Deep Search Publikasi

Merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci di dalam dokumen Publikasi

Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016
Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016

BPS Prov. Sulawesi Selatan

Lihat Publikasi
Cari kata kunci:

Menampilkan 3 halaman dengan kata kunci "Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016"

Halaman 2
Lihat Detail

P/ /S Ul Se L.B Ps .G O. Id 51 / 9 0 BAB 5 Kesimpulan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 44 Berdasarkan Pembahasan Materi Sebelumnya, Beberapa Hal Penting Dapat Disimpulkan Sebagai Berikut 1. Indeks Tendensi Konsumen ITK Adalah Indikator Perkembangan Ekonomi Terkini Yang Dihasilkan Badan Pusat Statistik Melalui Survei Tendensi Konsumen STK. ITK Merupakan Indeks Yang Menggambarkan Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Berjalan Dan Perkiraan Pada Triwulan Mendatang. 2. Sampel Rumahtangga Survei Tendensi Konsumen STK Provinsi Sulawesi Selatan Dilaksanakan Setiap 3 Bulan Sekali Dalam Setahun. Responden Adalah Rumah Tangga Dari Kalangan Menengah Keatas. Jumlah Sampel Setiap Triwulannya Adalah Sebanyak 380 Rumah Tangga. Respon Rate Sampel Setiap Triwulan Mencapai 100 Persen, Meningkat Dari Tahun Sebelumnya Yang Hanya Berkisar 90 Persen. 3. Berdasarkan Pembagian Kategori Lapangan Usaha Yang Baru, Responden Paling Banyak Bekerja Pada Kategori Perdagangan Besar Dan Eceran Reparasi Mobil Dan Sepeda Motor Yaitu Sekitar 18-24 Persen. Sedangkan Jika Dilihat Dari Status Pekerjaan Kepala Rumah Tangga, Sebagian Besar Responden Berstatus Sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai. Selain Itu, Jika Dilohat Dari Rata-Rata Pendapatan Rumah Tangga Sebulan, Paling Banyak Berada Pada Kelompok Pendapatan 2 Juta Rupiah Dan 5-9 Juta Rupiah. 4. Indeks Tendensi Konsumen ITK Provinsi Sulawesi Selatan Pada Triwulan I-2016 Sebesar 101,91. Pada Triwulan I 2016, Pendapatan Rumah Tangga Dan Tingkat Konsumsi Makanan Dan Non Makanan Konsumen Masyarakat Sulawesi Selatan Cenderung Meningkat Dari Periode Sebelumnya. Konsumen Masyarakat Sulawesi Selatan Nampaknya Masih Lebih Banyak Menyatakan Konsumtif Dari Triwulan Sebelumnya. Sedangkan Inflasi Triwulan I 1,22 Yang Terbilang Sedikit Di Atas Inflasi Periode Sebelumnya, Dianggap Relatif Sedikit Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Masyarakat Sulawesi Selatan. Sehingga Terlihat Derajat Optimisme Tingkat Konsumsi Masyarakat Sedikit Menurun Dari Periode Sebelumnya. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 52 / 9 0 BAB 5 Kesimpulan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 45 5. Indeks Tendensi Konsumen ITK Provinsi Sulawesi Selatan Pada Triwulan II-2016 Sebesar 106,83. ITK Sulawesi Selatan Kali Ini Dapat Diartikan Bahwa Kondisi Ekonomi Konsumen Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya, Dengan Tingkat Optimisme Konsumen Triwulan Ini Lebih Tinggi Dibandingkan Triwulan Sebelumnya. Dilihat Dari Tiga Variabel Pembentuk ITK, Semua Variabel Pembentuk ITK Memiliki Indeks Di Atas 100 Yang Artinya Kondisi Ketiga Variabel Menunjukkan Kondisi Yang Lebih Baik Dari Triwulan Sebelumnya. Variabel Konsumsi Barang Dan Jasa Pada Triwulan Ini Nilai Indeksnya Lebih Tinggi Dibanding Dua Variabel Lainnya. 6. Indeks Tendensi Konsumen ITK Provinsi Sulawesi Selatan Pada Triwulan III-2016 Sebesar 107,09. ITK Sulawesi Selatan Kali Ini Dapat Diartikan Bahwa Kondisi Ekonomi Konsumen Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya, Dengan Tingkat Optimisme Konsumen Triwulan Ini Lebih Tinggi Dibandingkan Triwulan Sebelumnya. Dilihat Dari Tiga Variabel Pembentuk ITK, Pendapatan RT Dan Tingkat Konsumsi Menjadi Pendorong Persepsi Konsumen Yang Lebih Baik Dari Triwulan Sebelumnya. 7. Indeks Tendensi Konsumen ITK Provinsi Sulawesi Selatan Pada Triwulan IV-2016 Sebesar 102,43. Jadi Kondisi Ekonomi Konsumen Di Sulawesi Selatan Pada Triwulan IV-2016 Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya. Konsumen Mengakui Bahwa Optimisme Tersebut Dikarenakan Peningkatan Pendapatan Rumahtangga Pada Triwulan Ini. Dan Tingkat Optimisme Juga Tercermin Dari Meningkatnya Volume Konsumsi Barang Dan Jasa. Walaupun Inflasi Pada Triwulan Ini Lebih Rendah Dibanding Triwulan Sebelumnya, Tetapi Konsumen Merasa Bahwa Inflasi Cukup Berpengaruh Pada Tingkat Konsumsi Rumahtangga. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 53 / 9 0 Daftar Pustaka Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 54 / 9 0 DAFTAR PUSTAKA Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 47 Badan Pusat Statistik, 1976-1991, Indikator Pendahulu Di Indonesia, Jakarta. The Conference Board, 1990, A Monthly Report From The Consumer Research Confidence Survey, The Conference Board. Badan Pusat Statistik, 1996, Studi Pendahuluan Penyusunan Sistem Pemantauan Beberapa Indikator Dini, Jakarta. Badan Pusat Statistik, 1997, Studi Pendahuluan Penyusunan Sistem Pemantauan Beberapa Indikator Dini, Jakarta. Badan Pusat Statistik, 1998, Sistem Pemantauan Beberapa Indikator Dini Dalam Rangka Pengembangan Sistem Monitoring Ekonomi Makro Jangka Pendek, Jakarta. Badan Pusat Statistik, 2000, Sistem Pemantauan Beberapa Indikator Dini Ringkasan Metodologi 2000, Jakarta. Badan Pusat Statistik, 2001, Indikator Fundamental Ekonomi Indonesia, Jakarta. Badan Pusat Statistik, 2014, Indeks Tendensi Bisnis Dan Indeks Tendensi Konsumen Tahun 2012, Jakarta. James Medoff Dan Ronald Sellers, Labors Capital, Business Confidence, And The Market For Loanable Funds, Oktober 2004 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. D 55 / 9 0 Lampiran Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 56 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 49 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 57 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 50 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 58 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 51 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 59 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 52 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 60 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 53 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 61 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 54 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 62 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 55 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 63 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 56 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 64 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 57 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 65 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 58 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 66 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 59 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 67 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 60 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 68 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 61 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 69 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 62 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 70 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 63 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 71 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 64 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 72 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 65 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 73 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 66 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 74 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 67 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 75 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 68 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 76 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 69 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 77 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 70 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 78 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 71 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 79 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 72 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 80 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 73 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 81 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 74 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 82 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 75 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 83 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 76 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 84 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 77 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 85 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 78 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 86 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 79 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 87 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 80 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 88 / 9 0 LAMPIRAN Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 81 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 89 / 9 0 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI Sulawesi Selatan Jl. Haji Bau No. 6 Makassar 90125 Telp 0411 854838, Fax 0411851225 Homepage

