.846,51 19.858.861,25 30.239.703,41 22.423.096,50 PDRB 69.271.924,57 85.143.191,27 99.954.589,75 117.862.210,18 137.389.879,40 Sumber BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN, Bidang Neraca Wilayah Analisis Statistik Catatan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Lampiran Tabel Pokok PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 23 Tabel 1.2 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Atas Dasar Harga Konstan 2000 PROVINSI SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Juta Rp Komponen 2007 2008 2009 2010 2011 1. Konsumsi Rumah Tangga 23.263.512,46 24.344.174,82 25.877.600,45 27.475.813,00 28.989.623,09 A. Makanan 15.265.255,28 15.919.365,49 16.894.068,00 17.799.351,16 18.751.190,60 B. Bukan Makanan 7.998.257,18 8.424.809,32 8.983.532,45 9.676.461,84 10.238.432,49 2. Konsumsi Nirlaba 259.662,41 274.581,65 316.425,53 341.379,08 364.547,23 3. Konsumsi Pemerintah 6.075.870,59 6.740.980,36 7.087.109,15 7.466.196,27 7.637.384,80 4. Pembentukan Modal 6.973.385,18 8.414.107,80 9.783.914,13 11.142.660,77 12.279.149,53 5. Perubahan Stok 332.841,04 649.618,12 746.796,48 64.130,25 1.883.853,77 6. Ekspor 19.988.892,71 17.926.299,48 15.656.044,85 23.535.446,18 22.651.057,52 A. Antar Negara 14.279.616,47 10.914.716,27 7.910.685,94 15.604.790,15 14.961.854,52 B. Antar PROVINSI 5.709.276,25 7.011.583,21 7.745.358,91 7.930.656,03 7.689.203,00 7. Impor 15.561.738,11 13.799.937,69 12.141.812,21 18.825.725,69 18.688.696,14 A. Antar Negara 3.402.449,69 3.887.625,73 2.967.062,10 4.418.571,81 6.397.219,97 B. Antar PROVINSI 12.159.288,42 9.912.311,95 9.174.750,11 14.407.153,89 12.291.476,17 PDRB 41.332.426,29 44.549.824,55 47.326.078,38 51.199.899,85 55.116.919,80 Sumber BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN, Bidang Neraca Wilayah Analisis Statistik Catatan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Lampiran Tabel Pokok PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 24 Tabel 2.1 Distribusi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Atas Dasar Harga Berlaku PROVINSI SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Komponen 2007 2008 2009 2010 2011 1. Konsumsi Rumah Tangga 57,79 55,66 52,80 50,58 48,23 A. Makanan 37,21 35,60 33,67 32,53 31,10 B. Bukan Makanan 20,58 20,06 19,13 18,06 17,13 2. Konsumsi Nirlaba 0,67 0,67 0,79 0,78 0,77 3. Konsumsi Pemerintah 16,23 17,29 21,79 27,68 29,46 4. Pembentukan Modal 17,30 20,25 22,28 23,40 23,66 5. Perubahan Stok 0,65 1,52 0,17 0,29 1,73 6. Ekspor 47,49 37,76 28,60 30,91 21,94 A. Antar Negara 35,44 24,79 13,52 19,22 12,61 B. Antar PROVINSI 12,05 12,97 15,07 11,68 9,34 7. Impor 40,13 33,15 26,43 33,63 25,79 A. Antar Negara 7,12 9,52 6,56 7,98 9,47 B. Antar PROVINSI 33,01 23,63 19,87 25,66 16,32 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN, Bidang Neraca Wilayah Analisis Statistik Catatan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Lampiran Tabel Pokok PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 25 Tabel 2.2 Distribusi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Atas Dasar Harga Konstan 2000 PROVINSI SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Komponen 2007 2008 2009 2010 2011 1. Konsumsi Rumah Tangga 56,28 54,64 54,68 53,66 52,60 A. Makanan 36,93 35,73 35,70 34,76 34,02 B. Bukan Makanan 19,35 18,91 18,98 18,90 18,58 2. Konsumsi Nirlaba 0,63 0,62 0,67 0,67 0,66 3. Konsumsi Pemerintah 14,70 15,13 14,98 14,58 13,86 4. Pembentukan Modal 16,87 18,89 20,67 21,76 22,28 5. Perubahan Stok 0,81 1,46 1,58 0,13 3,42 6. Ekspor 48,36 40,24 33,08 45,97 41,10 A. Antar Negara 34,55 24,50 16,72 30,48 27,15 B. Antar PROVINSI 13,81 15,74 16,37 15,49 13,95 7. Impor 37,65 30,98 25,66 36,77 33,91 A. Antar Negara 8,23 8,73 6,27 8,63 11,61 B. Antar PROVINSI 29,42 22,25 19,39 28,14 22,30 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN, Bidang Neraca Wilayah Analisis Statistik Catatan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Lampiran Tabel Pokok PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 26 Tabel 3.1 Indeks Berantai PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Atas Dasar Harga Berlaku PROVINSI SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Komponen 2007 