Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi
Menampilkan 1 halaman dengan kata kunci "Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011"
Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna TAHUN 2011 ISSN No. Publikasi 9201001.2103 Katalog BPS Ukuran Buku 16 Cm X 21 Cm Jumlah Halaman Xi 75 Halaman Naskah Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Penyunting Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten Natuna Gambar Kulit Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten Natuna Diterbitkan Oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Boleh Dikutip Dengan Menyebut Sumbernya May Be Cited With Reference To The Source Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id KATA SAMBUTAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 Ii BUPATI Natuna Kata Sambutan Dalam Era Pembangunan Seperti Sekarang Ini, Data Statistik Merupakan Sesuatu Yang Sangat Penting Karena Untuk Memberikan Gambaran Objektif Tentang Suatu Wilayah Yang Berkembang Pesat Dan Masih Berusia Muda Seperti Kabupaten Natuna. Informasi Statistik Yang Lengkap, Akurat Dan Komprehensif Tidak Hanya Diperlukan Pemerintah Daerah Untuk Memformulasikan Berbagai Kebijakan, Tetapi Juga Bagi Masyarakat Umum Dalam Memanfaatkan Peluang Investasi Yang Terbuka Sangat Luas Di Daerah Ini. Untuk Itu Saya Menyambut Gembira Terbitnya Publikasi Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 Yang Merupakan Hasil Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Natuna. Saya Mengharapkan Agar Kegiatan Pengumpulan Data Yang Berkesinambungan Di Setiap Sektor Pembangunan Dapat Lebih Ditingkatkan Lagi, Sehingga Kita Senantiasa Memiliki Data Yang Benar Untuk Diinformasikan Kepada Masyarakat Dan Instansi Yang Memerlukan. Untuk Maksud Tersebut Diharapkan Dukungan Dari Semua Pihak Terhadap Data/Informasi Yang Diperlukan Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Bagi Suksesnya Penyusunan Publikasi Dimasa Mendatang. Akhirnya Penghargaan Saya Sampaikan Kepada Semua Pihak Yang Telah Membantu Terwujudnya Publikasi Ini. Ranai, Mei 2012 BUPATI Natuna Drs. H. ILYAS SABLI, M.Si Ht Tp // Na Tu N Ka B. Bp S. Go .Id KATA SAMBUTAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 Iii BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Kabupaten Natuna Kata Sambutan Saya Menyambut Dengan Gembira Penerbitan Publikasi Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna Tahun 2011. Publikasi Ini Merupakan Hasil Dari Usaha Nyata Yang Bersifat Luas Dan Sinergi Dalam Rangka Menyediakan Data Dan Informasi Yang Bermanfaat. Dengan Publikasi Ini Setidaknya Kita Memiliki Gambaran Yang Cukup Komprehensif Akan Keadaan PerEkonomian Di Kabupaten Natuna. Kebutuhan Akan Gambaran Beberapa Indikator Ekonomi Seperti Pertumbuhan Ekonomi, Ketenagakerjaan Dan Lainnya Menjadi Hal Yang Demikian Penting Bagi Perencanaan Pembangunan Yang Lebih Baik Dan Sekaligus Sebagai Bahan Evaluasi Terhadap Pembangunan Yang Telah Dilakukan. Keberhasilan Penyusunan Publikasi Ini Tidak Terlepas Dari Dukungan Banyak Pihak. Untuk Itu, Kepada Semua Pihak Yang Telah Ikut Berperan Terutama Kepada BPS Kabupaten Natuna Diucapkan Terimakasih. Semoga Tuhan YME Melimpahkan Rahmat-Nya Kepada Kita Semua Dan Semoga Kehadiran Publikasi Ini Memberikan Manfaat Bagi Banyak Pihak. Ranai, Mei 2012 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Kabupaten Natuna K E P A L A, H.HARDINANSYAH, SE, M.Si NIP. 19631209 199303 1 017 Ht Tp // Na Tu Na Ka B. B S. Go .Id KATA SAMBUTAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 Iv BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Natuna Kata Pengantar Puji Dan Syukur Kami Persembahkan Kehadirat Tuhan YME, Karena Atas Ridho Dan Karunia-Nya Sehingga Publikasi Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna Tahun 2011 Ini Bisa Dapat Diselesaikan. Topik Yang Diangkat Dalam Publikasi Ini Mengenai Kondisi PerEkonomian Di Kabupaten Natuna. Secara Khusus, Publikasi Ini Membahas Tentang Pertumbuhan Ekonomi, Perkembangan Harga Bahan Pokok, Pertanian, Pariwisata, Ketenagakerjaan Dan Beberapa Indikator Ekonomi Lainnya. Data Yang Digunakan Untuk Penulisan Publikasi Ini Terutama Berasal Dari Survei BPS Kabupaten Natuna. Untuk Melengkapi Hasil Analisis Dan Perhitungan Juga Digunakan Data Dan Informasi Dari Berbagai Instansi Lainnya. Demikian Publikasi Ini Disusun, Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Semua Pihak. Ranai, Mei 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Natuna K E P A L A, ENDRA, SE NIP. 19641003 198603 1 004 Ht Tp // Na Tu N Ka B. Bp S. Go .Id DAFTAR ISI Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 V Halaman Kata Sambutan Bupati Natuna ............................................ Ii Kata Sambutan Kepala Bappeda Kabupaten Natuna .... Iii Kata Pengantar Kepala BPS Kabupaten Natuna .............. Iv Daftar Isi .................................................................................... V Daftar Tabel .............................................................................. Viii BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1 1.1 Latar Belakang ......................................................... 2 1.2 Tujuan Dan Manfaat ............................................... 6 1.3 Sumber Data ............................................................. 8 1.4 Sistematika Penulisan .............................................. 9 BAB II METODOLOGI ......................................................... 10 2.1 Konsep Dan Defenisi .............................................. 11 2.2 Formula Perhitungan ............................................... 14 2.2.1 Produk Domestik Regional Bruto PDRB ..... 14 BAB III PERTANIAN ............................................................. 18 3.1 Sub Sektor Tanaman Pangan ................................ 19 3.2 Sub Sektor Perkebunan .......................................... 23 3.3 Sub Sektor Peternakan ........................................... 26 DAFTAR ISI Ht Tp // Na Tu N Ka B. Bp S. Go .Id DAFTAR ISI Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 Vi 3.4 Sub Sektor Perikanan ............................................. 27 BAB IV PARIWISATA ............................................................ 32 4.1 Perhotelan .................................................................. 33 BAB V KETENAGAKERJAAN ............................................. 37 5.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK ....... 39 5.2 Tingkat Kesempatan Kerja TKK ......................... 41 5.3 Tingkat Pengangguran Terbuka TPT ................. 42 5.4 Tingkat Setengah Pengangguran .......................... 43 5.5 Lapangan Usaha ......................................................... 44 5.6 Status Pekerjaan ....................................................... 45 BAB VI PERDAGANGAN ....................................................... 47 6.1 Perkembangan Harga Bahan-Bahan Pokok Kabupaten Natuna ................................................... 49 BAB VII ANALISIS PDRB ......................................................... 52 7.1 Laju Pertumbuhan Eonomi LPE .......................... 53 7.2 Struktur PerEkonomian .......................................... 57 BAB VIII PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL ................................... 61 8.1 Pengeluaran Rata-Rata Konsumsi ........................ 64 8.2 Pendapatan Regonal Per Kapita .......................... 67 Ht Tp // Na Tu Na Ka B Bp S. Go .Id DAFTAR TABEL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 Viii Halaman Tabel 3.1 Luas Tanam Bahan Makanan Menurut Komoditas Dan Kecamatan Tahun 2011 Ha .............................. 20 Tabel 3.2 Luas Panen Bahan Makanan Menurut Komoditas Dan Kecamatan Tahun 2011 Ha .............................. 21 Tabel 3.3 Jumlah Produksi Bahan Makanan Menurut Komo- Ditas Dan Kecamatan Tahun 2011 Ton .................. 22 Tabel 3.4 Luas Lahan Perkebunan Menurut Komoditas Dan Kecamatan Tahun 2011 Ha ...................................... 24 Tabel 3.5 Jumlah Produksi Perkebunan Menurut Komoditas Dan Kecamatan Tahun 2011 Ton ............................ 25 Tabel 3.6 Jumlah Ternak Dan Unggas Menurut Jenis Dan Ke- Camatan Tahun 2011 .................................................... 26 Tabel 3.7 Jumlah RTP,Keramba Dan Produksi Perikanan Budi- Daya Menurut Kecamatan Tahun 2011 .................... 28 Tabel 3.8 Jumlah RTP Dan Produksi Perikanan Tangkap Me- Nurut Kecamatan Tahun 2011 ................................... 29 Tabel 4.1 Banyaknya Perusahaan Akomodasi/Hotel Non Bin- Tang Menurut Kecamatan Tahun 2011 ..................... 34 Tabel 4.2 Jumlah Hotel, Kamar Dan Tempat Tidur Hotel Dan Akomodasi Di Kabupaten Natuna Tahun 2006-2011 35 Tabel 5.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Daerah Tempat Tinggal Dan Jenis Kelamin Tahun 2011 .... 41 DAFTAR TABEL Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id DAFTAR TABEL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 Ix Tabel 5.2 Tingkat Kesempatan Kerja Menurut Daerah Tempat Tinggal Dan Jenis Kelamin Tahun 2011 ................... 42 Tabel 5.3 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Daerah Tempat Tinggal Dan Jenis Kelamin Tahun 2011 .... 43 Tabel 5.4 Persentase Penduduk 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 .................... 45 Tabel 5.5 Persentase Penduduk 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Dan Jenis Kelamin Tahun 2011 ................................................................................. 46 Tabel 6.1 Harga Bahan-Bahan Pokok Di Kabupaten Natuna Tahun 2009-2011 .......................................................... 50 Tabel 7.1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Natuna Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2007-2011000Rp 55 63 Tabel 7.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007-2011 .............................................. 56 Tabel 7.3 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Natuna Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2011000Rp 58 Tabel 8.1 Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Makanan Di Kabupaten Natuna Tahun 2009-2011 ....................................................................... 64 Tabel 8.2 Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Non Makanan Di Kabupaten Natuna Tahun 2009-2011 ....................................................................... 65 Tabel 8.3 PDRB Per Kapita Kabupaten Natuna Tahun2007-2011 68 Tabel 8.4 Pendapatan Perkapita Kabupaten Natuna Tahun 2007 2011 ................................................................................. 69 Tabel 8.5 Pemerataan Pendapatan Kabupaten Natuna Dengan Kriteria Bank Dunia Tahun 2007 -2011 ................... 