Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
BPS Kota Salatiga
Lihat PublikasiMenampilkan 61 halaman dengan kata kunci "Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 (Berdasarkan Metode KSA)"
Ps //S Ala Tig Ak Ota .Bp S.G O.I D Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 Berdasarkan Metode KSA dilarang Mengumumkan, Mendistribusikan, Mengomunikasikan, dan/Atau Menggandakan Sebagian Atau Seluruh Isi Buku Ini Untuk Tujuan Komersil Tanpa Izin Tertulis Dari Badan Pusat Statistik. ISBN 978-602-1015-66-7 Nomor Publikasi 33730.1917 Katalog 5203027.3373 Ukuran Buku 21 X 29,7 Cm Jumlah Halaman Vii 49 Halaman Naskah Seksi Statistik Produksi Penyunting Seksi Statistik Produksi Gambar Kulit Seksi Statistik Produksi diterbitkan Oleh Badan Pusat Statistik Kota Salatiga dicetak Oleh Putra Karya
Ps //S Ala Tig A Ota .Bp S.G O.I D Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 I TIM PENYUSUN Penanggung Jawab Umum Satriono, S.Si., MM Penyusun Philipus Kristanto Editor Dra. Ec. Sitti Maria Ulfah Gambar Kulit Philipus Kristanto Tata Letak Philipus Kristanto
Ps //S Ala Tig Ak Ota .Bp S.G O.I D Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 1 PENDAHULUAN
Ps //S Ala Tig Ak Ota .Bp S.G O.I D Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 8 Titik Pengamatan Titik Pengamatan Adalah Titik-Titik Yang Terletak di Dalam Sampel Segmen dan Merupakan Titik Tengah Dari Sub-Segmen. Jadi Dalam Satu Segmen Terdapat 9 Titik Pengamatan. Setiap Titik Pengamatan Akan dikunjungi Dalam Waktu Tertentu Untuk dicatat Fase Pertumbuhan Padi. Strata Strata Adalah Pembagian Lahan Sawah Menjadi Bagian-Bagian Yang Lebih Homogen dimana Setiap Strata Lahan Sawah Terdapat Sampel Segmen. S-0 Strata Bukan Sawah, S-1 Strata Sawah Irigasi, S-2 Strata Sawah Tadah Hujan, dan S-3 Strata Tegalan. Instrumen Merupakan Perangkat Yang Yang Harus dimiliki Oleh Seorang Petugas Cacah Sampel PCS. Paket Instrumen Terdiri Dari 1 Peta Lingkungan Sekitar Berupa Peta Rupabumi Lokasi Segmen 2 Foto Lingkungan Sekitar Segmen, 3 Foto Segmen dan Titik Pengamatan, 4 Alat Komunikasi Handphone HP Dengan Spesifikasi Minimal OS Android 3.X, Kamera Belakang 1 MP, RAM 1 GB, GPS Berfungsi, Terdapat Ruang Kosong Penyimpanan Memori Minimum 2 GB, dan 5 Sistem Aplikasi Apk Survei KSA Untuk Menyimpan dan Mengirimkan Data Pengamatan Yang Sudah Ter Install Pada Alat Komunikasi HP. Peta Lingkungan Sekitar Segmen Peta Rupabumi Yang Berisi Plot Segmen digunakan Sebagai Panduan Menuju Ke Lokasi Segmen Berada. Pada Peta Lingkungan Sekitar Dapat diidentifikasi Lokasi Pemukiman, Sebaran Sawah, Sungai, Jaringan Jalan Sehingga Dengan Keberadaan Informasi Tersebut Dapat Menjadi Acuan PCS Menuju Lokasi Segmen.