Halaman 1
Lihat Detail

Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 1 / 90 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 2 / 90 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 ISBN 978-602-642-621-5 Katalog BPS 9202003.73 Nomor Publikasi 73550.1705 Ukuran Buku 16,5 X 23 Cm Jumlah Halaman Vii81 Halaman Naskah Bidang Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Gambar Kulit Bidang Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Dilarang Mengumumkan, Mendistribusikan, Mengomunikasikan, Dan/Atau Menggandakan Sebagian Atau Seluruh Isi Buku Ini Untuk Tujuan Komersial Tanpa Izin Tertulis Dari Badan Pusat Statistik Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 3 / 90 KATA PENGANTAR Informasi Pelaku Konsumsi Terhadap Situasi Perekonomian, Merupakan Suatu Kebutuhan Yang Sangat Penting Bagi Semua Pihak. Informasi Dini Tersebut Sangat Diperlukan Oleh Pemerintah, Dunia Usaha, Dan Masyarakat Karena Mampu Memberikan Sinyal Awal Mengenai Perkiraan Kondisi Perekonomian Beberapa Bulan Mendatang. Publikasi Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 Ini Merupakan Publikasi Edisi Keempat Sejalan Dengan Dilakukannya Survei Tendensi Konsumen STK Di Provinsi Sulawesi Selatan. Publikasi Ini Menjelaskan Metode Dan Hasil Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Tahun 2016 Yang Dirinci Pembahasannya Dalam Tiga Bulanan Triwulan. Indeks Tendensi Konsumen Merupakan Indeks Yang Menggambarkan Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Berjalan Dan Perkiraan Pada Bulan Mendatang. Informasi Ini Diharapkan Dapat Menjadi Salah Satu Acuan Pemerintah Daerah, Dunia Usaha Dan Pemangku Kebijakan Lainnya Dalam Menyikapi Dan Menentukan Kebijakan Untuk Mendorong Perkembangan Ekonomi Khususnya Di Sulawesi Selatan. Kami Sadar Bahwa Publikasi Ini Masih Mengandung Berbagai Kelemahan. Untuk Itu Kritik Dan Saran Bagi Penyempurnaan Publikasi Ini Sangat Diharapkan. Makassar, Maret 2017 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan NURSAM SALAM Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 4 / 90 Iv Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 Iv DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Ii Daftar Isi Iv Daftar Tabel Vi Daftar Gambar Vii BAB I. Pendahuluan 1 1.1. Latar Belakang 2 1.2. Tujuan 3 1.3. Cakupan Penelitian 3 1.4. Sistematika Penulisan 4 BAB II. Kajian Literatur 5 2.1. Consumer Sentiment Index CSI 6 2.2. Consumen Confidence Index CCI 7 2.3. Survei Konsumen Bank Indonesia 8 BAB III. Metodologi Penghitungan 9 3.1. Prosedur Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen 12 3.2. Interpretasi Hasil Indeks Tendensi Konsumen 16 BAB IV. Hasil Penghitungan ITK 18 4.1. Profil Rumah Tangga Tahun 2016 19 4.2. Perkembangan Nilai Indeks Tendensi Konsumen 22 Triwulan I-2016 S.D. Triwulan IV-2016 4.3. Perkembangan Nilai Indeks Variabel Pembentuk ITK Triwulan I-2016 S.D. Triwulan IV-2016 24 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 5 / 90 V Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 V 4.4 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen ITK Triwulan I Tahun 2017 Serta Perbandingan Regional 41 BAB V. Kesimpulan 43 Daftar Pustaka 46 Lampiran 48 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 6 / 90 Vi Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 Vi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1. Persentase Responden Rumah Tangga Menurut Tingkat Pendidikan, 2016 19 Tabel 4.2. Persentase Responden Rumah Tangga Menurut Sumber Penghasilan Utama, 2016 20 Tabel 4.3. Persentase Responden Rumah Tangga Menurut Status Pekerjaan Kepala Rumah Tangga Tahun 2016 21 Tabel 4.4. Persentase Responden Rumah Tangga Menurut Rata-Rata Pendapatan Rumah Tangga Selama Sebulan Tahun 2016 22 Tabel 4.5. Nilai Indeks Tendensi Konsumen Tahun 2016 Menurut Variabel Pembentuknya 25 Tabel 4.6. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I 2017 Menurut Variabel Pembentuknya 41 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 7 / 90 Vii Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 Vii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan Triwulan I S.D. IV Tahun 2016 23 Gambar 2 Indeks Pendapatan Rumahtangga Kini Sulawesi Selatan Triwulan I S.D. IV Tahun 2016 26 Gambar 3 Inflasi Triwulanan Sulawesi Selatan Triwulan I S.D. IV Tahun 2016 Dalam Persen 28 Gambar 4 Indeks Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi Di Sulawesi Selatan Triwulan I S.D. IV Tahun 2016 28 Gambar 5 Indeks Volume Konsumsi Barang Dan Jasa Sulawesi Selatan Triwulan I S.D. IV Tahun 2016 30 Gambar 6 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan Menurut Variabel Pembentuk Triwulan I 2016 32 Gambar 7 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan Menurut Variabel Pembentuk Triwulan II - 2016 35 Gambar 8 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan Menurut Variabel Pembentuk Triwulan III - 2016 36 Gambar 9 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan Menurut Variabel Pembentuk Triwulan IV - 2016 39 Gambar 10 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I Tahun 2017 Provinsi Di Sulawesi 41 Gambar 11 Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I, II, III, Dan IV Tahun 2016 Serta Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I Tahun 2017 Provinsi Di Sulawesi 42 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 8 / 90 1 Pendahuluan Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 9 / 90 BAB 1 Pendahuluan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 2 1.1. Latar Belakang Gambaran Tentang Keadaan Perekonomian Saat Ini Dan Prediksi Keadaan Perekonomian Pada Masa Yang Akan Datang Merupakan Salah Satu Informasi Penting Bagi Berbagai Pihak. Berbagai Pihak Yang Berkepentingan Tersebut Antara Lain Pelaku Usaha, Pihak Bank Dan Pemerintah Yang Membutuhkan Informasi Tentang Perekonomian Untuk Dapat Mengambil Langkah-Langkah Yang Diperlukan Guna Mengatasi Perubahan Keadaan Supaya Tak Menimbulkan Kerugian. Sebagai Contoh Misalnya, Jika Keadaan Perekonomian Memburuk, Maka Masyarakat Mengalami Penurunan Tingkat Daya Beli Terhadap Barang/Jasa. Menghadapi Hal Ini, Pihak Pengusaha Pun Dapat Mengantisipasi Dengan Menurunkan Jumlah Barang/Jasa Yang Diproduksi Untuk Menghindari Dampak Kerugian Yang Lebih Besar. Sementara Pihak Bank Akan Mengambil Langkah Untuk Membatasi Jumlah Aktivitas Pinjaman Dan Penggunaan Kartu Kredit. Sejak Tahun 1980-An, BPS Telah Mengembangkan Berbagai Macam Indikator Yang Berkaitan Dengan Sistem Peringatan Dini, Salah Satu Diantaranya Adalah Indeks Indikator Pendahulu Index Of Leading Indicator. Sejak Tahun 1995, Disamping Indeks Indikator Pendahulu, BPS Juga Telah Mengembangkan Dua Macam Indikator Dini Prompt Indicator Yang Lain Yang Saling Melengkapi, Yaitu Indikator Yang Berkaitan Dengan Perkembangan Kegiatan Bisnis Yang Disebut Indeks Tendensi Bisnis ITB Dan Indikator Yang Berkaitan Dengan Kondisi Konsumen Yang Disebut Indeks Tendensi Konsumen ITK. ITB Dan ITK Dapat Menggambarkan Kondisi Bisnis Dan Perekonomian Di Suatu Wilayah Dalam Jangka Pendek Triwulanan. Sebelum Tahun 2015, ITB Hanya Dihasilkan Dari Survei Yang Dilaksanakan Di Jabodetabek Saja. Akan Tetapi, Sejak Tahun 2015 ITB Telah Dilaksanakan Di Semua Provinsi. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 10 / 9 0 BAB 1 Pendahuluan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 3 1.2. Tujuan Tujuan Penyusunan ITK Adalah 1. Memberikan Informasi Dini Tentang Perkembangan Perekonomian Dari Sisi Konsumen, Khususnya Dalam Hal Konsumsi Dan Simpanan. 2. Memperkirakan Kondisi Konsumen Tiga Bulan Mendatang. 1.3. Cakupan Penelitian Indeks Tendensi Konsumen ITK Adalah Indikator Perkembangan Ekonomi Terkini Yang Dihasilkan Badan Pusat Statistik Melalui Survei Tendensi Konsumen STK. ITK Merupakan Indeks Yang Menggambarkan Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Berjalan Dan Perkiraan Pada Triwulan Mendatang. Sebelum Triwulan I-2011, BPS Hanya Melaksanakan STK Di Wilayah Jabodetabek, Tetapi Sejak Triwulan I-2011 Pelaksanaan STK Diperluas Diseluruh Provinsi Dengan Jumlah Sampel 12.000 Rumah Tangga. Cakupan STK Dilaksanakan Di Beberapa Kab/Kota Terpilih Yang Sudah Diidentifikasi Sebagai Wilayah Perkotaan. Jumlah Sampel Blok Sensus Pada Tahun 2015 Adalah 1.460 Dengan Sampel Rumah Tangga Per Blok Sensus Adalah 10. Target Populasi Survei Tendensi Konsumen Adalah Rumah Tangga Kelas Menengah Dan Atas Yang Diidentifikasi Sebagai Unit Populasi Terbesar Dalam Melakukan Aktifitas Konsumsi Sehari-Hari. Untuk Itu, Rancangan Sampling Dibuat Sedemikian Rupa Dengan Tujuan Dapat Menggambarkan Aktifitas Konsumsi Yang Dimaksud. Kerangka Sampel Blok Sensus STK Adalah Daftar Sampel Blok Sensus Susenas Maret 2015 Daerah Perkotaan Di Setiap Kab/Kota Terpilih. Disamping Itu, Untuk Menggambarkan Aktifitas Kegiatan Konsumsi Terbesar Maka Populasi Blok Sensus Yang Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 11 / 9 0 BAB 1 Pendahuluan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 4 Dijadikan Kerangka Sampel Berasal Dari Blok Sensus Yang Diklasifikasikan Ke Dalam Strata Wealth Index Menengah Dan Tinggi. Seperti Halnya Susenas, Maka Penarikan Sampel Rumah Tangga STK Melalui Paket Program Aplikasi Yang Telah Disiapkan Sehingga Sampel Rumah Tangga STK Nantinya Akan Berbeda Dari Sampel Rumah Tangga Susenas. Selain Itu, Sampel Rumah Tangga Nantinya Akan Proporsional Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kepala Rumah Tangga. Selanjutnya, Blok Sensus Dan Rumah Tangga Terpilih Kegiatan STK Maret 2015 Akan Diperlakukan Sebagai Panel Blok Dan Panel Rumah Tangga Pada Triwulan 2 Juni, Triwulan 3 September, Dan Triwulan 4 Desember. 