Deep Search Publikasi

Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara, Februari 2017 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara, Februari 2017
Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara, Februari 2017

BPS Prov. Maluku Utara

Lihat Publikasi
Cari kata kunci:

Menampilkan 1 halaman dengan kata kunci "Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara, Februari 2017"

Halaman 1
Lihat Detail

Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 1 / 36 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 2 / 36 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku UTARA Februari 2017 ISBN 978-602-6755-41-4 No. Publikasi 82520.1707 Katalog BPS 2302003.82 Ukuran Buku B5 17,6 X 25 Cm Jumlah Halaman Vii 29 Naskah Seksi Statistik Kependudukan Penyunting Seksi Statistik Kependudukan Gambar Kulit Seksi Statistik Kependudukan Diterbitkan Oleh BPS Provinsi Maluku Utara Dilarang Mengumumkan, Mendistribusikan, Mengomunikasikan, Dan/Atau Menggandakan Sebagian Atau Seluruh Isi Buku Ini Untuk Tujuan Komersial Tanpa Izin Tertulis Dari Badan Pusat Statistik Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 3 / 36 Iv Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 KATA PENGANTAR Tenaga Kerja Dan Lapangan Pekerjaan Masih Menjadi Bahasan Yang Menarik Di Indonesia. Terlebih Jika Dikaitkan Dengan Bonus Demografi Yang Seharusnya Punya Potensi Dan Peran Besar Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional. Maka Dari Itu Data Ketenagakerjaan Merupakan Aspek Penting Untuk Menggambarkan Indikator Pasar Ketenagakerjaan. Sumber Utama Data Ketenagakerjaan Adalah Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas Yang Dilaksanakan Oleh Badan Pusat Statistik BPS Sejak Tahun 1976. Survei Ini Khusus Dirancang Untuk Mengumpulkan Informasi/ Data Ketenagakerjaan. Pada Beberapa Survei Sebelumnya, Pengumpulan Data Ketenagakerjaan Dipadukan Dalam Kegiatan Lainnya, Seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas, Sensus Penduduk SP, Dan Survei Penduduk Antar Sensus SUPAS. Publikasi Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Merupakan Publikasi Yang Berisi Berbagai Data Dan Informasi Seputar Ketenagakerjaan Maluku Utara Pada Bulan Februari 2017. Publikasi Ini Menyajikan Analisis Secara Sederhana Untuk Membantu Pengguna Data Memahami Perkembangan Ketenagakerjaan Serta Potensi Ketenagakerjaan Yang Ada Di Maluku Utara. Diharapkan Dengan Terbitnya Publikasi Ini, Kebutuhan Data Ketenagakerjaan Lebih Mudah Dipahami Oleh Pengguna Data Baik Oleh Instansi/Dinas Pemerintah, Swasta, Kalangan Akademisi Maupun Masyarakat Luas. Kepada Semua Pihak Yang Telah Ikut Berpartisipasi Dalam Mengusahakan Terwujudnya Publikasi Ini, Baik Langsung Maupun Tidak Langsung, Diucapkan Terima Kasih. Ternate, Agustus 2017 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara Drs. Misfaruddin, M.Si Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 4 / 36 VIndikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 DAFTAR ISI UMUM 1 TUJUAN 2 CAKUPAN 2 PENJELASAN TEKNIS 2 PARTISIPASI DUNIA KERJA 3 PENDUDUK USIA KERJA YANG BEKERJA 6 Indikator PENGANGGURAN 14 LAMPIRAN TABEL DAN GRAFIK 19 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 5 / 36 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 6 / 36 1Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku UTARA Februari 2017 UMUM Data Ketenagakerjaan Merupakan Aspek Penting Untuk Menggambarkan Indikator Pasar Ketenagakerjaan Di Maluku Utara. Sumber Utama Data Ketenagakerjaan Adalah Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas Yang Dilaksanakan Oleh Badan Pusat Statistik BPS. Survei Ini Khusus Dirancang Untuk Mengumpulkan Informasi/Data Ketenagakerjaan. Pada Beberapa Survei Sebelumnya, Pengumpulan Data Ketenagakerjaan Dipadukan Dalam Kegiatan Lainnya, Seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas, Sensus Penduduk SP, Dan Survei Penduduk Antar Sensus SUPAS. Sakernas Pertama Kali Diselenggarakan Pada Tahun 1976, Kemudian Dilanjutkan Pada Tahun 1977 Dan 1978. Pada Tahun 1986-1993, Sakernas Diselenggarakan Secara Triwulanan Di Seluruh Provinsi Di Indonesia, Baru Sejak Tahun 1994-2001, Sakernas Dilaksanakan Secara Tahunan Yaitu Setiap Bulan Agustus. Pada Tahun 20022004, Di Samping Sakernas Tahunan Dilakukan Pula Sakernas Triwulanan. Pada Tahun 2005-2010, Pengumpulan Data Sakernas Dilaksanakan Secara Semesteran Pada Bulan Februari Semester I Dan Agustus Semester II. Kemudian Pada 2011-2014 Sakernas Kembali Dilaksanakan Secara Triwulanan, Yaitu Bulan Februari Triwulan I, Mei Triwulan II, Agustus Triwulan III, Dan November Triwulan IV. Sakernas Triwulanan Ini Dimaksudkan Untuk Memantau Indikator Ketenagakerjaan Secara Dini Di Indonesia, Yang Mengacu Pada KILM The Key Indicators Of The Labour Market Yang Direkomendasikan Oleh ILO The International Labour Organization. Mulai Tahun 2015, Sakernas Dikembalikan Lagi Menjadi Format Semesteran, Yaitu Pada Bulan Februari Semester I Dan Agustus Semester II Dengan Jumlah Sampel Nasional Sebanyak 50.000 Rumah Tangga Dan Estimasi Data Sampai Level Provinsi. Pada Pelaksanaan Sakernas Agustus Terdapat Penambahan Sampel Sebanyak 150.000 Rumah Tangga, Sehingga Total Sampel Sakernas Agustus Adalah 200.000 Rumah Tangga Dengan Estimasi Data Sampai Level Kabupaten/Kota. Sampel Terpilih Untuk Sakernas Februari 2017 Di Provinsi Maluku Utara Berjumlah 640 Rumah Tangga. Response Rate Pada Sakernas Februari 2017 Sebesar 98,59 Persen. Dengan Jumlah Sampel Tersebut Estimasi Yang Disajikan Adalah Level Provinsi Dengan Tabel-Tabel Yang Dirinci Menurut Jenis Kelamin Dan Klasifikasi Wilayah. Jumlah Sampel Sakernas Februari 2017 Provinsi Maluku Utara Sebanyak 640 Rumah Tangga Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 7 / 36 2 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 TUJUAN Tujuan Penyusunan Buku Ini Adalah Menyajikan Data Hasil Sakernas