Deep Search Publikasi

Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi

Ketenagakerjaan Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010 Ketenagakerjaan Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010
Ketenagakerjaan Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010

Badan Pusat Statistik RI

Lihat Publikasi
Cari kata kunci:

Menampilkan 68 halaman dengan kata kunci "Ketenagakerjaan Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010"

Halaman 3
Lihat Detail

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D Ketenagakerjaan Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010 Isbn 978-979- 064-306-2 No. Publikasi 04000.1101 Katalog Bps 2102030 Ukuran Buku B5 17,6 Cm X 25 Cm Jumlah Halaman X 53 Halaman Naskah Subdirektorat Statistik Demografi Penulis Dani Jaelani Rachmi Agustiyani Penyunting S. Aden Gultom Gambar Kulit Subdirektorat Publikasi Dan Kompilasi Statistik Diterbitkan Oleh Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia Dicetak Oleh Boleh Dikutip Dengan Menyebut Sumbernya

Halaman 4
Lihat Detail

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D IiiKetenagakerjaan Indonesia Kata Pengantar Data Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 SP2010 Mengandung Banyak Informasi Yang Relevan Dan Perlu Bagi Bangsa Maupun Dunia Internasional. Bahkan Dunia Ilmu Pengetahuan Akan Berkembang Pesat Karena Data Dan Informasi Statistik Ini Akan Menjadi Temuan-Temuan Baru. Gambaran Ringkas Dari Hasil Sp2010 Mengenai Berbagai Hal Disajikan Dalam Beberapa Buku Secara Seri. Buku Ketenagakerjaan Penduduk Indonesia Ini Adalah Salah Satu Seri Yang Menggambarkan Situasi Dan Perkembangan Indikator KePendudukan Menyangkut Ketenagakerjaan. Data Dan Informasi Yang Bisa Dimuat Dalam Buku Ini Hanya Bersifat Ringkas, Menyangkut Isu-Isu Pokok Saja. Meskipun Demikian, Data Dan Informasi Tersebut Akan Cukup Menggugah Pembaca Untuk Mengkaji Lebih Jauh, Lebih Dalam, Dan Lebih Kompleks Terkait Data Dan Informasi Ketenagakerjaan. Data Dan Informasi Lain Yang Dapat Diakses Oleh Publik Tersedia Pada Website BPS Dengan Alamat

Halaman 5
Lihat Detail

P//Sp2010.Bps.Go.Id. Dengan Penyajian Online Itu, Akan Lebih Banyak Data Dan Penjelasan Yang Dapat Diperoleh Serta Lebih Mudah Mengaksesnya Dari Mana Saja Dan Kapan Saja. Data Hasil SP2010 Merupakan Aset Bangsa Indonesia Yang Sangat Terbuka Untuk Dieksplorasi Oleh Para Pakar Dari Berbagai Latar Belakang Disiplin Ilmu. Dari Data Dan Informasi Tersebut Bisa Diperhitungkan Berbagai Aspek Sosial Ekonomi, Seperti Segmentasi Pasar, Sumberdaya Manusia, Kebutuhan Pokok Sandang, Pangan Dan Papan, Serta Potensi Ketahanan Nasional Atau Wilayah. Terakhir, Kami Selaku PengHasil Data Dan Informasi Statistik Mengajak Semua Pihak Memanfaatkan Secara Optimal Data Dan Informasi Statistik Hasil SP2010 Sebesar-Besarnya Untuk Kemajuan Masyarakat Dan Bangsa Indonesia Di Dalam Negeri Maupun Di Dunia Internasional. Semoga Allah, Tuhan Yang Maha Kasih, Menyertai Statistik Indonesia Sekarang Dan Selama-Lamanya. Jakarta, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Dr. Rusman Heriawan

