Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
Menampilkan 138 halaman dengan kata kunci "Indikator Kesejahteraan Rakyat DKI Jakarta 2022"
Ps //Ja Kar Ta.B Ps. Go. Id 36 Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 Gambar 3.4 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Jenis Kelamin, DKI Jakarta Tahun 2022 Persen Sumber Susenas Maret 2022 Persentase Penduduk Yang Berhasil Menamatkan Pendidikan Hingga Jenjang SMA/Perguruan Tinggi, Antara Laki-Laki Dan Perempuan Cukup Berimbang. 3.5. Rata-Rata Lama Sekolah Ada Dua Indikator Pendidikan Yang Digunakan Untuk Mengukur Tingkat Pendidikan Penduduk Yang Sekaligus Digunakan Dalam Penghitungan Indeks Pembangunan Manusia IPM Yakni Rata-Rata Lama Sekolah RLS Dan Harapan Lama Sekolah HLS. RLS Menggambarkan Jumlah Tahun Yang Digunakan Oleh Penduduk Usia 25 Tahun Ke Atas Dalam Menjalani Pendidikan Formal. Secara Umum RLS Penduduk Di Provinsi DKI Jakarta, Menunjukkan Peningkatan Dari Tahun Ke Tahun. Pada Tahun 2017, RLS Provinsi DKI Jakarta Sebesar 11,02 Tahun, Maknanya Rata-Rata Penduduk Provinsi DKI Jakarta Usia 25 Tahun Ke Atas Telah Menyelesaikan Pendidikan Selama 11,02 Tahun Atau Masuk Kelas XII Kelas III SMA. Sedangkan Pada Tahun 3,02 10,54 16,74 43,03 8,44 18,23 4,64 13,30 18,79 38,52 7,11 17,64 3,83 11,92 17,77 40,78 7,78 17,92 Tidak Punya Ijazah SD SD Sederajat SMP Sederajat SMA Sederajat SMK/MAK Diploma 1-4/ Strata 1-3 Laki Laki Perempuan Total
Ps //Ja Kar Ta.B Ps. Go. Id 38 Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 3.6. Harapan Lama Sekolah Harapan Lama Sekolah Didefinisikan Sebagai Lamanya Sekolah Dalam Tahun Yang Diharapkan Akan Dirasakan Oleh Anak Pada Umur Tertentu Di Masa Mendatang. Harapan Lama Sekolah Dihitung Untuk Penduduk Berusia 7 Tahun Ke Atas. Indikator Ini Dapat Digunakan Untuk Mengetahui Kondisi Pembangunan Sistem Pendidikan Di Berbagai Jenjang Yang Ditunjukkan Dalam Bentuk Lamanya Pendidikan Dalam Tahun Yang Diharapkan Dapat Dicapai Oleh Setiap Anak. Pada Tahun 2017, HLS Provinsi DKI Jakarta Tercatat Sekitar 12,86 Tahun Yang Berarti Bahwa Anak Usia 7 Tahun Ke Atas Yang Memasuki Dunia Pendidikan Diharapkan Dapat Bersekolah Selama 12,86 Tahun Atau Diperkirakan Dapat Mencapai Diploma Satu. Seiring Berjalannya Waktu, Pada Tahun 2022, HLS Provinsi DKI Jakarta Mencapai 13,08 Tahun Yang Berarti Bahwa Anak Usia 7 Tahun Ke Atas Yang Memasuki Dunia Pendidikan Diharapkan Dapat Bersekolah Selama 13,08 Tahun Atau Diperkirakan Dapat Mencapai Diploma Dua. Gambar 3.6 Harapan Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota Di DKI Jakarta Tahun 2017 Dan 2022 Tahun Sumber Indeks Pembangunan Manusia, BPS 12,40 12,55 12,70 12,86 13,18 13,27 13,26 12,65 12,66 12,82 13,08 13,28 13,35 13,97 Kebupaten Kepulauan Seribu Kota Jakarta Utara Kota Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur 2022 2017