Februari 2017 Dalam Bentuk Ulasan Dan Grafik Serta Tabel Yang Lebih Ringkas Untuk Memudahkan Pengguna Data Dalam Memahami Data- Data Pokok Yang Dihasilkan. Tabel Yang Lebih Rinci Juga Disajikan Pada Lampiran. CAKUPAN Pembahasan Hasil Sakernas Februari 2017 Dalam Publikasi Ini Dibagi Menjadi Beberapa Pokok Bahasan Yaitu Partisipasi Di Dunia Kerja, Indikator Tenaga Kerja Dan Indikator Pengangguran Dengan Rincian Menurut Jenis Kelamin Dan Klasifikasi Wilayah. Pembahasan Juga Dilengkapi Dengan Data Tahun Sebelumnya Sebagai Pembanding Untuk Melihat Perkembangannya. PENJELASAN TEKNIS Konsep Dan Definisi Yang Digunakan Dalam Pengumpulan Data Ketenagakerjaan Oleh Badan Pusat Statistik Adalah The Labor Force Concept Yang Disarankan Oleh International Labor Organization ILO. Hal Ini Bertujuan Untuk Mengikuti Standar Internasional Yang Juga Digunakan Di Negara Lain. Konsep Ini Membagi Penduduk Menjadi Dua Kelompok, Yaitu Penduduk Usia Kerja Dan Penduduk Bukan Usia Kerja. Selanjutnya, Penduduk Usia Kerja Dibedakan Menjadi Dua Kelompok Berdasarkan Kegiatan Utama Yang Sedang Dilakukannya. Kelompok Tersebut Adalah Angkatan Kerja Dan Bukan Angkatan Kerja. Gambar 1. DIAGRAM Ketenagakerjaan Usia Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya PENDUDUK Bukan Usia Kerja Sedang Bekerja Sementara Tidak Bekerja Mencari Pekerjaan Memper- Siapkan Usaha Putus Asa Merasa Tidak Mungkin Mendapatkan Pekerjaan Sudah Punya Pekerjaan, Tetapi Belum Mulai Bekerja Publikasi Ini Menyajikan Data Dan Ulasan Partisipasi Di Dunia Kerja, Indikator Tenaga Kerja Dan Indikator Pengangguran Ht Tp // M Lu T.B Ps .G O. Id 8 / 36 3Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Indonesia Menggunakan Batas Bawah Usia Kerja Economically Active Population 15 Tahun Meskipun Dalam Survei Dikumpulkan Informasi Mulai Dari Usia 10 Tahun Dan Tanpa Batas Atas Usia Kerja. Di Negara Lain Penentuan Batas Bawah Dan Batas Atas Usia Kerja Bervariasi Sesuai Kebutuhan/Situasinya. Periode Referensi Yang Diterapkan Dalam Sakernas Adalah Seminggu Yang Lalu Yang Berakhir Satu Hari Sebelum Pencacahan. Dalam Survei Rumah Tangga Atau Individu, Periode Referensi Yang Pendek A Short Recent Reference Period Akan Meminimumkan Kesalahan Responden Dalam Mengingat Recall Dan Juga Mengurangi Masalah Statistik Yang Timbul Oleh Karena Perpindahan Penduduk Dan Perubahan Status Aktivitas, Pekerjaan Dan Karakteristik Penduduk Lainnya. PARTISIPASI DUNIA KERJA Jumlah Angkatan Kerja Menggambarkan Jumlah Penduduk Usia Kerja Yang Aktif Dalam Perekonomian Yaitu Mereka Yang Sedang Bekerja, Sementara Tidak Bekerja Dan Mereka Yang Menganggur. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Adalah Ukuran Proporsi Penduduk Usia Kerja Yang Terlibat Secara Aktif Di Pasar Tenaga Kerja, Baik Dengan Bekerja, Mencari Pekerjaan Atau Mempersiapkan Usaha. Ukuran Ini Merupakan Indikasi Relatif Dari Pasokan Tenaga Kerja Tersedia Yang Terlibat Dalam Produksi Barang Dan Jasa. Data Angkatan Kerja Disajikan Menurut Jenis Kelamin Dan Klasifikasi Wilayah Untuk Memberikan Profil Distribusi Penduduk Yang Aktif Secara Ekonomi. Tingkat Dan Pola Partisipasi Angkatan Kerja Cenderung Bergantung Pada Ketersediaan Kesempatan Kerja Dan Perbedaan Tuntutan Memperoleh Pendapatan Antar Kelompok Penduduk. Oleh Sebab Itu, Partisipasi Penduduk Dalam Angkatan Kerja Cenderung Berbeda Jika Dilihat Antara Beberapa Variabel Demografi. TPAK Dihitung Dari Persentase Perbandingan Jumlah Angkatan Kerja Dengan Seluruh Penduduk Usia Kerja Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas. Konsep Angkatan Kerja Merujuk Pada Kegiatan Utama Yang Dilakukan Oleh Penduduk Usia Kerja Selama Periode Tertentu. Angkatan Kerja Adalah Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja, Penduduk Sementara Tidak Bekerja, Dan Penduduk Yang Menganggur. Penduduk Usia Kerja Yang Tidak Termasuk Angkatan Kerja Mencakup Penduduk Yang Bersekolah, Mengurus Rumah Tangga Atau Melaksanakan Kegiatan Lainnya. TPAK Dihitung Dari Perbandingan Jumlah Angkatan Kerja Dengan Seluruh Penduduk Usia Kerja Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 9 / 36 4 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Pasokan Tenaga Kerja Di Maluku Utara Cukup Memadai Yaitu Selalu Diatas 60 Persen Dari Penduduk Usia Kerja Yang Dimiliki. Pada Februari 2017, TPAK Maluku Utara Mencapai 69,48 Persen, Sedikit Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya 67,83 Persen. Angka Tersebut Mengandung Arti Bahwa Dari 100 Orang Penduduk Usia Kerja 15 Tahun Ke Atas Di Maluku Utara Yang Ikut Berpartisipasi Aktif Dalam Perekonomian Sekitar 69 Orang. Selebihnya Melakukan Kegiatan Lain Seperti Bersekolah, Mengurus Rumah Tangga, Pensiun, Atau Melakukan Kegiatan Lainnya Yang Tidak Bernilai Ekonomis. TPAK Laki-Laki Pada Februari 2017 Lebih Besar Dibanding TPAK Perempuan. Pada Februari 2017 TPAK Laki-Laki Sebesar 84,56 Persen Yang Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya 83,35 Persen. Sementara Itu, TPAK Perempuan Pada Periode Yang Sama Mengalami Peningkatan Dari 51,66 Persen Pada Februari 2016 Menjadi 53,77 Persen Pada Februari 2017. Partisipasi Perempuan Dalam Pasar Tenaga Kerja Maluku Utara Selama Lima Tahun Terakhir Selalu Jauh Lebih Rendah Dibanding Laki-Laki. Hal Ini Tercermin Dari Nilai TPAK Yang Dihasilkan, Di Mana TPAK Laki-Laki Hampir Dua Kali Lipat TPAK Perempuan. TPAK Laki-Laki Selalu Diatas 80 Persen, Sedangkan TPAK Perempuan Berada Di Bawah 55 Persen. Hal Ini Mengindikasikan Bahwa Pasar Tenaga Kerja Maluku Utara Masih Didominasi Oleh Penduduk Laki-Laki. Pada Februari 2017, TPAK Maluku Utara Mencapai 69,48 Persen, Yang Berarti Terdapat 69 Dari 100 Orang Penduduk Usia Kerja Yang Aktif Dalam Kegiatan Ekonomi 84,11 82,11 82,69 83,35 84,56 50,60 50,09 52,68 51,66 53,77 67,69 66,43 67,99 67,83 69,48 Februari 2013 Februari 2014 Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 Laki-Laki Perempuan