Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
Menampilkan 1 halaman dengan kata kunci "Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016"
1 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 1 / 34 Ii Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 2 / 34 Iii Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 ISBN 978-602-6755-38-4 No. Publikasi 82520.1701 Katalog BPS 2302003.82 Ukuran Buku B5 17,6 X 25 Cm Jumlah Halaman Vi 26 Halaman Naskah Bidang Statistik Sosial Diterbitkan Oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara Dicetak Oleh Dilarang Mengumumkan, Mendistribusikan, Mengomunikasikan, Dan/Atau Menggandakan Sebagian Atau Seluruh Isi Buku Ini Untuk Tujuan Komersial Tanpa Izin Tertulis Dari Badan Pusat Statistik Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 3 / 34 Iv Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 KATA PENGANTAR Tenaga Kerja Dan Lapangan Pekerjaan Masih Menjadi Bahasan Yang Menarik Di Indonesia. Terlebih Jika Dikaitkan Dengan Bonus Demografi Yang Seharusnya Punya Potensi Dan Peran Besar Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional. Maka Dari Itu Data Ketenagakerjaan Merupakan Aspek Penting Untuk Menggambarkan Indikator Pasar Ketenagakerjaan. Sumber Utama Data Ketenagakerjaan Adalah Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas Yang Dilaksanakan Oleh Badan Pusat Statistik BPS Sejak Tahun 1976. Survei Ini Khusus Dirancang Untuk Mengumpulkan Informasi/ Data Ketenagakerjaan. Pada Beberapa Survei Sebelumnya, Pengumpulan Data Ketenagakerjaan Dipadukan Dalam Kegiatan Lainnya, Seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas, Sensus Penduduk SP, Dan Survei Penduduk Antar Sensus SUPAS. Publikasi Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Merupakan Publikasi Yang Berisi Berbagai Data Dan Informasi Seputar Ketenagakerjaan Maluku Utara Pada Bulan Agustus 2016. Publikasi Ini Menyajikan Analisis Secara Sederhana Untuk Membantu Pengguna Data Memahami Perkembangan Ketenagakerjaan Serta Potensi Ketenagakerjaan Yang Ada Di Maluku Utara. Diharapkan Dengan Terbitnya Publikasi Ini, Kebutuhan Data Ketenagakerjaan Lebih Mudah Dipahami Oleh Pengguna Data Baik Oleh Instansi/Dinas Pemerintah, Swasta, Kalangan Akademisi Maupun Masyarakat Luas. Kepada Semua Pihak Yang Telah Ikut Berpartisipasi Dalam Mengusahakan Terwujudnya Publikasi Ini, Baik Langsung Maupun Tidak Langsung, Diucapkan Terima Kasih. Ternate, Maret 2017 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara Drs. Misfaruddin, M.Si. Ht Tp // M Al Ut . Ps .G O. Id 4 / 34 V Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 DAFTAR ISI UMUM 1 TUJUAN 2 CAKUPAN 2 PENJELASAN TEKNIS 2 PARTISIPASI DUNIA KERJA 3 PENDUDUK USIA KERJA YANG BEKERJA 6 Indikator PENGANGGURAN 14 LAMPIRAN TABEL DAN GRAFIK 19 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 5 / 34 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 6 / 34 1Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 UMUM Data Ketenagakerjaan Merupakan Aspek Penting Untuk Menggambarkan Indikator Pasar Ketenagakerjaan Di Maluku Utara. Sumber Utama Data Ketenagakerjaan Adalah Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas Yang Dilaksanakan Oleh Badan Pusat Statistik BPS. Survei Ini Khusus Dirancang Untuk Mengumpulkan Informasi/Data Ketenagakerjaan. Pada Beberapa Survei Sebelumnya, Pengumpulan Data Ketenagakerjaan Dipadukan Dalam Kegiatan Lainnya, Seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas, Sensus Penduduk SP, Dan Survei Penduduk Antar Sensus SUPAS. Sakernas Pertama Kali Diselenggarakan Pada Tahun 1976, Kemudian Dilanjutkan Pada Tahun 1977 Dan 1978. Pada Tahun 1986-1993, Sakernas Diselenggarakan Secara Triwulanan Di Seluruh Provinsi Di Indonesia, Baru Sejak Tahun 1994-2001, Sakernas Dilaksanakan Secara Tahunan Yaitu Setiap Bulan Agustus. Pada Tahun 20022004, Di Samping Sakernas Tahunan Dilakukan Pula Sakernas Triwulanan. Pada Tahun 2005-2010, Pengumpulan Data Sakernas Dilaksanakan Secara Semesteran Pada Bulan Februari Semester I Dan Agustus Semester II. Kemudian Pada 2011-2014 Sakernas Kembali Dilaksanakan Secara Triwulanan, Yaitu Bulan Februari Triwulan I, Mei Triwulan II, Agustus Triwulan III, Dan November Triwulan IV. Sakernas Triwulanan Ini Dimaksudkan Untuk Memantau Indikator Ketenagakerjaan Secara Dini Di Indonesia, Yang Mengacu Pada KILM The Key Indicators Of The Labour Market Yang Direkomendasikan Oleh ILO The International Labour Organization. Mulai Tahun 2015, Sakernas Dikembalikan Lagi Menjadi Format Semesteran, Yaitu Pada Bulan Februari Semester I Dan Agustus Semester II Dengan Jumlah Sampel Nasional Sebanyak 50.000 Rumah Tangga Dan Estimasi Data Sampai Level Provinsi. Pada Pelaksanaan Sakernas Agustus Terdapat Penambahan Sampel Sebanyak 150.000 Rumah Tangga, Sehingga Total Sampel Sakernas Agustus Adalah 200.000 Rumah Tangga Dengan Estimasi Data Sampai Level Kabupaten/Kota. Sampel Terpilih Untuk Sakernas Agustus 2016 Di Provinsi Maluku Utara Berjumlah 640 Rumah Tangga. Response Rate Pada Sakernas Agustus 2016 Sebesar 96,72 Persen. Dengan Jumlah Sampel Tersebut Estimasi Yang Disajikan Adalah Level Provinsi Dengan Tabel-Tabel Yang Dirinci Menurut Jenis Kelamin Dan Klasifikasi Wilayah. Jumlah Sampel Sakernas Agustus 2016 Provinsi Maluku Utara Sebanyak 640 Rumah Tangga Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 7 / 34 2 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 TUJUAN Tujuan Penyusunan Buku Ini Adalah Menyajikan Data Hasil