Deep Search Publikasi

Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sikka 2016 Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sikka 2016
Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sikka 2016

BPS Kab. Sikka

Lihat Publikasi
Cari kata kunci:

Menampilkan 106 halaman dengan kata kunci "Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sikka 2016"

Halaman 17
Lihat Detail

Ps //S Ikk Ak Ab .Bp S.G O.I D 9 Aspek Yang Akan Bekerja Dalam Proses Peningkatan Kualitas Manusia. Tugas Para Analis, Pemerhati, Perencana Dan Pengambil Keputusan Di Daerah Ini Adalah Mengidentifikasi Dengan Lebih Cermat Setiap Determinan Dari Komponen IPM Dengan Menggunakan Data Yang Berkualitas. Tabel 1. Komponen Dan Peringkat IPM Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2016 Kabupaten Komponen Peringkat Angka Harapan Hidup Harapan Lama Sekolah Rata-Rata Lama Sekolah Pengeluaran Rill Per Kapita 1 2 3 4 5 6 Kota Kupang 68.46 15.76 11.44 12986 1 Sikka 66.20 11,91 6.55 7740 7 Ende 64.42 13.74 7.38 8801 2 Flores Timur 64.36 12.38 6.99 7237 9 NTT 66.04 12.97 7.02 7122 32

Halaman 18
Lihat Detail

Ps //S Ikk Ak Ab .Bp S.G O.I D

Halaman 19
Lihat Detail

Ps //S Ikk Ak Ab .Bp S.G O.I D 1 KEPENDUDUKAN

Halaman 20
Lihat Detail

Ps //S Ikk Ak Ab .Bp S.G O.I D 14 BAB I KEPENDUDUKAN Penduduk Adalah Pusat Pembangunan Karena Pada Dasarnya Penduduk Merupakan Subyek Dan Obyek Pembangunan. Dengan Demikian, Perubahan Kondisi Kuantitas Dan Kualitas Sumber Daya Manusia SDM Penduduk Akan Berdampak Pada Situasi Pembangunan Nasional Dan Daerah. Selanjutnya, Penanganan Berbagai Persoalan Pembangunan Yang Dihadapi Di Suatu Daerah Seperti Pertumbuhan Penduduk Yang Tinggi, Kemiskinan, Dan Pengangguran Seharusnya Didasarkan Pada Situasi Kuantitas Dan Kualitas SDM Penduduk. Itulah Sebabnya, Pembangunan Tidak Dapat Mengabaikan Aspek-Aspek Kependudukan. Dengan Perkataan Lain, Perencanaan Pembangunan Seharusnya Berwawasan Kependudukan, Sehingga Pembangunan Diarahkan Untuk Mencapai Tujuan Peningkatan Kualitas Hidup Dan Kesejahteraan Masyarakat. Sebab, Esensi Dari Pembangunan Adalah Perbaikan Kualitas Hidup Masyarakat. Oleh Karena Itu, Pemahaman Tentang Situasi Kuantitas Dan Kualitas SDM Penduduk Serta Keterkaitannya Dengan Pembangunan Adalah Penting. Pembangunan Ekonomi Tanpa Didukung Kualitas Penduduk Yang Memadai Tidak Akan Berkelanjutan. Sebaliknya, Peningkatan Kualitas Penduduk Tidak Akan Terjadi Jika Tidak Ada Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi Dan Peningkatan Kualitas Penduduk Akan Sulit Dilaksanakan Jika Jumlah Penduduk Semakin Besar Dan Sudah Terlanjur Rendah Kualitasnya. Membiarkan Pertumbuhan Penduduk Dengan Kualitas Rendah Menjadi Tidak Terkendali Akan Mempersulit Persoalan Pembangunan Nasional Dan Di Daerah. Hubungan Antara Penduduk Dan Pembangunan Dapat Dijelaskan Melalui Suatu Proses Yang Menggambarkan Integrasi Variabel Demografi Dan Pembangunan, Yang Disebut Siklus Analisis Demografi. Perubahan Dalam Tiga Elemen Pokok Dinamika Kependudukan Yaitu Kelahiran Fertilitas, Kematian Mortalitas, Dan Perpindahan Migrasi Dapat Mempengaruhi Jumlah, Komposisi Struktur, Dan Persebaran Distribusi Penduduk. Sedangkan Perubahan Dalam Jumlah, Struktur, Dan Distribusi Penduduk Dapat Berpengaruh Ke Berbagai Aspek Pembangunan. Selanjutnya Perubahan Pada Berbagai Aspek Pembangunan Akan Mempengaruhi Kelahiran Fertilitas, Kematian Mortalitas, Dan Perpindahan Migrasi, Demikian Seterusnya. Jumlah, Komposisi, Dan Distribusi Penduduk Merupakan Keseimbangan Dinamis Karena Sifatnya Yang Selalu Berubah Dari Waktu Ke Waktu. Perubahan Amat Cepat Yang Terjadi Perlu