Halaman 17
Lihat Detail

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 5Ketenagakerjaan Indonesia Classification ISIC Rev.4. Lapangan Usaha Diklasifikasikan Menjadi 19 Kategori Yaitu 01 Pertanian Tanaman Padi Dan Palawija 02 Hortikultura 03 Perkebunan 04 Perikanan 05 Peternakan 06 Kehutanan Dan Pertanian Lainnya 07 Pertambangan Dan Penggalian 08 Industri Pengolahan 09 Listrik Dan Gas 10 Konstruksi/Bangunan 11 Perdagangan 12 Hotel Dan Rumah Makan 13 Transportasi Dan Pergudangan 14 Informasi Dan Komunikasi 15 Keuangan Dan Asuransi 16 Jasa Pendidikan 17 Jasa Kesehatan 18 Jasa Kemasyarakatan, Pemerintahan Dan Perorangan Dan 19 Lainnya. Status Pekerjaan Adalah Jenis Kedudukan Seseorang Dalam Pekerjaan. Dalam Sp2010 Status Pekerjaan Dibedakan Menjadi Berusaha Sendiri Adalah Bekerja Atau Berusaha Dengan Menanggung Resiko Secara Ekonomis, Diantaranya Dengan Tidak Kembalinya Ongkos Produksi Yang Telah Dikeluarkan Dalam Rangka Usahanya Tersebut, Serta Tidak Menggunakan Pekerja Dibayar Maupun Pekerja Tak Dibayar. Termasuk Yang Sifatnya Memerlukan Teknologi Atau Keahlian Khusus. Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap Atau Buruh Tidak Dibayar Adalah Bekerja Atau Berusaha Atas Risiko Sendiri, Dan Menggunakan Buruh/Karyawan/Pegawai Tak Dibayar Dan Atau Buruh/Karyawan/Pegawai Tidak Tetap. Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Dibayar Adalah Berusaha Atas Risiko Sendiri Dan Mempekerjakan Paling Sedikit Satu Orang Buruh/Karyawan/Pegawai Tetap Yang Dibayar. Buruh/Karyawan/Pegawai Adalah Seseorang Yang Bekerja Pada Orang Lain Atau Instansi/Kantor/Perusahaan Secara Tetap Dengan Menerima Upah/Gaji Baik Berupa Uang Maupun Barang. Pekerja Bebas Adalah Pekerja Yang Tidak Mempunyai Majikan Tetap, Mencakup Pekerja Bebas Di Usaha Pertanian Dan Non Pertanian. Pekerja Keluarga Atau Pekerja Tak Dibayar Adalah Seseorang Yang Bekerja Membantu Orang Lain Yang Berusaha Tanpa Mendapat Upah/Gaji Atau Imbalan Baik Berupa Uang Maupun Barang. 2.2. Sumber Data Secara Umum, Data SP2010 Diperoleh Dari Daftar/Kuesioner SP2010-C1, SP2010-L2, Dan SP2010-C2. Daftar SP2010-C1 Digunakan Untuk Pencacahan Lengkap Rumah Tangga Dan Penduduk, Daftar SP2010-L2 Digunakan Untuk Pencacahan Penduduk Yang Bertempat Tinggal Tidak Tetap Dan Daftar SP2010-C2 Digunakan Untuk Pencacahan Lengkap Rumah Tangga Di Lokasi Khusus. Data Ketenagakerjaan Diperoleh Dari Daftar SP2010-C1 Dan SP2010-C2. Dari Daftar SP2010-C1, Data Ketenagakerjaan Yang Diperoleh Adalah Data Tentang Kegiatan Seminggu Yang Lalu Bekerja, Punya Pekerjaan Tetap Tetapi Sementara Tidak Bekerja, Mencari

Halaman 18
Lihat Detail

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 6 Ketenagakerjaan Indonesia Pekerjaan Atau Mempersiapkan Usaha Dan Bersedia Bekerja, Lapangan Usaha Dan Status Pekerjaan. Dari Daftar SP2010-C2, Data Ketenagakerjaan Hanya Meliputi Kegiatan Seminggu Yang Lalu Dan Lapangan Usaha, Tidak Menanyakan Status Pekerjaan Responden. Berikut Ditampilkan Rincian Pertanyaan Terkait Ketenagakerjaan Yang Berasal Dari Daftar SP2010-C1. 218. Apakah Status Atau Kedudukan NAMA Dalam Pekerjaan Utama Seminggu Yang Lalu 1. Berusaha Sendiri 2. Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap Atau Buruh Tidak Dibayar 3. Berusaha Dibantu Buruh Tetap Atau Buruh Dibayar 4. Buruh Atau Karyawan Atau Pegawai 5. Pekerja Bebas 6. Pekerja Keluarga Atau Tidak Dibayar 216. Kegiatan NAMA Seminggu Yang Lalu A. Apakah Bekerja Atau Berusaha Bekerja Atau Berusaha Ialah Melakukan Kegiatan Untuk Memperoleh Membantu Memperoleh Upah Atau Gaji Atau Laba Yang Dilakukan Paling Sedikit 1 Jam. B. Apakah Mempunyai Pekerjaan Tetap Tetapi Sementara Tidak Bekerja Seperti Menunggu Panen, Cuti, Sakit, Dll. C. Apakah Mencari Pekerjaan Atau Mempersiapkan Suatu Usaha D. Apakah Bersedia Bekerja Apabila Ada Yang Menyediakan 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak Ke P217 Ke P217 Ke P219 Ke P219 217. Apa Lapangan Usaha Atau Bidang Pekerjaan Utama Dari Tempat Bekerja NAMA Selama Seminggu Yang Lalu Tuliskan Selengkap-Lengkapnya, Contoh Pertanian Tanaman Padi, Sopir Di Perusahaan Tekstil, Sopir Di Pemda, Guru SMP Negeri, Mengojek Motor, Dokter Di Puskesmas, Dsb.