Sakernas Agustus 2016 Dalam Bentuk Ulasan Dan Grafik Serta Tabel Yang Lebih Ringkas Untuk Memudahkan Pengguna Data Dalam Memahami Data- Data Pokok Yang Dihasilkan. Tabel Yang Lebih Rinci Juga Disajikan Pada Lampiran. CAKUPAN Pembahasan Hasil Sakernas Agustus 2016 Dalam Publikasi Ini Dibagi Menjadi Beberapa Pokok Bahasan Yaitu Partisipasi Di Dunia Kerja, Indikator Tenaga Kerja Dan Indikator Pengangguran Dengan Rincian Menurut Jenis Kelamin Dan Klasifikasi Wilayah. Pembahasan Juga Dilengkapi Dengan Data Tahun Sebelumnya Sebagai Pembanding Untuk Melihat Perkembangannya. PENJELASAN TEKNIS Konsep Dan Definisi Yang Digunakan Dalam Pengumpulan Data Ketenagakerjaan Oleh Badan Pusat Statistik Adalah The Labor Force Concept Yang Disarankan Oleh International Labor Organization ILO. Hal Ini Bertujuan Untuk Mengikuti Standar Internasional Yang Juga Digunakan Di Negara Lain. Konsep Ini Membagi Penduduk Menjadi Dua Kelompok, Yaitu Penduduk Usia Kerja Dan Penduduk Bukan Usia Kerja. Selanjutnya, Penduduk Usia Kerja Dibedakan Menjadi Dua Kelompok Berdasarkan Kegiatan Utama Yang Sedang Dilakukannya. Kelompok Tersebut Adalah Angkatan Kerja Dan Bukan Angkatan Kerja. Gambar 1. DIAGRAM Ketenagakerjaan Usia Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya PENDUDUK Bukan Usia Kerja Sedang Bekerja Sementara Tidak Bekerja Mencari Pekerjaan Memper- Siapkan Usaha Putus Asa Merasa Tidak Mungkin Mendapatkan Pekerjaan Sudah Punya Pekerjaan, Tetapi Belum Mulai Bekerja Publikasi Ini Menyajikan Data Dan Ulasan Partisipasi Di Dunia Kerja, Indikator Tenaga Kerja Dan Indikator Pengangguran Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 8 / 34 3Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Indonesia Menggunakan Batas Bawah Usia Kerja Economically Active Population 15 Tahun Meskipun Dalam Survei Dikumpulkan Informasi Mulai Dari Usia 10 Tahun Dan Tanpa Batas Atas Usia Kerja. Di Negara Lain Penentuan Batas Bawah Dan Batas Atas Usia Kerja Bevariasi Sesuai Kebutuhan/Situasinya. Periode Referensi Yang Diterapkan Dalam Sakernas Adalah Seminggu Yang Lalu Yang Berakhir Satu Hari Sebelum Pencacahan. Dalam Survei Rumah Tangga Atau Individu, Periode Referensi Yang Pendek A Short Recent Reference Period Akan Meminimumkan Kesalahan Responden Dalam Mengingat Recall Dan Juga Mengurangi Masalah Statistik Yang Timbul Oleh Karena Perpindahan Penduduk Dan Perubahan Status Aktivitas, Pekerjaan Dan Karakteristik Penduduk Lainnya. PARTISIPASI DUNIA KERJA Jumlah Angkatan Kerja Menggambarkan Jumlah Penduduk Usia Kerja Yang Aktif Dalam Perekonomian Yaitu Mereka Yang Sedang Bekerja, Sementara Tidak Bekerja Dan Mereka Yang Menganggur. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Adalah Ukuran Proporsi Penduduk Usia Kerja Yang Terlibat Secara Aktif Di Pasar Tenaga Kerja, Baik Dengan Bekerja, Mencari Pekerjaan Atau Mempersiapkan Usaha. Ukuran Ini Merupakan Indikasi Relatif Dari Pasokan Tenaga Kerja Tersedia Yang Terlibat Dalam Produksi Barang Dan Jasa. Data Angkatan Kerja Disajikan Menurut Jenis Kelamin Dan Klasifikasi Wilayah Untuk Memberikan Profil Distribusi Penduduk Yang Aktif Secara Ekonomi. Tingkat Dan Pola Partisipasi Angkatan Kerja Cenderung Bergantung Pada Ketersediaan Kesempatan Kerja Dan Perbedaan Tuntutan Memperoleh Pendapatan Antar Kelompok Penduduk. Oleh Sebab Itu, Partisipasi Penduduk Dalam Angkatan Kerja Cenderung Berbeda Jika Dilihat Antara Beberapa Variabel Demografi. TPAK Dihitung Dari Persentase Perbandingan Jumlah Angkatan Kerja Dengan Seluruh Penduduk Usia Kerja Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas. Konsep Angkatan Kerja Merujuk Pada Kegiatan Utama Yang Dilakukan Oleh Penduduk Usia Kerja Selama Periode Tertentu. Angkatan Kerja Adalah Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja, Penduduk Sementara Tidak Bekerja, Dan Penduduk Yang Menganggur. Penduduk Usia Kerja Yang Tidak Termasuk Angkatan Kerja Mencakup Penduduk Yang Bersekolah, Mengurus Rumah Tangga Atau Melaksanakan Kegiatan Lainnya. TPAK Dihitung Dari Perbandingan Jumlah Angkatan Kerja Dengan Seluruh Penduduk Usia Kerja Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 9 / 34 4 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Pasokan Tenaga Kerja Di Maluku Utara Cukup Memadai Yaitu Selalu Diatas 60 Persen Dari Penduduk Usia Kerja Yang Dimiliki. Pada Agustus 2016, TPAK Maluku Utara Mencapai 66,19 Persen, Sedikit Menurun Dibanding Tahun Sebelumnya 66,43 . Angka Tersebut Berarti Dari 100 Orang Penduduk Usia Kerja 15 Tahun Ke Atas Di Maluku Utara Yang Ikut Berpartisipasi Aktif Dalam Perekonomian Sekitar 66 Orang. Selebihnya Melakukan Kegiatan Lain Seperti Bersekolah, Mengurus Rumah Tangga, Pensiun, Atau Melakukan Kegiatan Lainnya Yang Tidak Bernilai Ekonomis. TPAK Laki-Laki Pada Agustus 2016 Lebih Besar Dibanding TPAK Perempuan. Pada Agustus 2016 TPAK Laki-Laki Sebesar 82,80 Persen Yang Sedikit Menurun Dibanding Tahun Sebelumnya 83,58. Sementara Itu, TPAK Perempuan Pada Periode Yang Sama Mengalami Peningkatan Dari 48,56 Persen Pada Agustus 2015 Menjadi 48,88 Persen Pada Agustus 2016. Partisipasi Perempuan Dalam Pasar Tenaga Kerja Maluku Utara Selama Lima Tahun Terakhir Selalu Jauh Lebih Rendah Dibanding Laki- Laki. Hal Ini Tercermin Dari Nilai TPAK Yang Dihasilkan Dimana TPAK Laki- Laki Hampir Dua Kali Lipat Perempuan. TPAK Laki-Laki Selalu Diatas 80 Persen, Sedangkan TPAK Perempuan Berada Di Bawah 50 Persen. Hal Ini Mengindikasikan Bahwa Pasar Tenaga Kerja Maluku Utara Masih Didominasi Oleh Penduduk