Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
Menampilkan 1 halaman dengan kata kunci "Neraca Rumah Tangga Indonesia 2011-2013"
Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id Neraca RumahTangga Indonesia TAHUN 2011-2013 NOMOR KATALOG 9506001 ISBN 978-979-064-733-6 NOMOR PUBLIKASI 07210.1401 UKURAN BUKU 17.6 X 25 CM JUMLAH HALAMAN 60 HALAMAN NASKAH SUB DIREKTORAT Neraca RumahTangga DAN INSTITUSI NIRLABA GAMBAR KULIT SUB DIREKTORAT Neraca RumahTangga DAN INSTITUSI NIRLABA DITERBITKAN OLEH BADAN PUSAT STATISTIK DICETAK OLEH BADAN PUSAT STATISTIK BOLEH DIKUTIP DENGAN MENYEBUTKAN SUMBERNYA Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id I Neraca RumahTangga NRT 2011-2013 Badan Pusat Statistik-Jakarta KATA PENGANTAR Dalam Suatu Perekonomian Terdapat Empat Jenis Pelaku Ekonomi Yaitu Korporasi, Pemerintah, Rumah Tangga, Dan Lembaga Nirlaba. Lembaga Itu Disebut Juga Sebagai Unit Institusi Yang Melakukan Berbagai Aktivitas Ekonomi. Proses Ekonomi Ditandai Oleh Adanya Transaksi Di Antara Para Pelaku Ekonomi. Data Transaksi Ekonomi Yang Dilakukan Oleh Unit Korporasi Dan Pemerintah Dapat Diperoleh Dari Laporan Keuangan. Tidak Demikian Halnya Dengan Unit RumahTangga, Serta Beberapa Unit Kuasi-Korporasi Dan Lembaga Nirlaba. Data Transaksi Ekonomi Lembaga Tersebut Hanya Dapat Diperoleh Melalui Pendekatan Survei. Neraca Rumah Tangga Merupakan Suatu Bentuk Sajian Data Ekonomi RumahTangga Yang Terpadu Dan Konsisten. Neraca Ini Menggambarkan Aktivitas Ekonomi Yang Dilakukan Rumah Tangga, Yang Mencakup Aktivitas Produksi, Konsumsi, Dan Investasi. Di Indonesia, Aktivitas Sektor Rumah Tangga Sangat Mempengaruhi Kinerja Ekonomi Nasional. Oleh Karena Itu Perkembangan-Nya Dari Waktu Ke Waktu Perlu Dicermati. Publikasi Ini Merupakan Publikasi Pertama Yang Diterbitkan BPS Dalam Rangka Mengadaptasi Rekomendasi Dari System Of National Accounts Yang Baru SNA 2008. Disadari Bahwa Dalam Publikasi Ini Masih Terdapat Banyak Kelemahan Yang Terutama Disebabkan Keterbatasan Data Dasar. Untuk Itu Masukan Yang Konstruktif Dari Para Pengguna Data Sangat Kami Harapkan Untuk Penyempurnaan Publikasi Ini Di Masa Yang Akan Datang. Semoga Bermanfaat. Jakarta, November 2014 Direktur Neraca Pengeluaran Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id Ii Neraca RumahTangga NRT 2011-2013 Badan Pusat Statistik-Jakarta DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................... DAFTAR ISI ..................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................... 1.2 Sistematika Penulisan ......................................................... BAB II Neraca RumahTangga Indonesia 2.1 Neraca RumahTangga Di Dalam Sistem Neraca Nasional ......... 2.2 Kerangka Neraca RumahTangga .......................................... 2.3 Aturan Neraca .................................................................... 2.4 Konsep Dan Definisi ............................................................. 2.5 Sumber Data ...................................................................... BAB III ULASAN SINGKAT HASIL PENYUSUNAN 3.1 Sub-Sektor RumahTangga .................................................... 3.2 Aktivitas Usaha RumahTangga ............................................. 3.3 Penerimaan Dan Pengeluaran RumahTangga ......................... 3.4 Investasi RumahTangga ....................................................... LAMPIRAN I Ii 1 3 5 8 11 13 20 23 26 28 33 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 1 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K PENDAHULUAN Salah Satu Keberhasilan Pembangunan Ditandai Oleh Terpenuhinya Kebutuhan Hidup Seluruh Rakyat Baik Kebutuhan Fisik Maupun Kebutuhan Non- Fisik. 1.1 Latar Belakang Hakekat Pembangunan Nasional Adalah Pembangunan Manusia Indonesia Seutuhnya Yang Meliputi Seluruh Lapisan Masyarakat. Agar Tujuan Ini Tercapai Maka Program- Program Pembangunan Yang Dirancang Oleh Pemerintah, Seyogyanya Diarahkan Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Dan Kesejahteraan Masyarakat. Keberhasilan Pelaksanaan Program Pembangunan Ditandai Oleh Terpenuhinya Kebutuhan Hidup Masyarakat Indonesia, Baik Kebutuhan Fisik Seperti Pangan, Sandang, Dan Papan Maupun Kebutuhan Non-Fisik Seperti Pendidikan Dan Kesehatan. Untuk Itu Secara Berkala Perkembangan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Perlu Dicermati, Salah Satunya Melalui Perkembangan Beberapa Karakteristik Ekonomi Rumah Tangga. Di Indonesia, Aktivitas Ekonomi Yang Dilakukan Oleh Institusi Rumah Tangga Sangat Berpengaruh Pada Kinerja Ekonomi Nasional. Hal Tersebut Tercermin Dari Peranan Rumah Tangga Dalam Perekonomian Indonesia, Yaitu Sebagai A. Konsumen Dari Barang Dan Jasa Yang Tersedia B. Produsen Dari Barang Dan Jasa C. Penyedia Faktor Produksi Tenaga Kerja D. Penyedia Faktor Produksi Non-Tenaga Kerja E. Penyedia Dana Untuk Pembiayaan Investasi Nasional Ht Tp //W Ww .B Ps . .Id 2 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Sektor Rumah Tangga Merupakan Konsumen Terbesar, Maka Jika Terjadi Perubahan Pada Pola Konsumsi Yang Dilakukannya Akan Langsung Berpengaruh Pada Kinerja Ekonomi Nasional. Sektor Rumah Tangga Merupakan Konsumen Terbesar Dalam Perekonomian Sehingga Jika Terjadi Perubahan Pada Pola Konsumsi Rumah Tangga, Maka Akan Mempengaruhi Besar-Nya Permintaan Demand Atas Barang Dan Jasa. Perubahan Pada Permintaan Tersebut Selanjutnya Akan Mempengaruhi Penyediaan Supply Barang Dan Jasa Melalui Aktivitas Produksi Dan Investasi Yang Dilakukan Oleh Pelaku Ekonomi Lain. Berdasarkan Paparan Di Atas, Aktivitas Pengeluaran Konsumsi Oleh Rumah Tangga PKRT Akan Mempengaruhi Aktivitas Ekonomi Suatu Negara. Sebagai Pengelola Usaha Rumah Tangga Maupun Sebagai Penyedia Faktor Produksi Tenaga Kerja Dan Non- Tenaga Kerja, Rumah Tangga Akan Memperoleh Balas Jasa Atas Penyediaan Faktor Produksi Itu. Seluruh Pendapatan Yang Diperoleh Dari Balas Jasa Dan Pendapatan Lainnya Disebut Sebagai Penerimaan Rumah Tangga. Sehingga Keseluruhan Pendapatan Rumah Tangga Ini Akan Menentukan Taraf Hidup Dan Kesejahteraan Masyarakat. Dalam Hal Penyediaan Dana Untuk Investasi, Sektor Rumah Tangga Merupakan Sektor Surplus Tabungan Positif. Lembaga Keuangan Akan Menyalurkan Dana Dari Sektor Yang Surplus Ini Pada Sektor Yang Defisit Tabungan Negatif, Sehingga Aktivitas Investasi Dapat Berlangsung. Interaksi Antara Aktivitas Ekonomi Rumah Tangga Dengan Aktivitas Ekonomi Nasional Berlangsung Secara Timbal Balik. Aktivitas Ekonomi Nasional Mempengaruhi Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Masyarakat Dan Sebaliknya Bahwa Aktivitas Ekonomi Rumah Tangga Sangat Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 3 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Mempengaruhi Kinerja Ekonomi Nasional. Menimbang Besarnya Peranan Rumah Tangga Dalam Perekonomian Para Perencana, Penyusun Kebijakan, Dan Pengambil Keputusan Perlu Terus Mencermati Tingkat Dan Perubahan Karateristik Ekonomi Rumah Tangga. Informasi Ini Bisa Dijadikan Sebagai Bahan Untuk Mengevaluasi Program Pembangunan, Serta Dijadikan Landasan Dalam Perencanaan Dan Penyusunan Kebijakan. Informasi Tentang Karakteristik Ekonomi Rumah Tangga Dapat Diperoleh Melalui Pengamatan Terhadap Perekonomian Rumah Tangga, Yang Dapat Diturunkan Dari Neraca Rumah Tangga. 1.2. Sistematika Penulisan Publikasi Neraca Rumah Tangga Indonesia 2011-2013 Disajikan Dengan Sistematika Penulisan Sbb Bab I Pendahuluan, Bab Ini Menguraikan Ketersediaan Data Ekonomi Rumah Tangga, Sehingga Perlu Dilakukan Kegiatan Penyusunan Neraca Rumah Tangga Indonesia Tahun 2011-2013. Di Samping Itu Diuraikan Pula Sistematika Penulisan-Nya. Bab II Neraca Rumah Tangga, Pada Bab Ini Diuraikan Hubungan Dan Posisi Neraca Rumah Tangga Di Dalam Sistem Neraca Nasional Indonesia SNNI. Di Samping Itu Diuraikan Pula Kerangka Neraca Rumah Tangga Indonesia 2011-2013 Serta Konsep, Definisi, Dan Sumber Data Yang Digunakan Di Dalam Penyusunan Neraca Rumah Tangga Indonesia. Bab III Ulasan Singkat, Bab Ini Menguraikan Secara Deskriptif Informasi Yang Diperoleh Dari Hasil Penyusunan Ht Tp //W Ww .B Ps .G O Id 4 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Neraca Rumah Tangga Indonesia 20112013. Di Samping Itu Diuraikan Pula Keterkaitan Antara Variabel Ekonomi Rumah Tangga Dengan Variabel Ekonomi Makro Lainnya Yang Bersesuaian. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 5 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K BAB II Neraca Rumah Tangga Indonesia 2.1 Neraca Rumah Tangga Di Dalam Sistem Neraca Nasional System Of National Accounts SNA Merupakan Standar Rekomendasi Internasional Tentang Bagaimana Mengukur Aktivitas Ekonomi Yang Sesuai Dengan Penghitungan Konvensional, Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ekonomi. Sistem Ini Menyediakan Catatan Rinci Dan Menyeluruh Tentang Aktivitas Ekonomi Yang Kompleks Dan Berlangsung Di Dalam Perekonomian, Serta Interaksi Antara Pelaku Ekonomi Atau Kelompok Pelaku Ekonomi Dengan Pelaku Ekonomi Atau Kelompok Ekonomi Lainnya, Yang Terjadi Di Pasar Atau Media Pertukaran Lain. Dalam SNA 2008 Diuraikan Suatu Kerangka Kerja Naraca Nasional Yang Bersifat A. Menyeluruh Mencakup Seluruh Aktivitas Yang Dilakukan Sedemikian Rupa Sehingga Semua Pelaku Di Dalam Perekonomian Tercakup B. Konsisten Nilai Yang Sama Digunakan Untuk Menetapkan Konsekuensi Atas Tindakan Semua Pihak Yang Terkait, Dengan Menggunakan Aturan Neraca Yang Sama C. Terintegrasi Semua Konsekuensi Tindakan Dari Pelaku Ekonomi Tercermin Di Dalam Neraca, Termasuk Dampaknya Terhadap Kekayaan Pada Balance Sheets Dari Uraian Di Atas, Catatan Tentang Transaksi Ekonomi Yang Dilakukan Oleh Para Pelaku Ekonomi Di Dalam Suatu Perekonomian Akan Tertuang Dalam Bentuk Neraca. Neraca Nasional National Accounts Merupakan Bentuk Tampilan Data Ekonomi Makro, Yang Menggambarkan Transaksi Ekonomi Yang Dilakukan Oleh Seluruh Sektor Institusi Yang Berada Di Dalam Suatu Perekonomian Pada Suatu Periode Waktu Tertentu. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 6 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Di Dalam Neraca Nasional, Data Transaksi Perekonomian Menunjukkan Besar-Nya Transaksi Transactions Yang Dilakukan Oleh Pelaku Ekonomi Transactors Serta Terkait Dengan Jenis Aktivitas Category Ekonomi Tertentu. Pelaku Transaksi Ekonomi Terdiri Dari Unit-Unit Rumah Tangga, Lembaga Non- Profit, Korporasi, Dan Unit Pemerintah Disebut Sebagai Unit Residen, Serta Unit Non-Residen. Sedangkan Jenis Aktivitas Ekonomi Utama Terdiri Dari Aktivitas Produksi, Aktivitas Konsumsi, Serta Aktivitas Akumulasi Modal Dan Keuangan. Secara Khusus, Neraca Nasional Menyajikan Perkiraan Transaksi Dinyatakan Dengan Nilai Uang Tentang Tingkat Produksi, Distribusi Pendapatan, Konsumsi, Investasi, Ekspor, Impor, Dsb Untuk Lingkup Seluruh Pelaku Ekonomi. Secara Keseluruhan, Berbagai Transaksi Ekonomi Oleh Pelaku Ekonomi Membentuk Neraca Nasional. Oleh Karenanya, Dalam Sistem Neraca Nasional Indonesia SNNI, Jenis Neraca Utama Akan Terdiri Dari Neraca Produksi, Neraca Penerimaan Dan Pengeluaran, Neraca Modal Dan Keuangan Untuk Setiap Sektor Institusi, Serta Neraca Luar Negeri. Neraca Produksi Merupakan Bentuk Tampilan Data Aktivitas Produksi. Neraca Ini Mengambarkan Besarnya Barang Dan Jasa Yang Dihasilkan Output, Berbagai Input Yang Digunakan Dalam Proses Produksi Konsumsi Antara, Serta Nilai Tambah Yang Tercipta. Neraca Penerimaan Dan Pengeluaran Merupakan Bentuk Tampilan Data Tentang Aktivitas Konsumsi Atau Aktivitas Penerimaan Dan Pengeluaran. Neraca Ini Menggambarkan Besarnya Dan Komposisi Pendapatan Yang Diterima, Serta Pengeluaran Yang Dilakukan Atas Pendapatan Tersebut. Selisih Antara Seluruh Pendapatan Dan Pengeluaran Adalah Besar-Nya Tabungan Yang Tercipta. Neraca Modal Dan Keuangan Merupakan Bentuk Tampilan Data Tentang Aktivitas Investasi. Neraca Ini Menggambarkan Besaran Dan Komposisi Investasi Dalam Bentuk Fisik Maupun Finansial, Serta Sumber Pembiayaan Invetasi Seperti Dari Tabungan, Penyusutan Barang Modal, Dan Transfer Modal. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 7 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Neraca Luar Negeri Merupakan Bentuk Tampilan Data Tentang Transaksi Antara Pelaku Domestik Dan Asing. Neraca Ini Menggambarkan Besaran Dan Komposisi Berbagai Transaksi Yang Dilakukan Oleh Pelaku Ekonomi Domestik Resident Dengan Pelaku Ekonomi Yang Berada Di Luar Wilayah Domestik Non- Resident. Sektor Institusi Terdiri Dari Seluruh Unit Institusi Yang Homogen Atau Hampir Homogen, Serta Memainkan Peran Atau Fungsi Yang Sama Di Dalam Perekonomian. Sektor Institusi Yang Dimaksud Terdiri Dari Sektor Rumah Tangga, Sektor Lembaga Nirlaba Yang Melayani Rumah Tangga LNPRT, Sektor Pemerintahan Umum, Sektor Korporasi Non-Finansial, Sektor Korporasi Finansial, Serta Sektor Luar Negeri. Untuk Masing-Masing Sektor Dapat Disajikan Jenis Neraca Sebagaimana Telah Disebutkan Di Atas, Atau Untuk Ekonomi Secara Keseluruhan Nasional. Neraca Nasional Merupakan Agregasi Neraca Sejenis Dari Berbagai Sektor Institusi Yang Membentuk Suatu Perekonomian. Sehingga, Agregasi Dari Neraca Produksi Seluruh Sektor Yang Melakukan Aktivitas Produksi Akan Dihasilkan Neraca Produksi Nasional. Pengertian Yang Sama Juga Berlaku Untuk Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran, Serta Neraca Modal Dan Keuangan. Hal Ini Tidak Berarti Bahwa Neraca Nasional Disusun Dari Neraca Masing-Masing Sektor. Neraca Nasional Dapat Disusun Secara Independen Dari Neraca Yang Sama Untuk Masing-Masing Sektor. Penyusunan Neraca Menurut Sektor Institusi, Dimaksudkan Agar Dapat Mengungkap Keterkaitan Antara Berbagai Sektor Institusi Sebagai Pelaku Ekonomi Di Dalam Melakukan Berbagai Aktivitas Ekonomi Yang Terjadi Secara Simultan Selama Periode Waktu Tertentu. Oleh Karena Itu, Perlu Ada Landasan Model Serta Sistem Yang Terintegrasi Menurut Masing-Masing Institusi. Dengan Demikian, Neraca Rumah Tangga Merupakan Bagian Dari SNNI. Jika Neraca Rumah Tangga Indonesia Dikaitkan Dengan Tampilan Data Ekonomi Makro Dalam Bentuk Sistem Neraca Sosial Ekonomi SNSE Indonesia, H Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 8 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Maka Ada Dua Neraca Yang Terkait, Yaitu Neraca Produksi, Serta Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran. Dari Neraca Produksi Dapat Diturunkan Agregat Surplus Usaha Mixed-Income. Agregat Ini Dalam SNSE Diperlakukan Sebagai Bagian Pendapatan Faktor Produksi Non-Tenaga Kerja. Dari Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran Rumah Tangga Dapat Diturunkan Agregat Upah Dan Gaji, Pendapatan Kepemilikan, Serta Pendapatan Transfer. Agregat Upah Dan Gaji Dalam SNSE Diperlakukan Sebagai Pendapatan Faktor Produksi Tenaga Kerja. Sedangkan Agregat Pendapatan Kepemilikan Dan Transfer Diperlakukan Sebagai Bagian Dari Pendapatan Faktor Produksi Non-Tenaga Kerja. Demikian Pula, Jika Neraca Rumah Tangga Indonesia Dikaitkan Dengan Tampilan Data Ekonomi Makro Berbentuk Neraca Arus Dana NAD Indonesia, Maka Akan Ada Dua Neraca Yang Terkait, Yaitu Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran Serta Neraca Modal Dan Keuangan. Dari Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran Dapat Di Turunkan Agregat Tabungan Bruto, Sedangkan Dari Neraca Modal Dan Keuangan Diturunkan Agregat Pinjaman Neto. Rincian Pinjaman Neto Ini, Dalam Tampilan Neraca Arus Dana Dirinci Dalam Bentuk Perubahan Berbagai Instrumen Keuangan Baik Di Sisi Sumber Maupun Sisi Penggunaan. 2.2. Kerangka Neraca Rumah Tangga Data Tentang Aktivitas Ekonomi Rumah Tangga Akan Digambarkan Dalam Neraca Produksi, Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran, Serta Neraca Modal Dan Keuangan Rumah Tangga. Neraca Itu Disusun Dalam Bentuk T Double Entry Statement Seperti Dalam Sistem Pembukuan Bisnis Micro. Pada Sisi Kanan Dicatat Seluruh Sumber Atau Penerimaan, Sedangkan Pada Sisi Kiri Dicatat Seluruh Penggunaan Atau Pembayaran. Setiap Transaksi Akan Muncul Dua Kali, Yaitu Sebagai Sumber Di Suatu Neraca Dan Sebagai Penggunaan Di Neraca Yang Lain. Berikut Adalah Diagram Kerangka Neraca Produksi Rumah Tangga. Neraca Ini Menggambarkan Aktivitas Produksi Yang Dilakukan Oleh Rumah Tangga Melalui Unit Usaha Rumah Tangga Unincorporated Entreprise. Di Dalamnya Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 9 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Memuat Keterangan Tentang Nilai Barang Dan Jasa Yang Dihasilkan Output, Biaya Produksi Yang Dikeluarkan Intermediate Consumption Dalam Proses Produksi, Serta Surplus Usaha Yang Tercipta. Neraca Produksi Rumah Tangga Penggunaan Sumber 1. Biaya Produksi 2. Surplus Usaha 3. Penyusutan 4. Produksi Jumlah Jumlah Sisi Kanan Neraca Memuat Nilai Produksi, Sedangkan Sisi Kiri Neraca Memuat Biaya Produksi, Surplus Usaha Dan Penyusutan. Komponen Surplus Usaha Dan Penyusutan Pada Neraca Produksi Nomor 2 Dan 3 Akan Muncul Kembali Dalam Neraca Penerimaan Dan Pengeluaran Nomor 9 Serta Neraca Modal Dan Keuangan Nomor 7. Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran Rumah Tangga Menggambarkan Aktivitas Penerimaan Dan Pengeluaran Atau Aktivitas Konsumsi Rumah Tangga. Pada Sisi Kanan Neraca, Dicatat Seluruh Komponen Pendapatan Baik Dalam Bentuk Upah Dan Gaji, Surplus Usaha, Pendapatan Kepemilikan, Pendapatan Lain, Dan Penerimaan Transfer. Sedangkan Pada Sisi Kiri Neraca Dicatat Komponen Pengeluaran, Yang Terdiri Dari Pengeluaran Konsumsi, Pengeluaran Tranfer, Dan Tabungan Yang Tercipta Di Rumah Tangga. Di Dalam Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran, Tabungan Merupakan Rincian Penyeimbang. Tabungan Tersebut Diperoleh Dengan Cara Mengurangkan Total Pendapatan Dengan Pengeluaran. Tabungan Nomor 7 Ini Akan Muncul Kembali Di Dalam Neraca Modal Dan Keuangan Nomor 16. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 10 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran Rumah Tangga Penggunaan Sumber 5. Konsumsi Akhir 6. Transfer Keluar 7. Tabungan 8. Upah Dan Gaji 9. Surplus Usaha 10. Pendapatan Kepemilikan 11. Pendapatan Lainnya 12. Transfer Masuk Jumlah Jumlah Neraca Modal Dan Keuangan Rumah Tangga Neraca Modal Dan Keuangan Rumah Tangga Menggambarkan Aktivitas Investasi Rumah Tangga Serta Sumber Pembiayaan-Nya. Pada Sisi Kanan Dicatat Sumber Pembiayaan Investasi, Baik Dalam Bentuk Tabungan, Penyusutan, Dan Tranfer Modal. Sedangkan Pada Sisi Kiri Dicatat Investasi, Baik Dalam Bentuk Fisik Seperti Barang Modal Dan Perubahan Stok, Maupun Dalam Bentuk Finansial. Neraca Modal Dan Keuangan Rumah Tangga Indonesia Menggambarkan Penggunaan Sumber 13. Perubahan Stok 14. Pemb. Modal Bruto - Alat Produksi - Lahan - Bangunan - Barang Berharga 15. Peminjaman Neto Net Lending 16. Tabungan 7 17. Penyusutan 3 18. Transfer Modal Neto Jumlah Jumlah Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 11 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Aktivitas Investasi Yang Dilakukan Oleh Rumah Tangga Serta Sumber Pembiayaan. Pada Sisi Kanan Neraca Dicatat Sumber Pembiayaan Investasi Dalam Bentuk Tabungan, Penyusutan, Dan Tranfer Modal. Pada Sisi Kiri Dicatat Investasi Fisik, Baik Dalam Bentuk Barang Modal Tetap, Perubahan Stok, Maupun Investasi Finansial. Penyusutan Merupakan Salah Satu Sumber Pembiayaan Investasi, Karena Penyusutan Merupakan Bagian Pendapatan Yang Disisihkan Untuk Mengganti Barang Modal Yang Digunakan Di Dalam Proses Produksi. Transfer Modal Seperti Hibah Dan Transfer Lain Yang Bersifat Modal Dari Sektor Lain Juga Merupakan Sumber Pembiayaan Investasi Rumah Tangga. Di Dalam Neraca Modal Dan Keuangan, Selisih Antara Sumber Pembiayaan Investasi Dan Investasi Merupakan Rincian Penyeimbang. Bila Penyeimbang Ini Bernilai Positif, Maka Dikatakan Sebagai Peminjaman Lending Pada Sektor Lain, Dan Dicatat Pada Sisi Kiri Neraca. Sebaliknya, Bila Bernilai Negatif, Penyeimbang Dikatakan Sebagai Pinjaman Borrowing Dari Sektor Lain, Dan Dicatat Pada Sisi Kanan Neraca Tanda Plus. Peminjaman Pada Sektor Lain Disajikan Sebagai Pinjaman Negatif Dari Sektor Lain, Dan Dicatat Dengan Tanda Minus Di Sisi Kanan Neraca. Demikian Pula Sebaliknya. 2.3. Aturan Neraca A. Prinsip Accrual Dan Cash Basis Prinsip Accrual Basis Diartikan Bahwa Seluruh Transaksi Dicatat Berdasarkan Kondisi Aktual Yang Terjadi, Baik Transaksi Pada Aktivitas Produksi, Konsumsi, Maupun Investasi. Contoh, Suatu Rumah Tangga Melakukan Aktivitas Menanam Padi. Dari Aktivitas Itu Dihasilkan Padi Sebanyak 3,5 Ton. Jika Rumah Tangga Menggunakan Padi Itu Untuk Keperluan Konsumsi-Nya Sendiri Sebanyak 0,5 Ton, Maka Output Yang Dicatat Tetap Senilai 3,5 Ton Gabah. Nilai Gabah Yang Dikonsumsi Sendiri Harus Diperkirakan Sesuai Harga Pasar Atau Sebesar Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Memproduksi 0,5 Ton Gabah. Ht Tp //W Ww .B Ps . O. Id 12 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Prinsip Pencatatan Yang Lain Adalah Cash Basis. Dalam Sistem Ini, Suatu Transaksi Dicatat Berdasarkan Pembayaran Secara Tunai. Dari Contoh Di Atas, Maka Output Padi Yang Dicatat Hanya Senilai 3,0Ton Gabah, Sedangkan Yang Dikonsumsi Sendiri Tidak Dicatat, Sehingga Seolah-Olah Produksi Hanya 3,0 Ton. Sistem Pencatatan Ini Tidak Menggambarkan Keadaan Yang Sebenarnya, Dan Di Dalam SNNI Prinsip Cash Basis Tidak Digunakan. B. Prinsip Double Entry Dan Imputasi Prinsip Double Entry Merupakan Sistem Di Mana Suatu Transaksi Dicatat Dua Kali. Sistem Ini Berkaitan Dengan Azas Bahwa Setiap Transaksi Harus Ada Dua Pihak Yang Terlibat, Baik Sebagai Komponen Penerimaan Dan Pengeluaran, Aktivitas Produksi Dan Konsumsi, Dan Sebagai Pembeli Dan Penjual. Akibatnya Setiap Transaksi Akan Selalu Berpasangan. Jika Suatu Transaksi Tidak Punya Pasangan-Nya, Maka Harus Dimunculkan Atau Diimputasi. Contoh, Rumah Tangga Menggunakan Meja Tulis Yang Dibuat Sendiri Oleh Anggota Rumah Tangga. Dalam Kasus Ini, Seolah-Olah Rumah Tangga Memperoleh Pendapatan Sebesar Biaya Pembuatan Meja Tulis Tambah Perkiraan Ongkos Tukang. Di Pihak Lain, Penggunaan Meja Tulis Oleh RumhaTangga Dianggap Sebagai Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Kasus Penggunaan Meja Tulis Oleh Anggota Rumah Tangga Seperti Contoh Di Atas, Berkaitan Dengan Ketiga Prinsip Yang Digunakan Di Dalam Penyusunan Neraca Sbb I. Prinsip Accrual Basis, Karena Nilai Meja Tulis Tersebut Dicatat Sebagai Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Meskipun Pada Kenyataannya Rumah Tangga Tersebut Tidak Membeli. Ii. Prinsip Double Entry, Karena Nilai Meja Tulis Tersebut Dicatat Baik Sebagai Komponen Pendapatan Maupun Pengeluaran. Iii. Prinsip Imputasi, Karena Nilai Meja Tulis Itu Diperkirakan Berdasarkan Harga Pasar Atau Biaya Pembuatan. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 13 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K 2.4. Konsep Dan Definisi Aktivitas Ekonomi Rumah Tangga Dilakukan Pada Saat Rumah Tangga Bertransaksi Dengan Unit Institusi Lain. Unit Institusi Lain Yang Dimaksud Adalah Unit Korporasi, Pemerintah, Lembaga Non-Profit, Maupun Unit Rumah Tangga Lain. Aktivitas Ekonomi Rumah Tangga Yang Dimaksud Mencakup Aktivitas Produksi, Aktivitas Konsumsi, Dan Aktivitas Investasi. Berbagai Jenis Transaksi Yang Dilakukan Rumah Tangga Dapat Dikelompokkan Ke Dalam Salah Satu Dari Tiga Kelompok Aktivitas Ekonomi. Apabila Transaksi Yang Terjadi Terkait Dengan Aktivitas Produksi, Maka Transaksi Itu Akan Dicatat Sebagai Salah Satu Komponen Di Dalam Neraca Produksi Rumah Tangga. Demikian Pula Transaksi Yang Terkait Dengan Konsumsi Dan Akumulasi Modal, Masing-Masing Akan Dicatat Pada Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran, Serta Neraca Modal Dan Keuangan Rumah Tangga. Setiap Jenis Aktivitas Ekonomi Dan Komponen Di Masing-Masing Neraca, Punya Batasan Masing-Masing. Konsep Dan Definisi Yang Diuraikan Di Bawah Ini Bertujuan Mempermudah Pemahaman Mengenai Jenis Neraca Rumah Tangga Indonesia Serta Komponen-Komponennya, Baik Di Sisi Sumber Resources Maupun Sisi Penggunaan Uses Sbb Rumah Tangga Unit Rumah Tangga Terdiri Dari Individu Atau Kelompok Individu Yang Tinggal Bersama Dalam Suatu Bangunan Tempat Tinggal. Mereka Mengumpulkan Pendapatan Dan Kekayaan, Serta Mengkonsumsi Barang Dan Jasa Secara Bersama Utamanya Untuk Konsumsi Makanan Dan PeRumahan, Termasuk Didalamnya Unit Usaha Rumah Tangga Yang Dikelola Oleh Anggota Rumah Tangga. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 14 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Usaha Rumah Tangga Usaha Rumah Tangga Merupakan Unit Usaha Yang Dimiliki Dan Dikelola Oleh Anggota Rumah Tangga Dalam Bentuk Usaha Yang Tidak Berbadan Hukum Un-Incorporated Dan Tidak Punya Catatan Pembukuan Yang Lengkap Non-Quasi Corporation. Catatan 1. Usaha Rumah Tangga Dapat Menghasilkan Barang Dan Jasa Untuk Dijual Market Output Ataupun Menghasilkan Barang Dan Jasa Yang Digunakan Untuk Keperluan-Nya Sendiri Out Put For Own Final Use. Total Nilai Barang Dan Jasa Yang Dihasilkan Unit Usaha Disebut Sebagai Output Bruto Gross Output. 