75 Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENDAHULUAN Latar Belakang, Tujuan Dan Manfaat, Sumber Data Serta Sistematika Penulisan Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENDAHULUAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 2 1.1 Latar Belakang Pada Hakikatnya, Pembangunan Merupakan Serangkaian Usaha Dan Kebijakan Yang Bertujuan Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat, Pemerataan Pembagian Pendapatan Masyarakat, Meningkatkan Hubungan Ekonomi Regional Dan Mengusahakan Pergeseran Kegiatan Ekonomi Dari Sektor Primer Ke Sektor Sekunder Dan Tersier. Dengan Perkataan Lain Arah Dari Pembangunan Ekonomi Adalah Mengusahakan Agar Pendapatan Masyarakat Naik Secara Nyata, Dan Dengan Tingkat Pemerataan Yang Semakin Baik. Secara Nasional, Visi Indonesia Tahun 2010-2014 Juga Tetap Bertumpu Pada Peningkatan Kesejahteraan Rakyat. Secara Lengkap Visi Indonesia 2010-2014 Adalah Terwujudnya Indonesia Yang Sejahtera, Demokratis Dan Berkeadilan. Upaya Untuk Mewujudkannya Akan Dilakukan Melalui Pembangunan Ekonomi Yang Berlandaskan Pada Keunggulan Daya Saing, Kekayaan Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia Dan Budaya Bangsa. 1 PENDAHULUAN Ht Tp // Na Tu N Ka B. Bp S. Go .Id PENDAHULUAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 3 Untuk Mewujudkannya Maka Penguatan Triple Track Strategy Yang Pernah Digulirkan Pada Periode 2004-2009 Yang Dilanjutkan Dengan Grand Strategy Disertai Pembangunan Yang Inklusif Dan Berkeadilan. Grand Strategy Itu Adalah 1. Pro-Growth Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Yang Mengedepankan Investasi Dan Ekspor, 2. Pro-Employment Menggerakkan Sektor Riil Untuk Menciptakan Lapangan Kerja, 3. Pro-Poor Merevitalisasi Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Dan Ekonomi Pedesaan Untuk Menanggulangi Kemiskinan, Serta Program Lain Yang Langsung Menyentuh Masyarakat Miskin Dan 4. Pro-Environment Mengelola Dan Melindungi Sumber Daya Alam Yang Ada Untuk Dimanfaatkan Secara Optimal Dan Berkelanjutan Serta Mengembangkan Pulau-Pulau Kecil Menjadi Pulau Benilai Ekonomi Sejalan Dengan Semangat Otonomi Daerah, Pemerintah Daerah Tidak Lagi Sebagai Komponen Desentralisasi Administrasi Dan Otonomi Birokrasi, Tetapi Sudah Diberi Kewenangan Untuk Mengatur Urusan Rumah Tangganya Sendiri. Saat Ini Pemerintah Daerah Tidak Hanya Berperan Sebagai Pelaksana Kebijakan Pemerintah Pusat Seperti Pada Era Sebelumnya, Namun Lebih Berperan Sebagai Penentu Kebijakan Lokal Daerah. Hal Ini Di Satu Sisi Merupakan Berkah Bagi Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENDAHULUAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 4 Daerah, Tetapi Di Sisi Lain Merupakan Beban Yang Menuntut Kesiapan Daerah Untuk Melaksanakannya Dengan Sebaik- Baiknya. Otonomi Daerah Yang Dititik Beratkan Kepada Kabupaten Atau Kota Yang Diserahkan Kewenangan Yang Besar Dengan Harapan Untuk Yang Terbawah Dalam Pemerintahan Tersebut, Yang Lebih Dekat Dengan Masyarakat Akan Memberikan Pelayanan Publik Public Service Yang Lebih Efektif Dan Efisien Dibandingkan Jika Diselenggarakan Pada Tingkat Pusat. Terlepas Dari Adanya Kelemahan-Kelemahan Dan Polemik Yang Masih Menyertai Pelaksanaan Otonomi, Setiap Daerah Seharusnya Menyambut Gembira Dan Bertanggung Jawab Atas Proses Demokratisasi Pemerintah Daerah Itu. Tidak Terkecuali Kabupaten Natuna. Penyelenggaraan Pemerintah Baik Dalam Menjalankan Administrasi Maupun Pelayanan Publik Menjadi Semakin Bertumpu Kepada Kemampuan Daerah Otonom Tersebut Untuk Secara Lebih Efektif Mencapai Tujuannya. Pencapaian Tujuan Dapat Tergambar Dari PerEkonomian Daerah. Perkembangan Ekonomi Daerah Dapat Memberi Gambaran Yang Lebih Tentang Semakin Membaiknya Pelayanan Publik, Seperti Tersedianya Sarana Dan Prasarana Publik Yang Lebih Efektif, Terciptanya Iklim Yang Kondusif Untuk Masyarakat Menggiatkan Ekonomi Daerah Sampai Tercapainya Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Yang Lebih Baik. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENDAHULUAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 5 Sebagai Suatu Wujud Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Mensukseskan Pembangunan Yang Dilakukan Adalah Dengan Perencanaan Yang Terarah Dan Evaluasi Atas Hasil Proses Pembangunan Sebelumnya. Perencanaan Daerah Dapat Dipandang Sebagai Tahap Awal Dari Serangkaian Proses Pembangunan Yang Menjadi Bagian Penting Penentu Keberhasilan Pembangunan Itu Sendiri. Kesalahan Dalam Perencanaan Pembangunan, Tidak Hanya Berakibat Pada Ketidakberhasilan Tujuan Pembangunan, Melainkan Juga Berakibat Pada Pemborosan Sumber Daya Yang Makin Langka Dan Waktu Yang Makin Terbatas. Tidak Kalah Penting Dengan Perencanaan Adalah Tahap Evaluasi Atas Pembangunan. Evaluasi Diperlukan Sebagai Umpan Balik Dari Hasil Pembangunan Sebelumnya Yang Dijadikan Dasar Untuk Menciptakan Pembangunan Yang Lebih Baik Di Masa Datang. Salah Satu Tolak Ukur Keberhasilan Pembangunan Daerah Adalah Dengan Terciptanya Keadaan Ekonomi Yang Kondusif Dan Stabil. Stabilitas Ekonomi Yang Baik Sangat Diperlukan Bagi Keberlangsungan Pembangunan. Daerah Dengan Keadaan Ekonomi Yang Maju Relatif Akan Lebih Berhasil Dalam Mendukung Terciptanya Berbagai Kemajuan Lainnya. Pada Akhirnya Dapat Dikatakan Bahwa Dengan Ekonomi Yang Maju Akan Berimplikasi Pada Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Ht Tp // At Un Ak Ab .B Ps .G O. Id PENDAHULUAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 6 Dalam Berbagai Literatur Ekonomi, Kestabilan Ekonomi Biasanya Digambarkan Dengan Berbagai Indikator Kunci Key Indicator PerEkonomian. Berdasarkan Aspek Pendapatan, PerEkonomian Biasanya Diukur Dengan 1. Tolak Ukur Pendapatan Per Kapita. 2. Pertumbuhan Ekonomi, 3. Perubahan Struktur Ekonomi. Sedangkan Indikator Kunci PerEkonomian Yang Lain Adalah Besaran Angka Inflasi, Investasi, Perbankan Dan Aspek Ketenagakerjaan Khususnya Tingkat Pengangguran. Semua Indikator Kunci PerEkonomian Tersebut Sangat Diperlukan Pemerintah Daerah, Khususnya Pemerintahan Kabupaten Natuna Dalam Perencanaan Maupun Evaluasi Hasil Pembangunan Sehingga Dapat Diketahui Sampai Dimana Keberhasilannya Dengan Memanfaatkan Instrumen Indikator Kunci PerEkonomian. 1.2 Tujuan Dan Manfaat Untuk Mengetahui Indikator Apa Sajakah Dan Seberapa Besar Kemajuan Atau Stabilitas Ekonomi Itu Tercapai, Maka Sangat Diperlukan Data Dan Informasi Yang Akurat. Oleh Karena Itu Publikasi Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2011 Ini Dibuat Untuk Menyajikan Gambaran Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENDAHULUAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 7 Maupun Informasi Yang Jelas Tentang Keadaan Ekonomi Makro Kabupaten Natuna. Dengan Mengetahui Berbagai Kecenderungan Dari Indikator-Indikator Atau Variabel-Variabel Ekonomi Makro, Diharapkan Stakeholders Dapat Menetapkan Kebutuhan Program Yang Lebih Tepat Agar Diperoleh Hasil Pembangunan Yang Lebih Optimal Di Masa Datang. Secara Khusus Tulisan Publikasi Ini Bertujuan Untuk Melihat Keadaan Makro Ekonomi Sebagai Suatu Hasil Yang Terjadi Dalam Pelaksanaan Pembangunan Selama Ini Di Kabupaten Natuna Tahun 2011, Yang Meliputi 1. Menyediakan Informasi Tentang Pertumbuhan Ekonomi, Struktur PerEkonomian Pada Sektor-Sektor Ekonomi Di Kabupaten Natuna, 2. Mengetahui Perkembangan Harga Kebutuhan Barang Konsumsi Di Kabupaten Natuna Sebagai Bahan Evaluasi Terhadap Perkembangan Harga Secara Berkesinambungan, 3. Untuk Mengetahui Gambaran Sektor Pertanian Yang Merupakan Sektor Unggulan Di Kabupaten Natuna Yang Memiliki Kontribusi Terbesar Dalam PerEkonomian Kabupaten Natuna, 4. Melihat Peran Dan Perkembangan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Natuna, Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENDAHULUAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 8 5. Melihat Besaran Pengeluaran Konsumsi Per Kapita Dan Besaran Pendapatan Regional Per Kapita Dan Tingkat Distribusi Pendapatan Penduduk Kabupaten Natuna, 6. Situasi Ketenagakerjaan Seperti Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Dengan Berbagai Karakteristik Demografinya 7. Melihat Kondisi Indikator Makro Lainnya. 1.3 Sumber Data Sumber Data Dan Informasi Publikasi Ini Berasal Dari Berbagai Sumber Yang Relevan Untuk Digunakan Sebagai Dasar Dalam Memperkirakan Besaran Indikator Makro. Pengumpulan Data Ini Dilakukan Dengan Beberapa Kegiatan Sebagai Berikut 1. Mengumpulkan Data-Data Survei Seperti Survei Keuangan Daerah, SAKERNAS, SUSENAS, Dan Survei Harga Konsumen Dan Produsen Pedesaan HD-1, HD-2, HD-3, HD-4, HD-5.1, HD-5.2, HD-6, Survei Ekspor- Impor Dan Survei Lain Yang Relevan. 2. Memanfaatkan Data Sekunder Dari Berbagai Sumber Baik Pemerintah Maupun Swasta Seperti Laporan-Laporan Dalam APBD Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, BPS Propinsi Kepulauan Riau, BPS Pusat Jakarta, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Dan Sebagainya. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go . D PENDAHULUAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 9 1.4 Sistematika Penulisan Publikasi Ini Disusun Dalam 8 Delapan Bab, Yaitu Bab I Pendahuluan Yang Berisi Latar Belakang, Tujuan Dan Manfaat, Sumber Data, Serta Sistematika Penulisan. Bab II Metodologi Yang Berisi Tentang Penjelasan Teknis Perhitungan Serta Konsep Definisi Dari Beberapa Indikator Makro. Bab III Sektor Pertanian. Bab IV Sektor Pariwisata Yang Ditinjau Dari Perkembangan Perhotelan Dan Kunjungan Tamu Hotel/Penginapan. Bab V Ketenagakerjaan Regional Berisi Tentang Gambaran Indikator-Indikator Ketenagakerjaan. Bab VI Sektor Perdagangan Berisi Tentang Perkembangan Harga Bahan-Bahan Pokok Bab VII Analisis Produk Domestik Regional Bruto Yang Berisi Tentang Struktur PerEkonomian Dan Pertumbuhan Ekonomi. Bab VIII Membahas Pengeluaran Konsumsi Dan Pendapatan Regional Per Kapita. Ht Tp // Na Tu Na Ab .B Ps .G O. Id METODOLOGI Konsep Dan Definisi Formula Perhitungan Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id METODOLOGI Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 11 2.1 Konsep Dan Defenisi Berikut Beberapa Konsep Dan Defenisi Yang Digunakan Di Dalam Publikasi Ini,Yaitu Indikator Ekonomi Adalah Ukuran-Ukuran Yang Digunakan Untuk Melihat Kemajuan Pembangunan Dibidang Ekonomi Pada Suatu Daerah Atau Wilayah Dalam Kurun Waktu Tertentu. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Yaitu Jumlah Nilai Tambah Yang Dihasilkan Dari Unit Usaha Sektor- Sektor Ekonomi Dalam Suatu Wilayah Tertentu, Atau Merupakan Jumlah Nilai Barang Dan Jasa Akhir Yang Dihasilkan Oleh Seluruh Unit Ekonomi. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menggambarkan Nilai Tambah Barang Dan Jasa Yang Dihitung Menggunakan Harga Berlaku Setiap Tahun. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menggambarkan Nilai Tambah Barang Dan Jasa Yang Dihitung Menggunakan Harga Pada Satu Tahun Tertentu Yang Biasa Disebut Tahun Dasar. 2 METODOLOGI Ht Tp // N Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id METODOLOGI Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 12 Pembentukan Modal Tetap Bruto PMTB Mencakup Pengadaan,Pembuatan, Dan Pembelian Barang Modal Baru Dari Dalam Negeri/Wilayah Dan Barang Modal Baru Atau Bekas Dari Luar Negeri/Wilayah, Yang Digunakan Untuk Berproduksi Di Dalam Negeri/Wilayah Tersebut. Pertumbuhan Ekonomi Merupakan Indikator Makro Yang Menggambarkan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi. Indikator Ini Biasanya Digunakan Untuk Menilai Sampai Seberapa Jauh Keberhasilan Pembangunan Suatu Daerah Dalam Periode Waktu Tertentu. Dengan Demikian Indikator Ini Digunakan Untuk Menentukan Arah Kebijakan Pembangunan Yang Akan Datang. Struktur Ekonomi Adalah Nilai Tambah Masing-Masing Sektor Atau Kontribusi Masing-Masing Sektor Dalam Suatu PerEkonomian Dari Suatu Daerah . Struktur Ekonomi Diperoleh Dari Nilai Tambah Masing-Masing Sektor Dibandingkan Dengan Total PDRB Dan Dinyatakan Dalam Persen. PDRB Per Kapita Diperoleh Dari Total PDRB Dibagi Dengan Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun, Yang Dapat Dijadikan Cerminan Seberapa Tinggi Tingkat Kemakmuran Yang Telah Dicapai Oleh Penduduk Suatu Daerah Pada Periode Tertentu. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id METODOLOGI Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 13 Indeks Harga Konsumen Adalah Indeks Yang Mengukur Perubahan Harga Komoditi-Komoditi Di Suatu Wilayah Dalam Rentang Waktu Tertentu. Inflasi/Deflasi Dihitung Berdasarkan Perubahan Indeks Harga Konsumen IHK Yang Merupakan Salah Satu Indikator Ekonomi Populer Guna Mengukur Tingkat Perubahan Harga Yang Terjadi Pada Konsumen Perkotaan. Inflasi Menggambarkan Terjadinya Kenaikan/Penurunan Harga Dari Komoditas-Komoditas Yang Dikonsumsi Oleh Masyarakat Secara Bersamaan Di Suatu Wilayah Sehingga Berdampak Pada Daya Beli Dan Biaya Hidup Masyarakat. Angkatan Kerja Adalah Mereka Yang Berumur 15 Tahun Ke Atas Dan Selama Seminggu Yang Lalu Mempunyai Pekerjaan, Baik Bekerja Maupun Sementara Tidak Bekerja Karena Suatu Sebab Seperti Menunggu Panen, Sedang Cuti Dan Sedang Menunggu Pekerjaan Berikutnya Contoh Pekerja Bebas Professional Seperti Dukun Dan Dalang Bukan Angkatan Kerja Adalah Mereka Yang Berumur 15 Tahun Ke Atas Dan Selama Seminggu Yang Lalu Hanya Bersekolah, Mengurus Rumah Tangga, Atau Tidak Melakukan Suatu Kegiatan Yang Dapat Dimasukkan Dalam Kategori Pekerja Atau Mencari Pekerjaan. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id METODOLOGI Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 14 Bekerja Adalah Kegiatan Melakukan Pekerjaan Dengan Maksud Memperoleh Atau Membantu Memperoleh Penghasilan Atau Keuntungan Selama Paling Sedikit Satu Jam Dalam Seminggu Berturut-Turut Dan Tidak Terputus Termasuk Pekerja Keluarga Tanpa Upah Yang Membantu Dalam Usaha/Kegiatan Ekonomi. Lapangan Pekerjaan Adalah Bidang Kegiatan Dari Pekerjaan/ Usaha/ Perusahaan Instansi Tempat Seseorang Bekerja. 2.2 Formula Perhitungan 2.2.1 Produk Domestik Regional Bruto PDRB PDRB Adh Berlaku A. Pendekatan Produksi, Yaitu Menghitung Nilai Tambah Seluruh Sektor Ekonomi Dimana Nilai Tambah Tersebut Merupakan Hasil Dari Nilai Produksi Dikurangi Biaya Antaranya, Dengan Formulasi Sebagai Berikut Dimana NTB Nilai Tambah Bruto O P Output/Nilai Produksi Harga Berlaku BA Biaya Antara NTB Op BA Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id METODOLOGI Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 15 Jika O P Sulit Diketahui Karena Sulit Memperoleh Data Harga Produsen, Maka O P Dapat Dihitung Sebagai Berikut Dimana O P Output/Nilai Produksi Harga Konsumen MP Marjin Perdagangan Biaya Pemasaran Dan Angkutan B. Pendekatan Pendapatan, Yaitu Menghitung Jumlah Balas Jasa Yang Diterima Oleh Faktor-Faktor Produksi Yang Terlibat Dalam Proses Produksi. Dimana UG Upah / Gaji Balas Jasa Tenaga Kerja SU Surplus Usaha Ptl Pajak Tak Langsung Subsidi Pst Penyusutan Barang Modal PDRB Adh Konstan 2000 Angka PDRB Atas Dasar Harga Konstan Sangat Penting Untuk Melihat Laju Pertumbuhan Ekonomi Secara Riil Dari Tahun Ke Tahun. Untuk Memperoleh Nilai Tambah Sektoral Atas Dasar Harga Konstan Dikenal Empat Macam Metode Penghitungan Yaitu Sebagai Berikut Op Ok MP NTB UG SU Ptl Neto Pst Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id METODOLOGI Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 16 1. Revaluasi, Yaitu Menilai Produksi Dan Biaya Antara Masing-Masing Tahun Dengan Harga Pada Tahun Dasar Dan Hasilnya Merupakan Output Dan Biaya Antara Atas Dasar Harga Konstan. Selanjutnya Nilai Tambah Bruto Atas Dasar Harga Konstan Diperoleh Dari Selisih Antara Output Dan Biaya Antara Hasil Penghitungan Diatas. Dapat Dirumuskan Sebagai Berikut Dimana O K Output/Nilai Produksi Harga Konstan P Volume Produksi Tahun Berjalan H K Harga Tahun Dasar 2. Ekstrapolasi, Diperoleh Dengan Cara Mengalikan Nilai Tambah Pada Tahun Dasar Dengan Indeks Produksi Untuk Masing-Masing Kegiatan/Komoditas Yang Relevan. Indeks Produksi Sebagai Ekstrapolator Merupakan Indeks Dari Masing-Masing Produksi Yang Dihasilkan Atau Indeks Dari Berbagai Indikator Produksi, Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Perusahaan, Dan Lainnya Sesuai Dengan Jenis Kegiatan Yang Dihitung. Dapat Dirumuskan Sebagai Berikut Dimana O K Output/Nilai Produksi Harga Konstan Ok Ob X IP / 100 Ok P X HK Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id METODOLOGI Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 17 O P Output/Nilai Produksi Harga Berlaku I P Indeks Produksi 3. Deflasi, Yaitu Dengan Cara Membagi Nilai Tambah Atas Dasar Harga Berlaku Masing-Masing Tahun Dengan Indeks Harga Konstan Atau Indeks Harga Perdagangan Besar. Dapat Dirumuskan Sebagai Berikut Dimana O K Output/Nilai Produksi Harga Konstan O P Output/Nilai Produksi Harga Berlaku I H Indeks Harga Pertumbuhan Ekonomi Angka Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE Dihitung Dengan Membandingkan Perubahan PDRB Atas Dasar Harga Konstan. Dengan Mengembangkan Formula Laspeyers, Yaitu 100 1 1 N Adhk N Adhk N Adhk PDRB PDRBPDRB LPE Dimana N Adhkpdrb Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan Di Tahun N 1N Adhkpdrb Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan Di Tahun N-1 Ok Ob / IH X 100 Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Gambaran Umum Sektor Pertanian Kabupaten Natuna Tahun 2011 Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 19 Sektor Pertanian Yang Terdiri Dari Sub Sektor Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan Merupakan Potensi Sumberdaya Alam Yang Dapat Diperbaharui Renewable Resources. Adapun Hasil Dari Sektor Ini Merupakan Kebutuhan Dasar Dalam Pemenuhan Terhadap Kecukupan Gizi Masyarakat Sehingga Dapat Mengetahui Tingkat Ketahanan Pangan Di Suatu Daerah, Selain Itu Juga Sebagai Bahan Dasar Dalam Sektor Industri Pengolahan. 3.1 Sub Sektor Tanaman Pangan Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan Terdiri Dari Padi Dan Palawija Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu Dan Ubi Jalar, Komoditas Tersebut Merupakan Komponen Utama Penghasil Karbohidrat, Protein Dan Lemak. Jika Ditinjau Dari Potensi Lahan Yang Ada Di Kabupaten Natuna Maka Sektor Tanaman Pangan Masih Dapat Dikembangkan Sehingga Dapat Memenuhi Kebutuhan Pangan Di Kabupatern Natuna. 3 PERTANIAN Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 20 Tabel 3.1 Luas Tanam Bahan Makanan Menurut Komoditas Dan Kecamatan Tahun 2011 Ha Kecamatan Padi Jagung Ubikayu Ubijalar Talas Kacang Tanah 1 2 3 4 5 6 7 1. Midai - 6 17 17 16 6 2. Bunguran Barat 65 17 12 12 - 9 3. Bunguran Utara 26 2 21 2 - - 4. Pulaulaut - - - - - - 5. Pulautiga - - - - - - 6. Bungurantimur 11 2 8 - - - 7. Bungurantimur Laut - 7 7 5 - - 8. Bunguran Tengah 46 25 21 16 2 18 9. Bunguran Selatan - 7 5 3 1 2 10. Serasan - 26 57 27 - 13 11. Subi - 1 1 - - - 12. Serasantimur 40 38 62 42 - 31 2011 188 131 211 124 19 79 2010 311 300 212 33 100 38 Sumber Dinas Pertanian Kabupaten Natuna Pada Tahun 2011 Beberapa Komoditas Tanaman Pangan Yang Ada Di Kabupaten Natuna Ada Yang Mengalami Peningkatan Jika Ditinjau Dari Luas Tanamnya, Komoditas Yang Mengalami Peningkatan Tersebut Adalah Tanaman Ubi Jalar Dan Kacang Tanah. Sedangkan Komoditas Padi, Jagung Dan Ubi Kayu Serta Talas Justru Mengalami Penurunan Luas Tanam. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 21 Tabel 3.2 Luas Panen Bahan Makanan Menurut Komoditas Dan Kecamatan Tahun 2011 Ha Kecamatan Padi Jagun G Ubikayu Ubijalar Talas Kacang Tanah 1 2 3 4 5 6 7 1. Midai - 4 12 17 12 4 2. Bunguran Barat 40 12 6 7 - 4 3. Bunguran Utara 10 1 9 2 - - 4. Pulaulaut - - - - - - 5. Pulautiga - - - - - - 6. Bungurantimur 11 2 5 - - - 7. Bungurantimur Laut - 5 6 4 - - 8. Bunguran Tengah 11 21 17 8 1 11 9. Bunguran Selatan - 4 3 2 1 2 10. Serasan - 18 39 20 - 13 11. Subi - 1 1 - - - 12. Serasantimur 5 33 55 31 - 22 2011 77 101 153 91 14 56 2010 311 300 212 33 100 38 Sumber Dinas Pertanian Kabupaten Natuna Berdasarkan Tabel 3.2 Terlihat Bahwa Tidak Semua Tanaman Yang Ditanam Pada Tahun 2011 Dipanen Pada Tahun Yang Sama Atau Ada Juga Tanaman Yang Gagal Panen. Sehingga Luas Panen Tanaman Pangan Lebih Kecil Dari Luas Tanamnya. Hal Ini Terjadi Pada Komoditas Padi, Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar Maupun Kacang Tanah. Jumlah Luas Panen Yang Cukup Banyak Selisihnya Dibandingkan Dengan Luas Tanam Sebaiknya Bisa Menjadi Perhatian Tersendiri Bagi Pemerintah. Ht Tp // Na Tu Ak Ab .B Ps .G O. Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 22 Tabel 3.3 Jumlah Produksi Bahan Makanan Menurut Komoditas Dan Kecamatan Tahun 2011 Ha Kecamatan Padi Jagung Ubikayu Ubijalar Talas Kacang Tanah 1 2 3 4 5 6 7 1. Midai - 7 120 16 12 3 2. Bunguran Barat 120 22 60 7 - 3 3. Bunguran Utara 30 2 90 2 - - 4. Pulaulaut - - - - - - 5. Pulautiga - - - - - - 6. Bungurantimur 32 4 50 - - - 7. Bungurantimur Laut - 9 60 4 - - 8. Bunguran Tengah 33 39 170 8 1 8 9. Bunguran Selatan - 7 30 2 1 1 10. Serasan - 33 390 19 - 9 11. Subi - 2 10 - - - 12. Serasantimur 14 61 550 29 - 15 2011 229 186 1.530 87 14 39 2010 912, 4 333,9 1.156 1.374 100 164 Sumber Dinas Pertanian Kabupaten Natuna Berdasarkan Jumlah Produksinya Masing-Masing Komoditas Yang Luas Tanamnya Mengalami Penurunan Juga Menunjukkan Penurunan Produksi Dibandingkan Tahun Sebelumnya. Seperti Komoditas Padi Tahun 2010 Menghasilkan 912,4 Ton Namun Di Tahun 2011 Hanya Menghasilkan 229 Ton. Berdasarkan Tabel 3.3, Produksi Padi Paling Besar Di Kecamatan Bunguran Barat Yaitu Sebesar 120 Ton. Kecamatan Serasan Tmur Menjadi Sentra Produksi Sebagian Besar Komoditas Tanaman Pangan Diantaranya Jagung, Ubi Kayu, Ubi Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 23 Jalar Dan Kacang Tanah Dengan Jumlah Produksi Masing- Masing 61 Ton, 550 Ton, 29 Ton Dan 15 Ton. Salah Satu Penyebab Tidak Stabilnya Luas Tanam Padi Di Kabupaten Natuna Adalah Karena Ada Beberapa Petani Di Kabupaten Natuna Yang Sangat Bergantung Pada Adanya Bantuan Dari Pemerintah Untuk Menanam Padi. Baik Berupa Benih Padi Unggul Maupun Pupuk Yang Akan Digunakan, Karena Jika Mencari Bibit Atau Pupuk Sendiri Selain Harganya Yang Cukup Mahal Karena Faktor Transportasi, Benih Dan Pupuk Tersebut Juga Sulit Didapatkan Di Kabupaten Natuna. Faktor Musim Juga Menjadi Penentu Untuk Menanam Padi Atau Tidak, Sebab Sebagian Besar Sawah Yang Ada Di Kabupaten Natuna Adalah Sawah Tadah Hujan. 