Ps //S Ala Tig Ak Ota .Bp S.G O.I D Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 9 Gambar 2.2 Peta Lingkungan Sekitar Segmen Kota Salatiga KECAMATAN ARGOMULYO KELURAHAN LEDOK PETA LINGKUNGAN SEKITAR 337301003
Ps //S Ala Tig Ak Ota .Bp S.G O.I D Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 16 3.1 Tahapan Pembangunan Kerangka Sampel Area Pembangunan Kerangka Sampel Area KSA di Indonesia Untuk Statistik Pertanian Tanaman Pangan Ini dilakukan Menggunakan Pendekatan KSA Dengan Pengamatan Titik. Tahapan Pembangunan KSA Dapat dilihat Pada Gambar 3.1 di Bawah Ini. Gambar 3.1 Tahap Penyusunan Kerangka Sampel Area Secara Lengkap, Tahapan Yang Akan dilakukan Dalam Pembangunan KSA Adalah Sebagai Berikut 1. Pengumpulan Data Pendukung Data Pendukung Yang digunakan Dalam KSA Berupa Peta Rupabumi Indonesia RBI, Peta Administrasi, Peta Baku Sawah, dan Peta Tutupan Lahan. Data Batas Wilayah Administrasi Yang diperoleh Dari Peta Administrasi Berisi Batas Administrasi Sampai Level Kecamatan. Data Administrasi Ini Sangat Penting Untuk Mengetahui Sebaran dan Pembagian Segmen Tiap Kabupaten Sampai Level Kecamatan. Peta Lahan Baku Sawah Berasal Dari Pusdatin Kementan Tahun 2015 Dengan Skala 1 10.000, Sementara Peta RBI Berasal Dari BIG Dengan Skala 1 25.000.
Ps //S Ala Tig Ak Ota .Bp S.G O.I D Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 19 3. Pembuatan Grid Area Studi dibagi Ke Dalam Kotak-Kotak Besar Berbentuk Bujursangkar Berukuran 6 Km X 6 Km Yang Selanjutnya disebut Blok. Setiap Blok Tersebut Kemudian dibagi Menjadi 400 Bujur Sangkar Yang Berukuran Lebih Kecil Yaitu 300 M X 300 M Yang disebut Segmen. Batas Segmen ditentukan Berdasarkan Koordinat Geografis Dengan Lokasi Tetap. Pembagian Area Studi Menjadi Blok dan Segmen ditunjukkan Dalam Gambar 3.2. Gambar 3.2. Ilustrasi Pembagian Wilayah Dalam Blok dan Segmen Untuk Memperoleh Keterwakilan Titik Pengamatan Pada Setiap Unit Statistik Segmen, Dalam Satu Segmen dibuat Grid Berukuran 100 M X 100 M Yang Selanjutnya disebut Subsegmen. Setiap Titik Pusat Subsegmen dijadikan Titik-Titik Pengamatan Yang Kemudian Secara Regular diamati Fase-Fase Pertumbuhan Padinya. Total Titik Pengamatan Dalam Satu Segmen Adalah Sembilan Buah Yang Dapat Mewakili Informasi Satu Segmen Secara Utuh. Gambar 3.2 Mengilustrasikan Penyebaran Titik-Titik Pengamatan Pada Sampel Segmen Terpilih Yang Berukuran 300 M X 300 M. Sedangkan Jarak Antar Titik Pengamatan Adalah 100 M. 4. Pembuatan Model Sampling Pemilihan Sampel Segmen dilakukan Dengan Metode Aligned Systematic Random Sampling Dengan Memperhatikan Ambang Jarak Threshold. Jumlah Sampel ditentukan Dengan Mengikuti Sampel dimensi Minimum Yang Masih dimungkinkan Dalam Hubungannya Dengan Keakuratan Data Yang Dapat diterima Dalam Estimasi Pada Level