Halaman 21
Lihat Detail

Ps //S Ikk Ak Ab .Bp S.G O.I D 15 Dicermati Dan Membutuhkan Perhitungan Terus-Menerus Agar Hasilnya Bermanfaat Dalam Membuat Perencanaan Yang Sedapat Mungkin Relevan Dengan Kondisi Kini Maupun Di Masa Depan, Yang Dapat Diperkirakan Berdasarkan Data Kependudukan Masa Kini Maupun Pada Waktu Lampau. Oleh Sebab Itu, Untuk Merencanakan Dan Melaksanakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan, Dibutuhkan Data Dan Informasi Yang Baik Mengenai Berbagai Aspek Kependudukan, Baik Keadaan Pada Masa Lalu, Kini Maupun Perkiraan Keadaan Di Masa Yang Akan Datang. Namun Demikian, Belum Baiknya Sistem Pencatatan Registrasi Penduduk Di Indonesia Mengakibatkan Sebagian Data Atau Bahkan Keseluruhan Data Kependudukan Yang Tersedia Selama Ini Masih Diperoleh Dari Hasil Sensus Penduduk Dan Survei-Survei Kependudukan Lainnya, Seperti Survei Penduduk Antar Sensus SUPAS, Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas, Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia SDKI. Khusus Susenas, Instrument Pengumpulan Data Terdiri Dari Dua Set Kuesioner Yang Berbeda, Yaitu Kuesioner Susenas Kor Dan Kuesioner Susenas Modul. Kuesioner Kor Merupakan Kuesioner Induk Yang Menanyakan Data Dasar Dan Selalu Digunakan Dalam Setiap Tahun Pencacahan Data Susenas. Sedangkan Kuesioner Modul Berbeda Setiap Tiga Tahun Seperti Modul Konsumsi Dan Pengeluaran Rumah Tangga, Modul Tentang Pendidikan Dan Sosial Budaya, Serta Modul Perumahan Dan Kesehatan. Data-Data Tersebut Sangat Berguna Bagi Pemerintah Dalam Merencanakan Pembangunan Sektoral Maupun Lintas Sektoral. Dalam Bab Ini Akan Diulas Secara Singkat Mengenai Kependudukan Yang Mencakup Jumlah Dan Pertumbuhan, Kepadatan, Dan Struktur/Komposisi Penduduk Menurut Beberapa Karakteristik Demografi Seperti Umur Dan Jenis Kelamin, Status Perkawinan, Rumah Tangga, Fertilitas Dan Keluarga Berencana.

