Iii KATA PENGANTAR Publikasi Statistik Impor Januari Ini Merupakan Kelanjutan Dari Publikasi Sebelumnya Yang Diterbitkan Secara Bulanan Oleh Badan Pusat Statistik BPS. Publikasi Ini Berisi Data Yang Merupakan Hasil Pengolahan Dokumen, Baik Yang Berupa Soft Copy Maupun Hard Copy. Data Yang Disajikan Dalam Publikasi Ini, Mencakup A. Impor Menurut Golongan Barang HS, Golongan Barang SITC, Komoditi HS, Negara Asal, Pelabuhan Impor, Negara Asal Dan Lima Golongan Barang Utama SITC 3 Dijit, Komoditi Tertentu Dan Negara Asal Utama B. Impor Kawasan Berikat Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit, Golongan Barang SITC, Negara Asal, Provinsi Dan Pelabuhan Impor Ucapan Terima Kasih Dan Penghargaan Yang Setinggi-Tingginya Disampaikan Kepada Seluruh Aparat Bea Dan Cukai Serta Bank Indonesia Yang Telah Secara Teratur Dan Berkesinambungan Mengirimkan Dokumen PIB, Juga Kepada PT. Pertamina Yang Telah Memberikan Data Impor Minyak Dan Gas Secara Rutin. Selanjutnya, Kepada Semua Pihak Yang Telah Banyak Membantu Badan Pusat Statistik Sehingga Memungkinkan Diterbitkannya Publikasi Ini, Juga Disampaikan Terima Kasih. Akhirnya, Kami Mengharapkan Semoga Publikasi Ini Dapat Bermanfaat Bagi Pemakai. Jakarta, April 2010 Badan Pusat Statistik Kepala, Dr. RUSMAN HERIAWAN NIP. 340003999

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D Iv FOREWORD The Monthly Publication Of Import Statistics, Is A Sequential Issue From The Preceding Publication Which Developed By The BPS-Statistics Indonesia. This Publication Contains The Data Of Imports Document On Both Softcopy And Hardcopy. The Data In This Publication Covered A. Import By HS Commodity Groups, SITC Commodity Groups, Commodity HS, Country Of Origin, Port Of Importation, Country Of Origin And Five Major SITC Commodity Group, Certain Commodities Import By Main Country Of Origin B. Bonded Zone Import By Commodity 2 Digits HS, By SITC Commodity Group, Country Of Origin, By Province And Port Of Importation Deeply Gratitude And The Highest Appreciation Are Due To The Custom Officers And Bank Of Indonesia Of Their Contribution Of Regularly In Sending Documents, And Also To PT. Pertamina For The Best Cooperation In Supporting Data Of Oil And Gas So That BPS Published This Edition Successfully. Finally, It Is Hoped That This Publication Would Be Useful For Users. Jakarta, April 2010 BPS-Statistics Indonesia Dr. RUSMAN HERIAWAN Director General

Ps //W W .Bp S.G O.I D V PENJELASAN 1. DAERAH PENCATATAN Daerah Pencatatan Statistik Dalam Publikasi Ini Meliputi Seluruh Wilayah Republik Indonesia. 2. SUMBER DOKUMEN Statistik Dikumpulkan Berdasarkan Dokumen Impor Pemberitahuan Impor Barang PIB - BC 2.0 Dan Pemberitahuan Pengangkutan Barang Impor PPBI BC 2.3 Yang Diisi Oleh Importir. Dokumen PIB - BC 2.0 Dan PPBI - BC 2.3 Diterima Dari Bea Dan Cukai Dan Berlaku Sejak April 1997 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/KMK.05/1997 Tanggal 10 Maret 1997. 3. SISTEM Perdagangan Sistem Pencatatan Statistik Perdagangan Luar Negeri Mempergunakan Sistem Perdagangan Umum The General Trade System Atau Dengan Sistem Perdagangan Khusus The Special Trade System. Dalam Sistem Perdagangan Umum, Kawasan Berikat Dianggap Sebagai Dalam Negeri, Sedangkan Dalam Sistem Perdagangan Khusus, Dianggap Sebagai Luar Negeri. Sejak Januari 2008, Sistem Pencatatan Statistik Impor Menggunakan Sistem Perdagangan Umum. 4. RUANG LINGKUP Pencatatan Statistik Impor Meliputi Seluruh Barang-Barang Yang Masuk Ke Wilayah Indonesia. 5. KASUS KHUSUS Sebagian Impor Kapal Laut Dan Pesawat Beserta Suku Cadangnya Termasuk Dalam Statistik Impor. Barang-Barang Luar Negeri Yang Diolah Atau Diperbaiki Didalam Negeri Tetap Dicatat Sebagai Barang Impor, Meskipun Setelah Barang Tersebut Selesai Diproses Akan Kembali Ke Luar Negeri Re-Ekspor. Barang-Barang Di Bawah Ini Tidak Termasuk Di Dalam Statistik Impor A. Pakaian Dan Barang-Barang Perhiasan Penumpang. B. Barang-Barang Penumpang Untuk Dipakai Sendiri, Kecuali Lemari Es, Pesawat TV Dan Sebagainya. C. Barang-Barang Yang DiImpor Untuk Keperluan Perwakilan Kedutaan Suatu Negara. D. Barang-Barang Untuk Ekspedisi Dan Ekshibisi/Pameran. E. Sebagian Barang-Barang Yang Langsung DiImpor Oleh Angkatan Bersenjata. F. Pembungkus/Peti Kemas. G. Uang Dan Surat-Surat Berharga. H. Barang-Barang Sebagai Contoh.