Halaman 21
Lihat Detail

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 9Ketenagakerjaan Indonesia 3. Ketenagakerjaan Hasil Sp2010 3.1. Angkatan Kerja Jumlah Angkatan Kerja Menggambarkan Jumlah Penduduk Usia Kerja Yang Aktif Dalam Perekonomian Yaitu Mereka Yang Sedang Bekerja, Sementara Tidak Bekerja Dan Mereka Yang Menganggur. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Adalah Persentase Perbandingan Jumlah Angkatan Kerja Dengan Seluruh Penduduk Usia Kerja Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas. Indikator Ini Dapat Menggambarkan Jumlah Pasokan Tenaga Kerja Dalam Suatu Negara Yang Dapat Memproduksi Barang Maupun Jasa. Tingkat Dan Pola Partisipasi Angkatan Kerja Cenderung Bergantung Pada Ketersediaan Kesempatan Kerja Dan Perbedaan Tuntutan Memperoleh Pendapatan Antar Kelompok Penduduk. Oleh Sebab Itu, Partisipasi Penduduk Dalam Angkatan Kerja Cenderung Berbeda Jika Dilihat Antara Beberapa Variabel Demografi. TPAK Di Tingkat Nasional Hasil SP2010 Adalah Sebesar 64,0 Persen. Angka Tersebut Berarti Dari 100 Orang Penduduk Usia Kerja 15 Tahun Ke Atas Di Indonesia Yang Ikut Berpartisipasi Aktif Dalam Perekonomian Hanya Sekitar 64 Orang. Sedangkan 36 Orang Lainnya Melakukan Kegiatan Lain Seperti Bersekolah Mengurus Rumah Tangga Pensiun, Atau Melakukan Kegiatan Lainnya Yang Tidak Bernilai Ekonomis. Pada Subbab Berikut Akan Disampaikan Tingkat Dan Pola Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Beberapa Karakteristik Yaitu Umur, Jenis Kelamin, Daerah Tempat Tinggal, Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Provinsi. 3.1.1. Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Dan Daerah Tempat Tinggal Umur Akan Sangat Mempengaruhi Penduduk Apakah Mereka Akan Masuk Ke Dalam Pasar Kerja Atau Tidak. Pada Kelompok Usia Muda 1519 Tahun, Sebagian Besar Penduduk Cenderung Memilih Sekolah Daripada Bekerja Atau Mencari Kerja. Begitu Pula Pada Kelompok Usia Tua 60 Tahun Ke Atas, Banyak Penduduk Yang Akan Meninggalkan Pasar Kerja Karena Telah Memasuki Masa Pensiun Atau Telah Berhenti Bekerja.