Halaman 22
Lihat Detail

Ps //S Ikk Ak Ab .Bp S.G O.I D 16 Jumlah Dan Pertumbuhan Penduduk Pengertian Pertumbuhan Dengan Perkembangan Penduduk Berbeda. Perkembangan Penduduk Merupakan Besarnya Perubahan Jumlah Penduduk Dari Satu Tahun Ke Tahun Berikutnya. Ukuran Tentang Jumlah Penduduk Biasanya Dikaitkan Dengan Suatu Wilayah Pada Tahun Tertentu. Jumlah Penduduk Di Suatu Wilayah Pada Tahun Tertentu Dipengaruhi Oleh Banyaknya Kelahiran, Kematian Dan Perpindahan Penduduk Migration Yang Masuk Atau Keluar Dari Wilayah Tersebut. Kelahiran Yang Terjadi Akan Bersifat Penambah Sedang Kematian Akan Bersifat Pengurang Terhadap Jumlah Penduduk. Begitu Pula Halnya Dengan Migrasi, Jumlah Penduduk Yang Masuk Bersifat Penambah Dan Penduduk Yang Keluar Bersifat Pengurang. Sedangkan Pertumbuhan Penduduk Sangat Berguna Untuk Memprediksi Jumlah Penduduk Di Suatu Wilayah Atau Negara Di Masa Yang Akan Datang Yang Selanjutnya Akan Melahirkan Konsep Proyeksi Penduduk. Dengan Diketahuinya Jumlah Penduduk Yang Akan Datang, Diketahui Pula Kebutuhan Dasar Penduduk Ini, Tidak Hanya Di Bidang Sosial Dan Ekonomi Tetapi Juga Di Bidang Politik Misalnya Mengenai Jumlah Pemilih Untuk Pemilu Yang Akan Datang. Tetapi Prediksi Jumlah Penduduk Dengan Cara Seperti Ini Belum Dapat Menunjukkan Karakteristik Penduduk Di Masa Yang Akan Datang. Untuk Itu Diperlukan Proyeksi Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin Yang Membutuhkan Data Yang Lebih Rinci Yakni Mengenai Tren Fertilitas, Mortalitas Dan Migrasi. Gambar 2. Jumlah Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sikka Tahun 2010-2016 Sumber Proyeksi Penduduk Provinsi NTT

Halaman 23
Lihat Detail

Ps //S Ikk Ak Ab .Bp S.G O.I D 17 Gambar 2 Memperlihatkan Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Sikka Selama Kurun Waktu 2010-2016. Informasi Tersebut Menunjukkan Adanya Peningkatan Jumlah Absolut Penduduk Kabupaten Sikka Dari Waktu Ke Waktu. Pada Tahun 2010, Jumlah Penduduk Kabupaten Sikka Sebesar 301,6 Ribu Jiwa, Kemudian Meningkat Menjadi 315,5 Ribu Jiwa Pada Tahun 2016. Selama Periode 1980-1990 Penduduk Kabupaten Sikka Bertambah Sebanyak 17,2 Ribu Orang, Periode 1990-2000 Bertambah 13,5 Ribu Orang, Dan Selama Periode 2000-2010 Bertambah Sebanyak 28,3 Ribu Orang. Hal Ini Menunjukkan Bahwa Pertambahan Penduduk Kabupaten Sikka Selama Antar Periode Tersebut Terus Meningkat Jumlahnya. Laju Pertambahan Penduduk Tersebut, Pada Akhirnya Juga Berkorelasi Dengan Persoalan Penyediaan Pangan, Energi, Fasilitas Permukiman Yang Layak, Pelayanan Kesehatan Yang Memadai, Fasilitas Pendidikan Yang Berkualitas, Dan Bahkan Subsidi BBM. Selain Itu, Kemampuan Bumi Yang Terbatas Juga Tidak Mampu Secara Cepat Menyuplai Kebutuhan Manusia Yang Bertambah Dengan Cepat. Faktor Alam Yang Menjadi Bahan Pertimbangan Utama Adalah Tanah, Air, Dan Ruang. Akibatnya, Selain Terjadi Penurunan Daya Dukung Lingkungan, Kesejahteraan Penduduk Pun Mengalami Penurunan. Ketidakmampuan Menciptakan Lapangan Pekerjaan Yang Cukup Berdampak Pada Naiknya Angka Pengangguran Dan Kemiskinan. Meskipun Dari Segi Jumlah Penduduk Kabupaten Sikka Secara Absolut Mengalami Kenaikan, Dilihat Dari Angka Laju Pertumbuhan Penduduk Mengalami Penurunan. Sejak Dicanangkan Program KB Nasional, Maka Laju Pertumbuhan Penduduk Secara Perlahan Tapi Pasti Dapat Ditekan Secara Bertahap, Dan Angkanya Di Bawah Satu Persen Selama Kurun Waktu 1980 2000. Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sikka Dari Periode Ke Periode Terus Menunjukkan Penurunan, Yaitu Dari 1,30 Persen Per Tahun Pada Periode Tahun 1980 2000 , Tetapi Sebaliknya Pada Periode Tahun 2000 2010 Meningkat Menjadi 1,16 Persen Per Tahun. Hal Ini Mungkin Disebabkan Karena Teknologi Dibidang Kesehatan Semakin Berkembang Dan Pemahaman Masyarakat Akan Kesehatan Semakin Baik, Sehingga Dapat Menekan Angka Kematian Bayi.