Ps //Ja K R Ta.B Ps. Go. Id Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 39 HLS Pada Tahun 2017 Tertinggi Tercatat Di Kota Jakarta Selatan Sebesar 13,27 Tahun Dan Terendah Di Kabupaten Kepulauan Seribu Sebesar 12,40 Tahun. Tercatat, Pada Tahun 2022 HLS Kota Jakarta Timur Yang Tertinggi Mencapai 13,97 Tahun Melampaui Kota Jakarta Selatan, Sedangkan HLS Kabupaten Kepulauan Seribu Tetap Yang Terendah Sebesar 12,65 Tahun. Pada Tahun 2022, Anak Usia 7 Tahun Ke Atas Yang Memasuki Dunia Pendidikan Di Kota Jakarta Timur Diharapkan Dapat Bersekolah Selama 13,97 Tahun Atau Diperkirakan Dapat Mencapai Diploma Dua, Sedangkan Di Kabupaten Kepulauan Seribu, Anak Usia 7 Tahun Ke Atas Yang Memasuki Dunia Pendidikan Diharapkan Dapat Bersekolah Selama 12,65 Tahun Atau Diperkirakan Dapat Mencapai Diploma Satu. Tabel 3.1. Tingkat Buta Huruf Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Kabupaten/Kota Administrasi Dan Jenis Kelamin 1Di DKI Jakarta Tahun 2001, 2012 Dan 2022 Persen Kabupaten/ Kota 2001 2012 2022 L P L P L P L P L P L P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kep. Seribu - - - 1,62 4,53 3,04 1,31 2,47 1,88 Jakarta Selatan 0,84 3,36 2,12 0,30 1,13 0,71 0,31 0,60 0,45 Jakarta Timur 0,88 3,66 2,28 0,26 0,64 0,45 0,39 1,30 0,85 Jakarta Pusat 0,81 3,73 2,31 0,12 0,99 0,56 0,79 1,31 1,05 Jakarta Barat 1,89 4,75 3,33 0,31 2,33 1,30 0,34 0,89 0,62 Jakarta Utara 1,18 3,84 2,53 0,69 2,55 1,62 0,66 1,74 1,20 0, DKI Jakarta 1,15 3,88 2,53 0,34 1,52 0.93 0,45 1,12 0,78 Sumber Susenas Maret 2001, 2012 Dan 2022
Ps //Ja Kar Ta.B Ps. Go. Id 40 Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 Tabel 3.2. Angka Partisipasi Sekolah APS Menurut Usia Sekolah Dan Jenis Kelamin Di DKI Jakarta Tahun 2001, 2012 Dan 2022 Persen Usia Sekolah 2001 2012 2022 L P L P L P L P L P L P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7 - 12 97,58 98,49 98,03 98,98 98,95 98,97 99,13 99,37 99,25 13 - 15 91,92 85,51 88,69 95,43 91,94 93,79 98,02 97,88 97,95 16 - 18 73,15 60,50 66,53 64,02 58,11 60,81 73,60 70,48 72,03 Sumber Susenas Maret 2001, 2012 Dan 2022 Tabel 3.3. Angka Partisipasi Sekolah APS Menurut Usia Sekolah, Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota Di DKI Jakarta, 2022 Persen Usia Sekolah/ Jenis Kelamin Kep. Seribu Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara DKI Jakarta 1 2 3 4 5 6 7 8 7 12 Laki-Laki 100,00 99,84 100,00 99,79 99,49 96,24 99,13 Perempuan 99,52 100,00 99,89 99,22 99,52 97,61 99,37 Total 99,77 99,92 99,94 99,52 99,50 96,90 99,25 13 15 Laki-Laki 98,74 98,62 100,00 97,75 97,98 93,80 98,02 Perempuan 99,25 100,00 97,62 100,00 97,69 94,62 97,88 Total 99,02 99,31 98,99 98,95 97,84 94,19 97,95 16 18 Laki-Laki 69,71 77,79 76,70 76,90 65,92 73,13 73,60 Perempuan 71,17 68,82 75,74 64,62 70,41 66,00 70,48 Total 70,33 73,18 76,18 70,94 67,96 69,56 72,03 Sumber Susenas Maret 2022
