Deep Search Publikasi

Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi

Indeks Tendensi Konsumsi Sulawesi Selatan 2017 Indeks Tendensi Konsumsi Sulawesi Selatan 2017
Indeks Tendensi Konsumsi Sulawesi Selatan 2017

BPS Prov. Sulawesi Selatan

Lihat Publikasi
Cari kata kunci:

Menampilkan 92 halaman dengan kata kunci "Indeks Tendensi Konsumsi Sulawesi Selatan 2017"

Halaman 2
Lihat Detail

Ps //S Uls El. Bp S.G O.I D

Halaman 3
Lihat Detail

Ps //S Uls El. Bp S.G O.I D Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2017 ISSN 2597-3932 Katalog BPS 9202003.73 Nomor Publikasi 73550.1804 Ukuran Buku 17 X 23 Cm Jumlah Halaman Vii82 Halaman Naskah Bidang Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Gambar Kulit Bidang Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Dilarang Mengumumkan, Mendistribusikan, Mengomunikasikan, Dan/Atau Menggandakan Sebagian Atau Seluruh Isi Buku Ini Untuk Tujuan Komersial Tanpa Izin Tertulis Dari Badan Pusat Statistik

Halaman 4
Lihat Detail

Ps //S Uls L.B Ps .Go .Id KATA PENGANTAR Informasi Pelaku Konsumsi Terhadap Situasi Perekonomian, Merupakan Suatu Kebutuhan Yang Sangat Penting Bagi Semua Pihak. Informasi Dini Tersebut Sangat Diperlukan Oleh Pemerintah, Dunia Usaha, Dan Masyarakat Karena Mampu Memberikan Sinyal Awal Mengenai Perkiraan Kondisi Perekonomian Beberapa Bulan Mendatang. Publikasi Indeks Tendensi Konsumen Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 Ini Merupakan Publikasi Edisi Keenam Sejalan Dengan Dilakukannya Survei Tendensi Konsumen STK Di Provinsi Sulawesi Selatan. Publikasi Ini Menjelaskan Metode Dan Hasil Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Tahun 2017 Yang Dirinci Pembahasannya Dalam Tiga Bulanan Triwulan. Indeks Tendensi Konsumen Merupakan Indeks Yang Menggambarkan Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Berjalan Dan Perkiraan Pada Bulan Mendatang. Informasi Ini Diharapkan Dapat Menjadi Salah Satu Acuan Pemerintah Daerah, Dunia Usaha Dan Pemangku Kebijakan Lainnya Dalam Menyikapi Dan Menentukan Kebijakan Untuk Mendorong Perkembangan Ekonomi Khususnya Di Sulawesi Selatan. Kami Sadar Bahwa Publikasi Ini Masih Mengandung Berbagai Kelemahan . Untuk Itu Kritik Dan Saran Bagi Penyempurnaan Publikasi Ini Sangat Diharapkan. Makassar, Maret 2018 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan NURSAM SALAM,SE NIP. 19580711 197902 1 001

Halaman 6
Lihat Detail

Ps //S Uls El. Bp S.G O.I D V Indeks Tendensi KONSUMEN Sulawesi Selatan 2017 V 4.3. Nilai Indeks Tendensi Konsumen Tahun 2016 Menurut 32 Komponennya 4.4 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen ITK Triwulan I Tahun 2017 Serta Perbandingan Regional 41 BAB V. Kesimpulan 44 Daftar Pustaka 47 Lampiran 49

Halaman 7
Lihat Detail

Ps //S Uls El. Bp S.G O.I D Vi Indeks Tendensi KONSUMEN Sulawesi Selatan 2017 Vi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1. Persentase Responden Rumah Tangga Menurut Pendapatan, 2017 29 Tabel 4.2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I 2018 Menurut Variabel Pembentuknya 42 Tabel 4.3. Indeks Tendensi Konsumen1 Triwulan I-2017 S/D Triwulan IV-2017 Serta Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2018 Tingkat Nasional Dan Provinsi Di Sulawesi 43