3.2 Sub Sektor Perkebunan Sebagai Daerah Yang Didominasi Oleh Lautan Dan Daerah Pantai Maka Komoditas Utama Perkebunan Kabupaten Natuna Adalah Kelapa, Selain Itu Terdapat Juga Tanaman Perkebunan Yang Cukup Banyak Diusahakan Yaitu Karet Dan Cengkeh. Petani Juga Mengusahakan Tanaman Kopi, Lada Dan Kelapa Sawit. Namun Untuk Komoditi Kelapa Sawit Hingga Tahun 2011 Belum Berproduksi. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 24 Tabel 3.4 Luas Lahan Perkebunan Menurut Komoditas Dan Kecamatan Tahun 2011 Ha Kecamatan Karet Kelapa Kelapa Sawit Kopi Cengkeh Lada 1 2 3 4 5 6 7 1. Midai 105 2.595 - - 893 14 2. Bunguran Barat 220 925 700 8 790 70 3. Bunguran Utara 165 1.990 - 6 690 11 4. Pulaulaut 100 1.100 - - 350 - 5. Pulautiga 8 320 - - 903 - 6. Bungurantimur 980 1.390 - 6 1.075 23 7. Bungurantimur Laut 558 3.145 - 14 1.590 14 8. Bunguran Tengah 1.237 40,5 - - - - 9. Bunguran Selatan 620 1.050 - 8 1.375 - 10. Serasan 115,5 286 - 2,5 2.815 10,5 11. Subi 16 588 - - 907 - 12. Serasantimur 163,0 576 - - 801 - 2011 4.287,5 14.005,5 700 44,5 12.189 142,5 Sumber Dinas Pertanian Kabupaten Natuna Dilihat Dari Tabel 3.4 Terlihat Bahwa Ada Tiga Jenis Komoditas Tanaman Perkebunan Yang Mendominasi Di Kabupaten Natuna Yaitu Kelapa Yang Memiliki Luas Lahan Tersebar Yaitu 14.005,5 Ha Disusul Oleh Cengkeh Seluas 12.189 Ha Dan Karet Seluas 4.287,5 Ha. Luas Lahan Terluas Untuk Komoditas Karet Terdapat Di Kecamatan Bunguran Tengah, Kelapa Terdapat Di Kecamatan Bunguran Timur Sedangkan Cengkeh Terluas Ada Di Kecamatan Serasan. Tiga Komoditas Tanaman Perkebunan Lainnya Hanya Memiliki Luas Lahan Yang Sedikit Yaitu Kelapa Sawit, Kopi Dan Lada. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 25 Tabel 3.5 Jumlah Produksi Perkebunan Menurut Komoditas Dan Kecamatan Tahun 2011 Ton Kecamatan Karet Kelapa Kelapa Sawit Kopi Cengkeh Lada 1 2 3 4 5 6 7 1. Midai 30 950 - - 900 1 2. Bunguran Barat 350 800 - 0,3 200 0,3 3. Bunguran Utara 189 850 - 1 135 0,3 4. Pulaulaut 5.5 350 - - 30 - 5. Pulautiga 10 63 - - 145 - 6. Bungurantimur 1.000 600 - 0,1 50 2 7. Bungurantimur Laut 750 900 - 0,5 80 0,6 8. Bunguran Tengah 1.670 4,2 - - - - 9. Bunguran Selatan 125 450 - 0,3 900 - 10. Serasan 240 300 - 0,4 250 1 11. Subi 10 445 - - 135 - 12. Serasantimur 24 300 - - 56 - 2011 4.403,5 6.012,2 - 2,6 2.881 5,2 Sumber Dinas Pertanian Kabupaten Natuna Pada Tabel 3.5 Terlihat Bahwa Produksi Karet Terbesar Ada Di Kecamatan Bunguran Tengah Yang Mencapai 1.670 Ton, Produksi Kelapa Terbesar Ada Di Kecamatan Midai Yaitu Sebanyak 950 Ton Sedangkan Cengkeh Ada Di Kecamatan Bunguran Selatan Dan Kecamatan Midai Yang Mencapai 900 Ton. Dua Komoditi Lainnya Yaitu Kopi Dan Lada Jumlah Produksinya Masing-Masing Sebanyak 2,6 Ton Dan 5,2 Ton Sedangkan Kelapa Sawit Walaupun Ada Lahan Yang Ditanami Tapi Belum Berproduksi. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 26 3.3 Sub Sektor Peternakan Pembangunan Sub Sektor Peternakan Bertujuan Untuk Meningkatkan Populasi Dan Produksi Ternak Dalam Usaha Memperbaiki Gizi Masyarakat, Di Samping Meningkatkan Pendapatan Peternakan Sehingga Diharapkan Kabupaten Natuna Tidak Perlu Lagi Mengimpor Kebutuhan Daging Dan Ternak Dari Daerah Lain. Tabel 3.6 Jumlah Ternak Dan Unggas Menurut Jenis Dan Kecamatan Tahun 2011 Kecamatan Sapi Ker Bau Kambing Ayam Itik Produksi Telur 1 2 3 4 5 6 1. Midai 1.370 - 590 20.350 25 14.376 2. Bunguran Barat 605 - 387 10.000 560 9.088 3. Bunguran Utara 685 - 14 2.600 50 2.010 4. Pulaulaut 521 - - 600 45 587 5. Pulautiga 28 - 72 2.880 260 2.982 6. Bungurantimur 1.537 - 12 7.550 800 8.254 7. Bungurantimur Laut 703 - 3 6.500 100 4.931 8. Bunguran Tengah 1.162 - 22 6.010 700 6.811 9. Bunguran Selatan 1.028 - 16 8.450 50 6.117 10. Serasan 114 - - 2.010 710 4.033 11. Subi 114 - 500 3.500 65 2.697 12. Serasantimur 306 6 76 6.955 760 7.689 2011 8.173 6 1.692 77.415 4.125 69.576 2010 4.457 - 1.371 80.232 3.709 70.018 Sumber Dinas Pertanian Kabupaten Natuna Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 27 Tabel 3.6 Menunjukkan Bahwa Hampir Semua Jumlah Ternak Dan Unggas Mengalami Peningkatan Pada Tahun 2011 Kecuali Ayam. Jumlah Sapi Yang Naik Hingga 83,37 Persen, Kambing Meningkat Sebesar 23,41 Dan Ayam 11,21 Persen. Sedangkan Ayam Mengalami Penurunan 3,51 Persen Jika Dibandingkan Dengan Tahun 2010. Kecamatan Yang Memiliki Jumlah Ternak Sapi Terbanyak Adalah Kecamatan Bunguran Timur Yaitu Sebanyak 1.537 Ekor Sedangkan Untuk Ternak Kambing Di Kecamatan Midai Yaitu Sebanyak 590 Ekor. Hampir Secara Keseluruhan Ternak Dan Unggas Ini Menyebar Merata Di Seluruh Kecamatan Di Kabupaten Natuna, Ini Menandakan Sub Sektor Peternakan Cukup Berpotensi Di Kabupaten Natuna Di Masa Yang Akan Datang. 3.4 Sub Sektor Perikanan Berdasarkan Sistem Usahanya Sub Sektor Perikanan Dibedakan Menjadi Dua Yaitu Perikanan Tangkap Nelayan Dan Perikanan Budidaya, Sedangkan Berdasarkan Lokasi Usaha Perikanan Tangkap Terbagi Menjadi Penangkapan Di Perairan Laut Dan Perairan Umum Sungai, Danau Sementara Perikanan Budidaya Terbagi Menjadi Budidaya Di Tambak, Kolam Dan Karamba. Sub Sektor Perikanan Yang Mendominasi Di Kabupaten Natuna Adalah Perikanan Tangkap Nelayan Dan Budidaya Ikan Di Keramba. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 28 Tabel 3.7 Jumlah RTP, Keramba Dan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Kecamatan Tahun 2011 Kecamatan Jumlah RTP Jumlah Keramb A Produksi Ton 2010 2011 1 2 3 4 5 1. Midai 23 42 3,18 4,23 2. Bunguran Barat 286 809 43,77 81,55 3. Bunguran Utara 38 156 11,79 15,72 4. Pulaulaut 28 142 10,74 15,51 5. Pulautiga 192 194 16,25 19,56 6. Bungurantimur 21 48 3,63 4,44 7. Bungurantimur Laut 6 31 2,34 3,65 8. Bunguran Tengah 0 0 0 0 9. Bunguran Selatan 5 23 1,74 2,90 10. Serasan 223 182 61,46 18,35 11. Subi 54 232 17,54 23,39 12. Serasantimur 0 0 0 0 2010 876 1.859 172,44 189,30 Catatan Data Masih Tercakup Di Kecamatan Serasan Sumber Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Natuna Rumah Tangga Petani Keramba Tersebar Hampir Di Semua Kecamatan Yang Ada Di Kabupaten Natuna. Jumlah Rumah Tangga Petani Keramba Terbanyak Ada Di Kecamatan Bunguran Barat Yaitu Sebanyak 286 Rumah Tangga Pertanian Atau 32,65 Persen, Sehingga Jumlah Produksi Yang Terbesar Berasal Dari Kecamatan Yang Sama Yaitu Sebesar 81,55 Ton. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 29 Tabel 3.8 Jumlah RTP Dan Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan Tahun 2011 Kecamatan Jumlah RTP Produksi Ton 2010 2011 1 2 4 5 1. Midai 324 1.379,36 1.448,16 2. Bunguran Barat 460 2.332,24 2.785,36 3. Bunguran Utara 243 7.846,96 986,48 4. Pulaulaut 256 1.657,72 2.015,96 5. Pulautiga 606 5.464,10 4.227,08 6. Bungurantimur 384 3.636,92 3.841,08 7. Bungurantimur Laut 123 1.791,56 2.095,40 8. Bunguran Tengah 55 278 306 9. Bunguran Selatan 142 1.096,56 1.275,92 10. Serasan 839 10.001,76 12.465,62 11. Subi 341 6.634,2 8.666,88 12. Serasantimur 0 0 0 2010 3.773 42.119,38 40.113,94 Catatan Data Masih Tercakup Di Kecamatan Serasan Sumber Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Natuna Jumlah Rumah Tangga Petani Perikanan Tangkap Pada Tahun 2011 Sebanyak 3.773 RTP Yang Tersebar Di Seluruh Kecamatan Dan Terbanyak Berada Di Kecamatan Serasan Dan Serasan Timur 22,24 Persen Atau 839 RTP, Begitu Juga Jumlah Produksi Terbesar Di Kecamatan Serasan Dan Serasan Timur Yaitu 12.465,62 Ton. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERTANIAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 30 Secara Keseluruhan Jumlah Produksi Perikanan Tangkap Turun Sebesar 4,76 Persen Dibandingkan Tahun 2011 Dibanding Tahun 2010 Yaitu 42.119,38 Ton Sedangkan Produksi Di Tahun 2011 Sebesar 40.113,94 Ton. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PARIWISATA Gambaran Umum Sektor Pariwisata Ditinjau Dari Sisi Perhotelan Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PARIWISATA Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 32 Peran Sektor Pariwisata Makin Penting Dalam PerEkonomian, Baik Sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan Devisa Maupun Kesempatan Kerja Serta Kesempatan Berusaha. Kegiatan Kepariwisataan Diharapkan Mampu Menjadi Salah Satu Kekuatan Pembangunan Yang Dapat Diandalkan, Dengan Pemasukan Devisa Yang Cukup Memadai. Sektor Pariwisata Ini Juga Diharapkan Dapat Memperluas Dan Meratakan Kesempatan Kerja Dan Kesempatan Berusaha, Khususnya Masyarakat Sekitarnya Untuk Merangsang Pembangunan Regional, Memperkenalkan Identitas Dan Kebudayaan Bangsa. Kabupaten Natuna Dengan Keindahan Alamnya Merupakan Daerah Yang Cukup Berpotensi Dalam Bidang Pariwisata, Namun Sayang Sarana Dan Prasarana Yang Diperlukan Untuk Memperkenalkan Pariwisata Di Daerah Ini Kepada Para Wisatawan Belum Cukup Memadai. Letak Geografis Yang Cukup Jauh Juga Merupakan Salah Satu Faktor Penyebab Kurang Berkembangnya Sektor Pariwisata Di Kabupaten Natuna. Karena Itu Upaya Untuk Membenahi Berbagai Objek Dan Melengkapi Fasilitas Dengan 4 PARIWISATA Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PARIWISATA Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 33 Mengembangkan Jaringan Transportasi Perlu Terus Ditingkatkan. Industri Pariwisata Secara Langsung Terkait Erat Dengan Objek Wisata, Perhotelan, Agen Perjalanan Dan Cinderamata, Namun Secara Tidak Langsung Juga Terkait Erat Dengan Berbagai Sektor PerEkonomian. 4.1 Perhotelan Dalam Perkembangannya, Kegiatan Pariwisata Telah Menjadi Pendulang Devisa Di Banyak Daerah. Kabupaten Natuna Memiliki Potensi Keindahan Alam Yang Luar Biasa, Berupa Panorama Alam Baik Berupa Pegunungan Maupun Pantainya. Salah Satu Penunjang Utama Dari Kegiatan Pariwisata Adalah Perhotelan. Peranan Sub Sektor Hotel Dalam PerEkonomian Kabupaten Natuna Sampai Saat Ini Memang Masih Belum Terlalu Besar. Namun Kemajuan Industri Perhotelan Dapat Diikuti Perkembangannya, Melalui Jumlah Hotel Dan Akomodasi, Jumlah Kamar, Dan Jumlah Kamar Tidur. Selain Dari Faktor Transportasi Maka Sektor Perhotelan Akan Membantu Meningkatkan Sektor Pariwisata. Semakin Lengkap Dan Baik Fasilitas Perhotelan Yang Disediakan Maka Akan Semakin Memberikan Kenyamanan Bagi Wisatawan Yang Datang Ke Kabupaten Natuna. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PARIWISATA Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 34 Tabel 4.1 Banyaknya Perusahaan Akomodasi/Hotel Non Bintang Menurut Kecamatan Tahun 2011 Kecamatan Banyakn Ya Hotel Banyak Kamar Banyak Temapat Tidur Jumlah Tenaga Kerja Pr Lk 1 2 3 4 5 1. Midai 1 11 21 1 2 2. Bunguran Barat 8 95 105 11 8 3. Bunguran Utara 2 14 21 2 3 4. Pulaulaut - - - - - 5. Pulautiga 1 8 16 1 6. Bungurantimur 16 273 330 40 34 7. Bungurantimur Laut - - - - 8. Bunguran Tengah - - - - 9. Bunguran Selatan - - - - 10. Serasan 3 23 24 3 4 11. Subi 3 27 27 4 8 12. Serasantimur - - - - 2011 34 451 544 62 59 2010 34 430 524 65 48 Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Dalam Tabel 4.1 Diatas, Terlihat Bahwa Tujuh Kecamatan Dari Dua Belas Kecamatan Yang Ada Di Kabupaten Natuna Memiliki Penginapan/Hotel Non Bintang, Wilayah Yang Terpisah Dengan Ibukota Kabupaten Yang Tidak Memiliki Penginapan/Hotel Non Bintang Adalah Kecamatan Pulau Laut Dan Kecamatan Serasan Timur. Keberadaan Hotel/ Penginapan Non Bintang Di Hampir Semua Kecamatan Ini Sangat Menunjang Sektor Pariwisata Mengingat Jarak Tempuh Dan Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PARIWISATA Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 35 Jadwal Angkutan Laut Yang Ada Di Kabupaten Natuna Memang Memerlukan Fasilitas Penginapan Jika Berkunjung Ke Daerah Tersebut. Tabel 4.2 Jumlah Hotel, Kamar Dan Tempat Tidur Hotel Dan Akomodasi Di Kabupaten Natuna Tahun 2007- 2011 Tahun Year Banyakny A Hotel Hotel/Mot El Kamar Room Tempat Tidur Bed Jumlah Tenaga Kerja Employee 1 2 3 4 5 2011 34 451 544 121 2010 34 430 524 113 2009 23 319 397 82 2008 23 325 412 77 2007 22 306 368 63 Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Perkembangan Hotel Dan Akomodasi Yang Ada Di Kabupaten Natuna Dapat Dilihat Pada Tabel 4.2. Dari Tabel Tersebut Terlihat Bahwa Jumlah Hotel Pada Tahun 2011 Tidak Mengalami Penambahan Jika Dibandingkan Dengan Tahun 2010 Tapi Jika Dilihat Jumlah Kamar Ada Sedikit Penambahan Yaitu Sebesar 4,89 Persen, Hal Ini Juga Berimbas Pada Jumlah Tenaga Kerja Yang Bekerja Di Sektor Perhotelan Yaitu Terjadinya Ht Tp // N Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PARIWISATA Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 36 Peningkatan Menjadi 121 Tenaga Kerja Sedangkan Tahun 2010 Sebanyak 113 Orang. Seiring Dengan Peningkatan Jumlah Penginapan/Hotel Non Bintang, Tingkat Penghunian Kamar TPK Tahun 2011 Mengalami Penurunan Menjadi 34,43 Persen Dibanding Tahun 2010 Hanya Sebesar 75,19 Persen Itu Menandakan Bahwa Selama Tahun 2011 Wisatawan Yang Datang Ke Kabupaten Natuna Baik Itu Wisatawan Domestik Maupun Mancanegara 34,43 Persen Yang Menginap Di Hotel/Penginapan. Namun Wisatawan Yang Datang Ke Kabupaten Natuna Baik Itu Wisatawan Domestik Maupun Mancanegara Pada Tahun 2011 Sama Dengan Tahun 2010 Secara Rata-Rata Lama Wisatawan-Wisatawan Tersebut Menginap Tidak Lebih 1 Satu Hari. Banyak Hal Yang Menyebabkan Ini Terjadi, Salah Satunya Adalah Kurang Tersedianya Sarana Dan Prasarana Yang Disediakan Di Hotel/Penginapan Yang Tersebar Di Wilayah Kabupaten Natuna Untuk Kenyamanan Pelanggan Serta Tidak Adanya Sarana Penunjang Wisatawan Untuk Menikmati Keindahan Tempat-Tempat Wisata Di Kabupaten Ini. Oleh Karena Itu, Diharapkan Di Masa Yang Akan Datang Dapat Disediakan Sarana Dan Prasarana Yang Memadai Dan Adanya Sarana Penunjang Menuju Tempat-Tempat Wisata Di Kabupaten Natuna Agar Wisatawan Yang Datang Semakin Banyak. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id KETENAGAKERJAAN Gambaran Umum Kondisi Ketenagakerjaan Kabupaten Natuna Tahun 2011 Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id KETENAGAKERJAAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 38 Dalam Grand Strategy Yang Menjadi Rumusan Pembangunan Pemerintahan Indonesia Dewasa Ini, Masalah Ketenagakerjaan Menjadi Salah Satu Prioritas Penting Dalam Pembangunan Karena Ketenagakerjaan Merupakan Modal Penting Dalam Menggerakkan Roda Pembangunan Suatu Negara. Namun Demikian Permasalahan Ketenagakerjaan Indonesia Terus Bergulir Menjadi Semakin Besar Dan Kompleks. Besar Karena Jumlah Angkatan Kerja Yang Besar Dan Cenderung Terus Meningkat Sejalan Dengan Transisi Demografi Yang Menyebabkan Komposisi Penduduk Usia Produktif Lebih Cepat Daripada Pertumbuhan Penduduk Secara Keseluruhan. Kompleks, Karena Keterkaitan Yang Erat Dengan Faktor Eksternal Dan Internal. Bab Ini Berusaha Untuk Menggambarkan Keadaan Ketenagakerjaan Di Kabupaten Natuna Terutama Pada Tahun 2011. Beberapa Indikator Yang Akan Digambarkan Antara Lain TPAK, TPT, Dan Indikator Ketenagakerjaan Yang Lain. Menurut UU No. 20 Tahun 1999, Penduduk Usia Kerja Adalah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Terdiri Dari 5 KETENAGAKERJAAN WISATA Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id KETENAGAKERJAAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 39 Angkatan Kerja Dan Bukan Angkatan Kerja. Yang Termasuk Angkatan Kerja Adalah Penduduk Dalam Usia Kerja 15 Tahun Keatas Yang Bekerja, Mempunyai Pekerjaan Tetapi Sementara Tidak Bekerja, Dan Orang Tidak Bekerja Yang Mencari Pekerjaan. Sedangkan Bukan Angkatan Kerja, Adalah Penduduk Dalam Usia Kerja 15 Tahun Keatas Yang Tidak Bekerja, Tidak Mencari Pekerjaan, Tetapi Kegiatan Golongan Ini Masih Bersekolah, Mengurus Rumah Tangga Dan Lainnya Seperti Tidak Mampu Bekerja, Pensiun. Pembangunan Ketenagakerjaan Merupakan Upaya Menyeluruh Dan Ditujukan Pada Peningkatan, Pembentukan Dan Pengembangan Tenaga Kerja Yang Berkualitas, Produktif, Efisien, Efektif Dan Berjiwa Wiraswasta Sehingga Mampu Mengisi, Menciptakan Dan Memperluas Lapangan Kerja, Yang Pada Gilirannya Akan Mampu Meningkatkan Kesejahteraan Dan Taraf Hidup Masyarakat. 5.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Tenaga Kerja Disebut Penduduk Usia Kerja Atau Lebih Popular Digunakan ILO International Labour Organization Sebagai Angkatan Kerja. Angkatan Kerja Terdiri Atas Penduduk Yang Bekerja Dan Sedang Mencari Pekerjaan. Sehingga Indikator Ketenagakerjaan Dapat Diukur Salah Satunya Dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id KETENAGAKERJAAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 40 Secara Populer Penduduk Usia Kerja Disebut Tenaga Kerja Merupakan Salah Satu Indikator Dasar Dalam Ketenagakerjaan Mengacu Kepada LFA Labour Force Approuch Yang Digunakan ILO International Labour Organization. Angkatan Kerja Terdiri Atas Penduduk Yang Bekerja Dan Sedang Mencari Pekerjaan. Data Hasil Susenas Tahun 2011 Dalam Tabel 5.1 Menunjukkan Bahwa TPAK Laki-Laki 83,33 Persen Sedangkan TPAK Perempuan Hanya 46,52 Persen. Hal Ini Dikarenakan Perempuan Pada Umumnya Menyandang Peran Ganda, Yaitu Selain Aktif Dalam Kegiatan PerEkonomian Mereka Juga Dituntut Untuk Berperan Di Dalam Mengurus Rumah Tangga Seperti Mengasuh Anak-Anak,Dll. Selain Itu, TPAK Pada Umumnya Lebih Tinggi Di Daerah Perkotaan 69,38 Persen Dibandingkan Didaerah Pedesaan Hanya 61,58 Persen. Hal Ini Disebabkan Di Daerah Perkotaan Memiliki Aktivitas Ekonomi Yang Lebih Beragam Dan Dinamis Sehingga Banyak Lapangan Pekerjaan Yang Tercipta Dan Banyak Juga Yang Mencari Pekerjaan Di Kawasan Perkotaan. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. G .Id KETENAGAKERJAAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 41 Tabel 5.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Daerah Tempat Tinggal Dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Daerah Tempat Tinggal Perempuan Laki- Laki Perempuan Laki-Laki 1 2 3 4 Perkotaan 55,21 84,16 69,38 Pedesaan 39,21 82,70 61,58 Perkotaanpedesaan 46,52 83,338 65,05 Sumber Badan Pusat Statistik Kab. Natuna Secara Umum, TPAK Kabupaten Natuna Tahun 2011 Mencapai 65,05 Persen Artinya Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Sebanyak 65,05 Persen Yang Bekerja Dan Sedang Mencari Kerja Jika Dibandingkan Secara Total Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas. 5.2 Tingkat Kesempatan Kerja TKK Indikator Ini Mengindikasikan Besarnya Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja Atau Sementara Tidak Bekerja Di Suatu Negara Atau Wilayah. Terlihat Dalam Tabel 5.2 Bahwa Kesempatan Kerja Di Kabupaten Natuna Masih Sangat Besar Yaitu Sebesar 96,40 Persen. Hal Ini Sangatlah Wajar Dikarenakan Sebagai Kabupaten Natuna Sebagai Kabupaten Muda Yang Sedang Mambangun Dalam Mengembangkan Sumber Daya Alam Dan Potensi-Potensi Lain Yang Ada Di Kabupaten Ini. Jika Dilihat Dari Daerah Tempat Tinggal Maka Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id KETENAGAKERJAAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 42 Kesempatan Bekerja Di Pedesaan Masih Lebih Tinggi Dibandingkan Di Daerah Perkotaan, Hal Ini Mungkin Disebabkan Di Daerah Pedesaan Tidak Terlalu Banyak Kualifikasi Yang Harus Dipenuhi Pencari Kerja Karena Kesempatan Kerja Berasal Dari Sektor Pertanian. Sementara Itu, Jika Menurut Jenis Kelamin Tingkat Kesempatan Kerja Laki-Laki Sebesar 97,79 Persen Dan Tingkat Kesempatan Kerja Perempuan Sebesar 93,88 Persen. Tabel 5.2 Tingkat Kesempatan Kerja Menurut Daerah Tempat Tinggal Dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Daerah Tempat Tinggal Perempuan Laki- Laki Perempuan Laki-Laki 1 2 3 4 Perkotaan 92,03 96,33 94,58 Pedesaan 96,06 98,93 98,04 Perkotaanpedesaan 93,88 93,88 96,40 Sumber Badan Pusat Statistik Kab. Natuna 5.3 Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Tingkat Pengangguran Terbuka Dapat Dihitung Dengan Membuat Perbandingan Antara Jumlah Pencari Kerja Dengan Jumlah Angkatan Kerja. Tabel 5.3 Menunjukkan Bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka Di Kabupaten Natuna Pada Tahun 2011 Mencapai 3,60 Persen. Persentase Pengangguran Terbuka Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id KETENAGAKERJAAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 43 Untuk Penduduk Yang Bertempat Tinggal Di Daerah Perkotaan Mencapai 5,42 Persen Sedangkan Untuk Penduduk Yang Bertempat Tinggal Di Daerah Pedesaan Hanya Mencapai 1,96 Persen. Tabel 5.3 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Daerah Tempat Tinggal Dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Daerah Tempat Tinggal Perempua N Laki- Laki Perempuan Laki-Laki 1 2 3 4 Perkotaan 7,97 3,67 5,42 Pedesaan 3,94 1,07 1,96 Perkotaanpedesaan 6,12 2,21 3,60 Sumber Badan Pusat Statistik Kab. Natuna 5.4 Tingkat Setengah Pengangguran Dari Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja, Ternyata Masih Terdapat Penduduk Setengah Pengangguran Yaitu Orang Yang Bekerja Kurang Dari 35 Jam/ Minggu. Semakin Tinggi Tingkat Setengah Penganggur Memberi Indikasi Pemanfaatan Sumber Daya Manusia Semakin Rendah, Atau Sebaliknya. Pada Tahun 2011, Tingkat Setengah Pengangguran Di Kabupaten Natuna Mencapai 29,55 Persen Dari Total Penduduk Yang Bekerja, Angka Ini Menurun Jika Dibandingkan Ht Tp // Na Un Ak Ab .B Ps .G O. Id KETENAGAKERJAAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 44 Tahun 2010 Artinya Terdapat Indikasi Pemanfaatan Sumber Daya Manusia Semakin Tinggi Jika Dibandingkan Tahun 2010. Penduduk Yang Bekerja Kurang Dari 35 Jam Seminggu Banyak Didominasi Oleh Perempuan Yaitu Sebesar 41,96 Persen, Lebih Tinggi Jika Dibandingkan Penduduk Laki-Laki. Hal Ini Disebabkan Karena Wanita Juga Mempunyai Peran Ganda Selain Aktif Dalam Kegiatan PerEkonomian Mereka Juga Dituntut Untuk Berperan Mengurus Rumah Tangga. Sementara Itu, Penduduk Yang Bekerja 35 Jam/ Minggu Atau Lebih Berkisar 70,45 Persen Diantara Mempunyai Jam Kerja Seluruhnya 35 Jam Atau Lebih Jam Kerja Normal / Lebih. 