Maluku Utara Sumber Sakernas Februari 2013-2017, Diolah Gambar 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Provinsi Maluku Utara Menurut Jenis Kelamin, Februari 2013-2017 Ht Tp // Al Ut .B Ps .G O. Id 10 / 3 6 5Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Tabel 1 Menyajikan Keterangan Tenaga Kerja Maluku Utara Berdasarkan Klasifikasi Wilayah. Proporsi Penduduk Usia Kerja Yang Aktif Dalam Pasar Tenaga Kerja Di Wilayah Perkotaan 69,31 Persen Sedikit Lebih Rendah Dibandingkan Dengan Wilayah Perdesaan 69,55 Persen. Hal Ini Menunjukkan Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Di Maluku Utara Telah Cukup Merata, Baik Di Daerah Perkotaan Maupun Perdesaan. Selain Itu, Baik Di Perkotaan Maupun Di Perdesaan, Dominasi Penduduk Laki-Laki Dalam Kegiatan Ekonomi Di Maluku Utara Sangat Terlihat. TPAK Penduduk Laki-Laki Hampir Dua Kali Dari TPAK Penduduk Perempuan. Penduduk Laki-Laki Yang Aktif Dalam Pasar Tenaga Kerja Di Perkotaan Dan Perdesaan Yaitu Masing-Masing Sebesar 79,36 Persen Dan 86,72 Persen. Sedangkan Penduduk Perempuan Yang Aktif Dalam Pasar Tenaga Kerja Di Perkotaan Sedikit Lebih Tinggi Dibanding Dengan Perdesaan Yaitu 59,05 Persen Dibanding 51,50 Persen. Proporsi Penduduk Usia Kerja Yang Mengisi Pasar Tenaga Kerja Di Perkotaan Hampir Sama Dibanding Di Perdesaan. Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 Perkotaan 79,36 59,05 69,31 Perdesaan 86,72 51,50 69,55 Perkotaan Perdesaan 84,56 53,77 69,48 Sumber Sakernas Februari 2017, Diolah Tabel 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Klasifikasi Wilayah Dan Jenis Kelamin, Februari 2017 Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 1 2 3 4 SD 41,15 36,71 42,93 SMP 18,05 16,67 17,71 SMA Umum 24,02 25,59 21,00 SMA Kejuruan 4,87 6,02 5,13 Diploma I/II/III 3,36 3,52 2,31 Universitas 8,66 11,49 10,92 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Februari 2015-2017, Diolah Tabel 2. Persentase Angkatan Kerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, Februari 2015-2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 11 / 3 6 6 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Angkatan Kerja Di Maluku Utara Masih Didominasi Penduduk Berpendidikan Rendah. Sebanyak 42,93 Persen Angkatan Kerja Di Maluku Utara Merupakan Lulusan Sekolah Dasar SD Atau Bahkan Tidak Tamat SD. Persentasenya Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya, Kelompok Penduduk Ini Masih Menjadi Penyumbang Terbesar Angkatan Kerja Di Maluku Utara. Sementara Itu, Kelompok Penduduk Dengan Pendidikan SMA Menyumbang Angkatan Kerja Sebesar 21 Persen, Atau Terbesar Kedua. Pada Periode 2016-2017, Persentase Angkatan Kerja Dengan Pendidikan SMA Mengalami Penurunan Yang Cukup Besar. Penurunan Ini Harus Dilihat Lebih Rinci Karena Angkatan Kerja Bukan Hanya Penduduk Yang Bekerja, Tapi Juga Terdapat Pengangguran Di Dalamnya. Sebuah Keuntungan Jika Penurunan Tersebut Disumbang Oleh Penduduk Yang Bekerja. Akan Tetapi, Menjadi Beban Jika Yang Mengalami Peningkatan Adalah Penduduk Yang Menganggur, Seperti Penduduk Yang Baru Lulus Sekolah Tapi Belum Terserap Di Lapangan Pekerjaan Yang Tersedia. PENDUDUK USIA KERJA YANG BEKERJA A. Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Status Pekerjaan Adalah Kedudukan Seseorang Dalam Melakukan Pekerjaan Di Suatu Unit Usaha/Kegiatan. Kategorisasi Menurut Status Pekerjaan Bisa Menjadi Indikator Yang Menggambarkan Dinamika Pasar Tenaga Kerja Dan Tingkat Pembangunan Suatu Daerah. Dengan Majunya Pembangunan Di Suatu Daerah Biasanya Terlihat Adanya Pergeseran Pekerjaan Dari Sektor Pertanian Ke Sektor Industri Dan Jasa, Dengan Peningkatan Pada Jumlah Pekerja Yang Digaji Buruh/Karyawan, Dan Penurunan Jumlah Pekerja Keluarga Yang Sebelumnya Berkontribusi/ Bekerja Di Sektor Pertanian. Pasokan Angkatan Kerja Di Maluku Utara Masih Didominasi Oleh Penduduk Berpendidikan Rendah. 19,01 21,11 4,56 29,43 1,76 2,25 21,88 Berusaha Sendiri Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Brh Tdk Dibayar Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Brh Dibayar Buruh/Karyawan Pekerja Bebas Pertanian Pekerja Bebas Non Pertanian Pekerja Tak Dibayar Sumber Sakernas Februari 2017, Diolah Gambar 2. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Status Pekerjaan Utama, Februari 2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 12 / 3 6 7Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Status Pekerjaan Utama Pada Sakernas Diklasifikasikan Menjadi Tujuh Kelompok, Yaitu 1. Berusaha Sendiri 2. Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 3. Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Dibayar 4. Buruh/Karyawan/Pegawai 5. Pekerja Bebas Di Pertanian 6. Pekerja Bebas Di Non Pertanian 7. Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar Berdasarkan Hasil Sakernas Februari 2017, Dari Tujuh Kategori Status Pekerjaan, Tertinggi Pertama Adalah Pekerja Berstatus Buruh/ Karyawan/Pegawai, Yaitu 29,43 Persen. Diikuti Oleh Pekerja Tidak Dibayar Sebesar 21,88 Persen. Sementara, Penduduk Yang Bekerja Dengan Status Pekerja Bebas Tercatat Masing-Masing 1,76 Persen Di Pertanian Dan 2,25 Persen Di Non Pertanian. Pada 2015-2016 Penduduk Yang Bekerja Dengan Status Buruh/ Karyawan/Pegawai Mengalami Peningkatan. Namun Dalam Kurun Dua Tahun Terakhir 2016-2017, Pekerja Dengan Status Buruh/Karyawan/ Pegawai Tidak Mengalami Perubahan. Sementara Pekerja Tak Dibayar Selama Tiga Tahun Terakhir Terus Mengalami Peningkatan. Hal Ini Bisa Menjadi Salah Satu Indikasi Pertumbuhan Usaha Pada Sektor Informal Di Maluku Utara. Pada Tahun 2015, Pekerja Tak Dibayar Mencapai 19,75 Persen, Meningkat Menjadi 21,49 Persen Pada 2016 Dan Kembali Meningkat Pada 2017 Menjadi 21,88 Persen. Sepertiga Penduduk Yang Bekerja Di Maluku Utara Berstatus Sebagai Buruh/Karyawan. Status Pekerjaan Utama Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 1 2 3 4 Berusaha Sendiri 20,85 20,20 19,01 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Brh Tdk Dibayar 21,59 22,15 21,11 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Brh Dibayar 3,03 2,83 4,56 Buruh/Karyawan 28,66 29,43 29,43 Pekerja Bebas Pertanian 3,28 1,53 1,76 Pekerja Bebas Non Pertanian 2,86 2,37 2,25 Pekerja Tak Dibayar 19,73 21,49 21,88 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Februari 2015-2017, Diolah Tabel 3. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Status Pekerjaan Utama, Februari 2015-2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 13 / 3 6 8 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Jika Dilihat Berdasarkan Klasifikasi Wilayah, Penduduk Yang Bekerja Di Wilayah Perkotaan Hampir Separuhnya Berstatus Buruh/Karyawan Yaitu Mencapai 48,62 Persen. Sementara Kelompok Penduduk Yang Berstatus Sebagai Pekerja Bebas, Baik Di Pertanian Maupun Di Non Pertanian, Masing-Masing Tercatat Kurang Dari Tiga Persen Dari Keseluruhan Jumlah Penduduk Yang Bekerja. Sementara Itu, Struktur Penduduk Yang Bekerja Di Wilayah Perdesaan Menurut Status Bekerja Cenderung Merata Dimana Persentasenya Tidak Jauh Berbeda Antara Penduduk Yang Berstatus Berusaha Sendiri 19,79 Persen, Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar 23,38 Persen, Dan Buruh/Karyawan/Pegawai 21,58 Persen. Hal Lain Yang Cukup Menarik Adalah Jumlah Penduduk Yang Bekerja Sebagai Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar Mencapai 25,96 Persen. Angka Tersebut Dapat Menjadi Sebuah Indikasi Masih Adanya Budaya Kekeluargaan Dalam Bekerja. Berdasarkan Jenis Kelamin, Baik Laki-Laki Maupun Perempuan Cukup Banyak Yang Bekerja Dengan Status Sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai, Yaitu Sebanyak 31,60 Persen Pada Laki-Laki Dan 25,77 Persen Pada Perempuan. Meski Demikian, Sebagian Besar Penduduk Perempuan Yang Bekerja Adalah Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar, Yaitu Sebesar 40,24 Persen. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 Berusaha Sendiri 17,11 19,79 20,82 15,98 19,01 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Brh Tdk Dibayar 15,56 23,38 24,62 15,21 21,11 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Brh Dibayar 4,31 4,66 5,89 2,32 4,56 Buruh/Karyawan 48,62 21,58 31,60 25,77 29,43 Pekerja Bebas Pertanian 0,00 2,48 2,81 0,00 1,76 Pekerja Bebas Non Pertanian 2,51 2,14 3,31 0,48 2,25 Pekerja Tak Dibayar 11,89 25,96 10,95 40,24 21,88 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Februari 2017, Diolah Tabel 4. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Status Bekerja, Klasifikasi Wilayah, Dan Jenis Kelamin, Februari 2017 Status Bekerja Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 14 / 3 6 9Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 B. Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Lapangan Usaha Adalah Bidang Kegiatan Dari Pekerjaan/ Tempat Bekerja Dimana Seseorang Bekerja. Informasi Sektoral Atau Lapangan Usaha Biasanya Berguna Untuk Mengidentifikasi Pergeseran Yang Besar Dalam Ketenagakerjaan Dan Tingkat Pembangunan. Dalam Berbagai Literatur Pembangunan Ekonomi, Tenaga Kerja Berpindah Dari Pertanian Dan Aktifitas Tenaga Kerja Intensif Lainnya Ke Sektor Industri Dan Akhirnya Menuju Ke Sektor Jasa-Jasa Dalam Prosesnya Pekerja Berpindah Dari Desa Ke Kota. Distribusi Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Akan Menunjukkan Sektor Ekonomi Apa Yang Banyak Menyerap Tenaga Kerja. Untuk Kepentingan Analisis, Sektor Dalam Perekonomian Dibagi Menjadi 3 Tiga Sektor Yaitu Pertanian Agriculture, Industri Manufacture Dan Jasa Services, Berdasarkan Pada Definisi Sektor Internasional Standard Industrial Classsification ISIC System. Lapangan Usaha Pertanian Atau Agriculture Terdiri Dari Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, Dan Perikanan. Lapangan Usaha Industri Atau Manufacture Terdiri Dari Pertambangan Dan Penggalian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas Dan Air, Dan Konstruksi. Lapangan Usaha Jasa-Jasa Atau Services Adalah Selain Pertanian Dan Industri. Selama Tiga Tahun Terakhir Sektor Pertanian Masih Mejadi Lapangan Pekerjaan Yang Paling Banyak Menyerap Tenaga Kerja Di Maluku Utara. Pada 2015-2016, Penduduk Yang Bekerja Di Sektor Pertanian Mengalami Penurunan, Dari 49,99 Persen Pada 2015 Menjadi 43,95 Persen Pada 2016. Namun Demikian, Pekerja Di Sektor Ini Kembali Naik Menjadi Distribusi Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Akan Memberikan Gambaran Sektor Ekonomi Yang Banyak Menyerap Tenaga Kerja 49,99 43,95 44,14 9,92 14,78 15,88 40,09 41,27 39,98 2015 2016 2017 Pertanian Manufaktur Jasa Sumber Sakernas Februari 2015-2017, Diolah Gambar 3. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015-2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 15 / 3 6 10 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 44,14 Persen Pada 2017. Sektor Jasa Services Menjadi Lapangan Usaha Terbesar Kedua Di Maluku Utara, Meskipun Pada Dua Tahun Terakhir Mengalami Sedikit Penurunan. Pada 2016 Tercatat 41,27 Persen Penduduk Yang Bekerja Di Sektor Jasa, Turun Pada 2017 Menjadi 39,98 Persen. Sedangkan Sektor Industri Manufacture, Meskipun Menjadi Lapangan Usaha Paling Kecil Proporsinya, Menunjukkan Peningkatan Setiap Tahunnya Yaitu Dari 9,92 Persen Pada 2015, Meningkat Menjadi 14,78 Persen Pada 2016 Dan Kembali Meningkat Menjadi 15,88 Persen Pada 2017. Dilihat Dari Lapangan Usahanya Hampir Separuhnya Yaitu Mencapai 44,14 Persen Bekerja Di Sektor Pertanian. Jika Ditinjau Menurut Klasifikasi Wilayah, Terdapat Perbedaan Yang Signifikan Antara Penyerapan Lapangan Pekerjaan Antara Di Perkotaan Dan Perdesaan. Untuk Wilayah Perkotaan, Lapangan Usaha Yang Menyerap Banyak Tenaga Kerja Adalah Sektor Services/Jasa-Jasa, Dimana 70,08 Persen Dari Penduduk Yang Bekerja Di Sektor Ini. Sementara Untuk Wilayah Perdesaan, Sektor Agriculture/Pertanian Tetap Mendominasi Dalam Kontribusi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Dan Mampu Menampung Sebesar 56,47 Persen Tenaga Kerja. Sedangkan Untuk Industri Tidak Berbeda Jauh Antara Daerah Perkotaan Dan Perdesaan, Yaitu Sebesar 15,95 Persen Di Perkotaan Dan 15,86 Persen Di Perdesaan. Pada Tabel 5 Dapat Dilihat Bahwa Terdapat Perbedaan Antara Penyerapan Tenaga Kerja Laki-Laki Dan Perempuan Di Sektor Pertanian Dan Jasa. Tenaga Kerja Laki-Laki Lebih Dominan Diserap Di Sektor Pertanian 44,93 Persen. Sementara Tenaga Kerja Perempuan Lebih Banyak Diserap Di Sektor Jasa 47,19 Persen. Lain Halnya Dengan Sektor Manufaktur, Di Mana Penyerapan Tenaga Kerja Di Sektor Ini Adalah Terendah, Baik Pada Tenaga Kerja Laki-Laki Ataupun Perempuan. Maluku Utara Masih Merupakan Provinsi Dengan Karakter Agraris Di Mana Sebagian Besar Penduduk Bekerja Di Sektor Pertanian. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 Pertanian 13,98 56,47 44,93 42,81 44,14 Manufaktur 15,95 15,86 19,39 10,00 15,88 Jasa 70,08 27,67 35,69 47,19 39,98 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Februari 2017, Diolah Tabel 5. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Klasifikasi Wilayah, Dan Jenis Kelamin, Februari 2017 Lapangan Pekerjaan Utama Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 16 / 3 6 11Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 C. Penduduk Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Jumlah Jam Kerja Berdampak Pada Kesehatan Dan Kesejahteraan Pekerja Serta Pada Tingkat Produktivitas Dan Biaya Tenaga Kerja Perusahaan. Mengukur Tingkat Dan Tren Jam Kerja Di Masyarakat Untuk Berbagai Kelompok Pekerja Dan Untuk Pekerja Secara Individu Menjadi Penting Ketika Melakukan Pemantauan Kerja Dan Kondisi Hidup, Maupun Ketika Menganalisis Perkembangan Ekonomi. Dengan Melihat Jumlah Jam Kerja Selama Seminggu Terakhir Dari Penduduk Yang Bekerja, Kita Dapat Mengetahui Proporsi Penduduk Yang Bekerja Sebagai Pekerja Murni/ Paruh Waktu/ Pekerja Tidak Penuh Dan Proporsi Penduduk Yang Bekerja Namun Dikategorikan Sebagai Setengah Penganggur. Di Indonesia Seseorang Dikatakan Sebagai Pekerja Penuh Waktu Full Time Worker Apabila Bekerja Minimal 35 Jam Selama Seminggu. Jumlah Jam Kerja Tersebut Merupakan Kumulatif Selama Satu Minggu. Bila Pekerja Memiliki Jumlah Jam Kerja Kurang Dari Jumlah Jam Kerja Normal Dan Masih Mencari Pekerjaan Lain Itu Termasuk Setengah Penganggur. Namun Jika Pekerja Memiliki Jumlah Jam Kerja Kurang Dari Jumlah Jam Kerja Normal Dan Tidak Ingin Mencari Pekerjaan Lain Atau Sudah Merasa Cukup Itu Termasuk Pekerja Paruh Waktu Part Time Worker. Seseorang Dikatakan Sebagai Pekerja Penuh Waktu Full Time Worker Apabila Bekerja Minimal 35 Jam Selama Seminggu Yang Lalu Status Pekerja Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 1 2 3 4 Penduduk Yang Bekerja 490.152 512.511 530.271 Pekerja Tidak Penuh 35 Jam 179.527 179.487 170.661 1. Setengah Penganggur 76.835 58.219 56.748 2. Pekerja Paruh Waktu 102.692 121.268 113.913 Tingkat Pekerja Tidak Penuh 35 Jam 36,63 35,02 32,18 1. Tingkat Pekerja Setengah Penganggur 15,68 11,36 10,70 2. Tingkat Pekerja Paruh Waktu 20,95 23,66 21,48 Sumber Sakernas Februari 2015 - 2017, Diolah Tabel 6. Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Status Pekerja Berdasarkan Jumlah Jam Kerja, Februari 2015 - 2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 17 / 3 6 12 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Selama Tiga Tahun Terakhir, Tingkat Pekerja Tidak Penuh Di Maluku Utara Terus Mengalami Penurunan, Yaitu Dari 36,63 Persen Pada 2015, Turun Menjadi 35,02 Persen Pada 2016 Dan 32,18 Persen Pada 2017. Pekerja Tidak Penuh Ini Terdiri Dari Pekerja Setengah Penganggur Dan Pekerja Paruh Waktu. Dalam Tiga Tahun Terakhir, Tingkat Pekerja Setengah Penganggur Juga Mengalami Penurunan Dari 15,68 Persen Pada 2015 Menjadi 10,70 Persen Pada 2017. Sementara Itu, Tingkat Pekerja Paruh Waktu Selama Tiga Tahun Terakhir Menunjukkan Perubahan Yang Cukup Fluktuatif. Pekerja Paruh Waktu Pada 2015 Sebesar 20,95 Persen, Meningkat Menjadi 23,66 Pada 2016 Dan Kembali Turun Menjadi 21,48 Persen Pada 2017. Berdasarkan Jenis Kelamin, Tingkat Pekerja Tidak Penuh Perempuan Jauh Lebih Tinggi Dibanding Laki-Laki, Yaitu Sebesar 45,00 Persen Berbanding 24,56 Persen. Tabel 7 Juga Menunjukkan Bahwa Pekerja Perempuan Ini Lebih Memilih Menjadi Pekerja Paruh Waktu. Jika Dilihat Berdasarkan Tempat Tinggalnya, Ternyata Tingkat Pekerja Tidak Penuh Di Perdesaan 35,99 Persen Lebih Tinggi Dibanding Perkotaan 22,86 Persen. Dalam Tiga Tahun Terakhir, Tingkat Pekerja Tidak Penuh Di Maluku Utara Mengalami Penurunan. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 Penduduk Yang Bekerja 153.905 376.366 332.486 197.785 530.271 Pekerja Tidak Penuh 35 Jam 35.190 135.471 81.656 89.005 170.661 1. Setengah Penganggur 9.156 47.592 34.837 21.911 56.748 2. Pekerja Paruh Waktu 26.034 87.879 46.819 67.094 113.913 Tingkat Pekerja Tidak Penuh 35 Jam 22,86 35,99 24,56 45,00 32,18 1. Tingkat Pekerja Setengah Penganggur 5,95 12,65 10,48 11,08 10,70 2. Tingkat Pekerja Paruh Waktu 16,92 23,35 14,08 33,92 21,48 Sumber Sakernas Februari 2017, Diolah Tabel 7. Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Status Bekerja Berdasarkan Jumlah Jam Kerja, Klasifikasi Wilayah, Dan Jenis Kelamin, Februari 2017 Status Bekerja Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 18 / 3 6 13Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 D. Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Dalam Analisis Ketenagakerjaan Penduduk Yang Bekerja Juga Dapat Dibedakan Menurut Pendidikan. Salah Satu Tujuannya Adalah Untuk Melihat Seberapa Besar Pasar Tenaga Kerja Kerja Dapat Menyerap Tenaga Kerja Dengan Tingkat Keahlian Atau Keterampilan Tertentu Sesuai Dengan Tingkat Pendidikannya. Semakin Tinggi Jenjang Pendidikan Seseorang Tidak Menjamin Semakin Mudah Baginya Untuk Memperoleh Pekerjaan Apalagi Yang Sesuai Dengan Pendidikannya. Adanya Tuntutan Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup, Menyebabkan Pasar Tenaga Kerja Yang Dimasuki Seseorang Yang Berpendidikan Tinggi Tak Jarang Menjadi Tidak Tepat. Sebaliknya, Karena Tingginya Permintaan Tenaga Kerja Pada Sektor Informal Atau Jenis Pekerjaan Yang Hanya Mengandalkan Fisik Dan Pendidikan Rendah, Maka Mereka Yang Berpendidikan Rendah Justru Dapat Memenuhi Kebutuhan Tersebut. Selama Periode Februari 2015 Sampai Dengan Februari 2017, Sebagian Besar Penduduk Yang Bekerja Di Maluku Utara Adalah Berpendidikan Sekolah Dasar SD Ke Bawah Yaitu Mencapai 44,47 Persen Di 2017. Hal Ini Menggambarkan Bahwa Pekerja Yang Ada Di Maluku Utara Didominasi Oleh Penduduk Dengan Pendidikan Maksimal Adalah SD. Tingkat Pendidikan Pekerja Terbanyak Kedua Adalah SMA Umum. Namun Demikian, Pekerja Dengan Pendidikan SMA Umum Mencapai Angka Terendah Dibanding Dua Tahun Sebelumnya. Pada 2015 Pekerja Berpendidikan SMA Umum Mencapai 23,23 Persen, Naik Menjadi 25,18 Persen Pada 2016 Dan Turun Menjadi 20,21 Persen Pada 2017. Hampir Separuh Penduduk Yang Bekerja Di Maluku Utara Adalah Berpendidikan Sekolah Dasar SD Ke Bawah. Status Pekerja Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 1 2 3 4 SD 42,59 37,50 44,47 SMP 18,13 17,25 17,72 SMA Umum 23,23 25,18 20,21 SMA Kejuruan 4,75 5,88 4,88 Diploma I/II/III 2,93 3,15 1,91 Universitas 8,37 11,04 10,82 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Februari 2015-2017, Diolah Tabel 8. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, Februari 2015-2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 19 / 3 6 14 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 T I N G K A T Pengangguran Terbuka TPT Menggambarkan Proporsi Angkatan Kerja Yang Tidak Memiliki Pekerjaan Yang Secara Aktif Mencari Kerja/ Mempersiapkan Usaha. Indikator PENGANGGURAN Adanya Sejumlah Pengangguran Pada Dasarnya Menggambarkan Adanya Kelebihan Penawaran Tenaga Kerja Excess Supply Pada Pasar Kerja Dibandingkan Lapangan Kerja Yang Tersedia. Pengangguran Merupakan Keadaan Dari Seseorang Yang Mengalami Hambatan Di Dalam Usahanya Untuk Memperoleh Pekerjaan. Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Menggambarkan Proporsi Angkatan Kerja Yang Tidak Memiliki Pekerjaan Yang Secara Aktif Mencari Kerja/Mempersiapkan Usaha. Tingginya Angka TPT Mencerminkan Adanya Kegagalan Dalam Pasar Kerja Untuk Menyerap Sejumlah Angkatan Kerja. Pekerja Yang Berpendidikan SMP Menempati Urutan Ketiga Terbesar, Yaitu Mencapai 17,72 Persen Di 2017. Dengan Melihat Karakteristik Tenaga Kerja Menurut Pendidikan, Maka Dapat Terlihat Bahwa Tenaga Kerja Di Maluku Utara Masih Didominasi Oleh Penduduk Berpendidikan Menengah Ke Bawah. Menurut Daerah Tempat Tinggal, Lebih Dari Setengah Penduduk Yang Bekerja Di Wilayah Desa Berpendidikan SD Ke Bawah, Yaitu Mencapai 52,69 Persen. Sementara Di Wilayah Kota, Kelompok Terbesar Penduduk Yang Bekerja Adalah Berpendidikan SMA Umum, Yaitu Sebesar 30,21 Persen. Jika Dilihat Berdasarkan Jenis Kelamin, Penduduk Yang Bekerja Baik Laki-Laki Maupun Perempuan, Masih Didominasi Oleh Penduduk Yang Berpendidikan SD Ke Bawah, Yaitu 41,13 Persen Untuk Laki-Laki Dan 50,08 Persen Untuk Perempuan. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 SD 24,36 52,69 41,13 50,08 44,47 SMP 17,52 17,80 20,04 13,81 17,72 SMA Umum 30,21 16,12 23,57 14,55 20,21 SMA Kejuruan 7,32 3,89 4,78 5,06 4,88 Diploma I/II/III 3,34 1,32 1,21 3,08 1,91 Universitas 17,24 8,19 9,28 13,41 10,82 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Februari 2017, Diolah Tabel 9. Persentase Penduduk Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, Klasifikasi Wilayah, Dan Jenis Kelamin, Februari 2017 Status Bekerja Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Ht Tp // Al Ut .B Ps .G O. Id 20 / 3 6 15Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 TPT Atau Biasanya Disebut Sebagai Tingkat Pengangguran Ini Harus Dilihat Secara Hati-Hati Dan Tidak Bisa Digunakan Serta Merta Sebagai Pengukuran Kesulitan Ekonomi. Tingkat Kemiskinan Tidak Selalu Berkorelasi Dengan Tingkat Pengangguran. Sebagai Contoh Seseorang Dengan Kondisi Latar Belakang Ekonomi Dan Pendidikan Yang Baik Cenderung Memilih Pekerjaan Pada Tingkat Pendapatan Dan Status Sosial Yang Lebih Tinggi Dan Akan Memilih Menganggur Daripada Bekerja Meskipun Kadang Berarti Melewatkan Lowongan Pekerjaan Yang Bisa Didapatkan Dengan Mudah Di Depan Mata. Sementara Penduduk Miskin Cenderung Mengerjakan Apa Saja Yang Bisa Dikerjakan Karena Tuntutan Yang Tinggi Dalam Upaya Mempertahankan Hidup. Tingkat Pengangguran Dapat Dianggap Sebagai Indikator Yang Paling Informatif Yang Mencerminkan Indikasi Maupun Kinerja Pasar Tenaga Kerja Dan Ekonomi Secara Keseluruhan. Akan Tetapi, Tidak Harus Ditafsirkan Sebagai Ukuran Kesulitan Kesejahteraan Ekonomi. Bila Didasarkan Pada Standar Internasional Yang Direkomendasikan, Tingkat Pengangguran Hanya Memberikan Proporsi Angkatan Kerja Yang Tidak Memiliki Pekerjaan Secara Aktif Atau Tidak Mencari Pekerjaan. Angka Ini Menggambarkan Tentang Sumber Daya Ekonomi Pekerja Menganggur Atau Anggota Keluarga Mereka. Penggunaannya Harus Dibatasi Sebagai Ukuran Pemanfaatan Tenaga Kerja Dan Indikasi Kegagalan Mencari Pekerjaan. Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 5,56 3,43 4,82 Sumber Sakernas Februari 2015-2017, Diolah Gambar 5. Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Maluku Utara, Februari 2015-2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 21 / 3 6 16 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Pada Februari 2017, TPT Maluku Utara Adalah Sebesar 4,82 Persen, Yang Artinya Dari 100 Orang Angkatan Kerja Di Maluku Utara Yang Termasuk Kategori Penganggur Ada Sekitar 5 Orang. Selama Kurun Waktu Tiga Tahun Terakhir, TPT Di Maluku Utara Cenderung Mengalami Penurunan. Pada Februari 2015, TPT Maluku Utara Tercatat Sebesar 5,56 Persen. Kemudian Menurun Secara Signifikan Menjadi 3,43 Persen Pada Februari 2016. Pada Februari 2017 Dan Kembali Meningkat Menjadi 4,82, Tetapi Masih Lebih Rendah Dibanding Pada Februari 2015. Jika Dilihat Berdasarkan Klasifikasi Wilayah, Tingkat Pengangguran Di Perkotaan Selalu Lebih Tinggi Daripada Di Pedesaan. Dalam Tiga Tahun Terakhir, Tingkat Pengangguran Di Perkotaan Mengalami Fluktuasi Yang Cukup Tinggi. Tingkat Pengangguran Di Perkotaan Pada 2015- 2016 Mengalami Penurunan Yang Cukup Tinggi, Yaitu Dari 7,22 Persen Pada 2015 Turun Menjadi 3,99 Persen Pada 2016. Pada 2017, Tingkat Pengangguran Kembali Meningkat Mendekati Angka Pada 2015, Yaitu Sebesar 6,81 Persen. Keadaan Yang Tidak Jauh Beda Juga Terjadi Di Daerah Perdesaan. Tingkat Pengangguran Di Perdesaan Pada Februari 2015 Tercatat Sebesar 4,89 Persen, Turun Menjadi 3,23 Persen Pada Februari 2016, Dan Naik Menjadi 3,98 Persen Pada 2017. Berdasarkan Jenis Kelamin, Tingkat Pengangguran Perempuan Selalu Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Laki-Laki. Hal Ini Mengindikasikan Bahwa Peluang Tenaga Kerja Laki-Laki Menjadi Pekerja Aktif Di Pasar Tenaga Kerja Lebih Besar Dibandingkan Dengan Tenaga Kerja Perempuan. T I N G K A T Pengangguran Di Perkotaan Selalu Lebih Tinggi Daripada Di Pedesaan. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 Februari 2015 7,22 4,89 5,02 6,43 5,56 Februari 2016 3,99 3,23 1,73 6,28 3,43 Februari 2017 6,81 3,98 3,90 6,33 4,82 Sumber Sakernas Februari 2015-2017, Diolah Tabel 10. Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Maluku Utara Menurut Klasifikasi Wilayah Dan Jenis Kelamin, Februari 2015-2017 Lapangan Pekerjaan Utama Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Ht Tp // M Lu T.B Ps .G O. Id 22 / 3 6 17Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 T I N G K A T Pengangguran Tertinggi Adalah Lulusan Diploma I/II/III Yaitu Mencapai 21,58 Persen Pada Tahun 2017. Jika Dilihat Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengangguran Tertinggi Adalah Lulusan Diploma I/II/III Yaitu Mencapai 21,58 Persen, Baik Di Daerah Perkotaan 23,34 Persen Ataupun Perdesaan 19,67 Persen. Kondisi Latar Belakang Ekonomi Dan Pendidikan Yang Dirasa Cukup Tinggi Serta Terlalu Memilih Pekerjaan Memilih Menganggur Daripada Bekerja Pada Tingkat Pendapatan Atau Status Sosial Yang Lebih Rendah Cenderung Membuat Para Lulusan Diploma I/II/III Ini Melewatkan Kesempatan Kerja Yang Bisa Didapatkan Dengan Mudah. Apabila Dilihat Dari Sisi Ketersediaan Lapangan Pekerjaan, Maka Dapat Dikatakan Tidak Cukup Tersedia Lapangan Pekerjaan Yang Sesuai Untuk Lulusan Diploma I/II/III. Berdasarkan Jenis Kelamin, Lulusan Diploma I/II/III Pada Penduduk Perempuan Menjadi Penyumbang Terbesar Tingkat Pengangguran, Begitu Juga Pada Penduduk Laki-Laki. Tingkat Pengangguran Terendah Pada Laki-Laki Ataupun Perempuan Yaitu Berasal Dari Lulusan SD Ke Bawah. Kota Desa Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 SD 0,63 1,55 1,00 1,96 1,41 SMP 6,65 4,01 4,02 6,59 4,78 SMA Umum 10,88 6,43 5,57 15,36 8,41 SMA Kejuruan 6,35 11,46 8,61 10,39 9,31 Diploma I/II/III 23,34 19,67 10,57 27,47 21,58 Universitas 3,91 7,22 8,07 2,82 5,72 Maluku Utara 6,81 3,98 3,90 6,33 4,82 Sumber Sakernas Februari 2017, Diolah Tabel 11. Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, Klasifikasi Wilayah, Dan Jenis Kelamin, Februari 2017 Status Bekerja Klasifikasi Wilayah Jenis Kelamin Total Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 23 / 3 6 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 24 / 3 6 19Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 LAMPIRAN TABEL DAN GRAFIK Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 25 / 3 6 20 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Tabel Lampiran 1. Jumlah Penduduk Provinsi Maluku Utara Menurut Kabupaten/Kota, 2014-2017 Kabupaten/Kota 2014 2015 2016 2017 1 2 3 4 5 Halmahera Barat 108.769 110.717 112.722 114.502 Halmahera Tengah 48.414 49.807 51.315 52.813 Kepulauan Sula 93.435 95.285 97.177 99.196 Halmahera Selatan 215.791 219.836 223.460 227.280 Halmahera Utara 176.573 180.100 183.596 187.104 Halmahera Timur 82.914 85.188 87.680 90.070 Pulau Morotai 59.102 60.727 62.412 64.001 Pulau Taliabu 50.067 50.709 51.316 51.928 Ternate 207.789 212.997 218.028 223.111 Tidore Kepulauan 95.813 96.979 98.206 99.337 Maluku Utara 1.138.667 1.162.345 1.185.912 1.209.342 Sumber Proyeksi Penduduk Provinsi Maluku Utara Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 26 / 3 6 21Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Tabel Lampiran 2. Jumlah Penduduk Provinsi Maluku Utara Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin, 2017 Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 0-4 74.889 72.175 147.064 5-9 71.628 68.581 140.209 10-14 65.525 62.281 127.806 15-19 59.438 55.439 114.877 20-24 53.577 51.308 104.885 25-29 52.309 52.079 104.388 30-34 50.296 50.986 101.282 35-39 45.157 44.052 89.209 40-44 38.058 35.717 73.775 45-49 30.481 28.241 58.722 50-54 24.529 22.943 47.472 55-59 19.407 17.735 37.142 60-64 13.569 12.077 25.646 65-69 8.337 7.891 16.228 70-74 5.002 5.198 10.200 75 4.656 5.781 10.437 Jumlah 616.858 592.484 1.209.342 Sumber Proyeks I Penduduk Provins I Maluku Utara Kelompok Umur Jumlah Penduduk Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 27 / 3 6 22 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Gambar Lampiran 1. Piramida Penduduk Provinsi Maluku Utara, 2017 80.000 60.000 40.000 20.000 0 20.000 40.000 60.000 80.000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 Sumber Proyeksi Penduduk Provinsi Maluku Utara Laki-Laki Perempuan Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 28 / 3 6 23Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Jenis Kegiatan Utama Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 1 2 3 4 