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D Vii EXPLANATORY NOTES 1. AREA RECORDINGS The Statistical Recording Area In This Publication Covers The Entire Territory Of The Republic Of Indonesia. 2. SOURCE OF DOCUMENTS Statistics Are Compiled Based On Import Declaration Form Pemberitahuan Impor Barang PIB-BC 2.0 Or Pemberitahuan Pengangkutan Barang Impor PPBI-BC 2.3 Of Import Documents That Are Filled By Importers. The PIB Documents Received From Customs And Excise, Prevailing On April 1, 1997, Based On Minister Of Finance Decree No. 101/KMK.05/1997, March 10, 1997. 3. TRADE SYSTEM The Systems Of Recording Foreign Trade Statistics Apply The General Trade System Or The Special Trade System. In The General Trade System, The Bonded Zone Is Regarded As Domestic, While In The Special Trade System The Bonded Zone Is Regarded As Abroad. Since January 2008, The Systems Of Recording Import Statistics Have Applied The General Trade System. 4. COVERAGE The Recording Import Statistics Covers All Goods Entering The Indonesian Territory. 5. PARTICULAR CASES 5.1 Part Of Importation Of Sea Vessels And Airplanes And Their Spare Parts Are Included In The Import Statistics. 5.2 Overseas Goods Which Are Processed Or Modified In Indonesian Country Are Recorded As Importation, Although After The Goods Finish Process Will Return To Abroad Re-Exports. 5.3 The Goods Here Under Are Not Included In The Import Statistics A. Clothes And Jewelry Of Passengers. B. Luggage Of Passengers Of Own Use, Except Refrigerators, Television Sets, Etc. C. Goods Imported For The Use Of Foreign Countries Representations Embassies. D. Goods For Expeditions And Exhibition Shows. E. A Part Of The Goods Directly Imported By Armed Forces. F. Packings Containers To Be Refilled. G. Bank Notes And Securities. H. Sample Goods.

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D Viii 6. PROCESSING SYSTEM The Data In This Publication Covers Documents Of January 2010 Were Received By The BPS To The End Of February, 2010. The Documents Are Processed Using A Carry Over System. The Deadline For The Acceptance Of Documents Of A Certain Month Is One Month After The Reference Period, Which Means The End Of The Following Month. The Documents Accepted After The Deadline Is Considered As The Document Of The Following Month. 7. COMMODITY CLASSIFICATION The Classification Of Goods In This Publication Applies The 2007 Indonesias Tariff Classification, Based On Fourth Amendment From World Customs Organization WCO As An International Organization Who Arranged The Classification Of Harmonized System HS. Besides Applying The HS, The Standard International Trade Classification SITC Revised 4 Is Also Applied In The Classification Of Goods. 8. REFERENCE PERIOD The Period Of Import Determination Is The Date Of Settlement/Completion By The Customs And Excise Officials As Stated In The Import Documents. 9. COMMODITY VALUATION The Values Recorded, Are The CIF Value US. The Exchange Rate Use For January 2010, US 1 Rp. 9.259,- 10. UNIT OF COMMODITY The Net Weight Imported Of Goods Are Present To Kg. 11. COUNTRY OF ORIGIN Country Of Origin Is The Country In Which The Goods Have Been Produced, After Being Verified By Customs And Excise Officials, Pursuant To The Prevailing Regulations