Halaman 24
Lihat Detail

Ps //S Ikk Ak B.B Ps .Go .Id 18 Karakteristik Penduduk Dalam Pengetahuan Tentang Kependudukan Dikenal Istilah Karakteristik Penduduk Yang Berpengaruh Penting Terhadap Proses Demografi Dan Tingkah Laku Sosial Ekonomi Penduduk. Karakteristik Penduduk Yang Paling Penting Adalah Umur Dan Jenis Kelamin, Atau Yang Sering Juga Disebut Struktur Umur Dan Jenis Kelamin. Struktur Umur Penduduk Dapat Dilihat Dalam Umur Satu Tahunan Atau Yang Disebut Juga Umur Tunggal Single Age, Dan Yang Dikelompokkan Dalam Lima Tahunan. Dalam Pembahasan Demografi Pengertian Umur Adalah Umur Pada Saat Ulang Tahun Terakhir. Misalnya Seseorang Lahir Pada Bulan April Tahun 1997 Dan Sensus Penduduk 2010 Dilaksanakan Pada Bulan Mei. Jadi Pada Saat Sensus Penduduk 2010 Dilaksanakan Maka Orang Tersebut Berusia 13 Tahun 1 Bulan, Tetapi Dalam Perhitungan Demografi Dicatat Berumur 13 Tahun Saja. Informasi Tentang Jumlah Penduduk Untuk Kelompok Usia Tertentu Penting Diketahui Agar Pembangunan Dapat Diarahkan Sesuai Kebutuhan Penduduk Sebagai Pelaku Pembangunan. Keterangan Atau Informasi Tentang Penduduk Menurut Umur Yang Terbagi Dalam Kelompok Umur Lima Tahunan, Sangat Penting Dan Dibutuhkan Berkaitan Dengan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jumlah Penduduk Yang Besar Dapat Dipandang Sebagai Beban Sekaligus Juga Modal Dalam Pembangunan. Dengan Mengetahui Jumlah Dan Persentase Penduduk Di Tiap Kelompok Umur, Dapat Diketahui Berapa Besar Penduduk Yang Berpotensi Sebagai Beban Yaitu Penduduk Yang Belum Produktif Usia 0-14 Tahun Termasuk Bayi Dan Anak Usia 0-4 Tahun Dan Penduduk Yang Dianggap Kurang Produktif 65 Tahun Ke Atas. Juga Dapat Dilihat Berapa Besar Persentase Penduduk Yang Berpotensi Sebagai Modal Dalam Pembangunan Yaitu Penduduk Usia Produktif Atau Yang Berusia 15-64 Tahun. Selain Itu, Dalam Pembangunan Berwawasan GSikkar, Penting Juga Mengetahui Informasi Tentang Jumlah Penduduk Perempuan Terutama Yang Termasuk Dalam Kelompok Usia Reproduksi Usia 15-49 Tahun, Partisipasi Penduduk Perempuan Menurut Umur Dalam Pendidikan, Dalam Pekerjaan Dan Lain-Lain. Pengelompokkan Penduduk Menurut Umur Juga Dapat Digunakan Untuk Mengetahui Apakah Penduduk Di Suatu Wilayah Termasuk Berstruktur Umur Muda Atau Tua. Penduduk Suatu Wilayah Dianggap Penduduk Muda Apabila Penduduk Usia Di Bawah 15 Tahun Mencapai Sebesar 40 Persen Atau Lebih Dari Jumlah Seluruh Penduduk. Sebaliknya, Penduduk Disebut Penduduk Tua Apabila Jumlah Penduduk Usia 65 Tahun Ke Atas Di Atas 10 Persen Dari Total Penduduk.