Halaman 9
Lihat Detail

Ps //S Uls El. Bp S.G O.I D 1 Pendahuluan

Halaman 10
Lihat Detail

Ps //S Uls El. Bp S.G O.I D Bab 1 PENDAHULUAN Indeks Tendensi KONSUMEN Sulawesi Selatan 2017 2 1.1. Latar Belakang Informasi Dini Mengenai Kondisi Perekonomian Suatu Negara/Wilayah Sangat Diperlukan Oleh Dunia Usaha. Pemerintah Memerlukan Informasi Tersebut Diantaranya Untuk Perencanaan Berbagai Kebijakan Pembangunan Dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Sementara Itu, Dunia Usaha Dapat Menggunakannya Sebagai Bahan Evaluasi Dan Prediksi Permintaan Pasar Untuk Memutuskan Perlunya Investasi Baru Atau Ekspansi Pasar. Informasi Dini Tersebut Diharapkan Dapat Meningkatkan Efektivitas Kebijakan Pemerintah, Serta Ketepatan Keputusan Investasi Dari Pelaku Bisnis Bagi Peningkatan Kinerja Bisnis Dan Aktivitas Ekonomi Secara Umum. Peningkatan Sinergi Antara Pemerintah Dan Dunia Usaha Diharapkan Dapat Menjadi Sumber Penciptaan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas. Hal Ini Akan Bermuara Kepada Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Sejak Tahun 1995, BPS Telah Mengembangkan Dua Macam Indikator Pendahulu Leading Indicator Yang Saling Melengkapi, Yaitu Indikator Yang Berkaitan Dengan Perkembangan Kegiatan Bisnis Yang Disebut Dengan Indeks Tendensi Bisnis ITB Dan Indikator Yang Berkaitan Dengan Kondisi Konsumen Yang Disebut Dengan Indeks Tendensi Konsumen ITK. ITB Dihitung Berdasarkan Data Lapangan Survei Tendensi Bisnis STB Yang Berbasis Perusahaan Sebagai Responden. Sementara Itu, ITK Dihitung Berdasarkan Data Lapangan Survei Tendensi Konsumen STK Yang Berbasis Rumah Tangga Sebagai Responden. ITB Dan ITK Dapat Memberikan Indikasi Mengenai Kondisi Bisnis Perekonomian Secara Umum Dan Ekonomi Konsumen Di Indonesia Dalam Jangka Pendek Triwulanan. Metode Penyusunan ITK Telah Mengalami Penyempurnaan Hingga Saat Ini. Perbaikan Terbaru Adalah Dari Sisi Penghitungan Dan Proses Pengolahan Data. Sejak Triwulan I 2015 Dilakukan Penyempurnaan Metode Penghitungan ITK Dengan Mengkaji Kembali Literatur Yang Dijadikan Sebagai Referensi, Yaitu The Conference Board Dari University Of Michigan. Penyempurnaan Yang Dilakukan Adalah Pemberian Skor Variabel/Komponen Indeks Untuk Penghitungan Total Skor Untuk Penghitungan Net Balance.

Halaman 11
Lihat Detail

Ps //S Uls El. Bp S.G O.I D Bab 1 PENDAHULUAN Indeks Tendensi KONSUMEN Sulawesi Selatan 2017 3 Sementara Itu Untuk Proses Pengolahan Data, Sejak Triwulan II-2016 Entry Data STK Sudah Dilakukan Secara Online Oleh Petugas Di BPS Kabupaten/Kota Melalui Website Pengolahan Data BPS. Karena Pentingnya Informasi Ini, Diseminasi Informasi ITK Kepada Pengguna Data Dilakukan Melalui Press Release ITK Yang Dilakukan Bersamaan Dengan Press Release PDRB Setiap Triwulanan. 1.2. Tujuan Tujuan Penyusunan ITK Adalah 1. Memberikan Informasi Yang Dini Tentang Perkembangan Perekonomian Dari Sisi Konsumen. 2. Memperkirakan Kondisi Konsumen 3 Tiga Bulan Mendatang. 1.3. Cakupan Penelitian Indeks Tendensi Konsumen ITK Adalah Indikator Perkembangan Ekonomi Terkini Yang Dihasilkan Badan Pusat Statistik Melalui Survei Tendensi Konsumen STK. ITK Merupakan Indeks Yang Menggambarkan Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Berjalan Dan Perkiraan Pada Triwulan Mendatang. Untuk Memenuhi Kebutuhan Data Yang Semakin Beragam Hingga Tingkat Regional Provinsi, Maka Sejak Triwulan I-2011 Telah Dilakukan Perluasan Cakupan Sampel Rumah Tangga STK Menjadi Seluruh Provinsi Di Indonesia. Sampel STK Pada Tingkat Provinsi Diwakili Oleh Beberapa Kabupaten/Kota Terpilih Di Provinsi Masing-Masing. Sementara Itu, Untuk Pemilihan Sampel Dilakukan Secara Panel Antar Triwulan Untuk Memperoleh Gambaran Yang Lebih Akurat Mengenai Perubahan Persepsi Konsumen Antar Waktu. Sejak Triwulan I-2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Telah Melaksanakan Survei Tendensi Konsumen STK Yang Dilaksanakan Setiap Triwulan Dan