Halaman 22
Lihat Detail

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 10 Ketenagakerjaan Indonesia Gambar 2 TPAK Berdasarkan Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Di Indonesia, Hasil Sp2010 Jika Dilihat Berdasarkan Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Gambar 2, Maka Tingkat Partisipasi Perempuan Dalam Kegiatan Ekonomi Lebih Rendah Daripada Laki-Laki. TPAK Perempuan Selalu Lebih Rendah Daripada TPAK Laki-Laki Pada Setiap Kelompok Umur. TPAK Laki-Laki Paling Tinggi Pada Usia 40- 44 Tahun, Sementara Untuk Perempuan Tpak Tertinggi Pada Usia 45-49 Tahun. Hal Ini Berarti Usia Puncak Pada Laki-Laki Untuk Berpartisipasi Dalam Kegiatan Ekonomi Adalah Antara Umur 40- 44 Tahun, Sedangkan Untuk Perempuan Antara Umur 45-49 Tahun. Pola Tpak Laki-Laki Terus Meningkat Sampai Kelompok Umur 30-34 Tahun, Kemudian Cenderung Stabil Dan Kembali Menurun Mulai Pada Kelompok Umur 55-59 Tahun Hingga 95 Tahun. Sementara Pada Perempuan, Tpak Meningkat Tajam Sampai Kelompok Umur 20-24 Tahun, Kemudian Terus Meningkat Sedikit Demi Sedikit, Hingga Mencapai Puncak Pada Kelompok Umur 45-49 Tahun Dan Mulai Mengalami Penurunan Pada Kelompok Umur 50-54 Tahun Hingga 95 Tahun. Pada Negara Berkembang, Biasanya Pola Siklus Ketenagakerjaan Perempuan Menyerupai Kurva M. Hal Ini Mengindikasikan Bahwa Banyak Perempuan Meninggalkan Pasar Kerja Ketika Mereka Menikah Dan Mengurus Anak. Mereka Akan Cenderung Kembali Ke Pasar Kerja Atau Kembali Berpartisipasi Dalam Kegiatan Ekonomi Ketika Anak-Anak Partisipasi Perempuan Untuk Aktif Secara Ekonomi Pada Setiap Kelompok Umur Selalu Lebih Rendah Dari Pada Laki- Laki. Indikasi Perempuan Meninggalkan Pasar Kerja Ketika Menikah Dan Mengurus Anak Dan Kembali Berpartisipasi Ketika Anak- Anak Sudah Besar, Tidak Tampak Secara Nyata. TPAK Penduduk Lansia Lebih Tinggi Di Perdesaan Daripada Di Perkotaan

Halaman 27
Lihat Detail

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 15Ketenagakerjaan Indonesia 3.2.1. Pengangguran Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin Dan Daerah Tempat Tinggal Jika Kita Lihat Gambar 4, TPT Kelompok Umur 15-29 Tahun Mempunyai Persentase Yang Paling Tinggi Dibandingkan Pada Kelompok-Kelompok Umur Lain, Baik Pada Laki-Laki Maupun Perempuan. Hal Tersebut Mencerminkan Bahwa Masalah Pengangguran Yang Utama Adalah Pada Penduduk Muda Youth Unemployment. Gambar 4 TPT Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin Dan Daerah Tempat Tinggal Di Indonesia Hasil Sp2010 Berdasarkan Gambar 4, Jika Tpt Dibedakan Menurut Kelompok Umur Dan Daerah Tempat Tinggal, Perbedaan Yang Mencolok Adalah Pada Usia Muda 15-29 Tahun. Tpt Usia Muda Di Perkotaan Jauh Lebih Tinggi Daripada Di Perdesaan. Lain Halnya Jika Dibedakan Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin, Tpt Perempuan Lebih Tinggi Dari Pada TPT Laki-Laki Pada Setiap Kelompok Umur. Perbedaan Yang Mencolok Terjadi Pada Kelompok Umur 30-34 Tahun Sampai 40- 44 Tahun, TPT Perempuan Jauh Lebih Tinggi Daripada TPT Laki-Laki Mencapai Tiga Kali Lipat. Hal Tersebut Mengindikasikan Adanya Kesulitan Yang Lebih Untuk Memperoleh Pekerjaan Pada Perempuan Dibandingkan Laki-Laki, Terutama Pada Kelompok-Kelompok Umur Tersebut. Masalah Pengangguran Yang Utama Pada Penduduk Usia Muda TPT Usia Muda Perkotaan Jauh Lebih Tinggi Daripada Perdesaan TPT Perempuan Lebih Tinggi Daripada TPT Laki-Laki Pada Setiap Kelompok Umur