Ps //Ja Kar Ta.B Ps. Go. Id Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 41 Tabel 3.4. Angka Partisipasi Murni APM Menurut Jenjang Pendidikan Dan Jenis Kelamin Di DKI Jakarta, 2010, 2012 Dan 2022 Persen Sumber Susenas Maret 2010, 2012 Dan 2022 Tabel 3.5. Angka Partisipasi Murni APM Menurut Jenjang Pendidikan, Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota Administrasi Di DKI Jakarta, 2022 Persen Usia Sekolah/ Jenis Kelamin Kep. Seribu Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara DKI Jakarta 1 2 3 4 5 6 7 8 SD Sederajat Laki-Laki 100,00 98,28 99,43 98,14 99,10 96,22 98,42 Perempuan 99,52 99,12 97,97 96,22 99,52 94,99 97,94 Total 99,77 98,71 98,71 97,23 99,30 95,62 98,18 SMP Sederajat Laki-Laki 86,21 84,92 86,77 78,63 83,60 74,24 82,92 Perempuan 73,87 81,80 87,31 83,48 88,59 84,60 85,67 Total 79,40 83,36 87,00 81,22 85,98 79,13 84,22 SMA Sederajat Laki-Laki 69,71 61,90 66,46 54,94 56,37 57,87 60,43 Perempuan 71,17 61,99 65,91 55,94 58,72 56,85 61,18 Total 70,33 61,95 66,16 55,42 57,44 57,36 60,81 Sumber Susenas Maret 2022 Jenjang Sekolah 2010 2012 2022 Lk Pr Total Lk Pr Total Lk Pr Total 1 2 3 4 5 6 7 5 6 7 SD Sederajat 94,96 94,21 94,59 90,64 89,63 90,14 98,42 97,94 98,18 SMP Sederajat 73,67 70,45 71,96 72,18 68,40 70,40 82,92 85,67 84,22 SMA Sederajat 57,23 45,13 50,57 57,10 50,65 53,61 60,43 61,18 60,81
Ps //Ja Kar Ta.B Ps. Go. Id Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 47 BAB IV KETENAGAKERJAAN Pembangunan Manusia Pada Dasarnya Ditujukan Kepada Manusia People-Centered-Development. Oleh Karena Itu, Setiap Upaya Pembangunan Selalu Diarahkan Kepada Manusia Baik Sebagai Objek Maupun Subjeknya. Aspek Yang Amat Mendasar Dalam Kehidupan Manusia Adalah Ketenagakerjaan Karena Ketenagakerjaan Tidak Hanya Berpengaruh Pada Dimensi Ekonomi, Tetapi Juga Menyangkut Dimensi Sosial. Dimensi Ekonomi Menjelaskan Kebutuhan Manusia Akan Pekerjaan Berkaitan Dengan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Sehari-Hari, Sedangkan Dimensi Sosial Berkaitan Dengan Pengakuan Masyarakat Tehadap Kemampuan Individu. Perkembangan Jumlah Penduduk, Sebagai Akibat Adanya Perubahan Tingkat Kelahiran, Kematian Dan Mobilitas Penduduk Mempengaruhi Struktur Penduduk Menurut Umur. Hal Ini Berdampak Pula Pada Meningkatnya Usia Kerja Dan Angkatan Kerja. Sebagai Konsekuensinya, Pembangunan Di Bidang Ketenagakerjaan Selayaknya Berorientasi Pada Penciptaan Lapangan Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja Dan Kemampuan Berusaha. Hal Ini Dimaksudkan Untuk Menampung Ledakan Penduduk Usia Produktif Yang Masuk Dalam Angkatan Kerja. Adanya Peningkatan Dan Perluasan Kesempatan Kerja Serta Kesempatan Berusaha Diharapkan Berimplikasi Terhadap Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Sehingga Dapat Mengurangi Tingkat Pengangguran Dan Tingkat Kemiskinan. Pandemi COVID-19 Yang Telah Berlangsung Lebih Dari Dua Tahun Nyatanya Telah Memberi Dampak Negatif Pada Kondisi Ketenagakerjaan Di Jakarta. Namun, Dampak Yang Terjadi Semakin Minim. Pemulihan Tersebut Ditandai Dengan Penurunan Jumlah Pengangguran Karena COVID-19, Penurunan Jumlah Bukan Angkatan Kerja BAK Karena COVID-19, Penurunan Pekerja Yang Sementara Tidak Bekerja Karena Alasan COVID- 19 Dan Penurunan Pekerja Yang Mengalami Pengurangan Jam Kerja Karena Alasan COVID-19.