Ps //S Ala Tig Ak Ota .Bp S.G O.I D Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 20 Kecamatan. Pertimbangan Dalam Penentuan dimensi Sampel Terutama Merujuk Pada Kesulitan Pelaksanaan Survei Serta Berhubungan Dengan Kendala-Kendala Manajemen Kegiatan Koordinasi, Jumlah Mantri Tani/PPL, Biaya dan Kesulitan Dalam Transfer Know- How Teknik Survei. Dalam Desain Operasional Ini, Jumlah Sampel Segmen Untuk Strata Sawah Irigasi S-1 Sebanyak 1,4 Persen Dari Populasi Segmen, Jumlah Sampel Segmen Untuk Strata Sawah Non Irigasi S-2 Sebanyak 1,4 Persen Dari Populasi Segmen, dan Jumlah Sampel Segmen Untuk Strata Lading/Tegalan S-3 Sebanyak 0,4 Persen Dari Populasi Segmen. 5. Ekstrasi Sampel Segmen Sebaran Sampel Terpilih Ini diaplikasikan Untuk Mengekstraksi Sampel Segmen Agar Tidak Terjadi Penumpukan Sampel Dalam Daerah Tertentu Saja. Apabila Dalam Pengacakan Terdapat 2 Segmen Atau Lebih Yang Bergandengan Berdekatan Satu Dengan Yang Lain, Maka Hanya Satu Saja Yang diputuskan Menjadi Sampel Segmen. Ambang Jarak Yang dikenakan Dalam Penelitian Ini Adalah Minimal 1 Km Jarak Antara Satu Sampel Segmen Dengan Segmen Yang Lainya. Hasil Pemilihan Sampel Ini ditetapkan Paling Sedikit 20 Segmen Per Blok. Selanjutnya, Masing-Masing Sampel Segmen Terpilih diberi Nomor Urut Secara Acak. Tujuan Penomoran Ini Untuk Menghindari Adanya Segmen Yang Berdekatan Mempunyai Nomor Urut Yang Berurutan, Sehingga Ambang Jarak Dapat dicapai Lihat Gambar 3.3. Gambar 3.3 Ekstrasi dan Penomoran Sampel Segmen
Ps //S Ala Tig A Ota .Bp S.G O.I D Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 21 6. Overlay Kerangka Sampel Sawah Dengan Hasil Ekstrasi Sampel Segmen Setelah diperoleh Model Random Sampling Pada Blok Berukuran 6 Km X 6 Km, Selanjutnya dilakukan Ulangan Replikasi 20 Sampel Segmen Tersebut Pada Setiap Blok 6 Km X 6 Km Lainnya Lihat Gambar 3.4. Gambar 3.4 Model Random Sampling dan Blok Dengan Grid 6 Km X 6 Km 7. Seleksi Sampel Segmen Untuk Penyajian Estimasi Luas Panen Pada Tingkat Kecamatan, Maka Area Setiap Kecamatan Harus diwakili Oleh Sejumlah Sampel Segmen Yang Representatif Terhadap Populasi. Untuk Itu Harus dilakukan Penghitungan Keterwakilan Segmen Pada Setiap Kecamatan. Populasi Banyaknya Segmen Suatu Poligon Masing-Masing Strata Adalah Luas Lahan Menurut Strata Pada Kecamatan Dalam Satuan Kilometer dibagi 9 Ha, Yang Merupakan Ukuran Segmen 300 M 300 M, dan Dapat ditulis Sebagai Berikut Jumlah Sampel Segmen Untuk Setiap Strata ditentukan 1 Persen Populasi Segmen Dalam Satu Blok, Yaitu
Ps //S Ala Tig Ak Ota .Bp S.G O.I D Luas Panen dan Produksi Padi di Kota Salatiga 2018 22 Dengan Ketentuan di Atas, Maka Setiap Blok Bermuatan 400 Segmen Akan diwakili Oleh 4 Segmen Terpilih. Apabila Sampel Segmen Dalam Suatu Strata di Kecamatan Tertentu Jumlahnya Sedikit, Sebagai Akibat Dari Luas Strata Yang Sempit, Maka Kerangka Area Dalam Kecamatan Tersebut Tidak dilakukan Pembedaan Antara Strata-1, Strata-2, dan Strata-3. Gambar 3.5 Contoh Segmen Terpilih Hasil Seleksi 8. Pemberian Atribut Untuk Memudahkan Manajemen Data, Identifikasi Setiap Segmen Terpilih dilakukan Dengan Penomoran. Penomoran Segmen disesuaikan Dengan Kode Provinsi, Kode Kabupaten, Kode Kecamatan, dan Nomor Urut Segmen Hasil Seleksi Per Kecamatan. Kode Provinsi, Kode Kabupaten dan Kode Kecamatan Mengacu Pada Kode Yang Selama Ini dipakai Oleh Badan Pusat Statistik BPS. Misal dilakukan Pengacakan Pemilihan Sampel Untuk Daerah Provinsi Jawa Tengah Kode 33, dan Jatuh Pada Kota Salatiga Kode 73, dan Kecamatan Tingkir Kode 020, dan Nomor Urut Segmen Kode 02 Maka Penomoran Sampel Segmen Adalah 337302002.