2008 2009 2010 2011 1. Konsumsi Rumah Tangga 111,84 118,38 111,37 112,95 111,15 A. Makanan 111,75 117,58 111,03 113,92 111,43 B. Bukan Makanan 112,00 119,82 111,96 111,25 110,64 2. Konsumsi Nirlaba 123,25 122,61 137,91 116,29 115,78 3. Konsumsi Pemerintah 121,02 130,93 147,97 149,81 124,04 4. Pembentukan Modal 117,87 143,86 129,21 123,83 117,84 5. Perubahan Stok 153,33 288,09 13,23 198,30 701,43 6. Ekspor 139,75 97,74 88,89 127,44 82,77 A. Antar Negara 153,30 85,99 64,04 167,60 76,44 B. Antar PROVINSI 110,91 132,33 136,41 91,40 93,18 7. Impor 149,78 101,54 93,61 150,05 89,39 A. Antar Negara 105,97 164,32 80,98 143,32 138,38 B. Antar PROVINSI 164,45 88,00 98,69 152,27 74,15 PDRB 113,74 122,91 117,40 117,92 116,57 Sumber BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN, Bidang Neraca Wilayah Analisis Statistik Catatan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Lampiran Tabel Pokok PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 27 Tabel 3.2 Indeks Berantai PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Atas Dasar Harga Konstan 2000 PROVINSI SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Komponen 2007 2008 2009 2010 2011 1. Konsumsi Rumah Tangga 105,05 104,65 106,30 106,18 105,51 A. Makanan 104,25 104,28 106,12 105,36 105,35 B. Bukan Makanan 106,61 105,33 106,63 107,71 105,81 2. Konsumsi Nirlaba 109,76 105,75 115,24 107,89 106,79 3. Konsumsi Pemerintah 104,14 110,95 105,13 105,35 102,29 4. Pembentukan Modal 110,62 120,66 116,28 113,89 110,20 5. Perubahan Stok 165,98 195,17 114,96 8,59 2.937,54 6. Ekspor 127,89 89,68 87,34 150,33 96,24 A. Antar Negara 137,64 76,44 72,48 197,26 95,88 B. Antar PROVINSI 108,64 122,81 110,47 102,39 96,96 7. Impor 135,52 88,68 87,98 155,05 99,27 A. Antar Negara 118,89 114,26 76,32 148,92 144,78 B. Antar PROVINSI 141,04 81,52 92,56 157,03 85,32 PDRB 106,34 107,78 106,23 108,19 107,65 Sumber BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN, Bidang Neraca Wilayah Analisis Statistik Catatan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Lampiran Tabel Pokok PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 28 Tabel 4 Indeks Implisit PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Komponen 2007 2008 2009 2010 2011 1. Konsumsi Rumah Tangga 172,09 194,68 203,96 216,98 228,58 A. Makanan 168,87 190,41 199,22 215,40 227,85 B. Bukan Makanan 178,24 202,75 212,89 219,88 229,92 2. Konsumsi Nirlaba 178,93 207,47 248,29 267,62 290,16 3. Konsumsi Pemerintah 185,03 218,35 307,31 437,00 529,91 4. Pembentukan Modal 171,84 204,88 227,67 247,53 264,70 5. Perubahan Stok 134,91 199,14 22,92 529,21 126,37 6. Ekspor 164,57 179,36 182,56 154,77 133,10 A. Antar Negara 171,93 193,41 170,89 145,20 115,76 B. Antar PROVINSI 146,16 157,50 194,49 173,60 166,84 7. Impor 178,63 204,53 217,59 210,58 189,61 A. Antar Negara 144,92 208,40 221,13 212,81 203,41 B. Antar PROVINSI 188,06 203,01 216,45 209,89 182,43 PDRB 167,60 191,12 211,20 230,20 249,27 Sumber BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN, Bidang Neraca Wilayah Analisis Statistik Catatan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Lampiran Tabel Pokok PDRB PENGGUNAAN SULAWESI SELATAN 2011 29 Tabel 5. Inflasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN Atas Dasar Harga Konstan 2000 PROVINSI SULAWESI SELATAN Tahun 2007-2011 Komponen 2007 2008 2009 2010 2011 1. Konsumsi Rumah Tangga 6,46 13,12 4,77 6,38 5,35 A. Makanan 7,19 12,75 4,63 8,12 5,78 B. Bukan Makanan 5,06 13,75 5,00 3,28 4,57 2. Konsumsi Nirlaba 12,29 15,95 19,67 7,79 8,42 3. Konsumsi Pemerintah 16,20 18,01 40,74 42,20 21,26 4. Pembentukan Modal 6,56 19,23 11,12 8,73 6,93 5. Perubahan Stok 7,62 47,60 88,49 2.209,19 76,12 6. Ekspor 9,27 8,99 1,78 15,22 14,00 A. Antar Negara 11,38 12,49 11,64 15,03 20,27 B. Antar PROVINSI 2,09 7,75 23,49 10,74 3,90 7. Impor 10,52 14,50 6,39 3,22 9,36 A. Antar Negara 10,87 43,81 6,11 3,76 4,42 B. Antar PROVINSI 16,59 7,95 6,62 3,03 13,09 PDRB 6,96 14,03 10,51 8,99 8,28 Sumber BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN, Bidang Neraca Wilayah Analisis Statistik Catatan Angka Sementara Angka Sangat Sementara Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Po We Red By TC PD F W Ww .Tcp Df.O Rg