1.4. Sistematika Penulisan Penulisan Buku Ini Dibagi Ke Dalam Lima 5 Bab, Yaitu 1. Bab I Pendahuluan, Yang Terdiri Dari Latar Belakang, Tujuan, Cakupan Penelitian, Dan Sistematika Penulisan. 2. Bab II Kajian Literatur, Menyajikan Berbagai Penelitian Yang Pernah Dilakukan Mengenai Indeks Tendensi Konsumen. 3. Bab III Metodologi Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen, Menyajikan Prosedur Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen, Dan Interpretasi Hasilnya. 4. Bab IV. Hasil Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen, Menyajikan Hasil Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Selama Tahun 2016. 5. Bab V. Kesimpulan, Menyajikan Ringkasan Indikator Dini Perekonomian Secara Umum Dilihat Dari Perkembangan Kondisi Ekonomi Rumah Tangga Sisi Konsumen Selama Tahun 2016. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 12 / 9 0 2 KAJIAN LITERATUR Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 13 / 9 0 BAB 2 Kajian Literatur Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 6 2.1. Consumer Sentiment Index Michigan University Michigan University Di Amerika Serikat Menyajikan Indeks Sentimen Konsumen Consumer Sentiment Index CSI. Indeks Sentimen Konsumen Diperoleh Melalui Survei Sentimen Konsumen Yang Dilakukan Oleh Lembaga Penelitian Di Michigan University, Amerika Serikat. Survei Ini Dilakukan Setiap Bulan, Dan Tujuan Utama Dari Penyusunan Indeks Ini Adalah Untuk Kepentingan Investasi. Indeks Sentimen Konsumen Disusun Sebagai Pembanding Dari Purchasing Managers Index PMI Atau Indeks Pembelanjaan Perusahaan Yang Memantau Kondisi Bisnis Khususnya Dari Sisi Pasar Bursa. Nilai Indeks PMI Diinterpretasikan Sebagai Berikut Nilai Indeks Di Bawah 50 Mengindikasikan Kondisi Perekonomian Mengalami Kontraksi, Sedangkan Di Atas 50 Menandakan Kondisi Perekonomian Mengalami Ekspansi. Variabel-Variabel Yang Digunakan Untuk Menyusun PMI Antara Lain Belanja Perusahaan Terhadap Saham, Pembelian Barang Tahan Lama Dan Total Penjualan Kendaraan Mobil. Dua Variabel Terakhir Menunjukkan Bahwa Semakin Tinggi Volumenya, Semakin Tinggi Pula Permintaan Akan Barang Tahan Lama Dan Mobil. Akibatnya, Suplai Barang Dari Produsen Juga Meningkat Yang Tentunya Akan Memberikan Dampak Pada Peningkatan Kesempatan Kerja. Di Lain Pihak, Permintaan Akan Barang Tahan Lama Dan Kendaraan Juga Merupakan Gambaran Dari Konsumsi Rumahtangga. PMI Merupakan Ukuran Kuantitatif Sedangkan CSI Merupakan Ukuran Kualitatif. Secara Kualitatif, Informasi Dari Pengusaha Mengenai Belanja Barang Dan Jasa Perusahaan Seperti Iklan Dan Jasa Konsultan Dapat Memberikan Gambaran Mengenai Tingkat Sentimen Perusahaan Terhadap Bisnisnya. Hal Ini Sejalan Dengan Sikap Konsumen Terhadap Konsumsi Rumahtangga. Peningkatan Konsumsi Rumahtangga Akan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi. Sebagaimana Diketahui Bahwa Konsumsi Rumahtangga Domestik Adalah Salah Satu Faktor Pendorong Dalam Memperkuat Fundamental Ekonomi, Ht P //S Ul Se L.B Ps .G O. Id 14 / 9 0 BAB 2 Kajian Literatur Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 7 Meskipun Dalam Perekonomian Yang Lebih Luas Dan Terbuka, Konsumsi Domestik Bukan Satu-Satunya Faktor Pendorong Karena Adanya Kegiatan Ekspor Dan Impor. 2.2. Consumer Confidence Index Consumer Confidence Index CCI Atau Indeks Kepercayaan Konsumen IKK Diperkenalkan Oleh The Conference Board Sejak Tahun 1985 Melalui Survei Kepercayaan Konsumen. IKK Ditentukan Berdasarkan Tingkat Optimisme Konsumen Terhadap Kondisi Perekonomian, Yang Disajikan Dalam Bentuk Indeks Yang Secara Normatif Ditentukan Dalam Nilai 100. Nilai Indeks Ini Merupakan Proporsi Dari Pendapat Konsumen Mengenai Kondisi Saat Ini Dengan Bobot Sebesar 40 Persen Dan Kondisi Mendatang Dengan Bobot Sebesar 60 Persen. Interpretasi Dari Indeks Ini Adalah Apabila IKK Meningkat Mengindikasikan Konsumsi/Belanja Konsumen Juga Meningkat. Akibatnya, Dari Sisi Penawaran Perusahaan Akan Meningkatkan Produksinya Yang Disebabkan Oleh Meningkatnya Permintaan. Dampak Lain Adalah Meningkatnya Konsumsi Rumah Tangga Sehingga Tingkat Permintaan Kredit Ke Bank Meningkat. Dengan Demikian Pemerintah Dapat Mengantisipasi Akan Adanya Kenaikan Pajak Pendapatan Yang Diperoleh Dari Naiknya Konsumsi Rumah Tangga. Sebaliknya Bila IKK Menurun, Maka Konsumsi Rumah Tangga Juga Menurun Yang Berarti Permintaan Akan Produk Juga Menurun. Hal Ini Akan Mengakibatkan Turunnya Suplai Dari Perusahaan Baik Dari Sektor Industri Manufaktur, Konstruksi, Dan Lain-Lain. Kondisi Ini Akan Mengakibatkan Kondisi Perekonomian Mengalami Kontraksi. Survei Kepercayaan Konsumen Dilakukan Setiap Bulan Dengan Jumlah Responden Sekitar 5000 Rumah Tangga. Variabel Yang Dicakup Pada Kuesioner Survei Ini Antara Lain 1 Kondisi Bisnis Saat Ini, 2 Kondisi Bisnis 6 Bulan Mendatang, 3 Kondisi Lapangan Pekerjaan Saat Ini, 4 Kondisi Lapangan Pekerjaan 6 Bulan Mendatang 5 Jumlah Pendapatan Seluruh Anggota Keluarga Selama 6 Bulan Mendatang. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 15 / 9 0 BAB 2 Kajian Literatur Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 8 Setiap Variabel Diatas Mempunyai Jawaban Positif Meningkat Dan Negatif Menurun. Jawaban Meningkat Diberi Skor 1 Dan Menurun Diberi Skor 0. Untuk Penghitungan Nilai Indeks Masing-Masing Variabel Digunakan Rumus Diffussion Index. Besarnya Indeks Menunjukkan Tingkat Kepercayaan Konsumen Terhadap Kondisi Perekonomian Pada Periode Tertentu Terhadap Periode Pembandingnya. Apabila Pertumbuhan Indeks Kurang Dari 5 Persen, Maka Kepercayaan Konsumen Cenderung Tetap Atau Stagnant, Tetapi Bila Pertumbuhan Lebih Dari 5 Persen Maka Kepercayaan Konsumen Meningkat Dibanding Periode Pembandingnya. Indeks Kepercayaan Konsumen Yang Disusun Oleh The Conference Board Dibagi Menjadi 2 Macam Indeks, Yaitu Indeks Kepercayaan Konsumen Kini Current Consumer Confidence Index Dan Indeks Kepercayaan Konsumen Mendatang Future Consumer Confidence Index. Indeks Kepercayaan Konsumen Kini Merupakan Komposit Dari 2 Variabel, Yaitu Kondisi Bisnis Saat Ini Dan Kondisi Lapangan Pekerjaan Saat Ini. Sedangkan Indeks Kepercayaan Konsumen Mendatang Merupakan Komposit Dari 3 Variabel Kondisi Bisnis 6 Bulan Mendatang, Kondisi Lapangan Pekerjaan 6 Bulan Mendatang Dan Jumlah Pendapatan Seluruh Anggota Keluarga Selama 6 Bulan Mendatang. 2.3. Survei Konsumen Bank Indonesia. Bank Indonesia Melakukan Survei Sejenis Dengan Survei Tendensi Konsumen STK, Yaitu Survei Konsumen, Yang Dilakukan Setiap Bulan Terhadap 4.365 Rumahtangga. Survei Ini Dilakukan Sejak Tahun 1993 Dan Menghasilkan Suatu Ukuran Yaitu Indeks Keyakinan Konsumen. Indeks Keyakinan Konsumen Dihitung Dengan Menggunakan Metode Balance Score Sbnet Balance 100, Yaitu Dengan Menjumlahkan Hasil Dari Metode Sbnet Balance Ditambah 100. Interpretasi Dari IKK, Adalah Jika Indeks Diatas 100 Berarti Optimis Dan Sebaliknya, Jika Indeks Dibawah 100 Berarti Pesimis. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 16 / 9 0 3 Metodologi Penghitungan Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 17 / 9 0 BAB 3 Metodologi Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 10 Keadaan Dan Perkembangan Perekonomian Juga Dapat Diketahui Melalui Survei Tendensi Konsumen. Survei Tersebut Bertujuan Untuk Memperoleh Gambaran Mengenai Situasi Bisnis Dan Perekonomian Secara Umum Menurut Pendapat Konsumen Sebagai Pelaku Konsumsi. Informasi Yang Dikumpulkan Meliputi Rencana Pembelian Beberapa Komoditi Kategori Normal Goods Seperti Daging, Ikan, Susu, Buah-Buahan Untuk Konsumsi Makanan, Dan Komoditi Pakaian, Biaya Perumahan, Biaya Pendidikan, Transportasi, Biaya Kesehatan, Dan Rekreasi Untuk Komoditi Bukan Makanan. Disamping Itu Dikumpulkan Pula Informasi Luxury Goods Seperti Rumah/Tanah, Mobil, TV, Komputer Untuk Konsumsi Bukan Makanan, Serta Informasi Mengenai Kondisi Pendapatan Dan Tabungan. Indeks Tendensi Konsumen Juga Terdiri Dari Dua Jenis Indeks Yaitu Indeks Komposit Kini Current Composit Index Dan Indeks Komposit Mendatang Future Composit Index. Indeks Indikator Kini IIK Merupakan Indeks Komposit Dari Beberapa Variabel Yang Dapat Mengidentifikasi Kondisi Ekonomi Rumahtangga Konsumen Pada Saat Triwulan Berjalan Saat Survei Dibandingkan Periode Triwulan Sebelumnya. Sedangkan Indeks Indikator Mendatang IIM Merupakan Indeks Komposit Dari Beberapa Variabel Yang Dapat Mengidentifikasi Kondisi Ekonomi Rumahtangga