Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
Menampilkan 1 halaman dengan kata kunci "Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010"
Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 No. Katalog 1201.8271 No. Publikasi 8271.0004 Ukuran Buku 15,5 Cm X 21 Cm Jumlah Halaman Xi 109 Naskah BPS Kota Ternate Penyunting BPS Kota Ternate Gambar Kulit BPS Kota Ternate Diterbitkan Oleh BPS Kota Ternate Dicetak Oleh CV. RAJAWALI Boleh Dikutip Dengan Menyebutkan Sumbernya Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Kata Pengantar Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 Iii KATA PENGANTAR Pada Era Informasi Saat Ini Data Telah Menjadi Kebutuhan Utama Berbagai Pihak Yang Banyak Digunakan Untuk Perencanaan, Pengendalian Serta Evaluasi Berbagai Kegiatan. Badan Pusat Statistik BPS Sebagai Penanggung Jawab Perstatistikan Di Indonesia Mempunyai Tugas Menyediakan Data Berkualitas Bagi Kebutuhan Berbagai Bidang Pembangunan Sebagai Salah Satu Dari Wujud Pwertanggung Jawaban Tersebut. Pembangunan Di Bidang Ekonomi Yang Menjadi Bagian Penting Dari Pelaksanaan Pembangunan Secara Menyeluruh Pada Berbagai Tingkatan Membutuhkan Data Yang Dapat Memberikan Gambaran Sejauh Mana Tingkat Keberhasilan Berbagai Program Pembangunan Di Bidang Ekonomi . Publikasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 Ini Secara Umum Mencerminkan PerEkonomian Kota Ternate Selama Tahun 2010 Yang Dilengkapi Dengan Penjelasan Teknis Untuk Memudahkan Analisa Bagi Pengguna Data. Publikasi Ini Masih Memiliki Banyak Keterbatasan Terutama Dalam Cakupan Datanya, Untuk Itu Pada Penerbitan Mendatang Akan Diupayakan Memperluas Cakupannya. Ucapan Terima Kasih Kami Sampaikan Terutama Kepada Bappeda Kota Ternate Atas Bantuan Dan Kerjasamanya Dalam Penerbitan Publikasi Ini.. Ternate, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Ternate ABDUL RACHMAN SAHIB, SE. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Daftar Isi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 Iv DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ....................................................................................... Daftar Isi .................................................................................................. Daftar Tabel ............................................................................................ Daftar Gambar ........................................................................................ Iii Iv Vi X BAB I INDEKS HARGA DAN LAJU INFLASI ................................ 1.1. Penjelasan Teknis ......................................................... 1.2. Gambaran Umum .......................................................... 2 2 8 BAB II PERKEMBANGAN Ekonomi ............................................ 2.1. Perkembangan Ekonomi Sektoral ................................. 2.2. Peranan Sektor Ekonomi ............................................... 26 27 32 BAB III PERBANKAN ....................................................................... 3.1. Perkembangan Asset Bank Umum ................................ 3.2. Penghimpunan Dana Bank Umum ................................ 39 39 40 BAB IV PEMBANGUNAN MANUSIA............................................ 4.1. Konsep Pembangunan Manusia.................................... 4.2. Indeks Pembangunan Manusia IPM........................... 4.3. Komponen Pembangunan Manusia............................... 4.4.Perkembangan IPM Dan Komponennya Di Kota Ternate 45 45 46 49 57 BAB V HOTEL DAN PARIWISATA ................................................. 5.1. Perkembangan Perhotelan ............................................ 5.2. Tingkat Penghunian Kamar TPK ................................. 5.3. Rata-Rata Lama Menginap ............................................. 68 68 69 69 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Daftar Isi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 V Halaman BAB VI PERHUBUNGAN ................................................................. 6.1. Perhubungan Darat ....................................................... 6.2. Perhubungan Laut ......................................................... 6.3. Perhubungan Udara ...................................................... 6.4. Komunikasi .................................................................... 76 76 77 78 79 BAB VII PRODUKSI ...................................................................... 7.1. Produksi Tanaman Pangan............................................ 7.2. Tanaman Perkebunan........................................................ 7.3. Populasi Ternak Dan Unggas.............................................. 7.4. Produksi Perikanan............................................................. 89 89 90 90 91 BAB VIII KEUANGAN DAERAH............................................................. 8.1. Penjelasan Teknis ....................................................... 8.2. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Kota Ternate.............. 102 102 104 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Daftar Tabel Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 Vi DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1. Perubahan IHK Kota Ternate Terhadap Bulan Sebelumnya Dan Bulan Desember 2009 Persen Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2010 ....................... 11 1.2. Perubahan IHK Kota Ternate Dan Nasional Terhadap Bulan Sebelumnya Dan Bulan Desember 2009 Persen Menurut Bulan Tahun 2010 ....................... 23 1.3. Laju Inflasi Kota Ternate Dan Nasional Menurut Bulan Tahun 2009 - 2010 ....................... 24 2.1. PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 2010 Jutaan Rupiah ....................... 33 2.2. PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009 2010 Jutaan Rupiah ....................... 34 2.3. Distribusi Persentase PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 2010 ....................... 35 2.4. Indeks Berantai PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 2010 ....................... 36 2.5. Indeks Harga Implisit PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 2010 ....................... 37 3.1. Jumlah Aktiva Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Dan BPR Menurut Dati II Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 2010 Juta Rp ....................... 42 Ht Tp // Te R At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Daftar Tabel Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 Vii Tabel Halaman 3.2. Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah Valuta Asing Bank Umum Dan BPR Menurut Jenis Simpanan Di Kota Ternate Tahun 2008 2010 Juta Rp ....................... 43 4.1. Angka Harapan Hidup Kota Ternate Dan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 2010 Tahun ....................... 62 4.2. Angka Melek Huruf Kota Ternate Dan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 2010 Persen ....................... 63 4.3. Rata-Rata Lama Sekolah Kota Ternate Dan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 2010 Tahun ....................... 64 4.4. Pengeluaran Perkapita Riil Disesuaikan Kota Ternate Dan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 2010 Ribu Rupiah ....................... 65 4.5. Indeks Pembangunan Manusia Kota Ternate Dan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 - 2010 ....................... 66 5.1. Jumlah Hotel/Penginapan Dan Kamar Menurut Kecamatan Di Kota Ternate, 2010 ....................... 70 5.2. Tingkat Penghunian Kamar TPK Akomodasi Lainnya Di Kota Ternate Dirinci Menurut Kelompok Kamar Tahun 2010 ....................... 71 5.3. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing Dan Domestik Akomodasi Lainnya Di Kota Ternate Dirinci Menurut Kelompok Kamar Tahun 2009 ....................... 73 6.1. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Dan Kondisi Jalan Di Kota Ternate, 2010 Km ....................... 80 6.2. Lalu Lintas Penumpang Dan Barang Di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Tahun 2010 ....................... 81 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Daftar Tabel Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 Viii Tabel Halaman 6.3. Jumlah Penumpang Datang Dan Berangkat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2008 2010 Orang ....................... 82 6.4. Jumlah Bagasi Dan Kargo Yang Dibongkar/ Dimuat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2008 2010 Kg ....................... 83 6.5. Banyaknya Pesawat Datang Dan Berangkat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2008 2010 ....................... 84 6.6. Jumlah Penumpang Datang Dan Berangkat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Dirinci Menurut Triwulan Tahun 2010 Orang ....................... 85 6.7. Jumlah Barang Dan Bagasi Yang Dibongkar/ Dimuat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Dirinci Menurut Triwulan Tahun 2009 Kg ....................... 86 6.8. Jumlah Surat Dalam Negeri Yang Dikirim Dan Diterima Kantor Pos Dan Giro Ternate Tahun 2010 ....................... 87 7.1. Luas Panen, Produksi Dan Rata-Rata Produksi Jagung Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2010 ....................... 93 7.2. Luas Panen, Produksi Dan Rata-Rata Produksi Ubi Kayu Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2010 ....................... 94 7.3. Luas Panen, Produksi Dan Rata-Rata Produksi Ubi Jalar Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2010 ....................... 95 7.4. Luas Panen, Produksi Dan Rata-Rata Produksi Kacang Tanah Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2010 ....................... 96 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Daftar Tabel Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 Ix Tabel Halaman 7.5. Luas Areal Tanaman Menghasilkan Menurut Jenis Komoditi Perkebunan Di Kota Ternate Tahun 2010 ....................... 97 7.6. Banyaknya Rumah Tangga Pemilik Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Komoditi Di Kota Ternate Tahun 2010 ....................... 98 7.7. Populasi Ternak Dan Uanggas Dirinci Menurut Jenis Dan Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2010 ....................... 99 7.8. Perkembangan Produksi Perikanan Dirinci Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2006 2010 Ton ....................... 100 8.1. Ringkasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Ternate Tahun 2010Rp ....................... 106 8.2. Ringkasan Anggaran Pendapatan Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2010 Rp ....................... 107 8.3. Ringkasan Anggaran Belanja Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2010 Rp ....................... 108 8.4. Ringkasan Pembiayaan Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2010Rp ....................... 109 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Daftar Gambar Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 X DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1.1. Inflasi Kota Ternate Tahun 2008 2010 ....................... 7 1.2. Laju Inflasi Kota Ternate Menurut Kelompok Tahun 2010 ....................... 10 2.1. PDRB Sektor Pertanian Kota Ternate ADHB Tahun 2006-2010 Juta Rp ....................... 27 2.2. PDRB Sektor Industri Kota Ternate ADHB Tahun 2006-2010 Juta Rp ....................... 28 2.3. PDRB Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Kota Ternate ADHB Tahun 2006-2010 Juta Rp ....................... 30 2.4. Struktur PerEkonomian Kota Ternate Tahun 2010 ....................... 32 3.1. Posisi Simpanan Masyarakat Menurut Jenis Simpanan Pada Bank Umum Dan BPR Di Kota Ternate Tahun 2010 Juta Rp ....................... 40 5.1. Perkembangan Perhotelan Di Kota Ternate Tahun 2009 2010 ....................... 68 5.2. Tingkat Penghunian Kamar Akomodasi Lainnya Di Kota Ternate Dirinci Menurut Bulan Tahun 2010 ....................... 69 6.1. Kondisi Jalan Di Kota Ternate 2008 ....................... 76 6.2. Lalu Lintas Penumpang Angkutan Laut Di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Tahun 2009 ....................... 77 6.3. Arus Penumpang Melalui Bandar Udara Sultan Babullah Ternate Tahun 2009 ....................... 78 7.1. Produksi Jagung Dirinci Menurut Kecamatan Kota Ternate Tahun 2010 ....................... 89 Ht Tp // Te Rn At Ko Ta .B Ps .G O. Id Daftar Gambar Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 Xi Gambar Halaman 7.2. Populasi Unggas Tercatat Di Kota Ternate Dirinci Menurut Jenis Tahun 2010 ....................... 90 7.3. Produksi Perikanan Kota Ternate Tahun 2006 2010 Ton ....................... 91 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 11 Tabel 1.1. Perubahan IHK Kota Ternate Terhadap Bulan Sebelumnya Dan Bulan Desember 2009 Persen Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2010 Kelompok/Sub Kelompok Komoditi Januari Februari Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 Umum 1,53 1,53 -0,07 1,45 I. Bahan Makanan 2,28 2,28 0,63 2,93 A. Padi-Padian, Umbi-Umbian Dan Hasil-Hasilnya 8,11 8,11 -0,62 7,44 B. Daging Dan Hasil-Hasilnya -0,01 -0,01 -1,12 -1,13 C. Ikan Segar 9,11 9,11 5,25 14,84 D. Ikan Diawetkan 12,83 12,83 2,88 16,08 E. Telur, Susu Dan Hasil-Hasilnya 0,63 0,63 -0,85 -0,23 F. Sayur-Sayuran -10,14 -10,14 -1,46 -11,45 G. Kacang-Kacangan -0,77 -0,77 -2,56 -3,32 H. Buah-Buahan 2,25 2,25 -0,37 1,88 I. Bumbu-Bumbuan -8,80 -8,80 -5,08 -13,44 J. Lemak Dan Minyak 2,54 2,54 -0,24 2,30 K. Bahan Makanan Lainnya -0,05 -0,05 0,00 -0,05 II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan Tembakau 1,72 1,72 -0,20 1,52 A. Makanan Jadi 0,00 0,00 -0,01 -0,01 B. Minuman Yang Tidak Beralkohol 5,01 5,01 -1,11 3,85 C. Tembakau Dan Minuman Yang Beralkohol 2,66 2,66 0,00 2,66 III. Perumahan, Air, Listrik, Gas Dan Bahan Bakar 2,49 2,49 0,07 2,56 A. Biaya Tempat Tinggal 3,81 3,81 0,12 3,93 B. Bahan Bakar, Penerangan Dan Air 0,00 0,00 -0,01 -0,01 C. Perlengkapan Rumah Tangga -0,21 -0,21 -0,23 -0,44 D. Penyelenggaraan Rumah Tangga 0,21 0,21 0,04 0,25 Lanjutan Tabel .............. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 12 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi Januari Februari Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 IV. Sandang -0,45 -0,45 -0,02 -0,47 A. Sandang Laki-Laki 0,00 0,00 0,09 0,09 B. Sandang Perempuan 0,17 0,17 0,27 0,44 C. Sandang Anak-Anak 0,00 0,00 0,95 0,95 D. Barang Pribadi Dan Sandang Lain -2,38 -2,38 -1,49 -3,84 V. Kesehatan -0,17 -0,17 -0,22 -0,39 A. Jasa Kesehatan 0,00 0,00 0,00 0,00 B. Obat-Obatan -0,07 -0,07 -0,70 -0,76 C. Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,00 0,00 0,00 D. Perawatan Jasmani Dan Kosmetik -0,36 -0,36 -0,14 -0,50 VI. Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 0,00 0,00 0,01 0,01 A. Jasa Pendidikan 0,00 0,00 0,00 0,00 B. Kursus-Kursus/Pelatihan 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,00 0,00 0,00 0,00 D. Rekreasi 0,00 0,00 -0,01 -0,01 E. Olahraga 0,00 0,00 0,65 0,65 VII. Transportasi, Komunikasi Dan Jasa Keuangan 0,00 0,00 -1,58 -1,58 A. Transportasi 0,00 0,00 -2,32 -2,32 B. Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Sarana Dan Penunjang Transportasi 0,00 0,00 0,00 0,00 D. Jasa Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 Lanjutan Tabel .............. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 13 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi Maret April Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 Umum 0,33 1,79 -1,19 0,57 I. Bahan Makanan 1,16 4,12 -3,46 0,52 A. Padi-Padian, Umbi-Umbian Dan Hasil-Hasilnya 0,32 7,79 1,37 9,26 B. Daging Dan Hasil-Hasilnya 0,19 -0,94 -0,27 -1,21 C. Ikan Segar 5,70 21,38 -9,92 9,35 D. Ikan Diawetkan -4,25 11,15 -8,47 1,73 E. Telur, Susu Dan Hasil-Hasilnya 0,32 0,09 -0,44 -0,35 F. Sayur-Sayuran -4,53 -15,46 -2,21 -17,33 G. Kacang-Kacangan -0,06 -3,38 0,06 -3,32 H. Buah-Buahan 1,85 3,76 -0,81 2,92 I. Bumbu-Bumbuan -0,02 13,46 0,19 -13,29 J. Lemak Dan Minyak 0,42 2,73 -0,02 2,71 K. Bahan Makanan Lainnya 0,00 -0,05 -0,13 -0,17 II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan Tembakau -0,25 1,26 0,26 1,52 A. Makanan Jadi 0,00 -0,01 -0,01 -0,02 B. Minuman Yang Tidak Beralkohol -1,43 2,36 0,97 3,35 C. Tembakau Dan Minuman Yang Beralkohol 0,00 2,66 0,28 2,95 III. Perumahan, Air, Listrik, Gas Dan Bahan Bakar -0,09 2,47 -0,65 1,81 A. Biaya Tempat Tinggal -0,05 3,88 -1,12 2,72 B. Bahan Bakar, Penerangan Dan Air 0,00 -0,01 0,00 -0,01 C. Perlengkapan Rumah Tangga -0,42 -0,86 0,97 0,10 D. Penyelenggaraan Rumah Tangga -0,29 -0,03 0,09 0,05 Lanjutan Tabel .............. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 14 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi Maret April Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 IV. Sandang -0,01 -0,48 -0,13 -0,61 A. Sandang Laki-Laki 0,00 0,09 0,00 0,09 B. Sandang Perempuan 0,00 0,44 0,00 0,44 C. Sandang Anak-Anak -0,36 0,59 0,00 0,59 D. Barang Pribadi Dan Sandang Lain 0,30 -3,55 -0,63 -4,16 V. Kesehatan 0,09 -0,30 -0,06 -0,35 A. Jasa Kesehatan 0,00 0,00 0,00 0,00 B. Obat-Obatan -0,02 -0,78 0,18 -0,60 C. Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,00 0,00 0,00 D. Perawatan Jasmani Dan Kosmetik 0,22 0,28 -0,24 -0,52 VI. Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 0,00 0,01 0,00 0,01 A. Jasa Pendidikan 0,00 0,00 0,00 0,00 B. Kursus-Kursus/Pelatihan 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,00 0,00 0,00 0,00 D. Rekreasi 0,00 -0,01 0,00 -0,01 E. Olahraga 0,00 0,65 0,00 0,65 VII. Transportasi, Komunikasi Dan Jasa Keuangan 0,38 -1,21 -0,31 -1,52 A. Transportasi 0,54 -1,79 -0,45 -2,24 B. Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Sarana Dan Penunjang Transportasi 0,28 0,28 0,00 0,28 D. Jasa Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 Lanjutan Tabel .............. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 15 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi Mei Juni Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 Umum 0,12 0,70 -0,19 0,51 I. Bahan Makanan 1,32 1,86 -0,90 0,94 A. Padi-Padian, Umbi-Umbian Dan Hasil-Hasilnya -1,23 7,92 0,48 8,43 B. Daging Dan Hasil-Hasilnya -0,05 -1,26 -0,01 -1,26 C. Ikan Segar 3,46 13,14 -5,21 7,25 D. Ikan Diawetkan -2,55 -0,87 3,11 2,22 E. Telur, Susu Dan Hasil-Hasilnya 1,41 1,06 0,45 1,51 F. Sayur-Sayuran -1,01 -18,17 3,31 -15,47 G. Kacang-Kacangan -2,95 -6,17 -0,13 -6,30 H. Buah-Buahan -0,14 2,77 0,57 3,35 I. Bumbu-Bumbuan 10,89 -3,85 -0,37 -4,21 J. Lemak Dan Minyak -3,28 -0,66 0,38 -0,28 K. Bahan Makanan Lainnya 0,83 0,65 -0,37 0,27 II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan Tembakau -1,26 0,24 0,36 0,60 A. Makanan Jadi 0,00 -0,02 0,07 0,06 B. Minuman Yang Tidak Beralkohol -7,21 -4,11 0,28 -3,84 C. Tembakau Dan Minuman Yang Beralkohol 0,00 2,95 0,83 3,80 III. Perumahan, Air, Listrik, Gas Dan Bahan Bakar -0,45 1,34 0,13 1,48 A. Biaya Tempat Tinggal -0,65 2,05 0,18 2,23 B. Bahan Bakar, Penerangan Dan Air 0,00 -0,01 -0,01 -0,02 C. Perlengkapan Rumah Tangga -0,07 0,03 0,24 0,28 D. Penyelenggaraan Rumah Tangga -0,09 -0,03 -0,08 -0,11 Lanjutan Tabel .............. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 16 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi Mei Juni Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 IV. Sandang 0,89 0,27 0,26 0,53 A. Sandang Laki-Laki 0,24 0,33 -0,02 0,31 B. Sandang Perempuan 0,00 0,44 0,03 0,47 C. Sandang Anak-Anak 0,41 1,00 0,44 1,45 D. Barang Pribadi Dan Sandang Lain 3,57 -0,74 0,79 0,04 V. Kesehatan 0,15 -0,20 0,11 -0,09 A. Jasa Kesehatan 0,00 0,00 0,00 0,00 B. Obat-Obatan 0,00 -0,60 0,18 -0,42 C. Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,00 0,38 0,38 D. Perawatan Jasmani Dan Kosmetik 0,37 -0,15 0,10 -0,05 VI. Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 0,00 0,01 0,02 0,03 A. Jasa Pendidikan 0,00 0,00 0,00 0,00 B. Kursus-Kursus/Pelatihan 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,00 0,00 0,20 0,20 D. Rekreasi 0,00 -0,01 0,00 -0,01 E. Olahraga 0,00 0,65 0,00 0,65 VII. Transportasi, Komunikasi Dan Jasa Keuangan 0,00 -1,52 -0,28 -1,79 A. Transportasi 0,00 -2,24 -0,41 -2,63 B. Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Sarana Dan Penunjang Transportasi 0,00 0,28 0,00 0,28 D. Jasa Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 Lanjutan Tabel .............. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 17 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi Juli Agustus Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 Umum 1,21 1,72 1,94 3,69 I. Bahan Makanan 3,29 4,26 4,83 9,29 A. Padi-Padian, Umbi-Umbian Dan Hasil-Hasilnya 3,84 12,60 4,21 17,34 B. Daging Dan Hasil-Hasilnya 1,19 -0,09 6,02 5,92 C. Ikan Segar -0,42 6,80 5,03 12,17 D. Ikan Diawetkan 3,96 6,27 7,27 14,00 E. Telur, Susu Dan Hasil-Hasilnya -0,54 0,96 1,32 2,29 F. Sayur-Sayuran 7,85 -8,83 5,82 -3,52 G. Kacang-Kacangan 0,40 -5,92 3,15 -2,96 H. Buah-Buahan 1,20 4,59 2,58 7,29 I. Bumbu-Bumbuan 13,05 8,29 6,57 15,40 J. Lemak Dan Minyak 0,79 0,51 4,80 5,33 K. Bahan Makanan Lainnya 1,43 1,71 0,60 2,32 II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan Tembakau 0,84 1,44 0,69 2,15 A. Makanan Jadi 0,02 0,07 0,30 0,38 B. Minuman Yang Tidak Beralkohol 3,34 -0,63 2,00 1,36 C. Tembakau Dan Minuman Yang Beralkohol 0,82 4,65 0,63 5,31 III. Perumahan, Air, Listrik, Gas Dan Bahan Bakar -0,10 1,38 1,09 2,49 A. Biaya Tempat Tinggal -0,19 2,04 0,18 2,22 B. Bahan Bakar, Penerangan Dan Air 0,00 -0,02 4,93 4,91 C. Perlengkapan Rumah Tangga 0,24 0,52 -0,04 0,48 D. Penyelenggaraan Rumah Tangga -0,06 -0,17 0,63 0,45 Lanjutan Tabel .............. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 18 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi Juli Agustus Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 IV. Sandang -0,09 0,44 0,54 0,98 A. Sandang Laki-Laki 0,00 0,31 0,35 0,66 B. Sandang Perempuan 0,00 0,47 0,44 0,91 C. Sandang Anak-Anak 0,00 1,45 0,95 2,41 D. Barang Pribadi Dan Sandang Lain -0,40 -0,36 0,54 0,18 V. Kesehatan -1,20 -1,29 1,09 -0,21 A. Jasa Kesehatan 0,00 0,00 0,00 0,00 B. Obat-Obatan -4,32 -4,73 0,40 -4,34 C. Jasa Perawatan Jasmani -0,38 0,00 0,00 0,00 D. Perawatan Jasmani Dan Kosmetik -0,38 -0,44 2,38 1,93 VI. Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 1,34 1,37 0,00 1,37 A. Jasa Pendidikan 2,28 2,28 0,00 2,28 B. Kursus-Kursus/Pelatihan 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 1,20 1,40 0,00 1,40 D. Rekreasi -0,24 -0,25 0,00 -0,25 E. Olahraga 0,00 0,65 0,00 0,65 VII. Transportasi, Komunikasi Dan Jasa Keuangan 1,09 -0,72 0,55 -0,18 A. Transportasi 1,23 -1,43 0,80 -0,65 B. Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,00 0,06 0,06 C. Sarana Dan Penunjang Transportasi 5,91 6,21 0,00 6,21 D. Jasa Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 Lanjutan Tabel .............. Ht T // Te Rn Te Ko Ta .B Ps .G O. Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 19 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi September Oktober Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 Umum -0,57 3,10 0,01 5,32 I. Bahan Makanan -2,59 6,46 -0,16 11,43 A. Padi-Padian, Umbi-Umbian Dan Hasil-Hasilnya -0,38 0,05 0,05 20,17 B. Daging Dan Hasil-Hasilnya 4,97 0,17 0,17 7,67 C. Ikan Segar -13,20 2,86 2,86 10,08 D. Ikan Diawetkan -3,30 10,23 -0,84 12,17 E. Telur, Susu Dan Hasil-Hasilnya -0,80 1,47 -1,11 2,43 F. Sayur-Sayuran 6,24 2,51 -4,65 0,66 G. Kacang-Kacangan -0,26 -3,21 0,05 -4,13 H. Buah-Buahan 1,88 9,31 -1,80 8,91 I. Bumbu-Bumbuan 1,31 16,92 -2,23 27,11 J. Lemak Dan Minyak -0,88 4,41 5,25 8,63 K. Bahan Makanan Lainnya 0,00 2,32 0,00 4,61 II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan Tembakau -0,02 2,12 0,04 2,70 A. Makanan Jadi -0,07 0,31 0,00 1,31 B. Minuman Yang Tidak Beralkohol 0,02 1,38 0,27 1,80 C. Tembakau Dan Minuman Yang Beralkohol 0,00 5,31 0,00 5,31 III. Perumahan, Air, Listrik, Gas Dan Bahan Bakar 0,10 2,59 0,09 4,76 A. Biaya Tempat Tinggal 0,06 2,28 0,15 5,24 B. Bahan Bakar, Penerangan Dan Air 0,00 4,91 0,02 4,96 C. Perlengkapan Rumah Tangga 0,88 1,36 -0,03 2,25 D. Penyelenggaraan Rumah Tangga -0,43 0,03 -0,03 2,41 Lanjutan Tabel .............. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 20 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi September Oktober Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 IV. Sandang 1,54 2,54 0,92 3,48 A. Sandang Laki-Laki 0,73 1,40 0,04 1,44 B. Sandang Perempuan 1,58 2,50 0,58 3,10 C. Sandang Anak-Anak 1,18 3,63 0,28 3,92 D. Barang Pribadi Dan Sandang Lain 3,10 3,29 3,30 6,70 V. Kesehatan 0,04 -0,18 0,89 0,72 A. Jasa Kesehatan 0,00 0,00 1,25 1,25 B. Obat-Obatan 0,00 -4,34 1,70 -2,72 C. Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,00 0,00 0,00 D. Perawatan Jasmani Dan Kosmetik 0,08 2,01 0,43 2,44 VI. Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 0,00 1,37 -0,12 1,25 A. Jasa Pendidikan 0,00 2,28 0,00 2,28 B. Kursus-Kursus/Pelatihan 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,40 1,40 0,00 1,40 D. Rekreasi 0,00 -0,25 -0,41 -0,66 E. Olahraga 0,00 0,65 0,00 0,65 VII. Transportasi, Komunikasi Dan Jasa Keuangan 0,59 0,41 -0,34 0,07 A. Transportasi 0,87 0,21 -0,49 -0,28 B. Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,06 0,00 0,06 C. Sarana Dan Penunjang Transportasi 0,00 6,21 0,00 6,21 D. Jasa Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 Lanjutan Tabel .............. Ht T // Te Rn Te Ko Ta .B Ps .G O. Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 21 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi November Desember Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 Umum 0,98 4,12 1,15 5,32 I. Bahan Makanan 2,52 8,96 2,27 11,43 A. Padi-Padian, Umbi-Umbian Dan Hasil-Hasilnya 0,08 17,04 2,68 20,17 B. Daging Dan Hasil-Hasilnya -0,91 10,37 -2,44 7,67 C. Ikan Segar 6,57 6,73 3,14 10,08 D. Ikan Diawetkan 2,12 11,63 0,49 12,17 E. Telur, Susu Dan Hasil-Hasilnya 0,38 0,73 1,69 2,43 F. Sayur-Sayuran -0,68 -2,92 3,70 0,66 G. Kacang-Kacangan -0,13 -3,29 -0,87 -4,13 H. Buah-Buahan 1,40 8,84 0,06 8,91 I. Bumbu-Bumbuan 6,83 22,12 4,09 27,11 J. Lemak Dan Minyak 1,33 11,35 -2,45 8,63 K. Bahan Makanan Lainnya 2,24 4,61 0,00 4,61 II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan Tembakau 0,02 2,19 0,50 2,70 A. Makanan Jadi 0,00 0,31 1,00 1,31 B. Minuman Yang Tidak Beralkohol 0,13 1,79 0,02 1,80 C. Tembakau Dan Minuman Yang Beralkohol 0,00 5,31 0,00 5,31 III. Perumahan, Air, Listrik, Gas Dan Bahan Bakar 0,69 3,38 1,33 4,76 A. Biaya Tempat Tinggal 0,77 3,22 1,96 5,24 B. Bahan Bakar, Penerangan Dan Air 0,02 4,96 0,00 4,96 C. Perlengkapan Rumah Tangga 0,91 2,25 0,00 2,25 D. Penyelenggaraan Rumah Tangga 1,70 1,69 0,70 2,41 Lanjutan Tabel .............. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 22 Lanjutan Tabel 1.1. Kelompok/Sub Kelompok Komoditi November Desember Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 IV. Sandang 0,94 4,46 0,81 5,31 A. Sandang Laki-Laki 0,27 1,71 0,07 1,79 B. Sandang Perempuan 1,61 4,76 0,00 4,76 C. Sandang Anak-Anak 1,09 5,05 0,00 5,05 D. Barang Pribadi Dan Sandang Lain 0,99 7,76 3,64 11,68 V. Kesehatan 0,07 0,79 0,00 0,79 A. Jasa Kesehatan 0,00 1,25 0,00 1,25 B. Obat-Obatan 0,00 -2,72 0,00 -2,72 C. Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,00 0,00 0,00 D. Perawatan Jasmani Dan Kosmetik 0,16 2,61 0,00 2,61 VI. Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 0,06 1,31 0,00 1,31 A. Jasa Pendidikan 0,00 2,28 0,00 2,28 B. Kursus-Kursus/Pelatihan 0,00 0,00 0,00 0,00 C. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,00 1,40 0,00 1,40 D. Rekreasi 0,20 -0,46 0,00 -0,46 E. Olahraga 0,00 0,65 0,00 0,65 VII. Transportasi, Komunikasi Dan Jasa Keuangan 0,00 0,07 0,02 0,09 A. Transportasi 0,00 -0,28 0,00 -0,28 B. Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,06 0,00 0,06 C. Sarana Dan Penunjang Transportasi 0,00 6,21 0,45 6,69 D. Jasa Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 Ht T // Te Rn Te Ko Ta .B Ps .G O. Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 23 Tabel 1.2. Perubahan IHK Kota Ternate Dan Nasional Terhadap Bulan Sebelumnya Dan Bulan Desember 2009 Persen Menurut Bulan Tahun 2010 Bulan Kota Ternate Nasional Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 Bulan Sebelum Nya Bulan Desember 2009 1 2 3 4 5 Januari 1,53 1,53 0,84 0,84 Februari -0,07 1,45 0,30 1,14 Maret 0,33 1,79 -0,14 0,99 April -1,19 0,57 0,15 1,15 Mei 0,12 0,70 0,30 1,45 Juni -0,19 0,51 0,97 2,42 Juli 1,21 1,72 1,57 4,02 Agustus 1,94 3,69 0,76 4,82 September -0,57 3,10 0,44 5,28 Oktober 0,01 3,11 0,06 5,35 November 0,98 4,12 0,60 5,98 Desember 1,15 5,32 0,92 6,96 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 24 Tabel 1.3. Laju Inflasi Kota Ternate Dan Nasional Menurut Bulan Tahun 2009 - 2010 Bulan 2009 2010 Kota Ternate Nasional Kota Ternate Nasional 1 2 3 4 5 Januari 0,41 -0,07 1,70 0,84 Februari 0,47 0,13 1,45 1,14 Maret 1,25 0,36 1,79 0,99 April 2,16 0,05 0,57 1,15 Mei 2,06 0,10 0,70 1,45 Juni 0,98 0,21 0,51 2,42 Juli 1,16 0,66 1,72 4,02 Agustus 1,46 1,23 3,69 4,82 September 2,30 2,20 3,10 5,28 Oktober 2,49 2,48 3,11 5,35 November 2,92 2,45 4,12 5,98 Desember 3,88 2,78 5,32 6,96 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 33 Tabel 2.1. PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 2010 Jutaan Rupiah S E K T O R T A H U N 2009 2010 1 2 3 1. PERTANIAN 120,257.16 134,446.77 1.1. Tanaman Bahan Makanan 37,974.15 43,007.87 1.2. Tanaman Perkebunan 40,583.47 45,241.18 1.3. Peternakan 6,436.59 7,158.08 1.4. Kehutanan 9,385.16 10,312.28 1.5. Perikanan 25,877.79 28,727.37 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 10,055.50 11,488.18 2.1. Penggalian 10,055.50 11,488.18 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 50,765.89 53,050.49 3.1. Industri Non Migas 50,765.89 53,050.49 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 11,716.25 12,637.34 4.1. Listrik 7,910.12 8,537.72 4.2. Air Bersih 3,806.13 4,099.63 5. BANGUNAN 51,446.72 65,964.53 6. PERDAGANGAN, HOTEL RESTORAN 246,306.10 294,130.47 6.1. Perdagangan Besar Eceran 238,677.54 285,131.35 6.2. Hotel 5,969.58 7,040.31 6.3. Restoran 1,658.98 1,958.82 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 133,526.08 155,427.98 7.1. Pengangkutan 73,168.78 80,577.23 7.1.1. Angkutan Jalan Raya 31,166.85 32,692.64 7.1.2. Angkutan Laut 11,326.84 12,549.86 7.1.3. Angkutan Sungai, Danau Penyebrangan 2,632.46 2,915.69 7.1.4. Angkutan Udara 19,336.14 22,735.53 7.1.5. Jasa Penunjang Angkutan 8,706.49 9,683.51 7.2. Komunikasi 60,357.30 74,850.76 7.2.1. Pos Dan Telekomunikasi 60,357.30 74,850.76 7.2.2. Jasa Penunjang Komunikasi - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN JASA PERUSAHAAN 71,454.23 85,925.05 8.1. Bank 11,186.02 13,179.24 8.2. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 9,939.56 12,886.30 8.3. Sewa Bangunan 49,144.05 58,518.48 8.4. Jasa Perusahaan 1,184.60 1,341.03 9. JASA JASA 149,506.86 176,584.19 9.1. Pemerintahan Umum 119,142.37 143,446.56 9.2. Swasta 30,364.49 33,137.63 9.2.1. Sosial Kemasyarakatan 17,819.83 19,533.69 9.2.2. Hiburan Dan Rekreasi 1,988.42 2,166.85 9.2.3. Perorangan Dan Rumah Tangga 10,556.24 11,437.09 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 845,034.79 989,655.02 Angka Sangat Sementara Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 34 Tabel 2.2. PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009 2010 Jutaan Rupiah S E K T O R T A H U N 2009 2010 1 2 3 1. PERTANIAN 64,528.73 68,236.31 1.1. Tanaman Bahan Makanan 19,922.69 21,032.81 1.2. Tanaman Perkebunan 25,548.85 27,502.98 1.3. Peternakan 2,851.24 2,960.90 1.4. Kehutanan 5,620.16 5,632.31 1.5. Perikanan 10,585.79 11,107.31 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 5,543.06 6,145.62 2.1. Penggalian 5,543.06 6,145.62 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 30,407.47 31,177.22 3.1. Industri Non Migas 30,407.47 31,177.22 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 6,756.77 6,938.60 4.1. Listrik 4,800.20 4,943.16 4.2. Air Bersih 1,956.57 1,995.44 5. BANGUNAN 21,275.75 23,620.82 6. PERDAGANGAN, HOTEL RESTORAN 183,701.42 198,429.90 6.1. Perdagangan Besar Eceran 178,969.48 193,176.65 6.2. Hotel 3,858.95 4,288.16 6.3. Restoran 872.99 965.09 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 106,985.51 120,750.36 7.1. Pengangkutan 53,286.79 56,900.16 7.1.1. Angkutan Jalan Raya 26,820.85 27,654.77 7.1.2. Angkutan Laut 9,211.33 9,858.51 7.1.3. Angkutan Sungai, Danau Penyebrangan 1,210.93 1,292.39 7.1.4. Angkutan Udara 9,505.52 10,995.35 7.1.5. Jasa Penunjang Angkutan 6,538.16 7,099.15 7.2. Komunikasi 53,698.72 63,850.19 7.2.1. Pos Dan Telekomunikasi 53,698.72 63,850.19 7.2.2. Jasa Penunjang Komunikasi - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN JASA PERUSAHAAN 41,530.05 44,703.69 8.1. Bank 8,509.58 9,362.92 8.2. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 6,880.29 7,632.22 8.3. Sewa Bangunan 25,483.27 27,041.80 8.4. Jasa Perusahaan 656.91 666.75 9. JASA JASA 97,380.34 102,507.95 9.1. Pemerintahan Umum 72,755.06 77,311.64 9.2. Swasta 24,625.28 25,196.30 9.2.1. Sosial Kemasyarakatan 14,909.31 15,228.21 9.2.2. Hiburan Dan Rekreasi 1,068.08 1,104.76 9.2.3. Perorangan Dan Rumah Tangga 8,647.89 8,863.34 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 558,109.10 602,510.46 Angka Sangat Sementara Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 35 Tabel 2.3. Distribusi Persentase PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 2010 S E K T O R T A H U N 2009 2010 1 2 3 1. PERTANIAN 14.23 13.59 1.1. Tanaman Bahan Makanan 4.49 4.35 1.2. Tanaman Perkebunan 4.80 4.57 1.3. Peternakan 0.76 0.72 1.4. Kehutanan 1.11 1.04 1.5. Perikanan 3.06 2.90 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 1.19 1.16 2.1. Penggalian 1.19 1.16 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 6.01 5.36 3.1. Industri Non Migas 6.01 5.36 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 1.39 1.28 4.1. Listrik 0.94 0.86 4.2. Air Bersih 0.45 0.41 5. BANGUNAN 6.09 6.67 6. PERDAGANGAN, HOTEL RESTORAN 29.15 29.72 6.1. Perdagangan Besar Eceran 28.24 28.81 6.2. Hotel 0.71 0.71 6.3. Restoran 0.20 0.20 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 15.80 15.71 7.1. Pengangkutan 8.66 8.14 7.1.1. Angkutan Jalan Raya 3.69 3.30 7.1.2. Angkutan Laut 1.34 1.27 7.1.3. Angkutan Sungai, Danau Penyebrangan 0.31 0.29 7.1.4. Angkutan Udara 2.29 2.30 7.1.5. Jasa Penunjang Angkutan 1.03 0.98 7.2. Komunikasi 7.14 7.56 7.2.1. Pos Dan Telekomunikasi 7.14 7.56 7.2.2. Jasa Penunjang Komunikasi - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN JASA PERUSAHAAN 8.46 8.68 8.1. Bank 1.32 1.33 8.2. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 1.18 1.30 8.3. Sewa Bangunan 5.82 5.91 8.4. Jasa Perusahaan 0.14 0.14 9. JASA JASA 17.69 17.84 9.1. Pemerintahan Umum 14.10 14.49 9.2. Swasta 3.59 3.35 9.2.1. Sosial Kemasyarakatan 2.11 1.97 9.2.2. Hiburan Dan Rekreasi 0.24 0.22 9.2.3. Perorangan Dan Rumah Tangga 1.25 1.16 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100.00 100.00 Angka Sangat Sementara Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 36 Tabel 2.4. Indeks Berantai PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009 2010 S E K T O R T A H U N 2009 2010 1 2 3 1. PERTANIAN 105.54 105.75 1.1. Tanaman Bahan Makanan 105.01 105.57 1.2. Tanaman Perkebunan 107.71 107.65 1.3. Peternakan 104.74 103.85 1.4. Kehutanan 100.28 100.22 1.5. Perikanan 104.58 104.93 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 111.15 110.87 2.1. Penggalian 111.15 110.87 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 102.10 102.53 3.1. Industri Non Migas 102.10 102.53 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 101.11 102.69 4.1. Listrik 100.81 102.98 4.2. Air Bersih 101.84 101.99 5. BANGUNAN 111.37 111.02 6. PERDAGANGAN, HOTEL RESTORAN 107.92 108.02 6.1. Perdagangan Besar Eceran 107.82 107.94 6.2. Hotel 111.33 111.12 6.3. Restoran 112.24 110.55 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 110.78 111.78 7.1. Pengangkutan 106.90 106.78 7.1.1. Angkutan Jalan Raya 103.21 103.11 7.1.2. Angkutan Laut 106.95 107.03 7.1.3. Angkutan Sungai, Danau Penyebrangan 106.70 106.73 7.1.4. Angkutan Udara 115.61 115.67 7.1.5. Jasa Penunjang Angkutan 110.94 108.58 7.2. Komunikasi 118.88 118.90 7.2.1. Pos Dan Telekomunikasi 118.88 118.90 7.2.2. Jasa Penunjang Komunikasi - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN JASA PERUSAHAAN 110.55 107.64 8.1. Bank 112.97 110.03 8.2. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 112.30 110.93 8.3. Sewa Bangunan 109.56 106.12 8.4. Jasa Perusahaan 101.34 101.50 9. JASA JASA 105.22 105.27 9.1. Pemerintahan Umum 106.08 106.26 9.2. Swasta 102.78 102.32 9.2.1. Sosial Kemasyarakatan 102.75 102.14 9.2.2. Hiburan Dan Rekreasi 103.84 103.43 9.2.3. Perorangan Dan Rumah Tangga 102.71 102.49 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 107.94 107.96 Angka Sangat Sementara Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 37 Tabel 2.5. Indeks Harga Implisit PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 2010 S E K T O R T A H U N 2009 2010 1 2 3 1. PERTANIAN 186.36 197.03 1.1. Tanaman Bahan Makanan 190.61 204.48 1.2. Tanaman Perkebunan 158.85 164.50 1.3. Peternakan 225.75 241.75 1.4. Kehutanan 166.99 183.09 1.5. Perikanan 244.46 258.63 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 181.41 186.93 2.1. Penggalian 181.41 186.93 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 166.95 170.16 3.1. Industri Non Migas 166.95 170.16 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 173.40 182.13 4.1. Listrik 164.79 172.72 4.2. Air Bersih 194.53 205.45 5. BANGUNAN 241.81 279.26 6. PERDAGANGAN, HOTEL RESTORAN 134.08 148.23 6.1. Perdagangan Besar Eceran 133.36 147.60 6.2. Hotel 154.69 164.18 6.3. Restoran 190.03 202.97 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 124.81 128.72 7.1. Pengangkutan 137.31 141.61 7.1.1. Angkutan Jalan Raya 116.20 118.22 7.1.2. Angkutan Laut 122.97 127.30 7.1.3. Angkutan Sungai, Danau Penyebrangan 217.39 225.61 7.1.4. Angkutan Udara 203.42 206.77 7.1.5. Jasa Penunjang Angkutan 133.16 136.40 7.2. Komunikasi 112.40 117.23 7.2.1. Pos Dan Telekomunikasi 112.40 117.23 7.2.2. Jasa Penunjang Komunikasi - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN JASA PERUSAHAAN 172.05 192.21 8.1. Bank 131.45 140.76 8.2. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 144.46 168.84 8.3. Sewa Bangunan 192.85 216.40 8.4. Jasa Perusahaan 180.33 201.13 9. JASA JASA 153.53 172.26 9.1. Pemerintahan Umum 163.76 185.54 9.2. Swasta 123.31 131.52 9.2.1. Sosial Kemasyarakatan 119.52 128.27 9.2.2. Hiburan Dan Rekreasi 186.17 196.14 9.2.3. Perorangan Dan Rumah Tangga 122.07 129.04 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 151.41 164.26 Angka Sangat Sementara Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perbankan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 42 Tabel 3.1. Jumlah Aktiva Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Dan BPR Menurut Dati II Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 2010 Juta Rp Dati II 2008 2009 2009 1 2 3 4 Kota Ternate 2 283 410 2 496 857 2 818 084 Kabupaten Maluku Utara 329 418 240 829 300 056 Kabupaten Halmahera Tengah 431 149 308 457 317 455 Dati II Lainnya - - - Jumlah 3 043 977 3 046 143 3 435 595 Sumber Bank Indonesia Cabang Ternate Data Diolah. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perbankan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 43 Tabel 3.2. Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah Valuta Asing Bank Umum Dan BPR Menurut Jenis Simpanan Di Kota Ternate Tahun 2008 2010 Juta Rp Jenis Simpanan 2008 2009 2010 1 2 3 4 Giro 313 725 265 563 217 248 Tabungan 1 026 075 1 121 458 1 330 883 Deposito 454 488 504 357 560 687 Jumlah 1 794 288 1 891 378 2 108 819 Sumber Bank Indonesia Cabang Ternatedata Diolah. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 62 Tabel 4.1. Angka Harapan Hidup Kota Ternate Dan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 2010 Tahun Kode Kabupaten/Kota/Provinsi Tahun 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 8200 MALUKU UTARA 65,40 65,70 66,01 8201 Halmahera Barat 63,94 64,16 64,38 8202 Halmahera Tengah 65,79 66,18 66,58 8203 Kepulauan Sula 64,30 64,65 65,00 8204 Halmahera Selatan 65,03 65,25 65,47 8205 Halmahera Utara 65,23 65,23 65,87 8206 Halmahera Timur 64,66 64,99 65,32 8207 Pulau Morotai - 64,91 65,23 8271 Kota Ternate 69,68 70,07 70,47 8272 Kota Tidore Kepulauan 64,68 64,87 65,06 Sumber BPS Provinsi Maluku Utara Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 63 Tabel 4.2. Angka Melek Huruf Kota Ternate Dan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 2010 Persen Kode Kabupaten/Kota/Provinsi Tahun 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 8200 MALUKU UTARA 95,44 95,74 96,08 8201 Halmahera Barat 95,30 95,70 95,71 8202 Halmahera Tengah 96,70 96,75 96,79 8203 Kepulauan Sula 97,33 97,37 97,38 8204 Halmahera Selatan 95,80 95,82 95,83 8205 Halmahera Utara 95,90 95,91 95,91 8206 Halmahera Timur 95,42 95,44 95,72 8207 Pulau Morotai - 93,10 93,89 8271 Kota Ternate 98,88 98,90 98,95 8272 Kota Tidore Kepulauan 97,60 97,61 97,61 Sumber BPS Provinsi Maluku Utara Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 64 Tabel 4.3. Rata-Rata Lama Sekolah Kota Ternate Dan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 2010 Tahun Kode Kabupaten/Kota/Provinsi Tahun 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 8200 MALUKU UTARA 8,60 8,61 8,63 8201 Halmahera Barat 7,65 7,75 7,84 8202 Halmahera Tengah 8,00 8,02 8,24 8203 Kepulauan Sula 7,70 7,72 7,99 8204 Halmahera Selatan 7,40 7,44 7,48 8205 Halmahera Utara 7,23 7,33 7,38 8206 Halmahera Timur 7,80 7,81 7,83 8207 Pulau Morotai - 6,02 6,15 8271 Kota Ternate 10,61 10,70 10,82 8272 Kota Tidore Kepulauan 8,45 8,55 8,75 Sumber BPS Provinsi Maluku Utara Ht Tp // Te R At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 65 Tabel 4.4. Pengeluaran Perkapita Riil Disesuaikan Kota Ternate Dan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 2010 Ribu Rupiah Kode Kabupaten/Kota/Provinsi Tahun 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 8200 MALUKU UTARA 595,69 598,45 600,20 8201 Halmahera Barat 589,32 591,97 594,09 8202 Halmahera Tengah 595,04 598,19 599,03 8203 Kepulauan Sula 592,12 595,18 596,01 8204 Halmahera Selatan 596,82 599,60 602,30 8205 Halmahera Utara 595,75 597,63 599,81 8206 Halmahera Timur 594,34 597,39 599,26 8207 Pulau Morotai - 578,48 578,62 8271 Kota Ternate 632,65 635,01 636,83 8272 Kota Tidore Kepulauan 605,41 608,00 609,10 Sumber BPS Provinsi Maluku Utara Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 66 Tabel 4.5. Indeks Pembangunan Manusia Kota Ternate Dan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara Tahun 2008 - 2010 Kode Kabupaten/Kota/Provinsi Tahun 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 8200 MALUKU UTARA 68,18 68,63 69,03 8201 Halmahera Barat 66,14 66,63 66,99 8202 Halmahera Tengah 68,18 68,67 69,13 8203 Kepulauan Sula 67,04 67,50 67,96 8204 Halmahera Selatan 67,25 67,62 67,98 8205 Halmahera Utara 67,18 67,57 67,96 8206 Halmahera Timur 67,06 67,50 67,90 8207 Pulau Morotai - 64,15 64,61 8271 Kota Ternate 75,66 76,13 76,58 8272 Kota Tidore Kepulauan 68,90 69,28 69,62 Sumber BPS Provinsi Maluku Utara Ht Tp // Te R At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Hotel Dan Pariwisata Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 70 Tabel 5.1. Jumlah Hotel/Penginapan Dan Kamar Menurut Kecamatan Di Kota Ternate, 2010 Kecamatan Hotel/ Penginapan Kamar Tempat Tidur 1 2 3 4 Pulau Ternate 0 0 0 Moti 0 0 0 Pulau Batang Dua 0 0 0 Ternate Selatan 11 307 307 Ternate Tengah 43 742 742 Ternate Utara 0 0 0 Jumlah 54 1 049 1 049 Sumber Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Hotel Dan Pariwisata Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 71 Tabel 5.2. Tingkat Penghunian Kamar TPK Akomodasi Lainnya Di Kota Ternate Dirinci Menurut Kelompok Kamar Tahun 2010 Bulan Kelompok Kamar 10 10 - 24 25 - 40 1 2 3 4 Januari - 31,09 34,80 Pebruari - 31,50 44,73 Maret - 30,19 33,67 April - 30,11 37,72 Mei - 32,18 31,50 Juni - 30,03 23,61 Juli - 33,03 45,29 Agustus - 29,80 38,78 September - 30,93 30,68 Oktober - 31,22 33,80 Nopember - 33,94 36,23 Desember - 32,90 34,69 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Hotel Dan Pariwisata Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 72 Lanjutan Tabel ................ Lanjutan Tabel 5.2. Bulan Kelompok Kamar Semua Kelompok Kamar 41 - 100 100 1 5 6 7 Januari 26,41 - 31,75 Pebruari 17,48 - 34,41 Maret 40,70 - 33,97 April 18,28 - 31,02 Mei 22,61 - 29,90 Juni 46,27 - 30,57 Juli 47,00 - 41,37 Agustus 22,82 - 32,38 September 15,01 - 27,56 Oktober 24,34 - 31,74 Nopember 42,69 - 36,06 Desember 37,01 - 34,26 Sumber BPS ,Data Diolah. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Hotel Dan Pariwisata Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 73 Tabel 5.3. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing Dan Domestik Akomodasi Lainnya Di Kota Ternate Dirinci Menurut Kelompok Kamar Tahun 2010 Bulan Kelompok Kamar 10 10 - 24 25 - 40 1 2 3 4 Januari - 1,57 2,49 Pebruari - 1,71 3,02 Maret - 1,49 2,03 April - 1,43 2,17 Mei - 1,60 2,11 Juni - 1,68 1,83 Juli - 1,73 2,49 Agustus - 1,55 3,21 September - 1,70 2,73 Oktober - 1,46 2,19 Nopember - 1,39 2,61 Desember - 1,42 3,12 Lanjutan Tabel ............... Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Hotel Dan Pariwisata Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 74 Lanjutan Tabel 5.3. Bulan Kelompok Kamar Semua Kelompok Kamar 41 - 100 100 1 5 6 7 Januari 1,84 - 2,03 Pebruari 2,51 - 2,36 Maret 5,31 - 2,18 April 2,48 - 1,91 Mei 1,45 - 1,81 Juni 4,13 - 2,09 Juli 4,46 - 2,49 Agustus 2,74 - 2,43 September 2,39 - 2,21 Oktober 2,69 - 1,91 Nopember 3,35 - 2,10 Desember 4,09 - 2,35 Sumber BPS, Data Diolah. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 80 Tabel 6.1. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Dan Kondisi Jalan Di Kota Ternate, 2010 Km Keadaan 2010 1 2 A. Jenis Permukaan Aspal Kerikil Tanah 242,562 0 47,182 B. Kondisi Jalan Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat 159,315 0 123,755 6,674 Sumber Dinas Pekerjaan Umum Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 81 Tabel 6.2. Lalu Lintas Penumpang Dan Barang Di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Tahun 2010 Bulan Penumpang Orang Barang Ton Berangkat Datang Bongkar Muat 1 2 3 4 5 Januari 51 742 52 664 24 502 2 584 Pebruari 51 038 51 893 19 718 1 980 Maret 37 579 38 232 30 477 3 003 April 35 384 36 010 39 138 4 150 Mei 46 975 47 768 38 060 3 152 Juni 55 094 56 009 27 419 4 065 Juli 36 463 37 181 38 895 4 729 Agustus 37 240 37 966 53 189 8 278 September 37 870 38 077 24 137 1 719 Oktober 59 291 60 281 23 807 2 765 Nopember 51 861 52 735 35 983 2 882 Desember 44 613 45 460 37 215 1 830 Jumlah 545 150 554 276 392 540 41 137 Sumber PT. Persero Pelabuhan Indonesia IV Cabang Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 82 Tabel 6.3. Jumlah Penumpang Datang Dan Berangkat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2008 2010 Orang Tahun Penumpang Berangkat Datang 1 2 3 2008 119 750 103 426 2009 155 657 136 397 2010 249 582 216 153 Sumber Laporan Dari Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Data Diolah. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 83 Tabel 6.4. Jumlah Bagasi Dan Kargo Yang Dibongkar/Dimuat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2007 2010 Kg Tahun Bagasi Kargo Jumlah Bongkar Muat Bongkar Muat 1 2 3 4 5 2008 1 612 354 813 031 635 956 56 261 3 117 602 2009 1 946 999 1 013 871 531 241 47 244 3 539 355 2010 2 181 471 1 666 255 55 734 30 656 3 934 116 Sumber Laporan Dari Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Data Diolah. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 84 Tabel 6.5. Banyaknya Pesawat Datang Dan Berangkat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2007 2010 Tahun Pesawat Berangkat Datang 1 2 3 2008 3 437 3 437 2009 3 868 3 868 2010 4 855 4 855 Sumber Laporan Dari Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Data Diolah. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 85 Tabel 6.6. Jumlah Penumpang Datang Dan Berangkat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Dirinci Menurut Triwulan Tahun 2010 Orang Uraian Triwulan Jumlah I II III IV 1 2 3 4 5 6 Penumpang Datang 55 322 66 561 63 250 64 449 249 582 Penumpang Berangkat 47 879 56 629 52 672 58 973 216 153 Sumber Laporan Dari Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Data Diolah. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 86 Tabel 6.7. Jumlah Barang Dan Bagasi Yang Dibongkar/Dimuat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Dirinci Menurut Triwulan Tahun 2010 Kg Uraian Triwulan Jumlah I II III IV 1 2 3 4 5 6 Barang Yang Dibongkar 539 849 550 502 537 941 553 125 2 181 417 Barang Yang Dimuat 392 507 433 916 439 497 400 335 1 666 255 Sumber Laporan Dari Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Data Diolah. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 87 Tabel 6.8. Jumlah Surat Dalam Negeri Yang Dikirim Dan Diterima Kantor Pos Dan Giro Ternate Tahun 2010 Uraian Terima Kirim 1 2 3 Surat Kilat Khusus 162 665 33 403 Surat Kilat 7 861 1 849 Surat Biasa 22 974 5 362 Sumber PT. PERSERO Pos Indonesia XI Maluku Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 93 Tabel 7.1. Luas Panen, Produksi Dan Rata-Rata Produksi Jagung Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2010 Kecamatan Luas Panen Ha Produksi Ton Rata-Rata Produksi Ton/Ha 1 2 3 4 Pulau Ternate 35,40 51,50 1,45 Moti 59,00 112,16 1,90 Pulau Batang Dua 2,50 1,43 0,57 Pulau Hiri 1,80 2,36 1,31 Ternate Selatan 13,70 18,30 1,34 Ternate Tengah 2,60 2,75 1,06 Ternate Utara 13,40 19,50 1,46 Jumlah 128,40 208,00 1,62 Sumber Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 94 Tabel 7.2. Luas Panen, Produksi Dan Rata-Rata Produksi Ubi Kayu Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2010 Kecamatan Luas Panen Ha Produksi Ton Rata-Rata Produksi Ton/Ha 1 2 3 4 Pulau Ternate 110,40 692,45 6,27 Moti 220,80 827,90 3,75 Pulau Batang Dua 15,70 32,80 2,09 Pulau Hiri 5,40 5,20 0,96 Ternate Selatan 24,60 44,80 1,82 Ternate Tengah 7,60 18,70 2,46 Ternate Utara 28,50 41,50 1,46 Jumlah 413,00 1 663,35 4,03 Sumber Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 95 Tabel 7.3. Luas Panen, Produksi Dan Rata-Rata Produksi Ubi Jalar Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2010 Kecamatan Luas Panen Ha Produksi Ton Rata-Rata Produksi Ton/Ha 1 2 3 4 Pulau Ternate 7,90 31,35 3,97 Moti 10,50 9,60 0,91 Pulau Batang Dua 4,00 8,89 2,22 Pulau Hiri 0,90 0,80 0,89 Ternate Selatan 2,90 3,60 1,24 Ternate Tengah 1,00 0,70 0,70 Ternate Utara 2,60 1,87 0,72 Jumlah 29,80 56,81 1,91 Sumber Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 96 Tabel 7.4. Luas Panen, Produksi Dan Rata-Rata Produksi Kacang Tanah Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2010 Kecamatan Luas Panen Ha Produksi Ton Rata-Rata Produksi Ton/Ha 1 2 3 4 Pulau Ternate 5,20 4,40 0,85 Moti 19,20 4,30 0,22 Pulau Batang Dua 1,10 0,18 0,16 Pulau Hiri 0,80 0,20 0,25 Ternate Selatan 4,80 1,40 0,29 Ternate Tengah 1,60 0,90 0,56 Ternate Utara 2,50 0,30 0,12 Jumlah 35,20 11,68 0,33 Sumber Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 97 Tabel 7.5. Luas Areal Tanaman Menghasilkan Menurut Jenis Komoditi Perkebunan Di Kota Ternate Tahun 2010 Ha Jenis Komoditi Kecamatan Jumlah Pulau Ternate Moti Pulau Batang Dua Pulau Hiri Ternate Selatan Ternate Tengah Ternate Utara 1 2 3 4 5 6 7 8 8 Kelapa 345 162 1 162 37 12 - 19 1 737 Coklat 16 25 - - 1,5 - 0,5 43 Cengkeh 571 245 125 16 160 225 36 1 378 Pala 210 264 22 24 75 35 27 657 Lada - - - - - - - 0 Kayu Manis 26 - - 2 - 37,2 0,8 66 Vanili - - - - - - - 0 Sumber Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 98 Tabel 7.6. Banyaknya Rumah Tangga Pemilik Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Komoditi Di Kota Ternate Tahun 2010 Jenis Komoditi Kecamatan Jumlah Pulau Ternate Moti Pulau Batang Dua Pulau Hiri Ternate Selatan Ternate Tengah Ternate Utara 1 2 3 4 5 6 7 8 8 Kelapa 1 113 382 555 167 63 5 219 2 504 Coklat 45 800 - - 16 - 19 880 Cengkeh 1 324 284 405 109 424 435 346 3 327 Pala 834 523 91 104 157 275 259 2 243 Lada - - - - - - - 0 Kayu Manis 153 - 3 11 - 200 7 374 Vanili - - - - - - - 0 Sumber Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 99 Tabel 7.7. Populasi Ternak Dan Unggas Dirinci Menurut Jenis Ternak Di Kota Ternate Tahun 2009 - 2010 Jenis Komoditi Tahun 2009 2010 1 2 3 Sapi Potong 1 606 1 757 Sapi Perah - - Kerbau - - Kambing 13 764 9 415 Domba - - Babi 206 310 Kuda 29 23 Ayam Buras 32 838 42 260 Ayam Ras Petelur 7 923 4 900 Ayam Ras Pedaging 37 167 37 896 Itik 1 871 1 918 Sumber Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 100 Tabel 7.8. Perkembangan Produksi Ikan Dirinci Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2006 2010 Ton Kecamatan Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 6 Pulau Ternate 3 374,3 3 475,53 3 545,04 1 727,12 2 084,55 Moti 1 344,1 1 384,42 1 412,10 1 367,23 2 002,99 Pulau Batang Dua - - 495,70 1 154,11 1 628,90 Pulau Hiri - - - 1 449,03 1 695,98 Ternate Selatan 1 428,1 1 470,94 1 500,35 1 480,10 3 763,89 Ternate Tengah - - 750,89 155,00 158,10 Ternate Utara 4 765,7 4 908,67 5 006,84 5 987,03 4 105,18 Jumlah 10 912,2 11 239,56 11 464,33 13 319,62 15 439,59 Sumber Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Keuangan Daerah Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 106 Tabel 8.1. Ringkasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Ternate Tahun 2010 Rp Uraian Jumlah Sebelum Perubahan Setelah Perubahan 1 2 3 Pendapatan Daerah 433 301 880 000 465 502 127 800 Belanja Daerah 430 421 880 000 488 170 772 768 Pembiayaan Netto 8 120 000 000 22 668 644 968 Sumber Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Keuangan Daerah Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 107 Tabel 8.2. Ringkasan Anggaran Pendapatan Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2010 Rp Uraian Jumlah Sebelum Perubahan Setelah Perubahan 1 2 3 Pendapatan Asli Daerah 31 010 880 000 26 905 000 000 Hasil Pajak Daerah 9 545 000 000 8 800 000 000 Hasil Retribusi Daerah 12 550 000 000 11 855 000 000 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah - 300 000 000 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 8 915 000 000 5 950 000 000 Dana Perimbangan 357 843 668 000 359 343 668 000 Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 51 905 000 000 53 405 000 000 Dana Alokasi Umum 281 284 868 000 281 284 868 000 Dana Alokasi Khusus 24 653 800 000 24 653 800 000 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 44 448 212 000 79 253 459 800 Pendapatan Hibah 20 806 672 000 20 806 672 000 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi 12 377 000 000 12 877 000 000 Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus 11 264 540 000 45 569 787 000 Jumlah 433 301 880 000 465 502 127 800 Sumber Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Keuangan Daerah Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 108 Tabel 8.3. Ringkasan Anggaran Belanja Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2010 Rp Uraian Jumlah Sebelum Perubahan Setelah Perubahan 1 2 3 Belanja Tidak Langsung 253 053 660 939 265 111 821 011 Belanja Pegawai 234 753 660 939 244 837 946 011 Belanja Bunga 300 000 000 300 000 000 Belanja Hibah 13 000 000 000 12 775 000 000 Belanja Bantuan Sosial 4 000 000 000 6 198 875 000 Belanja Tidak Terduga 1 000 000 000 1 000 000 000 Belanja Langsung 177 368 219 061 223 058 951 757 Belanja Pegawai 38 362 650 400 38 459 765 400 Belanja Barang Jasa 74 788 244 019 82 742 596 619 Belanja Modal 64 217 324 642 101 856 589 738 Jumlah 430 421 880 000 488 170 772 768 Sumber Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Keuangan Daerah Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 109 Tabel 8.4. Ringkasan Pembiayaan Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2010 Rp Uraian Jumlah Sebelum Perubahan Setelah Perubahan 1 2 3 Penerimaan Pembiayaan 8 120 0000 000 22 668 644 968 Pengeluaran Pembiayaan - - Pembiayaan Netto 8 120 0000 000 22 668 644 968 Sumber Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Ternate Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 2 I. INDEKS HARGA DAN LAJU INFLASI 1.1. Penjelasan Teknis Harga Konsumen Adalah Harga Transaksi Yang Terjadi Antara Penjual Pedagang Eceran Dan Pembeli Konsumen Secara Eceran Dengan Pembayaran Tunai. Eceran Yang Dimaksud Adalah Membeli Suatu Barang Atau Jasa Dengan Menggunakan Satuan Terkecil Untuk Dipakai/Dikonsumsi. Pedagang Eceran Adalah Pihak Atau Seseorang Yang Menjual Barang Atau Jasa Kepada Pembeli Untuk Dikonsumsi, Bukan Untuk Diperdagangkan Lagi. Kualitas/Merk Barang Adalah Merupakan Spesifikasi Barang. Satu Macam Barang Dan Jasa Umumnya Mempunyai Lebih Dari Satu Kualitas/Merk Seperti Mie Instant Indomie, Supermi Dan Lain Lain. Nilai Konsumsi Adalah Jumlah Nilai Yang Dikeluarkan Oleh Rumahtangga Untuk Memperoleh Suatu Komoditi Untuk Dikonsumsi. Nilai Konsumsi Suatu Komoditi Merupakan Perkalian Harga Komoditi Dengan Kuantitas Banyaknya Yang Dikonsumsi Pada Periode Dasar. Dalam Penghitungan Indeks Harga Konsumen IHK Ada 2 Jenis Nilai Konsumsi, Yang Pertama Adalah Nilai Konsumsi Dasar Poqo Yang Diperoleh Dari Hasil Survei Biaya Hidup SBH, Yaitu Rata Rata Nilai Pengeluaran Rumah Tangga Sebulan Untuk Setiap Jenis Barang/Jasa Yang Dikonsumsi, Yang Kedua Adalah Nilai Konsumsi Pada Bulan Berjalan Pnqo Yang Diperoleh Dari Hasil Perkalian Harga Bulan Berjalan Dengan Kuantitas Konsumsi Pada Tahun Dasar. Didalam Penghitungan Dilakukan Secara Bertahap Dengan Jalan Menggunakan Relative Harga RH. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 3 Relatif Harga Adalah Rasio Perbandingan Harga Suatu Komoditi Pada Suatu Periode Waktu Tertentu Terhadap Harga Pada Periode Sebelumnya. Paket Komoditi Adalah Jenis Barang/Jasa Yang Termasuk Dalam Diagram Timbang Hasil Survei Biaya Hidup SBH. Beberapa Kreteria Penentuan Komoditi Yang Muncul Dalam Paket Komoditas Ini Adalah A. Jenis Barang Dan Jasa Tersebut Mempunyai Persentase Nilai Konsumsi Terhadap Total Konsumsi Rumahtangga, Minimum Sebesar 0,02 Persen. B. Barang Dan Jasa Tersebut Dikonsumsi Secara Luas Oleh Masyarakat Kota Yang Bersangkutan/Daerah Tersebut. C. Harganya Dapat Dipantau Secara Terus Menerus Dalam Jangka Waktu Yang Relatif Lama. Paket Komoditi Ini Dibagi Kedalam 7 Tujuh Kelompok Dan 35 Tiga Puluh Lima Sub Kelompok Dengan Rincian I. Kelompok Bahan Makanan Dengan Sub Kelompok 1. Padi-Padian, Umbi-Umbian Dan Hasil-Hasilnya 2. Daging Dan Hasil-Hasilnya 3. Ikan Segar 4. Ikan Diawetkan 5. Telur, Susu Dan Hasil-Hasilnya 6. Sayur-Sayuran 7. Kacang-Kacangan 8. Buah-Buahan 9. Bumbu-Bumbuan 10. Lemak Dan Minyak 11. Bahan Makanan Lainnya Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 4 II. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan Tembakau Dengan Sub Kelompok 1. Makanan Jadi 2. Minuman Yang Tidak Beralkohol 3. Tembakau Dan Minuman Yang Beralkohol III. Kelompok Perumahan Dengan Sub Kelompok 1. Biaya Tempat Tinggal 2. Bahan Bakar, Penerangan Dan Air 3. Perlengkapan Rumahtangga 4. Penyelenggaraan Rumahtangga IV. Kelompok Sandang Dengan Sub Kelompok 1. Sandang Laki-Laki 2. Sandang Wanita 3. Sandang Anak-Anak 4. Barang Pribadi Dan Sandang Lainnya V. Kelompok Kesehatan Dengan Sub Kelompok 1. Jasa Kesehatan 2. Obat Obatan 3. Jasa Perawatan Jasmani 4. Perawatan Jasmani Dan Kosmetik Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 5 VI. Kelompok Pendidikan, Rekreasi Dan Olahraga Dengan Sub Kelompok 1. Jasa Pendidikan 2. Kursus/Pelatihan 3. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 4. Rekreasi 5. Olahraga VII. Kelompok Transportasi, Komunikasi Dan Jasa Keuangan Dengan Sub Kelompok 1. Transportasi 2. Komunikasi Dan Pengiriman 3. Sarana Dan Penunjang Transpor 4. Jasa Keuangan Diagram Timbang Adalah Diagram Yang Menunjukkan Persentase Nilai Konsumsi Tiap-Tiap Jenis Barang/Jasa Terhadap Total Rata-Rata Pengeluaran Rumahtangga Disuatu Kota. Diagram Timbang Tersebut Juga Mencerminkan Pola Konsumsi Rumahtangga DiKota Tersebut. Indeks Harga Konsumen IHK Adalah Indeks Yang Diperoleh Dari Hasil Perbandingan Nilai Konsumsi Pada Bulan Berjalan Dengan Nilai Konsumsi Dasar Hasil SBH. Angka Indeks Ini Nantinya Yang Merupakan Dasar Penghitungan Inflasi. Formula Indeks Yang Digunakan Untuk Menghitung IHK Masing-Masing Kota Adalah Formula Laspeyres Dengan Modifikasi Sebagai Berikut Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 6 1001 1 1 1 Iqoixnxp Poiqoi Np Pni In K I K I Dimana In Pni Pn-1I Poi.Qoi K Indeks Bulan Ke-N Harga Jenis Barang I, Bulan Ke-N Harga Jenis Barang I, Bulan Ke-N-1 Bulan Ke-N-1 Nilai Konsumsi Barang I Pada Bulan Dasar Banyaknya Jenis Barang Paket Komoditas Dalam Sub Kelompok, Kelompok Kota Yang Bersangkutan IHK Gabungan Adalah Gabungan Dari Seluruh IHK Yang Dihitung Dalam Suatu Wilayah. Penggabungan Dilakukan Berdasarkan Jumlah Rumahtangga Dari Masing-Masing Wilayah Tesebut Yang Dapat Diformulakan Sebagai Berikut Dimana In Inj Wj J Indeks Bulan Ke-N Indeks Kota J, Bulan Ke-N Penimbang Kota, Yaitu Persentase Jumlah Rumahtangga Masing- Masing Kota Terhadap Jumlah Rumahtangga Keseluruhan Kota 100 Jnjxwi In Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 7 Inflasi Adalah Perubahan Indeks Dari Waktu Ke Waktu. Laju Inflasi Bulanan Suatu Kabupaten/Kota Dapat Dihitung Dengan Rumus Sebagai Berikut Dimana Lin In In-1 Laju Inflasi Bulan Ke-N Indeks Bulan Ke-N Indeks Bulan Ke-N-1 X100 1In 1Inin Lin Gambar 1.1. Inflasi Kota Ternate Tahun 2008 2010 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 8 1.2. Gambaran Umum Pada Bab Ini Akan Diuraikan Mengenai Perkembangan Indeks Harga Konsumen Dan Laju Inflasi Kota Ternate Sebagai Bahan Kajian Dan Informasi Bagi Pemerintah Daerah Kota Ternate. Secara Umum Laju Inflasi Kota Ternate Pada Tahun 2010 Sebesar 5,32 Persen. Berikut Uraian Singkat Inflasi Per Kelompok Pengeluaran A. Kelompok Bahan Makanan Kelompok Ini Di Tahun 2010 Mengalami Laju Inflasi Sebesar 11,43 Persen. Dilihat Dari Sebelas Sub Kelompok Ini, Hanya Sub Kelompok Kacang- Kacangan Yang Mengalami Deflasi Sebesar 4,13 Persen. Laju Inflasi Tertinggi Terjadi Di Sub Kelompok Bumbu-Bumbuan Sebesar 27,11 Persen, Padi-Padian, Umbi-Umbian Hasilnya Sebesar 20,17 Persen Dan Ikan Diawetkan Sebesar 12,17 Persen. Laju Inflasi Terendah Terjadi Pada Sub Kelompok Sayur-Sayuran Sebesar 2,43 Persen. B. Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan Tembakau Kelompok Ini Pada Tahun 2010 Mengalami Laju Inflasi Sebesar 2,70 Persen. Dari Tiga Sub Kelompok Yang Dimiliki Semuanya Mengalami Inflasi. Laju Inflasi Tertinggi Terjadi Pada Sub Kelompok Tembakau Dan Minuman Beralkohol Sebesar 5,31 Persen, Sedangkan Sub Kelompok Makanan Jadi Mengalami Inflasi Sebesar 1,31 Persen Serta Sub Kelompok Minuman Yang Tidak Beralkohol Sebesar 1,80 Persen. C. Perumahan Kelompok Ini Pada Tahun 2010 Mengalami Laju Inflasi Sebesar 4,76 Persen. Bila Dirinci Menurut Sub Kelompoknya Semua Mengalami Inflasi. Laju Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. B S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 9 Inflasi Tertinggi Terjadi Pada Sub Kelompok Biaya Tempat Tinggal Sebesar 5,24 Persen. D. Sandang Kelompok Sandang Pada Tahun 2010 Mengalami Laju Inflasi Sebesar 5,31 Persen. Dari Empat Sub Kelompok Yang Dimiliki Semuanya Mengalami Inflasi. Laju Inflasi Tertinggi Terjadi Pada Sub Kelompok Barang Pribadi Dan Sandang Lainnya Sebesar 11,68 Persen, Kemudian Disusul Sub Kelompok Sandang Anak-Anak Sebesar 5,05 Persen. E. Kesehatan Kelompok Ini Pada Tahun 2010 Mengalami Laju Inflasi Sebesar 4,04 Persen. Dari Empat Sub Kelompok Yang Dimiliki Hanya Sub Kelompok Obat- Obatan Yang Mengalami Deflasi Sebesar 2,72 Persen. Inflasi Tertinggi Terjadi Pada Sub Kelompok Perawatan Jasmani Dan Kosmetik Sebesar 2,61 Persen, Kemudian Disusul Sub Kelompok Jasa Kesehatan Sebesar 1,25 Persen. F. Pendidikan, Rekreasi Dan Olahraga Kelompok Ini Pada Tahun 2010 Mengalami Laju Inflasi 1,31 Persen. Dari Lima Sub Kelompok Yang Dimiliki Hanya Sub Kelompok Rekreasi Yang Mengalami Deflasi Sebesar 0,46 Persen. Laju Inflasi Tertinggi Terjadi Pada Sub Kelompok Jasa Pendidikan Sebesar 2,28 Persen, Disusul Sub Kelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Sebesar 1,40 Persen. G. Transpor, Komunikasi, Dan Jasa Keuangan Kelompok Ini Pada Tahun 2010 Mengalami Inflasi Sebesar 0,09 Persen. Dari Empat Sub Kelompok Hanya Sub Kelompok Transpor Yang Mengalami Deflasi Sebesar 0,28 Persen. Laju Inflasi Tertinggi Terjadi Pada Sub Kelompok Sarana Dan Penunjanng Transpor Sebesar 6,69 Persen. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Indeks Harga Dan Laju Inflasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 10 Gambar 1.2. Laju Inflasi Kota Ternate Menurut Kelompok Tahun 2010 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 26 II. PERKEMBANGAN Ekonomi Kinerja PerEkonomian Kota Ternate Pada Tahun 2010 Menunjukkan Peningkatan Dibanding Tahun Sebelumnya, Ini Diperlihatkan Dengan Terjadinya Peningkatan Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Yang Pada Tahun 2010 Mencapai 989,655 Milyar Rupiah Atau Lebih Tinggi Dibanding Tahun 2009 Yaitu Sebesar 845,034 Milyar Rupiah. PerEkonomian Kota Ternate Pada Tahun 2010 Mampu Tumbuh Sebesar 7,96 Persen, Lebih Baik Dari Tahun Sebelumnya Yaitu Sebesar 7,94 Persen. Sektor Yang Memberikan Sumbangan Bagi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Diurutkan Mulai Dari Yang Terbesar Yaitu Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi 12,87 Persen, Sektor Bangunan 11,02 Persen, Sektor Pertambangan Dan Penggalian 10,87 Persen, Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran 8,02 Persen, Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan 7,64 Persen, Sektor Pertanian 5,75 Persen, Sektor Jasa-Jasa 5,27 Persen, Sektor Listrik Dan Air Bersih 2,69 Persen Serta Sektor Industri Pengolahan 2,53 Persen. PerEkonomian Kota Ternate Didominasi Oleh Tiga Sektor Utama Yakni Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran, Sektor Jasa-Jasa Serta Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi. Peranan Dari Ketiga Sektor Ini Mencapai 63,27 Persen Terhadap Pembentukan PDRB Kota Ternate Atas Dasar Harga Berlaku, Dengan Kontribusi Masing-Masing Sebesar 29,72 Persen, 17,84 Persen Serta 15,71 Persen. Secara Keseluruhan Struktur PerEkonomian Kota Ternate Selama Kurun Waktu 2009 2010 Tidak Mengalami Perubahan Dan Masih Didominasi Oleh Ketiga Sektor Dalam Kelompok Tersier Tersebut. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 27 2.1. Perkembangan Ekonomi Sektoral Sektor Yang Memberikan Sumbangan Bagi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Kota Ternate Pada Tahun 2010 Diurutkan Mulai Dari Yang Terbesar Yaitu Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran 29,72 Persen, Sektor Jasa-Jasa 17,84 Persen, Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi 15,71 Persen, Sektor Pertanian 13,59 Persen, Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan 8,68 Persen, Sektor Bangunan 6,67 Persen, Sektor Industri Pengolahan 5,36 Persen, Sektor Listrik Dan Air Bersih 2,69 Persen Serta Sektor Pertambangan Dan Penggalian 1,16 Persen. Perkembangan Kemajuan Sektor Dapat Diuraikan Sebagai Berikut A. Sektor Pertanian Pada Tahun 2010 Sektor Pertanian Yang Merupakan Sektor Dengan Kontribusi Terbesar Keempat Di Kota Ternate Memiliki Pertumbuhan Sebesar 5,75 Persen Atau Lebih Tinggi Dibanding Laju Pertumbuhan Tahun Sebelumnya. Kondisi Ini Terjadi Akibat Produksi Beberapa Subsektor Pada Tahun 2010 Lebih Tinggi Dibandingkan Tahun Sebelum- Gambar 2.1. PDRB Sektor Pertanian Kota Ternate ADHB Tahun 2006-2010 Juta Rp Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 28 Nya. Secara Riil Pertumbuhan Tertinggi Terjadi Pada Subsektor Perkebunan 7,65 Persen, Kemudian Subsektor Tanaman Bahan Makanan 5,57 Persen, Subsektor Peternakan 3,85 Persen, Subsektor Perikanan Yaitu Sebesar 4,93 Persen Sedangkan Pertumbuhan Terendah Terjadi Pada Subsektor Kehutanan Yaitu Sebesar 0,22 Persen. B. Sektor Pertambangan/Penggalian Sampai Saat Ini Kegiatan Sektor Pertambangan Dan Penggalian Masih Terbatas Pada Subsektor Penggaliannya Saja Utamanya Bahan Galian C Batu Dan Pasir. Perkembangan Subsektor Ini Dipengaruhi Oleh Permintaan Sektor Bangunan/Konstruksi. Pada Subsektor Penggalian, Pertumbuhan Pada Tahun 2010 Sebesar 10,87 Persen Melambat Dibandingkan Tahun 2009 Yang Tumbuh Sebesar 11,15 Persen. Peningkatan Pada Sektor Konstruksi Memberikan Imbas Pada Peningkatan Subsektor Penggalian. C. Sektor Industri Pengolahan Untuk Sektor Industri Pengolahan Pada Tahun 2010 Mengalami Pertumbuhan 2,53 Persen Atau Lebih Tinggi Dari Yang Dicapai Pada Tahun 2009 Yaitu 2,10 Persen. Peningkatan Pada Sektor Ini Dipengaruhi Oleh Perkembangan Pada Industri Mikro Dan Kecil Di Kota Ternate. Gambar 2.2. PDRB Sektor Industri Kota Ternate ADHB Tahun 2006-2010 Juta Rp Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp .G O. Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 29 Sebagian Besar Industri Pengolahan Yang Berkembang Di Kota Ternate Masih Berorientasi Pada Jenis Produk Dengan Penerapan Teknologi Rendah Dan Proses Produksi Yang Relatif Sederhana. Dalam Kelompok Industri Yang Ada, Kontribusi Terhadap Pembentukan PDRB Terlihat Masih Pada Subsektor Tradisional Yaitu 31 Dan 33 Makanan, Minuman, Kayu, Bambu, Rumput Dan Sejenisnya Termasuk Perabot Rumah Tangga. D. Sektor Listrik Dan Air Bersih Sektor Listrik Dan Air Bersih Pada Tahun 2010 Pertumbuhannya Sebesar 2,69 Persen, Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Tahun 2009 Sebesar 1,11 Persen. Peningkatan Terbesar Terutama Disumbangkan Oleh Subsektor Listrik Bersih Sebesar 2,98 Persen Sedangkan Pertumbuhan Subsektor Air Bersih Dengan Tingkat Pertumbuhan Sebesar 1,99 Persen. E. Sektor Bangunan/Konstruksi Secara Umum Kegiatan Pada Sektor Konstruksi Menggambarkan Peranan Yang Cukup Signifikan Dalam Kegiatan PerEkonomian Suatu Daerah, Berkaitan Dengan Permintaan Bahan Baku, Jasa Dan Penyerapan Tenaga Kerja. Sektor Ini Peka Terhadap Pergerakan Aktivitas Dunia Usaha Secara Umum, Pergerakan Sektor Konstruksi Cenderung Dapat Menjelaskan Dan Mendahului Pergerakan Ekonomi Secara Keseluruhan. Meningkatnya Kegiatan Konstruksi Merupakan Cerminan Langsung Pergeseran Dari Konsumsi Ke Investasi Pembentukan Barang Modal. Sektor Bangunan Pada Tahun 2010 Mengalami Pertumbuhan Sebesar 11,02 Persen Jauh Melambat Jika Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yang Mencapai 11,37 Persen. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 30 F. Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Pada Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Pertumbuhannya Sebesar 8,02 Persen Atau Sedikit Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Pertumbuhan Tahun 2009 Sebesar 7,92 Persen. Sektor Ini Dalam Kategori Yang Lain Disebut Juga Sebagai Sektor Bukan Penghasil Barang Dimana Tingkat Pertumbuhannya Ditentukan Oleh Sektor Penghasil Barang. Dari Ketiga Subsektor Pertumbuhan Tertinggi Terjadi Pada Subsektor Hotel Sebesar 11,12 Persen, Selanjutnya Subsektor Restoran Sebesar 10,55 Persen, Serta Subsektor Perdagangan Besar Dan Eceran Sebesar 7,94 Persen. Dalam Pembentukan Nilai Tambah, Sektor Yang Menunjukkan Kontribusi Paling Besar Masih Pada Subsektor Perdagangan Besar Eceran Dengan Menyumbang Sekitar 28,81 Persen. Gambar 2.3. PDRB Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Kota Ternate ADHB Tahun 2006-2010 Juta Rp Ht Tp // Te Na Te Ko Ta .B Ps .G O. Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 31 G. Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Pembangunan Sektor Pengangkutan Pada Dasarnya Diarahkan Untuk Memperlancar Mobilitas Manusia, Barang, Jasa Serta Informasi. Sebagai Sektor Penunjang Bagi Sektor Lainnya, Perkembangan Sektor Ini Berhubungan Pada Perkembangan Sektor Lainya. Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Pada Tahun 2010 Mengalami Pertumbuhan Tertinggi Dibandingkan Sektor Lainnya. Sektor Ini Tumbuh Sebesar 12,87 Persen. Tingginya Pertumbuhan Pada Sektor Ini Disebabkan Terjadi Peningkatan Pada Subsektor Komunikasi. Subsektor Komunikasi Dalam Beberapa Tahun Terakhir Ini Mengalami Peningkatan Yang Cukup Signifikan, Ini Menandakan Bahwa Prasarana Telekomunikasi Telah Makin Meluas Disamping Tumbuhnya Kegiatan Ekonomi Yang Sangat Menunjang Keberadaannya Khususnya Sektor-Sektor Modern. Dalam Tahun 2010 Pertumbuhan Sub Sektor Ini Mencapai 19,90 Persen. Namun Walaupun Secara Ideal Subsektor Komunikasi Mempunyai Peranan Penting Apalagi Dalam PerEkonomian Yang Sedang Tumbuh, Dalam Kenyataannya Peranannya Dalam PDRB Masih Relatif Kecil Yaitu Sebesar 7,56 Persen. H. Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Sektor Ini Masuk Juga Kategori Sektor Bukan Penghasil Barang Dimana Tingkat Pertumbuhannya Sangat Ditentukan Oleh Sektor Penghasil Barang. Pada Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Pada Tahun 2010 Terjadi Pertumbuhan Sebesar 7,64 Persen. Kondisi Ini Disebabkan Terus Membaiknya Kinerja Perbankan Pada Tahun 2010 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perkembangan Ekonomi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 32 I. Jasa-Jasa Untuk Jasa-Jasa Mengalami Pertumbuhan Pada Tahun 2010 Sebesar 5,27 Persen. Peningkatan Nilai Tambah Sektor Ini Ditentukan Oleh Kegiatan Jasa Pemerintahan Umum Serta Jasa Swasta Yang Masing-Masing Tumbuh Sebesar 6,26 Persen Serta 2,32 Persen, Pada Sektor Ini Kontribusi Subsektor Jasa Swasta Masih Relatif Kecil Dibandingkan Jasa Pemerintahan Umum. 2.2. Peranan Sektor Ekonomi Struktur Ekonomi Daerah Dicerminkan Oleh Proporsi Nilai Tambah Masing-Masing Sektor Dalam Pembentukan PDRB. Gambaran Struktur Ekonomi Daerah Dapat Dilihat Pada Tabel Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Yang Menunjukkan Peranan Sektoral Dalam PerEkonomian Secara Kese- Luruhan. Telihat Bahwa Struktur PerEkonomian Kota Ternate Masih Didominasi Oleh Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran, Sektor Jasa-Jasa, Serta Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi. Ketiga Sektor Ini Memberikan Kontribusi Masing-Masing Sebesar 29,72 Persen, 17,84 Persen Serta 15,71 Persen. Gambar 2.4. Struktur PerEkonomian Kota Ternate Tahun 2010 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perbankan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 39 III. PERBANKAN Pada Tahun 2010, Kinerja Perbankan Di Kota Ternate Menunjukkan Peningkatan. Membaiknya Kinerja Perbankan Tersebut Dapat Dilihat Dari Beberapa Indikator Utama Seperti Perkembangan Total Asset Dan Kemampuan Bank Dalam Menghimpun Dana Dari Masyarakat/Pihak Ketiga DPK. Selama Tahun 2010, Data Dari Bank Indonesia Menunjukkan Bahwa Sampai Dengan Desember 2010 Terdapat 12 Bank Umum Konvensional Dan Syariah Dan 2 Bank Perkreditan Rakyat BPR Yang Beroperasi Di Kota Ternate. Dari Seluruh Bank Yang Beroperasi Di Kota Ternate, Pelayanan Kepada Nasabah Dilakukan Melalui 11 Kantor Cabang, 4 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Kas Dan 3 Kantor Unit. Keberadaan Kantor Cabang Dari Bank Umum Yang Berkedudukan Di Kota Ternate Memperlihatkan Perkembangan Keuangan/PerEkonomian Maluku Utara Masih Didominasi Kota Ternate. 3.1. Perkembangan Asset Bank Umum Total Aset Perbankan Yang Meliputi Bank Umum Dan Bank Perkreditan Rakyat Di Kota Ternate Pada Tahun 2010 Mencapai Rp 2,81 Trilyun Atau Mengalami Peningkatan Sebesar 12,86 Persen Bila Dibandingkan Dengan Tahun 2009 Yang Tercatat Sebesar Rp 2,49 Trilyun. Pada Tahun 2010, Bank Pemerintah Masih Memegang Peranan Dominan Dalam Penguasaan Asset Keseluruhan Perbankan Yang Ada Di Kota Ternate. Bila Dibandingkan Dengan Kabupaten/Kota Lainnya Diwilayah Maluku Utara, Total Asset Perbankan Di Kota Ternate Jauh Lebih Besar Yaitu Mencapai 82,03 Persen. Ht Tp // Te R At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perbankan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 40 3.2. Penghimpunan Dana Bank Umum Dana Pihak Ketiga DPK Yang Dihimpun Perbankan Di Kota Ternate Selama Tahun 2010 Mengalami Peningkatan Sebesar 11,50 Persen Yaitu Dari Rp 1,89 Trilyun Pada Tahun 2009 Menjadi Rp 2,10 Trilyun Pada Tahun 2010. Seluruh Komponen Dana Milik Masyarakat Yang Dikelola Oleh Perbankan Mengalami Kenaikan, Kecuali Giro. Bila Dirinci Berdasarkan Jenis Simpanan, Pertumbuhan Tertinggi Terjadi Pada Tabungan Dari Rp 1,12 Trilyun Pada Tahun 2009 Menjadi Rp 1,33 Trilyun Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebesar 18,67 Persen. Selanjutnya Deposito Dari Rp 504,35 Milyar Pada Tahun 2009 Menjadi Rp 560,68 Milyar Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebesar 11,17 Persen, Gambar 3.1. Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah Dan Valas Menurut Jenis Simpanan Pada Bank Umum Dan BPR Di Kota Ternate Tahun 2010 Juta Rp Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perbankan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 41 Sedangkan Giro Mengalami Pertumbuhan Negatif Yaitu Sebesar 18,19 Persen. Meningkatnya Beberapa Komponen DPK Pada Tahun 2010 Memberikan Indikasi Bahwa Kesadaran Menabung Masyarakat Kota Ternate Telah Tumbuh Seiring Dengan Terus Membaiknya Kondisi PerEkonomian Kota Ternate. Jenis Simpanan Tabungan Juga Memberikan Kontribusi Yang Cukup Besar Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di Kota Ternate Yaitu Sebesar 63,11 Persen, Kemudian Deposito 26,59 Persen Serta Giro 10,30 Persen. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 45 IV. PEMBANGUNAN MANUSIA 4.1. Konsep Pembangunan Manusia Konsep Pembangunan Manusia Berbeda Dengan Konsep Pembangunan Yang Memberikan Perhatian Utama Pada Pertumbuhan Ekonomi Dengan Asumsi Bahwa Pertumbuhan Ekonomi Pada Akhirnya Akan Menguntungkan Manusia. Pembangunan Manusia Memperkenalkan Konsep Yang Lebih Luas Dan Lebih Komprehensif Yang Mencakup Semua Pilihan Yang Dimiliki Oleh Manusia Di Semua Golongan Masyarakat Pada Berbagai Tahap Pembangunan. Pembangunan Manusia Adalah Suatu Proses Untuk Memperbanyak Pilihan-Pilihan Yang Dimiliki Manusia. Diantara Berbagai Pilihan Tersebut, Pilihan Yang Terpenting Adalah Berumur Panjang Dan Sehat, Berilmu Pengetahuan Dan Mempunyai Akses Terhadap Sumber Daya Yang Dibutuhkan Agar Dapat Hidup Secara Layak. Pembangunan Manusia Mensyaratkan Adanya Kebebasan. Seperti Disebutkan Diatas, Tujuan Pembangunan Manusia Adalah Untuk Memperbanyak Pilihan-Pilihan, Untuk Mencapainya Tidak Mungkin Tanpa Adanya Kebebasan Untuk Memilih Apa Yang Mereka Inginkan Dan Bagaimana Mereka Akan Menjalani Kehidupan. Paradigma Pembangunan Manusia Terdiri Dari Empat Komponen Utama 1. Produktivitas. Masyarakat Harus Dapat Meningkatkan Produktivitas Mereka Dan Berpartisipasi Secara Penuh Dalam Proses Memperoleh Penghasilan. Oleh Karena Itu, Pertumbuhan Ekonomi Adalah Salah Satu Bagian Dari Jenis Pembangunan Manusia. 2. Ekuitas. Masyarakat Harus Punya Akses Untuk Memperoleh Kesempatan Yang Adil. Semua Hambatan Terhadap Peluang Ekonomi Dan Politik Harus Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 46 Dihapuskan Agar Masyarakat Dapat Berpartisipasi Di Dalam Dan Memperoleh Manfaat Dari Kesempatan-Kesempatan Itu. 3. Kesinambungan. Akses Untuk Memperoleh Kesempatan Harus Dipastikan Tidak Hanya Untuk Generasi Sekarang Tapi Juga Generasi Yang Akan Datang. 4. Pemberdayaan. Pembangunan Harus Dilakukan Oleh Masyarakat, Dimana Masyarakat Dapat Berpartisipasi Penuh Dalam Mengambil Keputusan Dan Proses-Proses Yang Mempengaruhi Kehidupan Mereka. Perlu Ditekankan Bahwa Dalam Setiap Laporan Pembangunan Manusia Baik Tingkat Global, Tingkat Nasional Maupun Tingkat Daerah Menekankan Pesan Pembangunan Yang Berpusat Pada Manusia Dimana Menempatkan Manusia Sebagai Tujuan Akhir Dari Pembangunan Dan Bukan Sebagai Alat Bagi Pembangunan. 4.2. Indeks Pembangunan Manusia IPM 4.2.1. Arti IPM Pembangunan Sumber Daya Manusia SDM Merupakan Suatu Proses Berjenjang Dalam Jangka Panjang Dan Berbagai Faktor Sosial Ekonomi Ikut Memberikan Andil Didalamnya. Proses Pembangunan SDM Ini Merupakan Interaksi Berbagai Komponen Lintas Sektor Yang Terjadi Secara Bertahap Dari Masa Tradisional, Masa Perkembangan, Sampai Masa Modern. Setiap Tahapan Pembangunan Ditandai Dengan Adanya Perubahan- Perubahan Yang Meliputi Berbagai Indikator/Komponen Sumber Daya Manusia Dan Ekonomi. Sejak Dulu Telah Diperkenalkan Berbagai Indikator Untuk Membandingkan Tingkat Perkembangan Pembangunan Manusia Pada Setiap Daerah, Atau Setiap Negara. Indikator Yang Dikembangkan Merupakan Indikator Gabungan Komposit Yang Tersusun Dari Beberapa Indikator Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .I Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 47 Tunggal. Pembentukan Indikator Komposit Merupakan Teknik Pengukuran Karakteristik Sosial Individu Atau Kelompok Masyarakat Yang Secara Teoritis Telah Didefinisikan Tetapi Sulit Diukur Dengan Definisi Operasional. Morris D. Morris 1979 Mengembangkan Physical Quality Life Index PQLI Atau Yang Dikenal Luas Dengan Indeks Mutu Hidup IMH. Kemudian United Nations Development Programme UNDP Juga Mengembangkan Human Development Index HDI Yang Dikenal Dengan Indeks Pembangunan Manusia IPM. Di Indonesia Sajak Dekade 1980-An Telah Dikenal Beberapa Indikator Semacam Ini Seperti Indeks Mutu Hidup IMH, Indeks Kualitas Manusia Indonesia IKMI, Dan Lain-Lain. Sejak Dikembangkan Dalam Suatu Kesempatan Bersama Antara BPS Dan UNDP, IPM Menjadi Salah Satu Indikator Pembangunan Yang Penting Di Indonesia. Pada Tingkat Internasional IPM Dipakai Sebagai Tolok Ukur Kemajuan Yang Telah Dicapai Oleh Suatu Negara Setelah Dibandingkan Dengan Negara-Negara Lain. Laporan Ini Mengambil Pola Yang Sama Dengan Publikasi UNDP Yang Berjudul Human Development Report, Terutama Konsep Dan Definisi, Serta Metodologi Yang Digunakan. IPM Pada Tingkat Nasional Dipergunakan Sebagai Tolok Ukur Antar Provinsi Dan Di Tingkat Provinsi Dipakai Sebagai Perbandingan Antar Kabupaten/Kota. Secara Konseptual IPM Adalah Indeks Komposit Yang Dihitung Sebagai Rata-Rata Sederhana Dari Indeks Harapan Hidup, Indeks Pendidikan Melek Huruf Dan Rata-Rata Lama Sekolah, Dan Indeks Standar Hidup Layak. IPM Merupakan Alat Ukur Kinerja Pembangunan Yang Dilakukan Di Suatu Wilayah Atau Secara Lebih Spesifik Merupakan Alat Ukur Kinerja Dari Pemerintahan Suatu Wilayah Negara, Provinsi Atau Kabupaten/Kota UNDP, 1990 BPS, 1997. Berdasarkan Definisi Tersebut Jelas Bahwa IPM Sebagai Alat Ukur Keberhasilan Pembangunan Di Suatu Tempat Pada Suatu Waktu. Walaupun Ttp // Te Rn At Ek Ot A. Ps .G O. Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 48 Tidak Dapat Mengungkapkan Semua Dimensi Pembangunan, IPM Bisa Digunakan Sebagai Salah Satu Petunjuk Untuk Melihat Apakah Arah Pembangunan Yang Telah Dilakukan Sesuai Dengan Yang Ditetapkan. 4.2.2. Kegunaan IPM Seperti Diungkapkan Sebelumnya Bahwa Indeks Komposit Digunakan Sebagai Cara Pengukuran Ciri Masyarakat Yang Secara Teoritis Terdefinisi Tetapi Sulit Diukur Dengan Definisi Operasional. Prosedur Pembentukan Indikator Seperti Itu Merupakan Penerjemahan Informasi Ke Dalam Bentuk Kuantitatif Berupa Angka Tunggal Yang Terukur Secara Matematis. Dengan Prosedur Tersebut Didapatkan Bahwa Indeks Komposit Akan Memberikan Deskripsi Perbandingan Antar Wilayah Serta Perkembangan Antar Waktu, Bukan Memperlihatkan Besaran Yang Dicapai. IPM Juga Bisa Dipakai Sebagai Alat Pemantau Dan Bisa Dimanfaatkan Dalam Manajemen Pembangunan Karena Bisa Membandingkan Perkembangan Antar Waktu Sehingga Dapat Memperlihatkan Dampak Pembangunan Yang Dilakukan Pada Periode Sebelumnya. Pada Level Daerah IPM Sebagai Salah Satu Ukuran Dampak Pembangunan Dimanfaatkan Sebagai Acuan Oleh Pihak Berwenang Setempat, Terutama Pemda, Dalam Melaksanakan Pembangunan Daerah. Pemanfaatan Ini Merupakan Bagian Dari Instrumen Makro Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Untuk Monitoring Serta Evaluasi Suatu Wilayah. IPM Dan Komponen-Komponen Penyusun IPM Bisa Dimanfaatkan Sebagai Penilaian Lintas Sektoral Terhadap Hasil-Hasil Pembangunan Daerah. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 49 4.3. Komponen Pembangunan Manusia 4.3.1 Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup Merupakan Indikator Penting Dalam Mengukur Longevity Panjang Umur. Panjang Umur Seseorang Tidak Hanya Merupakan Produk Dari Upaya Yang Bersangkutan Melainkan Juga Seberapa Jauh Masyarakat Atau Negara Dengan Penggunaan Sumberdaya Yang Tersedia Berusaha Untuk Memperpanjang Hidup Atau Umur Penduduknya. Secara Teori, Seseorang Dapat Bertahan Hidup Lebih Lama Apabila Dia Sehat Dan Bilamana Menderita Sakit Masyarakat Perlu Mengatur Untuk Membantu Mempercepat Kesembuhannya Sehingga Dia Dapat Bertahan Hidup Lebih Lama Datang Kefasilitas/Petugas Kesehatan. Oleh Karena Itu, Pembangunan Masyarakat Dikatakan Belum Berhasil Apabila Pemanfaatan Sumberdaya Masyarakat Tidak Diarahkan Pada Pembinaan Kesehatan Agar Dapat Tercegah Warga Meninggal Lebih Awal Dari Yang Seharusnya. Dengan Demikian, Variabel Harapan Hidup E0 Ini Diharapkan Mencerminkan Lama Hidup Sekaligus Hidup Sehat Suatu Masyarakat. Hal Itu Sebenarnya Berlebihan, Mengingat Angka Morbiditas Angka Kasakitan Akan Lebih Valid Dalam Mengukur Hidup Sehat. Walaupun Demikian, Karena Hanya Sedikit Negara Yang Memiliki Data Morbiditas Yang Dapat Dipercaya Maka Variabel Tersebut Tidak Digunakan Untuk Tujuan Perbandingan. Sebenarnya Dalam Susenas Variabel Morbiditas Telah Dikumpulkan Datanya Sehingga Dapat Digunakan Untuk Tujuan Perbandingan Antar Provinsi, Kabupaten/Kota, Namun Sejauh Ini Belum Diketahui Tingkat Kecermatannya Sehingga Belum Digunakan Dalam Publikasi Ini Karena Tidak Menggunaan Variable Morbiditas Maka Digunakan Angka Harapan Hidup E0 Yang Bersumber Dari Susenas. Seperti Dilihat Dalam Tabel A Batas Minimum Dari Angka Harapan Hidup Ini Adalah 25 Tahun. Sebenarnya Di Indonesia Tidak Ada Provinsi Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp .G O. Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 50 Termasuk Kabupaten/Kota Yang Memiliki Angka Harapan Hidup E0 25 Tahun. Namun Demikian, Dengan Alasan Kepentingan Komparasi, UNDP Menggunakan Eo 25 Sebagai Nilai Minimum Dan 85 Tahun Sebagai Nilai Maksimum. Tabel A. Nilai Ekstrim Komponen IPM Yang Digunakan Indikator Komponen IPM Nilai Maksimum Nilai Minimum Catatan Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai Standar UNDP Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai Standar UNDP Rata-Rata Lama Sekolah 15 0 Sesuai Standar UNDP Konsumsi Per Kapita Yang Disesuaikan 732.720 300.000 1996 360.000 1999 UNDP Menggunakan PDB Per Kapita Riil Yang Disesuaikan 4.3.2 Melek Huruf Lit Dan Lama Sekolah MYS Harkat Dan Martabat Manusia Akan Meningkat Apabila Yang Bersangkutan Memiliki Kecerdasan. Tingkat Kecerdasan Intelligence Seseorang Pada Titik Waktu Tertentu Merupakan Produk Gabungan Dari Keturunan Heredity, Pendidikan Dan Pengalamannya. Prestasi Pembangunan Masyarakat Akan Diukur Dengan Melihat Seberapa Jauh Masyarakat Di Kawasan Tersebut Telah Memafaatkan Sumberdayanya Untuk Memberikan Fasilitas Kepada Warganya Agar Menjadi Lebih Cerdas. Hidup Sehat Dan Cerdas Diyakini Akan Meningkatkan Kemampuan Produktivitas Seseorang, Sedang Hidup Yang Panjang Dalam Keadaan Tetap Sehat Dan Cerdas Juga Akan Memperpanjang Masa Produktif Ht Tp // Te Rn Te Ko Ta .B Ps .G O. Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 51 Tersebut Sehingga Pada Gilirannya Akan Meningkatkan Mutu Peran Warga Tersebut Sebagai Pelaku Agent Pembangunan. Kaitannya Dengan IPM Ini, Terdapat Dua Jenis Indikator Pendidikan, Yaitu Angka Melek Huruf Dan Rata-Rata Lama Sekolah. Kedua Indikator Pendidikan Ini Diharapkan Mencerminkan Tingkat Pengetahuan Dan Keterampilan Penduduk. Pentingnya Angka Melek Huruf Lit Sebagai Komponen IPM Tidak Banyak Diperdebatkan. Permasalahannya Adalah Lit Yang Digunakan UNDP Bervariasi Antar Negara Dalam Hal Konsep Operasional Dan Kualitas Data. Sebagai Ilustrasi, Konsep Lit Yang Didefinisikan Sebagai Mampu Membaca Dan Menulis Diperkirakan Akan Menghasilkan Angka Yang Berbeda Jika Misalnya, Didefinisikan Sebagai Mampu Membaca Pesan Tertulis Yang Sederhana. Datanya Diperkirakan Juga Berbeda Jika Pengumpulannya Datanya Menggunakan Suatu Alat Peraga Penguji. Dalam Pulikasi Ini Masalah Tersebut Dapat Dihindari Karena Konsep Mampu Membaca Dan Menulis Dan Cara Menanyakannya Tanpa Alat Peraga Di Indonesia Diberlakukan Secara Seragam. Catatan Lain Mengenai Lit Adalah Bahwa Indikator Tersebut Angkanya Tidak Terlalu Peka Menggambarkan Variasi Antar Daerah. Dampak Kelemahan Tersebut Berkurang Dengan Menggunakan Formulasi Dalam Menentukan Indek Pendidikan IP Sebagai Berikut Populasi Yang Digunakan Untuk Penghitungan MYS Dibatasi Pada Penduduk Dewasa Berumur 15 Tahun Keatas Sama Hal Untuk AMH. Batasan Itu Diperlukan Agar Angkanya Lebih Mencerminkan Kondisi Sebenarnya Mengingat Penduduk Yang Berusia Kurang Dari 15 Tahun Masih Dalam Proses Sekolah Terkait Dengan Program Wajib Belajar Sehingga Belum Pantas Ditanyakan MYS-Nya. Dalam Penghitungan MYS Dilakukan Dengan Cara 3 1 3 2 Mysindexlitindexip Ht T // Te Rn At Ek Ot .B Ps .G O. Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 52 Penghitungan Tidak Langsung. Langkah Pertama Adalah Memberikan Bobot Variabel Pendidikan Yang Ditamatkan/Jenjang Pendidikan Menggunakan Data Susenas Sebagaimana Disajikan Pada Tabel 2.2. Langkah Selanjutnya Menghitung Rata-Rata Tertimbang Dari Variabel Tersebut Sesuai Bobotnya. Secara Sederhana Prosedur Penghitungan Tersebut Dapat Dirumuskan Sebagai Berikut. Dimana MYS Rata-Rata Lama Sekolah Fi Frekuensi Penduduk Yang Berumur 15 Tahun Ke Atas Untuk Jenjang Pendidikan Si Skor Masing-Masing Pendidikan I, Dan I Jenjang Pendidikan I 1,2,7 Agar Terbandingkan Secara Internasional Maka Dalam Penghitungan Inipun Menggunakan Referensi UNDP 1994, Baik Untuk Eo , AMH Lit, Maupun Lama Sekolah MYS. Demikian Pula Dalam Penggabungan Kedua Indikator Pendidikan Tersebut Mengacu Kepada UNDP. UNDP Mungkin Menganggap Bahwa Keterampilan Melek Huruf Lit Dianggap Lebih Mendasar Daripada Pengalaman Mengikuti Pendidikan Formal MYS Sehingga Bobotnya Lebih Besar. Sebenarnya UNDP Merekomendasikan Untuk Keperluan Ini Agar Digunakan Penduduk Berusia 25 Tahun Ke Atas. Apa Yang Disarankan UNDP Tersebut Nampaknya Perlu Kita Akui Kepentingannya, Bahwa Penduduk Berumur 25 Tahun Ke Atas Secara Teoritis Relatif Lebih Tepat. Alasannya, Sebagian Dari Penduduk Yang Berusia 25 Tahun Ke Bawah Masih Berstatus 1 1 Fi Sifi MYS Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 53 Masih Sekolah Dengan Jenjang Paling Atas Perguruan Tinggi, Sehingga Belum Adil Jika Dilibatkan Dalam Penentuan Rata-Rata Lama Sekolahnya. Namun Demikian, Untuk Kondisi Saat Ini, Populasi Usia 15 Tahun Ke Atas Sangat Tepat Karena Dari Berbagai Komitmen International Pembangunan Pendidikan Lebih Terfokus Pada Pencapaian Pendidikan Dasar Untuk Anak Usia 715 Tahun Yang Semestinya Masih Sekolah. Tabel B. Tahun Konversi Dari Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Jenjang Pendidikan Tahun Konversi Tdk Pernah Sekolah Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA/SMU Diploma I Diploma II Akademi/Diploma III Diploma IV/Sarjana Master S2 Doktor S3 0 6 9 12 13 14 15 16 18 21 4.3.3 Paritas Daya Beli PPP Kemakmuran Masyarakat Tergantung Kepada Jumlah Barang Dan Jasa Yang Berhasil Disediakan Oleh Masyarakat Bagi Warganya. Dengan Semakin Banyaknya Produksi Masyarakat Atau Penghasilan Masyarakat Maka Diperkirakan Akan Semakin Makmur Pula Kehidupan Warganya. Apabila Kedua Variabel Diatas, Kesehatan Dan Kecerdasan, Berkaitan Dengan Upaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Kapabilitas Warganya Sebagai Pelaku Pembangunan, Maka Variabel Ketiga Yang Menyangkut Kemakmuran Welfare Ini Berkaitan Dengan Seberapa Jauh Warga Masyarakat Dapat Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 54 Menikmati Hasil Perannya Atau Sebagai Penerima Manfaat Beneficiares Hasil Pembangunan. Paradigma People-Centered Sustainable Development Mengarahkan Pembangunan Yang Sangat Melekat Built-In Memberikan Kesempatan Kepada Warganya Untuk Meningkatkan Mutu Perannya Dan Menikmati Hasilnya. Oleh Karena Itu, Ketiga Aspek Tersebut Merupakan Prasyarat Dalam Mencapai Pembangunan Yang Berkelanjutan Atau Sustainable Development Dan Sustainable Human Development. Tanpa Mengecilkan Arti Kelemahan Status Penghasilan Atau Produksi Per Kapita Sebagai Indikator, Maka Dalam Penghitungan IPM Ini Digunakan Paritas Daya Beli Masyarakat Purchasing Power Parity Yang Bersumber Dari Konsumsi Di Susenas Sebagai Komponen IPM Yang Ketiga. Dengan Dimasukannya Variabel PPP Yang Dapat Digunakan Untuk Menghitung Paritas Daya Beli Maka IPM Jelas Lebih Lengkap Dalam Merefleksikan Kondisi Suatu Masyarakat Yang Memiliki Peluang Hidup Panjang Dan Sehat Serta Tingkat Pendidikan Dan Keterampilan Yang Memadai. UNDP Melihat Kondisi Seperti Itu Belum Memberikan Gambaran Yang Ideal. Menurutnya, Masyarakat Ideal Selain Harus Memenuhi Kondisi Tersebut Juga Harus Mempunyai Peluang Kerja/Berusaha Yang Memadai Sehingga Memperoleh Sejumlah Uang Yang Memiliki Daya Beli Purchasing Power. Pemenuhan Kebutuhan Seperti Itulah Yang Dicoba Diukur. Dasar Sebenarnya Perhitungan PPP Yang Digunakan Oleh UNDP Adalah Gross National Product GNP, Tetapi Karena GNP Tidak Dapat Dibandingkan Secara Langsung Maka Dibentuklah Proyek Yang Berskala Internasional Internatioanl Comparison Project/ICP. Tujuan Utama ICP Adalah Menyesuaikan Angka Riil GNP Dengan Menggunakan Sejumlah Komoditi Sebagai Paket Untuk Dasar Perbandingan Secara Internasional. Angka Tersebut Disesuaikan Lagi Untuk Mencerminkan Daya Manfaat Yang Ht Tp // Te Rn At Ek Ot .B Ps . O. Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 55 Standar. Penyesuaian Dengan Rumus Atkinson Pada Dasarnya Menggunakan Prinsip Diminishing Return Yang Secara Matematis Dirumuskan Sebagai Berikut Adjusted Yi Yi Jika Yi Z Z2yi-Z 1/2 Jika Z Yi 2Z Z2Z 1/2 3Yi-2Z 1/3 Jika 2Z Yi 3Z Z2Z 1/2 3Z 1/3 -4Yi-3Z 1/4 Jika 3Z Yi 4Z Di Mana Yi GNP Riil Yang Sudah Disesuaikan Dengan PPP Z Threshold Atau Tingkat Pendapatan Tertentu Yang Digunakan Sebagai Batas Kecukupan Biasanya Menggunakan Garis Kemiskinan. Sebenarnya Tersedia Berbagai Indikator Yang Dapat Digunakan Untuk Mengukur Daya Beli Penduduk Pada Level Daerah. Indikator Tersebut Antara Lain PDRB Share Konsumsi Dan PDRB, Rata-Rata Konsumsi Ditimbang Dengan Indeks Harga Konsumen IHK Dan Rata-Rata Konsumsi Yang Disesuaikan Dengan Indeks PPP. Hasil Evaluasi Secara Cermat Menunjukkan Bahwa Indikator Terakhir Dianggap Paling Baik Sebagai Ukuran Daya Beli. IHK Tidak Dipilih Sebagai Indeks Paritas Daya Beli Karena Hanya Mencerminkan Perbedaan Daya Beli Daerah Kota. Di Samping Itu Paket Komoditi Yang Dipergunakan Dalam Penghitungan IHK Kurang Mencerminkan Kondisi Pada Saat Tertentu Karena Hanya Ditentukan Dalam 5 Atau 10 Tahun Sekali Out Of Date Dan Lebih Lanjut, Indeks Yang Dihasilkan Hanya Benar Untuk Perbandingan Antara Dua Kota Seperti Antara Kota Ternate Yang Dijadikan Tolok Ukur Dengan Kabupaten/Kota Lainnya Atau Binary Comparison. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot .B Ps .G O. Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 56 Sebaliknya, Angka PPP Yang Dihitung Menggunakan Teknik Yang Dikembangkan ICP Sudah Dapat Diperbandingkan Antar Provinsi/Kabupaten/ Kota. Dalam Hal Ini Harga Di Jakarta Selatan Dijadikan Sebagai Acuan Sehingga Faktor Pengali Untuk Kabupaten/Kota Tersebut Bernilai 1. PPP Diperoleh Dengan Mengalikan Paritas Daya Beli Dengan Nilai Konsumsi Total Untuk Masing-Masing Kabupaten/Kota. Nilai Z Yang Digunakan Berbeda Dengan Yang Digunakan UNDP Untuk Penyesuaian Dengan Rumus Atkinson 1994108 Yaitu 5120 PPPS. Nilai Z Merupakan Rata-Rata Tertimbang Pengeluaran Konsumsi Dengan Jumlah Penduduk Per Provinsi/ Kabupaten/Kota. Adapun Alasan Digunakannya Data Konsumsi Pengeluaran Sebagai Proxy Pendapatan Rumahtangga Sehubungan Dengan Adanya Dugaan Bahwa Penggunaan Data Pengeluaran Dari Susenas Sebagai Proxy Pendapatan Diketahui Underestimate. Namun Di Lain Pihak, Data Pendapatan Diketahui Rendah Tingkat Reliability Nya. Selain Itu, Karena Sasarannya Untuk Memperoleh Alat Banding, Maka Masalah Magnitude Tidak Terlalu Penting Dibandingkan Dengan Masalah Konsistensi Datanya. Di Samping Itu, Percobaan Menggunakan Data PDRB Juga PDRB Untuk Konsumsi Rumahtangga Sebagai Pengganti Data Konsumsi Rumahtangga Sudah Dicoba. Peubah Tersebut Dianggap Kurang Tepat Sebagai Alat Ukur Daya Beli Purchasing Power Masyarakat Apalagi Jika Dimaksudkan Sebagi Alat Banding Daya Beli Antar Kabupaten/Kota. Agar PPP Bisa Dibandingkan Bukan Hanya Antar Tempat Namun Juga Antar Waktu, Maka Penetapan Nilai Minimum Dan Maksimum PPP Di Masa Mendatang Dibuat Tetap Atau Konstan. Nilai Minimum 300.000 Rupiah Adalah Nilai PPP Terkecil Tahun 1990, Dan 360.000 Nilai Terkecil Tahun 1999 Sementara 732.720 Rupiah Merupakan Proyeksi Dari Nilai PPP. Ht Tp // Te Rn Te K T .B Ps .G O. Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 57 Perbedaan Perubahan Kecepatan IPM Dalam Suatu Periode Untuk Suatu Kabupaten/Kota Dapat Dilihat Dari Angka Shortfall. Angka Tersebut Mengukur Rasio Pencapaian Kesenjangan Jarak Yang Sudah Ditempuh Dengan Harus Ditempuh Untuk Mencapai Kondisi Yang Optimal. Semakin Tinggi Angka Shortfall, Semakin Cepat Kenaikan IPM. Cara Penghitungan Shortfall Dapat Dinyatakan Dengan Rumus Dimana Ipmt IPM Tahun T Ipmtn IPM Tahun Tn Ipmref IPM Acuan Biasanya IPM Ideal 4.4 Perkembangan IPM Dan Komponennya Di Kota Ternate 4.4.1 Angka Harapan Hidup Dalam Berbagai Analisis Demografi Angka Harapan Hidup Merupakan Salah Satu Ukuran Mortalitas Yang Penting. Angka Harapan Hidup Adalah Umur Rata-Rata Yang Akan Dicapai Oleh Seorang Bayi Yang Baru Lahir. Indikator Ini Biasanya Menjadi Satu Bagian Yang Saling Mendukung Secara Berbanding Terbalik Dengan Angka Kematian Bayi IMR. IMR Merupakan Angka Peluang Atau Probabilitas Seorang Bayi Meninggal Sebelum Mencapai Tepat Umur Satu Tahun. Pada Tingkat Makro Angka Harapan Hidup Dipakai Sebagai Salah Satu Indikator Keberhasilan Pembangunan Dalam Bidang Kesehatan. Peningkatan Angka Harapan Hidup Memberikan Indikasi Kompleks Di Berbagai Bidang Secara Lintas Sektor. Peningkatan Itu Bisa Memberikan Gambaran Membaiknya Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk, Kesehatan Dan Lingkungan. 100 X IPMIPM IPMIPM Tref Tnt Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 58 Demikian Pula Sebaliknya, Bila Terjadi Penurunan Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Dalam Satu Periode Berakibat Penurunan Angka Harapan Hidup. Pada Tahun 2010 Angka Harapan Hidup Kota Ternate Sebesar 70,47, Angka Ini Sedikit Lebih Tinggi Bila Dibandingkan Dengan Tahun 2009 Yaitu Sebesar 70,07 Tahun. Peningkatan Ini Tentunya Mencerminkan Semakin Baiknya Kualitas Dan Standar Hidup Masyarakat Kota Ternate. Angka Harapan Hidup Kota Ternate Merupakan Yang Tertinggi Bila Dibandingkan Dengan Kabupaten/Kota Lainnya Di Wilayah Maluku Utara, Bahkan Lebih Tinggi Dari Angka Harapan Hidup Provinsi Maluku Utara. Hasil Penghitungan Angka Harapan Hidup Di Kota Ternate Tahun 2010 Menunjukkan Nilai Yang Relatif Cukup Baik. Kenaikan Angka Harapan Hidup Dibanding Tahun 2009 Ini Tentunya Menjadi Sebuah Acuan Sederhana Tentang Peningkatan Secara Relatif Yang Dicapai Kota Ternate Dalam Bidang Kesehatan Dibandingkan Dengan Tahun Sebelumnya 4.4.2 Angka Melek Huruf Dalam Perkembangan Suatu Masyarakat, Upaya Peningkatan Kualitas Penduduk Dapat Dilakukan Dengan Meningkatkan Standar Pendidikan. Makin Tinggi Pendidikan Masyarakat, Makin Luas Pengetahuan Dan Wawasan Penduduk Sehingga Semakin Mudah Menerima Dan Mengadopsi Ide-Ide Baru Terutama Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi IPTEK. Salah Satu Indikator Makro Dan Sangat Mendasar Dari Sektor Pendidikan Adalah Kemampuan Membaca Dan Menulis. Kemampuan Ini Diterjemahkan Dalam Bentuk Indikator Tunggal Yang Disebut Angka Melek Huruf. Seseorang Dikatakan Melek Huruf Apabila Ia Memiliki Kemampuan Membaca Dan Menulis Huruf Latin Atau Lainnya. Kemampuan Membaca Saja Atau Menulis Saja Belum Memenuhi Syarat Untuk Dikatakan Melek Huruf. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 59 Berdasarkan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS 2009 Angka Melek Huruf Kota Ternate Tercatat Sebesar 98,90 Persen. Angka Ini Berada Di Diatas Angka Provinsi Maluku Utara 95,74 Persen. Angka Ini Mengalami Peningkatan Pada Tahun 2010, Menjadi 98,95 Persen Dan Masih Tetap Diatas Angka Provinsi 96,08 Persen. Bila Dibandingkan Dengan Kabupaten/Kota Lain Di Maluku Utara, Angka Melek Huruf Kota Ternate Tahun 2010 Menempati Peringkat Pertama Diatas Kabupaten/Kota Lainnya. Angka Melek Huruf Kabupaten/Kota Di Provinsi Maluku Utara Pada Tahun 2010 Umumnya Sudah Menunjukkan Rata-Rata Di Atas 90 Persen. Angka Melek Huruf Tertinggi Tercatat Di Kota Ternate Sebesar 98,95 Persen, Sedangkan Terendah Tercatat Kabupaten Morotai Sebesar 93,89 Persen. 4.4.3 Rata-Rata Lama Sekolah Sebagai Bagian Dari Indikator Pendidikan, Lama Sekolah Bisa Memperlihatkan Tingkat Pencapaian Pendidikan Yang Ditempuh Secara Formal. Semakin Lama Seorang Bersekolah Diasumsikan Semakin Handal SDM Orang Tersebut. Rata-Rata Lama Sekolah Penduduk Kota Ternate Tahun 2010 Mencapai 10,82 Tahun, Artinya Rata-Rata Penduduk Kota Ternate Mengenyam Pendidikan Di Bangku Sekolah Selama 10,82 Tahun. Lama Sekolah Tersebut Apabila Dikonversikan Di Pendidikan Formal Rata-Rata Kurang Lebih Sampai Tahun Kedua Bangku SMU. Bila Dibandingkan Kabupaten/Kota Lainnya Di Provinsi Maluku Utara, Rata-Rata Lama Sekolah Kota Ternate Menduduki Urutan Paling Tinggi, Bahkan Nilainya Diatas Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi Maluku Utara. Peringkat Kedua Dan Ketiga Ditempati Kota Tidore Kepulauan Dan Kabupaten Halmahera Tengah Masing-Masing Sebesar 8,75 Dan 8,24 Tahun. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. B S. Go .Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 60 4.4.4 Konsumsi Rata-Rata Per Kapita Kesejahteraan Penduduk Bisa Dicerminkan Oleh Tingkat Pendapatan Yang Diperoleh, Baik Berupa Uang Maupun Barang/Jasa. Dalam Prakteknya Pengumpulan Data Pendapatan Sangat Sulit Dilakukan, Oleh Karena Itu Sebagai Pendekatan Digunakan Data Pengeluaran. Data Pengeluaran Berupa Konsumsi Makanan Dan Non Makanan Mencerminkan Kemampuan Ekonomi Penduduk Tersebut. Banyak Faktor Yang Menentukan Tingkat Pengeluaran Seperti Pendidikan, Lapangan Kerja, Status Sosial, Ketersediaan Sumber Daya Alam, Dan Lain-Lain. Dalam Level Makro, Penghitungan Kesejahteraan Ekonomi Penduduk Yang Merupakan Agregat Dari Tingkat Pengeluaran Individu, Sering Digunakan Nilai Produk Domektik Regional Bruto PDRB. Penghitungan Pengeluaran Penduduk Kota Ternate Menunjukkan Bahwa Pada Tahun 2009 Tercatat Sebesar Rp 635,01 Ribu Per Kapita Per Bulan Dan Pada Tahun 2010 Meningkat Menjadi Rp 636,83 Ribu Atau Naik Sebesar 0,29 Persen. Dilihat Dari Kabupaten/Kota Di Provinsi Maluku Utara, Pengeluaran Per Kapita Tertinggi Tahun 2010 Terjadi Di Kota Ternate Sebesar Rp 636,83 Ribu Dan Terendah Di Kabupaten Morotai Sebesar Rp 578,62 Ribu. 4.4.5 Nilai IPM Kota Ternate Sebagai Subyek Dan Objek Pembangunan Manusia Merupakan Titik Sentral Dari Seluruh Program Pembangunan. Pembangunan Manusia Merupakan Serangkaian Usaha Yang Bertujuan Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Yang Layak Dan Sejahtera. Tujuan Ini Akan Tercapai Jika Masyarakat Diberikan Kesempatan Seluas-Luasnya Untuk Memperoleh Pendidikan Dan Keterampilan, Memperoleh Pendapatan Dan Berusaha Dalam Bidang Ekonomi, Serta Kesempatan Dan Akses Terhadap Seluruh Sektor Pembangunan. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot .B Ps .G O. Id Pembangunan Manusia Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 61 IPM Sebagai Indikator Pencapaian Pembangunan Manusia Di Kota Ternate Menunjukkan Nilai Yang Terus Meningkat Dalam Dua Tahun Terakhir. Pada Tahun 2009 Nilai IPM Kota Ternate Tercatat 76,13, Berada Pada Peringkat Empat Puluh Dua Secara Nasional Dan Peringkat Pertama Di Provinsi Maluku Utara. Pada Tahun 2010 IPM Kota Ternate Meningkat Menjadi 76,58 Dan Masih Merupakan IPM Tertinggi Di Wilayah Provinsi Maluku Utara. Selain Berdasarkan Perbandingan Antar Wilayah Peringkat, IPM Bisa Pula Dikaji Berdasarkan Kecepatan Perkembangan Dalam Suatu Kurun Waktu Reduksi Shortfall. Dari Nilai Ini Pencapaian Pertumbuhan Pembangunan Manusia Kota Ternate Pada 2010 Sebesar 1,91 Persen, Lebih Tinggi Dari Pencapaian Kabupaten/Kota Lainnya Di Wilayah Maluku Utara. Dari Gambaran Pencapaian Pembangunan Manusia Terdapat Suatu Pola Yang Jelas Bahwa Daerah Yang Relatif Maju Secara Sosial Ekonomi Dibandingkan Daerah Lain Mempunyai Nilai IPM Relatif Lebih Tinggi. Kota Ternate Sebagai Sentra Ekonomi Memiliki Peran Yang Strategis Di Wilayah Maluku Utara . Peran Yang Strategis Tersebut Tentunya Didukung Dengan Berbagai Infrastruktur Yang Relatif Lebih Maju Yang Mampu Mendukung Kinerja Pembangunan Manusia Secara Lebih Baik Sehingga Bisa Dipahami Bahwa Nilai IPM-Nya Menempati Rangking Tertinggi. Dari Pola Ini Nampak Bahwa IPM Memberikan Gambaran Operasional Suatu Daerah Yang Terkadang Relatif Sulit Untuk Diukur. Sedangkan Untuk Mendapatkan Deskripsi Lebih Dalam, Perlu Diteliti Lebih Lanjut Komponen-Komponen IPM Dan Keterkaitannya Dengan Sosial Ekonomi Suatu Daerah. Ht Tp // Te R At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Hotel Dan Pariwisata Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 68 V. HOTEL DAN PARIWISATA Sektor Pariwisata Diharapkan Akan Dapat Menjadi Sektor Andalan Di Dalam Menambah Pandapatan Daerah. Untuk Itu Pemerintah Kota Ternate Terus Berupaya Membenahi/Mengembangkan Baik Sarana Dan Prasarananya Dalam Rangka Meningkatkan Daya Tarik Wisatawan Baik Domestik Maupun Mancanegara Untuk Berkunjung Ke Kota Ternate. Berbagai Kegiatan Dilaksanakan Dalam Rangka Memperkenalkan Kota Ternate Yang Menjadi Salah Satu Daerah Tujuan Wisata Sejarah/Budaya Serta Wisata Bahari Di Wilayah Maluku Utara, Salah Satu Infrastruktur Pendukung Yang Sangat Penting Dalam Pengembangan Pariwisata Adalah Perhotelan. 5.1. Perkembangan Perhotelan Jumlah Fasilitas Hotel Dan Akomodasi Lainnya Di Kota Ternate Sampai Dengan Tahun 2010 Tercatat Sebanyak 54 Buah Yang Tersebar Di Dua Kecamatan, Yaitu Kecamatan Ternate Selatan Sebanyak 11 Buah Dan Ternate Tengah 43 Buah. Jumlah Tersebut Menunjukan Adanya Penurunan Yang Relatif Sedikit Dibandingkan Dengan Tahun Sebelumnya. Pada Tahun 2009 Jumlah Hotel Akomodasi Lain- Gambar 5.1 Perkembangan Perhotelan Di Kota Ternate Tahun 2009-2010 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot .B Ps .G O. I Hotel Dan Pariwisata Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 69 Nya Yang Ada Sebanyak 58 Buah. Pada Tahun 2009 Kamar Yang Tersedia Sebanyak 1.122 Kamar, Menurun Menjadi 1.049 Kamar Pada Tahun 2010. Sedangkan Untuk Fasilitas Tempat Tidur Yang Tersedia Pada Tahun 2010 Sebanyak 1.049 Buah. 5.2. Tingkat Penghunian Kamar TPK Tingkat Penghunian Kamar Adalah Rasio Antara Jumlah Malam Kamar Yang Dihuni Dengan Jumlah Malam Kamar Yang Tersedia. Ukuran Ini Merupakan Indi- Kator Produktivitas Hotel Dan Akomodasi Lainnya. TPK Untuk Akomodasi Lainnya Tertinggi Untuk Semua Kelompok Kamar Terjadi Pada Bulan Juli Yaitu Sebesar 41,37 Persen. 