1. Penduduk Usia Kerja 15 Tahun Keatas 763 299 782 438 801 856 2. Angkatan Kerja 518 982 530 721 557 120 Bekerja 490 152 512 511 530 271 Penganggur 28 830 18 210 26 849 3. Bukan Angkatan Kerja 244 317 251 717 244 736 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 67,99 67,83 69,48 5. Tingkat Pengangguran Terbuka 5,56 3,43 4,82 6. Pekerja Tidak Penuh 179 527 179 487 170 661 Setengah Penganggur 76 835 58 219 56 748 Paruh Waktu 102 692 121 268 113 913 Sumber Sakernas Februari 2015-2017, Diolah Tabel Lampiran 3. Penduduk Usia Kerja Provinsi Maluku Utara Menurut Jenis Kegiatan Utama, Februari 2015-2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 29 / 3 6 24 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Gambar Lampiran 2. Persentase Penduduk Usia Kerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Jenis Kegiatan Utama, Februari 2015-2017 64,21 65,5 66,1 3,78 2,33 3,3 32,01 32,17 30,5 Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 Bekerja Pengangguran Bukan Angkatan Kerja Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 30 / 3 6 25Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Status Pekerja Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 1 2 3 4 SD 42,59 37,50 44,47 SMP 18,13 17,25 17,72 SMA Umum 23,23 25,18 20,21 SMA Kejuruan 4,75 5,88 4,88 Diploma I/II/III 2,93 3,15 1,91 Universitas 8,37 11,04 10,82 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Februari 2015-2017, Diolah Tabel Lampiran 4. Persentase Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, Februari 2015-2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 31 / 3 6 26 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Lapangan Usaha Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 1 2 3 4 1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, Dan Perikanan 49,99 50,23 43,95 2 Pertambangan Dan Penggalian 3,38 2,46 4,06 3 Industri 1,82 3,60 5,15 4 Listrik, Gas, Dan Air Minum 0,04 0,25 0,60 5 Konstruksi 4,68 4,82 4,99 6 Perdagangan, Rumah Makan, Dan Jasa Akomodasi 14,86 13,20 14,67 7 Transportasi, Pergudangan, Dan Komunikasi 5,40 6,61 6,34 8 Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan 1,91 1,27 1,58 9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, Dan Perseorangan 17,93 17,56 18,67 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber Sakernas Februari 2015-2017, Diolah Tabel Lampiran 5. Persentase Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja Di Provinsi Maluku Utara Menurut Lapangan Usaha Utama, Februari 2015-2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 32 / 3 6 27Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 Tingkat Pendidikan Februari 2015 Februari 2016 Februari 2017 1 2 3 4 SD Ke Bawah 2,25 1,36 1,41 Sekolah Menengah Pertama 5,12 0,06 4,78 Sekolah Menengah Atas 8,66 4,97 8,41 Sekolah Menengah Kejuruan 7,92 5,55 9,31 Diploma I/II/III 17,64 13,72 21,58 Universitas 7,55 7,26 5,72 Total 5,56 3,43 4,82 Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara Tabel Lampiran 5. Tingkat Pengangguran Terbuka Di Provinsi Maluku Utara Menurut Tingkat Pendidikan, Februari 2015-2017 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 33 / 3 6 28 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara Februari 2017 GLOSARIUM Penduduk Adalah Seseorang Atau Sekelompok Orang Yang Mendiami Suatu Wilayah Dalam Teritorial Negara Republik Indonesia Selama 6 Enam Bulan Atau Lebih, Atau Kurang Dari 6 Enam Bulan Tetapi Bermaksud Menetap Lebih Dari 6 Enam Bulan. Terkait Ketenagakerjaan, Penduduk Dikelompokkan Menjadi - Penduduk Usia Kerja PUK, Yaitu Penduduk Yang Berusia 15 Tahun Ke Atas. - Penduduk Bukan Usia Kerja, Yaitu Penduduk Yang Berusia 0-14 Tahun. Penduduk Usia Kerja Terdiri Atas Angkatan Kerja Dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan Kerja Adalah Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja Atau Punya Pekerjaan Namun Sementara Tidak Bekerja, Dan Pengangguran. Bukan Angkatan Kerja Adalah Penduduk Usia Kerja Yang Sedang Bersekolah, Mengurus Rumah Tangga Atau Melakukan Kegiatan Lainnya. Bekerja Adalah Kegiatan Melakukan Pekerjaan Dengan Maksud Memperoleh Atau Membantu Memperoleh Penghasilan Atau Keuntungan, Paling Sedikit Selama Satu Jam Dalam Seminggu Yang Lalu. Bekerja Selama Satu Jam Tersebut Harus Dilakukan Berturut-Turut Dan Tidak Terputus. Kegiatan Bekerja Ini Mencakup Baik Yang Sedang Bekerja Maupun Yang Punya Pekerjaan Tetapi Dalam Seminggu Yang Lalu Sementara Tidak Aktif Bekerja, Misalnya Karena Cuti, Sakit, Dan Sejenisnya. Pengangguran Adalah Penduduk Yang Tidak Bekerja Atau Sedang Mencari Pekerjaan, Atau Mempersiapkan Suatu Usaha Baru, Atau Merasa Tidak Mungkin Mendapat Pekerjaan Putus Asa, Atau Sudah Diterima Bekerja Tetapi Belum Mulai Bekerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Adalah Besarnya Penduduk Usia Kerja 15 Tahun Ke Atas Yang Aktif Secara Ekonomi Di Suatu Negara Atau Wilayah. TPAK Diukur Sebagai Persentase Jumlah Angkatan Kerja Bekerja Dan Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Usia Kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Adalah Penduduk Usia Kerja Yang Termasuk Dalam Kelompok Pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka Diukur Sebagai Persentase Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Yang Termasuk Angkatan Kerja. Lapangan Usaha/Pekerjaan Adalah Bidang Kegiatan Dari Pekerjaan/Usaha/Perusahaan/Kantor Tempat Seseorang Bekerja. Klasifikasi Baku Yang Digunakan Dalam Penggolongan Lapangan Pekerjaan Adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2015 Yang Mengacu Pada The International Standard Of Industrial Classification ISIC. Status Pekerjaan Adalah Jenis Kedudukan Seseorang Dalam Pekerjaan. Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 34 / 3 6 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id 35 / 3 6 Ht Tp // M Al Ut .B Ps .G O. Id Po We Red By TC PD F W Ww .Tcp Df.O Rg 36 / 3 6