Laki-Laki. Pada Agustus 2016, TPAK Maluku Utara Mencapai 66,19 Persen, Yang Berarti Terdapat 66 Orang Penduduk Yang Aktif Dalam Kegiatan Ekonomi 82,18 82,16 80,63 83,58 82,80 49,25 45,79 46,42 48,56 48,88 66,05 64,35 63,88 66,43 66,19 2012 2013 2014 2015 2016 Laki-Laki Perempuan Maluku Utara Sumber Sakernas Agustus 2012-2016, Diolah Gambar 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Provinsi Maluku Utara Menurut Jenis Kelamin, 2016 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 10 / 3 4 5Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Tabel 1 Menyajikan Keterangan Tenaga Kerja Maluku Utara Berdasarkan Klasifikasi Wilayah. Proporsi Penduduk Usia Kerja Yang Aktif Dalam Pasar Tenaga Kerja Di Wilayah Perkotaan 66,76 Sedikit Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Wilayah Perdesaan 65,95 . Hal Ini Menunjukkan Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Di Maluku Utara Telah Cukup Merata, Baik Di Daerah Perkotaan Maupun Perdesaan. Penduduk Usia Kerja Pun Mempunyai Banyak Pilihan Untuk Mendapatkan Pekerjaan Meski Di Wilayah Perdesaan Sekalipun. Selain Itu, Baik Di Perkotaan Maupun Di Perdesaan, Dominasi Penduduk Laki-Laki Dalam Kegiatan Ekonomi Di Maluku Utara Sangat Terlihat. TPAK Penduduk Laki-Laki Hampir Dua Kali Dari TPAK Penduduk Perempuan. Penduduk Laki-Laki Yang Aktif Dalam Pasar Tenaga Kerja Di Perkotaan Dan Perdesaan Yaitu Masing-Masing Sebesar 82,81 Persen Dan 82,80 Persen.Sedangkan Penduduk Perempuan Yang Aktif Dalam Pasar Tenaga Kerja Di Perkotaan Sedikit Lebih Tinggi Dibanding Dengan Perdesaan Yaitu 50,37 Persen Dibanding 48,24 Persen. Proporsi Penduduk Usia Kerja Yang Mengisi Pasar Tenaga Kerja Di Perkotaan Hampir Sama Dibanding Di Perdesaan. Tingkat Pendidikan Agustus 2014 Agustus 2015 Agustus 2016 1 2 3 4 SD 40,08 39,17 36,52 SMP 19,02 17,80 17,47 SMA Umum 23,17 25,76 26,68 SMA Kejuruan 4,92 4,58 4,70 Diploma I/II/III 3,36 3,09 3,61 Universitas 9,45 9,61 11,02 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Agustus 2014-2016, Diolah Tabel 2. Persentase Angkatan Kerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, 2014 - 2016 Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 Perkotaan 82,81 50,37 66,76 Perdesaan 82,80 48,24 65,95 Perkotaan Perdesaan 82,80 48,88 66,19 Sumber Sakernas Agustus 2016, Diolah Tabel 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Klasifikasi Wilayah Dan Jenis Kelamin, 2016 Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Ht Tp // M Al T.B Ps .G O. Id 11 / 3 4 6 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Angkatan Kerja Di Maluku Utara Masih Didominasi Penduduk Berpendidikan Rendah. Sebanyak 36,52 Persen Angkatan Kerja Di Maluku Utara Merupakan Lulusan Sekolah Dasar SD Atau Bahkan Tidak Tamat SD. Meski Jumlahnya Terus Menurun Dalam Tiga Tahun Terakhir, Kelompok Penduduk Ini Masih Menjadi Penyumbang Terbesar Angkatan Kerja Di Maluku Utara. Sementara Itu, Kelompok Penduduk Dengan Pendidikan SMA Menyumbang Angkatan Kerja Sebesar 26,68 Persen, Atau Terbesar Kedua. Tiga Tahun Terakhir Jumlahnya Juga Terus Meningkat. Peningkatan Ini Harus Dilihat Lebih Rinci Karena Angkatan Kerja Bukan Hanya Penduduk Yang Bekerja, Tapi Juga Terdapat Pengangguran Di Dalamnya. Sebuah Keuntungan Jika Peningkatan Tersebut Disumbang Oleh Penduduk Yang Bekerja. Akan Tetapi, Menjadi Beban Jika Yang Mengalami Peningkatan Adalah Penduduk Yang Menganggur, Seperti Penduduk Yang Baru Lulus Sekolah Tapi Belum Terserap Di Lapangan Pekerjaan Yang Tersedia. PENDUDUK USIA KERJA YANG BEKERJA A.Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Status Pekerjaan Adalah Kedudukan Seseorang Dalam Melakukan Pekerjaan Di Suatu Unit Usaha/Kegiatan. Kategorisasi Menurut Status Pekerjaan Dapat Membantu Dalam Melihat Dinamika Pasar Tenaga Kerja Dan Tingkat Pembangunan Suatu Daerah. Dengan Majunya Pembangunan Di Suatu Daerah Biasanya Terlihat Adanya Pergeseran Pekerjaan Dari Sektor Pertanian Ke Sektor Industri Dan Jasa, Dengan Peningkatan Pada Jumlah Pekerja Yang Digaji Buruh/Karyawan, Dan Penurunan Jumlah Pekerja Keluarga Yang Sebelumnya Berkontribusi/ Bekerja Di Sektor Pertanian. Pasokan Angkatan Kerja Di Maluku Utara Masih Didominasi Oleh Penduduk Berpendidikan Rendah. Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 12 / 3 4 7Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Status Pekerjaan Utama Pada Sakernas Diklasifikasikan Menjadi Tujuh Kelompok, Yaitu 1. Berusaha Sendiri 2. Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 3. Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Dibayar 4. Buruh/Karyawan/Pegawai 5. Pekerja Bebas Di Pertanian 6. Pekerja Bebas Di Non Pertanian 7. Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar Berdasarkan Hasil Sakernas Agustus 2016, Dari Tujuh Kategori Status Pekerjaan, Buruh/Karyawan Tercatat Yang Terbesar Yaitu 32,01 Persen. Sementara Terbesar Kedua Adalah Penduduk Yang Berusaha Sendiri Sebesar 21,32 Persen. Kelompok Penduduk Lainnya Yang Proporsinya Paling Rendah Ialah Pekerja Bebas Non Pertanian Yaitu Sebesar 2,51 Persen. Berdasarkan Hasil Sakernas Dari Tahun 2014 Hingga 2016, Menunjukkan Bahwa Penduduk Yang Berstatus Buruh/Karyawan Dari Tahun Ke Tahun Semakin Meningkat Dimana Pada Tahun 2014 Sebesar 26,95 Persen Menjadi 32,01 Persen Pada Tahun 2016. Sedangkan Penduduk Yang Bekerja Sebagai Pekerja Tak Dibayar Semakin Menurun Dari Tahun Ke Tahun. Pada Tahun 2014 Pekerja Tak Dibayar Sebesar 20,95 Persen Dan Menurun Menjadi 17,65 Persen Pada Tahun 2016. Sepertiga Penduduk Yang Bekerja Di Maluku Utara Berstatus Sebagai Buruh/Karyawan. Status Bekerja Agustus 2014 Agustus 2015 Agustus 2016 1 2 3 4 Berusaha Sendiri 22,72 20,04 21,32 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Brh Tdk Dibayar 20,64 20,35 19,35 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Brh Dibayar 3,36 3,38 3,96 Buruh/Karyawan 26,95 28,02 32,01 Pekerja Bebas Pertanian 2,82 2,93 3,21 Pekerja Bebas Non Pertanian 2,56 3,30 2,51 Pekerja Tak Dibayar 20,95 21,98 17,65 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Agustus 2014-2016, Diolah Tabel 3. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Status Bekerja,2014 - 2016 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 13 / 3 4 8 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Jika Dilihat Berdasarkan Daerah Tempat Tinggalnya, Pekerja Di Perkotaan Sebagian Besar Berstatus Buruh/Karyawan Yaitu Mencapai 47,27 Persen. Sementara Kelompok Penduduk Yang Berstatus Sebagai Pekerja Bebas Di Pertanian Menjadi Yang Paling Rendah Nilainya, Yaitu Hanya 1,76 Persen. Sedangkan Pekerja Di Pedesaan Cenderung Merata Dimana Persentasenya Tidak Jauh Berbeda Antara Penduduk Yang Berstatus Berusaha Sendiri 20,60 , Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Pegawai Keluarga/Tidak Dibayar 21,89 , Buruh/Karyawan 25,58 Dan Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 21,01 . Sementara Berdasarkan Jenis Kelamin, Sebagian Besar Pekerja Laki- Laki Berstatus Sebagai Buruh/Karyawan, Yaitu Sebesar 32,65 Persen. Sedangkan Pekerja Perempuan Sebagian Besar Adalah Pekerja Keluarga/ Tidak Dibayar Mencapai 32,00 Persen. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 Berusaha Sendiri 23,02 20,60 22,39 19,37 21,32 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Brh Tdk Dibayar 13,32 21,89 22,07 14,39 19,35 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Brh Dibayar 3,06 4,34 5,44 1,27 3,96 Buruh/Karyawan 47,27 25,58 32,65 30,86 32,01 Pekerja Bebas Pertanian 1,76 3,81 4,16 1,47 3,21 Pekerja Bebas Non Pertanian 1,88 2,77 3,54 0,63 2,51 Pekerja Tak Dibayar 9,68 21,01 9,75 32,00 17,65 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Agustus 2016, Diolah Tabel 4. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Status Bekerja, Klasifikasi Wilayah, Dan Jenis Kelamin, 2016 Status Bekerja Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 14 / 3 4 9Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 B.Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Lapangan Usaha Adalah Bidang Kegiatan Dari Pekerjaan/ Tempat Bekerja Dimana Seseorang Bekerja. Informasi Sektoral Atau Lapangan Usaha Biasanya Berguna Untuk Mengidentifikasi Pergeseran Yang Besar Dalam Ketenagakerjaan Dan Tingkat Pembangunan. Dalam Berbagai Literatur Pembangunan Ekonomi, Tenaga Kerja Berpindah Dari Pertanian Dan Aktifitas Tenaga Kerja Intensif Lainnya Ke Sektor Industri Dan Akhirnya Menuju Ke Sektor Jasa-Jasa Dalam Prosesnya Pekerja Berpindah Dari Desa Ke Kota. Distribusi Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Akan Menunjukkan Sektor Ekonomi Apa Yang Banyak Menyerap Tenaga Kerja. Untuk Kepentingan Analisis, Sektor Dalam Perekonomian Dibagi Menjadi 3 Tiga Sektor Yaitu Agriculture, Manufacture Dan Services, Berdasarkan Pada Definisi Sektor Internasional Standard Industrial Classsification ISIC System. Lapangan Usaha Pertanian Atau Agriculture Terdiri Dari Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, Dan Perikanan. Lapangan Usaha Industri Atau Manufacture Terdiri Dari Pertambangan Dan Penggalian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas Dan Air, Dan Konstruksi. Lapangan Usaha Jasa-Jasa Atau Services Adalah Selain Pertanian Dan Industri. Distribusi Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Akan Menunjukkan Sektor Ekonomi Apa Yang Banyak Menyerap Tenaga Kerja Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 15 / 3 4 10 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Meskipun Mengalami Penurunan Dalam Dua Tahun Terakhir, Sektor Pertanian Masih Menjadi Karakteristik Lapangan Usaha Terbesar Di Maluku Utara. Selama Tiga Tahun Terakhir Tercatat Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Sektor Pertanian Semakin Menurun, Pada Tahun 2014 Sebesar 52,51 Persen Turun Menjadi 40,82 Persen Pada Tahun 2016. Sektor Jasa Services Menjadi Lapangan Usaha Terbesar Kedua Di Maluku Utara. Penduduk Yang Bekerja Di Sektor Jasa Selalu Meningkat Setiap Tahun. Dari Grafik Terlihat Bahwa Lapangan Usaha Berupa Sektor Jasa Pada Tahun 2014 Sebesar 38,02 Persen Meningkat Menjadi 42,56 Persen Pada Tahun 2016. Sedangkan Sektor Industri Manufacture, Meskipun Menjadi Lapangan Usaha Paling Kecil Proporsinya, Terdapat Peningkatan Setiap Tahunnya Yaitu Sebesar 9,48 Persen Pada Tahun 2014 Menjadi 16,62 Persen Pada Tahun 2016. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 Pertanian 14,31 52,00 44,52 34,11 40,82 Manufaktur 20,82 14,85 18,73 12,78 16,62 Jasa 64,86 33,16 36,76 53,10 42,56 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Agustus 2016, Diolah Tabel 5. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Klasifikasi Wilayah, Dan Jenis Kelamin, 2016 Lapangan Pekerjaan Utama Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Dilihat Dari Lapangan Usahanya Hampir Separuhnya Yaitu Mencapai 40,82 Persen Bekerja Di Sektor Pertanian. Jika Ditinjau Menurut Klasifikasi Wilayah, Terdapat Perbedaan Yang Signifikan Antara Penyerapan Lapangan Pekerjaan Antara Di Perkotaan Dan Perdesaan. Untuk Wilayah Perkotaan Lapangan Usaha Yang Menyerap Banyak Tenaga Kerja Adalah Sektor Services/Jasa-Jasa , Dimana 64,86 Persen Dari Penduduk Yang Bekerja Bekerja Di Sektor Ini, Sementara Untuk Wilayah Perdesaan Sektor Agriculture/Pertanian Tetap Mendominasi Dalam Kontribusi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Dan Mampu Menampung Sebesar 52 Persen. Sedangkan Untuk Manufaktur Tidak Berbeda Jauh Antara Desa Dan Kota, Yaitu Sebesar 20,82 Persen Di Perkotaan Dan 14,85 Persen Di Perdesaan. Pada Tabel 5 Dapat Dilihat Bahwa Jenis Kelamin Tidak Berpengaruh Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Sektor Pertanian Dan Manufaktur. Dimana Proporsi Laki-Laki Dan Perempuan Di Dua Sektor Tersebut Tidak Jauh Berbeda. Lain Halnya Dengan Sektor Jasa. Sektor Jasa Lebih Banyak Menyerap Pekerja Perempuan Dibandingkan Dengan Pekerja Laki-Laki. Maluku Utara Masih Merupakan Provinsi Dengan Karakter Agraris Dimana Sebagian Besar Penduduk Bekerja Di Sektor Pertanian. Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 16 / 3 4 11Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 C.Penduduk Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Jumlah Jam Kerja Berdampak Pada Kesehatan Dan Kesejahteraan Pekerja Serta Pada Tingkat Produktivitas Dan Biaya Tenaga Kerja Perusahaan. Mengukur Tingkat Dan Tren Jam Kerja Di Masyarakat Untuk Berbagai Kelompok Pekerja Dan Untuk Pekerja Secara Individu Menjadi Penting Ketika Melakukan Pemantauan Kerja Dan Kondisi Hidup, Maupun Ketika Menganalisis Perkembangan Ekonomi. Dengan Melihat Jumlah Jam Kerja Selama Seminggu Terakhir Dari Penduduk Yang Bekerja, Kita Dapat Mengetahui Proporsi Penduduk Yang Bekerja Sebagai Pekerja Murni/ Paruh Waktu/ Pekerja Tidak Penuh Dan Proporsi Penduduk Yang Bekerja Namun Dikategorikan Sebagai Setengah Penganggur. Di Indonesia Seseorang Dikatakan Sebagai Pekerja Penuh Waktu Full Time Worker Apabila Bekerja Minimal 35 Jam Selama Seminggu. Jumlah Jam Kerja Tersebut Merupakan Kumulatif Selama Satu Minggu. Bila Pekerja Memiliki Jumlah Jam Kerja Kurang Dari Jumlah Jam Kerja Normal Dan Masih Mencari Pekerjaan Lain Itu Termasuk Setengah Penganggur. Namun Jika Pekerja Memiliki Jumlah Jam Kerja Kurang Dari Jumlah Jam Kerja Normal Dan Tidak Ingin Mencari Pekerjaan Lain Atau Sudah Merasa Cukup Itu Termasuk Pekerja Paruh Waktupart Time Worker Seseorang Dikatakan Sebagai Pekerja Penuh Waktu Full Time Worker Apabila Bekerja Minimal 35 Jam Selama Seminggu Yang Lalu Status Pekerja Agustus 2014 Agustus 2015 Agustus 2016 1 2 3 4 Penduduk Yang Bekerja 456 017 482 543 503 479 Pekerja Tidak Penuh 35 Jam 185 431 197 227 145 662 1. Setengah Penganggur 61 291 74 012 36 402 2. Pekerja Paruh Waktu 124 140 123 215 109 260 Tingkat Pekerja Tidak Penuh 35 Jam 40,66 40,87 28,93 1. Tingkat Pekerja Setengah Penganggur 13,44 15,34 7,23 2. Tingkat Pekerja Paruh Waktu 27,22 25,53 21,70 Sumber Sakernas Agustus 2014 - 2016, Diolah Tabel 6. Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Status Pekerja Berdasarkan Jumlah Jam Kerja, 2014 - 2016 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 17 / 3 4 12 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Selama Tiga Tahun Terakhir, Tingkat Pekerja Tidak Penuh Di Maluku Utara Mengalami Penurunan, Dari 40,66 Persen Di 2014 Menjadi 28,93 Persen Di 2016. Pekerja Tidak Penuh Ini Terdiri Dari Pekerja Setengah Penganggur Dan Pekerja Paruh Waktu. Dalam Tiga Tahun Terakhir, Tingkat Pekerja Setengah Penganggur Sempat Meningkat Di 2015, Namun Kembali Menurun Di 2016 Menjadi 7,23 Persen. Sementara Itu, Tingkat Pekerja Paruh Waktu Selama Tiga Tahun Terakhir Mengalami Penurunan. Pekerja Paruh Waktu Pada Tahun 2014 Sebesar 27,22 Persen, Tahun 2015 Turun Menjadi 25,53 Persen Dan Pada Tahun 2016 Menjadi 21,70 Persen. Berdasarkan Jenis Kelamin Tingkat Pekerja Tidak Penuh Perempuan Jauh Lebih Tinggi Dibanding Laki-Laki Mencapai 49,35 Persen Dimana Pekerja Perempuan Ini Lebih Memilih Menjadi Pekerja Paruh Waktu. Jika Dilihat Berdasarkan Tempat Tinggalnya Ternyata Tingkat Pekerja Tidak Penuh Di Desa Jauh Lebih Tinggi Dibanding Perkotaan Yaitu Di Desa Mencapai 39,45 Persen. Dalam Tiga Tahun Terakhir, Tingkat Pekerja Tidak Penuh Di Maluku Utara Mengalami Penurunan. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 Penduduk Yang Bekerja 149 306 354 173 324 769 178 710 503 479 Pekerja Tidak Penuh 35 Jam 28 175 117 487 67 911 77 751 145 662 1. Setengah Penganggur 9 237 27 165 22 581 13 821 36 402 2. Pekerja Paruh Waktu 18 938 90 322 45 330 63 930 109 260 Tingkat Pekerja Tidak Penuh 35 Jam 18,87 33,17 20,91 43,51 28,93 1. Tingkat Pekerja Setengah Penganggur 6,19 7,67 6,95 7,73 7,23 2. Tingkat Pekerja Paruh Waktu 12,68 25,50 13,96 35,77 21,70 Sumber Sakernas Agustus 2016, Diolah Tabel 7. Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Status Bekerja Berdasarkan Jumlah Jam Kerja, Klasifikasi Wilayah, Dan Jenis Kelamin, 2016 Status Bekerja Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 18 / 3 4 13Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 D.Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Dalam Analisis Ketenagakerjaan Penduduk Yang Bekerja Juga Dapat Dibedakan Menurut Pendidikan. Salah Satu Tujuannya Adalah Untuk Melihat Seberapa Besar Pasar Tenaga Kerja Kerja Dapat Menyerap Tenaga Kerja Dengan Tingkat Keahlian Atau Keterampilan Tertentu Sesuai Dengan Tingkat Pendidikannya. Semakin Tinggi Jenjang Pendidikan Seseorang Tidak Menjamin Semakin Mudah Baginya Untuk Memperoleh Pekerjaan Apalagi Yang Sesuai Dengan Pendidikannya. Adanya Tuntutan Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup, Menyebabkan Pasar Tenaga Kerja Yang Dimasuki Seseorang Yang Berpendidikan Tinggi Tak Jarang Menjadi Tidak Tepat. Sebaliknya, Karena Tingginya Permintaan Tenaga Kerja Pada Sektor Informal Atau Jenis Pekerjaan Yang Hanya Mengandalkan Fisik Dan Pendidikan Rendah, Maka Mereka Yang Berpendidikan Rendah Justru Dapat Memenuhi Kebutuhan Tersebut. Selama Periode Februari 2014 Sampai Februari 2016, Sebagian Besar Penduduk Yang Bekerja Di Maluku Utara Adalah Berpendidikan Sekolah Dasar SD Ke Bawah Yaitu Mencapai 37,37 Persen Di 2016. Hal Ini Menggambarkan Bahwa Pasokan Angkatan Kerja Atau SDM Yang Ada Di Maluku Utara Sebagian Besar Adalah Lulusan SD Ke Bawah. Terbesar Kedua Adalah Pekerja Lulusan SMA Umum Yang Terus Meningkat Dalam Tiga Tahun Terakhir, Yaitu 22,05 Persen Di 2014, 24,40 Persen Di 2015, Dan 26,19 Persen Di 2016. Penduduk Yang Berpendidikan SMP Menempati Urutan Ketiga Terbesar, Yaitu Mencapai 18,12 Persen Di 2016. Hal Ini Menunjukkan Tenaga Kerja Di Maluku Utara Masih Didominasi Oleh Penduduk Berpendidikan Menengah Ke Bawah. Hampir Separuh Penduduk Yang Bekerja Di Maluku Utara Adalah Berpendidikan Sekolah Dasar SD Ke Bawah. Status Pekerja Agustus 2014 Agustus 2015 Agustus 2016 1 2 3 4 SD 41,60 40,84 37,37 SMP 19,42 18,20 18,12 SMA Umum 22,05 24,40 26,19 SMA Kejuruan 4,57 4,32 4,66 Diploma I/II/III 3,23 3,02 3,49 Universitas 9,14 9,23 10,17 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Agustus 2014 - 2016, Diolah Tabel 8. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, 2014 - 2016 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 19 / 3 4 14 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 T I N G K A T Pengangguran Terbuka TPT Menggambarkan Proporsi Angkatan Kerja Yang Tidak Memiliki Pekerjaan Yang Secara Aktif Mencari Kerja/ Mempersiapkan Usaha. Indikator PENGANGGURAN Adanya Sejumlah Pengangguran Pada Dasarnya Menggambarkan Adanya Kelebihan Penawaran Tenaga Kerja Excess Supply Pada Pasar Kerja Dibandingkan Lapangan Kerja Yang Tersedia. Pengangguran Merupakan Keadaan Dari Seseorang Yang Mengalami Hambatan Di Dalam Usahanya Untuk Memperoleh Pekerjaan. Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Menggambarkan Proporsi Angkatan Kerja Yang Tidak Memiliki Pekerjaan Yang Secara Aktif Mencari Kerja/Mempersiapkan Usaha. Tingginya Angka TPT Mencerminkan Adanya Kegagalan Dalam Pasar Kerja Untuk Menyerap Sejumlah Angkatan Kerja. TPT Atau Biasanya Disebut Sebgai Tingkat Pengangguran Ini Harus Dilihat Secara Hati-Hati Dan Tidak Bisa Digunakan Serta Merta Sebagai Pengukuran Kesulitan Ekonomi, Tingkat Kemiskinan Tidak Selalu Menurut Daerah Tempat Tinggal, Hampir Setengah Dari Penduduk Yang Bekerja Di Wilayah Desa Berpendidikan SD Kebawah, Yaitu Mencapai 43,39 Persen. Sementara Di Wilayah Kota, Kelompok Terbesar Penduduk Yang Bekerja Adalah Berpendidikan SMA Umum, Yaitu Sebesar 30,33 Persen. Jika Dilihat Berdasarkan Jenis Kelamin, Penduduk Yang Bekerja Baik Laki-Laki Maupun Perempuan, Masih Didominasi Oleh Penduduk Yang Berpendidikan SD Kebawah, Yaitu 36,19 Persen Untuk Laki-Laki Dan 39,52 Persen Untuk Perempuan. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 SD 23,08 43,39 36,19 39,52 37,37 SMP 17,65 18,31 19,32 15,93 18,12 SMA Umum 30,33 24,45 28,58 21,86 26,19 SMA Kejuruan 6,64 3,82 5,26 3,57 4,66 Diploma I/II/III 3,87 3,33 1,64 6,86 3,49 Universitas 18,42 6,69 9,02 12,26 10,17 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Agustus 2016, Diolah Tabel 9. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, Klasifikasi Wilayah, Dan Jenis Kelamin, 2016 Status Bekerja Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Ht Tp // M Al Ut .B S. Go .Id 20 / 3 4 15Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Berkorelasi Dengan Tingkat Pengangguran. Sebagai Contoh Seseorang Dengan Kondisi Latar Belakang Ekonomi Dan Pendidikan Yang Baik Cenderung Memilih Pekerjaan Pada Tingkat Pendapatan Dan Status Sosial Yang Lebih Tinggi Dan Akan Memilih Menganggur Daripada Bekerja Meskipun Kadang Berarti Melewatkan Lowongan Pekerjaan Yang Bisa Didapatkan Dengan Mudah Di Depan Mata. Sementara Penduduk Miskin Cenderung Mengerjakan Apa Saja Yang Bisa Dikerjakan Karena Tuntutan Yang Tinggi Dalam Upaya Mempertahankan Hidup. Tingkat Pengangguran Dapat Dianggap Sebagai Indikator Yang Paling Informatif Yang Mencerminkan Indikasi Maupun Kinerja Pasar Tenaga Kerja Dan Ekonomi Secara Keseluruhan. Akan Tetapi, Tidak Harus Ditafsirkan Sebagai Ukuran Kesulitan Kesejahteraan Ekonomi. Bila Didasarkan Pada Standar Internasional Yang Direkomendasikan, Tingkat Pengangguran Hanya Memberikan Proporsi Angkatan Kerja Yang Tidak Memiliki Pekerjaan Secara Aktif Atau Tidak Mencari Pekerjaan. Angka Ini Menggambarkan Tentang Sumber Daya Ekonomi Pekerja Menganggur Atau Anggota Keluarga Mereka. Penggunaannya Harus Dibatasi Sebagai Ukuran Pemanfaatan Tenaga Kerja Dan Indikasi Kegagalan Mencari Pekerjaan. Pada Semester II 2016, TPT Maluku Utara Adalah Sebesar 4,01 Persen, Yang Artinya Dari 100 Orang Angkatan Kerja Di Maluku Utara Yang Termasuk Kategori Penganggur Ada Sekitar 4 Orang. Jika Dilihat Dalam Tiga Tahun Terakhir, TPT Di Maluku Utara Mengalami Penurunan Meskipun Pada Tahun 2015 Sempat Mengalami Kenaikan. Pada Agustus 2014 TPT Maluku Utara Masih Berada Pada Nilai 5,29 Persen. Kemudian Meningkat Pada Agustus 2015 Menjadi 6,05 Persen, Dan Secara Signifikan Menurun Pada Februari 2016 Menjadi 4,01 Persen. Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 21 / 3 4 16 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Jika Dilihat Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal, Tingkat Pengangguran Di Perkotaan Selalu Lebih Tinggi Daripada Di Pedesaan. Dalam Tiga Tahun Terakhir Tingkat Pengangguran Di Perkotaan Terus Mengalami Penurunan, Dari 7,97 Persen Pada Agustus 2014. Kemudian Menjadi 7,17 Persen Pada Agustus 2015, Dan Semakin Menurun Pada Agustus 2016 Menjadi 4,54 Persen. Sedangkan Di Wilayah Pedesaan, Tingkat Pengangguran Pada Agustus 2014 Tercatat Sebesar 4,26 Persen. Kemudian Meningkat Pada Agustus 2015 Menjadi 5,64 Persen Dan Menurun Menjadi 3,79 Persen Pada Agustus 2016. Berdasarkan Jenis Kelamin, Tingkat Pengangguran Perempuan Selalu Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Laki-Laki. Hal Ini Mengindikasikan Bahwa Peluang Tenaga Kerja Laki-Laki Menjadi Pekerja Aktif Di Pasar Tenaga Kerja Lebih Besar Dibandingkan Dengan Tenaga Kerja Perempuan. T I N G K A T Pengangguran Di Perkotaan Selalu Lebih Tinggi Daripada Di Pedesaan. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 Agustus 2014 7,97 4,26 4,39 6,93 5,29 Agustus 2015 7,17 5,64 4,89 8,13 6,05 Agustus 2016 4,54 3,79 3,00 5,80 4,01 Sumber Sakernas Agustus 2014 - 2016, Diolah Tabel 10. Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Maluku Utara Menurut Klasifikasi Wilayah Dan Jenis Kelamin, 2014 - 2016 Lapangan Pekerjaan Utama Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 SD 2,45 1,63 2,56 0,46 1,79 SMP - 0,64 0,66 - 0,46 SMA Umum 7,36 4,88 3,89 9,89 5,75 SMA Kejuruan 5,07 4,69 6,55 - 4,85 Diploma I/II/III 13,26 3,86 - 9,97 7,17 Universitas 4,28 18,52 5,14 18,66 11,44 Maluku Utara 4,54 3,79 3,00 5,80 4,01 Sumber Sakernas Agustus 2016, Diolah Tabel 11. Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, Klasifikasi Wilayah, Dan Jenis Kelamin, 2016 Status Bekerja Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Ht Tp // Al Ut .B Ps .G O. Id 22 / 3 4 17Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 T I N G K A T P E N G A N G G U R A N Tertinggi Adalah Lulusan Universitas Yaitu Mencapai 11,44 Persen Pada Tahun 2016. Jika Dilihat Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengangguran Tertinggi Adalah Lulusan Universitas Yaitu Mencapai 11,44 Persen. Dimana Mereka Sebagian Besar Berada Di Wilayah Pedesaan, Yaitu Mencapai 18,52 Persen. Sedangkan Peringkat Kedua Penyumbang Tingkat Pengangguran Di Maluku Utara Adalah Lulusandiploma I/II/ III, Yaitu Mencapai 7,17 Persen. Kondisi Latar Belakang Ekonomi Dan Pendidikan Yang Dirasa Cukup Tinggi Serta Terlalu Memilih Pekerjaan Memilih Menganggur Daripada Bekerja Pada Tingkat Pendapatan Atau Status Sosial Yang Lebih Rendah Cenderung Membuat Para Lulusan Diploma I/II/III Dan Lulusan Universitas Ini Melewatkan Lowongan Pekerjaan Yang Bisa Didapatkan Dengan Mudah. Apabila Dilihat Dari Sisi Ketersediaan Lapangan Pekerjaan, Maka Dapat Dikatakan Tidak Cukup Tersedia Lapangan Pekerjaan Yang Sesuai Untuk Lulusan Diploma I/II/III Dan Lulusan Universitas Terutama Di Daerah Perdesaan. Berdasarkan Jenis Kelamin, Lulusan Universitas Pada Penduduk Perempuan Menjadi Penyumbang Terbesar Tingkat Pengangguran Sedangkan Pada Penduduk Laki-Laki Yang Berasal Dari Lulusan SMA Kejuruan Menjadi Penyumbang Terbesar Tingkat Pengangguran. Tingkat Pengangguran Rendah Pada Perempuan Yang Berasal Dari Lulusan SD Ke Bawah Sedangkan Pada Penduduk Laki-Laki Tingkat Pengangguran Terendah Yaitu Berasal Dari Lulusan Sekolah Menengah Pertama SMP. Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 23 / 3 4 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 24 / 3 4 19Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 LAMPIRAN TABEL DAN GRAFIK Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 25 / 3 4 20 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Jumlah Penduduk Provinsi Maluku Utara Menurut Kabupaten/Kota, 2013-2016 Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 Halmahera Barat 106 791 108 769 110 717 112 722 Halmahera Tengah 47 079 48 414 49 807 51 315 Kepulauan Sula 91 406 93 435 95 285 97 177 Halmahera Selatan 211 682 215 791 219 836 223 460 Halmahera Utara 173 117 176 573 180 100 183 596 Halmahera Timur 80 526 82 914 85 188 87 680 Pulau Morotai 57 565 59 102 60 727 62 412 Pulau Taliabu 49 510 50 067 50 709 51 316 Ternate 202 728 207 789 212 997 218 028 Tidore Kepulauan 94 493 95 813 96 979 98 206 Maluku Utara 1 114 897 1 138 667 1 162 345 1 185 912 Sumber Proyeksi Penduduk Provinsi Maluku Utara Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 26 / 3 4 21Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Jumlah Penduduk Provinsi Maluku Utara Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin, 2016 Kelompok Umur Jumlah Penduduk Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 0-4 73 458 70 757 144 215 5-9 70 260 67 231 137 491 10-14 64 272 61 057 125 329 15-19 58 302 54 350 112 652 20-24 52 553 50 300 102 853 25-29 51 309 51 056 102 365 30-34 49 334 49 984 99 318 35-39 44 294 43 187 87 481 40-44 37 331 35 016 72 347 45-49 29 898 27 686 57 584 50-54 24 060 22 493 46 553 55-59 19 036 17 387 36 423 60-64 13 310 11 840 25 150 65-69 8 178 7 736 15 914 70-74 4 906 5 096 10 002 75 4 567 5 668 10 235 Jumlah 605 068 580 844 1 185 912 Sumber Proyeksi Penduduk Provinsi Maluku Utara Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 27 / 3 4 22 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 