5.3. Rata-Rata Lama Menginap Rata-Rata Lama Menginap Average Length Of Rate Adalah Jumlah Malam Tempat Tidur Yang Digunakan Dibagi Dengan Jumlah Tamu Hotel. Pada Tahun 2010 Rata-Rata Lama Tamu Menginap Pada Akomodasi Lainnya Sekitar 1 2 Hari. Hal Ini Disebabkan Tamu Yang Menginap Pada Akomodasi Lainnya Kebanyakan Berasal Dari Kabupaten/Kota Lainnya Di Maluku Utara Yang Sedang Transit Atau Mengerjakan Suatu Urusan Di Ternate. Gambar 5.2 Tingkat Penghunian Kamar Berbintang Di Kota Ternate Dirinci Menurut Bulan Tahun 2010 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 76 Gambar 6.1 Kondisi Jalan Di Kota Ternate 2010 VI. PERHUBUNGAN Sektor Perhubungan Merupakan Sektor Yang Mempunyai Peran Penting Bagi Kegiatan Ekonomi Lainnya. Sebagai Sarana Penunjang, Sektor Perhubungan Dituntut Mampu Memberikan Dukungan Bagi Perkembangan Sektor Lainnya. Distribusi Barang Dan Jasa Sangat Membutuhkan Sarana Perhubungan Untuk Menjangkau Wilayah Pemasaran Yang Ingin Dicapai. Tanpa Sarana Perhubungan Yang Memadai, Roda Perputaran Ekonomi Akan Sulit Bergerak Stabil, Yang Akhirnya Berdampak Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi Yang Bisa Dicapai. 6.1. Perhubungan Darat Kelancaran Perhu- Bungan Darat Banyak Ber- Gantung Pada Tersedianya Ruas Jalan Yang Memadai. Panjang Jalan Kota Ternate Tahun 2010 Sekitar 289,744 Km Yang Terdiri Dari 242,562 Km Jalan Beraspal Serta 47,182 Km Jalan Tanah. Dibandingkan Dengan Tahun Sebelumnya, Panjang Jalan Kota Ternate Mengalami Penambahan Sebesar 1,468 Km. Ht Tp // Te Rn At Ko Ta .B Ps .G O. Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 77 Bila Dirinci Menurut Kondisi Jalannya, Maka 54,99 Persen Jalan Dengan Kondisi Baik, 42,71 Persen Kondisi Rusak Ringan, Serta 2,30 Persen Dengan Kondisi Rusak Berat. 6.2. Perhubungan Laut Angkutan Laut Merupakan Salah Satu Sarana Angkutan Antar Pulau Yang Sangat Penting Apalagi Di Maluku Utara Yang Merupakan Daerah Kepulauan, Perhubungan Laut Sangat Memegang Peranan Yang Besar Untuk Mengantar Barang Maupun Memperlancar Arus Pergerakan Mobilitas Penduduk. Adanya Kunjungan Kapal Ke Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maka Tentu Saja Ada Penumpang Turun Ataupun Yang Naik Melaui Pelabuhan Ahmad Yani Ternate. Jumlah Penum- Pang Yang Berangkat Naik Memanfaatkan Jasa Perhu- Bungan Laut Pada Tahun 2010 Tercatat Sebanyak 545.150 Orang, Angka Ini Mengalami Peningkatan Se- Besar 19,20 Persen Diban- Dingkan Dengan Tahun 2009. Bila Dirinci Menurut Bulan, Penumpang Yang Berangkat Menggunakan Jasa Angkutan Laut Terbanyak Pada Bulan Oktober Yaitu Sekitar 59.291 Orang Penumpang Dan Terendah Terjadi Pada Bulan April Yaitu Sebanyak 35.383 Orang Penumpang. Sedangkan Penumpang Yang Datang Turun Melalui Gambar 6.2 Lalu Lintas Penumpang Angkutan Laut Di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Tahun 2010 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 78 Pelabuhan Ternate Tercatat Sebanyak 554.276 Orang, Atau Meningkat Sebesar 18,86 Persen. Sedangkan Bongkar Muat Barang Angkutan Dalam Negeri Yang Terjadi Di Pelabuhan Ternate Pada Tahun 2010 Sebanyak 41.137 Ton Muat Dan 392.540 Ton Bongkar. Kegiatan Bongkar Di Pelabuhan Ternate Paling Banyak Terjadi Pada Bulan Agustus Sebanyak 53.189 Ton. Sedangkan Kegiatan Muat Paling Banyak Juga Terjadi Pada Bulan Agustus Yaitu Sebesar 8.278 Ton. 6.3. Perhubungan Udara Salah Satu Ukuran Untuk Melihat Efektifitas Perhubungan Udara Adalah Dengan Melihat Ratio/ Perbandingan Antara Penumpang Dengan Jumlah Penerbangan. Dalam Tabel Lampir- An Disajikan Informasi Ten- Tang Rata-Rata Penumpang Yang Berangkat Dan Yang Datang Pada Setiap Kali Keberangkatan Dan Pen- Daratan Pesawat Melalui Bandara Babullah. Pada Tabel Tersebut Terlihat Bahwa Rata-Rata Penumpang Yang Berangkat Untuk Setiap Penerbangan Selama 2010 Adalah Sebesar 51 Orang. Tahun 2009 Setiap Penerbangan Rata-Rata Dipenuhi 40 Penumpang, Untuk Setiap Satu Penerbangan. Jumlah Penumpang Pada Gambar 6.3 Arus Penumpang Melalui Bandar Udara Sultan Babullah Ternate Tahun 2010 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot .B Ps .G O. Id Perhubungan Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 79 Tahun 2010 Mengalami Peningkatan Dari 155.657 Orang Penumpang Pada Tahun 2009 Menjadi 249.582 Orang Penumpang Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebesar 60,34 Persen. Sedangkan Untuk Jumlah Penumpang Yang Datang Terjadi Peningkatan Dari 136.397 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 216.153 Orang Pada Tahun 2010 Atau Mengalami Peningkatan Sebesar 58,47 Persen. Bila Dirinci Menurut Triwulan, Penumpang Yang Berangkat Dengan Menggunakan Pesawat Udara Terbanyak Terjadi Pada Triwulan IV, Hal Ini Kemungkinan Disebabkan Adanya Hari Raya Pada Triwulan Tersebut Sehingga Penumpang Yang Berangkat Mengalami Lonjakan. Disamping Arus Penumpang, Terjadi Pula Aktivitas Bongkar Muat Barang Di Bandar Udara Babullah Ternate. Pada Tahun 2010 Terjadi Penurunan Bagasi Dan Kargo Yang Dibongkar Melalui Bandar Udara Babullah Sebesar 9,72 Persen Sedangkan Bagasi Dan Kargo Yang Dimuat Mengalami Peningkatan Sebesar 59,92 Persen. 6.4. Komunikasi Walaupun Teknologi Komunikasi Sudah Semakin Berkembang Yang Ditandai Dengan Semakin Meluasnya Penggunaan Telepon Genggam, Internet, Namun Komunikasi Melalui Surat Tetap Memiliki Tempat Tersendiri. Produksi Yang Dihasilkan Oleh PT. Pos Ternate Selama Tahun 2010 Sebagian Besar Atau 83,75 Persen Merupakan Layanan Pos Kilat Khusus. Terbesar Kedua Yaitu Pos Biasa Persentasenya Mencapai 12,10 Persen Dan Yang Paling Kecil Adalah Layanan Pos Kilat 4,15 Persen. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 89 VII. PRODUKSI 7.1. Produksi Tanaman Pangan Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Merupakan Salah Satu Sub Sektor Pada Sektor Pertanian. Sub Sektor Ini Mencakup Tanaman Padi Padi Sawah Dan Padi Ladang, Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kacang Hijau Dan Kedelai. Luas Panen Komoditi Jagung Pada Tahun 2010 Bertambah 16,72 Hektare Menjadi 128,40 Hektare Jika Dibandingkan Dengan Luas Panen Tahun 2009. Produksi Jagung Pada Tahun 2010 Mencapai 208,00 Ton, Apabila Dibanding Dengan Produksi Tahun 2009 Terjadi Peningkatan Produksi Sebesar 14,86 Persen. Areal Panen Jagung Terluas Pada Tahun 2010 Terdapat Di Kecamatan Moti Dengan Luas Panen Mencapai 59,00 Hektare Atau Sebesar 45,95 Persen Dari Total Luas Panen Jagung Di Kota Ternate. Luas Panen Ubi Kayu Tahun 2010 Seluas 413,00 Hektare. Produksi Ubi Kayu Pada Tahun 2010 Juga Mengalami Peningkatan Sebesar 151,12 Ton Menjadi 1.663,35 Ton Jika Dibandingkan Dengan Produksi Tahun 2009. Areal Gambar 7.1 Produksi Jagung Dirinci Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2010 Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 90 Panen Ubi Kayu Terluas Terdapat Di Kecamatan Moti Dengan Luas Panen 218,50 Hektare Atau Sebesar 53,46 Persen Dari Total Luas Panen Padi Di Kota Ternate. Sementara Itu Produksi Tanaman Palawija Selain Jagung Dan Ubi Kayu, Juga Mengalami Peningkatan Produksi. Produksi Ubi Jalar Tahun 2009Sebesar 51,71 Ton, Naik 15,34 Persen Menjadi 58,61 Ton Di Tahun 2010 Hal Yang Sama Juga Terjadi Pada Produksi Kacang Tanah Dari 10,60 Ton Naik Menjadi 11,68 Ton Pada Tahun 2010. 7.2. Tanaman Perkebunan Tanaman Perkebunan Terluas Di Kota Ternate Adalah Jenis Kelapa. Luas Lahan Yang Ditanami Jenis Tanaman Ini Mencapai 1.737 Hektare, Dengan Jumlah Pemilik Tanaman Kelapa Sebanyak 2.504 Rumah Tangga. Tanaman Lainnya Yang Menempati Lahan Terluas Adalah Cengkeh Dan Pala Dengan Luas Lahan Masing-Masing Mencapai 1.378 Hektare Dan 657 Hektare. 7.3. Populasi Ternak Dan Unggas Secara Umum, Perkembang- An Populasi Ternak Dan Unggas Di Kota Ternate Pada Tahun 2010 Menunjukkan Kecenderungan Meningkat Dibandingkan Dengan Tahun 2009. Jenis Ternak Yang Menurun Populasinya Adalah Kambing, Kuda Dan Ayam Ras Petelur Sedangkan Sapi Potong, Ayam Buras, Ayam Ras Pedaging Dan Itik Meningkat. Gambar 7.2 Populasi Unggas Di Kota Ternate Dirinci Menurut Jenis Tahun 2010 Ht P //T Er Na Te Ko Ta .B Ps .G O. Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 91 Populasi Sapi Meningkat Dari 1.606 Ekor Pada Tahun 2009 Menjadi Sekitar 1.757 Ekor Dalam Tahun 2010 Atau Naik Sekitar 9,40 Persen, Ternak Kambing Menurun Sekitar 31,59 Persen. Untuk Jenis Unggas, Pada Tahun 2009 Jumlah Populasi Itik Tercatat Sekitar 1.871 Ekor Kemudian Pada Tahun 2010 Mengalami Peningkatan Menjadi 1.918 Ekor. Populasi Ayam Buras Mengalami Peningkatan Sebesar 28,69 Persen Dari 32.838 Ekor Pada Tahun 2009 Menjadi 42.260 Ekor Pada Tahun 2010. 7.4. Produksi Perikanan Ikan Sebagai Salah Satu Bahan Makanan Untuk Memenuhi Kebutuhan Protein Hewani Merupakan Komoditas Yang Secara Umum Tersedia Di Kota Ternate. Daerah-Daerah Di Kota Ternate Yang Sebagian Besar Memiliki Pesisir Pantai Memungkinkan Produksi Ikan Merata Di Wilayah Ini. Dari Segi Produksi, Hasil Perikanan Kota Ternate Didominasi Oleh Perikanan Laut. Secara Umum Produksi Perikanan Pada Tahun 2010 Menunjukkan Peningkatan Dibandingkan Dengan Tahun 2009. Produksi Perikanan Kota Ternate Pada Tahun 2009 Sebesar 13 319,62 Ton, Naik Menjadi 15 439,59 Ton Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebesar 15,92 Persen. Gambar 7.3 Produksi Perikanan Kota Ternate Tahun 2006-2010 Ton Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Produksi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 92 Bila Dilihat Menurut Kecamatan, Produksi Perikanan Terbesar Berasal Dari Kecamatan Ternate Utara Dan Kecamatan Ternate Selatan Yaitu Masingmasing Sebesar 26,58 Persen Dan 24,38 Persen Dari Total Produksi Perikanan Di Wilayah Kota Ternate. Kecamatan Ternate Tengah Merupakan Kecamatan Yang Paling Kecil Dalam Hal Produksi Perikanan Karena Sebagian Besar Wilayahnya Terletak Bukan Di Daerah Pesisir Pantai Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Keuangan Daerah Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 102 VIII. KEUANGAN DAERAH 8.1. Penjelasan Teknis 1. Pembangunan Daerah Merupakan Bagian Integral Dari Pembangunan Nasional, Seperti Yang Tercantum Dalam GBHN, Yang Mempunyai Tujuan Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Dan Kesejahteraan Rakyat Di Daerah. Pembangunan Tersebut Harus Dilaksanakan Secara Serasi Dan Terpadu Baik Antar Sektor Maupun Antara Pembangunan Sektoral Dengan Perencanaan Pembangunan Oleh Daerah Yang Efisien Dan Efektif Menuju Tercapainya Kemandirian Daerah Dan Kemajuan Yang Merata Diseluruh Pelosok Tanah Air. 2. Berkaitan Dengan Hal Tersebut Maka Pemerintah Provinsi Dan Kabupaten/Kota Menyusun Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah APBD Provinsi Dan Kabupaten/Kota Guna Merencanakan Pembangunan Di Propinsi Dan Kabupaten/Kota. Penyusunan Anggaran Tersebut Harus Ditata Dalam Suatu Sistem Anggaran Yang Mampu Meningkatkan Penyelenggaraan Daerah, Baik Tugas Umum Pemerintah Maupun Tugas Pembangunan. 3. Untuk Membiayai Pembangunan Memerlukan Dana Yang Tidak Sedikit. Dana Untuk Pembiayaan Pembangunan Daerah Terutama Digali Dari Sumber Kemampuan Sendiri Dengan Prinsip Peningkatan Kemandirian Dalam Pelaksanaan Pembangunan. Dengan Kata Lain Pemerintah Daerah Dipacu Untuk Meningkatkan Kemampuan Seoptimal Mungkin Di Dalam Membelanjai Urusan Rumah Tangga Sendiri Dengan Cara Menggali Segala Sumber Dana Yang Potensial Di Daerah Tersebut. Dalam Hubungan Ini Pengelolaan APBD Provinsi Ht Tp // Te Rn At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Keuangan Daerah Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 103 Dan Kabupaten/Kota Akan Terus Disempurnakan Agar Dapat Menghimpun Dana Yang Cukup Untuk Membiayai Pembangunan. 4. Sumber Penerimaan Daerah Dapat Berasal Dari Berbagai Macam Penerimaan, Namun Demikian Secara Garis Besar Dapat Dikelompokkan Ke Dalam Tiga Bagian, Yaitu 1 Pendapatan Asli Daerah PAD, Yang Terdiri Dari A. Pajak Daerah B. Retribusi Daerah C. Bagian Laba Usaha Daerah D. Penerimaan Lain-Lain 2 Dana Perimbangan 3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. 5. Dari Ketiga Sumber Penting Penerimaan Tersebut, Penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD Merupakan Salah Satu Sumber Pendapatan Yang Sangat Penting Bagi Daerah Karena Pendapatan Ini Seluruhnya Digali Dan Berasal Dari Daerah Sendiri, Oleh Karena Itu Daerah Mempunyai Wewenang Penuh Untuk Memanfaatkan PAD Ini Sesuai Kebutuhan Prioritas Daerah. Daerah Yang Berhasil Meningkatkan PAD-Nya Secara Nyata Berarti Bahwa Daerah Tersebut Telah Dapat Memanfaatkan Semua Potensi Yang Ada Di Daerah Secara Optimal. 6. Sejak Tahun 2000 Sektor Keuangan Dihitung Berdasarkan Atas Tahun Kalender Yang Berakhir Pada Bulan Desember. 7. Mulai Tahun 2003 Sektor Keuangan Disusun Berdasarkan Atas Anggaran Berbasis Kinerja. Dana Yang Didapat Oleh Pemerintah Daerah Provinsi Maupun Kabupaten/Kota Dipergunakan Untuk Membiayai Pengeluaran Aparatur Daerah Dan Pelayanan Publik. Ht Tp // Te Rn At Ek Ot .B Ps .G O. Id Keuangan Daerah Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 104 8. Belanja Aparatur Daerah Adalah Bagian Belanja Berupa Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi, Dan Pemeliharaan, Serta Belanja Modal/Pembangunan Yang Dialokasikan Pada Atau Digunakan Untuk Membiayai Kegiatan Yang Hasil, Manfaat Dan Dampaknya Tidak Secara Nyata Langsung Dinikmati Oleh Masyarakat Publik 9. Belanja Pelayanan Publik Adalah Bagian Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi Dan Pemeliharaan Serta Belanja Modal/Pembangunan Yang Dialokasikan Pada Atau Digunakan Untuk Membiayai Kegiatan Yang Hasil, Manfaat Dan Dampaknya Secara Langsung Dinikmati Oleh Masyarakat Publik. 10. Belanja Administrasi Umum Adalah Belanja Tidak Langsung Yang Dialokasikan Pada Kegiatan Non Investasi Tidak Menambah Asset 11. Belanja Operasi Dan Pemeliharaan Adalah Belanja Langsung Yang Digunakan Untuk Membiayai Kegiatan Non Investasi Tidak Menambah Asset 12. Belanja Modal/Pembangunan Adalah Belanja Langsung Yang Digunakan Untuk Membiayai Kegiatan Investasi Menambah Asset. 8.2. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kota Ternate Pembangunan Yang Dilaksanakan Di Kota Ternate Diupayakan Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Melalui Program Dan Kebijakan Pembangunan Tidak Hanya Pada Bidang Ekonomi Juga Sosial . Hal Ini Tentunya Harus Didukung Oleh Pembiayaan Pembangunan Yang Memadai. Dimana Program Unggulan Daerah Selalu Jadi Mainstream Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah APBD. Dengan Demikian Antara Potensi Penerimaan Dan Alokasi Pembiayaan Pembangunan Ht Tp // Te R At Ek Ot A. Bp S. Go .Id Keuangan Daerah Indikator Ekonomi Kota Ternate 2010 105 Haruslah Dapat Dioptimalkan Dan Disinergikan, Sehingga Pada Akhirnya Tujuan Mensejahterakan Rakyat Dapat Tercapai. APBD Perubahan Kota Ternate Tahun 2010 Mencapai 465,50 Milyar Rupiah Atau Mengalami Perubahan 7,43 Persen Dari Rencana Penerimaan Anggaran Yang Ditetapkan Sebelumnya Yaitu 433,30 Milyar Rupiah. Dari APBD Tersebut, Komponen Anggaran Terbesar Berasal Dari Dana Perimbangan DAU, DAK Serta Bagi Hasil Pajak Yang Mencapai 77,20 Persen Atau 359,34 Milyar Rupiah. Sedangkan Bagian Penerimaan Yang Berasal Dari Pendapatan Asli Daerah PAD Yang Meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah , Hasil Kekayaan Daerah Serta Pendapatan Lain-Lain Yang Sah Adalah Sebesar 26,90 Milyar Rupiah Atau 5,78 Persen. Sedangkan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Sebesar 79,25 Milyar Atau Sekitar 17,02 Persen. Sementara Untuk Total Belanja APBD Perubahan Kota Ternate Tahun 2010 Mencapai 488,17 Milyar Rupiah. Pengeluaran Terbesar Terjadi Pada Pos Belanja Langsung Yang Meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang Jasa Serta Belanja Modal Sebesar 265,11 Milyar Rupiah Atau 54,30 Persen Dari Total Realisasi Pengeluaran, Kemudian Disusul Oleh Pos Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Tidak Terduga Sebesar 223,05 Milyar Rupiah Atau 45,70 Persen Dari Total Realisasi Pengeluaran. Ht Tp // Te Rn Te Ko Ta .B Ps .G O. Id Po We Red By TC PD F W Ww .Tcp Df.O Rg