Konsumen Dan Rencana Untuk Membeli Barang-Barang Tahan Lama Pada Periode Tiga Bulan Mendatang. Berdasarkan Evaluasi Rangkaian Kegiatan Pelaksanaan Indeks Tendensi Konsumen Selama Tahun 2011-2015, Perlu Ada Perbaikan Secara Menyeluruh Baik Dari Metodologi Pemilihan Blok Sensus Dan Responden, Kuesioner, Pelaksanaan Lapangan Survei Tendensi Konsumen, Metode Penghitungan, Mekanisme Pengolahan Data, Serta Rekonsiliasi Data Provinsi Dan Nasional. Penyempurnaan Tersebut Dilakukan Dalam Rangka Untuk Memperbaiki Kualitas Hasil Dari Indeks Tendensi Konsumen Sehingga Informasi Yang Dihasilkan Diharapkan Dapat Menggambarkan Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Berjalan Maupun Prediksi Pada Triwulan Mendatang. Dengan Demikian, Sejak Triwulan I-2015 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 18 / 9 0 BAB 3 Metodologi Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 11 Dilakukan Penyempurnaan Indeks Tendensi Konsumen Secara Menyeluruh. Sehingga Sejak Triwulan I-2015, Pelaksanaan Lapangan Akan Dilakukan Secara Independen Dari Survei-Survei Lainnya Berbeda Dengan Sebelumnya Yang Terintegrasi Dengan Sakernas. Sejak Triwulan I-2015 Dilakukan Penyempurnaan Kuesioner Jika Dibandingkan Dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Yaitu Mempertajam Semua Variabel Pembentuk ITK. Perubahan Tersebut Tidak Menghilangkan Apa Yang Ditanyakan Pada Kuesioner Tahun Sebelumnya, Namun Hanya Menyertakan Alasan Jawaban Serta Memberikan Pilihan Jawaban Yang Lebih Rinci . Variabel-Variabel Yang Digunakan Dalam Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen, Sebagai Berikut Variabel Indeks Kini Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 19 / 9 0 BAB 3 Metodologi Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 12 Variabel Indeks Mendatang Perubahan Variabel/Komponen Indeks Dimaksudkan Untuk Menjamin Ketepantan Proksi Indikator Yang Digunakan Dan Tidak Terjadinya Multikolinieritas Dalam Penghitungan Indeks Kompositnya. 3.1. Prosedur Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Variabel-Variabel Yang Ditanyakan Dalam Survei Tendensi Konsumen Mempunyai 3 Jenis Jawaban Yaitu Meningkat, Tetap Dan Menurun. Prosedur Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Indeks Indikator Kini Dan Indeks Indikator Mendatang Masing-Masing Adalah Sebagai Berikut Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 20 / 9 0 BAB 3 Metodologi Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 13 1. Pemberian Skor Jawaban Variabel/Komponen Tunggal Pemberian Kode Dan Skor Dilakukan Untuk Masing-Masing Kelompok Barang/Jasa Terpilih, Yaitu 1 Bahan Makanan/Minuman 2 Makanan/Minuman Jadi, Rokok, Tembakau, Dan Makan Di Restoran/Rumah Makan 3 Pakaian 4 Pembelian Pulsa HP 5 Rekreasi/Hiburan Nonton Di Bioskop, Karaoke, Ke Tempat Hiburan 6 Akomodasi Hotel/Penginapan 7 Transportasi 8 Perawatan Kesehatan Dan Kecantikan Gym, Salon, Spa. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 21 / 9 0 BAB 3 Metodologi Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 14 2. Interaksi Dua Variabel/Komponen Pengaruh Inflasi Terhadap Total Pengeluaran Seluruh Anggota Rumah Tangga Blok IV.B Rincian 5 Vs Blok IV.C Rincian 7 Rencana Pembelian Barang-Barang Tahan Lama Serta Aktivitas Rekreasi Dan Hajatan/Pesta Tervalidasi Kondisi Keuangan Rumah Tangga 3 Bln Terakhir Blok IV.D Rincian 11 Vs Blok IV.F Rincian 16 Poin 1 S.D. Poin 5 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 22 / 9 0 BAB 3 Metodologi Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 15 Pemberian Kode Dan Skor Dilakukan Untuk Masing-Masing Kelompok Barang- Barang Tahan Lama Serta Aktivitas Rekreasi Dan Hajatan/Pesta, Yaitu 1 Membeli Barang Elektronik Perhiasan/Logam Batu Mulia Perangkat Komunikasi Perabot Meubelair Dan Peralatan Rumah Tangga 2 Rekreasi Dan Pesta/Hajatan 3 Membeli Motor/Mobil 4 Merenovasi Rumah 5 Membeli Rumah/Tanah. 3. Pemberian Penimbang 4. Tahapan Penghitungan Indeks A. Indeks Variabel Tunggal 1 1 100 1 1 100 100 0 200 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 23 / 9 0 BAB 3 Metodologi Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 16 B. Indeks Gabungan Beberapa Variabel 1 1 1,2, , 0 200 5. Penghitungan Indeks Komposit Kini Dan Indeks Komposit Mendatang Indeks Tendensi Konsumen ITK Terdiri Dari Indeks Indikator Kini IIK Dan Indeks Indikator Mendatang IIM. Kedua Indeks Tersebut Disusun Secara Terpisah Dan Berbeda Dari Penghitungan Pada Tahun Sebelumnya. Indeks Komposit Kini Dan Mendatang IKK/IKM IKK 3 1 IKM 2 1 Dimana IKK Indeks Komposit Kini. IKM Indeks Komposit Mendatang. I 1,2,3 Variabel/Komponen IKK M 1,2 Variabel/Komponen IKM Range 0 IKK/IKM 200 3.2. Interpretasi Hasil Indeks Tendensi Konsumen. Nilai Indeks Indikator Kini Dan Indeks Indikator Mendatang Berkisar Antara 0 Sampai Dengan 200. Interpretasi Masing-Masing Indeks Adalah Sebagai Berikut A. Diatas 100 S/D 200 Jumlah Jawaban Meningkat Lebih Besar Dari Jawaban Menurun Artinya Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Berjalan Meningkat Dibanding Pada Triwulan Sebelumnya Untuk Indeks Indikator Kini Atau Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Mendatang Meningkat Dibanding Pada Triwulan Berjalan Untuk Indeks Indikator Mendatang . Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 24 / 9 0 BAB 3 Metodologi Penghitungan Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 17 B. Sama Dengan 100 Jumlah Jawaban Meningkat Dan Menurun Adalah Seimbang, Artinya Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Berjalan Hampir Sama Dengan Triwulan Sebelumnya Untuk Indeks Indikator Kini Atau Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Mendatang Sama Dengan Padatriwulan Berjalan Untuk Indeks Indikator Mendatang. C. Kurang Dari 100 Jumlah Jawaban Menurun Lebih Besar Dari Jawaban Meningkat, Artinya Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Berjalan Menurun Dibanding Keadaan Triwulan Sebelumnya Untuk Indeks Indikator Kini Atau Kondisi Ekonomi Konsumen Pada Triwulan Mendatang Menurun Dibanding Pada Triwulan Berjalan Untuk Indeks Indikator Mendatang. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 25 / 9 0 4 Hasil Penghitungan ITK Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 26 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 19 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 19 4.1. Profil Rumah Tangga Tahun 2016 Indeks Tendensi Konsumen Dihitung Untuk Memperkirakan Gerak Perekonomian Berdasarkan Informasi Konsumen Rumah Tangga. Indeks Tendensi Konsumen ITK Dihitung Dari Hasil Survei Tendensi Konsumen. Survei Tendensi Dilaksanakan Secara Panel Setiap 3 Bulan Sekali Dalam Setahun Atau Setiap Triwulan. Survei Hanya Dilakukan Tujuh Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan Yaitu Di Makassar, Bulukumba, Bone, Pare-Pare, Wajo, Palopo Dan Luwu Timur. Jumlah Sampel Setiap Triwulannya Adalah Sebanyak 380 Rumah Tangga. Respon Rate Sampel Setiap Triwulan Mencapai 100 Persen. Tabel 4.1 Persentase Responden Rumah Tangga Menurut Tingkat Pendidikan, 2016 Tingkat Pendidikan Triwulan Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 SMP Ke Bawah 35.00 35.71 32.95 41.88 SMA 35.00 37.43 40.69 36.32 Akademi Ke Atas 30.00 26.86 26.36 21.79 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 Berbeda Dengan Tahun Sebelumnya, Dimana Tingkat Pendidikan Respondennya Lebih Banyak Berada Pada Jenjang Pendidikan SMP Ke Bawah, Ditahun 2016 Ini, Profil Pendidikan Responden Lebih Merata Pada Semua Jenjang Pendidikan. Pada Triwulan 1 Tahun 2016, Proporsi Ketiga Tingkat Pendidikan Cukup Merata, Sedangkan Pada Triwulan 2 Dan 3 , Profil Tingkat Pendidikan Responden Lebih Banyak Berada Pada Tingkat SMA, Sedangkan Pada Triwulan 4 Lebih Banyak Berada Pada Lulusan SMP. Sejak Tahun 2015, Sektor Dalam Perekonomian Telah Berubah Menjadi 17 Kategori, Bukan Lagi 9 Sektor, Oleh Karena Itu, Kuesioner Mengenai Profil Responden Menurut Sumber Penghasilan Utama Juga Disesuaikan. Dilihat Dari Sumber Penghasilan Utama Responden Selama Triwulan I-2015 S.D. Triwulan IV-2016, Sebagian Besar Bekerja Pada Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 27 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 20 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 20 Kategori Perdagangan Besar Dan Eceranreparasi Mobil Dan Sepeda Motor Yaitu Sebanyak 18-24 Persen. Selanjutnya, Persentase Terbesar Dimiliki Oleh Penerima Pendapatan Dengan Persentase Sebesar 17-19 Persen. Sedangkan Jenis Persentase Pekerjaan Responden Terkecil Adalah Pada Kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan Daur Ulang Yang Hanya Berkisar 0-0.5 Persen Saja. Tabel 4.2 Persentase Responden Rumah Tangga Menurut Sumber Penghasilan Utama, 2016 Kategori Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 A Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan 2.78 3.72 2.87 3.43 B Pertambangan Dan Penggalian 4.44 4.30 4.01 4.72 C Industri Pengolahan 3.33 3.72 3.72 3.86 D Pengadaan Listrik Dan Gas 0.83 0.86 0.86 0.43 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan Daur Ulang 0.00 0.00 0.29 0.43 F Konstruksi 7.78 6.88 8.02 7.30 G Perdagangan Besar Dan Eceran Reparasi Mobil Dan Sepeda Motor 18.61 20.63 20.34 24.03 H Transportasi Dan Pergudangan 