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D Ix DAFTAR ISI/CONTENTS Halaman/Page KATA PENGANTAR/FOREWORD .. Iii-Iv PENJELASAN/EXPLANATORY NOTES V-Viii DAFTAR ISI/CONTENTS .. Ix RINGKASAN/SUMMARY ... Xi-Xix Tabel/Table I-1. Import Menurut Golongan Barang HS/Import By HS Commodity Groups A. Menurut 21 Golongan Barang HS/By 21 HS Commodity Groups .... B. Menurut Golongan Barang 2 Dijit HS/By Commodity Groups 2 Digit Code HS ....... C. Menurut 40 Golongan Barang HS Terbesar/By 40 Biggest Commodities 10 Digit HS Code ...... 1 2 3 Tabel/Table I-2. Impor Menurut Golongan Barang SITC/Import By SITC Commodity Groups .. 4-8 Tabel/Table I-3. Impor Menurut Komoditi HS/Import By Commodity HS ... 9-94 Tabel/Table I-4. Impor Menurut Negara Asal/Import By Country Of Origin .. 95-97 Tabel/Table I-5. Impor Menurut Pelabuhan Impor/Import By Port Of Importation ... 98-100 Tabel/Table I-6 Impor Menurut Negara Asal Dan Lima Golongan Barang SITC Utama/Import By Country Of Origin And Five Major SITC Commodity Group ... 101-126 Tabel/Table I-7 Impor Komoditi Tertentu Menurut Negara Asal Utama/Certain Commodities Import By Main Country Of Origin .. 127-130 Tabel/Table K1 Import Kawasan Berikat Menurut Golongan Barang 2 Dijit HS/Bonded Zone Import By Commodity 2 Digits HS ..... 131-132 Tabel/Table K2 Impor Kawasan Berikat Menurut Golongan Barang SITC/ Bonded Zone Import By SITC Commodity Group ...... 133-138 Tabel/Table K3 Impor Kawasan Berikat Menurut Negara Asal/Bonded Zone Import By Country Of Origin .... 139-140 Tabel/Table K4 Impor Kawasan Berikat Menurut Provinsi Dan Pelabuhan Impor/ Bonded Zone Import By Province And Port Of Importation............... 141

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D Xv TABEL 3. NILAI DAN PERANAN Impor DARI KELOMPOK NEGARA ASEAN, NAFTA, DAN UNI EROPA Januari 2009 DAN 2010 Januari 2009 Januari 2010 KELOMPOK NEGARA Nilai Juta USD Peranan Nilai Juta USD Peranan Perubahan Jan10 Thd Jan09 APEC ASEAN 1 850,5 28,03 2 747,0 28,94 48,45 Thailand 293,1 4,44 485,0 5,11 65,47 Singapura 1 106,1 16,76 1 457,8 15,36 31,80 Philipina 25,5 0,39 39,5 0,41 54,90 Malaysia 344,8 5,22 563,8 5,94 63,52 Myanmar 1,4 0,02 0,6 0,01 -57,14 Kamboja 0,3 0,00 0,2 0,00 -33,33 Brunei Darussalam 29,3 0,44 137,7 1,45 369,97 Laos 0,0 0,00 0,0 0,00 --- Vietnam 50,0 0,76 62,4 0,66 24,80 NAFTA 497,2 7,53 705,2 7,43 41,83 Amerika Serikat 411,8 6,24 597,5 6,30 45,09 Kanada 78,5 1,19 100,6 1,06 28,15 Meksiko 6,9 0,10 7,1 0,07 2,90 NEGARA APEC LAINNYA 2 763,5 41,87 3 683,3 38,81 33,28 Jepang 765,7 11,60 1 067,7 11,25 39,44 Hongkong 122,3 1,85 120,4 1,27 -1,55 Korea Selatan 330,0 5,00 413,5 4,36 25,30 Taiwan 174,2 2,64 235,2 2,48 35,02 Cina 1 068,7 16,19 1 443,0 15,20 35,02 Papua New Guinea 3,1 0,05 1,7 0,02 -45,16 Australia 251,2 3,81 315,5 3,32 25,60 Selandia Baru 37,9 0,57 54,5 0,57 43,80 Chili 10,4 0,16 31,8 0,34 205,77 UNI EROPA 580,7 8,80 681,4 7,18 17,34 Jerman 151,8 2,30 205,4 2,16 35,31 Italia 63,6 0,96 73,6 0,78 15,72 Perancis 60,8 0,92 70,9 0,75 16,61 Inggris 44,3 0,67 60,4 0,64 36,34 Swedia 65,2 0,99 58,0 0,61 -11,04 Belanda 53,5 0,81 55,9 0,59 4,49 Belgia 34,1 0,52 34,2 0,36 0,29 Spanyol 14,0 0,21 31,9 0,34 127,86 Austria 24,8 0,38 24,8 0,26 0,00 Finlandia 21,2 0,32 18,5 0,19 -12,74 Denmark 10,7 0,16 12,4 0,13 15,89 Hungaria 1,9 0,03 10,7 0,11 463,16 Irlandia 20,4 0,31 8,4 0,09 -58,82 Yunani 0,9 0,01 4,0 0,04 344,44 Cheska 4,6 0,07 3,0 0,03 -34,78 UNI EROPA LAINNYA 8,9 0,14 9,3 0,10 4,49 LAINNYA 908,7 13,77 1 673,6 17,64 84,18 TOTAL Impor 6 600,6 100,00 9 490,5 100,00 43,78