2. Usaha Rumah Tangga Dibedakan Dari Usaha Dalam Bentuk Kuasi Korporasi Ataupun Korporasi Yang Dimiliki Oleh Rumah Tangga. Kedua Unit Usaha Itu Diperlakukan Sebagai Unit Usaha Yang Terpisah Dari Institusi Rumah Tangga Yang Bersangkutan. Pendapatan Usaha Rumah Tangga Pendapatan Usaha Rumah Tangga Merupakan Pendapatan Anggota Rumah Tangga Yang Berperan Ganda Di Dalam Aktivitas Usaha, Yaitu Sebagai Pengusaha Dan Sebagai Tenaga Kerja. Pendapatan Dalam Bentuk Surplus Usaha Yang Diciptakan Disebut Sebagai Mixed Income. Pendapatan Dari Usaha Rumah Tangga Diperoleh Dari Selisih Antara Nilai Produksi Barang Dan Jasa Yang Dihasilkan Dengan Biaya Produksi Yang Dikeluarkan. Produksi Output Barang Dan Jasa Yang Dihasilkan Usaha Rumah Tangga Dibedakan Atas Tiga Jenis Yaitu Produk Utama, Ikutan, Dan Sampingan. Produk Utama Merupakan Hasil Produksi Yang Dominan, Baik Dari Segi Kuantitas Maupun Kualitas. Produk Ikutan Merupakan Produk Yang Terbentuk Otomatis Pada Saat Menghasilkan Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 15 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Produk Utama Dalam Suatu Proses Teknologi Yang Tunggal. Sedangkan Produk Sampingan Merupakan Produk Yang Dihasilkan Bersamaan Dengan Produk Utama, Namun Dalam Suatu Proses Produksi Yang Terpisah. Produk Sampingan Umumnya Digunakan Oleh Usaha Rumah Tangga Untuk Mendukung Produk Yang Utama. Biaya Produksi Input Biaya Atau Ongkos Produksi Dibedakan Atas Biaya Antara Dan Biaya Primer. Biaya Antara Merupakan Biaya Penggunaan Input Barang Dan Jasa Yang Digunakan Dalam Proses Produksi. Barang Yang Dimaksud Umumnya Merupakan Barang Yang Umur Pemakainnya Kurang Dari Setahun Atau Bahkan Habis Sekali Pakai, Seperti Bahan Baku Dan Bahan Penolong, Termasuk Biaya Perbaikan Ringan Barang Modal. Biaya Primer Merupakan Biaya Yang Dikeluarkan Unit Usaha Sebagai Balas Jasa Atas Penggunaan Faktor Produksi Dalam Proses Produksi. Faktor Produksi Dapat Terdiri Dari Tenaga Kerja, Lahan, Modal, Dan Kewirusahaan. Untuk Itu Biaya Primer Terdiri Dari Upah Dan Gaji, Penyusutan, Pajak Lain Atas Produksi Neto, Serta Surplus Usaha. Upah Gaji Yang Dibayar Komponen Upah Dan Gaji Yang Dibayar Mencakup Upah Dan Gaji, Baik Dalam Bentuk Uang Maupun Barang. Komponen Ini Merupakan Balas Jasa Atas Penggunaan Faktor Produksi Tenaga Kerja. Nilai Upah Dan Gaji Yang Dicatat Di Dalam Neraca Produksi Adalah Nilai Sebelum Dipotong Pajak. Penyusutan Barang Modal Penyusutan Merupakan Nilai Penggantian Barang Modal Atau Besarnya Penyisihan Pendapatan Yang Setara Dengan Turunnya Nilai Barang Modal Yang Digunakan Di Dalam Proses Produksi. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 16 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Pajak Lainnya Atas Produksi Neto Pajak Lainnya Atas Produksi Neto Merupakan Selisih Antara Pajak Lainnya Atas Produksi Yang Dibayar Dengan Subsidi Lainnya Atas Produksi Yang Diterima. Pajak Lain Atas Produksi Antara Lain Dalam Bentuk Pajak Kendaraan Bermotor STNK, Pajak Bumi Dan Bangunan PBB, Serta Izin Mendirikan Bangunan IMB Yang Digunakan Di Dalam Proses Produksi. Surplus Usaha Surplus Usaha Mencakup Laba Atau Keuntungan Usaha Sebelum Dikurangi Pajak, Penyusutan, Sewa Lahan, Serta Pendapatan Atas Hak Kepemilikan Lainnya. Dalam Neraca Produksi, Komponen Surplus Usaha Diperlakukan Sebagai Item Penyeimbang. Nilai Surplus Usaha Dihitung Sebagai Selisih Antara Biaya Primer Dengan Biaya Upah Dan Gaji, Penyusutan Barang Modal, Dan Pembayaran Pajak Lainnya Atas Produksi Neto. Dalam Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran, Besarnya Nilai Komponen Ini Sama Dengan Nilai Komponen Surplus Usaha Yang Ada Di Dalam Neraca Produksi. Buruh, Pekerja, Atau Karyawan Buruh, Pekerja Atau Karyawan Adalah Anggota Rumah Tangga Yang Bekerja Di Suatu Unit Usaha Atau Lembaga Dengan Menerima Upah Dan Gaji. Pendapatan Yang Didapatkan Bisa Berbentuk Uang Maupun Barang. Buruh Tani, Buruh Bangunan, Tukang Sol Sepatu, Dsj Diperlakukan Sebagai Pengusaha Bukan Buruh, Karena Mereka Menanggung Resiko Atas Aktivitas Usaha Yang Dilakukan-Nya. Pendapatan Buruh, Pekerja Atau Karyawan Pendapatan Buruh, Pekerja Atau Karyawan Adalah Pendapatan Yang Diterima Rumah Tangga Atas Pekerjaan Anggota Rumah Tangga Sebagai Buruh, Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 17 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Pekerja Atau Karyawan Pada Perusahaan/ Instansi/ Majikan. Pendapatan Ini Berbentuk Upah Dan Gaji, Termasuk Lembur, Honorarium, Bonus, Dll. Upah Gaji Yang Diterima Di Dalam Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran, Upah Gaji Sebagai Balas Jasa Faktor Produksi Tenaga Kerja Yang Dimaksud Adalah Upah Dan Gaji Yang Sudah Dipotong Pajak Pendapatan. Pendapatan Kepemilikan Pendapatan Kepemilikan Merupakan Pendapatan Yang Diperoleh Atas Penggunaan Faktor Produksi Selain Tenaga Kerja Oleh Pihak Lain Di Dalam Aktivitas Produksi. Faktor Produksi Itu Dapat Berbentuk Modal, Lahan, Bangunan Tempat Tinggal, Kewirausahaan, Ataupun Dalam Bentuk Aset Finansial. Untuk Itu Komponen Pendapatan Kepemilikan Antara Lain Dapat Berbentuk Pendapatan Neto Bunga Simpanan, Dividen, Royalti, Bagi Hasil, Penerimaan Dari Sewa Atau Kontrak Rumah Dan Sewa Lahan. Pendapatan Lainnya Pendapatan Lainnya Merupakan Pendapatan Yang Timbul Akibat Adanya Aktivitas Rumah Tangga Untuk Menghasilkan Barang Dan Jasa Yang Digunakan Untuk Keperluan Konsumsinya Sendiri Own Account Consumption. Dalam Hal Ini Rumah Tangga Bukan Sebagai Unit Kuasi Korporasi Maupun Korporasi. Pendapatan Yang Dimaksud Merupakan Estimasi Sewa Rumah Milik Sendiri, Sewa Rumah Bebas Sewa, Dan Pendapatan Bukan Usaha Dari Aktivitas Pada Lapangan Usaha Atau Industri Tertentu. Transfer Masuk Transfer Masuk Merupakan Pendapatan Rumah Tangga Dalam Bentuk Uang Maupun Barang Yang Diterima Dari Pihak Lain Secara Cuma-Cuma Atau Pada Tingkat Harga Yang Tak-Signifikan Secara Ekonomi, Serta Bukan Merupakan Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. I 18 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Balas Jasa Faktor Produksi. Termasuk Dalam Transfer Masuk Adalah Penerimaan Uang Pensiun, Bea Siswa, Klaim Asuransi Kecelakaan, Dan Undian Berhadiah. Transfer Masuk Tergolong Sebagai Transfer Berjalan Current, Yaitu Transfer Yang Digunakan Oleh Rumah Tangga Untuk Keperluan Konsumsi, Dan Jangka Waktu Penerimaan Transfer Ini Relatif Tetap Atau Secara Berkala. Pengeluaran Konsumsi Akhir Pengeluaran Konsumsi Akhir Adalah Pengeluaran Atas Barang Dan Jasa Untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumsi Rumah Tangga. Pengeluaran Ini Mencakup Barang Dan Jasa Yang Berasal Dari Pembelian, Pemberian, Atauvdari Usaha Sendiri. Pengeluaran Konsumsi Dibedakan Atas Barang Tak-Tahan Lama Dan Barang Tahan Lama Kecuali Bangunan Tempat Tinggal, Lahan, Emas Perhiasan Atau Batangan. Barang Dan Jasa Yang Digunakan Untuk Keperluan Usaha Rumah Tangga, Tidak Termasuk Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Transfer Keluar Transfer Yang Diberikan Kepada Pihak Lain Sebagai Pemberian Dalam Bentuk Uang Maupun Barang Pada Pihak Lain Secara Cuma-Cuma. Transfer Keluar Ini Mencakup Antara Lain Pemberian Barang Dan Jasa Pada Pihak Lain, Pemberian Bea Siswa, Pembayaran Premi Asuransi Kerugian, Dan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor. Tabungan Tabungan Rumah Tangga Merupakan Pendapatan Rumah Tangga Yang Tidak Digunakan Untuk Pengeluaran Konsumsi Akhir Dan Transfer Current Keluar. Di Dalam Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran, Komponen Tabungan Rumah Tangga Diperlakukan Sebagai Rincian Penyeimbang. Ht T //W Ww .B Ps .G O. Id 19 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Transfer Modal Neto Transfer Modal Neto Merupakan Selisih Antara Nilai Barang Modal Yang Diterima Dari Pihak Lain Secara Cuma-Cuma Atau Pada Harga Yang Tidak Ekonomis, Dengan Nilai Barang Modal Yang Diberikan Pada Pihak Lain Secara Cuma-Cuma Atau Pada Harga Yang Tidak Ekonomis. Investasi Rumah Tangga Investasi Rumah Tangga Merupakan Aktivitas Rumah Tangga Yang Terkait Dengan Pengadaan Barang Modal Dan Harta Finansial, Serta Perubahan Stok Yang Terjadi Di Usaha Rumah Tangga. Barang Modal Rumah Tangga Mencakup Alat Produksi, Lahan Bangunan, Bangunan Tempat Tinggal Dan Fasilitas, Serta Emas Batangan. Sedangkan Harta Finansial Dapat Berbentuk Simpanan Di Lembaga Keuangan, Surat Berharga, Penyertaan Modal, Dll. Pembentukan Modal Tetap Bruto Pembentukan Modal Tetap Bruto PMTB Mencakup Seluruh Pembelian Dan Atau Perbaikan Besar Atas Barang Modal Yang Digunakan Di Dalam Usaha Rumah Tangga. Barang Modal Tersebut Mencakup Mesin Dan Peralatan Produksi, Bangunan Dan Lahan Untuk Usaha. Termasuk Dalam PMTB Adalah Pembelian Dan Perbaikan Besar Lahan Dan Bangunan Tempat Tinggal, Serta Pembelian Emas Perhiasan Dan Emas Batangan. Perubahan Stok Perubahan Stok Merupakan Selisih Antara Nilai Stok Barang Pada Akhir Tahun Dengan Nilai Stok Pada Awal Tahun. Menurut Jenis Barangnya, Stok Yang Ada Pada Usaha Rumah Tangga Dapat Dibedakan Menjadi A. Barang Jadi, Yaitu Barang Produksi Yang Telah Siap Dipasarkan. Salah Satu Contoh Stok Barang Jadi Adalah Barang Dagangan Yang Belum Terjual Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 20 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K B. Barang Setengah Jadi, Yaitu Barang Yang Ada Dalam Proses Pengerjaan Belum Selesai Pada Saat Pencatatan. Penilaian Atas Stok Barang Setengah Jadi Menggunakan Nilai Biaya Bahan Dan Upah Yang Telah Dikeluarkan C. Bahan Baku, Terdiri Dari Bahan Baku Dan Bahan Penolong Yang Belum Sempat Digunakan Di Dalam Proses Produksi. Pinjaman Neto Dalam Neraca Modal Dan Keuangan, Pinjaman Neto Merupakan Rincian Penyeimbang. Nilai Pinjaman Neto Adalah Selisih Antara Sumber Dana Pembiayaan Investasi Dan Biaya Investasi Yang Dilakukan. 