5.83 5.16 5.16 6.44 I Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minum 6.39 5.73 6.59 6.44 J Informasi Dan Komunikasi 1.11 0.86 1.43 0.43 K Jasa Keuangan Dan Asuransi 1.94 2.01 1.72 3.00 L Real Estate 1.11 1.43 0.86 0.43 M,N Jasa Perusahaan 1.11 1.43 1.43 1.29 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Sosial Wajib 10.00 10.32 9.46 9.01 P Jasa Pendidikan 9.72 8.02 8.60 6.01 Q Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 1.67 2.58 1.43 0.43 R,S,T,U Jasa Lainnya 5.28 3.72 4.01 4.72 Penerima Pendapatan 18.06 18.62 19.20 17.60 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 28 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 21 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 21 Dilihat Dari Status Pekerjaan Kepala Rumahtangga, Sebagian Besar Responden Berstatus Sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai Yaitu Sekitar 47-55 Persen, Selanjutnya, Terbanyak Kedua Adalah Berusaha Sendiri Yaitu Sebanyak 33-41 Persen. Status Pekerjaan Yang Paling Sedikit Adalah Pekerja Keluarga Yang Hanya Berkisar 1-2 Persen Tabel 4.3. Tabel 4.3 Persentase Responden Rumah Tangga Menurut Status Pekerjaan Kepala Rumah Tangga Tahun 2016 Status Pekerjaan Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Berusaha Sendiri 33.90 35.44 37.59 40.41 Berusaha Dibantu Pekerja Dibayar 10.51 11.23 8.87 10.36 Buruh/Karyawan/Pegawai 54.58 52.28 52.48 47.15 Pekerja Keluarga 1.02 1.05 1.06 2.07 Sejak Tahun 2016, Pengelompokan Rata-Rata Pendapatan Rumah Tangga Selama Sebulan Dibagi Menjadi 6 Kelompok Sedangkan Pada Tahun-Tahun Sebelumnya Hanya 3. Berdasarkan Hal Tersebut, Terlihat Bahwa Responden STK Paling Banyak Berada Pada Kelompok Rata-Rata Pendapatan Rumah Tangga Selama Sebulan Kurang Dari Dua Juta Rupiah, Yaitu Berkisar Antar 26-30 Persen. Selanjutnya Terbanyak Kedua Berada Pada Kelompok Pendapatan 5-9,9 Juta Rupiah Selama Sebulan, Yaitu Sekitar 20-24 Persen. Sedangkan Yang Terkecil Adalah Yang Berpendapatan Lebih Dari 10 Juta Rupiah, Yaitu Hanya 4-7 Persen Tabel 4.4. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 29 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 22 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 22 Tabel 4.4 Persentase Responden Rumah Tangga Menurut Rata-Rata Pendapatan Rumah Tangga Selama Sebulan Tahun 2016 Pendapatan Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 2 Juta Rupiah 26.67 27.43 26.65 29.91 2-2,9 Juta Rupiah 20.56 16.57 17.77 23.08 3-3,9 Juta Rupiah 14.44 20.29 17.77 12.39 4-4,9 Juta Rupiah 10.28 6.86 8.31 7.69 5-9,9 Juta Rupiah 21.11 24.00 24.07 20.51 10 Juta Rupiah 6.94 4.86 5.44 6.41 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 4.2. Perkembangan Nilai Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016 S.D. Triwulan IV-2016 Kondisi Ekonomi Rumahtangga Konsumen Berdasarkan Hasil Survei Tendensi Konsumen STK Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Memperlihatkan Fluktuasi Tingkat Optimisme Konsumen Antar Tiap Triwulan. Hal Ini Ditandai Oleh Nilai ITK Yang Mengalami Kenaikan Dan Penurunan Sepanjang Tahun 2016, Walaupun Nilai Indeksnya Masih Berada Di Atas 100 Sepanjang Tahun 2016. Nilai ITK Memperlihatkan Tentang Derajat Optimisme Kestabilan Ekonomi Yang Ditunjukkan Oleh Perilaku Konsumen Dalam Menyimpan Dan Membelanjakan Pendapatan Rumah Tangganya, Dimana Jika Kepercayaan Konsumen Meningkat, Maka Mengindikasikan Pertumbuhan Ekonomi Yang Baik Dan Konsumen Lebih Banyak Membelanjakan Uangnya Untuk Konsumsi. Sebaliknya Jika Konsumen Pesimis, Maka Mereka Akan Mengurangi Pengeluaran Rumah Tangga Dan Meninjau Ulang Keadaan Finansialnya. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 30 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 23 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 23 Gambar 1. Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan Triwulan I S.D. IV Tahun 2016 Jika Dilihat Secara Keseluruhan Selama Tahun 2016, Nilai ITK Provinsi Sulawesi Selatan Tertinggi Berada Di Triwulan III Dengan Nilai Indeks Sebesar 107,09 Dan Terendah Berada Di Triwulan I 2016 Sebesar 101,91. Jadi Sepanjang Tahun 2016, Kondisi Ekonomi Konsumen Selalu Mengalami Peningkatan Jika Dibandingkan Dengan Triwulan Sebelumnya. Hanya Saja Pada Triwulan I Dan Triwulan IV, Tingkat Optimisme Konsumen Lebih Rendah Dibanding Triwulan Sebelumnya. Sementara Itu, Pada Triwulan II Dan III, Konsumen Lebih Optimis Dibanding Triwulan Sebelumnya. Tingginya Nilai Optimisme Konsumen Pada Triwulan III Terjadi Karena Konsumen Lebih Optimis Dalam Memandang Tingkat Kestabilan Keadaan Ekonomi Sulawesi Selatan Dibandingkan Triwulan Sebelumnya. Optimisme Ini Terutama Ditandai Dengan Peningkatan Yang Signifikan Pada Seluruh Komponen. Optimisme Tertinggi Adalah Pada Komponen Tingkat Konsumsi Barang Dan Jasa Serta Pendapatan Rumah Tangga Kini Yang Mendorong Persepsi Konsumen Yang Lebih Dari Dari Triwulan Sebelumnya. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 31 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 24 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 24 4.3. Perkembangan Nilai Indeks Variabel Pembentuk ITK Triwulan I-2016 S.D. Triwulan IV-2016 Kondisi Ekonomi Konsumen Di Sulawesi Selatan Pada Triwulan I-IV Tahun 2016 Tampak Mengalami Peningkatan Pada Semua Triwulan. Hal Tersebut Terlihat Dari Nilai ITK Yang Selalu Berada Di Atas 100. Nilai ITK Tertinggi Berada Pada Triwulan III Dengan Nilai Indeks Sebesar 107,09, Sedangkan Nilai ITK Terendah Berada Pada Triwulan I Dengan Nilai Indeks Sebesar 101,91. Fluktuasi Nilai Indeks Antar Triwulan Tersebut Mengindikasikan Tingkat Optimisme Konsumen Yang Bervariasi Antar Triwulannya. Besaran Nilai Indeks Yang Selalu Diatas 100 Selama Empat Triwulan Merupakan Suatu Early Warning Yang Menunjukkan Bahwa Aktivitas Perekonomian Cenderung Naik Dan Sehat Selama Tahun 2016. Hal Ini Karena Semakin Confidence Masyarakat Mengenai Stabilitas Income Mereka, Maka Semakin Besar Kemungkinan Mereka Untuk Melakukan Pembelian Barang Maupun Jasa. Sebaliknya, Jika Confidence Menurun, Konsumen Akan Lebih Banyak Menabung Dari Pada Membelanjakan Uangnya, Menandakan Perekonomian Dalam Masalah. Nilai ITK Sulawesi Selatan Ditentukan Oleh Nilai Variabel-Variabel Pembentuknya. Variabel-Variabel Pembentuk ITK Terdiri Dari Pendapatan Rumah Tangga Pada Triwulan Ini Pengaruh Inflasi Terehadap Tingkat Konsumsi Dan Volume Konsumsi Barang Dan Jasa. Ketiga Variabel Tersebut Juga Mengalami Fluktuasi Nilai Indeks Dari Triwulan I Sampai Triwulan IV. Fluktuasi Ini, Akan Mendorong Fluktuasi Nilai ITK Sulawesi Selatan Dan Tingkat Optimisme Konsumen Selama Tahun 2016. Secara Umum, Nilai Indeks Variabel Komponen Pembentuk ITK Berada Diatas Seratus. Tetapi, Untuk Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Konsumsi Selama Tahun 2016 Menunjukkan Fenomena Yang Berbeda. Secara Umum, Nilai Indeks Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Konsumsi Berada Dibawah Seratus. Hal Ini Mengindikasikan Bahwa Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 32 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 25 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 25 Konsumen Cenderung Berpendapat Bahwa Tingkat Inflasi Sangat Mempengaruhi Konsumsi Mereka. Walaupun Inflasi Selama Tahun 2016 Yang Sebesar 2,94 Persen Lebih Rendah Dibandingkan Tahun Sebelumnya Sebesar 3,76 Persen. Tabel 4.5. Nilai Indeks Tendensi Konsumen Tahun 2016 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk Triwulan I- 2016 Triwulan II - 2016 Triwulan III - 2016 Triwulan IV - 2016 Pendapatan Rumah Tangga Kini 104,64 106,47 112,28 107,94 Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Konsumsi 97,37 101,50 96,24 90,24 Volume Konsumsi Barang Dan Jasa 101,15 114,46 108,47 104,77 Indeks Tendensi Konsumen 101,91 106,83 107,09 102,43 4.3.1 Perkembangan Nilai Indeks Pendapatan Rumah Tangga Kini Triwulan I-2016 S.D. Triwulan IV-2016 Secara Umum, Nilai Indeks Pendapatan Rumah Tangga Kini Selama Tahun 2016 Diatas 100. Nilai Ini Mengindikasikan Bahwa Pendapatan Rumahtangga Konsumen Lebih Baik Dibandingkan Triwulan Sebelumnya. Di Setiap Triwulan, Konsumen Optimis Bahwa Pendapatannya Meningkat. Selain Itu, Tingkat Optimisme Konsumen Terhadap Nilai Pendapatannya Pada Triwulan I-2016 Sampai Dengan Triwulan III-2016 Juga Meningkat. Sebaliknya, Pada Triwulan IV-2016, Walaupun Konsumen Optimis Bahwa Pendapatannya Meningkat, Tetapi Tingkat Optimismenya Sedikit Menurun Dibanding Triwulan Sebelumnya. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 33 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 26 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 26 Gambar 2. Indeks Pendapatan Rumahtangga Kini Sulawesi Selatan Triwulan I S.D. IV Tahun 2016 Pada Triwulan I-2016, Pendapatan Konsumen Meningkat Karena Peningkatan Gaji Dan Sebagian Konsumen Mendapatkan Pekerjaan/Usha Baru. Sekitar 70 Persen Konsumen Menjawab Adanya Peningkatan Gaji Pada Triwulan Ini. Sementara Itu, Konsumen Yang Memeperoleh Pekerjaan Atau Memiliki Usaha Baru Ada Sebanyak 15 Persen. Fenomena Ini Mengindikasikan Bahwa Keadaan Ekonomi Membaik, Sehingga Secara Tidak Langsung Pengusaha Mampu Menggaji Karyawannya Dengan Gaji Yang Lebih Tinggi. Selain Menaikkan Gaji Pegawai, Perusahaan Juga Menambah Jumlah Karyawannya, Sehingga Banyak Anggota Rumahtangga Yang Mendapatkan Pekerjaan Baru. Kondisi Ekonomi Yang Baik Juga Tercermin Dari Iklim Usaha Yang Kondusif Untuk Menciptakan Usaha Baru Bagi Masyarakat. Pada Triwulan II-2016, Banyak Pekerja Berstatus Buruh Tetap/Karyawan Yang Pendapatannya Meningkat. Pasalnya Pada Triwulan Ini Mereka Mendapatkan Tambahan Pendapatan Dari Gaji Ke-13, Gaji Ke-14, Tunjangan Hari Raya, Atau Pendapatan Lainnya. Tambahan Pendapatan Tersebut Pada Akhirnya Mempengaruhi Nilai Variabel Pendapatan Rumahtangga Menjadi Lebih Tinggi Dibanding Triwulan Sebelumnya. 