Ps //Ja Kar Ta.B Ps. Go. Id 48 Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 Untuk Melihat Sejauh Mana Hasil Pembangunan Bidang Ketenagakerjaan Di DKI Jakarta, Diperlukan Informasi Yang Akurat Dan Mutakhir Mengenai Keadaan Ketenagakerjaan. Hal Tersebut Dapat Dilihat Dengan Menggunakan Beberapa Indikator Ketenagakerjaan, Seperti Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kegiatan, Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Dan Status Pekerjaan. 4.1. Konsep Dan Definisi Ketenagakerjaan Konsep Dan Definisi Yang Digunakan Dalam Pengumpulan Data Ketenagakerjaan Oleh Badan Pusat Statistik Adalah The Labor Force Concept Yang Disarankan Oleh International Labor Organization ILO. Konsep Ketenagakerjaan Digambarkan Oleh Diagram Ketenagakerjaan Sebagai Berikut Gambar 4.1 Diagram Ketenagakerjaan Sumber Sakernas, BPS Penduduk Dibagi Menjadi Dua Kelompok, Yaitu Penduduk Usia Kerja Dan Penduduk Bukan Usia Kerja. Penduduk Usia Kerja Adalah Mereka Yang Berusia 15 Tahun Ke Atas, Sedangkan Bukan Usia Kerja Adalah Mereka Yang Berusia Di Bawah 15 Tahun UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Usia Kerja 15 Tahun Ke Atas Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya Penduduk Bukan Usia Kerja Di Bawah 15 Tahun
Ps //Ja Kar Ta.B Ps. Go. Id Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 49 Penduduk Usia Kerja Dibagi Ke Dalam Dua Kelompok Yaitu Angkatan Kerja Dan Bukan Angkatan Kerja. Penduduk Yang Tergolong Angkatan Kerja Adalah Penduduk Usia Kerja 15 Tahun Ke Atas Yang Aktif Secara Ekonomi. Struktur Penduduk Dalam Kelompok Angkatan Kerja Mencakup Penduduk Yang Kegiatan Utamanya Bekerja Dan Mencari Pekerjaan. Sedangkan Penduduk Yang Masuk Dalam Kelompok Bukan Angkatan Kerja Adalah Penduduk Yang Kegiatan Utamanya Sekolah, Mengurus Rumah Tangga Dan Kegiatan Lainnya Pensiunan, Orang Jompo, Orang Cacat, Penerima Pendapatan Dan Lainnya. Penduduk Bukan Angkatan Kerja Adalah Penduduk Usia Kerja Yang Tidak Aktif Secara Ekonomi. 4.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Adalah Suatu Indikator Ketenagakerjaan Yang Memberikan Gambaran Tentang Penduduk Yang Aktif Secara Ekonomi Dalam Kegiatan Sehari-Hari Merujuk Pada Suatu Waktu Dalam Periode Survei. Salah Satu Indikator Yang Dapat Menggambarkan Partisipasi Angkatan Kerja Adalah General Economic Activity Ratio Rasio Aktivitas Ekonomi Umum Atau Biasa Disebut Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK. TPAK Merupakan Perbandingan