2.5. Sumber Data Sumber Data Utama Yang Digunakan Di Dalam Menyusun Neraca Rumah Tangga Indonesia Adalah Hasil Kegiatan Survei Khusus Tabungan Dan Investasi Rumah Tangga SKTIR, BPS Beberapa Publikasi BPS Yang Memuat Perekonomian Rumah Tangga, Seperti Publikasi PDB Menurut Komponen Penggunaan, SNSE, Dan NAD Beberapa Publikasi Di Luar BPS Yang Memuat Perekonomian Rumah Tangga, Seperti Publikasi Dari Bank Indonesia BI Dan Kementerian Keuangan RI. Neraca Rumah Tangga Indonesia Disusun Dengan Memanfaatkan Struktur Neraca Rumah Tangga Yang Diperoleh Dari Hasil Pengolahan Data SKTIR. Dengan Menetapkan Total PKRT Di Dalam Struktur Necara Penerimaan Dan Pengeluaran Sebesar Nilai PKRT Di Dalam Publikasi PDB, Maka Terbentuklah Neraca Rumah Tangga. Beberapa Komponen Neraca Direkonsiliasi Dengan Indikator Ekonomi Yang Bersesuaian Dari Sumber Data Lainnnya Baik Dari BPS Maupun Di Luar BPS. Besarnya Pendapatan Secara Keseluruhan Diperoleh Dari SNSE, Tabungan Dari NAD, Total Simpanan Rumah Tangga Dalam Bentuk Tabungan Dari BI, Total Pajak Yang Dibayar Rumah Tangga Dari Kementrian Keuangan Dsb. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 21 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Demikian Seterusnya, Sehingga Neraca Rumah Tangga Yang Terbentuk Telah Lengkap Dan Konsisten. Konsistensi Dalam Neraca Rumah Tangga Konsisten Antar Komponen Di Dalam Sistem Neraca Nasional, Maupun Konsisten Dengan Variabel Ekonomi Makro Yang Ada Di Dalam Sistem Data Statistik Lainnya. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 22 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 23 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K ULASAN SINGKAT Pada Tahun 2013 Di Indonesia Ada Sekitar 25 Juta Rumah Tangga Yang Pendapatan Terbesarnya Diperoleh Dari Berusaha, Sekitar 20 Juta Di Antaranya Berusaha Tanpa Buruh Atau Pengusaha Usaha Mandiri 3.1. Sub-Sektor Rumah Tangga Sektor Rumah Tangga Mencakup Seluruh Unit Institusi Rumah Tangga Residen Yang Berada Di Wilayah Domestik Suatu Negara. Masing-Masing Unit Rumah Tangga Dapat Dikelompokkan Sesuai Dengan Sumber Pendapatan Terbesar. Masing-Masing Kelompok Rumah Tangga Yang Terbentuk Disebut Sebagai Sub-Sektor Rumah Tangga. Pendapatan Rumah Tangga Dapat Bersumber Dari Aktivitas-Nya Sebagai Pengelola Unit Usaha Rumah Tangga URT, Sebagai Pekerja Pada Unit Usaha Atau Lembaga Lain, Atau Sebagai Penerima Pendapatan Kepemilikan Dan Transfer. Oleh Karena-Nya Sub-Sektor Rumah Tangga Terdiri Dari Rumah Tangga A. Buruh Atau Karyawan B. Usaha Tanpa Buruh C. Usaha Dengan Buruh D. Penerima Pendapatan Pada Tahun 2013, Rumah Tangga Dengan Sumber Pendapatan Terbesarnya Diperoleh Dari Aktivitas Anggota Rumah Tangga Sebagai Pekerja Pada Unit Usaha Atau Lembaga Lain Adalah Sebesar 47,06. Sedangkan Rumah Tangga Yang Pendapatan Terbesarnya Dari Pendapatan Usaha Rumah Tangga Sebesar 39,78, Dan Rumah Tangga Yang Pendapatan Terbesarnya Dari Pendapatan Kepemilikan Dan Transfer Sebesar 13,17. Jumlah Rumah Tangga Di Indonesia Pada Tahun 2013 Sebanyak 64,04 Juta, Sehingga Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 24 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Selama Periode 2011 Hingga 2013 Proporsi Sub-Sektor Rumah Tangga Berdasarkan Status Pekerjaan Tidak Mengalami Perubahan Yang Signifikan, Dengan Jumlah Rumah Tangga Buruh/Karyawan Paling Besar. Ada 25,47 Juta Rumah Tangga Yang Sumber Pendapatan Terbesarnya Diperoleh Dari Aktivitas Berusaha. Dari Jumlah Ini Ada Sekitar 19,71 Juta Pengusaha Rumah Tangga Yang Berusaha Tanpa Buruh, Dan Sekitar 5,76 Juta Pengusaha Rumah Tangga Yang Berusaha Dengan Buruh. Distribusi Rumah Tangga Di Indonesia Menurut Sumber Pendapatan Terbesar Sub-Sektor Rumah Tangga Serta Perkembangan-Nya Selama Periode 2011-2013 Dapat Dilihat Pada Tabel 3.1 Berikut Tabel 3.1. Struktur Rumah Tangga Di Indonesia Menurut Sumber Pendapatan Terbesar Tahun 2011-2013 Subsektor Rumah Tangga 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Buruh/Karyawan 51.56 54.60 52.18 2 Berusaha Tanpa Buruh 26.22 25.69 27.90 3 Berusaha Dengan Buruh 8.78 8.82 8.57 4 Penerima Pendapatan 13.43 10.89 11.35 Jumlah 100.00 100.00 100.00 Selama Periode 2011 Hingga 2013 Proporsi Banyaknya Rumah Tangga Berdasarkan Status Pekerjaan Cukup Fluktuatif Walaupun Urutan Besarnya Proporsi Tidak Mengalami Perubahan. Proporsi Terbesar Adalah Di Sub Sektor Rumah Tangga Buruh Atau Karyawan Yang Pada Tahun 2011 Mencapai 51,56 Persen Kemudian Pada Tahun 2012 Naik Menjadi 54,60 Dan Pada Tahun 2013 Mengalami Penurunan Menjadi 52,18 Persen. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 25 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Surplus Usaha Dari Aktivitas Produksi Merupakan Salah Satu Sumber Penerimaan Rumah Tangga Penurunan Proporsi Rumah Tangga Dengan Penghasilan Utama Anggota Rumah Tangga Sebagai Buruh/ Karyawan Diikuti Dengan Kenaikan Subsektor Usaha Baik Tanpa Maupun Dengan Buruh Serta Penerima Pendapatan. Subsektor Rumah Tangga Berusaha Tanpa Buruh Mengalami Kenaikan Dari 25,69 Persen Pada Tahun 2012 Menjadi 30,78 Persen Pada Tahun 2013, Subsektor Rumah Tangga Berusaha Dengan Buruh Naik Dari 8,82 Persen Pada Tahun 2012 Menjadi 8,99 Persen Pada Tahun 2013, Serta Subsektor Penerima Pendapatan Mengalami Kenaikan Dari Tahun 2012 Ke Tahun 2013 Yaitu Sebesar 10,89 Persen Menjadi 13,17 Persen. Gambar 3.1. Struktur Rumah Tangga Di Indonesia Menurut Sumber Pendapatan Terbesar Tahun 2011-2013 0 10 20 30 40 50 60 Buruh/Karyawan Berusaha Tanpa Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 2011 2012 2013 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 26 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Selama Periode 2011-2013 Terjadi Peningkatan Output Dan Efesiensi Dari Aktivitas Produksi Yang Dilakukan Rumah Tangga 3.2. Aktivitas Usaha Rumah Tangga Institusi Rumah Tangga Dapat Menghasilkan Barang Dan Jasa Melalui Unit Usaha Rumah Tangga URT. Dari Aktivitas Produksi Akan Diperoleh Pendapatan Surplus Usaha Mixed Income. Secara Teoritis, Usaha Rumah Tangga Akan Menyisihkan Pendapatan Sebesar Nilai Susut Barang Modal Yang Digunakan Dalam Proses Produksi. Komponen Surplus Usaha Dan Penyusutan Diperoleh Setelah Memperhitungkan Biaya Produksi Yang Dikeluarkan. Surplus Usaha Merupakan Salah Satu Sumber Penerimaan Rumah Tangga Sedangkan Penyusutan Merupakan Salah Satu Sumber Pembiayaan Investasi Rumah Tangga. Selama Periode 2011-2013 Pendapatan Surplus Usaha Rumah Tangga Di Indonesia Mengalami Pertumbuhan Cukup Berarti. Walaupun Hanya Mengalami Pertumbuhan 10,45 Persen Pada Tahun 2012 Namun Pertumbuhan Surplus Usaha Menunjukkan Angka Yang Cukup Besar Pada Tahun 2013 Yaitu Sebesar 33,51 Persen. Hal Tersebut Didorong Oleh Pertumbuhan Produksi Usaha Rumah Tangga Yang Mencapai 29,56 Persen Pada Tahun 2013. Secara Nominal Pendapatan Surplus Usaha Juga Mengalami Peningkatan Yang Cukup Berarti, Yaitu Dari 974,19 Triliun Rupiah Di Tahun 2011, 1 075,98 Triliun Pada Tahun 2012, Dan Menjadi Rp. 1 436,53 Triliun Rupiah Pada Tahun 2013. Perkembangan Usaha Rumah Tangga Periode 2010-2012 Dapat Dilihat Pada Tabel Berikut Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 27 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Selama Periode 2011-2013 Terjadi Pertumbuhan Total Pendapatan Rumah Tangga Sebesar 22,04 Persen. Pertumbuhan Pendapatan Pada Tahun 2012 Adalah Sebesar 10,76 Persen Dan 10,19 Persen Pada Tahun 2013. Tabel 3.2 Perkembangan Usaha Rumah Tangga Di Indonesia Tahun 2011-2013 Milyar Rupiah Rincian 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Output 2 331 386 2 547 437 3 300 396 100.00 100.00 100.00 2 Biaya Antara 1 318 467 