103,65 104,64 106,47 112,28 107,94 Triwulan IV- 2015 Triwulan I- 2016 Triwulan II - 2016 Triwulan III - 2016 Triwulan IV - 2016 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 34 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 27 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 27 Pada Triwulan III-2016, Meskipun Gaji Ke-13, Dan Gaji Ke-14/Tunjangan Hari Raya, Sebagian Besar Diterima Diakhir Bulan Juni, Namun Sepertinya Tambahan Pendapatan Tersebut Masih Terasa Pada Bulan Berikutnya Sehingga Konsumen Cenderung Menyatakan Bahwa Pendapatan Mereka Masih Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya. Selain Itu, Rumahtangga-Rumahtangga Yang Memiliki Usaha Musiman Menjelang Dan Saat Hari Raya Idul Fitri Juga Meningkat Pendapatannya Pada Triwulan Ini. Pada Triwulan IV-2016, Masyarakat Sulawesi Selatan Mengakui Bahwa Pendapatan Rumah Tangga Mereka Pada Triwulan IV-2016 Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya. Dengan Nilai Indeks Sebesar 107,94 Diharapkan Peningkatan Pendapatan Ini Akan Berpengaruh Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat. Artinya, Dengan Pendapatan Yang Lebih Baik, Secara Tidak Langsung Konsumsi Rumah Tangga Juga Akan Menjadi Lebih Baik. Terbukti Dari Sisi Pengeluaran, Konsumsi Rumahtangga Tumbuh Sebesar 0,76 Persen Dibanding Triwulan Sebelumnya. 4.3.2 Perkembangan Nilai Indeks Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi Triwulan I- 2016 S.D. Triwulan IV-2016 Secara Umum, Nilai Indeks Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi Rumahtangga Selama Tahun 2016 Dibawah 100. Nilai Ini Mengindikasikan Bahwa Konsumen Merasa Besarnya Inflasi Pada Triwulan Ini Cukup Berpengaruh Pada Konsumsi. Kecuali Untuk Triwulan III-2016 Yang Nilai Indeks Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi Yang Nilainya Diatas Seratus. Inflasi Selama Tahun 2016 Yang Sebesar 2,94 Persen Dirasakan Konsumen Cukup Berpengaruh Pada Konsumsi Mereka. Trend Inflasi Triwulanan Tidak Selalu Berbanding Lurus Terhadap Indeks Pengaruh Inflasi Pada Konsumsi Rumahtangga. Misalnya Saja, Inflasi Pada Triwulan III-2016 Sebesar 0,91 Persen Lebih Rendah Dibanding Triwulan Sebelumnya Sebesar 0,02 Persen, Tetapi Konsumen Justru Merasa Bahwa Inflasi Triwulan III-2016 Lebih Berpengaruh Pada Konsumsi Mereka. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 35 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 28 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 28 Gambar 3. Inflasi Triwulanan Sulawesi Selatan Triwulan I S.D. IV Tahun 2016 Dalam Persen Inflasi Triwulan I-2016 Sebesar 1,22 Persen Yang Terbilang Sedikit Di Atas Inflasi Periode Sebelumnya Sebesar 0,88 Persen Dianggap Relatif Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Masyarakat Sulawesi Selatan Dengan Pengaruh Yang Lebih Besar Dibanding Triwulan Sebelumnya. Hal Ini Ditunjukkan Oleh Nilai Indeks Yang Sebesar 99,88 Pada Triwulan IV-2015 Menjadi Sebesar 97,37 Pada Triwulan I-2016. Gambar 4. Indeks Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi Di Sulawesi Selatan Triwulan I S.D. IV Tahun 2016 1,22 0,02 0,91 0,75 Triwulan I- 2016 Triwulan II - 2016 Triwulan III - 2016 Triwulan IV - 2016 99,88 97,37 101,5 96,24 90,24 Triwulan IV- 2015 Triwulan I- 2016 Triwulan II - 2016 Triwulan III - 2016 Triwulan IV - 2016 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 36 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 29 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 29 Pada Triwulan II-2016 Yang Bertepatan Dengan Bulan Puasa, Meskipun Harga Beberapa Komoditi Barang/Jasa Mengalami Kenaikan, Namun Angka Inflasi Triwulan Ini Cukup Terkendali Pada Level 0,02 Persen. Inflasi Yang Cukup Rendah Ini, Dirasakan Konsumen Tidak Berpengaruh Pada Tingkat Konsumsi Rumahtangga. Dan Pada Triwulan Ini Indeks Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Konsumsi Sebesar 101,50. Inflasi Triwulan III-2016 Yang Sebesar 0,91 Persen Diakui Konsumen Cukup Berpengaruh Terhadap Tingkat Konsumsi Mereka. Ini Terbukti Dari Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Konsumsi Yang Turun Dibanding Triwulan Sebelumnya. Pada Triwulan Ini, Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Konsumsi Rumahtangga Sebesar 96,24. Meskipun Tingkat Inflasi Pada Triwulan IV-2016 Lebih Rendah Dari Triwulan Sebelumnya, Tetapi Cukup Berpengaruh Pada Konsumsi Rumahtangga. Bahkan Besarnya Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi Rumahtangga Pada Triwulan Ini Lebih Besar Dibanding Triwulan III-2016. Hal Ini Ditunjukkan Oleh Nilai Indeks Yang Sebesar 90,24 Yang Merupakan Nilai Indeks Terendah Selama Tahun 2016. 4.3.3 Perkembangan Nilai Indeks Volume Konsumsi Barang Dan Jasa Triwulan I- 2016 S.D. Triwulan IV-2016 Indeks Volume Konsumsi Barang Dan Jasa Selama Triwulan I-2016 Sampai Dengan Triwulan IV-2016 Selalu Diatas 100. Nilai Ini Dapat Diartikan Bahwa Dalam Setiap Triwulannya, Volume Konsumsi Barang Dan Jasa Rumahtangga Selalu Meningkat Dibandingkan Triwulan Sebelumnya. Peningkatan Konsumsi Rumahtangga Mengidikasikan Bahwa Konsumen Lebih Confidence Mengenai Stabilitas Income Mereka, Maka Semakin Besar Mereka Melakukan Pembelian Barang Maupun Jasa. Atau Dengan Kata Lain, Secara Tidak Langsung Hal Ini Menunjukkan Bahwa Keadaan Perekonomian Sulawesi Selatan Selama Tahun 2016 Cukup Sehat. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 37 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 30 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 30 Walaupun Setiap Triwulan Volume Konsumsi Barang Dan Jasa Rumahtangga Meningkat, Tetapi Derajat Peningkatannya Cenderung Menurun. Kecuali Pada Triwulan II- 2016, Volume Konsumsi Barang Dan Jasa Meningkat Disbanding Triwulan Sebelumnya. Selain Itu, Derajat Peningkatannya Juga Lebih Besar Disbanding Triwulan Sebelumnya. Pada Triwulan I-2016, Volume Konsumsi Makanan Menigkat Dengan Nilai Indeks Sebesar 105,53. Peningkatan Ini Disebabkan Karena Peningkatan Konsumsi Bahan Makanan Dan Makanan Jadi. Sedangkan Untuk Volume Konsumsi Non Makanan Justru Cenderung Tetap Atau Menurun Indeks Sebesar 99,90. Volume Konsumsi Non Makanan Yang Justru Meningkat Adalah Konsumsi Pulsa HP Dan Transportasi. Gambar 5. Indeks Volume Konsumsi Barang Dan Jasa Sulawesi Selatan Triwulan I S.D. IV Tahun 2016 Pada Triwulan II-2016, Nilai Indeks Volume Konsumsi Barang Dan Jasa Sebesar 114,46 Dan Naik Sebesar 13,31 Poin Atau Dengan Kata Lain Naik Cukup Signifikan Dibanding Triwulan Sebelumnya. Kenaikan Tersebut, Selain Karena Inflasi Yang Relatif Rendah Juga Karena Faktor Musiman. Dimana Pada Momen Bulan Puasa, Sebagian Konsumen 103,91 101,15 114,46 108,47 104,77 Triwulan IV- 2015 Triwulan I- 2016 Triwulan II - 2016 Triwulan III - 2016 Triwulan IV - 2016 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 38 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 31 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 31 Mengkonsumsi Makanan Dan Non Makanan Tertentu Karena Tradisi Yang Sudah Turun Temurun. Peningkatan Volume Konsumsi Terjadi Untuk Komoditi Bahan Makanan Makanan Jadi Pakaian Pulsa Hp Dan Pendidikan. Sementara Itu, Volume Konsumsi Yang Turun Adalah Hiburan Akomodasi, Transportasi Dan Perawatan Kesehatan/Salon. Pada Triwulan III-2016, Meskipun Konsumsi Mereka Terpengaruh Oleh Inflasi, Tetapi Konsumen Tetap Banyak Membelanjakan Pendapatannya. Hal Ini Disinyalir Karena Moment Hari Raya Idul Fitri, Libur Kemerdekaan, Mendekati Hari Idul Adha Dan Moment Hari Pertama Masuk Sekolah Menjadi Faktor Pemicu Tingkat Konsumsi Masyarakat. Artinya, Walaupun Harga Barang Naik, Tetapi Mereka Tetap Mengkonsumsi Barang-Barang Tertentu Karena Pengaruh Kejadian-Kejadian Tersebut. Tingkat Konsumsi Komoditi Makanan Masyarakat Sulawesi Selatan Pada Triwulan Ini Melonjak Lebih Tinggi Dibandingkan Komoditi Non Makanan. Untuk Bahan Makanan, Nilai Indeksnya Mencapai 140,01. Pada Komoditi Non Makanan, Sandang Dan Transportasi Menjadi Dua Komoditi Yang Terlihat Paling Banyak Meningkat Tingkat Konsumsinya Dari Triwulan Sebelumnya. Pada Triwulan IV-2016, Volume Konsumsi Makanan Menigkat Dengan Nilai Indeks Sebesar 122,17. Peningkatan Ini Disebabkan Karena Peningkatan Konsumsi Bahan Makanan Dan Makanan Jadi. Sedangkan Untuk Volume Konsumsi Non Makanan Justru Cenderung Tetap Atau Menurun Indeks Sebesar 99,80. Volume Konsumsi Non Makanan Yang Justru Meningkat Adalah Konsumsi Pakaian, Pendidikan, Pulsa HP Dan Transportasi. 4.3.4. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016 Indeks Tendensi Konsumen ITK Provinsi Sulawesi Selatan Pada Triwulan I-2016 Nilai Indeks 101,91 Berada Dibawah Angka Rata-Rata ITK Di Indonesia Nilai Indeks 102,89. ITK Provinsi Sulawesi Selatan Pada Triwulan I-2016 Menempati Urutan Ke 14 Empat Belas Besar Di Indonesia, Dengan Provinsi Maluku Merupakan Daerah Dengan ITK Tertinggi Di Indonesia Nilai Indeks 109,96. ITK Sulawesi Selatan Kali Ini Dapat Diartikan Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 39 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 32 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 32 Bahwa Kondisi Ekonomi Konsumen Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya, Namun Demikian Tingkat Optimisme Konsumen Triwulan Ini Sedikit Menurun Dibandingkan Triwulan Sebelumnya. Dilihat Dari Tiga Variabel Pembentuk ITK, Pendapatan Rumah Tangga Dan Tingkat Konsumsi Makanan Dan Non Makanan Konsumen Masyarakat Sulawesi Selatan Cenderung Meningkat Dari Periode Sebelumnya. Konsumen Masyarakat Sulawesi Selatan Nampaknya Masih Lebih Banyak Menyatakan Konsumtif Dari Triwulan Sebelumnya. Pada Triwulan Ini, Meskipun Tidak Ada Hari Raya Seperti Periode Sebelumnya, Biaya Transportasi Justru Paling Dominan Mengalami Peningkatan. Diduga, Peningkatan Biaya Transportasi Terjadi Karena Adanya Libur 3 Hari Di Bulan Maret. Sedangkan Inflasi Triwulan I 1,22 Yang Terbilang Sedikit Di Atas Inflasi Periode Sebelumnya, Dianggap Relatif Sedikit Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Masyarakat Sulawesi Selatan. Sehingga Terlihat Derajat Optimisme Tingkat Konsumsi Masyarakat Sedikit Menurun Dari Periode Sebelumnya. Gambar 6. Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan Menurut Variabel Pembentuk Triwulan I 2016 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 40 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 33 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 33 Jika Kita Membandingkan Nilai ITK Untuk Semua Provinsi Di Sulawesi, Empat Provinsi Termasuk Sulawesi Selatan Berada Dibawah Angka Rata-Rata Nasional. Mayoritas Daerah Sulawesi Pun Mengalami Penurunan Optimisme Konsumen Dalam Memandang Perekonomian Yang Lebih Rendah Dari Triwulan Sebelumnya. Trend Aktifitas Ekonomi Triwulan 1 Biasanya Belum Berjalan Sebaik Triwulan Selanjutnya. Mungkin Hal Ini Salah Satu Yang Membuat ITK Daerah Sulawesi Mengalami Penurunan Optimisme. Pada Periode Ini, Sulawesi Utara Menjadi Satu-Satunya Daerah Di Sulawesi Yang Mengalami Kondisi Ekonomi Konsumennya Lebih Buruk Dari Triwulan Sebelumnya. 4.3.5. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2016 Indeks Tendensi Konsumen ITK Provinsi Sulawesi Selatan Pada Triwulan II-2016 Nilai Indeks 106,83 Sedikit Berada Di Bawah Angka ITK Nasional Nilai Indeks 107,93. ITK Sulawesi Selatan Kali Ini Dapat Diartikan Bahwa Kondisi Ekonomi Konsumen Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya, Dengan Tingkat Optimisme Konsumen Triwulan Ini Lebih Tinggi Dibandingkan Triwulan Sebelumnya. Dilihat Dari Tiga Variabel Pembentuk ITK, Semua Variabel Pembentuk ITK Memiliki Indeks Di Atas 100 Yang Artinya Kondisi Ketiga Variabel Menunjukkan Kondisi Yang Lebih Baik Dari Triwulan Sebelumnya. Variabel Konsumsi Barang Dan Jasa Pada Triwulan Ini Nilai Indeksnya Lebih Tinggi Dibanding Dua Variabel Lainnya. Triwulan Ini Mengindikasikan Ekonomi Lebih Menggeliat Dengan Pertumbuhan Ekonomi Relatif Baik Dan Stabil Sehingga Tingkat Konsumsi Masyarakat Yang Meningkat. Peristiwa Musiman Berupa Bulan Ramadhan Dan Libur Sekolah Disinyalir Turut Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Masyarakat. Kelompok Bahan Makanan Dan Pakaian Menjadi Kelompok Barang/Jasa Yang Mengalami Peningkatan Konsumsi Lebih Tinggi Dibandingkan Kelompok Barang/Jasa Lainnya. Artinya Masyarakat Sulawesi Selatan Di Triwulan Ini Cenderung Membelanjakan Uangnya Lebih Untuk Bahan Makanan Dan Pakaian. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 41 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 34 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 34 Hal Ini Karena Adanya Tradisi Membeli Pakaian Baru Menjelang Idul Fitri Dan Juga Selama Bulan Puasa, Konsumsi Makanan Meningkat Baik Volume Maupun Jenisnya. Banyaknya Pekerja Berstatus Buruh Tetap/Karyawan Di Sulawesi Selatan Berdampak Pada Pendapatan Rumah Tangga Yang Cenderung Meningkat Pada Triwulan Ini. Pasalnya Pada Triwulan Ini Mereka Mendapatkan Tambahan Pendapatan Dari Gaji Ke- 13, Gaji Ke-14, Tunjangan Hari Raya, Atau Pendapatan Lainnya. Tambahan Pendapatan Tersebut Pada Akhirnya Mempengaruhi Nilai Variabel Pendapatan Rumahtangga Menjadi Lebih Tinggi Dibanding Triwulan Sebelumnya. Pada Triwulan Ini, Indeks Untuk Variabel Pendapatan Rumahtangga Mencapi 106,47 Atau Naik Sebesar 1,83 Poin Dibanding Triwulan I-2016. Pada Saat Bulan Puasa, Meskipun Harga Beberapa Komoditi Barang/Jasa Mengalami Kenaikan, Namun Angka Inflasi Triwulan Ini Cukup Terkendali Pada Level 0,02 Persen. Bahkan, Inflasi Ini Merupakan Inflasi Terendah Dalam Beberapa Tahun Terakhir. Kondisi Ini Diakui Oleh Konsumen Relatif Tidak Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Mereka. Terbukti, Pada Triwulan Ini Indek Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Konsumsi Sebesar 101,50 Lebih Baik Dibanding Triwulan Lalu Yang Nilainya Dibawah Seratus. Pengakuan Konsumen Yang Menyatakan Bahwa Inflasi Relatif Tidak Mempengaruhi Tingkat Konsumsi, Tergambar Jelas Dari Tingkat Pengeluarannaya. Lihat Saja Pada Derajat Optimisme Tingkat Konsumsi Makanan Dan Non Makanan Yang Memiliki Indeks Di Atas 100 Nilai Indeks 114,46. Nilai Indeks Ini Naik Sebesar 13,31 Poin Atau Dengan Kata Lain Naik Cukup Signifikan Dibanding Triwulan Sebelumnya. Kenaikan Tersebut, Selain Karena Inflasi Yang Relatif Rendah Juga Karena Faktor Musiman. Dimana Pada Momen Bulan Puasa, Sebagian Konsumen Mengkonsumsi Makanan Dan Non Makanan Tertentu Karena Tradisi Yang Sudah Turun Temurun. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 42 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 35 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 35 Gambar 7. Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan Menurut Variabel Pembentuk Triwulan II - 2016 Jika Kita Membandingkan Nilai ITK Untuk Semua Provinsi Di Sulawesi Pada Triwulan II, Maka Secara Umum Nilai ITK Di Semua Provinsi Pun Relatif Meningkat Jika Dibandingkan Dengan Triwulan Sebelumnya. ITK Nasional Sendiri Berada Pada Angka 107,93. Pada Triwulan Ini, Provinsi Sulawesi Barat Merupakan Provinsi Yang Memiliki Nilai ITK Tertinggi Dibanding Provinsi-Provinsi Lainnya Di Pulau Sulawesi. Dari Variabel Pembentuknya, Secara Rata-Rata Tingkat Konsumsi Barang/Jasa Keenam Provinsi Memiliki Indeks Paling Tinggi Dibandingkan Kedua Variabel Lainnya. Makanan, Makanan Jadi, Dan Pakaian Merupakan Komoditi Yang Lebih Banyak Meningkat Volumenya Dibandingkan Barang/Jasa Lainnya. 4.3.6. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2016 Indeks Tendensi Konsumen ITK Provinsi Sulawesi Selatan Pada Triwulan III- 2016 Nilai Indeks 107,09 Sedikit Berada Di Bawah Angka ITK Nasional Nilai Indeks 108,22. ITK Sulawesi Selatan Kali Ini Dapat Diartikan Bahwa Kondisi Ekonomi Konsumen Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya, Dengan Tingkat Optimisme Konsumen Triwulan Ini Lebih Tinggi Dibandingkan Triwulan Sebelumnya. Dilihat Dari Tiga Variabel Pembentuk ITK, Pendapatan RT Dan Tingkat Konsumsi Menjadi Pendorong Persepsi Konsumen Yang Lebih Baik Dari Triwulan Sebelumnya. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 43 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 36 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 36 Bagi Mereka Yang Berstatus Buruh/Buruh Tetap/Karyawan, Maka Pendapatan Rumah Tangga Cenderung Meningkat Pada Triwulan Ini. Meskipun Gaji Ke-13, Dan Gaji Ke- 14/Tunjangan Hari Raya, Sebagian Besar Diterima Diakhir Bulan Juni, Namun Sepertinya Tambahan Pendapatan Tersebut Masih Terasa Pada Bulan Berikutnya Sehingga Konsumen Cenderung Menyatakan Bahwa Pendapatan Mereka Masih Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya. Selain Itu, Rumahtangga-Rumahtangga Yang Memiliki Usaha Musiman Menjelang Dan Saat Hari Raya Idul Fitri Juga Meningkat Pendapatannya Pada Triwulan Ini. Angka Indeks Pun Terlihat Melonjak Dengan Naik Sebesar 5,81 Poin Dari 106,47 Pada Triwulan Sebelumnya, Menjadi 112,28 Pada Triwulan Ini. Efek Lainnya, Tingkat Konsumsi Masyarakat Pun Terasa Lebih Meningkat Pula. Kondisi Ekonomi Pada Triwulan Ini Masih Tumbuh Dengan Baik, Namun Geliatnya Tidak Seperti Triwulan Sebelumnya. Keadaan Ini Tidak Menyurutkan Konsumen Dalam Menilai Perekonomian Saat Ini. Dimana Mereka Tetap Optimis Bahwa Kondisi Ekonomi Triwulan Ini Masih Lebih Baik Dari Sebelumnya. Tetapi Inflasi Triwulan III-2016 Yang Sebesar 0,91 Persen Diakui Konsumen Cukup Berpengaruh Terhadap Tingkat Pengeluaran Mereka. Ini Terbukti Dari Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Konsumsi Yang Turun Dibanding Triwulan Sebelumnya. Gambar 8. Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan Menurut Variabel Pembentuk Triwulan III - 2016 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 44 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 37 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 37 Pada Triwulan Ini, Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Konsumsi Rumahtangga Sebesar 96,24. Meskipun Konsumsi Mereka Terpengaruh Oleh Inflasi, Tetapi Konsumen Tetap Banyak Membelanjakan Pendapatannya. Hal Ini Disinyalir Karena Moment Hari Raya Idul Fitri, Libur Kemerdekaan, Mendekati Hari Idul Adha Dan Moment Hari Pertama Masuk Sekolah Menjadi Faktor Pemicu Tingkat Konsumsi Masyarakat. Artinya, Walaupun Harga Barang Naik, Tetapi Mereka Tetap Mengkonsumsi Barang-Barang Tertentu Karena Pengaruh Kejadian-Kejadian Tersebut.. Tingkat Konsumsi Komoditi Makanan Masyarakat Sulawesi Selatan Pada Triwulan Ini Melonjak Lebih Tinggi Dibandingkan Komoditi Non Makanan. Lonjakan Pada Konsumsi Makanan Terjadi Baik Untuk Bahan Makanan Maupun Makanan Jadi. Bahan Untuk Bahan Makanan, Nilai Indeksnya Mencapai 140,01. Pada Komoditi Non Makanan, Sandang Dan Transportasi Menjadi Dua Komoditi Yang Terlihat Paling Banyak Meningkat Tingkat Konsumsinya Dari Triwulan Sebelumnya. Hal Ini Karena Adanya Tradisi Membeli Pakaian Baru Dan Mudik Dalam Menyambut Idul Fitri Yang Mendorong Konsumen Daerah Ini Menjadi Lebih Konsumtif. Selain Itu, Peningkatan Pada Konsumsi Pendidikan Juga Cukup Signifikan Dengan Indeks Sebesar 111,96. Hal Ini Karena Pada Pertengahan Juli Merupakan Tahun Ajaran Baru Bagi Anak Sekolah. Jika Kita Membandingkan Nilai ITK Untuk Semua Provinsi Di Sulawesi, Maka Secara Umum Nilai ITK Di Semua Provinsi Pun Relatif Meningkat Jika Dibandingkan Dengan Triwulan Sebelumnya. ITK Nasional Sendiri Meningkat Dan Berada Pada Angka 108,22. Pada Triwulan Ini, Provinsi Sulawesi Barat Lagi-Lagi Menjadi Provinsi Yang Memiliki Nilai ITK Tertinggi Dibanding Provinsi-Provinsi Lainnya Di Pulau Sulawesi. Secara Umum, Peningkatan ITK Triwulan Ini Didorong Oleh Peningkatan Pendapatan Rumahtangga Dan Konsumsi Barang Dan Jasa. Di Tiga Provinsi, Yakni Sulteng, Sulsel, Dan Sultra Konsumsi Rumahtangga Cukup Terpengaruh Oleh Tingkat Inflasi, Sehingga Nilai Indeksnya Dibawah Seratus. Sedangkan Di Tiga Provinsi Lainnya, Inflasi Relatif Tidak Berpengaruh Pada Tingkat Konsumsi Rumahtangga. Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 45 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 38 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 38 Dari Variabel Pembentuknya, Secara Rata-Rata Tingkat Konsumsi Barang/Jasa Di Keenam Provinsi Memiliki Indeks Paling Tinggi Dibandingkan Kedua Variabel Lainnya. Bahan Makanan, Makanan Jadi, Dan Pakaian Merupakan Komoditi Yang Lebih Banyak Meningkat Volumenya Dibandingkan Barang/Jasa Lainnya. 4.3.7. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV-2016 Indeks Tendensi Konsumen ITK Provinsi Sulawesi Selatan Pada Triwulan IV-2016 Nilai Indeks 102,43 Sedikit Berada Di Bawah Angka ITK Nasional Nilai Indeks 102,46. Jadi Kondisi Ekonomi Konsumen Di Sulawesi Selatan Pada Triwulan IV-2016 Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya. Jika Kita Bandingkan Dengan ITK Triwulan III-2016 Yang Sebesar 107,09, Maka Dapat Diartikan Bahwa Tingkat Optimisme Triwulan Ini Sedikit Menurun Dibandingkan Triwulan Sebelumnya. Konsumen Mengakui Bahwa Optimisme Tersebut Dikarenakan Peningkatan Pendapatan Rumahtangga Pada Triwulan Ini. Dan Tingkat Optimisme Juga Tercermin Dari Meningkatnya Volume Konsumsi Barang Dan Jasa. Walaupun Inflasi Pada Triwulan Ini Lebih Rendah Dibanding Triwulan Sebelumnya, Tetapi Konsumen Merasa Bahwa Inflasi Cukup Berpengaruh Pada Tingkat Konsumsi Rumahtangga. Masyarakat Sulawesi Selatan Mengakui Bahwa Pendapatan Rumah Tangga Mereka Pada Triwulan IV-2016 Meningkat Dari Triwulan Sebelumnya. Dengan Nilai Indeks Sebesar 107,94 Diharapkan Peningkatan Pendapatan Ini Akan Berpengaruh Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat. Artinya, Dengan Pendapatan Yang Lebih Baik, Secara Tidak Langsung Konsumsi Rumah Tangga Juga Akan Menjadi Lebih Baik. Terbukti Dari Sisi Pengeluaran, Konsumsi Rumahtangga Tumbuh Sebesar 0,76 Persen Dibanding Triwulan Sebelumnya. Pertumbuhan Konsumsi Rumahtangga Juga Tercermin Dari Membaiknya Indeks Volume Konsumsi Barang Dan Jasa Pada Triwulan Ini. Tentunya Beberapa Hari Libur Seperti Libur Sekolah, Hari Natal Dan Tahun Baru Berpengaruh Cukup Signifikan Pada Tingkat Konsumsi. Secara Umum, Konsumsi Makanan Meningkat Dan Konsumsi Non Makanan Cenderung Turun. Faktanya, Volume Konsumsi Bahan Makanan Makanan Jadi Pulsa HP Ht Tp // S Ls El .B Ps .G O. Id 46 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 39 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 39 Pendidikan Dan Transportasi Meningkat Lebih Tinggi Dibanding Konsumsi Lainnya. Sebaliknya, Konsumen Cenderung Membatasi Konsumsi Pada Komoditi Hiburan, Akomodasi, Dan Perawatan Kesehatan/Salon. Meskipun Tingkat Inflasi Pada Triwulan IV- 2016 Lebih Rendah Dari Triwulan Sebelumnya, Tetapi Cukup Berpengaruh Pada Konsumsi Rumahtangga. Hal Ini Ditunjukkan Oleh Nilai Indeks Yang Sebesar 90,24. Tetapi, Volume Konsumsi Yang Tetap Meningkat Diduga Karena Pengaruh Kejadian Yang Sifatnya Musiman. Contohnya, Walaupun Harga Naik, Tetapi Konsumen Akan Tetap Mengkonsumsi Barang/Jasa Untuk Menyambut Perayaan Natal. Hal Ini Berlaku Juga Untuk Komoditi Yang Berhubungan Dengan Pendidikan. Gambar 9. Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan Menurut Variabel Pembentuk Triwulan IV - 2016 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 47 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 40 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 40 Perbandingan Nilai ITK Untuk Semua Provinsi Di Sulawesi Pada Triwulan IV Secara Umum Relatif Meningkat Jika Dibandingkan Dengan Triwulan Sebelumnya, Kecuali Untuk Provinsi Sulawesi Tenggara. ITK Nasional Sendiri Meningkat Dan Berada Pada Angka 102,46. Pada Triwulan Ini, Provinsi Sulawesi Utara Menjadi Provinsi Yang Memiliki Nilai ITK Tertinggi Dibanding Provinsi Lainnya Di Pulau Sulawesi. Secara Umum, Peningkatan ITK Triwulan Ini Didorong Oleh Peningkatan Pendapatan Rumahtangga Dan Volume Konsumsi Barang Dan Jasa. Menurut Variabel Pembentuknya, Secara Rata-Rata Tingkat Konsumsi Komoditi Makanan Seluruh Provinsi Di Sulawesi Lebih Baik Dari Komoditi Non Makanan. Komoditi Makanan, Makanan Jadi, Pulsa, Dan Transportasi Menjadi Komoditi Yang Paling Banyak Meningkat Volume Konsumsinya Dari Keenam Provinsi Tersebut. 4.4. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen ITK Triwulan I Tahun 2017 Serta Perbandingan Regional Pada Triwulan I-2017 Kondisi Ekonomi Konsumen Di Sulawesi Selatan Diprediksi Bergerak Lebih Baik Dari Triwulan Sekarang, Dengan Derajat Optimisme Yang Lebih Baik Pula Dari Triwulan Ini. Kondisi Ini Tercermin Dalam Prediksi ITK Triwulan I-2017 Sulawesi Selatan Yang Nilainya Sebesar 110,44 Dan Lebih Tinggi Dibanding Triwulan Ini. Tabel 4.6 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I Tahun 2017 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk Triwulan I - 2017 Perkiraan Pendapatan Rumah Tangga Mendatang 108,64 Rencana Pembelian Barang-Barang Tahan Lama Barang Elektronik, Perhiasan, Perangkat Komunikasi Rekreasi, Dan Pesta/Hajatan 113,59 Indeks Tendensi Konsumen 110,44 Nilai Prediksi ITK Triwulan Depan Ini Didorong Oleh Dua Variabel Pembentuknya Yang Nilainya Berada Di Atas 100 Indeks Sebesar 108,64. Konsumen Berpendapat Bahwa Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 48 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 41 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 41 Pendapatan Mereka Akan Naik Pada Triwulan 1-2017. Meningkatnya Tingkat Konsumsi Masyarakat Terutama Pada Rencana Pembelian Barang Tahan Lama Diperkirakan Mendorong ITK Sulawesi Selatan Berada Jauh Di Atas ITK Nasional. Banyak Konsumen Yang Berencana Membeli Barang-Barang Tahan Lama Seperti Elektronik Dan Perangkat Komunikasi. Selain Itu, Beberapa Responden Banyak Berencana Melakukan Pesta Atau Hajatan Dan Rekreasi Pada Triwulan I-2017. Provinsi-Provinsi Di Sulawesi Diperkirakan Mengalami Kondisi Ekonomi Konsumen Yang Lebih Baik Pula Pada Triwulan I-2017. Responden Menganggap Ekonomi Kawasan Sulawesi Akan Lebih Baik Dari Sekarang, Dengan Tingakt Optimisme Yang Lebih Baik Pula. Beberapa Provinsi Memiliki Gambaran Prediksi Di Atas Nilai Nasional. Sulawesi Selatan Seperti Yang Telah Disebutkan Sebelumnya, Diperkirakan Mengalami Kondisi Yang Paling Baik Dari 5 Provinsi Lainnya. Kedua Variabel Pembentuk Indeks Di Keenam Provinsi Mengalami Pergerakan Indeks Di Atas 100 Kecuali Sulawesi Utara Variabel Perkiraan Pendapatan. ITK Nasional Sendiri Diprediksi Akan Berada Pada Posisi 106,30. Gambar 10. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I Tahun 2017 Provinsi Di Sulawesi Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 49 / 9 0 BAB 4 Hasil Penghitungan ITK 42 Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan 2016 42 Gambar 11. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I, II, III, Dan IV Tahun 2016 Serta Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I Tahun 2017 Provinsi Di Sulawesi Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id 50 / 9 0 5 Kesimpulan

Halaman 3
Lihat Detail

P//Sulsel.Bps.Go.Id Email Bps7300bps.Go.Id 9 786026 426215 Ht Tp // Su Ls El .B Ps .G O. Id Po We Red By TC PD F W Ww .Tcp Df.O Rg 90 / 9 0