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D Xvi TABEL 4. Impor MENURUT GOLONGAN PENGGUNAAN BARANG Januari, 2005 - 2009 Nilai CIF Juta USD Peranan Bulan/ Tahun Barang Konsumsi Bahan Baku/ Penolong Barang Modal Total Barang Konsumsi Bahan Baku/ Penolong Barang Modal Total Januari SPK 2006 371,1 3 227,9 790,0 4 389,0 8,46 73,54 18,00 100,00 2007 434,9 4 146,4 702,2 5 283,5 8,23 78,48 13,29 100,00 SPU 2008 648,4 7 354,5 1 605,2 9 608,1 6,75 76,54 16,71 100,00 2009 464,4 4 793,1 1 343,1 6 600,6 7,03 72,62 20,35 100,00 2010 625,4 7 047,6 1 817,5 9 490,5 6,59 74,26 19,15 100,00 Keterangan SPK Sistem Perdagangan Khusus SPU Sistem Perdagangan Umum Rata-Rata Nilai Impor Januari Periode 2006-2010 Adalah Sebesar USD7.074,3 Juta Dengan Rata- Rata Nilai Impor Barang Konsumsi Dan Peranannya USD508,8 Juta 7,41 Persen, Impor Bahan Baku/Penolong Sebesar USD5.313,9 Juta 75,09 Persen, Dan Impor Barang Modal Sebesar USD1.251,6 Juta 17,50 Persen. Jika Dibandingkan Januari 2009, Maka Nilai Impor Semua Golongan Barang Bulan Yang Sama Pada 2010 Mengalami Peningkatan Yang Cukup Tinggi. Peningkatan Tertinggi Terjadi Pada Kelompok Bahan Baku/Penolong Yaitu Sebesar 47,04 Persen. Sementara Itu, Impor Kelompok Barang Modal Dan Barang Konsumsi Meningkat Masing-Masing Sebesar 35,32 Persen Dan 34,67 Persen. GRAFIK 5. PERSENTASE NILAI Impor INDONESIA MENURUT GOLONGAN PENGGUNAAN BARANG Januari, 2009 DAN 2010 Januari 2009 Barang Konsumsi 7,03 Barang Baku/ Penolong 72,62 Barang Modal 20,35 Januari 2010 Barang Konsumsi 6,59 Barang Modal 19,15 Bahan Baku/ Penolong 74,26