1 383 544 1 785 354 56.55 54.31 54.10 3 Surplus Usaha 974 190 1 075 980 1 436 532 41.79 42.24 43.53 4 Penyusutan 38 729 87 914 78 510 1.66 3.45 2.38 Secara Umum Dapat Disimpulkan Bahwa Terjadi Kenaikan Pendapatan Surplus Usaha Disertai Dengan Peningkatan Efisiensi Usaha. Hal Ini Terlihat Dari Peningkatan Proporsi Surplus Usaha Yang Sejalan Dengan Kenaikan Proporsi Surplus Usaha Dari 41,79 Persen Pada Tahun 2011 Menjadi 43,53 Persen Pada Tahun 2013. Gambar 3.2. Struktur Biaya Usaha Rumah Tangga Di Indonesia Tahun 2010-2012 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 2011 2012 2013 Biaya Antara Surplus Usaha Penyusutan Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 28 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Pada Tahun 2013 Rata-Rata Pendapatan Rumah Tangga Di Indonesia Mencapai 93,95 Juta Rupiah Per Tahun, Atau 24,56 Juta Rupiah Per Kapita Per Tahun 3.3. Penerimaan Dan Pengeluaran Rumah Tangga Selain Pendapatan Yang Berasal Dari Aktivitas Usaha, Rumah Tangga Memperoleh Pendapatan Dari Balas Jasa Atas Penggunaan Faktor Produksi Milik Rumah Tangga. Balas Jasa Faktor Produksi Tersebut Digunakan Pihak Lain Dalam Aktivitas Produksi Yang Dilakukan-Nya. Balas Jasa Penggunaan Faktor Produksi Yang Diterima Rumah Tangga Berbentuk Upah Dan Gaji Serta Pendapatan Kepemilikan. Di Samping Pendapatan Dari Faktor Produksi Yang Dimiliki, Rumah Tangga Dapat Memperoleh Pendapatan Yang Berasal Dari Pemberian Pihak Lain Transfer, Pendapatan Tersebut Berasal Dari Aktivitas Rumah Tangga Yang Menghasilkan Barang Dan Jasa Untuk Konsumsi Sendiri. Tabel 3.3. Struktur Penerimaan Rumah Tangga Di Indonesia Tahun 2011-2013 Milyar Rupiah Rincian 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Upah Dan Gaji 3 292 651 3 690 505 3 973 283 65.76 66.55 65.02 2 Surplus Usaha 974 190 1 075 980 1 236 532 19.46 19.40 20.24 3 Pend. Kepemilikan 193 180 222 904 287 476 3.86 4.02 4.70 4 Transfer Masuk 546 845 556 072 613 269 10.92 10.03 10.04 Jumlah 5 006 866 5 545 460 6 110 561 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 29 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Selama Periode 2011-2013 Terjadi Distribusi Pendapatan Yang Cenderung Tetap. Besarnya Gini Ratio Pada Tahun 2011 Adalah 0,42, Pada Tahun 2012 Dan 2013 Nilai Gini Rationya Sama Yaitu Sebesar 0,44. Secara Nominal, Selama Periode 2011-2013 Terjadi Pertumbuhan Penerimaan Rumah Tangga Sebesar 22,04 Persen. Pertumbuhan Penerimaan Tahun 2012 Dibanding Tahun 2011 Adalah 10,76 Persen Dan Tahun 2013 Dibanding Tahun 2012 Sebesar 10,19 Persen. Upah Dan Gaji Merupakan Sumber Pendapatan Yang Terbesar. Proporsinya Mencapai Sekitar 70 Persen Dari Seluruh Pendapatan Rumah Tangga. Nilai Upah Dan Gaji Pada Tahun 2011 Adalah 3 292,65 Triliun Dengan Proporsi Terhadap Total Penerimaan Rumah Tangga 65,76 Persen. Pada Tahun 2012 Dan 2013 Nilai Upah Dan Gaji Sebesar 3 690,51 Dan 3 973,28 Triliun Dengan Proporsi 66,55 Dan 65,02 Persen Surplus Usaha Rumah Tangga Menempati Posisi Ke Dua Terbesar, Dengan Proporsi 19,46 Persen Pada Tahun 2011 Kemudian Menurun Sedikit Pada Tahun 2012 Menjadi 19,40 Persen Dan Pada Tahun 2013 Mengalami Peningkatan Menjadi 20,24 Persen. Pendapatan Transfer Merupakan Sumber Pendapatan Utama Bagi Rumah Tangga Penerima Pendapatan, Seperti Pensiunan Dan Mahasiswa. Tradisi Untuk Memberi Makanan Maupun Pemberian Lain Juga Masih Lestari Di Masyarakat. Secara Keseluruhan, Kontribusi Pendapatan Dari Transfer Terhadap Total Pendapatan Cukup Besar. Proporsi Pendapatan Transfer Setiap Tahun Mengalami Penurunan. Kontribusi Transfer Tertinggi Terjadi Pada Tahun 2011, Yaitu Mencapai 10,92 Persen. Kontribusi Transfer Selama Periode 2011-2013 Tidak Mengalami Perubahan Yang Cukup Berarti, Yaitu Berkisar 10 Persen. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 30 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Sumber Pendapatan Rumah Tangga Dari Kepemilikan Aset Mempunyai Proporsi Paling Rendah Yaitu Antara 3-5 Persen, Tetapi Mengalami Pertumbuhan Yang Cukup Berarti. Selama Periode 2011-2013 Pendapatan Kepemilikan Aset Tumbuh Sebesar 48,81 Persen. Jika Dilihat Dari Sisi Nominal, Maka Pendapatan Kepemilikan Ini Pada Tahun 2011 Mencapai Sebesar 198,18 Triliun Rupiah Dan Meningkat Menjadi 287,48 Triliun Rupiah Pada Tahun 2013. Gambar 3.3. Proporsi Penerimaan Rumah Tangga Indonesia Tahun 2011-2013 Penerimaan Yang Berasal Dari Berbagai Sumber Akan Digunakan Oleh Rumah Tangga Untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumsi Seperti Untuk Makanan, Pakaian, Dan PeRumahan. Pengeluaran Atas Berbagai Barang Dan Jasa Ini Disebut Sebagai Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 2011 2012 2013 Upah Dan Gaji Surplus Usaha Pend. Kepemilikan Transfer Masuk Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 31 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Selama Periode 2011-2013 Terjadi Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Sebesar 25,1 Persen, Dengan Rata-Rata Pertumbuhan Mencapai 11,86 Persen Per Tahun. Di Samping Pengeluaran Untuk Konsumsi, Rumah Tangga Juga Sering Memberikan Sesuatu Pada Pihak Lain, Baik Dalam Bentuk Uang Maupun Barang. Nilai Pemberian Secara Cuma-Cuma Ini Disebut Sebagai Pengeluaran Transfer. Penerimaan Yang Tidak Digunakan Untuk Pengeluaran Konsumsi Dan Transfer Merupakan Tabungan Rumah Tangga. Tabungan Yang Tercipta Di Rumah Tangga Merupakan Salah Satu Sumber Pembiayaan Investasi, Baik Investasi Yang Dillakukan Oleh Rumah Tangga Itu Sendiri, Maupun Investasi Yang Dilakukan Oleh Institusi Lain. Investasi Rumah Tangga Dapat Berbentuk Investasi Fisik Maupun Finansial. Tabel 3.4. Struktur Pengeluaran Rumah Tangga Di Indonesia Tahun 2011-2013 Milyar Rupiah Rincian 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Konsumsi Akhir 4 053 364 4 496 373 5 071 094 80.96 81.08 82.99 2 Transfer Keluar 440 373 501 721 445 542 8.80 9.05 7.29 3 Tabungan 513 130 547 366 593 925 10.25 9.87 9.72 Jumlah 5 006 866 5 545 460 6 110 561 100.00 100.00 100.00 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Merupakan Pengeluaran Terbesar. Selama Periode 2011-2013 Nilainya Dari Tahun Ke Tahun Meningkat, Dengan Proporsi Sekitar 82 Persen Dari Total Penerimaan Rumah Tangga. Pada Tahun 2011 Nilai Konsumsi Rumah Tangga Sebesar 4 053,36 Triliun Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 32 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabungan Rumah Tangga Mengalami Peningkatan Dari 513,13 Triliun Rupiah Pada Tahun 2011 Menjadi 593,93 Triliun Rupiah Pada Tahun 2013, Dengan Rata-Rata Pertumbuhan Mencapai 7,59 Persen Per Tahun. Rupiah, Meningkat 10,93 Persen Menjadi 4 496,37 Triliun Rupiah Pada Tahun 2012, Dan Meningkat Lagi Sebesar 12,78 Persen Menjadi 5 071,09 Triliun Rupiah Pada Tahun 2013. Dalam Kurun Waktu Tersebut Terjadi Pertumbuhan Sebesar 25,1 Persen. Selama Periode 2011-2013, Nilai Pengeluaran Transfer Berfluktuasi. Pada Tahun 2011 Nilai Pengeluaran Transfer Sebesar 440,37 Triliun Rupiah, Mengalami Peningkatan Menjadi 501,72 Triliun Rupiah Pada Tahun 2012, Dan Di Tahun 2013 Mengalami Penurunan Menjadi 445,54 Triliun Rupiah. Proporsi Pengeluaran Transfer Dibanding Total Pengeluaran Cenderung Mengalami Penurunan. Proporsi Pengeluaran Transfer Mencapai 8,80 Persen Pada Tahun 2011 Dan Berkurang Menjadi 7,29 Persen Pada Tahun 2013. Kenaikan Dan Penurunan Pengeluaran Konsumsi Dan Transfer Dari Tahun Ke Tahun Akan Mempengaruhi Penambahan Dan Pengurangan Tabungan. Pada Tahun 2012 Kontribusi Pengeluaran Konsumsi Dan Transfer Mengalami Peningkatan Dibanding Tahun 2011. Hal Ini Berakibat Pada Kontribusi Tabungan Yang Menurun Pada Tahun 2012 Dibanding Tahun 2011. Kontribusi Tabungan Pada Tahun 2011 Mencapai 10,25 Persen Menjadi 9,87 Persen Pada Tahun 2012. Fenomena Yang Berbeda Terjadi Pada Tahun 2013, Konsumsi Akhir Mengalami Peningkatan Kontribusi Tapi Transfer Keluar Mengalami Penurunan Kontribusi, Penurunan Kontribusi Juga Terjadi Pada Tabungan. Kontribusi Tabungan Pada Tahun 2013 Hanya 9,72 Persen Dari Total Pengeluaran Rumah Tangga. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 33 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Gambar 3.4. Tabungan Rumah Tangga Di Indonesia Tahun 2011-2013 Milyar Rupiah Tabungan Merupakan Selisih Antara Pendapatan Dan Pengeluaran Rumah Tangga Yang Akan Digunakan Sebagai Sumber Investasi Rumah Tangga. Proporsi Tabungan Rumah Tangga Terhadap Total Pengeluaran Tidak Sejalan Dengan Nilai Tabungannya, Nilai Tabungan Mengalami Peningkatan Sebesar 6,67 Persen Dari 513,13 Triliun Rupiah Pada Tahun 2011 Menjadi 547,37 Triliun Rupiah Pada Tahun 2012 Dan Pada Tahun 2013 Mengalami Peningkatan Sebesar 8,51 Persen Dibanding Tahun 2012. 