Jumlah Angkatan Kerja Terhadap Penduduk Usia Kerja. Indikator Ini Menggambarkan Persediaan Tenaga Kerja Dalam Pasar Kerja Dan Biasa Digunakan Untuk Menganalisa Partisipasi Angkatan Kerja. Pada Agustus 2022, TPAK DKI Jakarta Mencapai 63,08 Persen. Hal Ini Memberikan Informasi Bahwa Dari 100 Orang Penduduk Usia Kerja, 63 Orang Diantaranya Adalah Angkatan Kerja, Sedangkan Sekitar 37 Persen Adalah Bukan Angkatan Kerja. Jika Dicermati Menurut Jenis Kelamin Gambar 4.2, Selama Periode Agustus 2020 - Agustus 2022, TPAK Laki-Laki Maupun Perempuan Turun Masing-Masing Sebesar Minus 0,47 Persen Poin Dan Minus 0,85 Persen Poin.
Ps //Ja Kar Ta.B Ps. Go. Id 52 Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 Pada Agustus 2022, Komposisi Pekerja Didominasi Oleh Laki-Laki Dengan Proporsi Sebesar 62,28 Persen. Namun Jika Diperhatikan Komposisi Pekerja Perempuan Pada Agustus 2022 Ini Turun Menjadi 37,72 Persen Dari Tahun Sebelumnya Sebesar 38,43 Persen. 4.4.2. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Analisa Mengenai Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Dilakukan Untuk Mengetahui Lapangan Usaha Yang Banyak Menyerap Tenaga Kerja. Pada Tabel 4.5, Terlihat Jumlah Penduduk Bekerja Selama Agustus 2022 Sebagian Besar Terserap Ke Dalam Lapangan Usaha Perdagangan Transportasi Dan Pergudangan Penyediaan Makanan Dan Minuman Jasa Lainnya Dan Industri Pengolahan Yang Masing-Masing Memiliki Porsi Lebih Dari 10 Persen. Selama Periode Tersebut, Kelima Lapangan Usaha Ini Mampu Menyerap 59,08 Persen Penduduk Bekerja Di DKI Jakarta, Sedangkan Sisanya Terserap Ke Dalam Lapangan Usaha Lainnya. Pada Agustus 2022, Lapangan Usaha Yang Menjadi Sandaran Hidup Paling Utama Penduduk DKI Jakarta Adalah Perdagangan Yang Mampu Menyerap Seperempat Penduduk Bekerja Yaitu Sekitar 24,16 Persen. Dampak COVID-19 Yang Menyebabkan Adanya Pemutusan Hubungan Kerja PHK Di Beberapa Perusahaan, Turut Menyebabkan Pergeseran Porsi Lapangan Usaha. Dimana Orang Yang Di PHK Sebagian Berusaha Untuk Tetap Bekerja Namun Di Lapangan Usaha Yang Lain. Perdagangan Menjadi Salah Satu Pilihan. Lapangan Usaha Perdagangan, Merupakan Penyerap Tenaga Kerja Terbaik Penduduk DKI Jakarta Dalam Berusaha Atau Memperoleh Pendapatan. Selain Itu, Sektor Perdagangan Juga Merupakan Pilihan Yang Mempunyai Peluang Terbesar, Baik Yang Bersifat Formal Maupun Informal Serta Mampu Menampung Penduduk Bekerja Yang Mempunyai Kualifikasi Pendidikan Rendah Dan Skill Yang Kurang Memadai.