Halaman 25
Lihat Detail

Ps //S Ikk Ak Ab .Bp S.G O.I D 19 Suatu Wilayah Yang Mempunyai Karakteristik Penduduk Muda Akan Mempunyai Beban Besar Dalam Investasi Sosial Untuk Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan Dasar Bagi Anak-Anak Di Bawah 15 Tahun Ini. Dalam Hal Ini Pemerintah Harus Membangun Sarana Dan Prasarana Pelayanan Dasar Mulai Dari Perawatan Ibu Hamil Dan Kelahiran Bayi, Bidan Dan Tenaga Kesehatan Lainnya, Sarana Tumbuh Kembang Anak Termasuk Penyediaan Imunisasi, Penyediaan Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar Termasuk Guru-Guru Dan Sarana Sekolah Yang Lain. Sebaliknya, Suatu Wilayah Dengan Ciri Penduduk Tua Akan Mengalami Beban Yang Cukup Besar Dalam Pembayaran Pensiun, Perawatan Kesehatan Fisik Dan Kejiwaan Lanjut Usia Lansia, Pengaturan Tempat Tinggal Dan Lain-Lain. Penduduk Indonesia Termasuk Kabupaten Sikka Belum Dianggap Penduduk Tua Karena Persentase Penduduk Usia Di Atas 65 Tahun Masih Kecil, Namun Karena Jumlah Penduduk Yang Besar, Maka Jumlah Orang Tua Juga Cukup Besar Untuk Memperoleh Perhatian Dari Pemerintah Pusat Maupun Daerah. Seiring Dengan Terjadinya Penurunan Dalam Tingkat Kelahiran Dan Kematian, Kondisi Demografis Penduduk Kabupaten Sikka Juga Mengalami Perubahan. Dilihat Dari Komposisi Umur, Persentase Penduduk Berumur Kurang Dari 15 Tahun 0-14 Tahun Kabupaten Sikka Menunjukkan Peningkatan Dalam 3 Tahun Terakhir Sebelum Tahun 2016 Dari 31,16 Persen Pada Tahun 2010 Menjadi 34,67 Persen Pada Tahun 2011 Dan 35.00 Persen Pada Tahun 2012, Pada Tahun 2013 Menjadi 33,47 Persen, Tahun 2014 Kembali Menurun Menjadi 31,47 Persen, Tahun 2015 Meningkat Menjadi 32,47 Persen Dan Pada Tahun 2016 Meningkat Lagi Menjadi 32,74 Persen. Sementara Itu, Penduduk Usia 65 Tahun Ke Atas Berfluktuasi Dari 6,94 Persen Menjadi 6,41 Persen Pada Tahun 2011, Turun Menjadi 5,50 Persen Pada Tahun 2012 Dan Meningkat Menjadi 6,05 Persen Pada Tahun 2013.Namun Pada Tahun 2014 Kembali Menurun Menjadi 5,79 Persen, Kemudian Pada Tahun 2015 Terjadi Peningkatan Menjadi 6,04 Persen Dan Pada Tahun 2016 Meningkat Lagi Menjadi 6,11 Persen. Dilihat Dari Komposisi Penduduk Menurut Umur Di Atas Menunjukkan Bahwa Penduduk Kabupaten Sikka Tidak Dapat Lagi Dikategorikan Sebagai Penduduk Muda Melainkan Sudah Tergolong Pada Penduduk Intermediate Atau Struktur Umur Penduduk Kabupaten Sikka Semakin Mengarah Ke Penduduk Tua. Semakin Mengarahnya Ke Penduduk Tua Tersebut Juga Dapat Dilihat Dari Angka Beban Tanggungan Penduduk Tua Seperti Yang Disajikan Pada Tabel 1.3. Sedangkan Penduduk Yang Tergolong Usia Produktif 15-64 Tahun Mengalami Penurunan Dari 61,90 Persen Pada Tahun 2010 Menjadi 58,92 Persen Tahun 2011, Dan Dari Tahun 2012 Sampai Tahun 2014 Meningkat Dari 59,50 Persen Pada Tahun 2012 Menjadi 60,48 Persen Pada Tahun 2013