Halaman 28
Lihat Detail

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 16 Ketenagakerjaan Indonesia 3.2.2. Pengangguran Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, Dan Daerah Tempat Tinggal Tiga Provinsi Dengan TPT Paling Tinggi Yaitu Provinsi Sulawesi Utara, Jawa Barat Dan DKI Jakarta Yaitu Masing-Masing Sebesar 4,2 Persen, 3,9 Persen Dan 3,8 Persen. Sementara Provinsi Dengan Tingkat Pengangguran Terkecil Yaitu Maluku Utara, Papua, Dan Nusa Tenggara Timur Dengan Persentase Sebesar 1,0 Persen. Berdasarkan Gambar 5, Tpt Untuk Perempuan Paling Tinggi Ada Di Provinsi Sulawesi Utara 8,9 Persen, Kemudian Disusul Kalimantan Timur 6,1 Persen Dan Jawa Barat 6,0 Persen. Sedangkan TPT Perempuan Yang Paling Kecil Adalah Provinsi Papua, Nusa Tenggara Timur, Dan Bali Yaitu 1,2 Persen, 1,3 Persen, Dan 1,4 Persen. Gambar 5 TPT Menurut Provinsi Dan Jenis Kelamin Di Indonesia, Hasil SP2010 Tiga Provinsi Dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi Yaitu Sulawesi Utara, Jawa Barat, Dan DKI Jakarta Tiga Provinsi Dengan TPT Perempuan Tertinggi Yaitu Di Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Dan Jawa Barat.

Halaman 29
Lihat Detail

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D 17Ketenagakerjaan Indonesia Jika Dilihat TPT Per Provinsi Di Daerah Perkotaan Lebih Tinggi Daripada Di Daerah Perdesaan, Hal Ini Diduga Karena Tingkat Selektifitas Penduduk Perkotaan Lebih Tinggi Daripada Penduduk Perdesaan Atau Karena Kurangnya Ketersediaan Lowongan Di Daerah Perkotaan Lampiran-Tabel L.5. 3.2.3. Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, Jenis Kelamin, Dan Daerah Tempat Tinggal Bila Dilihat Berdasarkan Jenjang Pendidikan, Penganggur Dengan Tingkat Pendidikan Menengah Atas SM Kejuruan Dan SLTA/MA/Sederajat Memiliki TPT Paling Tinggi Dibandingkan Jenjang Pendidikan Lainnya Yaitu Sebesar 5,4 Persen Dan 4,8 Persen. Penganggur Yang Tidak/Belum Pernah Sekolah Mempunyai TPT Paling Kecil Yaitu Sebesar 0,6 Persen. Tabel 3 TPT Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, Jenis Kelamin Dan Daerah Tempat Tinggal Di Indonesia, Hasil SP2010 Lebih Lanjut, Penganggur Perempuan Yang Mempunyai Tingkat Pengangguran Paling Tinggi Adalah Mereka Yang Berpendidikan SLTA/ MA/Sederajat Dan SM Kejuruan Yaitu Sebesar 7,4 Persen. Sementara Itu Untuk Penganggur Perempuan Yang Tidak/Belum Pernah Sekolah Mempunyai Tingkat Pengangguran Yang Paling Kecil, Yaitu Hanya Sebesar 0,7 Persen. Untuk Penganggur Laki-Laki, Tpt Paling Tinggi Terjadi Pada Mereka Yang Berpendidikan Sekolah Menengah SM Kejuruan Yaitu Sebesar Angkatan Kerja Indonesia Dengan Pendidikan SM Kejuruan Memiliki TPT Yang Paling Tinggi Dibandingkan Jenjang Pendidikan Lainnya. TPT Di Perkotaan Lebih Tinggi Daripada Di Perdesaan Untuk Semua Jenjang Pendidikan, Dan Sama Pada Tingkat Pendidikan S2/S3. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Tpt Totaljenis Kelamin Daerah Tempat Tinggal Laki-Laki Perempuan Perkotaan Perdesaan 1 2 3 4 5 6 Tidak/Belum Pernah Sekolah 0,4 0,7 1,1 0,4 0,6 Tidak/Belum Tamat SD 0,7 1,3 1,7 0,7 1,0 SD/MI/Sederajat 1,0 2,2 2,1 1,1 1,4 SLTP/Mts/Sederajat 2,5 5,3 4,1 2,8 3,5 SLTA/MA/Sederajat 3,7 7,4 5,2 3,9 4,8 SM Kejuruan 4,6 7,4 5,5 4,9 5,4 Diploma I/II 2,0 2,4 2,9 1,4 2,2 Diploma III 2,7 3,9 3,4 2,6 3,2 Diploma IV/Universitas 2,1 3,4 2,8 2,0 2,6 S2/S3 0,5 1,2 0,7 0,7 0,7 Nasional 2,0 3,6 3,6 1,7 2,6