Ps //Ja Kar Ta.B Ps. Go. Id 54 Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 Minum. Pemesanan Makan Dan Minum Yang Dapat Dilakukan Secara Offline Maupun Online, Yang Tidak Memerlukan Persyaratan Yang Rumit Untuk Menjadi Anggotanya Menjadi Peluang Bagi Penduduk Yang Memerlukan Pekerjaan Bergabung Menjadi Penyedia Makan Dan Minum. 4.4.3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Status Pekerjaan Adalah Kedudukan Seseorang Dalam Melakukan Pekerjaan Di Suatu Unit Usaha. Berdasarkan Status Pekerjaan, Penduduk Bekerja Digolongkan Ke Dalam Berusaha Sendiri, Berusaha Dibantu Buruh Tetap, Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap, Buruh/Karyawan/Pegawai, Pekerja Bebas Dan Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar. Pada Gambar 4.6, Terlihat Bahwa Selama Agustus 2021 Agustus 2022, Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Memperlihatkan Terjadinya Perubahan Besaran Porsi Namun Tidak Merubah Struktur Secara Umum. Pada Agustus 2022, Persentase Penduduk Bekerja Dengan Status Buruh/Karyawan/Pegawai Mencapai 59,96 Persen, Atau Ada Kenaikan 1,42 Persen Poin Dibandingkan Agustus 2021. Gambar 4.6 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Di DKI Jakarta, Agustus 2021 - Agustus 2022 Persen 0,02 5,36 4,04 3,20 5,38 23,47 58,54 0,05 3,16 3,58 4,01 4,97 24,27 59,96 Pekerja Bebas Di Pertanian Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar Pekerja Bebas Di Non Pertanian Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/ Buruh Tidak Dibayar Pekerja Keluarga/Tak Dibayar Berusaha Sendiri Buruh/Karyawan/Pegawai Agustus 2022 Agustus 2021 Sumber Sakernas Agustus 2021-2022 Ttp S/ /Jak Arta .Bp S.G O.Id Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2022 55 Pada Gambar 4.6 Juga Terlihat Bahwa Persentase Penduduk Bekerja Dengan Status Berusaha Sendiri Menempati Peringkat Kedua Yaitu Sebesar 24,27 Persen Pada Agustus 2022 Atau Naik Sebesar 0,8 Persen Poin Dibandingkan Agustus 2021. Selanjutnya, Persentase Penduduk Bekerja Dengan Status Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar Pada Agustus 2022 Sebesar 4,97 Persen, Atau Turun Sebesar 0,41 Persen Poin. Kemudian, Penduduk Yang Bekerja Dengan Status Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Tidak Dibayar Pada Agustus 2022 Sebesar 4,01 Persen, Atau Naik Sebesar 0,81 Persen Poin. 4.4.4. Pekerja Formal Dan Informal Pekerja Berstatus Buruh/Karyawan/Pegawai Dan Berusaha Dibantu Buruh Tetap Biasanya Digolongkan Ke Dalam Pekerja Sektor Formal, Sedangkan Pekerja Berstatus Berusaha Sendiri, Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap, Pekerja Bebas Dan Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar Digolongkan Ke Dalam Sektor Informal. Tingginya Persentase Orang Yang Bekerja Dengan Status Buruh/Karyawan/Pegawai Bila Dibandingkan Dengan Status Pekerjaan Lain Menyebabkan Porsi Pekerja Formal Masih Lebih Besar Dibandingkan Pekerja Informal. Hal Ini Juga Menunjukkan Banyaknya Keberadaan Usaha Berskala Besar Yang Mendukung Perekonomian Di DKI Jakarta. Gambar 4.7 Persentase Pekerja Formal Dan Informal Di DKI Jakarta, Agustus 2020 - Agustus 2022 38,22 40,79 36,88 61,78 59,21 63,12 Agustus 2020 Agustus 2021 Agustus 2022 Informal Formal Sumber Sakernas Agustus, 2020-2022