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D Xvii Dilihat Dari Peranannya Selama Januari Periode 2006-2010, Rata-Rata Peranan Tertinggi Diberikan Oleh Impor Bahan Baku/Penolong Yaitu 74,26 Persen, Diikuti Oleh Rata-Rata Impor Barang Modal Sebesar 19,15 Persen Dan Rata-Rata Impor Bahan Konsumsi Sebesar 6,59 Persen. Sementara Itu, Peran Barang Konsumsi Yang Tertinggi Dicapai Di Tahun 2006 Yaitu Sebesar 8,46 Persen. Golongan Bahan Baku/Penolong Memberikan Peranan Tertinggi Di Tahun 2007 Sebesar 78,48 Persen, Sedangkan Golongan Barang Modal Peran Tertingginya Dicapai Pada Tahun 2009 Sebesar 20,35 Persen. Jika Dibandingkan Dengan Bulan Yang Sama Tahun Sebelumnya, Peranan Nilai Impor Barang Konsumsi Dan Barang Modal Terhadap Keseluruhan Nilai Impor Pada Januari 2010 Mengalami Penurunan Masing-Masing Dari 7,03 Persen Menjadi 6,59 Persen Turun 0,44 Poin Dan Dari 20,35 Persen Menjadi 19,15Persen Turun 1,20 Poin. Sebaliknya Impor Bahan Baku/Penolong Meningkat Dari 72,62 Persen Menjadi 74,26 Persen Naik 1,64 Poin. Menurut Golongan Barang SITC Standard International Trade Classification 1 Dijit, Kelompok Barang Utama Impor Selama Januari 2010 Adalah Kelompok Mesin Dan Alat Angkutan Dengan Nilai Sebesar USD3.281,5 Juta Dan Memberikan Peran Sebesar 34,58 Persen Dari Total Impor Indonesia. Dilihat Dari Nilainya, Maka Nilai Impor Kelompok Ini Meningkat Sebesar 32,21 Persen Jika Dibandingkan Bulan Yang Sama Tahun Sebelumnya. Namun, Dilihat Dari Peranan Impor Kelompok Barang Ini Mengalami Penurunan Sebesar 5,39 Poin Yaitu Dari 37,60 Persen Menjadi 34,58 Persen. TABEL 5. Impor MENURUT SITC-1 DIJIT Januari 2009 DAN 2010 Januari 2009 Januari 2010 SITC Nilai Juta USD Peranan Nilai Juta USD Peranan Perubahan Jan10 Thd Jan09 0 Bahan Makanan Dan Binatang Hidup 500,8 7,59 620,7 6,54 23,94 1 Minuman Dan Tembakau 34,1 0,52 35,6 0,38 4,40 2 Bahan Baku Dan Hasil Tambang 303,0 4,59 505,2 5,32 66,73 3 Minyak Dan Bahan Bakar Mineral 1 285,8 19,48 1 942,1 20,46 51,04 4 Minyak Nabati Dan Hewani 5,7 0,09 15,0 0,16 163,16 5 Bahan Kimia Dan Produknya 652,4 9,88 1 223,4 12,89 87,52 6 Barang-Barang Buatan Pabrik 1 114,0 16,88 1 523,3 16,05 36,74 7 Mesin Dan Alat Angkutan 2 482,0 37,60 3 281,5 34,58 32,21 89 Lainnya 222,8 3,37 343,7 3,62 54,26 TOTAL Impor 6 600,6 100,00 9 490,5 100,00 43,78

Ps //W Ww .Bp S.G O.I D Xviii Impor Kelompok Barang SITC 1 Dijit Yang Terbesar Berikutnya Adalah Minyak Dan Bahan Bakar Mineral Dengan Nilai USD1.942,1 Juta Dengan Peran Sebesar 20,46 Persen, Diikuti Oleh Barang-Barang Buatan Pabrik Sebesar USD1.523,3 Juta 16,05 Persen. Selanjutnya Yaitu Bahan Kimia Dan Produknya Sebesar USD1.223,4 Juta 12,89 Persen, Bahan Makanan Dan Binatang Hidup Sebesar USD620,7 Juta 6,54 Persen, Bahan Baku Dan Hasil Tambang Sebesar USD505,2 Juta 5,32 Persen, Kelompok Barang Lainnya Sebesar USD343,7 Juta 3,62 Persen, Minuman Dan Tembakau Sebesar USD35,6 Juta 0,38 Persen, Dan Minyak Nabati Dan Hewani Sebesar USD15,0 Juta 0,16 Persen. Selama Januari 2010, Pelabuhan Di DKI Jakarta Membongkar Barang Impor Terbesar Dibanding Dengan Pelabuhan Di Provinsi Lain, Yaitu Sebesar USD4.526,6 Juta Atau 47,70 Persen Dari Total Impor Indonesia. Provinsi Dengan Impor Terbesar Kedua Adalah Jawa Timur Yang Mencapai USD1.124,1 Juta 11,84 Persen, Diikuti Jawa Tengah USD946,2 Juta 9,97 Persen, Kepulauan Riau USD815,5 Juta 8,59 Persen, Dan Banten USD505,7 Juta 5,33 Persen. Kemudian Nilai Impor Yang Masuk Melalui Provinsi Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Dan Jawa Barat Masing-Masing Sebesar USD407,2 Juta, USD259,6 Juta, Dan USD160,4 Juta. Sementara Nilai Impor Ke Provinsi Lainnya Masih Berada Di Bawah USD200,0 Juta. Grafik 6. Nilai Impor Menurut Pelabuhan Bongkar Di Delapan Provinsi Utama Januari 2009 Dan 2010 Juta USD 189,9 192,1 336,6 307,4 456,0 574,9 715,7 3 205,1 4 526,6 1 124,1 815,5 946,2 505,7 407,2 259,6 160,4 DKI Jakarta Jawa Timur Kepulauan Riau Jawa Tengah Banten Kalimantan Timur Sumatera Utara Jawa Barat Januari 2010 Januari 2009