Halaman 17
Lihat Detail

Ps //S Uls El. Bp S.G O.I D Bab 2 KAJIAN LITERATUR Indeks Tendensi KONSUMEN Sulawesi Selatan 2017 9 Memantau Kondisi Perekonomian Khususnya Dari Sisi Konsumen. Tujuan Utama Dari Penyusunan Indeks Ini Adalah Untuk Kepentingan Investasi. Indeks Sentimen Konsumen Disusun Sebagai Pembanding Dari Purchasing Managers Index PMI Atau Indeks Pembelanjaan Perusahaan Yang Memantau Kondisi Bisnis Khususnya Dari Sisi Pasar Bursa. Informasi Dari Pasar Bursa Tentunya Dapat Memberi Gambaran Tingkat Transaksi Pembelanjaan Perusahaan Untuk Saham Di Pasar Modal. Tingkat Transaksi Dalam Pasar Bursa Merupakan Salah Satu Indikator Pendahulu Leading Indikator. Nilai Indeks PMI Diinterpretasikan Sebagai Berikut - Nilai Indeks Di Bawah 50 Mengindikasikan Kondisi Perekonomian Mengalami Kontraksi - Nilai Indeks Di Atas 50 Menandakan Kondisi Perekonomian Mengalami Ekspansi. Variabel-Variabel Yang Digunakan Untuk Menyusun PMI Antara Lain Belanja Perusahaan Terhadap Saham, Pembelian Barang Tahan Lama Dan Total Penjualan Kendaraan Mobil. Dua Variabel Terakhir Menunjukkan Bahwa Semakin Tinggi Volumenya, Semakin Tinggi Pula Permintaan Akan Barang Tahan Lama Dan Mobil. Akibatnya, Suplai Barang Dari Produsen Juga Meningkat Yang Tentunya Akan Memberikan Dampak Pada Peningkatan Kesempatan Kerja. Di Lain Pihak, Permintaan Akan Barang Tahan Lama Dan Kendaraan Juga Merupakan Gambaran Dari Konsumsi Rumahtangga. Dari Uraian Di Atas Terlihat Bahwa PMI Merupakan Ukuran Kuantitatif Sedangkan CSI Merupakan Ukuran Kualitatif. Secara Kualitatif, Informasi Dari Pengusaha Mengenai Belanja Barang Dan Jasa Perusahaan Seperti Iklan Dan Jasa Konsultan Dapat Memberikan Gambaran Mengenai Tingkat Sentimen Perusahaan Terhadap Bisnisnya. Hal Ini Sejalan Dengan Sikap Konsumen Terhadap Konsumsi Rumahtangga. Peningkatan Konsumsi Rumahtangga Akan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi. Sebagaimana Diketahui Bahwa Konsumsi Rumahtangga Domestik Adalah Salah Satu Faktor Pendorong Dalam Memperkuat Fundamental Ekonomi,

Halaman 18
Lihat Detail

Ps //S Uls El. Bp S.G O.I D Bab 2 KAJIAN LITERATUR Indeks Tendensi KONSUMEN Sulawesi Selatan 2017 10 Meskipun Dalam Perekonomian Yang Lebih Luas Dan Terbuka, Konsumsi Domestik Bukan Satu-Satunya Faktor Pendorong Karena Adanya Kegiatan Ekspor Dan Impor. 2.3 Consumer Confidence Index The Conference Board Di Samping Consumer Sentiment Index CSI, Jenis Indeks Lain Yang Serupa Adalah Consumer Confidence Index CCI Atau Indeks Kepercayaan Konsumen IKK Diperkenalkan Oleh The Conference Board Sejak Tahun 1985 Melalui Survei Kepercayaan Konsumen. IKK Ditentukan Berdasarkan Tingkat Optimisme Konsumen Terhadap Kondisi Perekonomian, Yang Disajikan Dalam Bentuk Indeks Yang Secara Normatif Ditentukan Dalam Nilai 100. Nilai Indeks Ini Merupakan Proporsi Dari Pendapat Konsumen Mengenai Kondisi Saat Ini Dengan Bobot Sebesar 40 Persen Dan Kondisi Mendatang Dengan Bobot Sebesar 60 Persen. Interpretasi Dari Indeks Ini Adalah Apabila IKK Meningkat Mengindikasikan Konsumsi/Belanja Konsumen Juga Meningkat. Akibatnya, Dari Sisi Penawaran Perusahaan Akan Meningkatkan Produksinya Yang Disebabkan Oleh Meningkatnya Permintaan. Dampak Lain Adalah Meningkatnya Konsumsi Rumahtangga Sehingga Tingkat Permintaan Kredit Ke Bank Meningkat. Dengan Demikian Pemerintah Dapat Mengantisipasi Akan Adanya Kenaikan Pajak Pendapatan Yang Diperoleh Dari Naiknya Konsumsi Rumahtangga. Sebaliknya Bila IKK Menurun, Maka Konsumsi Rumahtangga Juga Menurun Yang Berarti Permintaan Akan Produk Juga Menurun. Hal Ini Akan Mengakibatkan Turunnya Suplai Dari Perusahaan Baik Dari Sektor Industri Manufaktur, Konstruksi, Dan Lain-Lain. Kondisi Ini Akan Mengakibatkan Kondisi Perekonomian Mengalami Kontraksi. Survei Kepercayaan Konsumen Dilakukan Setiap Bulan Dengan Jumlah Responden Sekitar 5000 Rumahtangga. Variabel Yang Dicakup Pada Kuesioner Survei Ini Antara Lain 1. Kondisi Bisnis Saat Ini 2. Kondisi Bisnis 6 Bulan Mendatang 3. Kondisi Lapangan Pekerjaan Saat Ini