3.4. Investasi Rumah Tangga Nilai Penyusutan Barang Modal Dan Tabungan Yang Tercipta Di Rumah Tangga Merupakan Sumber Dana Untuk Pembiayaan Investasi. Selain Kedua Sumber Itu, Rumah Tangga Menerima Uang Untuk Membeli Barang Modal Yang Dibutuhkan. Pemberian Dari Pihak Lain Juga Terkadang Dalam Bentuk Barang Modal Yang Disebut Sebagai Transfer Modal. 300000 350000 400000 450000 500000 550000 600000 650000 2011 2012 2013 Ht T //W Ww .B Ps .G O. Id 34 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Selama Periode 2011-2013, Proporsi Pembentukan Modal Dalam Bentuk Penambahan Alat Produksi Cenderung Turun, Sedangkan Pembentukan Modal Dalam Bentuk Bangunan Cenderung Naik. Selain Itu, Rumah Tangga Juga Dapat Memberikan Uang Dan Barang Modal Kepada Pihak Lain. Selisih Antara Transfer Modal Yang Diterima Dan Dikeluarkan Disebut Sebagai Transfer Modal Neto. Penyusutan, Tabungan Dan Transfer Modal Neto Adalah Sumber Pembiayaan Investasi Rumah Tangga, Seperti Terlihat Pada Tabel Berikut Tabel 3.5. Sumber Pembiayaan Investasi Rumah Tangga Di Indonesia Tahun 2010-2012 Milyar Rupiah Pemasukan 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Tabungan 513,130 547,366 618,049 92.98 86.16 88.73 2 Penyusutan 38,729 87,914 78,510 7.02 13.84 11.27 Jumlah 551,859 635,280 696,560 100.00 100.00 100.00 Tabungan Merupakan Sumber Dana Investasi Yang Terbesar. Selama Periode 2011-2013 Kontribusinya Mencapai Sekitar 90 Persen. Kontribusi Tabungan Sebesar 92,98 Persen Pada Tahun 2011, Mengalami Penurunan Kontribusi Pada Tahun 2012 Menjadi 86,16 Persen Dan Mengalami Kenaikan Pada Tahun 2013 Menjadi 88,73 Persen. Walaupun Kontribusi Tabungan Cukup Berfluktuatif, Nilai Tabungan Mengalami Kenaikan Dari Tahun Ke Tahun. Tahun 2012 Tabungan Mengalami Kenaikan Sebesar 6,67 Persen Dibanding Tahun Sebelumnya Dan Pada Tahun 2013 Mengalami Kenaikan Sebesar 12,91 Persen Dibanding Tahun Sebelumnya. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 35 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Selama Periode 2011-2013 Nilai Penambahan Alat Produksi Rumah Tangga Pada Mengalami Penurunan Dari Sekitar 66,68 Triliun Rupiah Pada Tahun 2011 Menjadi 60,29 Triliun Rupiah Pada Tahun 2013. Gambar 3.5. Struktur Investasi Rumah Tangga Di Indonesia Tahun 2011-2013 Aktivitas Investasi Rumah Tangga Tidak Hanya Dalam Bentuk Alat Produksi Usaha Rumah Tangga Seperti Lahan, Alat Pertanian, Mesin, Dan Perlengkapan Lain, Tetapi Juga Mencakup Bentuk Investasi Lain, Seperti Perubahan Stok, Emas Batangan, Lahan, Dan Bangunan Tempat Tinggal, Serta Selisih Uang Yang Dipinjamkan Ke Pihak Lain Dengan Uang Pinjaman Dari Pihak Lain Atau Peminjaman Neto. Perubahan Stok Mencakup Barang Yang Diproduksi Oleh Rumah Tangga Tetapi Belum Dipasarkan, Dan Barang Yang Telah Dibeli Tapi Belum Digunakan Dalam Proses Produksi, Termasuk Barang Yang Dibeli Tapi Belum Terjual Pada Usaha Perdagangan. 0 20 40 60 2011 2012 2013 Perubahan Stok Pembentukan Modal Peminjaman Neto Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 36 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Selama Periode 2011-2013 Nilai Penambahan Bangunan Mengalami Peningkatan. Nilai Penambahan Bangunan Pada Tahun 2011 95,62 Triliun Rupiah Menjadi 167,05 Triliun Rupiah Pada Tahun 2013, Dengan Rata-Rata Pertumbuhan Mencapai 32,79 Persen Per Tahun. Selama Periode 2011-2013 Nilai Perubahan Stok Berfluktuasi Yaitu Mengalami Penurunan Pada Tahun 2012 Dibanding Tahun 2011 Dan Mengalami Kenaikan Pada Tahun 2013 Dibanding Tahun 2012, Baik Dari Sisi Nilai Maupun Proporsi. Pada Tahun 2011 Nilai Perubahan Stok Sebesar 41,94 Triliun Rupiah, Kemudian Nilainya Menurun Menjadi 20,72 Triliun Rupiah Pada Tahun 2012, Dan Pada Tahun 2013 Mengalami Kenaikan Dibanding Tahun 2012 Yaitu Menjadi 31,03 Triliun Rupiah. Tabel 3.6. Struktur Investasi Rumah Tangga Di Indonesia Tahun 2010-2012 Milyar Rupiah Rincian 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Perubahan Stok 41 939 20 721 31 026 7.60 3.26 3.98 2 Pembentukan Modal 185 077 270 781 283 090 33.54 42.62 36.27 - Alat Produksi 66 679 60 799 60 286 12.08 9.57 7.72 - Bangunan 95 624 139 259 167 046 17.33 21.92 21.40 - Lahan 16 561 44 424 26 487 3.00 6.99 3.39 - Emas 6 213 26 298 29 271 1.13 4.14 3.75 3 Peminjaman Neto 324 843 343 778 466 394 58.86 54.11 59.75 Jumlah 551 859 635 280 780 511 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 37 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Pembentukan Modal Tetap Yang Dilakukan Oleh Rumah Tangga Dalam Bentuk Penambahan Alat Produksi, Lahan Untuk Bangunan, Bangunan Dan Barang Berharga Mengalami Peningkatan Walaupun Secara Kontribusi Mengalami Fluktuasi Dalam Periode 2011-2013. Selama Periode 2011-2013, Nilai Pembentukan Modal Yang Dilakukan Rumah Tangga Mengalami Pertumbuhan Positif Sebesar 52,96 Persen. Bila Dilihat Proporsi-Nya Terhadap Total Investasi, Barang Modal Juga Mengalami Fluktuasi. Pembentukan Modal Dalam Bentuk Alat Produksi Mengalami Penurunan Kontribusi Dari Tahun Ke Tahun Yaitu 12,08 Persen Pada Tahun 2011 Menjadi 7,72 Persen Pada Tahun 2013. Sedangkan Pembentukan Modal Dalam Bentuk Bangunan, Lahan, Dan Barang Berharga Sempat Mengalami Kenaikan Pada Tahun 2012 Dan Mengalami Penurunan Pada Tahun 2013. Gambar 3.6. Struktur Pembentukan Modal Rumah Tangga Di Indonesia Tahun 2011-2013 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 2011 2012 2013 Alat Produksi Bangunan Lahan Barang Berharga Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 38 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Pembentukan Modal Dalam Bentuk Barang Berharga Terdiri Dari Batu Dan Logam Mulia, Emas Perhiasan, Emas Batangan, Barang Antik, Lukisan Dll. Investasi Yang Dilakukan Rumah Tangga Dalam Bentuk Barang Berharga Selama Periode 2011-2013 Mengalami Pertumbuhan Yang Cukup Tinggi Dari 6,21 Triliun Rupiah Pada Tahun 2011 Menjadi 29,27 Triliun Rupiah Pada Tahun 2013. Peminjaman Neto Menunjukkan Angka Positif, Hal Ini Menggambarkan Nilai Uang Yang Dipinjamkan Rumah Tangga Pada Pihak Lain Lebih Besar Dari Uang Pinjaman Rumah Tangga Dari Pihak Lain. Uang Yang Dipinjamkan Pada Pihak Lain Dapat Berbentuk Tabungan Di Lembaga Keuangan, Surat Berharga, Pernyertaan Modal, Atau Piutang Dagang, Termasuk Uang Milik Sendiri Dalam Bentuk Tunai. Pinjaman Neto Merupakan Bentuk Investasi Terbesar Di Antara Bentuk Invesatasi Yang Lain. Kontribusi Terhadap Seluruh Investasi Pada Tahun 2011 Sebesar 58,86 Persen 324,84 Triliun Rupiah. Pada Tahun 2012 Kontribusi-Nya Turun Menjadi 54,11 Persen 343,78 Triliun Rupiah. Namun Kontribusinya Kembali Mengalami Peningkatan Pada Tahun 2013 Menjadi 59,75 Persen 466,39 Triliun Rupiah. Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 39 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K DAFTAR PUSTAKA 1. Badan Pusat Statistik 2013 Neraca Arus Dana Indonesia 2007- 2012, Jakarta. 2. Badan Pusat Statistik 2012 Pendapatan Nasional Indonesia 2006- 2011, Jakarta. 3. Badan Pusat Statistik 2012 Neraca Arus Dana Indonesia 2006- 2011, Jakarta. 4. Badan Pusat Statistik 2012 Neraca Pemerintahan Umum Indonesia 2006-2011, Jakarta. 5. Badan Pusat Statistik 2011 Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008 6. Bhattacharya,N. And D Collection And Analysis Of Survey Data On Income And Coondoo 1992. Expenditure, Training Handbook Statistics Institute For Asia And The Pasific, Tokyo. 7. Boediono 1993 Ekonomi Makro, Serie Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2, BPFE, Yogyakarta. 8. Heemst, Jan J. P. Van 1990 Neraca Nasional Konsep Dan Penerapannya, Dengan Referensi Khusus Mengenai Indonesia, Mimeo. Terjemahan Oleh Tjahjani Sudirman, Biro Neraca Nasional, BPS, Jakarta. 9. Sadoulet, Elisabeth And Quantitative Development Policy Analysis, The John Alain De Janvry 1995 Hopkins University Press, Baltimore And London. 10. United Nation 1989 National Households Survey Capability Programme, Household Income And Expenditure Surveys A Technical Study, New York Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 40 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K L A M P I R A N Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 41 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 1. Neraca Produksi Tahun 2011 - 2013 Milyar Rupiah Penggunaan 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Biaya Produksi 1,318,467.05 1,383,543.60 1,785,353.59 2 Penyusutan 38,729.22 87,913.86 78,510.24 3 Surplus Usaha 974,190.11 1,075,979.71 1,436,532.35 Jumlah 2,331,386.37 2,547,437.17 3,300,396.19 Sumber 2011 2012 2013 1 2 3 4 4 Produksi 2,331,386.37 2,547,437.17 3,300,396.19 Jumlah 2,331,386.37 2,547,437.17 3,300,396.19 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 42 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 2. Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran Tahun 2011 - 2013 Milyar Rupiah Penggunaan 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Konsumsi Akhir 4,053,363.60 4,496,373.40 5,071,094.41 2 Transfer Keluar 440,372.50 501,720.67 445,541.80 3 Tabungan 513,129.78 547,366.14 593,924.83 Jumlah 5,006,865.88 5,545,460.22 6,110,561.04 Sumber 2011 2012 2013 1 2 3 4 4 Upah Dan Gaji 3,292,650.69 3,690,504.99 3,973,283.24 5 Surplus Usaha 974,190.11 1,075,979.71 1,236,532.35 6 Pend. Kepemilikan 193,179.65 222,903.87 287,475.63 7 Transfer Masuk 546,845.43 556,071.65 613,269.41 Jumlah 5,006,865.88 5,545,460.22 6,110,560.63 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 43 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 3. Neraca Modal Dan Keuangan Tahun 2011 - 2013 Milyar Rupiah Penggunaan 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Perubahan Stok 41,939 20,721 31,026 2 Pembent. Modal - Alat Produksi 66,679 60,799 60,286 - Bangunan 95,624 139,259 167,046 - Lahan 16,561 44,424 26,487 - Emas 6,213 26,298 29,271 3 Peminjaman Neto 324,843 343,778 466,394 Jumlah 551,859 635,280 780,511 Sumber 2011 2012 2013 1 2 3 4 4 Tabungan 513,130 547,366 618,049 5 Penyusutan 38,729 87,914 78,510 Jumlah 551,859 635,280 696,560 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 44 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 4. Struktur Neraca Produksi Tahun 2011 2013 Penggunaan 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Biaya Produksi 56.55 54.31 54.10 2 Penyusutan 1.66 3.45 2.38 3 Surplus Usaha 41.79 42.24 43.53 Jumlah 100.00 100.00 100.00 Sumber 2011 2012 2013 1 2 3 4 4 Produksi 100.00 100.00 100.00 Jumlah 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 45 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 5. Struktur Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran Tahun 2011 2013 Penggunaan 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Konsumsi Akhir 80.96 81.08 82.99 2 Transfer Keluar 8.80 9.05 7.29 3 Tabungan 10.25 9.87 9.72 Jumlah 100.00 100.00 100.00 Sumber 2011 2012 2013 1 2 3 4 4 Upah Dan Gaji 65.76 66.55 65.02 5 Surplus Usaha 19.46 19.40 20.24 6 Pend. Kepemilikan 3.86 4.02 4.70 7 Transfer Masuk 10.92 10.03 10.04 Jumlah 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 46 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 6. Struktur Neraca Modal Dan Keuangan Tahun 2011 2013 Penggunaan 2011 2012 2013 1 2 3 4 1 Perubahan Stok 7.60 3.26 3.98 2 Pembent. Modal - Alat Produksi 12.08 9.57 7.72 - Bangunan 17.33 21.92 21.40 - Lahan 3.00 6.99 3.39 - Emas 1.13 4.14 3.75 3 Peminjaman Neto 58.86 54.11 59.75 Jumlah 100.00 100.00 100.00 Sumber 2011 2012 2013 1 2 3 4 4 Tabungan 92.98 86.16 88.73 5 Penyusutan 7.02 13.84 11.27 Jumlah 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 47 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 7. Struktur Neraca Produksi Menurut Sub Sektor Rumah Tangga, Tahun 2011 Penggunaan Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapata N 1 2 3 4 5 1 Biaya Produksi 49.79 54.37 66.07 71.19 2 Penyusutan 1.06 2.05 3.52 0.73 3 Surplus Usaha 49.14 43.58 30.41 28.08 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapata N 1 2 3 4 5 4 Produksi 100.00 100.00 100.00 100.00 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 48 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 8. Struktur Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran Menurut Sub Sektor Rumah Tangga, Tahun 2011 Penggunaan Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 1 Konsumsi Akhir 81.35 76.45 73.67 80.74 2 Transfer Keluar 8.83 11.19 12.15 11.91 3 Tabungan 9.82 12.36 14.18 7.35 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 4 Upah Dan Gaji 75.92 7.30 8.31 12.92 5 Surplus Usaha 13.99 83.91 84.49 5.93 6 Pend. Kepemilikan 1.93 0.56 0.82 23.04 7 Transfer Masuk 8.16 8.23 6.38 58.11 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 49 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 9. Struktur Neraca Modal Dan Keuangan Menurut Sub Sektor Rumah Tangga, Tahun 2011 Penggunaan Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 1 Perubahan Stok 2.85 26.79 15.96 7.96 2 Pembent. Modal - Alat Produksi 5.48 21.45 36.05 9.17 - Bangunan 14.17 17.50 14.43 56.40 - Lahan 1.72 4.33 2.63 2.91 - Emas 2.74 1.36 6.43 16.56 3 Peminjaman Neto 73.04 28.57 24.51 7.00 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 4 Tabungan 96.81 83.51 70.65 97.80 5 Penyusutan 3.19 16.49 29.35 2.20 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 50 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 10. Struktur Neraca Produksi Menurut Sub Sektor Rumah Tangga, Tahun 2012 Penggunaan Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 1 Biaya Produksi 50.41 51.25 56.45 71.62 2 Penyusutan 1.56 3.43 3.83 0.91 3 Surplus Usaha 48.03 45.32 39.72 27.47 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 4 Produksi 100.00 100.00 100.00 100.00 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 51 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 11. Struktur Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran Menurut Sub Sektor Rumah Tangga, Tahun 2012 Penggunaan Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 1 Konsumsi Akhir 80.61 84.29 75.14 84.12 2 Transfer Keluar 8.77 7.50 12.51 10.71 3 Tabungan 10.62 8.21 12.35 5.17 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 4 Upah Dan Gaji 88.41 19.21 18.18 9.61 5 Surplus Usaha 6.05 67.93 73.97 1.99 6 Pend. Kepemilikan 1.08 3.56 1.92 30.11 7 Transfer Masuk 4.46 9.30 5.93 58.29 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 52 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 12. Struktur Neraca Modal Dan Keuangan Menurut Sub Sektor Rumah Tangga, Tahun 2012 Penggunaan Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 1 Perubahan Stok 1.61 4.43 7.62 3.41 2 Pembent. Modal - Alat Produksi 1.02 21.39 27.93 11.45 - Bangunan 21.85 14.53 17.17 68.11 - Lahan 8.15 10.79 3.05 4.20 - Emas 2.45 1.82 6.37 5.04 3 Peminjaman Neto 64.92 50.68 37.86 7.79 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 4 Tabungan 98.04 71.94 69.25 96.43 5 Penyusutan 1.96 28.06 30.75 3.57 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 53 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 13. Struktur Neraca Produksi Menurut Sub Sektor Rumah Tangga, Tahun 2013 Penggunaan Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 1 Biaya Produksi 49.44 51.47 52.75 75.81 2 Penyusutan 1.38 4.14 7.21 0.77 3 Surplus Usaha 49.18 44.39 40.03 23.42 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 4 Produksi 100.00 100.00 100.00 100.00 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 54 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 14. Struktur Neraca Pendapatan Dan Pengeluaran Menurut Sub Sektor Rumah Tangga, Tahun 2013 Penggunaan Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 1 Konsumsi Akhir 83.30 82.92 83.01 81.45 2 Transfer Keluar 6.64 9.29 5.81 11.78 3 Tabungan 10.06 7.78 11.18 6.77 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 4 Upah Dan Gaji 88.05 12.34 15.09 18.18 5 Surplus Usaha 7.67 81.54 77.38 14.71 6 Pend. Kepemilikan 0.50 0.52 1.29 16.13 7 Transfer Masuk 3.79 5.60 6.24 50.98 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id 55 Neraca Rumah Tangga N R T 2 0 1 1 - 2 0 1 3 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K Tabel 15. Struktur Neraca Modal Dan Keuangan Menurut Sub Sektor Rumah Tangga, Tahun 2013 Penggunaan Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 1 Perubahan Stok 0.79 23.03 5.43 2.71 2 Pembent. Modal - Alat Produksi 0.96 31.70 8.73 3.29 - Bangunan 11.04 33.61 22.79 13.47 - Lahan 0.12 0.11 0.61 0.22 - Emas 2.29 4.09 4.05 1.96 3 Peminjaman Neto 84.81 7.47 58.40 78.36 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber Buruh/ Karyawan Berusaha Dengan Buruh Berusaha Dengan Buruh Penerima Pendapatan 1 2 3 4 5 4 Tabungan 97.44 71.45 52.31 97.53 5 Penyusutan 2.56 28.55 47.69 2.47 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id Ht Tp //W Ww .B Ps .G O. Id