5.5 Lapangan Usaha Sektor Pertanian Dan Sektor Jasa Masih Menjadi Tumpuan Sebagian Besar Penduduk Kabupaten Natuna Terhadap Peningkatan Taraf Hidup Dan Kesejahteraan Penduduk Yang Masing-Masing Mencapai 28,51 Persen Dan 34,13. Sementara Itu Sektor Perdagangan, Rumah Makan Dan Akomodasi Sebesar 13,87 Persen, Sektor Konstruksi Sebesar 11,83 Persen, Sektor Industri Sebesar 6,25 Persen, Sektor Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi Sebesar 3,21 Persen. Sementara Itu, Sektor-Sektor Terendah Yaitu Sektor Pertambangan Dan Penggalian, Sektor Keuangan Dan Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id KETENAGAKERJAAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 45 Persewaan Serta Sektor Listrik, Air, Dan Gas Masing-Masing Sebesar 1,65 Persen, 0,37 Persen Dan 0,17 Persen. Tabel 5.4 Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 Lapangan Usaha Persen 1 2 Pertanian 28,51 Pertambangan Dan Penggalian 1,65 Industri 6,25 Listrik, Gas Dan Air 0,37 Konstruksi 11,83 Perdagangan, Rumah Makan Dan Akomodasi 13,87 Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi 3,21 Keuangan Dan Persewaan 0,17 Jasa Dan Lainnya 34,13 Jumlah 100,00 Sumber Badan Pusat Statistik Kab. Natuna 5.6 Status Pekerjaan Dari Hasil Susenas 2011 Dapat Diketahui Bahwa Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Terbesar Adalah Yang Berstatus Buruh/Karyawan/Pegawai Yaitu Sekitar 40,15 Persen ,Dan Yang Terendah Adalah Yang Berstatus Pekerja Tidak Dibayar/ Pekerja Keluarga Sekitar 4,74 Persen. Selain Dari Itu Adalah Yang Berstatus Berusaha Sendiri Sekitar 34,95 Persen, Berstatus Pekerja Bebas Sekitar 8,76 Persen, Berstatus Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id KETENAGAKERJAAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 46 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Dibayar Sekitar 6,50 Persen, Berstatus Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap Atau Tidak Dibayar Sebesar 4,90 Persen. Tabel 5.5 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Lapangan Pekerjaan Utama Jenis Kelamin Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 Berusaha Sendiri 34,96 34,93 34,95 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap 5,39 3,88 4,90 Berusaha Dibantu Buruh Tetap 7,91 3,54 6,50 Buruh/ Karyawan/ Pegawai 39,53 41,43 40,15 Pekerja Bebas 10,63 4,84 8,76 Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 1,58 11,39 4,74 TOTAL 100,00 100,00 100,00 Sumber Badan Pusat Statistik Kab. Natuna Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERDAGANGAN Gambaran Umum Perdagangan Barang- Barang Pokok Kabupaten Natuna Tahun 2011 Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERDAGANGAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 48 Salah Satu Unit Kegiatan Ekonomi Diluar Sektor Pertanian Yang Cukup Menyokong PerEkonomian Di Kabupaten Natuna Adalah Sektor Perdagangan. Secara Tidak Langsung Sektor Ini Menghasilkan Satu Dari Beberapa Indikator Yang Dapat Mengukur Kesejahteraan Masyarakat, Khususnya Masyarakat Yang Berpendapatan Tetap Adalah Perubahan Harga Yang Biasanya Dinyatakan Dengan Indeks. Besarnya Perubahan Harga Kebutuhan Masyarakat Dan Pemerintah Dapat Diukur Dari Perubahan Indeks Harga Konsumen IHK Atau Biasa Juga Disebut Inflasi/Deflasi Pada Daerah Pengamatan. Indeks Harga Konsumen Dapat Mengukur Secara Agregat Dari Waktu Ke Waktu Perubahan Pengeluaran/Biaya Dari Paket Komoditas Yang Tetap Fixed Basket Barang Dan Jasa Yang Biasa Dibeli Oleh Mayoritas Rumahtangga. Dengan Kuantitas Dan Kualitas Dari Basket Yang Dianggap Konstan Pada Tahun Dasar, Indeks Tersebut Semata- Mata Mencerminkan Perubahan Harga Dan Didesain Sebagai Suatu Ukuran Dari Dampak Perubahan Harga Pada Pembelian 6 PERDAGANGAN Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERDAGANGAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 49 Barang Konsumsi Dan Jasa Diantara Rumahtangga-Rumahtangga Dimasing-Masing Kota Pengamatan. 6.1 Perkembangan Harga Bahan-Bahan Pokok Kabupaten Natuna Harga Merupakan Salah Satu Indikator Untuk Mengetahui Perkembangan Ekonomi Suatu Daerah. Data Harga- Harga Sangat Bermanfaat Untuk Melihat Kestabilan Atau Gejolak Harga Komoditikomoditi Di Suatu Daerah. Besarnya Perubahan Harga Suatu Komoditi Menggambarkan Tentang Besarnya Perubahan Yang Terjadi Di Pasar. Harga-Harga Bahan Pokok Perlu Disajikan Di Wilayah Kabupaten Natuna, Karena Dengan Tersedianya Data Harga Bahan-Bahan Pokok Ini Secara Ringkas Dapat Memberi Gambaran/Masukan Yang Penting Bagi Para Pengambil Kebijaksanaan Di Daerah Untuk Mengantisipasi Terjadinya Lonjakan Dan Stok Komoditi Yang Ada Khususnya Komoditi Bahan-Bahan Pokok. Harga Dan Stok Komoditi Barang Yang Ada Di Kabupaten Natuna Sangat Bergantung Dengan Baik Buruknya Cuaca Dan Sarana Transportasi Pengangkut Bahan-Bahan Pokok Tersebut Keluar Atau Masuk Kabupaten Natuna. Jika Cuaca Baik Maka Kondisi Stok Dan Harga Pasar Akan Stabil Sebaliknya Jika Cuaca Buruk Maka Akan Menyebabkan Kelangkaan Yang Berdampak Langsung Pada Harga. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERDAGANGAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 50 Dalam Tabel 6.1, Secara Umum Pada Tahun 2011 Harga- Harga Bahan-Bahan Pokok Mengalami Kenaikan Yang Berarti Bila Dibandingkan Dengan Keadaan Harga Tahun 2010. Dari Bahan-Bahan Pokok Yang Tercatat, Sebagian Besar Mengalami Kenaikan Harga Kecuali Ketela Pohon, Jagung, Telur Ayam, Susu Dan Cabe Hijau. Tabel 6.1 Harga Bahan-Bahan Pokok Di Kabupaten Natuna Tahun 2009-2011 Barang-Barang Pokok Satuan 2009 2010 2011 1 2 3 4 5 Beras Kualitas Rendah Kg 7.000 9.000 9.000 Beras Kualitas Sedang Kg 10.000 12.000 13.000 Ketela Pohon Kg 6.000 6.500 4.000 Jagung Kg 5.000 7.000 5.000 Mie Instant Bungkus 1.150 1.350 1.700 Minyak Goreng Liter 9.500 12.000 15.500 Daging Sapi Kg 63.000 65.000 65.000 Daging Ayam 1 Ekor 34.000 40.000 43.000 Telur Ayam Kg 19.000 18.000 18.000 Susu 400 Gr 38.000 40.000 40.000 Sagu Kg 6.000 6.000 5.500 Garam 200 Gr 750 1.000 1.300 Bawang Merah Kg 14.200 15.800 17.750 Bawang Putih Kg 13.000 17.500 19.500 Cabe Merah Kg 45.000 60.000 64.600 Cabe Hijau Kg 30.000 45.000 44.000 Cabe Rawit Kg 40.000 50.000 64.000 Minyak Tanah Liter 3.350 3.500 4.500 Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PERDAGANGAN Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 51 Komoditi Yang Mengalami Peningkatan Harga Antara Lain Beras Kualitas Sedang Yang Mengalami Kenaikan Sebesar 8,33 Persen, Mie Instant Sebesar 25,93 Persen, Minyak Goreng Sebesar 29,17 Persen, Daging Ayam Sebesar 7,50 Persen, Garam Sebesar 30,00 Persen, Bawang Merah Sebesar 12,34 Persen, Bawang Putih Sebesar 11,43 Persen, Cabe Merah Sebesar 7,67 Persen, Cabe Rawit Sebesar 28,00 Persen Dan Minyak Tanah Sebesar 28,57 Persen. Sebaliknya Komoditi Yang Mengalami Penurunan Harga Antara Lain Ketela Pohon Sebesar 38,46 Persen, Jagung 28,57 Persen, Sagu 8,33 Persen Dan Cabe Hijau 2,22 Persen. Sementara Itu Beras Kualitas Rendah, Daging Sapi Telur Ayam, Serta Susu Tidak Mengalami Perubahan Harga. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id ANALISIS PDRB Analisis Produk Domestikregional Bruto Kabupaten Natuna Tahun 2011 Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id ANALISIS PDRB Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 53 Hasil Pembangunan Ekonomi Yang Telah Dicapai Di Masa Lalu Perlu Ditelaah Dan Dinilai Manfaat Serta Implikasinya Untuk Pembangunan Masa Kini Dan Masa Datang. Terlebih Lagi Dengan Semakin Pesat Dan Meluasnya Kegiatan Pembangunan Yang Dilakukan Di Era Otonomi Daerah. Salah Satu Indikator Yang Dapat Mengukur Perkembangan Kuantitatif Dan Kemajuan Perkembangan Ekonomi Kabupaten Natuna Serta Sejauh Mana Kinerja Pembangunan Yang Telah Dicapai Beberapa Tahun Terakhir Akan Disajikan Pada Bab Ini, Seperti Laju Pertumbuhan Ekonomi Dan Struktur Ekonomi. 7.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE Pola Dan Proses Dinamika Pembangunan Ekonomi Suatu Daerah Sangat Ditentukan Oleh Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi Secara Menyeluruh Dan Terpadu. Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi Yang Digambarkan Dengan Proses Siklus Transaksi Dari Produsen Kepada Konsumen Dan Sebaliknya, Akan Berujung Pada Arus Barang Dan Jasa Seiring Dengan Adanya 7 ANALISIS PDRB Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id ANALISIS PDRB Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 54 Nilai Tambah Yang Tercipta. PDRB Sektoral Menggambarkan Jumlah Seluruh Nilai Tambah Bruto Dari Subsektor/Sektor Di Suatu Wilayah. Pertumbuhan Ekonomi Diukur Dari Kenaikan Pendapatan Nasional Yang Tercermin Pada Nilai PDRB Dari Tahun Ke Tahun. Indikator Yang Lazim Digunakan Untuk Memperoleh Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Riil Adalah Menggunakan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Yang Menjadi Petunjuk Dari Kinerja PerEkonomian Secara Umum Sebagai Ukuran Kemajuan Suatu Daerah. Secara Umum Laju Pertumbuhan Ekonomi Baik Agregat Maupun Sektoral Dihitung Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan, Bukan Atas Dasar Harga Berlaku. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Belum Menggambarkan Kenaikan Atau Pertumbuhan Yang Riil, Karena Masih Dipengaruhi Kenaikan Tingkat Harga Atau Inflasi. Tabel 7.1 Menggambarkan Nilai Tambah Kabupaten Natuna Menurut 3 Sektor Yaitu Primer, Sekunder Dan Tersier Dalam Kurun Waktu 5 Tahun Terakhir Atas Dasar Harga Konstan. Pada Tahun 2011 Terlihat Bahwa Kinerja Sektor Primer Secara Nilai Memang Paling Besar Dibandingkan Kelompok Sektor Lainnya Yaitu Rp 288,993 Milyar. Sub Sektor Pertanian Masih Menjadi Sektor Primer Yang Mendominasi Dengan Nilai Yang Mencapai Rp 286,731 Milyar. Selanjutnya Di Sektor Sekunder Sub Sektor Bangunan Pada Tahun 2011 Memperoleh Nilai Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id ANALISIS PDRB Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 55 Tertinggi Jika Dibandingkan Dengan Dua Sub Sektor Lainnya Yaitu Mencapai Rp 24,752 Milyar. Sedangkan Di Sektor Tersier Sub Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Memiliki Nilai Tertinggi Yaitu Sebesar Rp 66, 812 Milyar. Secara Keseluruhan Pada Tahun 2011 Semua Sektor Mengalami Peningkatan Jika Dibandingkan Dengan Tahun 2010. Tabel 7.1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Natuna Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2007-2011 000 Rp Lapangan Usaha 2007 2008 2009 2010 2011 1 2 3 4 5 6 Primer 439.963 251.043 263.427 275.898 288.993 1. Pertanian 437.542 249.317 261.532 273.828 286.731 2. Pertambangan Dan Penggalian 2.421 1.726 1.895 2.070 2.262 Sekunder 36.089 29.15 33.101 37.123 41.967 3. Industri Pengolahan 18.489 14.338 15.098 15.912 16.790 4. Listrik, Gas Air 537 384 398 411 425 5. Bangunan 17.063 14.428 17.605 20.798 24.752 Tersier 176.612 101.12 109.119 117.997 127.696 6. Perdagangan, Hotel Restoran. 94.951 51.137 55.797 61.043 66.812 7. Pengangkutan Dan Komunikasi 25.771 14.919 16.376 17.970 19.731 8. Keuangan, Persewaan Jasa 19.002 10.044 10.566 11.160 11.802 9. Jasa-Jasa 36.888 25.02 26.38 27.823 29.351 Total 652.664 381.313 405.647 431.019 458.661 Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id ANALISIS PDRB Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 56 Tabel 7.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007 2011 Lapangan Usaha 2007 2008 2009 2010 2011 1 2 3 4 5 6 1. Pertanian 5,11 5,12 4,90 4,70 4,71 2. Pertambangan Penggalian 12,05 9,72 9,79 9,23 9,28 3. Industri 4,98 5,25 4,50 5,39 5,52 4. Listrik, Gas Dan Air 3,52 3,68 3,55 3,53 3,27 5. Bangunan 16,69 20,79 22,02 18,14 19,01 6. Perdagangan, Hotelrestoran 7,18 7,4 9,11 9,40 9,45 7. Pengangkutan Komunikasi 9,08 9,19 9,77 9,74 9,80 8. Keuangan Jasa Perusahaan 4,95 4,99 5,19 5,63 5,75 9. Jasa-Jasa 8,54 5,23 5,43 5,47 5,49 PDRB 6,04 6,05 6,38 6,25 6,41 Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Laju Pertumbuhan Ekonomi Secara Keseluruhan Merupakan Rata-Rata Tertimbang Dari Pertumbuhan Sektoralnya. Artinya Apabila Sebuah Sektor Mempunyai Kontribusi Besar Dan Ternyata Pertumbuhannya Lambat Maka Hal Ini Dapat Menghambat Laju Pertumbuhan Ekonomi Secara Keseluruhan. Sebaliknya Apabila Sektor Yang Mempunyai Kontribusi Besar Mempunyai Pertumbuhan Yang Tinggi Maka Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id ANALISIS PDRB Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 57 Sektor Tersebut Dapat Mengakibatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Menjadi Tinggi. Seperti Digambarkan Tabel 7.2, Laju Pertumbuhan Kabupaten Natuna Tahun 2010 Berada Pada Level 6,25 Persen Sedangkan Tahun 2011 Mengalami Sedikit Percepatan Yaitu Berada Pada Level 6,41 Persen Yaitu Dari Rp. 431,01 Milyar Tahun 2010 Menjadi Rp. 458,66 Milyar Pada Tahun 2011. Hal Ini Disebabkan Adanya Peningkatan Sebagian Besar Sektor Dalam PerEkonomian. Sektor-Sektor Yang Mengalami Peningkatan Tersebut Antara Lain Pertanian, Pertambangan Dan Penggalian, Industri, Bangunan, Perdagangan, Hotel Dan Restoran, Pengangkutan Dan Komunikasi, Keuangan Dan Jasa Perusahaan Serta Sektor Jasa-Jasa. 6.2 Struktur PerEkonomian Struktur PerEkonomian Suatu Daerah Sangat Ditentukan Oleh Besarnya Peranan Sektor-Sektor Ekonomi Dalam Menciptakan Nilai Tambah. Hal Tersebut Juga Menunjukkan Ketergantungan Suatu Daerah Terhadap Kemampuan Produksi Dari Setiap Sektor Ekonominya. Makin Besar Nilai Tambah Yang Dapat Diraih Oleh Suatu Sektor Maka Semakin Besarlah Peranannya Dalam PerEkonomian Daerah Tersebut. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id ANALISIS PDRB Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 58 Tabel 7.3 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Natuna Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2011 000 Rp Lapangan Usaha 2007 2008 2009 2010 2011 1 2 3 4 5 6 Primer 991.51 572.984 610.817 658.504 712.980 1. Pertanian 986.248 569.202 606.594 653.761 707.630 2. Pertambangan Dan Penggalian 5.262 3.782 4.223 4.743 5.350 Sekunder 73.147 60.869 72.812 86.396 102.683 3. Industri Pengolahan 25.911 20.291 21.406 23.335 25.694 4. Listrik, Gas Air 1.189 857 942 1.035 1.120 5. Bangunan 46.047 39.72 50.463 62.026 75.869 Tersier 428.952 260.881 294.19 332.052 375.474 6. Perdagangan, Hotel Rest. 227.21 135.998 157.749 182.115 209.767 7. Pengangkutan Dan Komunikasi 58.925 36.666 41.197 46.209 52.422 8. Keuangan, Persewaan Jasa 45.542 25.757 28.212 31.232 34.084 9. Jasa-Jasa 97.274 62.46 66.955 72.496 79.201 Total 1.493.608 894.734 977.745 1.076.955 1.191.141 Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Kontribusi Terbesar Dalam Penciptaan Nilai Tambah Pada PerEkonomian Kabupaten Natuna Selama Kurun Waktu Lima Tahun Terakhir Selalu Disumbangkan Oleh Sektor Pertanian. Seperti Tabel 7.3 Diatas Dapat Dilihat Bahwa Kontribusi Sektor Pertanian Rata-Rata 60 Persen Tiap Tahunnya Tetapi Memiliki Kecenderungan Mengalami Penurunan. Hal Ini Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id ANALISIS PDRB Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 59 Menandakan Bahwa Setiap Tahunnya Sektor-Sektor Selain Pertanian Meningkatkan Peranannya Dalam Menjalankan PerEkonomian Kabupaten Natuna. Pada Tahun 2011 Sektor Pertanian Memberikan Kontribusi Sebesar Rp 707,630 Milyar 59,41 Persen Secara Persentase Terlihat Turun Dari Tahun Sebelumnya Yang Bernilai Rp 653.761 Milyar 60,70 Persen. Peranan Terbesar Kedua Adalah Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran. Selama Lima Tahun Terakhir, Peranan Sektor Ini Cenderung Meningkat. Pada Tahun 2010 Sebesar Rp 182,115 Milyar 16,90 Persen Meningkat Menjadi Rp 209,767 Milyar 17,61 Persen Pada Tahun 2011. Hal Ini Terjadi Karena Meningkatnya Usaha Perdagangan Eceran Dan Bertambahnya Usaha Hotel Dan Restoran. Sektor Penyumbang Terbesar Ketiga Adalah Sektor Jasa- Jasa. Sektor Ini Memberikan Kontribusi Terhadap Penciptaan Nilai Tambah Pada PerEkonomian Kabupaten Natuna Tahun 2011 Sebesar Rp 72,201 Milyar 6,65 Persen Nilai Ini Lebih Tinggi Dari Tahun Sebelumnya Sebesar Rp. 72.496 Milyar. Tidak Seperti Tahun-Tahun Sebelumnya Secara Persentase Pada Tahun 2011 Sektor Jasa-Jasa Sedikit Mengalami Penurunan Kontribusi Dari 6,73 Persen Menjadi 6,65 Persen Pada Tahun 2011. Untuk Lebih Jelasnya, Besaran Peranan Masing-Masing Sektor Terhadap Penciptaan Nilai Tambah PerEkonomian Kabupaten Natuna Tahun 2010 Dapat Dilihat Pada Grafik 7.1. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id ANALISIS PDRB Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 60 Grafik 7.1 Distribusi PDRB Kabupaten Natuna Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 Persen Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Analisis Pengeluaran Konsumsi Dan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten Natuna Tahun 2011 H Ttp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 62 Pembangunan Adalah Suatu Proses Yang Dinamis Dalam Rangka Mencapai Masyarakat Yang Sejahtera. Selama Ini Pengukuran Kinerja Pembangunan Sering Kali Menggunakan Ukuran Laju Pertumbuhan Ekonomi Yang Merupakan Terjemahan Dari Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB-Nya. Dengan Kata Lain Adanya Anggapan Bahwa Keberhasilan Pembangunan Daerah Diukur Dan Diorientasikan Hanya Pada Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi. Meskipun Menjadi Ukuran Yang Diutamakan Dalam Indikator Keberhasilan Pembangunan, Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi Ternyata Sering Kali Menyebabkan Bertambah Lebarnya Ketimpangan Antar Golongan Masyarakat Kelompok Masyarakat Berpendapatan Tinggi Dan Kelompok Masyarakat Berpendapatan Rendah Dan Kesenjangan Atau Ketimpangan Antar Daerah. Ketimpangan Yang Semakin Tinggi Antar 8 Pengeluaran Konsumsi Dan Pendapatan Regional Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 63 Golongan Ini Bisa Memicu Timbulnya Masalah Sosial, Bahkan Kerawanan Disintegrasi Kerukunan Dalam Masyarakat. 8.1 Pengeluaran Rata-Rata Konsumsi Kesejahteraan Masyarakat Dapat Diukur Dengan Jelas Dari Besarnya Pendapatan Yang Diterima. Namun Mengingat Data Pendapatan Yang Akurat Sulit Diperoleh Maka Pendekatan Yang Digunakan Adalah Pendekatan Konsumsi Atau Pengeluaran Rumahtangga. Indikator Pengeluaran Per Kapita Secara Empiris Dapat Digunakan Sebagai Indikator Kesejahteraan. Tujuan Utama Pengumpulan Data Ini Adalah Untuk Melihat Perkembangan Tingkat Kesejahteraan Penduduk, Dan Sebagai Bahan Analisis Silang. Seperti Dalam Tabel 8.1, Rata-Rata Konsumsi Per Kapita Masyarakat Kabupaten Natuna Untuk Kelompok Makanan Pada Tahun 2011 Sebesar Rp 458.495,- Per Bulan. Nilai Konsumsi Yang Mendominasi Kelompok Makanan Ini Adalah Konsumsi Makanan Dan Minuman Jadi Yaitu Sebesar Rp 78.627,- 17,15 Persen, Selanjutnya Konsumsi Padi-Padian Sebesar Rp 64.172,- 14,00 Persen, Serta Konsumsi Tembakau Dan Sirih Sebesar Rp.61.654,- 13,45 Persen, Selain Itu Konsumsi Ikan Cukup Mendominasi Hingga Mencapai Rp 56.125,- 12,24 Persen. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 64 Tabel 8.1 Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Makanan Di Kabupaten Natuna Tahun 2009-2011 Kelompok Makanan 2009 2010 2011 1 2 3 4 Padi-Padian 47.014 55.608 64.172 Umbi-Umbian 5.240 2.926 4.122 Ikan 39.873 44.477 56.125 Daging 4.798 6.762 10.095 Telur Dan Susu 26.920 30.030 36.792 Sayur-Sayuran 22.348 18.207 36.628 Kacang-Kacangan 8.050 5.983 6.331 Buah-Buahan 52.406 17.862 22.561 Bahan Minuman 23.668 20.557 19.820 Minyak Dan Lemak 15.107 12.373 28.192 Bumbu-Bumbuan 12.258 10.205 13.683 Konsumsi Lainnya 14.277 18.539 19.693 Makanan Dan Minuman Jadi 31.810 48.623 78.627 Tembakau Dan Sirih 48.785 47.016 61.654 Jumlah 352.553 339.166 458.495 Sumber Badan Pusat Statistik Kab. Natuna Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 65 Tabel 8.2 Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Non Makanan Di Kabupaten Natuna Tahun 2009-2011 Kelompok Non Makanan 2009 2010 2011 1 2 3 4 Perumahan Dan Fasilitasnya 116.697 155.095 185.729 Barang Dan Jasa 60.717 72.766 115.706 Biaya Pendidikan 16.775 13.038 14.741 Biaya Kesehatan 7.309 7.864 16.078 Pakaian, Alas Kaki, Tutup Kepala 17.240 18.804 25.280 Barang Yang Tahan Lama 16.087 21.737 46.621 Pajak Dan Asuransi 6.692 4.902 16.461 Keperluan Pesta Dan Upacara 4.042 4.830 20.275 Jumlah 245.561 299.035 440.864 Sumber Badan Pusat Statistik Kab. Natuna Seperti Dalam Tabel 8.2 Diatas, Rata-Rata Konsumsi Per Kapita Masyarakat Kabupaten Natuna Untuk Kelompok Non Makanan Pada Tahun 2011 Sebesar Rp 440.864,- Per Bulan. Nilai Konsumsi Rata-Rata Kelompok Non Makanan Di Dominasi Untuk Pengeluaran Perumahan Dan Fasilitasnya Rp 185.729,- 42,13 Persen, Selanjutnya Disusul Dengan Pengeluaran Untuk Barang Dan Jasa Sebesar Rp 115.706,- 26,24 Persen, Serta Pengeluaran Untuk Barang Yang Tahan Lama Sebesar Rp 46.621,- 10,57 Persen. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 66 Grafik 8.1 Persentase Rata-Rata Pengeluaran Penduduk Di Kabupaten Natuna Tahun 2009-2011 Sumber Badan Pusat Statistik Kab. Natuna Total Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Penduduk Kabupaten Natuna Pada Tahun 2011 Untuk Kelompok Makanan Dan Non Makanan Tercatat Sebesar Rp 899.359,-. Nilai Pengeluaran Per Kapita Ini Terlihat Lebih Tinggi Jika Dibandingkan Tahun Sebelumnya Yang Mencapai Rp.638.201,-. Seperti Digambarkan Oleh Grafik Diatas Bahwa Secara Total Pengeluaran, Proporsi Pengeluaran Untuk Kelompok Non Makanan Dari Tahun 2009 Hingga Tahun 2011 Meningkat. Hal Ini Menandakan Bahwa Setiap Tahunnya Terdapat Pergeseran Penggunaan Dari Pendapatan Yang Didapatkan Oleh Setiap Ht Tp // N Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 67 Masyarakat Kabupaten Natuna, Yaitu Tahun 2009 Hampir Semua Nilai Pengeluaran Hanya Untuk Konsumsi Makanan Namun Sekarang Proporsinya Lebih Berimbang Dengan Konsumsi Non Makanannya. Hal Ini Sejalan Dengan Hukum Ekonomi Bahwa Semakin Tinggi Pendapatan Semakin Tinggi Pula Porsi Pengeluaran Untuk Barang Non Makanan. Dari Data Susenas 2011 Tercatat Bahwa Penduduk Kabupaten Natuna Menghabiskan Sekitar 50,98 Persen Dari Pendapatannya Untuk Belanja Makanan. 8.2 Pendapatan Regional Per Kapita Nilai PDRB Perkapita Merupakan Gambaran Nilai Tambah Bruto Yang Diciptakan Oleh Setiap Penduduk Di Suatu Daerah Sebagai Akibat Adanya Proses Produksi Dalam Rangkaian Kegiatan Ekonomi. Sementara Itu Pendapatan Regional Perkapita Memberikan Gambaran Mengenai Pendapatan Yang Diterima Oleh Setiap Penduduk Sebagai Balas Jasa Keikutsertaannya Dalam Proses Produksi. Besaran Ini Diperoleh Dengan Cara Membagi PDRB Dengan Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun. Kedua Indikator Tersebut Digunakan Untuk Mengukur Tingkat Kemakmuran Penduduk Suatu Daerah. Dengan Melihat Pertumbuhan Ekonomi Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Dapat Dilihat Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 68 Peningkatan Dalam Pendistribusian PDRB Per Kapita Maupun Pendapatan Regional Per Kapita. Salah Satu Tujuan Tingkat Kemakmuran Dalam Pencapaian Pembangunan Nasional Dan Regional Adalah Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Yang Ditandai Dengan Meningkatnya Daya Beli Masyarakat Yang Disertai Dengan Pengurangan Tingkat Penggurangan Dan Tingkat Kemiskinan Dengan Cara Meningkatkan Mutu Pendidikan Dan Juga Perbaikan Derajat Kesehatan, Sehingga Dapat Tercapai Kemakmuran Dan Kesejahteraan Rakyat. PDRB Dan Pendapatan Regional Perkapita Menjadi Salah Satu Tolak Ukur Dalam Pencapaian Tingkat Kemakmuran Rakyat Tersebut. Tabel 8.3 PDRB Perkapita Kabupaten Natuna Tahun 2007-2011 Tahun PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2007 14,738,591.25 6,440,335.18 2008 14,716,994.69 6,272,015.32 2009 15,775,684.61 6,545,017.65 2010 15,607,371.01 6,246,384.46 2011 16,424,783.62 6,324,520.72 Sumber Badan Pusat Statistik Kab. Natuna Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 69 Dari Tabel 8.3 Diketahui Bahwa PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Pada Tahun 2011 Sebesar Rp. 16.424.783,62 Meningkat Sebesar 5,19 Persen Dari Tahun 2010 Sebesar Rp. 15.607.371,01. Hal Ini Merupakan Suatu Pencapaian Yang Cukup Berarti Yang Diciptakan Oleh Masing- Masing Penduduk Akibat Adanya Aktivitas Produksi. Walaupun PDRB Perkapita Harga Berlaku Cukup Tinggi Namun Tidak Berarti Bahwa Kemampuan Daya Beli Masyarakat Juga Meningkat. Sebab Angka Tersebut Masih Dipengaruhi Oleh Unsur Kenaikan Harga Barang Dan Jasa. Apabila Pengaruh Perubahan Harga Dikeluarkan, Maka Penghitungan Tersebut Merupakan Angka Atas Dasar Harga Konstan. Sehingga Secara Riil PDRB Per Kapita Tahun 2011 Sebesar Rp 6.324.520,72 Meningkat Sebesar 1,25 Persen Dibandingkan Tahun 2010 Sebesar Rp 6.246.384,46. Tabel 8.4 Pendapatan Perkapita Kabupaten Natuna Tahun 2007-2011 Tahun PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2007 13,903,180.43 6,075,284.97 2008 13,882,808.00 5,916,505.80 2009 14,874,216.91 6,171,016.64 2010 14,715,521.24 5,889,448.21 2011 15,486,224.55 5,963,119.54 Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 70 Adapun Jumlah Penduduk Kabupaten Natuna Pada Pertengahan Tahun 2011 Adalah 72.521 Jiwa, Sehingga Pendapatan Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 Adalah Rp. 15.486.224,55. Angka Tersebut Menggambarkan Besarnya Pendapatan Rata-Rata Penduduk Di Kabupaten Natuna Pertahunnya. Namun Untuk Melihat Kemakmuran Masyarakat Kabupaten Natuna Aspek Pemerataan Pendpatan Merupakan Hal Penting Untuk Diperhatikan. Perhitungan Distribusi Pendapatan Menggunakan Data Pengeluaran Sebagai Proxy Pendapatan. Meskipun Hal Ini Tidak Dapat Langsung Mencerminkan Keadaan Yang Sebenarnya, Namun Paling Tidak Dapat Digunakan Sebagai Indikator Untuk Melihat Arah Perkembangan Yang Terjadi. Untuk Mengetahui Tingkat Ketimpangan Pendapatan Beberapa Ukuran Telah Dikembangkan Oleh Beberapa Peneliti Dan Masing-Masing Mempunyai Kelebihan Dah Kekurangan. Sungguhpun Demikian, Ukuran Yang Paling Sering Digunakan Adalah Rasio Gini Dan Kriteria Dari Bank Dunia. Ketimpangan Pendapatan Dengan Menggunakan Kedua Ukuran Tersebut Dapat Juga Digambarkan Secara Visual Dengan Kurva Lorenz. Melalui Kurva Ini Dapat Diketahui Persentase Pendapatan Yang Diterima Oleh Setiap Golongan Penduduk Pada Daerah Penelitian. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 71 Grafik 8.2 Perkembangan Rasio Gini Kabupaten Natuna Tahun 2007-2011 Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna Pada Tahun 2011 Dari Hasil Perhitungan Diperoleh Rasio Gini Kabupaten Natuna Sebesar 0,33. Dengan Nilai Sebesar Ini, Bisa Dikatakan Pada Tahun 2011 Tingkat Ketimpangan Pendapatan Penduduk Di Kabupaten Natuna Relatif Merata Atau Tingkat Ketimpangan Relatif Rendah. Assesmen Ini Mengacu Pada Kriteria Rasio Gini Bahwa Jika Nilainya Antara 2,00 Sampai 3,50 Berarti Ketimpangan Pendapatan Dianggap Rendah Oshima1975. Secara Kriteria Dari Tahun 2007 Sampai 2010 Tingkat Ketimpangan Di Kabupaten Natuna Secara Konsisten Relatif Rendah. Relatif Meratanya Tingkat Pendapatan Di Kabupaten Natuna, Diduga Karena Sebagian Besar Penduduk Di Kabupaten Ht Tp // Na T N Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 72 Ini Berprofesi Sebagai Petani Yang Relatif Seragam Penghasilannya. Dalam Rangka Menjadikan Tingkat Ketimpangan Pendapatan Konsisten Rendah, Maka Diperlukan Langkah Yang Menjamin Agar Terjadi Percepatan Yang Relatif Sama Antar Kelas Pendapatan Yang Rendah Maupun Yang Tinggi. Penaksiran Distribusi Pendapatan Yang Diterima Oleh Masing-Masing Golongan Penduduk Dapat Juga Dilakukan Dengan Membagi Kelompok-Kelompok Pendapatan Kedalam Kelas Pendapatan Yang Sama Desil. Hasil Dari Pengelompokan Ini Akan Menggambarkan Distribusi Pemerataan Pendapatan Yang Terkenal Dengan Bentuk Kurve Lorenz. Secara Grafis, Makin Dekat Kurva Pendapatan Dengan Garis Diagonal Pada Kurva Lorenz Mengindikasikan Adanya Tingkat Pemerataan Pendapatan Yang Makin Baik. Selain Dengan Pendekatan Rasio Gini Dan Kurva Lorenz, Indikator Pemerataan Distribusi Pendapatan Juga Bisa Menggunakan Kriteria Dari Bank Dunia. Untuk Melihat Tingkat Keparahan Dari Ketimpangan, Bank Dunia Memberikan Criteria Untuk Mengukur Ketimpangan Pembagian Pedapatan Dengan Menghitung Besarnya Bagian Pendapatan Yang Dinikmati Oleh Empat Puluh Persen Penduduk Dalam Kelompok Yang Berpenghasilan Terendah. Hal Ini Sekaligus Menjadi Salah Satu Kelemahan Penggunaan Kriteria Bank Dunia, Dimana Tidak Ht Tp // At Un Ak Ab .B Ps .G O. Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 73 Mengukur Secara Menyeluruh Distribusi Pendapatan Masyarakat, Tetapi Hanya Memperhatikan Perkembangan Pendapatan Yang Diterima Oleh 40 Persen Penduduk Termiskin Dari Decil Ke-4. Dari Tabel 8.5 Di Bawah Ini Dapat Dilihat Bahwa Porsi Pendapatan Yang Diterima Oleh Empat Puluh Persen Penduduk Berpendapatan Rendah Sebesar 26,39 Persen Pada Tahun 2007 Meningkat Menjadi 22,40 Persen Pada Tahun 2008, Terjadi Penurunan Menjadi 20,76 Persen Pada Tahun 2009. Selanjutnya Terjadi Peningkatan Selama Dua Tahun Berturut- Turut Yaitu 21,08 Persen Pada Tahun 2010 Dan 21,44 Persen Pada Tahun 2011. Meskipun Angka Porsi Pendapatan Berfluktuasi, Tetapi Perubahannya Tidak Terlalu Signifikan Sehingga Dapat Dikatakan Relatif Konstan. Angka Tersebut Masih Berada Dalam Kisaran 20 Persen Sampai 26 Persen. Porsi Pendapatan Seperti Ini Menunjukkan Bahwa Kabupaten Natuna Berada Pada Tingkat Ketimpangan Distribusi Pendapatan Rendah, Karena Berdasarkan Kriteria Bank Dunia Tingkat Ketimpangan Disebut Rendah Bila Porsi Pendapatan Yang Diterima Oleh Empat Puluh Persen Penduduk Berpendapatan Rendah Adalah Lebih Besar Dari Tujuh Belas Persen Dari Total Pendapatan, Sedangkan Di Kabupaten Natuna Besarnya Relatif Jauh Lebih Tinggi Dari Tujuh Belas Persen Tersebut. Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 74 Pada Tingkat Pendapatan Menengah 40 Persen Penduduk Berpendapatan Sedang Trennya Terlihat Fluktuatif Pada Tahun 2007 - 2011. Besarnya Persentase Penduduk Pada Kelompok Ini Menjadi Suatu Indikasi Bahwa Mayoritas Penduduk Di Kabupaten Natuna Pendapatannya Mengelompok Pada Tingkat Pendapatan Menengah. Selama Periode 2007 Sampai 2011 Pencapaian Tertinggi Persentase Penduduk Berpenghasilan Menengah Dicapai Pada Tahun 2009 Dengan Dengan Besaran 53,69 Persen Sedangkan Tahun 2010 Turun Menjadi 43,10 Persen Dan Kembali Turun Pada Tahun 2011 Menjadi 33,18 Persen. Sementara Itu Pada Kelompok Pendapatan Tinggi Sama Halnya Dengan Kelompok Lainnya Terjadi Fluktuasi. Jika Pada Tahun 2010 Sekitar 20 Persen Penduduk Menerima 35,82 Persen Dari Total Pendapatan, Maka Pada Tahun 2011 Sedikit Mengalami Peningkatan Menjadi 45,38 Persen. Jadi Kalau Dilihat Lebih Seksama Pada Periode 2007-2011 Ini, Naiknya Angka Rasio Gini Pada Tahun 2011 0,33 Dibanding Tahun 2010 0,29 Lebih Dipengaruhi Oleh Perubahan Yang Terjadi Pada Penduduk Berpendapatan Tinggi Menjadi Golongan Pendapatan Menengah. Begitu Juga Yang Terjadi Pada Golongan Penduduk Berpendapatan Rendah, Persentase Penduduk Ini Meningkat Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id PENGELUARAN KONSUMSI DAN PENDAPATAN REGIONAL Indikator Ekonomi Kabupaten Natuna 2011 75 Sehingga Gap Pendapatan Penduduk Yang Tinggi Dengan Penduduk Berpendapatan Rendah Menjadi Lebih Kecil. Tabel 8.5 Pemerataan Pendapatan Kabupaten Natuna Dengan Kriteria Bank Dunia Tahun 2007-2011 Tahun 40 Pengeluaran Rendah 40 Pengeluaran Sedang 20 Pengeluaran Tinggi 1 2 3 4 2011 21,44 33,18 45,38 2010 21,08 43,10 35,82 2009 20,76 53,69 25,55 2008 22,40 35,89 41,70 2007 26,39 43,42 30,19 Sumber Badan Pusat Statistik Kab. Natuna Ht Tp // Na Tu Na Ka B. Bp S. Go .Id Po We Red By TC PD F W Ww .Tcp Df.O Rg