80.000 60.000 40.000 20.000 0 20.000 40.000 60.000 80.000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 Perempuan Sumber Proyeksi Penduduk Provinsi Maluku Utara Piramida Penduduk Provinsi Maluku Utara Tahun 2016 Laki-Laki Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 28 / 3 4 23Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Penduduk Provinsi Maluku Utara Menurut Jenis Kegiatan Utama, Agustus 2014 - Agustus 2016 Jenis Kegiatan Utama Agustus 2014 Agustus 2015 Agustus 2016 1 2 3 4 1. Penduduk Usia Kerja 15 Tahun Keatas 753 765 773 181 792 478 2. Angkatan Kerja 481 504 513 601 524 526 Bekerja 456 017 482 543 503 479 Penganggur 25 487 31 058 21 047 3. Bukan Angkatan Kerja 272 261 259 580 267 952 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 63.88 66.43 66.19 5. Tingkat Pengangguran Terbuka 5.29 6.05 4.01 6. Pekerja Tidak Penuh 185 431 197 227 145 662 Setengah Penganggur 61 291 74 012 36 402 Paruh Waktu 124 140 123 215 109 260 Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, 2014 - 2016 Status Pekerja Agustus 2014 Agustus 2015 Agustus 2016 1 2 3 4 SD 41,60 40,84 37,37 SMP 19,42 18,20 18,12 SMA Umum 22,05 24,40 26,19 SMA Kejuruan 4,57 4,32 4,66 Diploma I/II/III 3,23 3,02 3,49 Universitas 9,14 9,23 10,17 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Agustus 2014 - 2016, Diolah Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 29 / 3 4 24 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama Di Provinsi Maluku Utara, Agustus 2015-Agustus 2016 Lapangan Usaha Agustus 2014 Agustus 2015 Agustus 2016 1 2 3 4 1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, Dan Perikanan 239 450 242 381 205 536 2 Pertambangan Dan Penggalian 6 607 11 874 13 950 3 Industri 12 728 17 392 44 526 4 Listrik, Gas, Dan Air Minum 1 199 1 211 3 415 5 Konstruksi 22 678 23 241 21 779 6 Perdagangan, Rumah Makan, Dan Jasa Akomodasi 59 161 63 718 71 983 7 Transportasi, Pergudangan, Dan Komunikasi 25 964 31 893 33 077 8 Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan 3 800 6 110 4 753 9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, Dan Perseorangan 84 430 84 723 104 460 Total 456 017 482 543 503 479 Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Di Provinsi Maluku Utara, Agustus 2014-Agustus 2016 Tingkat Pendidikan Agustus 2014 Agustus 2015 Agustus 2016 1 2 3 4 SD Ke Bawah 12,93 13,21 16,25 Sekolah Menengah Pertama 11,89 11,65 1,99 Sekolah Menengah Atas 43,13 46,85 38,20 Sekolah Menengah Kejuruan 11,31 8,57 5,68 Diploma I/II/III 5,71 4,22 6,45 Universitas 15,03 15,49 31,44 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 30 / 3 4 25Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 31 / 3 4 26 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Agustus 2016 GLOSARIUM Penduduk Adalah Seseorang Atau Sekelompok Orang Yang Mendiami Suatu Wilayah Dalam Teritorial Negara Republik Indonesia Selama 6 Enam Bulan Atau Lebih, Atau Kurang Dari 6 Enam Bulan Tetapi Bermaksud Menetap Lebih Dari 6 Enam Bulan. Terkait Ketenagakerjaan, Penduduk Dikelompokkan Menjadi - Penduduk Usia Kerja PUK, Yaitu Penduduk Yang Berusia 15 Tahun Ke Atas. - Penduduk Bukan Usia Kerja, Yaitu Penduduk Yang Berusia 0-14 Tahun. Penduduk Usia Kerja Terdiri Atas Angkatan Kerja Dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan Kerja Adalah Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja Atau Punya Pekerjaan Namun Sementara Tidak Bekerja, Dan Pengangguran. Bukan Angkatan Kerja Adalah Penduduk Usia Kerja Yang Sedang Bersekolah, Mengurus Rumahtangga Atau Melakukan Kegiatan Lainnya. Bekerja Adalah Kegiatan Ekonomi Yang Dilakukan Oleh Seseorang Dengan Maksud Memperoleh Atau Membantu Memperoleh Pendapatan Atau Keuntungan, Paling Sedikit Selama 1 Satu Jam Tidak Terputus Dalam Seminggu Yang Lalu. Kegiatan Tersebut Termasuk Pula Kegiatan Pekerja Tak Dibayar Yang Membantu Dalam Suatu Usaha Atau Kegiatan Ekonomi. Pengangguran Adalah Penduduk Yang Tidak Bekerja Tetapi Sedang Mencari Pekerjaan, Atau Sedang Mempersiapkan Suatu Usaha Baru Atau Penduduk Yang Tidak Mencari Pekerjaan Karena Merasa Tidak Mungkin Mendapat Pekerjaan Discouraged Workers, Atau Penduduk Yang Tidak Mencari Pekerjaan Karena Sudah Diterima Bekerja/Mempunyai Pekerjaan Tetapi Belum Mulai Bekerja Future Starts. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Adalah Besarnya Penduduk Usia Kerja 15 Tahun Ke Atas Yang Aktif Secara Ekonomi Di Suatu Negara Atau Wilayah. TPAK Diukur Sebagai Persentase Jumlah Angkatan Kerja Bekerja Dan Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Usia Kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Adalah Penduduk Usia Kerja Yang Termasuk Dalam Kelompok Pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka Diukur Sebagai Persentase Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Yang Termasuk Angkatan Kerja. Lapangan Usaha/Pekerjaan Adalah Bidang Kegiatan Dari Pekerjaan/Usaha/Perusahaan/ Kantor Tempat Seseorang Bekerja. Klasifikasi Lapangan Usaha Menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2005 Yang Mengacu Pada The International Standard Of Industrial Classification ISIC. Status Pekerjaan Adalah Jenis Kedudukan Seseorang Dalam Pekerjaan. Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 32 / 3 4 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 33 / 3 4 I Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Semester I Tahun 2016 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id Po We Red By TC PD F W Ww .Tcp Df.O Rg 34 / 3 4