Halaman 26
Lihat Detail

Ps //S Ikk Ak Ab .Bp S.G O.I D 20 Dan Menjadi 62,73 Persen Pada Tahun 2014, Menurun Menjadi 61,48 Persen Pada Tahun 2015 Kemudian Menurun Menjadi 61,14 Persen Pada Tahun 2016. Penurunan Proporsi Penduduk Usia Kerja Tersebut Akan Berdampak Pada Kesempatan Kerja. Namun Tantangan Yang Dihadapi Di Era Globalisasi Sekarang Ini Adalah Telah Terjadi Pergeseran Permintaan Tenaga Kerja Dengan Penguasaan Teknologi Dan Matematika, Yang Mampu Berkomunikasi, Serta Mempunyai Daya Saing Tinggi. Tentu Kesemuanya Ini Berkaitan Dengan Program Bagaimana Menyiapkan Calon Pekerja Agar Mempunyai Kualitas Tinggi, Dengan Keterampilan Yang Memadai. Tabel 1.1. Struktur Umur Dan Umur Median Penduduk Di Kabupaten Sikka, 2010-2016 Tahun Struktur Umur 0-14 15-64 65 1 2 3 4 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 31,16 34,67 35,00 33,47 31,47 32.47 32.74 61,90 58,92 59,50 60,48 62,73 61.48 61.14 6,94 6,41 5,50 6,05 5,79 6.04 6.11 Sumber BPS, Susenas 2010 -2016 Struktur Penduduk Tua Isu Mengenai Population Ageing Penuaan Penduduk Telah Menjadi Suatu Isu Global. Proses Terjadinya Penduduk Tua Pada Dasarnya Karena Adanya Pergeseran Komposisi Umur Penduduk. Penurunan Fertilitas Dan Mortalitas Di Satu Sisi Dan Meningkatnya Angka Harapan Hidup Life Expectancy Di Sisi Lain Menyebabkan Terjadinya Proses Penuaan Penduduk, Yang Ditandai Dengan Penurunan Jumlah Penduduk Muda Dan Balita, Dan Terjadinya Peningkatan Jumlah Penduduk Tua Lansia. Secara Biologis, Penduduk Tua Atau Lanjut Usia Lansia Adalah Penduduk Yang Telah Menjalani Proses Penuaan, Dalam Arti Menurunnya Daya Tahan Fisik Yang Ditandai Dengan Semakin Rentannya Terhadap Serangan Berbagai Penyakit Yang Dapat Menyebabkan Kematian. Hal Ini Disebabkan Oleh Meningkatnya Usia, Terjadi Perubahan Dalam Struktur Dan Fungsi Sel, Jaringan,